Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA, KELUARGA BARU


MENIKAH DAN KELUARGA DENGAN ANAK BARU LAHIR

KELOMPOK 5

NAMA ANGGOTA:

1. MONIQ ARNESTA TEJA (212113020)


2. NURMANISA (212113024)
3. WULAN APRILIANTI (212113005)
4. FINA OKTARIDHA (212113011)

Dosen Pembimbing : Mawar Eka Putri, S.Kep, Ns, M.Kep

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH


TANJUNGPINANG

T.A 2023 / 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah Komunitas yang berjudul "Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah" tepat pada waktunya.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pengrjaan makalah ini.

Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat lebih banyak di
kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bag penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya

Tanjungpinang, 20 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………2

BAB II KONSEP DASAR TEORI

2. 1 Pengertian Keluarga…………………………………………………………3

2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga…………………………………..4

2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah…………….6

BAB III ASKEP KELUARGA BARU MENIKAH

3.1 Pengkajian……………………………………………………………………7

3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas………………….………………12

3.3 Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas……..…………………..12

3.4 Perencanaan/ Intervensi………………………………………………………15

3.5 Implementasi keperawatan……………………………………………………28

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….29
4.2 Saran…………………………………………………………………………..29

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..30
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga merupak an bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan
dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu
merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek
keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga,
maka perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat
pencapaian keluarga dalam mutlak ukuran fungsinya dan Perlu paham setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Status sehat atau sakit dalam
keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam keluarga
mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit
dan status kesehatan anggota.

Keluarga cenderung dalam pembuatran keputusan dan dan proses terapeutik


padasetiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga merupakan
paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama- sama dalam satu rumahtangga,
atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka tetap menganggap rumahtangga tersebut
sebagai rumag tangga mereka.

Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah
dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja tugas
dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sehingga sering
terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok membuat makalah
tentang askep tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah
Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah, yaitu

1. Apa pengertian Keluarga ?

2. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru

menikah?

3. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan

pasangan baru menikah?

1.3 Tujuan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Komunitas
yang berjudul "Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan
Baru Menikah". Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah menjawab menjabarkan
masalah yang ada pada rumusan masa lah agar penulis ataupun pemnbaca mengetahui
tentang Askep Keperawatan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah.
BAB II

KONSEP DASAR TEORI

2.1 Pengertian Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga "kulawarga" yang
berarti "anggota" kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Departemen Kesehatan RI : 1988). Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga
sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa
pengertian keluarga.(Haryati 2016).

a. Reisner (1980)

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik,
kakak, kakek dan nenek.

b. Logan's (1979)

Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.

c. Gillis (1983)

Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut


yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing- masing mempunyai
arti sebagaimana unit individu.

d. Duvall

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan


perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota.

2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga

Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :

1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya

2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga

3.Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-


masing

4. Sosialisasi antar anggota keluarga

5. Pengaturan jumlah anggota keluarga

6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik namun


secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1998):

a. Pasangan baru (keluarga baru)

Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis)
keluarga masing-masing.

b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama

Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran


anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun.

d. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada
usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal.

e. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-
7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.

f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah
anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua.

g. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.

h. Keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan
pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.
2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah

Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini merupakan masa
tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi pada bulan-bulan awal hingga
tahun pertama perkawinan. Pasangan juga harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually
satisfactory adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan
juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya, misal :
melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kepada orangtua (tempat
tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar. Maka ada beberapa tugas
perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan pada fase pemantapan ini agar bisa
menjalani tahap ini dengan baik, antara lain : (Duvall, sociological perspective, 1985)

1. Memantapkan tempat tinggal


2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa
(Pembagian peram & tanggung jawab)
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosi
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman, kolega dan organisasi
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannnya
9. Memantapkan filosifi hidup sebagai pasangan suami isteri.

Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman):


1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
-Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
-Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
-Peran berubah.
-Fungsi baru diterima.
-Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang
mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.

2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara hamonis atau membina hubungan dengan


keluarga lain, teman dan kelompok social Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari
keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.

