LITERATUR REVIEW
RIKA WIDYANINGRUM
173210066
LITERATURE REVIEW
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Studi
S1 Ilmu Keperawatan Pada Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
RIKA WIDYANINGRUM
173210066
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 173210066
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini asli dengan Judul “Pengaruh Baby Spa
Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Pada Bayi”. Adapun
Karya Tulis Ilmiah ini bukan milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan,
kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumber. Demikian surat
peryataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila pernyataan ini
Rika Widyaningrum
iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
NIM : 173210066
“Pengaruh Baby Spa Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus
Pada Bayi ”
Merupakan karya tulis ilmiah dan artikel yang secara keseluruhan benar benar
bebas dari plagiasi. Apabila di kemudian hari terbukti melakukan proses plagiasi,
maka saya siap di proses sesuai dengan hukum dan undang – undang yang
berlaku.
mestinya.
Rika Widyaningrum
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
LITERATURE REVIEW
NIM : 173210066
Mengetahui,
v
TUGAS AKHIR
LITERATURE REVIEW
NIM : 173210066
Telah berhasil dipertahankan dan diuji di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi
S1 Ilmu Keperawatan
Ditetapkan di : JOMBANG
Pada Tanggal : SEPTEMBER 2021
vi
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Seiring dengan doa dan puji syukur kepada allah SWT yang telah memberikan
1. Orang tua saya Bapak Supriyono dan Ibu Parmi yang selalu mendoakan,
sekalipun jarak memisahkan bapak dan ibu selalu memberikan doa dan
2. Adik dan keluarga besar saya, mohon maaf tidak bisa saya sebutkan satu
selama ini, sudah memberikan ruang kepada saya untuk menerapkan ilmu
vii
tangis bahkan emosi amarah saya yang banyak saya lampiaskan,
selama ini sudah baik banget pengertian atas semua keterbatasan waktu
6. Teman – teman bermain saya yang sudah mensuport sampai saat ini,
memberikan semangat saya untuk selalu berusaha dan beroda agar segara
7. Teman dekat saya Tri Susanti dan Alfina Sintiya Anggitasari, terimakasih
banyak selalu meluangkan waktu menghibur saya, team wira wiri dikala
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
ini penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, untuk itu
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang, Ibu Harnanik
anggota yang telah banyak memberi motivasi, pengarahan dan ketelitian dalam
Review ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
2.1 Hipertermi....................................................................................................5
2.1.1 PengertianHipertermi............................................................................5
2.1.2 Etiologi Hipertermi...............................................................................5
2.1.3 Tanda dan Gejala Hipertemia................................................................6
2.1.4 Patofisiologi..........................................................................................6
2.1.5 Klasifikasi.............................................................................................7
2.1.6 Komplikasi............................................................................................11
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboraturium............................11
2.2 Kompres Tepid Sponge Water.......................................... ..........................12
2.2.1 Pengertian Kompres Tepid Sponge Water............................................12
2.2.2 Manfaat Kompres..................................................................................13
2.2.3 Kerangka Teori
........................................................................................................................
Error! Bookmark not defined.7
2.3 Konsep Anak................................................................................................18
2.3.1 Definisi Anak........................................................................................18
2.3.2 Filosofi Keperawatan Anak...................................................................19
2.3.3 Manajemen Kasus.................................................................................20
2.3.4 Prinsip-prinsip Keperawatan Anak.......................................................20
2.3.5 Peran Perawat dalam Keperawatan Anak
........................................................................................................................
2Error! Bookmark not defined.
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................25
3.1 Strategi Pencarian Literature.......................................................................25
3.1.1 Framework yang digunakan................................................................25
3.1.2 Kata kunci............................................................................................25
3.1.3 Database atau Search engine...............................................................26
3.2 Karakteristik Inklusi dan eksklusi ...........................................................26
3.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas..........................................................27
3.3.1 Hasil pencarian dan seleksi studi.....................................................27
3.3.2 Daftar artikel hasil pencarian....................................................................29
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS.........................................................................41
4.1 Hasil.............................................................................................................42
4.1.1 Karakteristik Umum Literature.............................................................42
xi
4.1.2 Penerapan Water Tepid Sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada
anak hipertermi...............................................................................................41
BAB 5 PEMBAHASAN......................................................................................45
5.1 Efektivitas Penerapan Metode Water Tepid Sponge Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh Berdasarkan Studi Literature.........................................................45
BAB 6 PENUTUP................................................................................................48
6.1 Kesimpulan..................................................................................................48
6.2 Saran............................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................49
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR LAMBANG
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek
yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut
baik secara fisik maupun psikososial. Proses tumbuh kembang anak memang
tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam
tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan
selanjutnya. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi
yang berguna agar potensinya berkembang (Dewi & Siska, 2012). Masalah
anak menmproleh rangsangan yang sesuai. Pijat bayi merupakan salah satu
tradisi yang diwariskan nenek moyang kita yang terbukti khasiatnya dapat
Pijat bayi kemudian dimodifikasi dengan pola yang lebih modern hingga
menjadi tren baru yang dikenal dengan istilah Baby spa. Baby Spa merupakan
perawatan tubuh pada bayi yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mandi
berendam atau berenang dan pijat bayi. Berendam dan berenang akan
merangsang gerakan motorik bayi. Gerakan di dalam air akan membuat semua
anggota tubuh bayi akan terlatih, selain itu kemampuan mengontrol otot bayi
akan lebih meningkat. Pemijatan berfungsi supaya bayi lebih responsif, dapat
1
lebih banyak menyapa dengan kontak mata, lebih banyak tersenyum, lebih
perkembangan sebanyak 23,7 juta yaitu 10,4% dari total penduduk Indonesia.
