Anda di halaman 1dari 73

PENGARUH BABY SPA TERHADAP PENAMBAHAN

BERAT BADAN PADA BAYI DI DESA KUNGKAI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKO
KABUPATEN MERANGIN
TAHUN 2022

SKRIPSI

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Kebidanan

OLEH

NAHDIAH HIDAYATI SAPUTRI

NIM : 213001070170

PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI

Judul Tugas Akhir : Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan
Pada Bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas
Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022
Nama : Nahdiah Hidayati Saputri
NIM : 213001070170
Tanggal Sidang : 11 Maret 2023

Proposal Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan pada ujian
Sidang Proposal

Jambi,11 Maret 2023


Menyetujui
Pembimbing Skripsi

Bdn. Donna Harrya Novidha,.S.ST.M.Keb


NIDN : 1018118601

Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Kebidanan

Diane Marlin, SST.,M.Keb


NIDN 1009059001

ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan
Pada Bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas
Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022
Nama : Nahdiah Hidayati Saputri
NIM : 213001070170
Tanggal Sidang : 11 Maret 2023

Proposal telah dipertahankan dihadapan dewan penguji pada tanggal


11 Maret 2023

Mengetahui
Pembimbing Skripsi

Bdn. Donna Harrya Novidha,.S.ST.M.Keb


NIDN : 1018118601

Penguji I Penguji II

Bdn. Lismawati SST.M.Kes Bdn. Dewi Riastawaty SKM.M.Kes


NIDN : 1021038703 NIDN :0105098301

Mengetahui
Ketua Program Studi Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
S1 Kebidanan UniversitasAdiwangsa Jambi

Diane Marlin, SST.,M.Keb Bdn.Subang Aini Nasution,SKM.,M.Kes


NIDN. 1009059001 NIDN. 0106018503
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Skripsi ini adalah karya sendiri dan semua sumber yang dikutip atau dirujuk telah
mengikuti kaidah-kaidah pengutipan dan penulisan ilmiah

Nama : Nahdiah Hidayati Saputri


NIM : 213001070170
Tanggal : 11 Maret 2023
Tanda Tangan :

iv
PERTANYAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas akademik Universitas Adiwangsa Jambi,


saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nahdiah Hidayati Saputri


NIM : 213001070170
Program Studi : S 1 Kebidanan
Falkutas : Kesehatan dan Farmasi
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Adiwangsa atas karya ilmiah saya berjudul :

Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan Pada Bayi di


Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin
Tahun 2022. Dengan ini Universitas Adiwangsa Jambi berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan skripsi saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Bangko
Pada tanggal 11 Maret 2023
Yang Menyatakan

Nahdiah Hidayati Saputri

v
BIODATA
IDENTITAS PRIBADI

Nama : Nahdiah Hidayati Saputri

Tempat/Tanggal Lahir : Kungkai 18 April 1980

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Simp. Kungkai Kec.Bangko Kab.Merangin


Email : nadyahhidayati@gmail.com

I. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1986 – 1992 : SDN No 240/VI Kungkai

Tahun 1992 – 1995 : SMP Negeri 2 Bangko

Tahun 1995 – 1998 : SPK YPSS Muara Bungo

Tahun 2009 – 2012 : STIKES Merangin

Tahun 2021 : Mahasiswi S-1 Kebidanan


Universitas Adiwangsa

vi
ABSTRAK

Nahdiah Hidayati Saputri, 213001070170

Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan Pada Bayi di Desa
Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun
2022.

Skripsi Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas


Adiwangsa Jambi, 2022

Latar Belakang : Peningkatan Berat Badan merupakan indikator untuk menilai


pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pertumbuhan bayi pada umumnya dimulai
pada 7-10 hari setelah kelahiran. Pada saat bayi berumur 4-5 bulan berat badan
bayi sudah mencapai dua kali lipat berat badan saat lahir. Pada waktu bayi
berumur 1 tahun, berat badan bayi sudah mencapai tiga kali lipat berat badan
semasa lahir.(Kemenkes 2010)
Tujuan : mengetahui Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan
Pada Bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten
Merangin Tahun 2022.
Metodologi: Jenis penelitin ini yaitu quasy eksperimen dengan desain pretest and
posttest one group design. Penelitian ini dilaksanaan bulan Januari 2023 - selesai
di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Baru Kabupaten Merangin. Populasi pada
penelitian ini yaitu bayi yang berada di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas
Bangko yang berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel total sampling.,
kemudian dianalisa menggunakan analisis univariat dan bivariate dengan
menggunakan uji t-test yaitu t paired.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada Pengaruh Baby Spa Terhadap
Penambahan Berat Badan Pada Bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas
Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022.
dengan nilai p value 0,000 (p > 0,05).
Kesimpulan : Kesimpulan bahwa baby spa dapat membantu meningkatkan berat
badan pada bayi.
Saran : Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan informasi
kepada orang tua untuk melakukan baby spa untuk membantu meningkatkan berat
badan pada bayi

Kata Kunci : Baby Spa, Penambahan Berat Badan

vii
ABSTRACT

Nahdiah Hidayati Saputri, 213001070170

The effect of baby spa on weight gain in babies in Kungkai Village the working
area of the Bangko Public Health Center Merangin Regency in 2022

S1 Midwifery Study Program, Faculty of Health Sciences, Adiwangsa


University, Jambi 2022

Background : Weight gain is an indicator to assess the growth and development


of infants. Baby growth generally begins 7-10 days after birth. By the time the
baby is 4-5 months old, the baby's weight has doubled the weight at birth. By the
time the baby is 1 year old, the baby's weight has reached three times the weight
at birth. (Ministry of Health 2010)
Purpose : to determine the effect of baby spa on weight gain in babies in Kungkai
village, the working area of the Bangko health center, Merangin district, in 2022.
Methodology : This type of research is a quasy experiment with a pretest and
posttest one group design. This research was carried out in January 2023 -
completed in the Working Area of the Bangko Baru Health Center, Merangin
Regency. The population in this study were babies in Kungkai Village, Bangko
Health Center Working Area, totaling 20 people. The sampling technique was
total sampling, then analyzed using univariate and bivariate analysis using the t-
test, namely paired t.
Results : The results showed that there was an effect of baby spa on weight gain
in babies in Kungkai Village, the working area of the Bangko Health Center,
Merangin Regency, in 2022.
with a p value of 0.000 (p > 0.05).
Conclusion : The conclusion that baby spa can help increase weight in babies.
Suggestion : It is expected that health workers will provide information to parents
to do a baby spa to help increase the baby's weight

Keywords : Baby Spa, Weight Gain

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala petunjuk,


kemampuan, dan kekuatan yang telah diberikan-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “ Pengaruh
Baby SPA Terhadap Penambahan Berat Badan Pada Bayi di
Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten
Merangin Tahun 2022“.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi


salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kebidanan. Dalam
penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dorongan, petunjuk, serta sumbangan gagasan dan
pikiran dari berbagai pihak. Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai
pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan
terima kasih terutama kepada Yth :
1. Bapak Seno Aji, S.Pd., M. Eng., Prac selaku Rektor Universitas
Adiwangsa Jambi yang telah mempasilitasi sarana dan
prasarana selama perkuliahan.
2. Ibu Subang Aini Nasution, S.KM., M.Kes selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Universitas Adiwangsa Jambi
serta sebagai pembimbing yang telah membimbing,
memberikan masukan dan inspirasi serta yang telah
meluangkan waktu hingga proposal skripsi ini selesai.
3. Ibu Diane Marlin,S.ST.M.Keb, Selaku Ketua Program Studi S1
Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Adiwangsa Jambi Ibu
Lismawati,SST.,M.Kes yang telah memberi arahan, masukan
dan motivasi sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi.
4. Ibu Donna Harya Novidha, SST.M.Keb, Selaku Koordinator

ix
Studi S1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Adiwangsa
Jambi/Merangin.yang telah memberi arahan, masukan dan
motivasi sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Universitas Adiwangsa Jambi
yang telah berkenan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
6. Teristimewa Suami serta anak-anakku tercinta, tiada kata yang
dapat terucap, tiada budi yang dapat terbalaskan atas segala
pengorbanan dan doa restu serta kasih sayang yang telah
diberikan.
7. Teruntuk teman-teman seperjuangan atas motivasinya dalam
penyusunan skripsi penelitian ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan
penyusunan proposal skripsi ini banyak kekurangannya karena
keterbatasan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan peneliti.
Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jambi, Maret 2023

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER .............................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………....iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………….…iv
PERTANYAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI……………v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………...vi
ABSTRAK………………………………………………………………..vii
ABSTRACT……………………………………………………………...viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………xi
DAFTAR BAGAN……………………………………………………....xiii
DAFTAR TABEL………………………...……………………………..xiv
DAFTAR BAGAN...…………………………...……………………..….xv
DAFTAR LAMPIRAN………………..………………………………..xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang ................................................................................. 1


1.2.Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3.Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.4.Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.5.Ruang Lingkup Penelitian…………………………………………....5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Tinjaun Tentang Bayi ...................................................................... 6