3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PASANGAN BARU MENIKAH

3.1 Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru


Menikah

Asuhan keperawatan keluarga merpakan proses yang kompleks dengan menggunakan


pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga. Tahapan proses asuhan keperawatan meliputi:
1. Pengkajian
1) Nama Kepala Keluarga: Tn.K
2) Umur : 26 Tahun
3) Alamat: Jl. Barek Motor
4) Pekerjaan Kepala Keluarga: Pertambangan
5) Pendidikan Kepala Keluarga: SMA
6) Komposisi Keluarga:

No Nama JK Hub Usia Pendidika Agama Pekerjaan


dgn KK n
1. Ny.D P Isteri 20 SMA Kristen IRT

7) Status Imunisasi : Imunisasi Lengkap


8) Genogram:
9) Tipe Keluarga: Keluarga Inti
10) Suku Bangsa: Batak
11) Agama: Kristen
12) Status Sosial Ekonomi Keluarga : Cukup
13) Aktifitas Rekreasi Keluarga : Keluarga mengatakan untuk berekreasi masih dalam
perencanaan di Bali, tetapi untuk saat ini belum karena keluarga baru menikah.
RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

14) Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : Kelurga dengan pasangan baru menikah.
15) Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi:
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: saat ini keluarga Ny.D dan Tn.
K, sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan sudah rencana untuk segera
memiliki anak dan
jumlah anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya karena
suaminya
Riwayat keluarga inti
Menurut Ny. D pernah mengalami penyakit types akibat kecapean dan jarang makan.
Namun
sekarang sudah tidak pernah lagi terjadi penyakitnya sudah sembuh.
Menurut Tn.K selama ini dirinya jarang sakit hanya saja faktor kelelahan karena
pekerjaannya. Riwayat keluarga sebelumnya :
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mangalami sakit berat yang
memungkinkan meraka
perlu perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan dirumah yang lama, dan dari
riwayat
keluarga Tn. K tidak ada yang memiliki penyakit kronis ataupun
16) Riwayat Keluarga inti :
Keluarga mengatakan dalam keadaan sehat
17) Riwayat Keluarga Sebelumnya:
Menurut Ny. D pernah mengalami penyakit types akibat kecapean dan jarang makan.
Namun sekarang sudah tidak pernah lagi terjadi penyakitnya sudah sembuh. Menurut
Tn.K selama ini dirinya jarang sakit hanya saja faktor kelelahan karena pekerjaannya

LINGKUNGAN

18) Karakteristik Rumah :


Denah Rumah
2
1
Keterangan:
1. Ruang tamu dan kamar tidur
2. Kamar Mandi/ WC
19) Keadaan lingkungan dalam Rumah :
Tempat tinggal Ny. D dan Tn.K masih merupakan rumah kontrakan. Tempat
tinggalnya permanen dengan status kepemilikan orang lain. Luas rumah 3 x 8 m.
Lantai tempat tingganya menggunakan tehel, rumah memiliki ventilasi yang cukup
dan ruangannya cukup terang dengan jendela 3 buah, namun menurut Ny D, karena
mereka sering keluar, karena Ny D pergi kuliah sementara suami jarang dirumah
karena kerja dipertambangan jadi jendela rumah jarang dibuka. Penerangan dimalam
hari menggunakan listrik dan juga kadang digunakan pada siang hari karena ruangan
tampak gelap. Sebab jendela jarang dibuka akibat lingkungan rumah yang sempit.
Secara umum kurang baik rumah baik, dan penataan perabot tidak terlalu teratur
karena tidak ada ruang untuk dapur.
20) Keadaan lingkungan di luar rumah:
Rumah memiliki pekarangan yang sempit tidak ada pepohonan karena diapit oleh
beberapa rumah. Kebersihan pekarangan baik secara umum. Keluarga memanfaatkan
sumur bor yang sudah disediakan oleh kontrakan tersebut untuk kebutuhan
pembersihan diri dan sebagainya. Kebersihan kamar mandi dan jamban yang cukup.
Dalam pengelolahan sampah rumah tangga keluarga memiliki tempat sampah untuk
penampung sampah dan jika sudah penuh kadang dibakar dan yang basah dibuang
pada TPA. Dan secara umum kebersihan rumah cukup.
21) Karakteristik tetangga dan komunitas: Diwilayah Tn.K dan Ny. D jarak antara satu
rumah dengan yang lainnya cukup dekat. Dan untuk kegiatan seperti arisan atau
kegiatan lainnya Ny D mengatakan belum ada karena masih pasangan yang baru
menikah.
22) Mobilitas geografis keluarga:
Ny. D mengatakan selama ini keluarga sejak menikah bulan lalu sekitar 30 oktober
yang lalu meraka sering ketempat ibunya dikampung karena jaraknya dekat.
23) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Ny.D dan Tn.K, mengatakan kedua keluarga tidak terdapat perkumpulan ataupun
khusus, Cuma saat kemarin acara pernikahannya, semua keluarga berkumpul.
24) Sistem pendukung keluarga:
Keluarga mengatakan saat ini dalam keluarga tidak terdapat keluarga yang sakit, dan
hubungan satu keluarga dengan yang lainnya cukup baik.

