Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Imunisasi Campak ”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak

Dosen Pengampu : Rus Andraini, A.Kp.,M.PH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Rica Nur Safitri P07220118101
2. Risa Asri Setiangningrum P07220118102
3. Sakila Okta Dwinasari P07220118103
4. Sri Kandiningsih P07220118104
5. Tasya Almananda Cantika P07220118105
6. Tiara Apriliawati Putri P07220118106
7. Ulpah P07220118107
8. Wahyuni Dina Rumisni P07220118108
9. Miftahurrahmah P07220117059
10. Windani Dwi Urliana P07220118109
11. Zhakia Nabillah Matali P07220118110

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AJARAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikanpenyusunan makalah tentang “imunisasi campak” tepat pada waktunya.
Makalah ini kelompok kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
keperawatan anak.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tak luput dari
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
untuk penyempurnaan penyusunan makalah kami ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Balikpapan, 13 Februari 2020

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Tujuan Penulisan.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. Konsep pertumbuhan dan perkembangan anak ...................................2

B. Faktor yang memengaruhi tumbuh kembang anak ..............................5

C. Tahap – tahap pertumbuhan dan perkembangan ..................................5

D. Perawatan anak di tinjau dari tumbuh kembang anak .........................11

BAB III PENUTUP.........................................................................................12

KESIMPULAN...............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara
memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia, untuk mencegah penyakit. Tujuan
diberikannya imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit tertentu.
Manfaat imunisasi dapat dirasakan dalam 3 kategori yaitu secara individu,
sosial dan dalam menunjang sistem kesehatan nasional. Singkatnya, apabila seorang
anak telah mendapatkan imunisasi akan terhindar dari penyakit infeksi yang ganas.
Semakin anak yang melakukan imunisasi maka semakin berkurangnya angka
kesakitan dan mortalits. Dengan mencegah seorang anak dari penyakit infeksi,
berarti akan meningkatkan kualitas hidup anak dan meningkatkan daya produktifitas
anak. Dengan pemberian imunisasi dasar secara lengkap, terjadinya penyakit
terhadap bayi dapat dihindari. Adapun manfaat imunisasi antara lain :
a. Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
b. Upaya pencegahan yang sangat efektif terhadap timbulnya penyakit.
c. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada diri seseorang atau sekelompok
masyarakat.
d. Mencegah kecacatan atau kematian bayi.
e. Dapat meningkatkan derajat kesehatan untuk menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal budi untuk melanjutkan pembangunan negara. Secara umum imunisasi
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam :
a). Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun yang sudah
dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang tubuh memproduksi
antibodi sendiri, contohnya adalah imunisasi polio dan campak.
Imunisasi aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang
diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami
reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral
serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar – benar terjadi infeksi
maka tubuh secara cepat dapat merespon.

1
b). Imunisasi Pasif

Imunisasi pasif adalah penyuntikkan sejumlah antibodi, sehingga kadar


antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikkan ATS (Anti
Tetanus Serum) pada orang yang mengalami kecelakaan. Contoh lain adalah yang
terdapat pada bayi baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis
antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif merupakan pemberian imunoglobulin,
yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui proses infeksi yang dapat berasal dari
plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang
diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Macam imuninasi dapat dibagi
menjadi 5 dasar imunisasi yang wajib diberikan, yaitu: Imunisasi BCG, imunisasi
campak, imnusasi hepatitis B, imunisasi polio dan imunisasi DTP. Yang akan kita
bahas yaitu mengenai imunisasi campak.