2.2.Tinjauan Tentang Baby Spa ............................................................. 8
2.3.Tinjauan Tentang Berat Badan ........................................................ 12
2.4. Landasan Teori…….……………………………………………….16
2.5. Kerangka Teori……………………………...……………………...17

xi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian .......................................................................... 18
3.2. Tempat Penelitian ........................................................................... 18
3.3. Waktu Penelitian .......................................................................... 18
3.4. Kerangka Konsep ......................................................................... 18
3.5. Populasi,Sampel dan Sampling…………………………………….19
3.6. Defenisi Operasional .................................................................... 20
3.7. Instrumen Penelitian…………………………………………….….20
3.8. Prosedur Pengumpulan Data…………………………………….....21
3.9. Prosedur Penelitian …………………………………………….….21
3.10. Teknik Pengolahan Data……………………………………….....22
3.11. Hipotesis……………………………………………………….....22
3.12.Teknik Analisis Data……………………………………………....23

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1. Karakteristik Responden…………………………………………...25
4.2. Rerata Berat Badan Bayi Sebelum dan Seseudah Baby Spa ….....26
4.3. Pengaruh Baby Spa Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi…....27

BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden…………………………………………..28
5.2. Rerata Berat Badan Bayi Sebelum dan Sesudah Baby Spa……....28
5.3. Pengaruh Baby Spa Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi. ….29

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan…………………………………………………………..…33
6.2. Saran………………………………………………………………….....33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR BAGAN

2.1. Kerangka Teori……………………………………………………17


3.1. Kerangka Konsep……………………………………………….....18

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional……………………………...………….. 20

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan 25


Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko
Kabupaten Merangin Tahun 2022……………………………

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan 25


Asupan Nutrisi di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko
Kabupaten Merangin Tahun 2022…………………………….

Tabel 4.3 Distribusi Rata-rata Berat Badan Bayi Sebelum Dan Sesudah 26
Dilakukan Baby Spa di Desa Kungkai Kabupaten Merangin
Tahun 2022…………………………………………………...

Tabel 4.4 Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan Bayi 27
di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko
Kabupaten Merangin Tahun 2022…………………………..

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Rencana Penelitian


Lampiran 2 : Surat Izin Pengambilan Data Awal LPPM
Lampiran 3 : Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 4 : Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5 : Lembar Informed Consent
Lampiran 6 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 7 : Master Tabel
Lampiran 8 : Hasil SPSS Penelitian
Lampiran 9 : Lembar Bimbingan Skripsi

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Peningkatan Berat Badan merupakan indikator untuk menilai


pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pertumbuhan bayi pada umumnya
dimulai pada 7-10 hari setelah kelahiran. Pada saat bayi berumur 4-5 bulan
berat badan bayi sudah mencapai dua kali lipat berat badan saat lahir. Pada
waktu bayi berumur 1 tahun, berat badan bayi sudah mencapai tiga kali lipat
berat badan semasa lahir.(Kemenkes 2010)
Masa pertumbuhan serta perkembangan yang pesat terjadi pada bayi
yang berusia 0-24 bulan sehingga sering diistilahkan sebagai periode emas
sekaligus kritis. Periode emas tersebut dapat diwujudkan jika memperoleh
asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya untuk tumbuh kembang optimal
bayi pada usianya (Angga, 2016).
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat
kesehatan antara pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Tingkat
keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Salah
satu upaya yang ditempuh untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
yaitu dengan peningkatan status gizi masyarakat. Gizi merupakan suatu
proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti,absorbsi,tranportasi,penyimpanan,metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan serta menghasilkan energi,untuk mempertahankan
kehidupan,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ (Proverawati A,
2009).
Saat ini indonesia menghadapai masalah beban gizi ganda yang
ditunjukan dengan masih tingginya masalah gizi kurang (19,6%) dan stunting
(37,2%) kedua masalah gizi tersebut erat kaitannya dengan masalah gizi dan
kesehatan bayi baru lahir dan anak usia dibawah dua tahun (Baduta).
Keadaan ini tentunya akan memberikan kontribusi terhadap terjadinya

1
2

gangguan gizi pada masa pertumbuhan dan perkembangan bayi


(Balitbangkes,2013).
Kurangnya gizi pada bayi merupakan salah satu faktor resiko yang
berdampak pada lemahnya sumber daya manusia dimasa mendatang (lost
generation). Terdapat empat hal penting yang direkomendasikan oleh WHO
agar mampu mencapai tumbuh kembang optimal salah satu nya yaitu
memberikan ASI secara eksklusif dari usia 0 sampai 6 bulan dan makanan
pendamping ASI (MPASI) sejak bayi berusia 6 sampai 24 bulan. Faktor
pendukung lainya yang sangat mendukung perubahan berat badan bayi
adalah dengan menstimulasi pada bayi tersebut,stimulasi memegang peran
penting untuk meningkatkan tumbuh kembang bayi agar dapat berkembang
secara maksimal,stimulasi yang diberikan secara rutin dapat merangsang
perkembangan sel otak bayi dan memperkuat hubungan jaringan yang telah
terbentuk. Bentuk rangsangan yang dapat dilakukan kepada bayi adalah Baby
Spa( Solus Per Aqua). (Haryanto, 2017).
Menurut permenkes No. 1205/menkes/2004, Spa merupakan upaya
tradisional yang menggunakan pendekatan holistik, melalui perawatan
menyeluruh dengan menggunakan metode kombinasi antara hidroterapi
(terapi air) dan massage (pijat) yang dilakukan secara terpadu untuk
menyeimbangkan tubuh, pikiran, serta perasaan.
Baby Solus Per Aqua (SPA) bermanfaat memberikan rasa
tenang,nyaman, dan segar, sehingga bayi akan relaks dan dapat tidur
nyenyak. Dapat diketahui bahwa hormon pertumbuhan 75% keluar pada saat
individu tidur. Semakin meningkat jumlah jam tidur bayi pengeluaran
hormone pertumbuhan juga meningkat. Terapi pijat yang dilakukan pada
bayi dapat meningkatkan berat badan perhari hingga 20-47% lebih banyak
dari yang tidak dipijat jika dilakukan 2 kali seminggu selama 30 menit
dalam 1 bulan. Sentuhan pijat pada bayi akan meningkatkan nafsu makan
dan berat badannya.
Usia 3 bulan keatas adalah saat tepat bagi bayi untuk mulai melakukan
Baby Solus Per Aqua (SPA), setelah usia 3 bulan neck control sudah baik
3

sehingga kepala bayi dapat tegak. Bayi memiliki sepasang refleks yang
dapat membuat berenang dengan baik yaitu Reflek Menyelam (Dive Reflek)
dan Reflek Berenang (Swim Reflek). Reflek ini akan menyebabkan bayi
bias menahan nafas dan membuka mata mereka ketika terendam. Bayi yang
ditempatkan di dalam air akan menggerakkan lengan dan kaki dalam
gerakan renang, sehingga bayi terlihat seperti perenang alami.(Rahayu,
2017)
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sagita Darma Sari (2020)
tentang pengaruh Baby Spa terhadap peningkatan berat badan pada bayi di
happy Baby Spa Palembang diperoleh hasil bahwasannya terdapat pengaruh
antara Baby Spa dengan penambahan berat badan pada bayi ditunjukkan
dengan nilai yang signifikan (p value =0,000 < 0,05).
Studi lain yang dilakukan oleh paradita wahyuni (2018) tentang
hubungan lama mengikuti Baby Spa pada bayi usia 0-6 bulan di yayasan ibu
sejati mandiri kecamatan tuntungan kompleks medan permai kota medan
tahun 2018.hasil uji statistik lebih lanjut di peroleh nilai p value adalah
0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan lama
mengikuti Baby Spa pada bayi usia 0-6 bulan di yayasan ibu sejati mandiri
kecamatan tuntungan kompeks medan permasi kota medan tahun 2018.
Penelitian lain yang dilakukan oleh wulan margiana (2018) tentang
pengaruh Baby Spa terhadap kenaikan berat badan bayi dirumah sehat kita
purwokerto menunjukkan bahwa baby spa berpengaruh terhadap kenaikan
berat badan bayi di rumah sehat kita purwokerto (P=0,001).Temuan
penelitian menujukkan hasil yang relevan dengan penelitian sumini yang
berjudul pengaruh Baby Spa terhadap pertambahan berat badan bayi di
dedda karang wasen kecamatan jiwan kabupaten madiun dengan hasil
pengaruh pijat terhadap pertambahan berat badan bayi usi 1-6 bulan.Dari
hasil uji tersebut terlihat bahwa nilai signifikan keabsahan sebesar 0,00
keputusan uji statistic Ha di terima bila p<0,05 maka dapat disimpulakan
0,00<0,05 artinya da pengaruh pijat bayi terhadap pertumbuhan berat badan
bayi.
4

Puskesmas sebagai sarana pelayanan tingkat pertama mengemban tugas


untuk dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilawah kerjanya.
Agar terselenggara pelayanan kesehatan yang optimal maka puskesmas
harus melaksanakan tugas menajemen yang baik berupa perencanaan,
pergerakan,pelaksanaan,pengawasan dan pengendalian serta penilaian secara
sistematis dan berkesinambungan.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Desa Kungkai saat
pengambilan data pada tahun 2022 di desa kungkai terdapat 20 bayi dengan
berat badan kurang dan menurut hasil wawancara dengan orang tua belum
ada yang mengetahui salah satu cara untuk penambahan berat badan bayi
adalah dengan memberikan stimulasi atau therapy sentuh dengan melakukan
Baby Spa atau pada saat ini orang tua hanya tahu tentang pijat bayi saja yang
dilakukan hanya pada saat bayi sakit.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang“Pengaruh Baby Spa terhadap penambahan berat badan pada bayi di
Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin
Tahun 2022”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan


masalah penelitian sebagai berikut :”Pengaruh Baby Spa Terhadap
Penambahan Berat Badan Pada Bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja
Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022”