STRUKTUR KELUARGA

25) Pola Komunikasi Keluarga:


Ny. D dan Tn.K mengatakan bahwa dalam keluarganya biasanya berkomunikasi
dengan bahasa bali dan indonesia.
26) Struktur Kekuatan Keluarga:
Keluarga mengatakan sampai saat ini dalam keluarganya suaminya yang berperan
sebagai kepala rumah tangga.
27) Struktur peran:
Keluarga mengatakan Ny.D, Tn.K sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari
nafkah untuk keluarga dan Ny. F hanya menjalankan perannya sebagai istri yang
harus menyiapkan keperluan suaminya dirumah. Dan menurutnya dia sering masak
jarang makan diluar.
28) Nilai dan Norma Keluarga:
nilai-nilai dan dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua dan
suaminya. Namun selama ini meraka jarang makan bersama karena suaminya dalam
seminggu Cuma 3 kali mereka bertemu.

FUNGSI KELURGA

29) Fungsi Afektif: Adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga.
30) Fungsi Sosialisasi: Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik
dan hubungan dengan keluarga besarnya pun baik.
31) Fungsi Perawatan Kesehatan: Adalah untuk mencegah terjadinya maasalah kesehatan
dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Keluarga
memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari, gosok gigi sehabis makan. Keluarga
memiliki kebiasaan tidak memanjangkan kuku, kuku selalu pendek dan bersih
32) Fungsi Reproduksi :
Keluarga mengatakan saat ini tidak menggunakan alat kontrasepsi, dan bahkan sudah
persiapan untuk mempunyai anak. Ny.D mengatakan terkadang ia merasa kesepian
ditinggal suaminya dan itu yang membatasi mereka untuk berhubungan seksual
33) Fungsi Ekonomi:
Keluarga mengatakan yang menjadi tulangpunggung adalah Tn.K sebagai kepala
rumah tangga . Penghasilan keluarga setiap bulan Rp. 20.000.000 dan pengeluaran
perbulannya sekitar Rp. 3.000.000 dan Ny. D sudah mempunyai tabungan di bank
BCA
34) Fungsi Spiritual:
Keluarga mengatakan selama pernikahannya ini dia dan suaminya selalu beribadah ke
gereja setiap minggunya

STRES DAN KOPING KELUARGA

35) Stresor janga pendek dan jangka panjang:


Stressor jangka pendek : Suatu bentuk upaya yang dilakukan individu untuk
mengatasi dan meminimalisirkan situasi tekanan dalam jangka pendek
Stresor jangka panjang : Suatu bentuk upaya yang dilakukan individu untuk
mengatasi dan meminimalisirkan situasi yang penuh akan tekanan baik secara
kognitif maupun perilaku.
36) Strsor koping yang digunakan: Ny. D mengatakan untuk menghadapi stressor banyak
belajar dari orangtuanya dan teman-teman yang sudah menikah tentang cara
mengurusi rumah tangga
37) Harapan Keluarga:
Keluarga mengatakan dengan adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya
menurutnya diharpkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang
dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam
rumah tangga yang baru dibangun
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS

1. Defisit pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas


perkembangan keluarga baru menikah
2. Gangguan proses keluarga b/d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah
komunikasi pada keluarga baru menikah
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d ketidakmampuan keluarga melakukan
perawatan rumah yang sehat.

3.3 SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BARU


MENIKAH
1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru
menikah.

No Kriteria Skala Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah
Skala:
Aktual 3 1 3/3x1=1
Resiko 2
1
Potensial
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
Skala:
Mudah 2 2 2/2x2=2
1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensial untuk
dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 2/3x1=2/3
2
Cukup 1
Rendah
4. Menonjolnya masalah 2/2x1=1
Skala:
Segera 2 1
Tidak perlu segera 1

Total: 4 2/3
2. Gangguan proses keluarga b/d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah
komunikasi pada keluarga baru menikah

No Kriteria Skala Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah
Skala:
Aktual 3 1 3/3x1=1
Resiko 2
1
Potensial
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
Skala:
Mudah 2 2 1/2x2=1
1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensial untuk
dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 2/3x1=2/3
2
Cukup 1
Rendah
4. Menonjolnya masalah 2/2x1=1
Skala:
Segera 2 1
Tidak perlu segera 1
Total= 3 2/3
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d ketidakmampuan keluarga melakukan
perawatan rumah yang sehat.