Campak adalah penyakit infeksi menular yang ditandai dengan 3 stadium,


yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi. Campak, adalah
salah satu infeksi menular anak-anak, disebabkan oleh virus Rubella. Campak
yang sangat menular dan penyakit virus akut, umumnya ditemukan pada anak-
anak, terutama di musim dingin dan musim semi dalam kondisi iklim
iklim. Bagi anak yang bergizi baik dan sehat, tidak akan menjadi masalah bila
terserang campak. Namun, bila campak menyerang anak-anak
dengan gizi buruk, dapat berakibat fatal. Orang yang terinfeksi dengan campak
mengalami gatal, ruam merah menyala kecil yang berkembang di seluruh tubuh
mereka dalam waktu sekitar tiga hari setelah infeksi dimulai. Hal ini juga
disertai dengan demam tinggi, bersin, batuk terus-menerus dan mudah
marah.Gejala lain dari campak adalah mata berair merah, hidung
berair, dan kehilangan nafsu makan. Penyakit ini berasaldari kata Latin yang
berarti "Little Red" seperti yang menyebabkan ruam merah kecil di seluruh
tubuh.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Memahami pengertian imunisasi campak


2. Memahami Waktu yang Tepat untuk Memberikan Vaksin MR

3. Memahami Vaksin campak

4. Memahami penggunaan vaksin yang benar

5. Memahami interaksi obat

6. Memahami efek samping


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus.Penyakit
ini menyebar melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk atau
bersin.Siapapun dapat terkena campak, jika belum divaksinasi atau mendapatkan
vaksin campak. Namun, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak kecil.
Penyakit campak dapat dicegah dengan vaksin campak atau vaksin
MMR.Vaksin MMR melindungi dari tiga penyakit, yakni campak, gondongan,
dan juga rubella. Imunisasi melindungi kita dari penyakit serius dan juga
mencegah penyebaran penyakit tersebut kepada orang lain. Pemerintah kini
sedang mengampanyekan pemberian vaksin MR menggantikan vaksin MMR.
Vaksin MR ini memberikan perlindungan terhadap penyakit yang sama yaitu
campak dan rubella. Bagi Anak usia 12 bulan yang belum mendapat vaksin
campak sesuai jadwal, dapat diberikan vaksin MR.

B. Waktu yang Tepat untuk Memberikan Vaksin MR


Virus campak terkandung dalam jutaan tetesan air yang keluar dari
hidung dan mulut saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Virus ini dapat
bertahan selama beberapa jam lamanya. Anda dapat dengan mudah terinfeksi
virus ini, ketika tangan Anda yang telah terkena virus campak tersebut
didekatkan pada bagian hidung atau mulut Anda.
Untuk mengatasi penyakit campak, Anda harus menerima vaksin campak
atau MR. Vaksin campak (Measles) dan Rubella atau yang dikenal dengan
vaksin MR ini direkomendasikan untuk semua anak.Campak dan rubela adalah
penyakit virus yang bisa menjadi penyakit serius jika dibiarkan.
Gejala penyakit campak meliputi pilek, bersin, batuk, mata merah dan
mungkin peka terhadap cahaya, demam tinggi hingga mencapai 40
derajat Celcius, serta munculnya bintik-bintik putih keabu-abuan di pipi bagian
dalam. Beberapa hari kemudian, akan muncul ruam merah kecokelatan yang
biasanya dimulai pada bagian kepala atau leher bagian atas, sebelum menyebar
ke bagian tubuh lainnya. Gejala awal campak ini akan berkembang sekitar 10
hari setelah Anda atau keluarga terinfeksi virus ini.
Jika virus menginfeksi paru-paru, virus tersebut dapat menyebabkan
penyakit pneumonia.Bahkan, campak pada anak yang lebih tua dapat
menyebabkan radang otak yang disebut ensefalitis, di mana kondisi ini dapat
menyebabkan kejang dan kerusakan otak.
Penyakit campak dan Rubella memang berbahaya, tidak hanya Anda
yang harus mendapatkan vaksin ini, buah hati Anda pun harus mendapatkan
vaksin campak. Pada masa kampanye hingga September 2018, Departemen
Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan pemberian
vaksin MR pada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun. Setelah masa
kampanye, vaksin MR ini akan termasuk dalam imunisasi rutin bagi anak usia 9
bulan, 18 bulan, dan saat anak duduk di bangku kelas 1 SD. Vaksin ini diberikan
melalui suntikan pada jaringan lemak (subkutan) lengan atas.
Orang dewasa dan anak-anak yang hanya mendapatkan satu kali suntikan
vaksin campak atau MMR, dapat mendapatkan vaksin MR pada usia berapa pun.
Apabila Anak pada usia 9 bulan sudah mendapat vaksin campak, maka vaksin
MR dapat diberikan pada usia 15 bulan atau sesuai jadwal imunisasi MR rutin.
Apabila Anak sudah pernah mendapat vaksin MMR, vaksin MR ini juga boleh
diberikan.
Vaksin MR tidak dapat diberikan pada beberapa kondisi seperti: demam
tinggi, sedang sakit berat misalnya mengalami kejang atau penurunan kesadaran,
sedang dirawat inap di rumah sakit, menderita kelemahan sistem imun, dan
riwayat alergi terhadap vaksin.
Setelah menerima vaksin MR, Anda perlu mengetahui beberapa efek
sampingnya, meliputi: nyeri dan kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik,
demam ringan, ruam, dan nyeri otot. Namun, beberapa efek samping dan
masalah setelah mendapatkan vaksin MR ini sangat langka dan jarang sekali
terjadi.Kebanyakan orang yang menerima vaksin MR jarang mengalami efek
samping serius.
Vaksin campak atau MR sangat aman dan efektif.Pemerintah bersama
dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung pemberian vaksin MR
ini untuk mencegah penyakit dan komplikasi akibat campak dan rubella.Jika
terdapat efek samping yang membahayakan kesehatan Anda dan buah hati
setelah menerima vaksin, jangan ragu untuk segera konsultasikan pada dokter
guna mendapatkan penanganan yang tepat.