1.3. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum
Diketahuinya pengaruh Baby spa terhadap penambahan berat badan pada
bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten
Merangin Tahun 2022.
5

2. Tujuan khusus
a) Diketahui berat badan pada bayi sebelum Baby Spa di Desa Kungkai
Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022
b) Diketahui berat badan pada bayi setelah Baby Spa di Desa Kungkai
Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022.
c) Diketahui pengaruh baby spa terhadap penambahan berat badan pada
bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten
Merangin Tahun 2022.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas Bangko


Sebagai masukan atau informasi tentang pelayanan kesehatan Baby Spa
pada bayi dalam upaya untuk penambahan berat badan pada bayi.
2. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan masukkan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan
variabel yang berbeda.
3. Bagi Universitas Adiwangsa Jambi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi di
perpustakaan Universitas Adiwangsa Jambi.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment Design (Rancangan
Eksperimen Semu) dengan Non Equivalent Control Group atau disebut juga
Non Rendomized Group Pretest posttest.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjaun Tentang Bayi

1. Defenisi
Bayi adalah makhluk yang hadir kedunia dengan sebuah mekanisme
bawaan untuk menyenangkan orang lain, dan hanya meminta
balasanberupa kondisi lingkungan yang tepat, yang memungkinkan
bertumbuh kembangnya "benih sifat pengasih" yang secara alami telah
ada dalam dirinya (Lama,2010).
2. Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi
Pertumbuhan adalah sesuatu yang berkaitan dengan perubahan
baikdari segi jumlah, ukuran, dan dimensi pada tingkat sel, organ yang
diukur maupun individu.Pertumbuhan pada masa anak-anak
mengalamiperbedaan yang bervariasi sesuai dengan bertambahnya usia
anak secara umum, pertumbuhan fisik dimulai dari arah kepala ke
kaki(cephalokauudal). Kematangan pertumbuhan tubuh pada bagian
kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian secara berangsur-angsur
diikuti oleh tubuh bagian bawah. Selanjutnya, pertumbuhan bagian
bawah akan bertambah secara teratur (Chamidah, 2014).
3. Ciri-ciri Pertumbuhan
Hidayat (2015), menyatakan bahwa seseorang dikatakan
mengalami pertumbuhan bila terjadi perubahan ukuran dalam hal
bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan/panjang
badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, perubahan proporsi
yang terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai
dari masa konsep sampai dewasa, terdapat ciri baru yang secara perlahan
mengikuti proses kematangan seperti adanya rambut pada daerah aksial,
pubis atau dada, hilangnya ciri ciri lama yang ada selama masa
pertumbuhan seperti hilangnya kelenjar timus,lepasnya gigisus, atau
hilangnya refles tertentu.

6
7

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Faktor yang


mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah (Chamidah,
2014):
a. Gizi pada bayi
b. Penyakit kronis atau kelainan konginetal seperti tuberkolosis,
anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan setardasi
pertumbuhan jasmani.
c. Lingkungan fisis dan kimia meliputi sanitasi lingkungan yang
kurang bagi bayi, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radio
aktif, zat kimia dan rokok mempunyai dampak yang negatif
terhadap pertumbuhan anak.
d. Hubungan psikologis, yaitu hubungan anak dengan orang
sekitarnya,
seorang anak yang tidak dikehendaki orang tuanya atau anak
yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan didalam
perkembangan maupun pertumbuhan.
e. Faktor endokrin seperti gangguna hormone. Salah satu contohnya
pada penyakit hipoteroid yang akan menyebabkan anak
mengalami hambatan pertumbuhan. Defisiensi hormone
pertumbuhan akan menyebabkan anak menjadi kerdil.
f. Sosial ekomoni, seperti kemiskinan yang selalu berkaitan dengan
kekurangan makanan kesehatan lingkungan yang jelek dan
ketidaktahuan akan menghambat pertumbuhan anak.
g. Pemberian ASI ekslusif pada usia 0-6 bulan dapat membantu
pertambahan berat badan bayi karena komponen ASI sesuai
dengan kebutuhan bayi.
h. Pemakaian obat-obatan, seperti pemakaian kortiko steroid dalam
jangka lama akan menghambat pertumbuhan.
8

2.2. Baby Spa


1. Definisi
Istilah “Spa” berasal dari nama kota di belgia, yaitu kota Spa. Secara
tradisional, istilah Spa digunakan untuk menunjuk sebuah tempat yang
memiliki banyak sumber air. Secara modern, istilah “Spa” digunakan
untuk menunjuk sebuah tempat yang mewah dan nyaman, yang
menggunakan air sebagai media dasar untuk setiap perawatan tubuh yang
dilakukan disana.
2. Manfaat Baby Spa menurut Galenia (2014)
a. Pola tidur teratur, pengenalan terhadap lingkungan, serta ketenangan
emosi yang lebih baik. Bayi yang dipijat selama kurang lebih 30 menit
akan merasa lebih santai, tidur lebih lelap, dan lebih lama. Apa bila
bayi tidur lelap, perkembangan dan pertumbuhan bayi akan semakin
baik.
b. Merangsang dan menyeimbangkan hormoneekortisol dan oksitosin.
Hormonkortisol adalah hormone penyebab stres. Penurunan
hormonkortisol akan membuat bayi lebih riang dan tidak suka
menangis. Hormonoksitosin akan meningkat sehingga dapat
menimbulkan rasa nyaman dan kasih sayang.
c. Nafsu makan bayi yaitu hormon gastrin dan insulin yang berperan
penting dalam proses penyerapan makanan.
d. Memperlancar peredaran darah dan membantu menguat kan
Memperbaiki system imunitas bayi sehingga membuat bayi lebih
sehat.
e. Menstimulasi enzim-enzim yang ada di perut sehingga penyerapan
nutrisi dalam tubuhnya lebih optimal.
f. Mempengaruhi perkembangan motorik kasar yang membutuhkan
keseimbangan dan koordinasi antara anggota tubuh dengan otot-otot
besar, seperti otot lengan atau tungkai. Salah satu stimulasi motoric
kasar yang bias dilakukan yaitu bayi dalam posisi mengambang pada
9

saat berenang yang memungkinkan eksplorasi tubuh sekaligus


sehingga otot-otot akan terlatih dan terstimulasi secara optimal.
g. Mempengaruhi perkembangan motorik halus yang berhubungan
dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi
mata dan tangan. Stimulasi bias dilakukan dengan cara kegiatan
bermain secara rutin.
h. Mempengaruhi personal sosial yang dalam hal ini adalah interaksi
sosial.
3. Faktor Internal dan Eksternal Baby Spa menurut Rini (2014)
a. Tingkat pendidikan, dimana semakin tinggi pendidikan ibu maka ibu
akan lebih paham tentang kesehatan bayinya.
b. Faktor pengetahuan, dengan pengetahuan ibu yang luas akan
berpengaruh pula pada keinginan ibu untuk dapat melakukan baby Spa.
c. Faktor keyakinan ibu, semakin baik keyakinan ibu terhadap manfaat
Baby Spa maka semakin tinggi keinginan ibu untuk melakukan baby
Spa.
Faktor Eksternal yang memengaruhi Baby Spa antara lain
ketersediaan sumber daya ksehatan, sikap tenaga kesehatan dan sikap
keluarga.
4. Tahapan Baby Spa
Baby Spa adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot
sehingga peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh permukaan
tubuh bayi. Seni Spa adalah terapi sentuhan kulit dengan menggunakan
tangan. Baby Spa meliputi manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh
dengan tujuan pengobatan serta sebagai istilah yang digunakan untuk
menggambarkan gerakan manipulasi tertentu dari jaringan lunak tubuh
(Irianto, 2014).
5. Tahap Senam Bayi
Senam bayi merupakan latihan untuk membantu stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf dan motorik bayi secara .
10