No Kriteria Skala Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah
Skala:
Aktual 3 1 3/3x1=1
Resiko 2
1
Potensial
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
Skala:
Mudah 2 2 2/2x2=2
1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensial untuk
dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 3/3x1=1
2
Cukup 1
Rendah
4. Menonjolnya masalah 2/2x1=1
Skala:
Segera 2 1
Tidak perlu segera 1

Total= 4

3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Kriteria Hasil
1. Defisit Setelah Edukasi Kesehatan: 1.Untuk
pengetahuan b/d dilakukan 1.Identifikasi kesiapan mengetahui
ketidakmampuan tindakan dan kemampuan sampai dimana
keluarga keperawatan menerima informasi pengetahuan
mengenal selama 3x24 jam 2.Identifikasi faktor2 keluarga dalam
masalah tugas diharapkan yang dapat menjalankan
perkembangan masalah deficit meningkatkan dan perannya masing-
keluarga baru pengetahuan menurunkan motivasi masing
menikah teratasi dengan perilaku hidup 2. Agar keluarga
D.0111 kriteria hasil: 3. Menyediakan materi lebih mengetahui
1.Keluarga dan media pendidikan tentang tugas
mengetahui kesehatan perkembangannya
mengenai 4. Jadwalkan masing-masing
menghadapi pendidikan kesehatan 3. Agar
masalah saat sesuai kesepakatan menambah
didalam keluarga 5. Menjelaskan faktor wawasan
2. Keluarga resiko yang dapat keluarga
mengenal mempengaruhi
masalah kesehatan
perawatan rumah 6. Ajarkan perilaku
yang menunjang bersih dan sehat
kesehatan
3. Memutuskan
untuk
memelihara
rumah dengan
lebih baik
2. Gangguan proses Setelah Dukungan Koping 1.Mengetahui
keluarga b/d dilakukan Keluarga status emlosi
ketidaktahuan tindakan 1. Identifikasi keluarga
keluarga keperawatan respons 2.Membantu
mengenal selama 3x24 jam emosional dalam
masalah diharapkan terhadap kondisi mengidentifikasi
komunikasi pada masalah resiko saat ini dan menghindari
keluarga baru terjadinya 2. Identifikasi beban
menikah konflik teratasi beban prognosis 3.Membantu
D.0120 dengan kriteria secara memecahkan
hasil: psikologis masalah dan
1.Mengenal 3. Identifikasi menjawab
masalah pemahaman kebingungan
perawatan rumah tentang keluarga
yang menunjang keputusan
kesehatan perawatan
2. Memutuskan setelah pulang
untuk 4. Identifikasi
memelihara kesesuaian
rumah dengan antara harapan
lebih baik pasien, keluarga,
dan tenaga
kesehatan
5. Dengarkan
masalah,
perasaan, dan
pertanyaan
keluarga
6. Terima nilai-
nilai keluarga
dengan cara
yang tidak
menghakimi
7. Diskusikan
rencana medis
dan perawatan
8. Fasilitasi
pengungkapan
perasaan antara
pasien dan
keluarga atau
antar anggota
keluarga
9. Fasilitasi
pengambilan
keputusan dalam
merencanakan
perawatan
jangka Panjang,
jika perlu
10. Fasilitasi
anggota
keluarga dalam
mengidentifikasi
dan
menyelesaikan
konflik nilai
11. Fasilitasi
pemenuhan
kebutuhan dasar
keluarga (mis:
tempat tinggal,
makanan,
pakaian)
12. Fasilitasi
anggota
keluarga melalui
proses kematian
dan berduka,
jika perlu
13. Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan,
dan peralatan
yang diperlukan
untuk
mempertahanka
n keputusan
perawatan
pasien
14. Bersikap sebagai
pengganti
keluarga untuk
menenangkan
pasien dan/atau
jika keluarga
tidak dapat
memberikan
perawatan
15. Hargai dan
dukung
mekanisme
koping adaptif
yang digunakan
16. Berikan
kesempatan
berkunjung bagi
anggota
keluarga
17. Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
18. Informasikan
fasilitas
perawatan
Kesehatan yang
tersedia
3. Pemeliharaan Setelah Edukasi Kesehatan 1.Untuk
kesehatan tidak dilakukan 1. Identifikasi mengetahui hidup
efektif b/d tindakan kesiapan dan bersih
ketidakmampuan keperawatan kemampuan 2.Untuk
keluarga selama 3. 24 jam menerima mengetahui hidup
melakukan diharpkan informasi sehat
perawatan rumah masalah 2. Identifikasi 3. Untuk
yang sehat. pemeliharaan faktor-faktor pemeliharaan
D.0117 kesehatan tidak yang dapat kesehatan
efektif teratasi meningkatkan meningkat
dengan kriteria dan menurunkan 4. Untuk hidup
hasil: motivasi kea rah yang
1.Pemeliharaan perilaku hidup lebih baik
kesehatan bersih dan sehat
meningkat 3. Sediakan materi
2. Menunjukkan dan media
perilaku adaptif Pendidikan
meningkat Kesehatan
3. Kemampuan 4. Jadwalkan
menjalankan Pendidikan
hidup sehat Kesehatan
meningkat sesuai
4. memiliki kesepakatan
sistem 5. Berikan
pendukung kesempatan
meningkat untuk bertanya
6. Jelaskan faktor
risiko yang
dapat
mempengaruhi
Kesehatan
7. Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
8. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Implementasi keperawatan


