Dengan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat -Nya,
kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Makalah Keluarga Baru Menikah” dengan
lancar. Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas Keperawatan
Keluarga.
Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu Paramita Ratna,
S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing materi dalam pembuatan makalah ini, teman - teman
yang membantu dalam proses pembuatan, serta semua pihak yang telah mendukung dalam
penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Harapan kami bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan seputar keluarga baru menikah sehingga kedepanya
pembaca bisa mengantisipasi kemungkinan yang dapat terjadi. Kami menyadari bahwa karya
tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari
pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya
tulis ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Ciri – ciri keluarga adalah: diikat tali perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan
batin, tanggung jawab masing – masing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara
anggota keluarga, interaksi dan tinggal dalam suatu rumah.
Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat. Unit dasar ini memiliki pengaruh
yang begitu kuat terhadap perkembangan individu – individu yang dapat menentukan
keberhasilan kehidupan individu tersebut. Keluarga berfungsi sebagai buffer atau sebagai
perantara antara masyarakat dan individu, yakni mewujudkan semua harapan dan kewajiban
masyarakat dengan memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga serta menyiapkan peran
anggotanya menerima peran di masyarakat (Supriadi, 1999) Setiap anggota keluarga memiliki
kebutuhan dasar baik yang menyangkutkebutuhan fisik, psikologis maupun social. Sebuah
keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya
sebagai anggota masyarakat (Supriadi, 1999).
Saat ini banyak kelompok-kelompok yang memiliki fungsi perantara, namun keluarga
tetap menjadi yang paling penting, karena keluargalah yang memperhatikan secara total segi–
segi kehidupan anggotanya. Prioritas tertinggi yang menjadi perhatian keluarga adalah
kesejahteraan anggotanya, kelompok lain seperti temankerja, teman sekolah, majelis dan LSM
tidak menaruh perhatian secara keseluruhanhidup individu, mereka sebatas satu segi seperti
kerjasama, persahabatan, keterlibatandalam urusan sekolah atau pengajian atau produktivitas
dan prestasi di sekolah (Supriadi, 1999).
1. Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah.
2. Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi ,
dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu.
5. Keluarga kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
sanak saudara baik dari pihak suami dan istri.
Dalam Sosiologi keluarga berbagai bentuk keluarga digolongkan sebagai tipe keluarga
tradisional dan non tradisional atau bentuk normative dan non normative. Sussman (1974),
Macklin (1988) menjelaskan tipe-tipe keluarga sebagai berikut:
1. Keluarga Tradisional
a. Keluarga inti, terdiri dari suami, istri, dan anak. Biasanya dari keluarga yang
melakukan perkawinan pertama atau keluarga dengan orangtua campuran atau
orangtua tiri.
b. Pasangan inti, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada anak yang
tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan karier tunggal atau karier
keduanya.
f. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami-istri sudah tua dan anak-anaknya
sudah berpisah.
a. Keluarga dengan orangtua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan anak
b. Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah, didasarkan pada hokum
tertentu.
e. Keluarga komuni, keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan monogamy
dengan anak-anak secara bersama menggunakan fasilitas, sumber yang sama.
2. Fungsi sosialisasi
keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping,
memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
3. Fungsi reproduksi
keluarga melahirkan anak, menumbuh kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi fisik
c. Interaksi keluarga
d. Hubungan Seksual
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah, Dimulai ketika anak pertama berusia dua
setengah tahun, dan berakhir ketika anak berusia lima tahun.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah, dimulai ketika anak pertama telah berusia enam
tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa
remaja.
5. Keluarga dengan anak remaja, dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun,
berlangsung selama enam hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggaldirumah hingga
berumur 19 atau 20 tahun.
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa, ditandai oleh anak pertama meninggalkan
rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah kosong” ketika anak terakhir meninggalkan
rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak
yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun
puncak persiapan dari dan oleh anak –anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.
7. Keluarga usia pertengahan, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.
8. Keluarga usia tua, dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa
pensiun, hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya
meninggal.
- Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan Masing-masing menghadapi
perpisahan dengan keluarga, keluarga sendiri danorangtuanya, mulai membina hubungan
baru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan.
b. Sedangkan tugas yang harus segera diputuskan oleh keluarga pemula adalah :
- Membina hubungan intim yang memuaskan. Akan menyiapkan kehidupan bersama
yang baru, Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan. Peran berubah. Fungsi
baru diterima. Belajar hidup bersama sambil penuhikebutuhan kepribadian yang
mendasar. Saling menyesuaikan diri terhadap halyang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling
menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.
- Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB. Masalah kesehatan yaitu
penyesuaian seksual dan peran perkawinan
1. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya.