Melalui senam bayi, kedekatan (bounding) antara ibu dan bayiakan


semakin kuat. Manfaat Senam Bayi menurut Irawati (2009).
a. Menguatkan otot-otot dan persendian.
b. Meningkatkan perkembangan motorik.
c. Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.
d. Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.
e. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh
f. Memperkuat interaksi antara orang tua dan anaknya.
g. Memperlancar peredaran darah dan memperkuat jantung.
h. Memudahkan orang tua mendeteksi secara dini adanya gangguan
atau hambatan pertumbuhan dan perkembangan
i. Meningkatkan kemampuan bayi merespon rangsang dari lingkungan.
6. Tahap Renang Bayi menurut Suwignyo (2010)
Berenang sejak lahir sangat baik untuk kesehatan dan pengembangan bayi
serta pengenalan awal akan mencegah bayi mengalami ketakutan air yang
dapat berkembang di kemudian hari dalam masa kanak-kanak.
Air membantu meningkatkan koordinasi dan keseimbangan
(sensitivitas vestibular). Mengembangkan kemampuan motorik,
keterampilan sosial dan kecerdasan. Memperkuat jantung, paru-paru,sistem
pernapasan dan membantu perkembangan otak. Belajar untuk merespon
perintah dapat membuat bayi lebih tajam secara mental dan meningkatkan
tingkat pemahaman. Berenang secara teratur dalam air hangat baik relaks
bayi Anda dan merangsang nafsu makan, menyebabkan tidur meningkat
dan pola makan baik. Mencegah fobia airdi kemudian hari.Orangtua
sebaiknya melakukan intervensi berenang bayi sejak dini pada anaknya
agar tidak fobia terhadap air.
7. Prosedur Baby Spa
A. Langkah-langkah pemijatan
1. Pemijatan pada kaki
a. Perahan (seperti perahan pada susu)
b. Peras dan putar
11

c. Pijatan pada telapak kaki


2. Pijatan pada perut
3. Pijatan pada tangan
a. Pijatan pada ketiak
b. Peras dan putar lengan
c. Pijat telapak tangan
4. Pijatan daerah muka
a. Pijatan pada dahi
b. Pijatan pada alis
c. Pijatan belakang telinga
B. Langkah-langkah senam bayi
1. Senam bayi
a. Gerakan tangan kearah atas
b. Gerakan membuka dan menutup tangan di depan dada
c. Gerakan silang tangan didepan dada
d. Tekukkan kaki hingga dengkul berada di perut
e. Tekukkan kedua kaki hingga dengkul menyentuh perut
f. Gerakan kaki kiri menyilang pada kaki kanan
g. Angkat kedua kaki bayi membentuk sudut 90%
C. Langkah-langkah renang bayi
1. Renang bayi
a. Sebelum berenang pasang neck ring atau pelampung leher
b. Pastikan klip berada dibelakang dan dagu bayi berada dicekungan di
neck ring
c. Masukkan kai bayi secara perlahan kedalam air,gerakan tangan dan
kaki didalam air
d. Biarkan bayi berenang dan menggerakkan seluruh tubuhnya
e.Stimulasi dengan mainan,motivasi bayi untuk menggerakkan tubuhnya
f. Selesai berenang mandikan bayi
12

2.3. Tinjauan Tentang Berat Badan


1. Definisi
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan
paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonates). Berat badan
digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR
apabila berat bayi lahir dibawah 2500 gram atau di bawah 2,5 kg. pada
masa bayi-balita, berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju
pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelalaian klinis
seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor. Di samping itu pula
berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan
makanan. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai
pertimbangan antara lain:
a. Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu
singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.
b. Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara
periodic memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
c. Merupakan antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas di
Indonesia sehingga tidak merupakan hal baru yang memerlukan
penjelasan secara meluas.
d. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan
pengukur.
e. KMS ( Kartu Menuju Sehat ) yang digunakan sebagai alat yang baik
untuk pendidikan dan memonitor kesehatan anak menggunakan juga
berat badan sebagai dasar pengisiannya.
f. Karena masalah umur merupakan faktor penting untuk penilaian status
gizi, berat badan terhadap tinggi badan sudah dibuktikan dimana-mana
sebagai indeks yang tergantung pada umur.
g. Alat pengukur dapat diperoleh di daerah pedesaan dengan ketelitian yang
tinggi dengan menggunakan dacin juga sudah dikenal oleh masyarakat.
Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yang
digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
13

a. Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang lain.
b. Mudah diperoleh dan relative murah hargannya.
c. Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
d. Skalanya mudah dibaca.
e. Cukup aman untuk menimbang anak balita.
2. Cara Mengukur Berat Badan Bayi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang bayi adalah:
a. Pakaian dibuat seminim mungkin, sepatu, baju/pakaian yang cukup tebal
harus ditanggalkan.
b. Kantong celana timbang tidak dapat digunakan.
c. Bayi ditidurkan dalam kain sarung.
d. Geserlah anak timbang sampai tercapai keadaan setimbang, kedua ujung
jarum terdapat pada satu titik.
e. Lihatlah angka skala batang dacin yang meninjukkan berat badan bayi.
Catat berat bedan dengan teliti sampai satu angka decimal. Misalnya 7,5
kg.
3. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menimbang Berat Badan Anak
a. Periksaan alat timbang Sebelum digunakan, dacin harus diperiksa secara
seksama, apakah masih dalam kondisi baik atau tidak. Dacin yang baik
adalah apabila bandul geser berada pada posisi skala 0,0 kg, jarum
penunjuk berada pada posisi seimbang. Disamping itu keadaan bandul
geser tidak longgar terhadap tangkai dacin, oleh karena itu perlu
dilakukan peneraan terhadap timbangan yang sudah dipakai agak lama.
Untuk penelitiaan, peneraan alat timbang ini sangat penting untuk
mendaptkan data dengan validitas yang tinggi.
b. Anak balita yang ditimbang Pengalaman dilapangan cukup banyak anak
balita yang takut ditimbang. Oleh karena itu dilakukan terlebih dahulu
penimbangan pada balita yang tidak merasa sakit. Apabila anak :
1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/
menemukan staus gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali. Jenis
instrument yang digunakan:
14

a) Berat badan menurut tinggi badan anak (BB/TB)


b) Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)
2) Deteksi dini peyimpangan perkembangan,yaitu untuk mengetahui
gangguan perkembangan anak (keterlmbatan), gangguan daya lihat,
gangguan daya dengar.
jenis instrument yang digunakan:
a) Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP)
b) Tes Daya Lihat (TDL)
c) Tes Daya Dengar Anak (TDD)
3) Deteksi diri penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui
adanya masalah mental emosional, autisme, gangguan pemusatan
perhatian, dan hiperaktivitas. Instrument yang digunakan:
a) Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
b) Checklist for autism in Toddlers (CHAT)
c) Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
4. Pengukuran Berat Badan
Dalam menentukan pengukuran berat badan anak, hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
a.Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah ditera
(distandardisasi/kalibrasi) secara berkala. Timbangan yang digunakan
dapat dacin atau timbangan injak
b.Untuk menimbang anak usia kurang satu tahun, dilakukan dengan posisi
berbaring. Usia 1-2 tahun dilakukan dengan posisi duduk dengan
menggunakan dacin. Lebih dari dua tahun, penimbang berat badan dapat
dilakukan dengan posisi berdiri.
Sedangkan cara pengukuran berat badan anak adalah sebagai berikut.
a. Lepas pakaian tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Bila perlu,
cukup pakaian dalam saja.
b. Tidurkan bayi pada meja timbangan. Bila menggunakan timbangan
diacin, masukkan anak pada gendongan, lalu kaitkan gendongan
ketimbangan.
15

c. Bila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri diatas timbangan injak tanpa
dipegangi.
d. Letakkan tangan petugas diatas tubuh bayi (tidak menempel) untuk
mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
e. Tentukan hasil timbangan sesuai jarum petunjuk pada timbangan
f. Bila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat
badannya terlebih dulu. Kemudian anak digendong oleh ibu dan
ditimbang. Berat badan anak adalah selisih antara berat badan ibu
bersama anak dan berat badan ibu. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
rumus berikut.

BB anak = (BB ibu dan anak) – BB ibu

Selain dengan perkiraan tersebut, dapat juga memperkirakan berat badan


(BB) dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992)
yang dikutip oleh Soetjiningsih (2002), sebagai berikut:
a. Berat badan lahir rata-rata:3,25 kg
b. Berat badan usia 3-12 bulan menggunakan rumus:

Umur (bulan)+9 = n+9


2 2
c. Berat badan usia 1-6 tahun, menggunakan rumus :

(Umur(tahun)x 2) + 8 = 2n + 8

Keterangan n adalah usia anak


Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari dibulatkan
keatas sedangkan kurang atau sama dengan 15 hari dihilangkan.
Misalnya ada bayi berumur 5 bulan 25 hari, maka bayi dianggap
berumur 6 bulan berat badan bayi diperkirakan 7,5 kg Anak berumur 2
tahun 6 bulan perkiraan berat badannya adalah (2,5 tahun x 2 th) + 8=13.
8.Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan Sebagaimana telah dijelaskan,
bahwa untuk mengetahui adanya penyimpangan pertumbuhan, parameter
yang digunakan adalah Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
16

dan Lingkar Kepala Anak (LKA). Parameter tersebut termasuk ukuran


antropometri dan paling mudah dilakukan dilapangan.

