Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tahap Keluarga Baru”

DISUSUN OLEH

KELAS 3B

D3 KEPERAWATAN :

1. Nofi Zuliyani (2020181052)


2. Elva Fauziah (2020181054)
3. Eka Sofiya Amalia (2020181055)
4. Sumber Sri Indah Purnami (2020181056)
5. Dita Emylia Putri (2020181057)
6. Mayla Andriani Putri (2020181058)
7. Siti Kholifah (2020181059)
8. Aulia Kamila (2020181060)
9. Nadilla Sepmitasari (2020181061)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan karunia Nya lah kami
dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Keluarga ini tepat pada waktunya.
Harapan kami sebagai penyusun yaitu agar para pembaca memahami tentang Asuhan
Keperawatan Keluarga pada Tahap Keluarga Baru. Kamipun mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami juga mengharapkan saran yang membangun demi tersusunnya makalah ini menjadi
lebih baik lagi.

Hormat kami

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................4-5
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN...............................................................................................6-
A. Pengkajian Keluarga.....................................................................................6-8

B. Masalah Keperawatan Keperawatan Keluarga.............................................8-9

C. Rencana Keperawatan Keluarga...................................................................9-10

D. Tindakan Intervensi.......................................................................................10

E. Evaluasi.........................................................................................................11

BAB III PENUTUP........................................................................................................12


A. Kesimpulan...................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

BAB I
3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan Depkes RI (2014 dalam Effendy, 2014).
Pada keluarga terdapat tahap perkembangan dan tugas perkembangan. Tahap
perkembangan keluarga menurut menurut Friedman (2014) dibagi dalam delapan tahap
perkembangan, yaitu Tahap I : keluarga pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap
pernikahan), Tahap II : keluarga yang sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai
umur 30 tahun), Tahap III : keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2 hingga
6 bulan), Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur hingga 13 tahun),
Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun), Tahap VI :
keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai terakhir
yang meninggalkan rumah), Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiunan),
Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiunan dan lansia, Tahap VIII : keluarga dalam masa
pensiunan dan lansia
Tahap perkembangan keluarga dengan childbearing adalah keluarga yang dimulai dari
kelahiran anak pertama sampai anak berusia 30 bulan. Pada tahap ini terjadi transisi peran dari
individu menjadi orang tua dan mulai membentuk sistem permanen Friedman et al (2010) di
dalam tahap perkembangan keluarga terdapat tugas perkembangan. Tugas perkembangan pada
keluarga dengan tahap perkembangan childbearing adalah adaptasi perubahan anggota keluarga
(peran, interaksi, seksual, dan kegiatan), mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
pasangan, membagi peran dan tanggungjawab, bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak, konseling KB post partum 6 minggu, menata ruangan untuk anak, biaya
atau dana childbearing, menfasilitasi role learning anggota keluarga, dan mengadakan kebiasaan
keagamaan rutin. Supaya dapat mencapai harapan tugas pada fungsi dasar keluarga salah satunya
konseling keluarga berencana dengan pemilihan alat kontrasepsi yang merupakan jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan orang tua dalam tahap tersebut.
Pada keluarga dengan tahap perkembangan childbearing muncul masalah masalah
kesehatan. Masalah kesehatan yang sering muncul yaitu hubungan seksual dan sosial terganggu,
4
suami merasakan terabaikan, peningkatan perselisihan. Hubungan seksual antar pasangan
merupakan masalah yang paling sering muncul. Kesulitan seksual periode pasca post partum bisa
terjadi akibat faktor peran baru yang dijalankan oleh ibu akibat kelelahan dan merasa kehilangan
ketertarikan seksual (Mubarak, 2011).
Pada keluarga childbearing masalah kesehatan yang sering muncul terkait dengan
kontrasepsi salah satunya adalah ketidaktahuan atau kurang pengetahuan tentang alat
kontrasepsi. Alat kontrasepsi penting bagi pasangan usia subur dan pasangan baru menikah
karena dapat menentukan jarak untuk merencanakan kehamilan selanjutnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tahap Keluarga Baru ?

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Cara Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga pada
Tahap Keluarga Baru
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan penjelasan mengenai pengkajian pada asuhan keperawatan
keluarga pada tahap keluarga baru.
b. Untuk memberikan penjelasan mengenai masalah keperawatan keluarga pada
asuhan keperawatan keluarga pada tahap keluarga baru.
c. Untuk memberikan penjelasan mengenai rencana keperawatan keluarga pada
asuhan keperawatan keluarga pada tahap keluarga baru.
d. Untuk memberikan penjelasan mengenai tindakan keperawatan pada asuhan
keperawatan keluarga pada tahap keluarga baru.
e. Untuk memberikan penjelasan mengenai evaluasi pada asuhan keperawatan
keluarga pada tahap keluarga baru.

