Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

KELUARGA CHILDBEARING

Dosen Pengampu :
Ns. Marini Agustin, S.Kep, M.Kep,M.Pd

Nama Kelompok :
1. Galih Dwi Ramadhan (1720200008)
2. Khoirunnisa (1720200014)
3. Chomsatun (1720200018)
4. Tamara (1720200027)

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
Jl. Jatiwaringin No. 12, Jati cempaka, Kec. Pondok Gede
Kota Bekasi, Jawa Barat 17411
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak
lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul ‘Keluarga Childbearing’ bertujuan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:

1. Ns. Marini Agustin, S.Kep, M.Kep,M.Pd selaku dosen mata kuliah Manajemen
Keperawatan.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan.
3. Teman-teman yang ikut menyusun makalah ini.
4. Pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

15 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Definisi keluarga childbearing...................................................................................
B. Tugas perkembangan keluarga childbearing.............................................................
C. Fungsi perawat dalam tahap perkembangan keluarga childbearing..........................
D. Masalah yang lazim pada keluarga childbearing.......................................................
E. Konsep asuhan keperawatan keluarga.......................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang paling penting dalam dunia kesehatan khususnya
keperawatan adalah keluarga. Proses Keperawatan adalah kegiatan yang dilakukan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat
baik dalam keadaan sakit maupun keadaan sehat (Undang - Undang Keperawatan, 2014).
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat tempat pertama dalam belajar memahami tentang kehidupan sosial (Zakaria,
2017).
Keluarga mempunyai tahap perkembangan yang didalamnya terdapat tugas
perkembangan (Zakaria, 2017). Menurut teori tahap perkembangan keluarga Duval dan
miller (1985) dibagi dalam delapan tahap perkembangan yaitu keluarga dengan pasangan
baru (Bergaining Family), keluarga dengan anak pertama dibawah 30 bulan (Child
Bearing), keluarga dengan anak pra sekolah (2-6 tahun), keluarga dengan anak usia
sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak usia remaja (13–20 tahun), keluarga melepas
anak usia dewasa muda, keluarga dengan orang tua paruh baya, dan keluarga dengan usia
lanjut dan pensiunan (Zakaria, 2017).
Tahap keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing) adalah tahap
perkembangan keluarga yang dimulai ketika kelahiran anak pertama sampai anak berusia
30 bulan. Tahap keluarga kelahiran anak pertama ini merupakan 2 masa transisi peran
dari pasangan baru menjadi orang tua. Tugas perkembangan pada keluarga kelahiran
anak pertama ini adalah adaptasi terhadap perubahan anggota keluarga yakni pada
perubahan peran, interaksi, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,
kemampuan merawat bayi dan pemilihan kontrasepsi (Zakaria, 2017). Kesiapan menjadi
orang tua merupakan tolak ukur untuk pertumbuhan dan perkembangan pada anak nya
(Setyowati, Krisnatuti & Hastuti, 2017).

B. Rumusan Masalah

1
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah bagaimana
gambaran pemberian asuhan keperawatan pada keluarga Childbearing ?

C. Tujuan
 Tujuan Umum
Tujuan umum adalah untuk mendapatkan gambaran dari asuhan keperawatan pada
keluarga Childbearing
 Tujuan Khusus
Tujuan khususnya adalah :
1. Menggambarkan konsep keluarga Childbearing
2. Menggambarkan pengkajian yang dilakukan pada keluarga Childbearing

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga Childbearing


Menurut Duvall & Miller (1985) dalam Friedman (2010), keluarga Childbearing adalah
keluarga yang dimulai dengan kelahiran anak  pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30
bulan. Keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II.
Menurut Rodgers dalam Friedman (2010), keluarga Chilbearing   adalah keluarga yang
menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai anak pertama berusia 30  bulan (2,5 tahun).
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga
Childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II mulai dari
kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan
Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap stabil,
misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja. Meskipun
setiap keluarga melalui tahapan  perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh
keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas dan
fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut. Keluarga yang menantikan kelahiran
dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak  pertama dan berlanjut sampai anak pertama
berusia 30 bulan (3,2 tahun) merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing .

B. Tugas Perkembangan Keluarga Childbearing


Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga.
Menurut Duvall & Miller (1985) dan Charter & McGoldrick (1988) dalam Friedman (2002),
tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah:
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegras
(mengintegrasikan bayi baru ke keluarga)
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan dengan  pasangan

3
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan  peran orangtua
dan kakek nenek dalam nenek dalam pengasuhan
Ada beberapa hal tugas perkembangan keluarga pada fase childbearing yaitu:
1. Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi
2. Membagi peran dan tanggung jawab
3. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang menyenangkan
4. Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing
5. Memfasilitasi role learning anggota kleuarga
6. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
7. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
8. Beradaptasi pada pola hubunga seksual
9. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan

C. Fungsi perawat dalam tahap perkembangan keluarga dengan childbearing


Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan perawatan dan konsultasi antara lain
(Mubarak, dkk : 88) :
a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi.
b. Mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan mengatasinya.
c. Imunisasi yang dibutuhkan anak.
d. Tumbang anak yang baik.
e. Interaksi keluarga.
f. Keluarga berencana.
g. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.
Menurut Friedman (2010) perhatian pelayanan kesehatan yang menjadi fokus utama
asuhan keperawatan pada keluarga childbearing adalah :
a. Persiapan untuk pengalaman melahirkan
Kehamilan dan kelahiran bayi perlu dipersiapkan pasangan suami istri. Saat Kehamilan
terjadi adaptasi maternal yang merupakan proses sosial dan kognitif yang kompleks
bukan hanya berdasarkan naluri tetapi dipelajari. Awal kehamilan istri biasanya banyak
tidur dan mempunyai keinginan untuk berhenti dari aktivitas sehari – hari yang penuh
tuntutan dan rutinitas. Trimester ke II mulai mengalihkan perhatian ke dalam

4
kandungannya. Trimester III perlambatan aktivitas dan waktu terasa cepat berlalu
sehingga aktivitas dibatasi. Istri mulai mengubah konsep dirinya menjadi siap menjadi
orang tua.
b. Transisi menjadi orang tua
Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat,
sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua tercapai. Ibu dan Ayah kadang –
kadang secara tiba – tiba berselisih dengan semua peran yang mengasyikan yang telah
dipercayakan.
c. Perawatan bayi yang sehat
Ibu yang pertama kali mempunyai anak akan banyak meminta bantuan di dalam proses
perawatan bayinya. Banyaknya nasehat dari orang tua, tetangga, teman dan lingkungan
terkadang membuat ibu baru merasa kebingungan. Kelelahan secara fisik dan emosional
dapat membuat ibu baru mengalami post partum blues dan perasaan tidak berdaya.
d. Mengenali secara dini dan menangani masalah–masalah kesehatan fisik anak dengan
tepat Keluarga baru belum mempunyai pengalaman mengenai proses pengasuhan dan
perawatan anak terutama mengenai tanda dan gejala suatu kondisi sakit. Mereka banyak
membutuhkan bantuan untuk melakukan tindakan mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kebanyakan belajar dan mendapatkan pengetahuan dari orang tua atau teman yang telah
lebih dulu mempunyai anak.
e. Imunisasi
Keluarga baru banyak yang sudah memahami pentingnya mengimunisasikan bayinya.
Tetapi pada sebagian budaya yang menolak untuk melakukan tindakan ini dikarenakan
kepercayaan imunisasi akan menimbulkan sakit .Penyuluhan dan bantuan layanan
kesehatan juga dibutuhkan oleh keluarga
f. Pertumbuhan dan perkembangan yang normal
Pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi perhatian yang penting. Pada masa ini
anak sedang berada pada proses interaksi dan adaptasi dengan lingkungan baru.
Keluarga perlu diberitahukan untuk melakukan pengawasan terhadap tumbuh kembang
anak dengan secara teratur membawa anak ke pelayanan kesehatan seperti posyandu,
puskesmas atau petugas kesehatan terdekat. Sehingga dapat teridentifikasi kondisi
gangguan dari tumbuh kembang anak

5
D. Masalah Yang Lazim Terjadi Pada Keluarga Childbearing
Tahap ini dimulai dengan kehamilan dan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
bayi berusia 30 bulan. Transisi menjadi orang tua adalah salah satu kunci dalam siklus
kehidupan keluarga, dan sistem permanen dalam keluarga mulai terbentuk. Masa menjadi
orang tua ini bagi sebagian orang merupakan masa transisi kehidupan yang penuh stress,
periode ketidakseimbangan, memerlukan  banyak perubahan yang dapat menyebabkan krisis
keluarga, perasaan tidak memadai jadi orang tua, dan menyebabkan gangguan hubungan
pernikahan.
Stressor yang paling sering adalah kehilangan kebebasan personal akibat tanggung jawab
menjadi orang tua, kurangnya waktu dan hubungan persahabatan dalam pernikahan sering
teridentifikasi.
Penyesuaian menjadi orang tua menjadi hal penting karena kehadiran bayi sebagai
anggota baru membutuhkan perubahan yang tiba – tiba sampai menuntut  peran yang tidak
henti -hentinya. Perasaan tidak memadai, kurangnya bantuan dari keluarga dan teman, saran
yang bertentangan dan profesional pelayanan kesehatan. Ibu biasanya sangat kelelahan baik
secara fisik maupun psikologis dan terbebani dengan tugas rumah tangga dan mungkin oleh
tanggung jawab pekerjaan.
Friedman, (2010) mengobservasi bahwa orang tua bayi sedikit berbicara satu sama lain,
sedikit memiliki kesenangan, kurang menstimulasi percakapan dan kualitas pernikahan
menurun sehingga pada tahap ini kebahagiaan pernikahan lebih rendah.

E. ASUHAN KEPERAWATAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN


CHILD BEARING
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu
sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai
berikut:
1. Pengkajian

6
Pengkajian meliputi : Nama kepala keluarga, Alamat dan nomor telepon,Pekerjaan dan
pendidikan kepala keluarga, Komposisi keluarga,Genogram,Tipe keluarga,Suku
bangsa,Agama,Status sosial ekonomi,Aktivitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan tugas perkembangan yang belum terpebuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti yang meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhap
pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan serta
pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan. Adapun tanda pemeliharaan
kesehatan tidak efektif yaitu memiliki riwayat perilaku mecari bantuan kesehatan yang
kurang dan ketidakpatuhan kontrol.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri atau
keluarga asal kedua orang tua.

3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Tipe tempat tinggal
2) Kondisi rumah
3) Dapur
4) Kamar mandi
5) Pengaturan kamar tidur didalam rumah
6) Keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah
7) Perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah
8) Pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan privasi mereka memadai
9) Ada tidaknya bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah

7
10) Pembuangan sampah
11) Puas atau tidaknya anggota keluarga dengan pengaturan rumah

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


1) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal yang lebih luas
2) Akses dan kondisi sekolah-sekolah di lingkungan atau komunitas
3) Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah
4) Insiden kejahatan di lingkungan dan komunitas

c. Mobilitas geografi keluarga


Mobilitas geografi keluarga ditentukan dengan kebiasaan berpindah tempat

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
serta perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

e. Sistem pendukung keluarga


Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah sejumlah keluarga yang
sehat dan fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan (fasilitas fisik,
fasilitas psikologis dan fasilitas sosial). Salah satu tanda pemeliharaan kesehatan tidak
efektif yaitu tidak adanya sistem pendukung (support system).

4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan memengaruhi oranglain untuk
mengubah perilaku.
c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun
informal.

8
d. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mnegenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan
dengan kesehatan
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hal yang dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota lain, terciptanya
kehangatan dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
Hal yang dikaji yaitu bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana keluarga dalam belajar disiplin, perilaku, norma dan budaya
c. Fungsi Reproduksi
Hal yang dikaji yaitu mengenai sejauh mana keluarga dalam merencanakan jumlah
anggota keluarga, menggunakan metode apa dan dikendalikan dengan cara
bagaimana.
d. Fungsi Ekonomi
Mengkaji mengenai sumber dana untuk memenuhi segala kebutuhan anggota
keluarga dan bagaimana keluarga meningkatkan ketrampilan ekonomi untuk
mencapai kesejahteraan. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif dapat disebabkan
karena ketidakcukupan sumber daya (misalnya: keuangan, fasilitas)
e. Fungsi perawatan kesehatan
Mengkaji sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan
serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga
mengenal sehat sakit dan kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan
kesehatan. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif dapat dilihat dari perilaku keluarga
yang kurang menunjukkan perilaku sehat, tidak mampu menjalankan perilaku sehat
(keluarga belum mengatur pola makan pasien, keluarga masih belum memisahkan
makanan pasien dengan anggota keluarga lainnya.
6. Stresor dan koping keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang

9
1) stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan
2) Stresor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan
3) Kemampuan keluarga dalam merespon stresor dan ketegangan sehari-hari
4) Strategi keluarga dalam mengatasi masalah. Dalam pemeliharaan kesehatan tidak
efektif, keluarga masih membiarkan pasien berpikir keras atau mengalami stress.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan
pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
8. Harapan Keluarga
Hal yang dikaji yaitu mengenai bagaimana harapan keluarga terhadap masalah kesehatan
dan terhadap petugas kesehatan.

F. Diagnosa keperawatan
Penyusunan rencana keperawatan keluarga didasarkan pada masalah yang muncul pada
daftar diagnosa keperawatan yang ada dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan
kesehatan keluarga.

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)


Keperawatan (SDKI) Hasil (SLKI)
Diagnosa : Setelah dilakukan 3x kunjungan ke Intervensi Utama
Pemeliharaan kesehatan tidak rumah, diharapkan pemeliharaan Edukasi Kesehatan
efektif kesehatan efektif Observasi
Definisi : dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Ketidakmampuan 1. Menunjukkan perilaku menerima informasi
mengidentifikasi,mengelola dan adaptif 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
atau menemukan bantuan 2. Menunjukkan pemahaman meningkatkan dan menurunkan motivasi
untuk mempertahankan perilaku sehat perilaku hidup bersih dan sehat
kesehatan 3. Perilaku mencari bantuan Terapeutik
Penyebab : meningkat 1. Sediakan materi dan media pendidikan
1. Hambatan kognitif 4. Menunjukkan minat kesehatan
2. Ketidaktuntasan proses meningkatkan perilaku 2. Jadwalkan pendidikan sesuai kesepakatan
berduka sehat 3. Berikan kesempatan untuk bertanya

10
3. Ketidakadekuatan 5. Memiliki sistem pendukung Edukasi
ketrampilan berkomunikasi 1. Jelaskan faktor risiko yang dapat
4. Kurangnya ketrampilan mempengaruhi kesehatan
motorik halus/kasar 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
5. Ketidakmampuan membuat 3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
penilaian yang tepat untuk meningkatkan hidup bersih dan
6. Ketidakmampuan sehat.
mengatasi masalah
(individu atau keluarga)
7. Ketidakcukupan sumber
daya (mis. Keuangan,
fasilitas)
8. Gangguan persepsi
9. Tidak terpenuhinya tugas
perkembangan

Gejala dan tanda Mayor


Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Kurang menunjukkan
perilaku adaptif terhadap
perubahan lingkungan
2. Kurang menunjukkan
pemahaman tentang
perilaku sehat
3. Tidak mampu menjalankan
perilaku sehat
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Memiliki riwayat perilaku
mencari bantuan kesehatan
yang kurang
2. Kurang menunjukkan
minat untuk meningkatkan
perilaku sehat
3. Tidak memiliki sistem
pendukung (support
system)

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang di
laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat tinggal klien.bagi klien
beserta keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-
hal yang berkaitan dangan masalah kesehatan yang di hadapinya. Perawat yang melakukan
asuhan bertanggung jawab terhadap  peningkatan kemampuan keluarga dalam mencegah
timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta mengatasi masalah
kesehatan.
Asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan tahap perkembangan keluarga yang telah
dicapai. Hal ini dilakukan dikarenakan setiap tahap perkembangan keluarga  berhubungan
dengan tugas perkembangan keluarga dan masalah kesehatan yang  berbeda di setiap tahap
tingkatannya. perbedaan ini yang menimbulkan aktivitas asuhan, pendekatan dan target
pencapaian menjadi berbeda pula.
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga
meliputi perubahan pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di sepanjang waktu. Siklus
perkembangan keluarga sebagai komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang
memandang keluarga sebagai suatu system. Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa
tahap atau kurun waktu tertentu

12
DAFTAR PUSTAKA
Ali. 2007. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta. EGC
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori Dan. Praktek .
Jakarta : EGC
Friedman MM, Bowden VR, dan Jones EG.Keperawatan keluarga: riset, teori dan praktik. Alih
bahasa oleh. Hamid AYS. Jakarta:EGC; 2010.

13

Anda mungkin juga menyukai