2.4. Landasan Teori


Landasan teori dalam penelitian ini mencakup Baby Spa dan peningkatan
berat badan bayi. Baby Spa telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi
bagian rutin perawatan bayi selama ratusan tahun dibanyak kebudayaan dan
salah satu teknik terapi tertua di dunia. Spa bayi adalah memberikan sentuhan
pada tubuh bayi atau anak yang bermanfaat untuk menstimulus tumbuh
kembang bayi dan sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan kasih
saying orang tuaterhadap anaknya (Uswatun, 2017).
Baby Spa sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu. Bagi bayi pemijatan dapat
menimbulkan efek biokimia dan efek yang positif, meningkatkan berat
badan, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan konsentrasi bayi dan
membuat bayi tidur lebih lelap danmasih banyak manfaat lainnya. Sedangkan
manfaatnya bagi ibu yaitu meningkatkan kepercayaan diri, memudahkan
orang tua mengenali bayinya, membina ikatan kasih sayang antara ibu dan
bayi dan lain- lain (Syaukarni, 2015).
Pengukuran berat badan menurut Hidayat (2008) bahwa perlu dilakukan
untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada
pada tubuh misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh dan cairan tubuh
sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh kembang anak
(Dewi Sri, 2014).
17

2.5. Kerangka Teori

Pertumbuhan dan perkembangan


anak

bayi

Asupan Konsumsi Stimulasi Sosial


Nutrisi ASI ekonomi
bayi
bayi bayi bayi
Baby Spa

Beta Teori
Endorphin

Aktivitas Nervus Gelombang


Vagus

Peningkatan tonus
Nervus Vagus

Peristaltik
Meningkat

Pengosongan
Lambung Cepat

Cepat Lapar

Frekuensi Konsumsi
Meningkat
Peningkatan
Penyerapan zat Berat
Nutrisi Lebih Baik Badan

Bagan 2.1 Kerangka teori

(Sumber : Anggun Primanta G, 2016)


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Desain yang digunakan adalah Quasi Eksperiment Design (Rancangan
Eksperimen Semu) dengan Non Equivalent Control Group. Atau disebut
juga Non Rendomized Group Pretest posttest. Dalam penelitian ini yang
akan diberikan test berupa pretest dengan maksud untuk mengetahui
keadaan responden sebelum di berikan perlakuan. Kemudian setelah
diberikan tindakan, akan dilakukan posttest, tujuannya untuk mengetahui
keadaan setelah diberikan tindakan Baby Spa pada bayi di Desa Kungkai
Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022.
Bentuk rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Intervensi Pre Test Eksprimen Post

test

01 X1 02

01 : Berat badan sebelum di baby spa

x1 : Intervensi baby spa

02 : Berat badan sesudah di baby spa

3.2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Desa Kungkai.

3.3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Januari – 26 Februari 2023

18
19

3.4. Kerangka Konsep


Dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan Spa Bayi dengan
perubahan berat badan pada bayi.
Pre test intervensi Post test

Berat Badan Baby Spa Berat Badan


Bayi Bayi

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

3.5. Populasi, Sampel dan Sampling


1. Populasi penelitian
Pada penelitian ini populasinya adalah semua bayi dengan berat
badan kurang yang ada di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas
Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022 berjumlah 20 bayi.
2. Sampel Penelitian
Semua bayi dengan berat badan kurang yang berusia 3 bulan
sampai 1 tahun yang berada di desa kungkai berjumlah 20 bayi.
Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel yang akan diambil
dari populasi adalah orang. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah
sampel tersebut akan berkurang sehubungan dengan kriteria sampel
yang diajukan oleh peneliti. Adapun kriteria sampel yang dimaksud
adalah :
a. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Orang tua bayi yang bersedia menjadi responden

2) Bayi dengan berat badan kurang

3) Bayi mengikuti seluruh rangkaian penelitian

4) Bayi dengan berat badan 2 bulan berturut-turut tidak naik

b. Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bayi sakit atau mengalami komplikasi


20

2) Bayi yang pernah diberi Baby Spa sebelum penelitian

3) Bayi dengan pertumbuhan yang baik

3.6. Defenisi Operasional


Berdasarkan operasional klarifikasi variabel dan defenisi operasinal
dibuat dalam bentuk tabel dengan rincian sebagai berikut:
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
1. Independen : Baby Spa pada
Baby Spa penelitian ini adalah
tindakan,pemijatan,rena
ng,senam selama 30
menit dalam 2 kali
seminggu
2. Dependen : Berat badan yang di 1.Timbangan Menimbang Rasio -Baik
Kenaikan maksud adanya 2.Buku KIA bayi -Tidak Baik
berat badan perubahan sebelum dan
setelah melakukan
pemijitan pada bayi
Tabel 3.1 Definisi Operasional

4.7. Instrumen Penelitian


Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi untuk pemberian Baby Spa yaitu sistem penilaian untuk mengukur
tingkat penambahan berat badan bayi selama 1 bulan.
1.Timbangan
Timbangan adalah yang digunakan untuk mengukur penambahan berat
badan pada bayi setelah dilakukan Baby Spa.
1.Buku KIA
Buku KIA adalah alat yang digunakan untuk memantau penambahan
berat badan pada bayi setelah dilakukan Baby Spa.
21

3.8. Prosedur Pengumpulan Data


1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung oleh peneliti
dengan melakukan penimbangan berat badan bayi sebelum dilakukan
Baby Spa dengan sesudah melakukan Baby Spa.
2. Data Sekunder
Data yang di ambil ataupun di peroleh dari hasil dokumentasi oleh
pihak yang berhubungan, misalnya data bayi. Adapun data yang di
ambil oleh peneliti adalah jumlah data bayi yang berada di Wilayah
Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin.
3.9. Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan Data
Penelitian memulai proses pengumpulan data ini diawali
dengan meminta izin kepada Kepala Puskesmas Bangko. Setelah
semua izin didapatkan, kemudian peneliti melihat data sasaran bayi
yang akan dijadikan sampel penelitian. Responden yang memiliki
kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti bisa ikut dalam penelitian
ini. Setelah responden menyetujui dan menandatangani informed
consent.
2. Pengumpulan Data Pre-Test
Ibu mengisi lembar Informed Consent apabila setuju untuk
dijadikan sampel dalam penelitian ini, sebelumnya peneliti menjelaskan
mekanisme yang akan dilakukan.
3. Tahap Intervensi
Pada penelitian ini diawali dengan peneliti meminta izin kepada
Kepala Puskesmas Bangko selanjutnya peneliti menentukan sampel
sesuai kriteria inklusi, meminta persetujuan informed consent,
mengukur berat badan menggunakan timbangan pada bayi. Lalu
memberikan Baby spa terhadap bayi selama 30 menit. Tahap Observasi
(Akhir Pengumpulan Data Post-test
22

Setelah dilakukan perlakuan pemberian Baby Spa selama 1


bulan dilakukan pengukuran penambahan berat badan pada bayi
menggunakan timbangan dan lembar observasi kembali dan diambil
nilainya sebagai data post test.
3.10 Keterbatasan Penelitian
Saat penelitian ini dilaksanakan peneliti mengalami beberapa
keterbatasan dan hambatan yaitu :
1. Pada saat penelitian keluarga pasien mau menjadi responden (sangat
kooperatif). Pada saat penelitian pasien di antar oleh orang tua atau
keluarga.
2. Penelitian tidak menggunakan kelompok control
3.11 Teknik Pengolahan Data
1. Editing
Setelah data terkumpul maka akan dilakukan editing atau
penyuntingan untuk memeriksa setiap lembar kuesioner yang telah diisi,
kemudian data dikelompokkan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
2. Koding
Dilakukan untuk memudahkan pengolahan data yaitu dengan
memberikan kode-kode tertentu baik berupa huruf atau angka dari setiap
jawaban yang diberikan oleh responden.
3. Skoring
Pemberian nilai pada masing-masing jawaban dan pertanyaan yang
diberikan kepada responden sesuai dengan ketentuan penilaian yang telah
ditentukan.
4. Tabulating
Mengelompokkan data kedalam suatu tabel yang memuat sifat
masing-masing variabel sesuai dengan tujuan penelitian.
3.12 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan tentative (sementara) mengenai
kemungkinan hasil dari suatu penelitian (Dewi; 2019). Hipotesis pada
23

penelitian ini adalah Pengaruh Baby Spa terhadapa penambahan berat


badan pada bayi.
3.13 Teknik Analisa Data
Setelah data diolah, kemudian di analisa dengan menggunakan bantuan
komputer dengan menggunakan program SPSS. Adapun analisa yang
digunakkan yaitu :
1. Analisa univariat
Pada analisa ini dilakukan analisis tabel distribusi frekuensi dari
tiap variabel yang dianggap terkait dengan tujuan penelitian.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu analisa yang dingunakan untuk
menghubungkan dua variabel, variabel bebas dan variabel terikat. Data
yang diperoleh melalui instrumen penelitian kemudian diolah dan
dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti yang
menguji hipotesis.
Pada penelitian ini data yag diperoleh dari instrumen penelitian
diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik yaitu uji-t.
Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu
pengujuan persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas untuk
mengetahui apakah ada data yang diperoleh berdistribusi normal atau
tidak. Langkah sebagai berikut :
a. Uji Persyaratan Analisis Data
1) Apabila nilai signifikan p > α (0,05) maka Ho ditolak atau dapat
disimpulkan bahwa distribusi pada data tersebut adalah normal
2) Apabila nilai signifikan p < α (0,05) maka Ho diterima atau dapat
disimpulkan bahwa distribusi pada data tersebut adalah tidak
normal
b. Pengujian Hipotesis
Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil uji normalitas
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk menguji
24

hipotesis penelitian dengan data berdistribusi normal maka


dingunakan uji-t dengan taraf signifikan 95 % ( α-0,05).
Uji statistik uji t-dependent yakni membandingkan data
sebelum dan sesudah diberikan minuman jahe, dan diperoleh mean
perbedaan pre-test dengan postest. Pedoman dalam menerima
hipotesis : apabila nilai probabilitas (p) <0,05 maka Ho ditolak,
apabila (p) >0,05 maka Ho gagal ditolak
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Desa Kungkai merupakan Wilayah Kerja
Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2023. Penelitian ini
dilakukan karena masih ada bayi dengan keluhan berat badan kurang dan
masih ada orang tua yang belum mengetahui cara untuk meningkatkan
berat badan selain dari asupan nutrisi ada cara lain dengan memberikan
stimulasi atau terapi sentuh dengan melukan baby spa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang“Pengaruh Baby Spa terhadap penambahan berat badan pada bayi
di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin
Tahun 2022”selam satu bulan dibantu oleh dua orang satu kader satu
teman sejawat.Untuk secara lengkapnya diuraikan sebagai berikut:
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1 Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Asupan Nutrisi di Desa Kungkai Wilayah Kerja
Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022

No Karakteristik Responden f Persentase (%)


1 Jenis Kelamin
Laki-Laki 13 65
Perempuan 7 35
2 Asupan Nutrisi
Asi 2 10
Mpasi 18 90
Jumlah 20 100

25
26

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui sebagian besar responden


berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 13 orang (65%) dan perempuan
sebanyak 7 orang (35%),dan responden dengan asupan nutrisi berupa asi
memiliki distribusi sebanyak 2 orang (10%) dan asupan nutrisi berupa
mpasi memiliki distribusi sebanyak 18 orang (90%).