BAB II
PEMBAHASAN
5
A. PENGKAJIAN KELUARGA
Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur
keadaan klien (keluarga) yang memakai patokan norma-norma kesehatan pribadi maupun sosial
serta integritas dan kesanggupan untuk mengatasi masalah.
- Pengumpulan data
Format pengkajian keluarga model Friedman (2012) yang diaplikasikanpada kasus meliputi :
a. Data umum
Menurut Friedman (2012), data umum yang perlu dikaji adalah :
1) Nama kepala keluarga dan anggota keluarga, alamat, jenis kelamin,umur, pekerjaan dan
pendidikan.
2) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala ataumasalah-masalah yang
terjadi dengan jenis/tipe keluarga
3) Status sosial ekonomi
Keluarga Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu sosial ekonomi keluarga ditentukan
pula oleh kebutuhan kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang
dimiliki oleh keluarga.
b. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga ini.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,menjelaskan mengenai tugas
perkembangan keluaruarga yang belumterpenuhi oleh keluarga serta kendalakendala
mengapa tugasperkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayat penyakit keturunan,
riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,perhatian keluarga terhadap pencegaha
penyakit termasuk statusimunisasi, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluargadan pengalaman terhadapa pelayanan kesehatan.
6
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak suamidan istri.
c. Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat tipe rumah,jumlahruangan, jenis ruang,
jumlah jendela, jarak septic tankdengan sumber air,sumber air minum yang digunakan, tanda
catyang sudah mengelupas, sertadilengkapi dengan denah rumah (Friedman, 2012).
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji seberapa jauh keluarga saling asuh dan salingmendukung,
hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan rasaempati, perhatian terhadap perasaan
(Friedman, 2012). 2) Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, penghargaan, hukuman, sertamemberi dan menerima cinta
(Friedman, 2012).
3) Fungsi keperawatan
a) Keyakinan, nilai, dan prilaku kesehatan : menjelaskan nilai yangdianut keluarga,
pencegahan, promosi kesehatan yang dilakukandan tujuan kesehatan keluarga (Friedman,
2012).
b) Status kesehatan keluarga dan keretanan terhadap sakit yang dirasa: keluarga mengkaji
status kesehatan, masalah kesehatan yangmembuat kelurga rentan terkena sakit dan
jumlah kontrol kesehatan (Friedman, 2012).
c) Praktik diet keluarga : keluarga mengetahui sumber makanan yang dikonsumsi, cara
menyiapkan makanan, banyak makanan yang dikonsumsi perhari dan kebiasaan
mengkonsumsi makanan kudapan (Friedman, 2012).
d) Peran keluarga dalam praktik keperawatan diri : tindakan yangdilakukan dalam
memperbaiki status kesehatan, pencegahanpenyakit, perawatan keluarga dirumah dan
keyakinan keluargadalam perawatan dirumah (Friedman, 2012).
e) Tindakan pencegahan secara medis : status imunisasi anak,kebersihan gigi setelah
makan, dan pola keluarga dalammengkonsumsi makanan (Friedman, 2012).
4) Fungsi reproduksi

7
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah berapa jumlah anak,
apa rencana keluarga berkaitan dengan jumlahanggota keluarga, metode yang digunakan
keluarga dalam upayamengendalikan jumlah anggota keluarga (Padila, 2012).
5) Fungsi ekonomi
Data ini menjelaskan mengenai kemampuan keluarga dalam memenuhisandang, pangan,
papan, menabung, kemampuan peningkatan statuskesehatan.
e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode yangdigunakan sama
dengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.

B. MASALAH KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang menggunakan dan menggambarkan
respons manusia. Keadaan sehat atau perubahan pola interaksi potensial/actual dari individu atau
kelompok dimana perawat dapat menyusun intervensi-intervensi definitive untuk
mempertahankan status kesehatan atau untuk mencegah perubahan (Carpenito, 2013).
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada
pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang
berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosis keperawatan merupakan sebuah
label singkat untuk menggambarkan kondisi pasien yang diobservasi di lapangan. Kondisi ini
dapat berupa masalah - masalah aktual, resiko atau potensial atau diagnosis sejahtera yang
mengacu pada NANDA (The North American Nursing Diagnosis Association) 2012-2014.
Menegakkan diagnosa dilakukan dua hal, yaitu analisis data yang mengelompokkan data
subjektif dan objektif, kemudian dibandingkan dengan standar normal sehingga didapatkan
masalah keperawatan. Perumusan diagnosis keperawatan, komponen rumusan diagnosis
keperawatan meliputi: Masalah (problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga. Penyebab (etiologi) adalah
kumpulan data subjektif dan objektif. Tanda (sign) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif
yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung atau tidak yang
emndukung masalah dan penyebab.