C. Definisi Vaksin campak


Vaksin campak adalah vaksin untuk mencegah penyakit campak, yang mulai
diberikan pada anak usia 9 bulan. Pemberian vaksin ini masuk ke dalam
program imunisasi rutin lengkap yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia.
Terdapat 3 jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah campak, yakni:
 Vaksin campak, yang hanya berfungsi untuk mencegah campak.
 Vaksin MR, untuk mencegah penyakit campak dan rubella.
 Vaksin MMR, untuk mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan.
Meski telah diberikan vaksin, bukan berarti anak sepenuhnya dapat terhindar
dari campak. Kemungkinan anak terjangkit penyakit tersebut tetap ada, namun
potensinya sangat kecil dan gejala yang muncul akan lebih ringan.
Vaksin campak juga dapat diberikan pada remaja dan orang
dewasa.Seseorang yang kurang yakin atau lupa pernah menerima vaksin atau
tidak, dapat langsung berkonsultasi dengan dokter. Dokter biasanya akan
melakukan tes darah untuk memastikannya.
Merek dagang: Priorix Tetra, Measles and Rubella Vaccine, Trimovax
Marieux, Vaksin campak kering

D. Tentang Vaksin Campak

Golongan Vaksin
Kategori Obat resep
Manfaat Mencegah campak
Diberikan kepada Anak-anak dan orang dewasa
Kategori X: studi pada binatang percobaan dan manusia telah
memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau
adanya risiko terhadap janin. Obat dalam kategori ini
Kategori kehamilan dan dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki
menyusui kemungkinan untuk hamil.
Vaksin campak belum diketahui dapat diserap ke dalam ASI
atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan
obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Bentuk obat Suntik

E. Peringatan:
 Jangan menerima vaksin campak jika Anda memiliki riwayat alergi
terhadap neomycin atau tengah menggunakan obat imunosupresif.
 Hindari juga menerima vaksin ini apabila Anda pernah atau sedang menderita
leukimia, limfoma, atau gangguan sumsum tulang.
 Hati-hati jika Anda pernah atau sedang mengalami cedera otak, kejang,
trombositopenia, HIV/AIDS, kanker, atau gangguan darah.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat apa pun, termasuk suplemen dan
produk herba.
 Segera temui dokter apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis

F. Jadwal Vaksin Campak


Jadwal pemberian vaksin campak dan vaksin MMR atau MR
berbeda.Untuk vaksin campak, pemberian pertama dilakukan ketika anak masih
berusia 9 bulan.Pemberian vaksin campak ini masuk dalam
program imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan Kemenkes RI.
Setelah menerima vaksin campak di usia 9 bulan, anak harus menerima 2
lagi dosis booster. Dosis booster pertama diberikan ketika anak berusia 18
bulan, atau berusia 15 bulan bila menerima vaksin MMR/MR.Apabila anak
belum juga menerima vaksin campak hingga berusia 12 bulan, maka vaksin
MMR/MR dapat langsung diberikan. Booster kedua diberikan ketika anak
berusia 5-7 tahun.
Vaksin juga dapat diberikan pada remaja dan orang dewasa.Pemberian
vaksin campak pada remaja dan orang dewasa yang belum menerima vaksin
sebelumnya dilakukan setidaknya satu kali. Namun, akan lebih baik jika
penerimaan vaksin dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

G. Menggunakan Vaksin Campak dengan Benar


Vaksin campak tersedia dalam bentuk suntik.Pemberian vaksin ini
dilakukan oleh dokter. Dokter akan menentukan dosis sesuai dengan usia serta
kondisi penerima vaksin.

H. Interaksi Obat
Berikut ini adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan interaksi
merugikan jika digunakan bersama dengan vaksin campak:
 Ifosfamide, melphalan, atau methotrexate – menurunkan efektivitas vaksin
campak.
 Aspirin – berisiko menyebabkan pembengkakan hati dan otak.

I. Efek Samping Vaksin Campak


Meski jarang terjadi, berikut ini adalah efek samping yang dapat
disebabkan oleh vaksin campak:
 Gangguan penglihatan atau pendengaran.
 Rasa kantuk berlebihan.
 Mudah memar atau berdarah.
 Tubuh terasa lemas.
 Kejang.
 Demam.
 Bengkak, nyeri, dan kemerahan pada bagian yang disuntik.
 Sakit kepala atau pusing.
 Nyeri otot atau sendi.
 Mual dan muntah.
 Diare.
No.Form : Form.Pudir I.25
Tgl. Terbit :15 Sept’ 11
Revisi : 00

Nama :…...................................
DAFTAR TILIK IMUNISASI CAMPAK NIM:......................................

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Ya : Langkah dikerjakan dengan benar (Nilai 1)
2. Tidak : Langkah tidak dikerjakan (Nilai 0)
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

DAFTAR TILIK IMUNISASI CAMPAK


NILAI
NO TUGAS/KEGIATAN
YA TIDAK
Sikap dan Perilaku Mahasiswa
1 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2 Bersikap sopan padasaat pemeriksaan
3 Tanggap terhadap reaksi pasien
4 Sabar dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan
Isi/Content
PERSIAPAN
5 Menyiapkan alat:
a. Vaksin campak
b. Aquadesttilata/pelarutvaksin
c. Spuit 3 ml
d. Spuit 5 ml
e. Kapas hangat
f. Bakspuit
g. Pinset
h. Gergajiampul
i. Bengkok
6 Mencuci tangan
7 Menyiapkan anak atau pasien
8 Mengatur posisi anak dengan cara:
 Dudukkan anak dipangkuan ibu
 Lengan kanan anak di kempit diketiak ibunya
 Ibu menopang kepala anak
 Tangan kiri ibu memegang pundak kiri anak
 Tangan kanan ibu memegang tangan kiri anak
PERSIAPAN VAKSIN CAMPAK
9 Menyiapkan vaksin campak dan pelarutnya, sebelumnya cek label flakon vaksin,
berapa ml yang dibutuhkan untuk melarutkan vaksin
10 Membuka tutup metal flakon dan ampul dengan menggunakan gergaji ampul
11 Melarutkan vaksin dengan cara mengambil spuit 5 ml dan jarum steril. Spuit dan
jarumnya hanya digunakan untuk mencampur vaksin bukan untuk menyuntik
12 Bersihkan tutup flakon dengan kapas basah DTT untuk memasukkan pelarut
kedalam vaksin campak
13 Mengocok dan pastikan sampai vaksin benar-benar tercampur
PELAKSANAAN PENYUNTIKAN
14 Membuka tutup sterilisator/bak spuit dan meletakkan bak spuit di sebelahnya
dengan menghadap keatas
15 Mengambil pinset dengan tangan kanan, ujung pinset tidak boleh menyentuh
tangan
16 Mengambil spuit steril dengan pinset