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhankeperawatan keluarga. Agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuaidengan keadaan keluarga, perawat
diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan
sederhana (Suprajitno : 2004). Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi
pengumpulan informasi dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat
pengkajian keluarga ,diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998).
a. Pengumpulan data :
Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe
keluarga.
b. Pengkajian Lingkungan
Menurut Friedmen (1998:125), Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini termasuk
riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau
berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga yang belum
terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat mengakibatkan
kecemasan.
f. Aktiftas
Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga dapat berpengaruh terhadap terjadinya
suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga.
g. Struktur keluarga
h. Fungsi keluarga
Fungsi afektif Keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar
tidak menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu bagi anggota
keluarga itu sendiri.
Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu
dikaji adalah sejauhmana keluarga memahami fakta-fakta dari masalah kesehatan yang
meliputi: pen gertian, tanda dan gejala, faktor penyebab danyang mempengaruhinya
serta persepsi keluarga terhadap masalah.
a. Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
b. Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan.
e. Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga
i. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan
dan rehabilitasi).
j. Bagaimana falsafah hidup keluarga yang berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan.
i. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah
a. Berapa jumlah anak
b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga.
J. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
b. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam
upaya peningkatan status kesehatan keluarga
k. .Stress dan Koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjanga.Stressor jangka pendek yaitu stressor
yang dialami keluargayang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang
dari 6 bulan. b.Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami
keluargayang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Hal yang perlu
dikaji adalah sejauhmana keluarga beresponterhadap situasi/stressor.
3) Strategi koping yang digunakan: Strategi koping yang digunakan keluarga
bila menghadapi permasalahan.
4) Strategi adaptasi disfungsional: Strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bilamenghadapi permasalahan
l. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga . Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
m. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
b. Komposisi Keluarga
c. Genogram
Keterangan:
d. Type Keluarga :
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : jawa
BB Imunisasi Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/DPT Masalah
No Nama Umur (kg yang telah
Kesehatan kesehatan
) /HB/Campak) dilakukan
keluarga hanya memeriksakan diri pada puskesmas ataupun dokter terdekat ketika
keluhan sakit semakin berat, jika sakitnya ringan keluarga hanya membeli jamu atau
obat di apotek terdekat dan merawat diri sendiri.
III.PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah :5x8 m2
b) Type rumah : .rumah 1 lantai dengan 5 ruang
c) Kepemilikan : pribadi
d) Jumlah kamar/ruangan : 5 ruang
e) Ventilasi/jendela : 8
f) Pemanfaatan ruangan : tiap ruang memiliki pembatas dan dimanfaatkan sesuai
fungsinya, dengan pencahayaan dan ventilasi yang baik.
g) Septic tank : ada
letak : dibelakang rumah
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
keluarga Tn A dan Ny B cukup harmonis, keduanya saling menyayangi dan menjaga satu
sama lain. Meskipun Ny B sering merasa minder karena sudah 7 bulan pernikahan namun
belum diberi keturunan, Tn A dengan sabar menenangkan dan mensupport istrinya.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga cukup rukun, ketika ada masalah Tn A
menyelesaikanya dengan tenang dan melibatkan pendapat Ny B. Ketika berbeda
pendapat Ny B akan menyampaikan pandanganya kepada Tn A secara perlahan.
Meskipun pernah sedikit cek-cok namun keluarga mencoba belajar dan menerima
satu sama lain.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : hubungan keluarga sangat baik, menurut Ny
B tuan A adalah orang yang romantis. Hubungan keluarga Tn A dan mertuanya juga
baik, namun beberapa bulan belakangan mertuanya kerap menanyakan kehamilanya.
Tn A dan Ny B berusaha menjawab permintaan mertuanya dan memohon doa agar
dimudahkan dalam memperoleh keturunan.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : ketika ada yang sakit
Ny B/Tn A akan membelikan obat ke apotek, memasakkan makanan, dan menyuruh
beristirahat. Namun apabila sakitnya tidak kunjung sembuh maka di bawa ke dokter.
d. Fungsi reproduksi
b) Akseptor : Ya...............................yang
digunakan.............................lamanya...................................
e. Fungsi ekonomi
a. Stressor jangka pendek : Menurut Tn. A dan Ny. B mereka ingin sekali memiliki anak
tapi saat ini belum ada tanda - tanda akan kehamilan. Tn. A dan Ny. B mengatakan belum
mengerti dalam menggunakan metode kontrasepsi yang mana. karena sebelumnya belum
pernah ada petugas kesehatan yang memberikan penyuluhan tentang KB sehingga klien
belum mengetahui tentang KB. Ny B sendiri kerap minder ketika ada perkumpulan
keluarga/ tetangga banyak yang menanyakan apakah dia sudah hamil atau belum.
b. Stressor jangka panjang : Tn. A dan Ny. B mengatakan keinginan dalam memiliki anak
belum terpenuhi.
c. Respon keluarga terhadap stressor : Tn. A dan Ny. selalu berusaha belajar menjadi suami
dan istri yang baik. Saling mendukung satu sama lainnya. Memperhatikan, menghormati
dan menghargai satu sama lain. Tn A selalu menasehati istrinya bahwa anak adalah
titipan ALLAH, maka mereka harus bersabar dan berdoa lebih giat lagi.