Secara teoritis masalah keperawatan yang dapat muncul adalah sebagai berikut :
8
1. Kurang pengetahuan
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
4. Risiko jatuh
5. Konflik pengambilan keputusan
Menentukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga
Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas :
 Kriteria 1 : Sifat masalah bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang
pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
 Kriteria 2 : Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya
faktor-faktor sebagai berikut : Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masalah, Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga, Sumber
daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu, Sumber daya masyarakat
dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan dukungan masyarakat.
 Kriteria 3 : Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan : Kepelikan
dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah, lamanya masalah, yang
berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada, tindakan yang sedang dijalankan adalah
tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah, adanya kelompok 'high risk" atau
kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.
 Kriteria 4 : Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga
melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan
intervensi keperawatan keluarga.

C. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA


Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan
umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar
merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan
berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan (Friedman, 2017).
Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu pemenuhan skala prioritas
dan rencana perawatan (Suprajitmo, 2016). Langkah pertama yang dilakukan adalah
merumuskan tujuan keperawatan. Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
9
pendek. Tujuan jangka panjang mengacu pada bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di
keluarga, sedangkan penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana mengatasi
etiologi yang berorientasi pada lima tugas keluarga.

D. TINDAKAN INTERVENSI
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan
mengenai diagnosis yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga
mencakup lima tugas kesehatan keluarga menurut Friedman, 2017), yaitu:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang
kesehatan dan endorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang
dimiliki keluarga, mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah,
mengawasi keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga, melakukan perubahan
lingkungan dengan seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara
memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga dan membantu keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan.
Pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan pada rencana yang telah disusun. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga yaitu sumber
daya keluarga, tingkat pendidikan keluarga, adat istiadat yang berlaku, respon dan penerimaan
keluarga dan sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.

E. EVALUASI
Evaluasi merupakan komponen terakhir dari proses keperawatan. Evaluasi merupakan
upaya untuk menentukan apakah seluruh proses sudah berjalan dengan baik atau belum. Apabila
10
hasil tidak mencapai tujuan maka pelaksanaan tindakan diulang kembali dengan melakukan
berbagai perbaikan. Sebagai suatu proses evaluasi ada empat dimensi yaitu :
a. Dimensi keberhasilan, yaitu evaluasi dipusatkan untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan.
b. Dimensi ketepatgunaan: yaitu evaluasi yang dikaitkan sumber daya
c. Dimensi kecocokan, yaitu evaluasi yang berkaitan dengan kecocokan kemampuan dalam
pelaksanan tindakan keperawatan
d. Dimensi kecukupan, yaitu evaluasi yang berkaitan dengan kecukupan perlengkapan dari
tindakan yang telah dilaksanakan (Effendy, 2008)
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria
dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Kerangka kerja evaluasi sudah
terkandung dalam rencana perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan perilaku yang
spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai kriteria evaluasi bagi tingkat aktivitas yang telah
dicapai Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
(Friedman,2017). Evaluasi disusun menggunakan SOAP, (Suprajitno,2013) :
 S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subyektif oleh keluarga setelah
diberikan implementasi keperawatan.
 O: Keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan yang
obyektif.
 A : Merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon subyektif dan obyektif.
 P : Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN\
11
Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur
keadaan klien (keluarga) yang memakai patokan norma-norma kesehatan pribadi maupun sosial
serta integritas dan kesanggupan untuk mengatasi masalah. Diagnosis keperawatan adalah
pernyataan yang menggunakan dan menggambarkan respons manusia. Perencanaan keperawatan
keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta
dilengkapi dengan kriteria dan standar. Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga
berdasarkan perencanaan mengenai diagnosis yang telah dibuat sebelumnya.

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa semakin bisa memahami mengenai
asuhan keperawatan keluarga pada tahap keliuarga baru.

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S.2012.Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik


Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
12
Carpenito, L. J. 2013. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktek Klinik (Terjemahan). Edisi
6. Jakarta: EGC.

Effendy,F.2014.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek dalam


Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.

Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2014). Buku Ajar Keoerawatan Keluarga
(Riset, teori, dan praktik) Edisi 5. Jakarta : EGC.

Mubarak. W. I. (2011). Promosi kesehatan. Jogyakarta : Graha ilmu

Suprajitno.2016.Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik.Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai