Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIK KEBIDANAN

“ Perkembangan Keluarga Childbearing


Dan Tugas Perkembangan Childbearing “

OLEH :

ARIEN NURLIEHA ITSNA DEVITASARI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN ALIH JENJANG

MATARAM

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena hanya dengan

izin, rahmat dan kuasa-Nyalah kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Perkembangan Keluarga

Childbearing Dan Tugas Perkembangan Childbearing “

Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata

Kuliah Konsep Kebidanan ibu “ Dian Soekmawaty R.A. M.Keb. “ yang telah

memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita khususnya mengenai peran dan organisasi bidan

di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan.

Untuk itu, kami berharapa dan kritik, saran dan usulan demi perbaikan

makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang

sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat

bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

MATARAM, 23 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2

1.3 Tujuan .......................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3

2.1 Perkembangan Keluarga Childbearing......................................................3

2.2 Tugas Perkembangan Childbearing...........................................................6

BAB III PENUTUP ............................................................................................7

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................7

3.2 Saran ........................................................................................................8

DATAR PUSTAKA ............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahap-tahap perkembangan keluarga dimulai ketika pasangan

memulai hidup baru dalam jenjang pernikahan dan berakhir ketika mereka

masuk kategori lanjut usia Anggota keluarga harus mempelajari skill

tertentu dalam setiap tahap perkembangan ini. Masalahnya, tidak semua

tahap keluarga dapat dilalui dengan mulus, terutama jika ada situasi yang

memberatkan keluarga, misalnya masalah finansial, penyakit kronis yang

menyerang anggota keluarga, hingga kematian. ).

Kesiapan untuk menjadi orang tua perlu dimiliki oleh perempuan

sebagai ibu dan laki-laki sebagai ayah. Perempuan yang menikah pada usia

muda tidak mempunyai kemampuan yang mencukupi dalam pemberian

asuhan pada anak (Setyowati, Krisnatuti & Hastuti, 2017). Menurut Kitano

(2016)

Tahap keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing)

adalah tahap perkembangan keluarga yang dimulai ketika kelahiran anak

pertama sampai anak berusia 30 bulan. Tahap keluarga kelahiran anak

pertama ini merupaka Tahap kedua dalam tumbuh kembang keluarga,

yaitu tahap ketika seorang bayi mulai lahir di tengah pasangan baru yang

terdiri dari dua individu sebagai pasangan. Keluarga tahap II (childbearing

family) dimulai sejak kelahiran anak pertama sampai bayi berumur 30

bulan

1
Periode Childbearing juga memerlukan peran serta bidan dalam

pelaksanaannya, diantaranya untuk membantu keluarga mengenal

penyimpangan terkait kesehatan anggota keluarga secara obyektif, serta

membuat keluarga sadar akan permasalahan tersebut untuk membantu

perkembangan keluarga (Health Monitor)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah

ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Perkembangan Keluarga Childbearing Dan Tugas

Perkembangan Childbearing

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar Dapat Mengetahui Bagaimana Perkembangan Keluarga

Childbearing

2. Agar Dapat Mengetahui Bagaimana Tugas Perkembangan Childbearing

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam

rangka pembelajaran,baik dalam proses pembelajaran maupun non-

pembelajaran, dan meningkatkan pengetahuan bagi semua kalangan

mengenai Perkembangan Keluarga Childbearing Dan Tugas

Perkembangan Childbearing

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAN KELUARGA CHILDBEARING

Tahap keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing) adalah

tahap perkembangan keluarga yang dimulai ketika kelahiran anak pertama sampai

anak berusia 30 bulan.

Periode Childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu

dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan struktur

karena adanya anggota baru dalam keluarga yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi

maka sistem keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus

dikembangkan interaksi yang baik antara orang tua dan anak merupakan hal

penting dalam masa perkembangan anak. Interaksi yang baik dari anak dan orang

tua untuk mencapai kebutuhan keluarga (Soetningsih, 2012).

Tahap keluarga kelahiran anak pertama ini merupaka terdapat 8 tahapan

perkembangan keluarga (Eight-Stage Family Life Cycle) :

1. Married couples (without children)” (Pasangan nikah dan belum memiliki

anak).

2. Childbearing Family (oldest child birth-30 month)” (Keluarga dengan

seorang anak pertama yang baru lahir).

3. Families with preschool children (oldest child 2,5- 6 years)” (Keluarga

dengan anak pertama yang berusia prasekolah).

3
4. Families with School Children (Oldest child 6-13 years )” (Keluarga dengan

anak yang telah masuk sekolah dasar).