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Tn. A dan Ny. B banyak belajar dari orang
tuanya dan teman - temannya yang sudah menikah tentang cara mengurusi rumah tangga
Pemenuhan gizi : Ny B selalu memasak untuk Tn A dan selalu membawakan bekal untuk Tn
A bekerja. Bahan makanan didapatkan dari pasar dan diolah sendiri oleh Ny B
Upaya lain :Ny B sering membeli jamu tradisional untuk dikonsumsi di rumah dan
mempunyai persediaan madu dirumahnya.
a. Identitas
Nama : Tn A
Umur : 27 tahun
L/P : laki-laki
Pendidikan : SMA
e. Tanda-tanda vital :
- N: 90x/menit
- RR: 18x/menit
- T: 36,3 C
f. Sistem Respirasi
tidak ada masalah dengan sistem GI, makan 3x sehari, BAB rutin tanpa keluhan.
h. Sistem Persyarafan
i. Sistem Muskuloskeletal
a. Identitas
Nama : Ny B
Umur : 24 tahun
L/P : perempuan
Pendidikan : SMA
tidak ada
e. Tanda-tanda vital :
- N: 85x/menit
- RR: 20x/menit
- T: 36,5 C
f. Sistem Respirasi
tidak ada masalah dengan sistem GI, pencernaan normal dan BAB setiap hari tanpa
keluhan
h. Sistem Persyarafan
tidak ada masalah dengan sistem persyarafan
i. Sistem Muskuloskeletal
j. Sistem Genetalia
Ny B mengatakan menstruasinya datang tidak teratur, dan ketika mens disertai nyeri yang
sangat hebat.
a. Terhadap masalah kesehatannya : keluarga berharap setelah ini mengetahui program KB,
program hamil dan segera mendapat keturunan.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : keluarga berharap petugas bisa memberikan
edukasi yang dapat membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga.
(...........................................................)
ANALISA DATA
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Harga diri rendah situasional b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
d.d Ny B mengatakan malu karena sudah 7 bulan pernikahanya belum dikaruniai anak.
INTERVENSI
Harga diri rendah situasional Setelah diberikan asuhan Promosi harga diri
b.d ketidakmampuan keluarga keperawatan selama 1x24 jam
mengenal masalah kesehatan diharapkan tingkat harga diri Observasi
d.d Ny B mengatakan malu meningkat. Monitor verbalisasi yang
karena sudah 7 bulan merendahkan diri sendiri
pernikahanya belum Kriteria Hasil:
Monitor tingkat harga diri
dikaruniai anak. Penilaian diri positif (4) setiap waktu sesuai
cukup meningkat kebutuhan terapeutik
Penerimaan positif Terapeutik
terhadap diri sendiri (4)
cukup meningkat Motovasi terlibat dalam
Perasaan malu (4) cukup verbalisasi positif untuk
menurun diri sendiri
Diskusikan pernyataan
tentang harga diri
Diskusikan penetapan
tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang
lebih tinggi
Diskusikan bersama
keluarga untuk
menetapkan harapan dari
batasan yang jelas
Edukasi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan
perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya
peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.Ciri-ciri keluarga, antara
lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, adahubungan darah, ada ikatan batin,
tanggung jawab masing–masing, ada pengambilkeputusan, kerjasama diantara
anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suaturumah.Tugas perkembangan
kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu: membangun perkawinan,
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membinahubungan dengan
keluarga lain: teman dan kelompok social, serta merencanakan penambahan anggota
baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak
4.2 Saran
Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasangan keluarga pemula, agar bisa menjalin
hubungan keluarga yang harmonis ke depanya nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Apriliana, Yayuk dan kawan. 2019. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA PASANGAN BARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR. STIKes Kusuma Husada Surakarta .
Doane, G. H., & Varcoe, C. (2005). Family Nursing as Relational Inquiry: Developing Health
Promoting Practice. Philadelphia: Lippincott : USA
Fitzpatrick,J.J & Whall, A.L. (1998) Conceptual Models Of Nursing : Analysis and Application,
Normalk : Appleton & Lange.
Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka As
Salam.
Widagdo, Wahyu dan siti nur kholifah. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. P2M2:
KEMENKES RI.