4.2.2 Rerata Berat Badan Bayi Sebelum Dan Sesudah Baby Spa
Tabel 4.2
Distribusi Rerata Berat Badan Bayi Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Baby Spa di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko
Kabupaten Merangin Tahun 2022

Baby Spa f Mean SD Min – Max

Sebelum 20 7,525 5,730 8-14

Sesudah 20 7,630 5,796 3-9

Berdasarkan tabel 4.2 hasil analisis menunjukkan bahwa rerata berat


badan bayi sebelum dilakukan baby spa adalah 7,525 dengan standar deviasi
5,730. Nilai minimum adalah 8 dan nilai maksimum adalah 14. Sedangkan
rerata berat badan bayi sesudah dilakukan baby spa adalah 7,630 dengan
standar deviasi5,796. Nilai minimum adalah 3 dan nilai maksimum adalah 9.
27

4.2.3 Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan Bayi


Tabel 4.3
Pengaruh Baby Spa terhadap penambahan berat badan bayi
di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko
Kabupaten Merangin Tahun 2022
Variabel Baby Spa P value

Berat Badan Sebelum Sesudah 0,000


Bayi
Naik 11 16 (80%)

Tidak Naik 9 4 (20%)

Berdasarkan tabel 4.3 setelah dilakukan uji normalitas data


menggunakan Shapiro wilk didapatkan data terdistribusi normal karena nilai
sig < 0,05. Selanjutnya dilakukan analisa bivariat dengan menggunakan uji t
test paired. Hasil analisis tentang pengaruh Baby Spa terhadap penambahan
berat badan bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko
Kabupaten Merangin Tahun 2022 dengan menggunakan uji t test paired
menyatakan Baby Spa terhadap penambahan berat badan bayi di Desa
Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun
2022 dengan nilai p value 0,000 (p < 0,05)
BAB V
PEMBAHASAN

A. Rerata Berat Badan Bayi Sebelum Dilakukan Baby Spa


Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata berat badan bayi sebelum
dilakukan intervensi ( Baby Spa ) yaitu dengan SD dengan 5,796. Responden
yang diberikan perlakuan baby spa dilakukan pemijatan selama 30 menit
selama 1 bulan. Penimbangan awal berat badan bayi dilakukansaat sebelum si
bayi mendapatkan baby spa dan penimbangan selanjutnya dilakukan setiap
satu minggu sekali. Setelah pemberian pijat bayi di tiap minggunya, hasil
perkembangan berat badan bayi dapat diketahui apakah terdapat kenaikan,
tetap atau justru terjadi penurunan. Hasil data yang diperoleh menunjukkan
bahwa, rata-rata berat badan bayi usia 3 bulan-1 tahun setelah diberikan
perlakuan pijat bayi setiap harinya rata-rata mengalami kenaikan berat
badannya.
B. Rerata Berat Badan Bayi Sesudah Dilakukan Baby Spa
Berdasarkan tabel 4.2 hasil analisis menunjukkan bahwa rerata berat badan
bayi sebelum dilakukan baby spa adalah 7,525 dengan standar deviasi 5,730.
Nilai minimum adalah 8 dan nilai maksimum adalah 14. Sedangkan rerata berat
badan bayi sesudah dilakukan baby spa adalah 7,630 dengan standar
deviasi5,796. Nilai minimum adalah 3 dan nilai maksimum adalah 9.
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian baby spa adalah suatu bentuk
alternative terbaik dan murah dalam upaya menaikkan berat badan bayi secara
lebih optimal, dengan catatan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Daniati (2018) tentang pijat bayi terhadap peningkatan berat
badan neonatus yang dilakukan selama 3 kali dalam 10 hari dimana terdapat
perbedaan berat badan yang signifikan pada kelompok intervensi 3.696,67
gram.

28
29

C. Pengaruh Baby Spa terhadap penambahan berat badan bayi


Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan paired t test
didapatkan P= 0,000, Oleh karena t hitung (0,000) < t tabel (0,05) maka H0
ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan ada pengaruh baby spa terhadap
peningkatan berat badan bayi di Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas
Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2022. Peningkatan berat badan bayi
tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh pemberian baby spa yang diberikan
secara kontiniu. Pada dasarnya bayi yang dipijat akan mengalami peningkatan
kadar enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari
makanan pun menjadi lebih baik. Hasilnya, bayi menjadi cepat lapar dan
karena itu lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI
(Suparyanto 2017). Pemijatan juga meningkatkan mekanisme penyerapan
makanan oleh nervus vagus sehingga nafsu makan bayi juga akan meningkat
yang dapat secara langsung meningkatkan berat badan bayi (Syaukani,2018).
Pengeluaran insulin akan mempermudah untuk memetabolisme glukosa.
Sekresiasam hidroklorida, pepsinogen, enzim pankreas, peningkatan aliran
empedu hati akan mempermudah pencernaan makanan. Saat makanan sampai
pada duodenum maka akan merangsang pengeluaran cholecystokinin, hal ini
akan merangsang motilitas usus. Sehingga dengan adanya peningkatan
motilitas lambung dan usus akan mempermudah pencampuran, pendorongan
makanan dan penyerapan nutrisi menjadi lebih baik (Guyton, 2018).
Penelitian yang dilakukan Yuliana, Suharto, dan Handayani (2018) kepada
bayi usia 6-12 bulan didapatkan peningkatan berat badan bayi dipijat selama 4
minggu yang dilakukan secara rutin lebih tinggi dibandingkan berat badan
bayi yang tidak dipijat. Hal ini terjadi karena hormon stres pada bayi menurun,
maka bayi dapat menghisap ASI lebih banyak, sehingga produksi ASI
meningkat dan berat badan akan meningkat. peningkatan nafsu makan lebih
sedikit dan 3 bayi dengan nafsu makan tetap, dengan demikian pengaruh
semakin sering bayi dipijat dengan frekuensi yang teratur, peningkatan nafsu
makan bayi akan terus baik.
30

Kelompok eksperimen yakni yang diberikan pijat bayi terdapat 16


responden yang mengalami peningkatan berat badan (80,0 %) dan 4
Responden (20,0 % ) yang tidak mengalami peningkatan berat badan. Bayi
yang mengalami peningkatan berat badan diketahui rata-rata bayi tersebut
mendapatkan asupan nutrisi berupa ASI dan yang tidak mengalami
peningkatan berat badan bayi mendapatkan asupan nutrisi berupa MPASI dan
sebagian mendapatkan ASI namun juga telah diberikan MPASI. Hal ini
tentunya berpengaruh terhadap system pencernaan bayi yang belum mampu
mencerna dengan baik nutrisi berupa makanan pendamping ASI yang tidak
sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayisehingga pertumbuhan bayi tidak menjadi
optimal. Selain itu ibu tidak menyusui atau memberikan ASI pada bayinya
setiap 2-3 jam sekali, hal ini tentu berpengaruh pada proses pemenuhan
kebutuhan nutrisi bayi. Dan selain itu ibu yang telah memberikan PASI pada
bayinya sudah jarang menyusui karena berfikir bahwa bayinya membutuhkan
PASI dibanding ASI, sementara bayi yang berusia 0-6 bulan seharusnya
mendapatkan ASI eksklusif, Seperti yang sudah dijelaskan bahwa terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penigkatan berat badan
pada bayi diantaranya adalah pengetahuan ibu mengenai gizi, status kesehatan,
psikologi bayi, serta faktor pribadi dan kesukaan belum dapa disingkirkan
sebagai faktor perancu penelitian ini. Status sosial ekonomi dan budaya
pangan mempunyai tanggung jawab yang cukup besar terhadap status
kesehatan bayi. Namun, secara khusus penelitian ini membuktikan bahwa
pemberian pijat bayi dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan bayi
dengan peningkatan beratbadan bayi ( Yuniati, 2017).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakuka oleh Tri Sasmi Irva
(2014) didapatkan p value sebesar 0,000 (<0,05) sehingga pemberian terapi
pijat berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi. Berdasarkan
kelompok eksperimen sebelum dan sesudah pemberian terapi pijat didapatkan
p value sebesar 0,000 (p<0,05) yang bermakna adanya peningkatan berat
badan,peningkatan berat badan yang terjadi yaitu sebesar 700 gram selama 2
minggu pemijatan.
31

Bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan


insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik.
Hasilnya, bayi menjadi cepat lapar dan karena itu lebih sering menyusu
sehingga meningkatkan produksi ASI (Suparyanto 2011). Pemijatan juga
meningkatkan mekanisme penyerapan makanan oleh nervus vagus sehingga
nafsu makan bayi juga akan meningkat yang dapat secara langsung
meningkatkan berat badan bayi (Syaukani,2018).
Aktifitas pemijatan akan meningkakan aktifitas neorotransmitter serotin,
yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi meningkatkan
glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan
terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres) penurunan kadar
hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih leleap dan meningkatkan kesiagaan
(alertness) atau konsentrasi. Hal ini dikarenakan pijatan yang baik dapat
mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan
gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha yang dapat
dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro encephalogram) (Syaukani,
2015).
Menurut Rini Sekartin, dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, pijatan pada bayi mampu merangsang motorik,
membantu proses tidur, mengurangi rasa cemas dan keluhan. Terjadi
peningkatan zat-zat makanan di saluran pencernaan dan mengembangkan
mental anak, membuat suhu tubuh bisa lebih stabil serta mampu
meningkatkan hormon gastrin dan insulin yang berperan dalam penyerapan
makanan sehingga berat badan bayi naik lebih cepat (Sutriant0,2018)
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh
Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan Pada Bayi di Desa
Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun
2022. maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Berat badan bayi sebelum melakukan baby spa rata-rata adalah 7,525 gr
2. Rerata Berat badan bayi sesudah melakukan baby spa adalah 7,630 gr
3. Adanya pengaruh berat badan bayi sebelum dan sesudah melakukan
baby spa dengan nilai P- value sebesar 0,000.

6.2 Saran
6.2.1 Bagi Puskesmas Bangko
Disarankan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Bangko dalam
upaya membantu untuk meningkatkan berat badan bayi dengan
melakukan therapy baby spa dan disarankan kepada petugas kesehatan
untuk dapat memberikan kontribusi bagi pelayanan tumbuh kembang
bayi dalam memberikan pelayanan komplementer yang tepat untuk bayi
salah satunya dalam mengatasi masalah barat badan bayi yang kurang.
6.2.2 Bagi Lembaga Pendidikan Universitas Adiwangsa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk


diadakan penelitian selanjutnya mengenai Pengaruh Baby Spa
Terhadap Penambahan Berat Badan Pada Bayi di wilayah lain.
6.2.3 Bagi Peneliti Lain

Diharapkan kepada peneliti lainnya dapat melakukan


penelitianPengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan
Pada Bayi dengan variabel dan analisa yang berbeda.

33
33
DAFTAR PUSTAKA

Chamidah (2014). Tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi. diakses 8


November 2022

Donsu (2016). Tentang metodologi penelitian keperawatan. Pustaka Baru Press.


Yogyakarta

Daniati (2018). tentang pijat bayi terhadap peningkatan berat badan neonates

Guyton ( 2018). tentang proses pendorongan makanan dan penyerapan nutrisi

Hidayat (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika. Jakarta

Irawati (2009). Psikologi ibu dan anak dalam kebidanan. Salemba Medika. Jakarta

Natsir ( 2017). Metodologi penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor

Paradita wahyuni (2018). Tentang hubungan lama mengikuti baby spa pada bayi
usia 0-6 bulan di yayasan ibu sejati mandiri kecamatan tuntungan kompleks
medan permai kota medan tahun 2018.diakses 2 November 2022

Rini (2014). Psikologi Perkembangan Anak. Diakses 2 November 2022

Sagita Darma Sari (2020). Tentang pengaruh baby SPA terhadap peningkatan berat
badan pada bayi di happy baby SPA Palembang diakses 1 November 2022

Saukarni (2015). Tentang metodologi penelitian pendidikan. PT Bumi Aksara.


Jakarta

Suparyanto (2017). Tentang pengaruh baby spa dan asi terhadap kenaikan berat
badan bayi diakses 24 Februari 2023

Suparyanto (2011). tentang manfaat asi pada bayi. PT Bumi Aksara. Jakarta

Syaukani (2018).tentang mekanisme penyerapan makanan. Salemba Medika.


Jakarta

Susilaningrum (2011). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak edisi 2. Salemba


Medika.Jakarta Selatan
Uswatun (2017). Tentang pola asuh oran tua dalam membentuk karakter anak.
Diakses 8 November 2022

Wulan margiana (2018). Tentang pengaruh baby spa terhadap kenaikan berat
badan bayi dirumah sehat kita purwokerto.diakses 3 November 2022

Yahya, (2017). Spa Bayi Dan Anak. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo

Yuliana DKK (2018). tentang pengaruh baby spa terhadap bayi usia 6-12 bulan
selama 4 minggu yang dilakukan secara rutin. Diakses 12 Februari 2023

Yuniati ( 2017). Tentang pemberian pijat bayi untuk mengoptimalkan pertumbuhan


bayi dengan peningkatan berat badan bayi. Diakses 20 Februari 2023
L

N
LEMBAR PERSETUJUAN
MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Responden :
Umur :
Alamat :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia menjadi


responden untuk penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi SI Kebidanan
Universitas Adiwangsa Jambi yang bernama Nahdiah Hidayati Saputri dengan judul
penelitian “Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan Pada Bayi Di
Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin Tahun
2022”.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana


mestinya.

Bangko, Januari 2023

Responden

( )
LEMBAR OBSERVASI

PENGARUH BABY SP A TERHADAP PE NAMBAHAN BERAT BADAN P ADA BAYI


DI DESA KUNGKAI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKO KABUPATEN MERANGIN
TAHUN 2022
Data Perkembangan Berat Badan Bayi
No Nama Jenis Umur Berat Badan Bayi bulan Hari ke- 1 Hari ke-15 Hari ke- 30
(inisial) Kelamin desember sebelum
penelitian
1 P L 1 th 7,5 7,5 7,5 7,5

2 K P 1 th 7,4 7,4 7,4 7,5

3 A L 11 bl 7,6 7,7 7,7 7,8

4 C P 10 bl 7,3 7,4 7,4 7,8

5 A L 10 bl 8,1 8,2 8,2 8,3

6 Y P 9 bl 7,4 7,4 7,4 7,5

7 H L 10 bl 8,0 8,1 8,1 8,2

8 M L 10 bl 7,8 7,8 7,8 7,8

9 A P 10 bl 7,4 7,5 7,5 7,6

10 P P 9 bl 8,3 8,4 8,4 8,5

11 R L 8 bl 7,7 7,8 7,8 7,9

12 R L 7 bl 7,3 7,4 7,4 7,4

13 A L 7 bl 7,7 7,8 7,8 7,9

14 T L 7 bl 6,5 6,5 6,5 6,6

15 S L 7 bl 6,2 6,2 6,3 6,4

16 A L 7 bl 8,0 8,0 8,0 8,1

17 A P 7 bl 7,5 7,5 7,5 7,6

18 A L 7 bl 8,1 8,1 8,2 8,3

19 N P 6 bl 7,0 7,0 7,0 7,0

20 I L 5 bl 6,6 6,6 6,6 6,8


MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

Nama Umur Asupan Pemberian BB Bayi


No. JK Selisih Ket
(Inisial) (Bulan) Nutrisi Baby Spa Pre Post
1 P L 1 th Mpasi 6 kali 7,5 7,5 0 Tetap
2 K P 1 th Mpasi 6 kali 7,4 7,5 0,1 Naik
3 A L 11 bl Mpasi 6 kali 7,7 7,8 0,1 Naik
4 C P 10 bl Mpasi 6 kali 7,4 7,8 0,4 Naik
5 A L 10 bl Mpasi 6 kali 8,2 8,3 0,1 Naik
6 Y P 9 bl Mpasi 6 kali 7,4 7,5 0,1 Naik
7 H L 10 bl Mpasi 6 kali 8,1 8,2 0,1 Naik
8 M L 10 bl Mpasi 6 kali 7,8 7,8 0 Tetap
9 A P 10 bl Mpasi 6 kali 7,5 7,6 0,1 Naik
10 P P 9 bl Mpasi 6 kali 8,4 8,6 0,2 Naik
11 R L 8 bl Mpasi 6 kali 7,8 7,9 0,1 Naik
12 R L 7 bl Mpasi 6 kali 7,4 7,4 0 Tetap
13 E L 7 bl Mpasi 6 kali 7,8 7,9 0,1 Naik
14 T L 7 bl Mpasi 6 kali 6,5 6,6 0,1 Naik
15 S L 7 bl Mpasi 6 kali 6,3 6,4 0,1 Naik
16 A L 7 bl Mpasi 6 kali 8,0 8,1 0,1 Naik
17 A P 7 bl Mpasi 6 kali 7,5 7,6 0,1 Naik
18 A L 7 bl Mpasi 6 kali 8,2 8,3 0,1 Naik
19 N P 6 bl Asi 6 kali 7,0 7,0 0 Tetap
20 I L 5 bl Asi 6 kali 6,6 6,8 0,2 Naik
T-TEST

/TESTVAL=0

/MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=Pre Post

/CRITERIA=CI(.95)

T-Test

[DataSet0]

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pre 20 7.525 .5730 .1281

Post 20 7.630 .5796 .1296

One-Sample Test

Test Value = 0

t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the


Difference

Lower Upper

Pre 58.734 19 .000 7.5250 7.257 7.793

Post 58.876 19 .000 7.6300 7.359 7.901


T-TEST

/TESTVAL=0

/MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=Pre

/CRITERIA=CI(.95).