sebesar 16% bayi mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai
rangsangan pada bayi sedari dini terhadap bagian tubuh dan alat-alat indera
dari jumlah penduduk 284.422.956 jiwa atau sekitar 7,69%. Suatu penelitian
2
kasar dan bahasa atau bicara, yang sebagian besar diakibatkan kurangnya
lingkungan yang kurang, Pada anak usia 6-9 bulan perkembangan motorik
kasar diawali dengan duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit
detail tentang sistematika motorik anak adalah dynamic system theory (teori
menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak, oleh karena itu upaya
kasar yaitu genetic, pre natal, post natal, stimulasi, dan riwayat kelahiran
dengan menggunakan media air. Bayi atau anak yang telah diterapi dengan
3
spa akan terlihat lebih segar, sehat, bersemangat. Baby spa merupakan upaya
(terapi air) dan massage (pijat) yang dilakukan secara terpadu untuk
Baby spa itu sendiri adalah memiliki 2 treatment yaitu massage (pijat) dan juga
hydrotherapy. Kemampuan motorik bayi akan berkembang lebih pesat dari pada
jika ia hanya bermain di lantai, karena pada saat berenang di dalam air, efek
gravitasi sangat rendah. Menurut sebuah penelitian dari University of Science and
lebih mudah daripada bayi yang yang bukan perenang. Banyak riset menunjukan
bayi membutuhkan rangsangan dini di berbagai bagian tubuh dan alat-alat indera
(Depkes RI, 2006; Soetjiningsih, 2014) dan berdasarkan dari studi pendahuluan di
ruang yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri
adanya gangguan perkembangan motorik halus yaitu anak menjadi kurang kreatif,
karena apa yang seharusnya dibutuhkan oleh anak tidak dapat terpenuhi, sehingga
ide-ide yang mereka keluarkan bersifat monoton dan mereka akan menjadi
generasi penerus yang tertinggal. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh
4
dilakukan pada periode kritis (golden period) yakni dua tahun pertama kehidupan
anak (Christiari AY, 2013). diberikan treatment seperti pijat (baby massage), dan
dengan durasi 15 menit untuk massage dan 10 menit untuk swim (hidroterapy).
Kemampuan kontrol motorik bayi akan berkembang lebih pesat daripada jika ia
hanya bermain di lantai, karena pada saat berenang didalam air, efek gravitasi
sangat rendah sehingga memungkinkan untuk bayi bergerak lebih banyak dan
sebagai berikut “apakah ada pengaruh baby spa pada perkembangan gerak
1.3 Tujuan
5
BAB 2
TINJAUAN TEORI
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
tubuhnya.
6
Berbagai aspek motorik yang harus dipantau pada
7
2) Perkembangan otak yang pesat tentu berpengaruh terhadap
mengoptimalkan perkembangan.
7
lingkungannya, bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan
1) Faktor genetic
2) Faktor lingkungan
menghambatnya.
8
2.2 Baby Spa
nama sebuah kota kecil di provinsi Liege, Belgia yaitu kota Spa. Di
kesehatan..
pada bayi. Karena pada masa ini anak mengalami masa keemasan
yang merupakan tahap saat anak mulai peka dan sensitif untuk
9
2.2.2 Manfaat Baby Spa
1. handuk
10
Senam ini dilakukan sekitar 5 menit dengan tujuan untuk
3. Berenang/baby Swim
4. Pijat/Baby massage
dan punggung.
efek samping pada kulit, sebaiknya aman, enak jika trertelan dan harus
1. Susu
2. Strawberry
3. Cokelat
4. Madu
1. Pijat Bayi
11
Pijat bayi adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot
permukaan tubuh bayi, Seni pijat adalah terapi sentuhan kulit dengan
a. Manfaat Pijat
pertumbuhan.
kecerdasan-kecerdasan lain.
cells).
12
meningkatkan kesiagaan dan konsentrasi. Perubahaan ini
sebab itu bayi akan cepat merasa lapar dan sering minum ASI.
13
1) Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki, kaki
kali.
secara bergantian.
memilih.
14
11) Gerakan selanjutnya adalah thumb press. Tekan-tekan
kali putaran.
18) Jangan lupa, usap kedua kaki sikecil dengan tekanan lembut
15
20) Water wheel B. Letakan satu tangan di atas perut, kemudian
15 kali.
21) Open book. Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri
tangan kiri.
kali.
25) Lakukan gerakan sun and moon ini bersamaan. Tangan kiri
lingkaran (moon/bulan).
16
28) Slanjutnya adalah gerakan You. Pijatlah perut bayi
kecil.
kiri.
17
37) Kemudian tangan kiri dari tengah dada kea rah bahu kiri.
6-7 kali.
43) Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari bunda, lakukan juga
minyak pijat.
18
47) Letakan jari-jari kedua tangan bunda pada pertengahan
dahi.
49) letakan kedua ibu jari bunda di antara kedua alis mata.
50) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada
alis mata.
pertengahan alis.
53) Lalu turun melalui tepi hidung kea rah pipi dengan
54) Letakan kedua ibu jari bunda di atas mulut di bawah sekat
hidung
sebanyak 10 kali
56) Letakan kedua ibu jari buna di tengah dagu dan pijat kea rah
19
57) Dengan menggunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan
kepala sebelah
pantat bayi.
20
2. Senam Bayi
21
4) Menguatkan otot dan [ersendian pada bayi sebagai
kewaspadaan.
22
5) Tekuk kaki sehingga dengkul berada di perut bersamaan
bersamaan.
3. Renang Bayi
sejak bayi.
23
3) Sarana bermain yang menyenangkan.
berbagai penyakit.
nantinya.
lingkungan baru.
b. Tahap-tahap Renang
sebelum berenang
24
4) Biarkan si kecil berenang dan menggerakan seluruh anggota
tubuhnya.
dilakukan dengan dua cara, yaitu mandi berendam atau berenang dan pijat
Baby spa tubuh bayi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mandi
1. Mandi Berendam
2. Pijat Bayi
25
Dengan bermain air, otot-otot bayi akan berkembang dengan
meningkat, dan tubuh pun menjadi lentur. Dengan kata lain, gerakan
di dalam air semua anggota tubuh bayi akan terlatih, karena seluruh
memungkinkan bayi untuk bergerak lebih banyak dan semua otot pun
lebih baik.
3. Bayi yang dibiasakan bergerak di dalam air tidak akan takut terhadap
air.
26
Banyak bayi tidak mau mandi karena takut air. Jika kegiatan
dengan terbiasa dengan air dan tidak akan takut lagi, bakan sangat
konsentrasi.
saraf otak menjadi lebih aktif, dan hal ini dapat meningkatkan
27
Kegiatan ini dapat membuat bayi mengingat kembali masa-
malam.
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
2013).
28
Perkembangan pada anak mencakup perkembangan motorik halus,
1. Perkembangan motorik halus pada bayi usia 4-6 bulan adalah sudah
2. Perkembangan motorik kasar pada bayi usia 4-6 bulan adalah pada
4. perkembangan perilaku atau adaptasi social pada bayi usia 4-6 bulan
yang dikenal.
29
BAB 3
METODE
PICOS frameword.
bayi.
jurnal yang akan di review. Pada Literature reveiw ini studi desain yang
Exsperimental design, Pre and post research design test whitout control
group design.
bolean operator (AND, OR, AND NOT, atau NEAR) yang digunakan
30
yang digunakan. Kata kunci yang digunakan dalam penelitian yaitu,
31
untuk artikel nasional menggunakan kata kunci, “baby spa dan
didapat dari jurnal atau artikel dan sesuai dengan topik yang dilakukan
“ScienceDirect”.
31
Tahun terbit Jurnal atau artikel yang Jurnal atau artikel yang terbit sebelum
terbit setelah Tahun Tahun 2016
2016
Bahasa Bahasa Inggris dan Selain Bahasa Inggris dan Bahasa
Bahasa Indonesia Indonesia
peneliti menggunakan kata kunci “ baby spa for motor development” and
ditentukan oleh peneliti, seperti jurnal yang memiliki judul yang sama
ataupun memiliki tujuan peneliti yang hampir sama dengan penelitian ini
32
Pencarian menggunakan Excluded ( N = 80)
keyword melalui database
- Google Schoolar ( n = 72 )
Google Scholar , PubMed
- PubMed Central s ( n = 3 )
Central s , ScienceDirect - ScienceDirect (n = 5 )
N = 524
Excluded ( N = 315 )
Seleksi jurnal 5 tahun
terakhir (2016-2020), Problem/populasi:
menggunakan bahasa inggris
-tidak sesuai topik (n=250)
dan bahasa indonesia
Intervention:
N = 444
-tidak sesuai (n-35)
Outcame:
Seleksi judul dan duplikat
-tidak ada hubungan
n = 364 (n=16)
Study design:
33
Gambar 3.1 Diagram flow hasil pencarian dan seleksi studi
34
3.4 Daftar Artikel Hasil Pencarian
mengelompokkan data- data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil
yang diukur untuk menjawab tujuan dari penelitian ini. jurnal peneliti yang
sesuai dengan kriteria dikumpulkan dan diuat ringkasan jurnal yang meliputi
datbase.
35
Tabel 3.2 Daftar Artikel Hasil Pencarian
Metode
VOLUME, (desain,Sampel,
NO AUTHOR TAHUN JUDUL HASIL LR DATABASE
ANGKA Variabel, Instrumen,
Analisis)
1 1. wahyuni 2020 Vol.2 ,No.2 Pengaruh Baby Spa D: quasi experiment Hasil penelitian Google
2. rofiana Terhadap S: Non probability didapatkan perbedaan scholar
Perkembangan sampling perkembangan motorik https://ojs.fdk
Motorik Kasar VARIABEL: kasar pada kelompok .ac.id/index.p
Dan Motorik Halus VI: baby spa intervensi adalah p- hp/MCHC/art
Pada Bayi Usia 3-6 VD: Perkembangan value 0,034 (p0,05). icle/view/104
Bulan Motorik Kasar dan Perbedaan 5
Motorik Halus perkembangan motorik
I: Kuesioner halus pada kelompok
A: univariat dan kontrol adalah p-value
bivariate. 0,810 (p>0,05).
Perbedaan
perkembangan motorik
kasar kelompok
intervensi dan
kelompok kontrol
didapatkan nilai p-value
0,034 (P< 0,05).
Perbedaan
perkembangan motorik
halus kelompok
intervensi dan
kelompok kontrol
didapatkan nilai p-value
0,043 (P< 0,05).
36
2 1. Febry 2021 Vol.11 Baby Spa D: quasi experiment Hasil penelitian Google
Mutiaria ,No.2 Memengaruhi S: simple random didapatkan sebagian scholar
mi Perkembangan sampling besar bayi pada https://jurnal.
Dahlan Motorik Bayi VARIABEL: kelompok eksperimen um-
2. Risza Usia 3-6 Bulan Di VI: baby spa sebelum melakukan palembang.ac
Choirunni Jakarta Timur VD: Perkembangan baby spa terdapat 10 .id/syifamedi
sa Motorik Bayi bayi (33,3%) dengan ka/article/vie
3. Misrati I: Kuesioner kategori perkembangan w/2625
A: Wilcoxon signed meragukan dan setelah
rank test dan Mann melakukan baby spa
Whitney menjadi 2 bayi (6,7%).
Setelah dilakukan
analisa bivariat
didapatkan ada
pengaruh baby spa
terhadap
perkembangan motorik
bayi pada usia 3-6
bulan.
3 1. Esti 2016 Vol.6 ,No.2 Pengaruh Baby Spa D: quasi experiment Hasil penelitian ini Google
Rachmaw Terhadap S: Purposive menunjukkan bahwa scholar
ati Perkembangan Sampling nilai signifikansi https://docpla
Wahyuni Kemampuan VARIABEL: sebesar 0,000 dengan yer.info/5188
ngtyas Motorik Kasar VI: baby spa alpha sebesar 5% 9627-
2. Dr. Bayi Di My Baby VD: kemampuan sehingga dapat Pengaruh-
Himawan Spa Surabaya fisik motorik kasar dikatakan terdapat baby-spa-
Wismana anak pengaruh baby spa terhadap-
di, M.Pd. I: DDST terhadap perkembangan perkembanga
A: Uji t kemampuan motorik n-
kasar bayi usia 6-9 kemampuan-
bulan di My Baby SPA motorik-
Surabaya. kasar-bayi-
37
di-my-baby-
spa-
surabaya.htm
l
4 1. Nopri 2020 Vol.5 No.1 Hubungan Baby D: survey Hasil penelitian Google
Padma Spa Dengan S: Purposive menunjukkan bahwa scholar
2. Nudesti Perkembangan sampling ada Hubungan Baby https://ejourn
Motorik Kasar VARIABEL: SPA dengan al.annurpurw
Pada Bayi Usia 6 VI: baby spa Perkembangan Motorik odadi.ac.id/in
Bulan Di Riu Mom VD: Perkembangan Kasar Pada Bayi Usia 6 dex.php/TSC
Kids And Baby Motorik Kasar Bulan di Riu Mom Kids Bid/article/vi
Spa Pati I: Kuesioner And Baby SPA Pati ew/198#:~:te
A: Chi square yaitu X2 hitung 11,090 xt=Hasil%3B
dan nilai p Value = %20Hasil
0,004<0,05. %20penelitia
n
%20menunju
kkan
%20bahwa,
%3D
%200%2C00
4%3C0%2C0
5.
5 1. Dwi 2017 Vol.01, Hubungan D: deskriptif korelasi Hasilnya p- value= Google
Suprapti No.02 Frekuensi Baby S: purposive 0,043 < α (0,05). Ada scholar
2. Neneng Spa Dengan sampling hubungan yang http://digilib.
Sukmawa Perkembangan VARIABEL: signifikan antara stikesicme-
ti Pada Bayi Usia 4-6 VI: baby spa frekuensi baby spa jbg.ac.id/ojs/i
3. Rawat Bulan Di Klinik VD: Perkembangan dengan perkembangan ndex.php/jib/
Umbarwa Baby Spa Aulia Motorik Kasar bayi usia 4-6 bulan di article/view/4
ti I: Kuesioner Klinik Baby Spa Aulia. 80
A: Chi Square Diharapkan penelitian
38
ini dapat menjadi salah
satu alternatif dalam
memberikan
rangsangan
perkembangan bayi.
6 1. Lida 2020 Vol 8, No.2 The Effect Of Baby D: pre eksperimental Hasil analisa data Google
Khalimat Solus Per Aqua design pada sensory skill scholar
us (Baby Spa) To S: Simple random diperoleh nilai p = https://ejourn
Sa’diya Sensory Skill, Fine sampling 0.962 menunjukkan al.almaata.ac.
2. Tria Motor Skill And VARIABEL: bahwa baby spa kurang id/index.php/
Wahyuni Gross VI: baby spa efektif JNKI/article/
ngrum Motor Skill In VD: sensory skill, fi terhadap peningkatan view/1232
3. Lutfi Children Aged 6- ne motor skill dan sensory skill,
wahyuni 24 Months Di gross motor skill sedangkan pada fi ne
4. Yunika Wawa Holistic I: Kuesioner motor skill diperoleh
Nurtyas Care Mojokerto A: Uji Mann- nilai p
Whitney = 0.000 dan gross
motor skill diperoleh
nilai p = 0.000 artinya
baby spa efektif
terhadap
peningkatan fi ne motor
skill dan gross motor
skill pada anak usia 6
sampai dengan 24
bulan.
7 1. Kumaesih 2020 Vol.14 The Influence of D: quasi experiment The result of research Google
.Een, ,No.4 Baby Spa Toward S: simple random indicates that there scholar
2. Ariesty.A Growth and sampling are influences of babies
.R, Development VARIABEL: weight growth after Complement
3. Masriadi Rough and Smooth VI: baby spa doing baby spa p ary Index
Motoric Babies, VD: Growth and (0,000) <p (0.05), (Q3)
39
Age 3 – 12 Months Development Rough influences of http://e-
in the and Smooth Motoric development resources.per
Subdistrict Babies rough motoric after pusnas.go.id:
Lapongkoda I: wawancara dan doing baby spa p 2148/eds/deta
Disrict of Tempe kuesioner (0,000) <p (0.05), il/detail?
Wajo Regency A: Uji T-test influences of vid=3&sid=3
development smooth f22d322-
motoric after 718e-4628-
doing baby spa p bf13-
(0,000) <p (0.05). 2373bae686b
1%40session
mgr103&bda
ta=JnNpdGU
9ZWRzLWx
pdmU
%3d#AN=14
8409272&db
=edb
8 1. Walianti 2018 Vol.10, The Influence Of D: Quasi The rough motoric Google
Fidyah No.1 Baby Massage To Eksperimental development at the scholar
Cendani Rich Motoric S: purposive baby age 0 – 12 month https://www.
2. Witriyani Development In sampling before giving treatment e-
3. Erlina Baby Ages 0-12 VARIABEL: is delayed as big as 40 journal.stikes
Hermawa Months In Nadiayu VI: Baby Massage % and after giving dutagama.ac.i
ti Baby Care VD: Rich Motoric treatment is normal d/index.php/e
Regency In Development (40%). The result of P -
Glodogan Indah I: Kuesioner value is 0,002 (P<0,05). journal/articl
District Klaten A: Wilcoxon test e/view/3
9 1. Noviani 2018 Vol 6, No.8 The impact of baby D: quasi The research 20 infants Google
Ni spa on the growth eksperimental of treatment group and scholar
Wayan and development of S: Simple random control group https://www.
2. Fitria . infants aged 3-6 sampling statistically showed msjonline.org
40
months at VARIABEL: significant increase /index.php/ijr
Puskesmas I VI: baby spa before and after baby ms/article/vie
Denpasar Selatan VD: Development, spa treatment in term of w/4957
Growth growth and
I: Kuesioner development of infants
A: Screening Test aged 3-6 months with p
value=0.0000. There
was an impact of the
baby spa treatment
towards the growth and
development of infant
aged 3-6 months based
on the p value: 0.021.
10 1. Siti Nur 2020 Vol.436 The Effect of Baby D: Quasi experiment The results of the study Google
Umariyah Massage Toward S: accidental showed that p scholar
Febriyant the Development of sampling value of 0,000 (p https://www.r
i Three Months VARIABEL: <0.05), there is an esearchgate.n
2. Wiji Baby VI: Baby Massage effect of infant massage et/publication
Munjilah VD: Development of on the development of /341360113_
3. Ni Three Months Baby 3-month-old infants. The_Effect_o
Nyoman I: Kuesioner f_Baby_Mass
Maryanin A: Uji t age_Toward_
gtyas the_Develop
4. Adinatha ment_of_Thr
5. Rose Nur ee_Months_
Hudharia Baby
ni
41
BAB 4
4.1 Hasil
dan pokok – pokok hasil dari setiap artikel yang terpilih dalam bentuk
tabel, kemudian dibawah bagian tabel dijabarkan apa yang ada didalam
No. Kategori N %
A. Tahun Publikasi
1. 2016 1 10
2. 2017 1 10
3. 2018 2 20
4. 2020 5 50
5. 2021 1 10
Total 10 100
1. Quasi experiment 7 70
2. Survey 1 10
3. Deskriptif korelasi 1 10
42
4. Pre eksperimental 1 10
Total 10 100
2. Accidental Sampling 1 10
4. Purposive Sampling 5 30
Total 10 100
1. Kuesioner 7 70
2. DDST 1 10
Total 10 100
3. Uji t 2 20
4. Chi square 2 20
5. Uji Mann-Whitney 1 10
6. Uji T-test 1 10
7. Wilcoxon test 1 10
8. Screening Test 1 10
Total 10 100
43
Penelitian ini yang dilakukan dengan literature review hampir setengahnya
sebesar (50%) dipublikasikan pada tahun 2020 dengan sebagian besar (70%)
sebagian besar (70%) menggunakan lembar kuesioner dengan rata- rata (20%)
4.2 Pengaruh Baby Spa Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik
44
Usia 6 Bulan dan nilai p Value =
0,004<0,05
Hasil analisa data pada sensory skill Sa’diya,Wahyuningrum,Wah
diperoleh nilai p = 0.962 sedangkan pada yuni,Nurtyas (2020)
5. fi ne motor skill diperoleh nilai p = 0.000
dan gross motor skill diperoleh nilai p =
0.000, usia 6 – 24 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan ada Kumaesih, Ariesty, Masriadi
pengaruh terhadap pertumbuhan berat (2020), Febriyanti, Munjilah,
badan bayi setelah dilakukan baby spa p Maryaningtyas, Adinatha,
(0,000) < p (0,05), pengaruh terhadap Hudhariani (2020)
perkembangan motorik kasar setelah
6.
dilakukan baby spa p (0,000) < p (0,05),
pengaruh terhadap kelancaran
perkembangan. motorik setelah
melakukan baby spa p (0,000) < p (0,05)
usia 3 – 12 bulan.
Perkembangan motorik kasar Cendani, Witriyani,
pada bayi usia 0 – 12 bulan Hermawati (2018)
sebelum diberikan pengobatan
mengalami keterlambatan sebesar
7.
40% dan setelah diberikan
pengobatan normal (40%). Hasil
nilai P adalah 0,002 (P<0,05)
Analisis statistik didapatkan nilai pvalue 0,034 (P< 0,05), maka dapat
45
motorik kasar. Perbedaan perkembangan motorik halus kelompok intervensi dan
kelompok kontrol didapatkan nilai p-value 0,043 (P< 0,05). Hal ini juga sesuai
pemberian tindakan stimulasi yang dilakukan pada anak maka anak akan
perkembangannya.
kelompok kontrol saat pemeriksaan kedua dengan nilai p 0,000 sehingga dapat
penelitian Triani (2019), didapatkan hasil uji beda pada kelompok yang diberikan
baby spa dan pijat bayi saja yang menyatakan ada perbedaan setelah diberikan
intervensi dan ada pengaruh pada dua kelompok yang diberikan intervensi. Hal ini
disebabkan karena baby spa yang diberikan pada kelompok intervensi dan
sebesar 5% sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh baby spa terhadap
kontrol motorik bayi akan berkembang lebih pesat daripada jika ia hanya bermain
di lantai, karena pada saat berenang didalam air, efek gravitasi sangat rendah
sehingga memungkinkan untuk bayi bergerak lebih banyak dan semua otot pun
Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 6 Bulan dan nilai uji statistik
46
dengan chi squarep Value = 0,004<0,05. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ni Wayan Manik& Idah Ayu Wulandari Tahun 2017. Bayi sangat
memerlukan stimulasi untuk dapat tumbuh kembang secara optimal, pada tahun -
yaitu stimulasi taktil dalam bentuk perhatian dan kasih sayang yang diperlukan.
Stimulasi macam ini akan menimbulkan rasa nyaman dan rasa percaya diri
dan motorik kasar diperoleh nilai p<0,005 artinya baby spa sangat efektif terhadap
0,000) tetapi berbeda dalam pengembangan keterampilan sensorik dimana p> 0,05
kemampuan sensorik. Hal ini menunjukkan pentingnya peran orang tua dalam
Hal ini sesuai dengan pendapat Waimanetal 2016 bahwa perkembangan anak
dalam hal belajar, tidak hanya berasal dari faktor genetik tetapi juga dari stimulus
bayi, pretest-posttest motorik kasar dan halus p (0,000) < p (0,05) yang berarti ada
pengaruh pemberian baby spa terhadap tumbuh kembang motorik bayi. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Susila I (2017) bahwa tindakan baby spa
pijatan pada bayi minimal satu kali sehari dapat merangsang saraf bagus yang
47
akan merangsang peristaltik usus, sehingga akan mempercepat pengosongan
lambung, sehingga merangsang nafsu makan bayi dan bayi akan cepat merasa
lapar.
Hasil analisis bivariat yang menunjukkanp nilai = 0,002 berarti p < 0,05
maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh antara pijat bayi terhadap perkembangan
motorik kasar pada usia bayi 0 – 12 bulan. Hasil ini dapat ditemukan bahwa
pelaksanaan pijat bayi terbukti sangat dalam meningkatkan motorik kasar pada
bayi efektif 0-12 bulan. Hasil penelitian ini didukung oleh Setyaningsih, dkk
(2015), yang memperoleh hasil bahwa pijat bayi memiliki hubungan dengan
perkembangan motorik pada bayi berusia 1 – 12 bulan di Desa Pundeng Sari Bulu
signifikan terhadap tumbuh kembang bayi usia 3-6 bulan. Brazil tahun
empat bulan lebih baik daripada mereka yang tidak dirangsang. Responden
dalam Baby spa merupakan salah satu terapi yang dapat meningkatkan
stimulasi tumbuh kembang bayi sejak dini. Dari hasil observasi peneliti,
perawatan baby spa pada bayi usia 3-6 bulan memberikan hasil yang
optimal. Hal ini terlihat dari peningkatan berat badan dan perkembangan
motorik bayi.
