Disusun oleh :
Nama : Nandini Rahma Putri
Nim : 1920171030
Kelas : D3 Keperawatan IIA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Anak dengan judul “Konsep
Manajemen Terpatu Balita Sakit”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pengampu Mata kuliah Keperawatan anak yang telah membimbing kami dalam menulis makalah
ini.
1. COVER......................................................................................................................
2. KATA PENGANTAR...............................................................................................
3. DAFTAR ISI..............................................................................................................
4. BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
a. LATAR BELAKANG...................................................................................
b. RUMUSAN MASALAH...............................................................................
c. TUJUAN........................................................................................................
5. BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
a. Apakah MTBS itu?........................................................................................
b. Mengapa MTBS sangat cocok diterapkan di Puskesmas?.............................
c. Sejarah penerapan MTBS di Indonesia..........................................................
d. Tujuan MTBS :..............................................................................................
e. Bagaimana cara menatalaksana balita sakit dengan pendekatan MTBS?......
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan. Derajat
kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan suatu bangsa, sebab anak sebagai penerus
bangsa memiliki kemampuan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan
tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa
(Hidayat, 2008).
Menurut (WHO) World Health Organization 2012, angka kematian balita didunia masih cukup
tinggi. Setiap tahunnya 6,6 juta anak usia di bawah lima tahun meninggal, 18.000 meninggal
dunia hampir setiap harinya. Sebagian besar kematian tersebut berada di negara berkembang,
lebih dari setengahnya dikarenakan infeksi saluran pernapasan akut (pneumonia), diare, campak,
malaria, dan HIV/AIDS. Selain itu malnutrisi (54%) mendasari dari semua kematian anak.Secara
global, pada tahun 2020 penyakit ini akan berkonstribusi penyebab utama kematian anak di
dunia. Maka dari itu, upaya yang terus dilakukan untuk mengendalikannya. Meskipun kemajuan
program dalam mengatasi masalah penyakit tersebut, angka kesakitan dan kematian anak masih
tetap tinggi, berbagai cara inovatif untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan pada anak
mulai dari masa kehamilan terus dikembangkan. WHO/UNICEF pada tahun 1992
mengembangkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang merupakan salah satu bentuk
strategi pengelolaan balita sakit. Strategi MTBS mencakup upaya kuratif dan preventif untuk
meningkatkan perbaikan dalam system kesehatan, manajemen kasus, dan praktik kesehatan oleh
keluarga dan masyarakat (Hill, Kirkwood, Eamond, 2004).
Tujuan utama dari strategi MTBS adalah meningkatkan derajat kesehatan serta meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan anak mengurangi angka kematian, frekuensi, tingkat keparahan
penyakit dan kecacatan, dan memberikan konstribusi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak (Hidayat, 2008). Kegiatan MTBS memiliki tiga komponen khas yang
menguntungkan, yaitu meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus
balita sakit, memperbaiki sistem kesehatan, dan memperbaiki praktik dalam rumah tangga dan
masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pengobatan pada kasus balita sakit
(WHO, 2012).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan Apa MTBS itu!
2. Mengapa MTBS sangat cocok diterapkan di Puskesmas?
3. Jelaskan Sejarah penerapan MTBS di Indonesia!
4. Sebutkan dan jelaskan Tujuan MTBS !
5. Bagaimana cara menatalaksana balita sakit dengan pendekatan MTBS?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu MTBS
2. Untuk mengetahui tujuan dan penerapan MTBS secara jelas
3. Untuk mngetaui penatalaksanaan tujuan MTBS
BAB II
PEMBAHASAN
4. Tujuan MTBS :
§ Menurunkansecara bermakn aangka kematian dan kesakitan yang terkait penyakit tersering pada
balita.
§ Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak.
Menurut data Riskesdas tahun 2007, penyebab kematian perinatal 0 – 7 hari terbanyak
adalah gangguan/kelainan pernapasan (35,9 %), prematuritas (32,4 %), sepsis (12,0 %).Kematian
neonatal 7 – 29 hari disebabkan oleh sepsis (20,5 %), malformasi kongenital (18,1 %) dan
pneumonia (15,4 %). Kematian bayi terbanyak karena diare (42 %) dan pneumonia (24 %),
penyebab kematian balita disebabkan diare (25,2 %), pneumonia (15,5 %) dan DBD (6,8 %).
Penyakit-penyakit terbanyak pada balita yang dapat di tata laksana dengan MTBS adalah
penyakit yang menjadi penyebab utama kematian, antara lain pneumonia, diare, malaria, campak
dan kondisi yang diperberat oleh masalah gizi (malnutrisi dan anemia). Langkah pendekatan
pada MTBS adalah dengan menggunakan algoritma sederhana yang digunakan oleh perawat
dan bidan untuk mengatasi masalah kesakitan pada Balita. Bank Dunia, 1993 melaporkan bahwa
MTBS merupakan intervensi yang cost effective untuk mengatasi masalah kematian balita yang
disebabkan oleh Infeksi Pernapasan Akut (ISPA), diare, campak malaria, kurang gizi, yang
sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut
Pendekatan MTBS di Indonesia pada awalnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk
Pustu, Polindes, Poskesdes, dll). MTBS mengkombinasikan perbaikan tatalaksana kasus pada
balita sakit (kuratif) dengan aspek gizi, imunisasi dan konseling ( promotif dan preventif). Agar
penerapan MTBS dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, maka diperlukan langkah-
langkah secara sistematis dan menyeluruh, meliputi pengembangan sistem pelatihan, pelatihan
berjenjang, pemantauan pasca pelatihan, penjaminan ketersediaan formulir MTBS, ketersediaan
obat dan alat, bimbingan teknis dan lain-lain.
Dari kedua survey di atas, menunjukkan bahwa kematian neonatal mendominasi
penyebab kematian bayi dan balita. Puskesmas dikatakan sudah menerapkan MTBS apabila
memenuhi kriteria melaksanakan/melakukan pendekatan MTBS minimal 60% dari jumlah
kunjungan balita sakit di puskesmas tersebut.
Mengingat MTBS telah diterapkan di Indonesia sejak 1997 dan banyak pihak yang telah
berkontribusi dalam pelatihan MTBS, tentunya banyak tenaga kesehatan yang telah dilatih
MTBS dan banyak insitusi yang terlibat di dalamnya. Sudah banyak fasilitator dilatih MTBS dan
para fasilitator ini sudah melatih banyak tenaga kesehatan, baik di tingkat desa dan puskesmas.
Keberhasilan penerapan MTBS tidak terlepas dari adanya monitoring pasca pelatihan,
bimbingan teknis bagi perawat dan bidan, kelengkapan sarana dan prasarana pendukung
pelaksanaan MTB termasuk kecukupan obat-obatan. Namun, hal tersebut seringkali dihadapkan
pada keterbatasan alokasi dana, sehingga diperlukan suatu metode lain untuk meningkatkan
ketrampilan bidan dan perawat serta dokter akan MTBS melalui komputerisasi atau yang lebih
dikenal dengan ICATT (IMCI Computerize Adaptation Training Tools), yaitu suatu aplikasi
inovatifsoftware berbasis komputer untuk MTBS yang mempunyai 2 tujuan:
a) Untuk adaptasi pedomanMTBS
b) Untuk pelatihan MTBS melalui komputer.
A. SIMPULAN
Integrated Management of Childhood Illness (IMCI dalam bahasa Inggris) adalah suatu
pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada
kesehatan anak usia 0-5 tahun (balita) secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu
program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS
merupakan upaya yang ditujukan untuk menurunkan kesakitan dan kematian sekaligus
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak balita di unit rawat jalan kesehatan dasar
seperti Puskesmas, Pustu, Polindes, Poskesdes.
MTBS merupakan jenis intervensi yang cost effective yang memberikan dampak terbesar
pada beban penyakit secara global. Tujuan MTBS :Menurunkansecara bermakn aangka
kematian dan kesakitan yang terkait penyakit tersering pada balita dan Memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak.
B. SARAN
Kami membuat makalah ini sangat merasa kurang puas dan kami sebagai penulis menerima
kritikan dan sara yang membangun untuk mengevalusi dalam pembuatan Makala kami baik
secara fisik maupun non fisik.
DAFTAR PUSTAKA