1. Defisit pengetahuan b/d 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
ketidakmampuan keluarga menerima informasi
mengenal masalah tugas 2. Mengidentifikasi faktor2 yang dapat
perkembangan keluarga baru meningkatkan dan menurunkan motivasi
menikah perilaku hidup
3. Menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
4. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
5. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
6. Mengjarkan perilaku bersih dan sehat

2. Gangguan proses keluarga b/d 1. Mengidentifikasi respons emosional


ketidaktahuan keluarga terhadap kondisi saat ini
mengenal masalah komunikasi 2. Mengidentifikasi beban prognosis secara
pada keluarga baru menikah psikologis
3. Mengidentifikasi pemahaman tentang
keputusan perawatan setelah pulang
4. Mengidentifikasi kesesuaian antara
harapan pasien, keluarga, dan tenaga
kesehatan
5. Mendengarkan masalah, perasaan, dan
pertanyaan keluarga
6. Menerima nilai-nilai keluarga dengan
cara yang tidak menghakimi
7. Mendiskusikan rencana medis dan
perawatan
8. Memfasilitasi pengungkapan perasaan
antara pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga
9. Memfasilitasi pengambilan keputusan
dalam merencanakan perawatan jangka
Panjang, jika perlu
10. Memfasilitasi anggota keluarga dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan
konflik nilai
11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
dasar keluarga (mis: tempat tinggal,
makanan, pakaian)
12. Memfasilitasi anggota keluarga melalui
proses kematian dan berduka, jika perlu
13. Memfasilitasi memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan peralatan yang
diperlukan untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien
14. Bersikap sebagai pengganti keluarga
untuk menenangkan pasien dan/atau jika
keluarga tidak dapat memberikan
perawatan
15. Menghargai dan dukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan
16. Memberikan kesempatan berkunjung
bagi anggota keluarga
17. Menginnformasikan kemajuan pasien
secara berkala
18. Menginformasikan fasilitas perawatan
Kesehatan yang tersedia
3. Pemeliharaan kesehatan tidak 1. Mengidentifikasi kesiapan dan
efektif b/d ketidakmampuan kemampuan menerima informasi
keluarga melakukan perawatan 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
rumah yang sehat. dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
3. Menyediakan materi dan media
Pendidikan Kesehatan
4. Menjadwalkan Pendidikan Kesehatan
sesuai kesepakatan
5. Memberikan kesempatan untuk bertanya
6. Menjelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi Kesehatan
7. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
8. Mengajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
BAB IV
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga "kulawarga"
yang berarti "anggota" kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Tugas perkembangan
keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman)
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru

- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.

-Peran berubah.

-Fungsi baru diterima.

-Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian

-Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas

-Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua


pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat
pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social
3. Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya
4. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar
penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat
bemanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/477023001/askep-keluarga-baru-menikah-docx
https://www.studocu.com/id/document/universitas-bengkulu/sosiologi-keluarga/
334773037-asuhan-keperawatan-keluarga-baru-menikah/40372071
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180134/
.

Anda mungkin juga menyukai