Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN KELUARGA

TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA DAN TUGAS PERKEMBANGAN


KELUARGA DAN MASALAH KESEHATAN TIAP TAHAP PERTUMBUHAN
Dosen : Endang S, S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun oleh :
Agustin Nur Rohmawati (1901006)
Diah Ayu Novitasari (1901016)
Firlianissa Nur Rahmadani (1901026)
Prisca Kikha Candra Wisesa (1901038)
Tetrine Prameswari (1901049)

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN


PRODI S1 KEPERAWATAN
TINGKAT III
2021 / 2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan kasih sayang- Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah dengan
judul Teori perkembangan dalam keluarga dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga di semester genap (VI). Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh
pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.

Besar harapan kami makalah ini dapat memberi kontribusi dalam pengembangan
keperawatan keluarga yang bisa bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat luas nantinya.
Sebagai penyusun, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini.oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan. Terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Klaten, 12 Maret 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………..……………... i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 4
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga…………………………………………………………… 5
B. Teori Perkembangan Keluarga dan Tugas Perkembangan Keluarga dan Masalah
Kesehatan Tiap Tahap Pertumbuhan……………………………………….. 6

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 12
B. Saran………………………………………………………………………. 12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 13

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang paling penting dalam dunia kesehatan khususnya
keperawatan adalah keluarga. Proses Keperawatan adalah kegiatan yang dilakukan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat baik dalam keadaan sakit maupun keadaan sehat (Undang - Undang
Keperawatan, 2014). Menurut Friedman (2003), dalam Nadirawati (2018) keluarga
adalah dua orang atau lebih yang dipersatukan melalui kesatuan emosional dan
keintiman serta memandang dirinya sebagai bagian dari keluarga.
Keluarga mempunyai tahap perkembangan yang didalamnya terdapat tugas
perkembangan (Zakaria, 2017). Menurut teori tahap perkembangan keluarga Duval
dan miller (1985) dibagi dalam delapan tahap perkembangan. Perkembangan keluarga
merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga yang meliputi;
perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu.
Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap
tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut
dapat dilalui dengan sukses. Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan
keluarga serta tugas - tugas perkemabangannya. Hal ini penting mengingat tugas
perawat dalam mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat
dengan sifat masalah yaitu potensial atau aktual.
Keluarga membutuhkan layanan kesehatan untuk berbagai gaya hidup.
Dengan perkembangan masyarakat, jenis keluarga juga akan berkembang.
Keperawatan keluarga merupakan tingkat keperawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat,
dengan sehat sebagai tujuan dan perawatan sebagai penyalur. Sasaran keperawatan
keluarga yaitu individu, family atau keluarga dan community atau masyarakat. Prinsip
utama dalam perawatan kesehatan masyarakat mengatakan bahwa keluarga adalah
unit atau kesatuan dari pelayanan kesehatan diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga menjadi sangat
berhubungan atau signifikan.

2
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan teori perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga dan
masalah kesehatan tiap tahap pertumbuhan!
C. Tujuan
a. Mahasiswa mampu memahami tentang teori perkembangan keluarga dan tugas
perkembangan keluarga dan masalah kesehatan tiap tahap pertumbuhan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga
Duvall dan Logan (1986) menunjukkan dalam Setyowati dan Murwani (2018)
bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang memiliki hubungan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi, bertujuan untuk menciptakan, memelihara budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, emosional dan sosialnya dalam setiap
anggota keluarga.
Menurut Friedman (2003), dalam Nadirawati (2018) keluarga adalah dua
orang atau lebih yang dipersatukan melalui kesatuan emosional dan keintiman serta
memandang dirinya sebagai bagian dari keluarga.
Whall (1986) mengemukakan dalam Nadirawati (2018) bahwa keluarga yaitu
sekelompok dua orang atau lebih yang disatukan oleh persatuan dan ikatan emosional
tidak hanya berdasarkan keturunan atau hukum, tetapi mungkin atau mungkin tidak
Dengan cara ini, mereka menganggap diri mereka sebagai keluarga dan
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa keluarga didefinisikan dalam berbagai cara.
Definisi keluarga berbeda-beda, tergantung kepada orientasi teoritis “pendefinisi”
yaitu dengan menggunakan menjelaskan yang penulis dari untuk menghubungkan
keluarga. Burgess dkk (1963) membuat definisi yang berorientasi pada tradisi dan
digunakan sebagai referensi secara luas:
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan,
darah dan ikatan adopsi.
2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah
tangga, atau jika mereka hidup secra berpisah, mereka tetap menggangap
rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.
3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam
peran peran sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan
perempuan, saudara dan saudari
4. Keluarga sama-sma menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil
dari masyarakat dengan beberpa ciri unik tersendiri

4
B. Teori Perkembangan Keluarga dan Tugas Perkembangan Keluarga dan
Masalah Kesehatan Tiap Tahap Pertumbuhan
1. Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru (Bergaining Family)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan
perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti
psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan
orang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta
beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur,
bangun pagi dan sebagainya. Tugas perkembangan :
a. Membina hubungan intim dan memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosiall
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami,
keluarga istri dan keluarga sendiri. Masalah kesehatan yang muncul pada tahap ini
adalah :
a. Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, aspek luas tentang KB, penyakit
kelamin baik sebelum/sesudah menikah.
b. Konsep perkawinan tradisional: dijodohkan, hukum adat.
2. Tahap Perkembanga Keluarga “Child Bearing”
Tahap keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing) adalah tahap
perkembangan keluarga yang dimulai ketika kelahiran anak pertama sampai anak
berusia 30 bulan atau 2,5 tahun. Tahap keluarga kelahiran anak pertama ini
merupakan masa transisi peran dari pasangan baru menjadi orang tua. Tugas
perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
sexual dan kegiatan
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Kesiapan menjadi orang tua merupakan tolak ukur untuk pertumbuhan dan
perkembangan pada anaknya (Setyowati, Krisnatuti & Hastuti, 2017).
Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh kesiapan perempuan
sebelum menikah yang akan menetukan siap atau tidaknya menjadi ibu (Tsania,
5
Sunarti & Krisnatuti, 2015). Masalah kesehatan pada tahap perkembangan
keluarga ini yang akan muncul yakni kurang kemampuan dalam meberikan
perawatan pada bayi, pengenalan dan penanganan masalah fisik pada bayi
(Zakaria, 2017).
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
a. Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi, imunisasi, konseling
perkembangan anak, KB, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik
secara dini
b. Inaksebilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu dan anak.
3. Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak Pra Sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika
anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri dari tiga hingga lima
orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak
perempuan-saudari. Keluarga lebih menjadi majemuk dan berbeda (Duvall dan
Miller, 1985). Tugas perkembangan :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga
harus terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan
masyarakat.
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
Anak-anak usia prasekolah harus banyak belajar pada tahap ini, khususnya dalam
hal kemadirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu
memenuhi kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa
campur tangan orangtua mereka dimana saja. Pengalaman di kelompok bermain,
taman kanak-kanak, Project Head Start, pusat perawatan sehari, atau program-
program sama lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan
semacam ini. Program-program prasekolah yang terstruktur sangat bermanfaat
dalam membantu orangtua dengan anak usia prasekolah yang berasal dari dalam
kota dan berpendapatan rendah. Peningkatan yang tajam dalam IQ dan
6
keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah anak menyelesaikan sekolah
taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al, 1968).
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu :
a. Masalah kesehatan fisik: penyakit menular, jatuh, luka bakar, keracunan dan
kecelakaan lainnya.
4. Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah) dan berakhir
pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai
jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah,
masing-masing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai
aktivitas yang berbeda dengan anak. Tugas perkembangan keluarga :
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada
anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
a. Kecelakaan dan injuri pada anak
b. Kanker terutama leukemia pada usia 1-14 tahun
c. Bunuh diri
d. HIV-AIDS
5. Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak Remaja
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap ini dimulai dan
berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika
anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di
rumah hingga 19 atau 20 tahun. Anak-anak lain dalam rumah biasanya masih
dalam usia sekolah. Tujuan keluarga yang terlalu enteng pada tahap ini yang
melonggarkan ikatan keluarga memungkinkan tanggungjawab dan kebebasan
yang lebih besar bagi remaja dalam persiapan menjadi dewasa muda (Duvall,
1977). Tugas perkembangan :
a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

7
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap ini adalah tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua
dan remaja. Tantangan utama dalam keluarga dengan anak remaja bergerak sekitar
perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan
kognitif, pembentukan identitas, dan pertumbuhan biologis (Kidwell et al, 1983),
serta konflik-konflik dan krisis yang berdasarkan perkembangan. Adams (1971)
menguraikan tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak
perhatian, yakni emansipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda
(perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antar generasi (perbedaan
nilai-nilai dan norma-norma antara orangtua dan remaja).
Masalah kesehatan pada tahap ini :
a. Pada remaja: kecelakaan, perkelahian, penggunaan obat-obatan/NAPZA,
alkohol, merokok, pergaulan bebas, kehamilan tidak dikehendaki.
b. Terdapat beda persepsi antara orangtua dan anak remaja
c. Perhatian pada gaya hidup keluarga yang sehat
6. Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak Dewasa
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak
dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tugas perkembangan :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
 Masalah komunikasi anak dengan orangtua (jarak), perawatan usia lanjut,
masalah penyakit kronis; diabetes, hipertensi, kolestrol dll.
7. Tahap Perkembangan Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
8
pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak
dan perasaan gagal sebagai orang tua.

Tugas perkembangan :
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak
– anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga
rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.
Masalah kesehatan keluarga pada tahap ini yaitu:
 Masalah hubungan perkawinan, komunikasi dengan anak-anak dan teman
sebaya, masalah ketergantungan perawatan diri.
8. Tahap Perkembangan Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau
kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu
pasangan meninggal, dan berakhir dengan pasangan lain meninggal (Duvall dan
Miller, 1985). Tugas perkembangan :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e. Melakukan life review.
f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama
keluarga pada tahap ini.
Persepsi tahap siklus kehidupan ini sangat berbeda dikalangan keluarga lanjut
usia. Beberapa orang merasa menyedihkan, sementara yang lain merasa hal ini
merupakan tahun-tahun terbaik dalam hidup mereka. Banyak dari mereka
tergantung pada sumber-sumber finansial yang adekuat, kemampuan memelihara
rumah yang memuaskan, dan status kesehatan individu. Mereka yang tidak lagi
mandiri karena sakit, umumnya memiliki moral yang rendah dan keadaan fisik
yang buruk sering merupakan anteseden penyakit mental dikalangan lansia
(Lowenthal, 1972).
9
Sebaliknya lansia yang menjaga kesehatan mereka, tetap aktif dan memiliki
sumber-sumber ekonomi yang memadai menggambarkan proporsi orang-orang
yang lebih tua dan substansial dan senantiasa berpikir positif terhadap kehidupan
ini.
a. Masalah kesehatan pada tahap ini yaitu:
b. Menurunnya fungsi dan kekuatan fisik
c. Sumber-sumber financial yan tidak memadai
d. Isolasi sosial
e. Kesepian dan banyak kehilangan lainnya yang dialami lansia
f. Menunjukan adanya kerentanan psikofisiologi dari lansia.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui
penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai
jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan
keluarga yang optimal. Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu
perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga

11
DAFTAR PUSTAKA

Carter & Mc . Goldrick Oleh : Syamsuddin Yusvitaria Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
( Stikes ) Prima Sengkang, 2019
Zakaria, Amir. 2017. Asuhan Keperawatan Keluarga Pendekatan Teori dan Konsep. Malang:
International Research and Development for Human Beings.
Friedman, M. Marilyan. 2015. Buku ajaran Keperawatan keluarga. Riset teori
dan praktik. Edisi ke-5 Jakarta: EEG
Muhlisin,A, 2016. Tahap Perkembangan Keluarga, Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Wilkason JM & Ahern NR. 2016. Buku Saku Keperawatan Keluarga : ahlibahasa
oleh Esty W. Jakarta : ECG
Toy EC., Girardet, R, Yetman, R. 2015. Keperawatan Keluarga : Aplikasi dan
praktik. Tanggerang : Karisma

12
13

Anda mungkin juga menyukai