17 Membersihkan tutup karet flakon yang akan digunakan dengan kapas DTT
Dan menusukkan jarum kedalam flakon melalui tutup karet flakon
18 Mengambil spuit steril dengan pinset
19 Membersihkan tutup karet flakon yang akan digunakan dengan kapas DTT dan
menusukkan jarum kedalam flakon melalui karet flakon
20 Menghisap vaksin dengan spuit 2 ml sebanyak 0,5 ml kedalam spuit dan ditegak
luruskan untuk melihat gelembung udara
21 Mencabut jarum dari flakon. Gelembung udara diketok-ketok pelan sehingga naik
keatas, lalu dorong piston agar udara keluar sampai vaksin sesuai dengan
ukurannya
22 Meyakinkan gelembung udara tidak ada di spuit dan menggunakan 1 spuit steril
dan 1 jarum untuk 1 suntikan dalam mencegah infeksi dan penyakit sekunder
23 Membesihkan daerah yang akan di injeksi dengan kapas basah dengan
memegang lengan yang akan disuntik dengan jari-jari tangan kiri
24 Melakukan penyuntikan di 1/3 bagian lengan kanan atas (metro musculus
deltoideus) secara sub kutan dengan membentuk sudut jarum 50 0-600
25 Mengontrol jarum dengan cara menarik pistonnya untuk meyakinkan jarum tidak
mengenai pembuluh darah
26 Memasukkan pelan-pelan vaksin, lalu mencabut jarum dan mengusap bekas
suntikan dengan kapas basah untuk membersihkan kulit
27 Membereskan dan merapikan alat-alat yang telah digunakan
28 Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan mengeringkan dengan lap
kering
29 Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah dilakukan di status
pasien
Tekhnik
30 Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
31 Memberikan perhatian terhadap respon pasien
32 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
33 Mendokumentasikan hasil tindakan
Score
Nilai : Σ score x 100
33
Tanggal

Paraf Pembimbing

Keterangan :

Komentar /
saran : ...............................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.............................................................................................

Mahasiswa Pembimbing / CI

(................................................) (................................................)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini
menyebar melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Siapapun
dapat terkena campak, jika belum divaksinasi atau mendapatkan vaksin
campak. Namun, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak kecil.
Penyakit campak dapat dicegah dengan vaksin campak atau vaksin MMR. Vaksin
MMR melindungi dari tiga penyakit, yakni campak, gondongan, dan juga rubella.
Imunisasi melindungi kita dari penyakit serius dan juga mencegah penyebaran
penyakit tersebut kepada orang lain. Pemerintah kini sedang mengampanyekan
pemberian vaksin MR menggantikan vaksin MMR. Vaksin MR ini memberikan
perlindungan terhadap penyakit yang sama yaitu campak dan rubella. Bagi Anak
usia 12 bulan yang belum mendapat vaksin campak sesuai jadwal, dapat diberikan
vaksin MR.
DAFTAR PUSTAKA

(2019). Dipetik februari 2020, dari informasi-seputar-vaksin-campak-yang-perlu-anda-ketahui:


https://www.alodokter.com/

alodokter.com. (2019). Dipetik februari 2020, dari https://www.alodokter.com/vaksin-campak

Anda mungkin juga menyukai