T-Test

[DataSet0]

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pre 20 7.525 .5730 .1281

One-Sample Test

Test Value = 0

t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the


Difference

Lower Upper

Pre 58.734 19 .000 7.5250 7.257 7.793


T-TEST

/TESTVAL=0

/MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=Post

/CRITERIA=CI(.95).

T-Test

[DataSet0]

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Post 20 7.630 .5796 .1296

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the


Difference

Lower Upper

Post 58.876 19 .000 7.6300 7.359 7.901


T-TEST

/TESTVAL=0

/MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=Post Pre

/CRITERIA=CI(.95).

T-Test

[DataSet0]

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Post 20 7.630 .5796 .1296

Pre 20 7.525 .5730 .1281

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the


Difference

Lower Upper

Post 58.876 19 .000 7.6300 7.359 7.901

Pre 58.734 19 .000 7.5250 7.257 7.793


Standar Operasional Prosedur (SOP)

A. Pijat Bayi (baby massage)

Pengertian :Tindakan stimulasi tubuh bayi dengan terapi sentuhan untuk

meningkatkan stimulasi darah dan tumbuh kembang bayi yang

lebih optimal

Tujuan : 1. Merangsang syaraf motoric

2. Memperbaiki pola tidur

3. Membantu memperlancar sistem pencernaan

4. Meningkatkan ketenangan emosional anak

5. Meningkatkan pertumbuhan

6. Meningkatkan daya tahan tubuh

7.Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak

Peralatan : 1. Minyak pijat bayi lavender “moisteners”

2. Handuk

Prosedur : a. Tahap pra interaksi

1. Mengecek program terapi

2. Mencuci tangan

3. Menyiapkan alat

b. Tahap orientasi

1. Memberi salam kepada klien dan sapa nama klien

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

3. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien

c. Tahap kerja
A. Pijatan Pada Kaki

1. Perahan (seperti memerah susu)

Pertama kali, peganglah kaki

bayi pada pangkal paha,

seperti memegang pemukul

pada olah raga softball,

kemudian gerakan tangan ke

bawah secara bergantian,

seperti memerah susu.

2. Peras dan putar

Pegang kaki bayi pada pangkal

paha dengan kedua tangan

secara bersamaan, kemudian

peras dan putar kaki bayi

dengan lembut dimulai dari

pangkal paha kearah mata kaki

perlahan.

3. Pijatan pada telapak kaki

Urutlah telapak kaki bayi

dengan kedua ibu jari secara

bergantian dan perlahan yang

diawali dengan memijat tumit

kaki menuju jari-jari diseluruh

telapak kaki.
B. Pijatan Pada Perut

Gerakan pijatan yang bisa dilakukan pada

perut bayi yaitu gerakan I love u “I” pijat

perut bagian kiri atas kebawah dengan

jari-jari tangan membentuk huruf I “love”

pijat perut bayi dari kanan atas kekiri atas

kemudian kiri atas ke kiri bawah

membentuk huruf L “u” pijat perut bayi

dari kanan bawah keatas kemudian kekiri,

ke bawah ,dan berakhir diperut bawah

seperi huruf U.Pijatan Pada Tangan

1. Pijatan pada ketiak

Buatlah gerakan memijat

pada daerah ketiak dari atas

kebawah.

2. Peras dan putar

Peras dan putarlah lengan

bayi dengan lembut mulai

dari pundak kepergelangan

tangan.

3. Membuka tangan

Pijat telapak tangan

dengan kedua ibu jari dari

pergelangan tangan kearah

jari-jari.
C. Pijatan Daerah Muka

1. Pijatan pada dahi

Pertama, letakan jari-jari kedua

tangan pada pertengahan dahi,

lalu tekankan jari-jari dengan

lembut mulai dari tengah dahi

keluar kesamping kanan dan kiri.

2. Pijatan pada alis

Letakan ke dua ibu jari di

antara kedua alis mata

dengan menggunakan kedua

ibu jari untuk memijat

secara lembut pada alis

mata dan di atas kelopak

mata, mulai dari tengah ke

samping seolah menyetrika

alis.

3.Belakang telinga

Dengan memepergunakan

ujung-ujung jari, berikan

tekanan lembut pada daerah

belakan telinga kanan dan

kiri
Standar Operasional Prosedur (SOP)

B. Senam bayi (baby gym)

Pengertian : tindakan melemaskan dan melatih gerakan motorik bayi sebagai awal

menjalin trust antara therapist dan klien

Tujuan : 1. Melemaskan otot-otot bayi

2. Memperlancar peredaran darah.

3.Membina trust atau hubungan saling percaya antara

therapist dan klien

4. Ungkapkan kasih sayang dan keceriaan

5. Melatih gerakan motorik bayi

6. Langkah awal sebelum baby swimming

Peralatan :-

Prosedur : a. Tahap pra interaksi

1. Mengecek program terapi

2. Mencuci tangan

b. Tahap orientasi

1. Memberi salam kepada klien dan sapa nama klien

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

3. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien

c. Tahap kerja

1.Gerakkan tangan kanan bayi kearah atas sehingga ketiaknya terbuka

dan tangan kiri diletakkan didepan dada, lakukan delapan kali dan

bergantian pada tangan lainnya.


2.Lakukan gerakan membuka dan menutup tangan bayi didepan dada

sebanyak delapan kali

3.Letakkan tangan bayi didepan dada, bergantian antara tangan kiri dan

kanan (gerakan silang)

4.Tekukkan kaki kiri bayi sehingga dengkul berada diperut, bersamaan

dengan itu lengan kanan diayunkan sehingga bertemu dengan dengkul

bayi,lakukan gerakan tersebut sebanyak delapan hitungan dan

sebaliknya juga delapan hitungan.

5.Tekuklah kedua kaki bayi sehingga dengkul menyentuh perut

lakukanlah gerakan ini pada kaki kanan dan kiri bergantian hingga

delapan kali hitungan, selanjutnya lakukanlah dengan kaki kanan dan

kaki kiri secara bersamaan.

6.Selanjutnya lakukanlah gerakan kaki kiri bayimenyilang pada kaki

kanan dan sebaliknya hinggadelapan kali hitungan.

7. Angkat kedua kaki bayi membentuk sudut 90derajat lakukanlah

gerakan tersebut hingga sebanyak delapan hitungan.


Standar Operasional Prosedur (SOP)

C. Renang bayi (baby swimming)

Pengertian : tindakan stimulasi gerakan otot-otot tubuh bayi dengan menggunakan terapi

air untuk meningkatkan tumbuh kembang yang lebih optimal

Tujuan : 1. Meningkatkan tumbuh kembang bayi

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik, emosional dan sosial

3. Meningkatkan kualitas tidur

Peralatan :-

Prosedur : a. Tahap pra interaksi

1. Mengecek program terapi

2. Mencuci tangan

b. Tahap orientasi

1. Memberi salam kepada klien dan sapa nama klien

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

3. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien

c. Tahap kerja

1. Sebelum berenang, pasang neck ring atau pelampung leher pada bayi

2. Pastikan klip berada dibelakang dan dagu bayi berada pada cekungan

yang ada pada neck ring

3. Masukkan kaki bayi secara perlahan kedalam air kemudian gerakkan

tangan dan kaki bayi didalam air

4. Biarkanlah bayi berenang dan mengerakkan seluruh tubuhnya


5. Stimulasi dengan mainan dan berikanlah motivasi pada bayi untuk

mengerakkan tubuhya

6. Setelah selesai berenang langkah selanjutnya adalah memandikan bayi

D. Tahap evaluasi

1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan

2. Merapikan klien dan lingkungan

3. Berpamitan dengan klien

4. Membereskan dan mengembalikan alat ketempat semula

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan


HALAMAN KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI S1 KEBIDANAN

NAMA MAHASISWA : Nahdiah Hidayati Saputri


DOSEN PEMBIMBING : Bd. Donna Harriya Novidha, SST, M.Keb
KELAS : REGULER B
NIM : 213001070170
JUDUL PENELITIAN : Pengaruh Baby Spa Terhadap Penambahan Berat Badan Pada Bayi di
Desa Kungkai Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kabupaten Merangin
Tahun 2022

NO HARI / TANGGAL TOPIK PEMBAHASAN PARAF

1 Konsul judul
2 ACC judul
3 Konsul Bab I-III
4 Revisi Bab I-III
5 ACC Proposal
6 Ujian Proposal
7 Revisi Proposal
8 ACC Penelitian
9 Konsul Bab IV-V-VI
10 Revisi
11 ACC Skripsi
12 Ujian Skripsi
13 Revisi Skripsi

Diketahui:
Ka. Prodi S1 Kebidanan

Diane Marlin,SST.,M.Keb
NIDN. 1010301018093
DOKUMENTASI PENELITIAN PENGARUH BABY SPA TERHADAP
PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI

Anda mungkin juga menyukai