5. Families with teenagers (oldest child 13- 20 years)” (Keluarga dengan anak

yang telah remaja).

6. Families launching young adults (first child gone to last child’s leaving

home)” (Keluarga dengan anak yang telah dewasa dan telah menikah).

7. Middle Aged Parents (empty nest to retirement)” (Keluarga dengan orang

tua yang telah pensiun).

8. Aging family members (retirement to death of both spouse)” (Keluarga

dengan orang tua yang telah lanjut usia)

Dalam melalui tahapan perkembangan keluarga tentu tidak selalu mudah.

Mungkin ada berbagai konflik yang terjadi di dalamnya.  Konflik dapat terjadi

ketika ada anggota keluarga yang memiliki pandangan atau keyakinan yang

berbeda sehingga berbenturan. Terkadang, hal tersebut juga terjadi karena

kesalahpahaman satu sama lain

Sebetulnya, konflik yang terjadi sesekali dalam keluarga adalah hal yang

normal. Namun, jika masalah terus berlanjut, hubungan antara anggota keluarga

bisa rusak. Konflik yang tidak diselesaikan secara damai bahkan dapat

menimbulkan pertengkaran dan dendam. Untuk mengatasinya, komunikasi positif

perlu dilakukan agar dapat mencapai solusi dan kompromi dari masalah yang ada.

Jika diperlukan, konflik juga dapat diselesaikan dalam konseling untuk

menghindari emosi yang kuat atau kekerasan yang mungkin terjadi.

4
Untuk menghindarinya, berikut adalah hal yang harus dilakukan dalam menjaga

keluarga harmonis.

 Berkomunikasi dengan santun

 Prioritaskan keluarga

 Saling menghormati

 Bertukar cerita

 Meluangkan waktu bersama

 Memberi dukungan jika ada yang terkena masalah

 Saling memberi apresiasi

 Tolong-menolong

 Menjadi support system antar sesama anggota keluarga

 Hadapi masalah dengan baik.

Memiliki keluarga yang harmonis dapat menciptakan kebahagiaan

bersama sehingga hidup pun akan terasa lebih indah

5
2.2 Tugas Perkembangan Childbearing

Tugas Perkembangan Setiap Tahapan Keluarga (Duvall, Terdapat

perbedaan tugas perkembangan keluarga pada setiap tahap perkembangan

keluarga: tahap Keluarga “Child bearing” (kelahiran anak pertama) Tugas

perkembangan keluarga yang penting pada tahap ini .

Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah:

1. Mempersiapkan diri untuk menjadi orangtua

2. Melakukan adaptasi menyusul peran sebagai orangtua baru

3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

4. Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan

kegiatan). 

5. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan. 

6. Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap

bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan). 

7. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. 

8. Konseling KB post partum 6 minggu. 

9. Menata ruang untuk anak. 

10. Biaya / dana Child Bearing. 

11. Memfasilitasi role learning angggota keluarga. 

12. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan

ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual

dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang

selaras,serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta

lingkungannya.

Tahap kelahiran anak pertama (child bearing family) ini terjadi ketika

pasangan suami-istri tengah menantikan kelahiran anak pertamanya. Tahap

perkembangan keluarga ini akan berlangsung hingga anak kemudian lahir dan

berusia hingga 30 bulan.

Tugas perkembangan pada fase ini adalah:

 Mempersiapkan diri untuk menjadi orangtua

 Melakukan adaptasi menyusul peran sebagai orangtua baru

 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

Ada delapan tahap perkembangan keluarga yang meliputi pasangan

menikah dan belum memiliki anak, kelahiran anak pertama, keluarga dengan

anak prasekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan anak remaja,

keluarga dengan anak dewasa, keluarga usia pertengahan, hingga keluarga

usia lanjut.

7
3.2 Saran

Dalam menjaga keharmonisan keluarga, pastikan untuk berkomunikasi

dengan santun, saling menghormati, meluangkan waktu bersama, tolong

menolong, dan hadapi masalah dengan baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Argariswandha Nurvian . 2021Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap

Perkembangan Keluarga Childbearing Family. Jurnal 2-4

Hurlock, Elizabeth B. 2008Psikologi Perkembangan- edisi kelima. Ciracas Jakarta

ErlanggaParke, Ross.

Modul praktik kebidanan. 2019.Anatomi dan Fisiologi Childbearing dan Menga

plikasikan pada Praktik Normal Kebidanan, Praktik Keterampilan Komunikasi.

Jakarta

Anda mungkin juga menyukai