48
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Berdasarkan 10 artikel yang diklarifikasi menunjukkan bahwa ada
intervensi dan kelompok kontrol. Hasil analisis statistik didapatkan p-value 0,034
(p < 0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kholifa (2014),
semakin baik pemberian tindakan stimulasi yang dilakukan pada anak maka anak
akan memperoleh hasil perkembangan motorik kasar yang normal dan sesuai
perkembangannya. Baby spa baik dilakukan setiap dua kali seminggu, baby spa
baik dilakukan secara teratur (Riksani, 2014). Perkembangan motorik yang sangat
ibu. Jika seorang anak di berikan stimulasi dengan baik sesuai dengan usianya,
maka perkembangannya akan normal atau tidak akan terhambat. Akan lebih bagus
lagi jika stimulasi diberikan sejak bayi baru lahir. Misalnya selalu mengajak bayi
49
kategori perkembangan meragukan dan setelah melakukan baby spa menjadi 2
bayi (6,7%). Setelah dilakukan analisa bivariat didapatkan ada pengaruh baby spa
terhadap perkembangan motorik bayi pada usia 3-6 bulan. Selaras dengan
penelitian Budi (2015), dari analisis yang dilakukan menggunakan uji Wilcoxon
pada kelompok yang mendapatkan baby spa dan baby massage didapatkan nilai p
0,005 yang berarti terdapat pengaruh baby spa dan baby massage terhadap
peningkatan berat badan bayi umur 3-6 bulan. pemberian stimulasi yang tepat
pertumbuhannya. Salah satunya adalah dengan pemberian baby spa. Bayi yang
telah diberikan baby spa mengalami perubahan peningkatan nafsu makannya yang
menyebabkan berat badan bayi, lingkar kepala dan gerakan motorik meningkat,
serta bayi terlihat sehat jika dibandingkan dengan bayi yang tidak pernah
kasar anak pada bayi usia 6-9 bulan dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,000
dengan alpha 5%. Kemampuan kontrol motorik bayi akan berkembang lebih pesat
daripada jika bayi hanya bermain di lantai, karena pada saat berenang didalam air,
efek gravitasi sangat rendah sehingga memungkinkan untuk bayi bergerak lebih
banyak dan semua otot pun dapat bekerja dengan optimal (Yahya, 2011).
Pemberian treatment Baby Spa dapat digunakan sebagai metode latihan yang
perkembangan motorik kasar bayi. Frekuensi kehadiran treatment Baby Spa yang
semakin sering juga akan mempengaruhi tingkat kematangan motorik kasar anak.
50
Berdasarkan uji statistik dengan chi square menunjukkan nilai X2 hitung
11,090 dan nilai p Value = 0,004<0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
ada Hubungan Baby SPA dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 6
Bulan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Manik&
Idah Ayu Wulandari Tahun 2017 dengan judul “Hubungan Pijat Bayi Dengan
Perkembangan Bayi Umur 3-6 Bulan” bahwa pijat bayi sangat berhubungan
stimulasi yang harus diberikan salah satunya yaitu stimulasi taktil dalam bentuk
perhatian dan kasih sayang yang diperlukan. Stimulasi macam ini akan
menimbulkan rasa nyaman dan rasa percaya diri sehingga bayi lebih responsive
dan motorik kasar diperoleh nilai p<0,005 artinya baby spa sangat efektif terhadap
0,05. Hal ini menunjukkan pentingnya peran orang tua dalam memberikan
pendapat Waimanetal 2016 bahwa perkembangan anak dalam hal belajar, tidak
hanya berasal dari faktor genetik tetapi juga dari stimulus yang diberikan oleh
lingkungan sekitarnya.
51
kembang bayi usia 3 bulan. Perkembangan bayi usia 3 bulan sebelum
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam suatu pola yang teratur dan dapat
yang tidak mendapatkan pijatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
edukasi spa bayi serta pijat bayi kepada orang tua bayi sehingga kebutuhan
52
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nilai pertumbuhan dan
pengaruh yang signifikan terhadap tumbuh kembang bayi usia 3-6 bulan.
Responden dalam Baby spa merupakan salah satu terapi yang dapat
observasi peneliti perawatan baby spa pada bayi usia 3-6 bulan
memberikan hasil yang optimal. Hal ini terlihat dari peningkatan berat
punggung dan peregangan akan menimbulkan potensi aksi saraf yang akan
53
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
1. Hasil nilai p value sebesar 0,043 < nilai = 0,05, ada hubungan yang
signifikan antara frekuensi baby spa dengan perkembangan pada bayi usia
4-6 bulan.
motorik kasar dan motorik halus pada bayi usia 3-6 bulan.
54
5. Analisa data sensory skill diperoleh nilai p = 0.962 sedangkan pada fi ne
motor skill diperoleh nilai p = 0.000 dan gross motor skill diperoleh nilai p
6.2 Saran
Bulan.
55
DAFTAR PUSTAKA
A, A., & Hidayat. (2011). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Dewi, & Siska. (2012). Pijat dan Asupan Gizi Tepat. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Dian. (2015). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Galenia. (2014). Home Baby Spa. Jakarta: Prevarication.
Maryanti. (2011). Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: TIM.
56
Novianti, N. G. A. K. F., Negara, I. G. A. O., & Suara, I. M. (2016). Penerapan
Metode Demonstrasi Melalui Permainan Tradisional Engklek Untuk
Meningkatkan Perkembangan Motorik Kasar Anak Kelompok B2 Semester
II TK Widya Santhi. PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, 3, 2.
57