Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH

Dosen Pembimbing:

Ns. Heri Setiawan, S.kep,M.Kep


Disusun Oleh :
Kelompok 7

1. D E A NABILAH. A (201030100352)
2. HELMIA PUTRI (201030100311)
3. MUTIARA NUR ADINI (201030100315)
4. REYTITA NURDWI PUTRI (201030100333)
5. SEKAR AYU ANGGRAINI (201030100298)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA KOTA TANGERANG SELATAN BANTEN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Komunitas yang berjudul
”Keperawatan Keluarga Baru Menikah” tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pengrjaan makalah ini.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah
ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis
dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tangerang, M e i 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II KONSEP DASAR TEORI
2.1 Pengertian Keluarga 3
2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga.........................................4
2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah.......6
2.4 Askep Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah.......7
BAB III PROSES KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian...........................................................9
3.2 Pemeriksaan Fisik.............................................17
3.3 Analisa Data......................................................19
3.4 Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas............................21
3.5 Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas.......23
3.6 Perencanaan/Intervensi......................................24
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 49
4.2 Saran 50
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah
setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua
dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi
via praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga
digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat Harus
mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama
lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga
dansebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan
anggota.Keluarga cenderung dalam pembuatran keputusan dan dan prose
terapeutik padasetiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Keluarga merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-
sama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka
tetap menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru
menikah dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu
apa-apa saja tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah sehingga sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab
itu, kelompok membuat makalah tentang askep tahap perkembangan keluarga
dengan pasangan baru menikah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan
masalah Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru
Menikah, yaitu :

1. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru


menikah ?

2. Apa saja Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga baru menikah?

3. Bagaimana peran dan fungsi keluarga?


4. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan
pasangan baru menikah ?

1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
Komunitas yang berjudul ”Keperawatan Keluarga Baru Menikah”. Tujuan
khusus penulisan makalah ini adalah menjawab menjabarkan masalah yang
ada pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca mengetahui tentang
Keperawatan Keluarga Baru Menikah.
BAB II
KONSEP DASAR TEORI

2.1 Pengertian Keluarga


Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga”
yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan
dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa
pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-
masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
2.2 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah
Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini
merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian
tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan
jugA harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory
adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan
juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya,
misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd
orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan
pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara
lain : (Duvall, sociological perspective, 1985)
1. Memantapkan tempat tinggal
2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab
kepada siapa (pembagian peran & tanggung jawab)
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri

Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :


1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang
mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
4. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
2.3 Masalah kesehatan yang sering terjadi pada keluarga baru menikah dapat meliputi:

1. Stres dan kelelahan:


Proses adaptasi ke dalam kehidupan pernikahan baru dapat menimbulkan stres yang tinggi. Tuntutan yang berkaitan
dengan peran baru, tanggung jawab rumah tangga, dan penyesuaian dengan pasangan dapat menyebabkan kelelahan fisik
dan mental.
2. Konflik dalam hubungan:
Perbedaan harapan, nilai-nilai, dan gaya komunikasi antara pasangan yang baru menikah dapat menyebabkan konflik
dalam hubungan. Konflik yang tidak terkelola dengan baik dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional.
3. Masalah reproduksi:
Pasangan baru menikah mungkin mengalami masalah reproduksi seperti kesulitan dalam konsepsi, infertilitas, atau
keguguran. Ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi yang mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
4. Perubahan gaya hidup:
Pasangan baru menikah sering mengalami perubahan gaya hidup yang signifikan. Kebiasaan makan yang tidak sehat,
kurangnya aktivitas fisik, dan kehilangan tidur yang disebabkan oleh tuntutan pernikahan baru dapat menyebabkan masalah
kesehatan seperti kelebihan berat badan, gangguan tidur, atau masalah pencernaan.
5. Masalah kesehatan mental:
Tingkat stres yang tinggi dalam pernikahan baru dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan,
atau gangguan mood. Beban emosional dan tuntutan yang berat dapat mengganggu keseimbangan mental dan
menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.
6. Kurangnya perhatian terhadap kesehatan:
Pasangan baru menikah mungkin cenderung mengabaikan perawatan kesehatan mereka karena fokus pada peran baru dan
tanggung jawab rumah tangga. Kunjungan rutin ke dokter, pemeriksaan kesehatan, atau penanganan masalah kesehatan
mungkin terabaikan, yang dapat menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan perawatan yang tepat.
7. Masalah keuangan:
Masalah keuangan yang sering terjadi pada keluarga baru menikah juga dapat berdampak pada kesehatan. Stres yang
disebabkan oleh kesulitan keuangan, tekanan untuk memenuhi kebutuhan hidup, atau ketidakpastian keuangan dapat
memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Penting bagi pasangan baru menikah untuk menyadari potensi masalah kesehatan yang mungkin terjadi dan mengambil
langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mereka. Mengadopsi gaya hidup sehat, berkomunikasi dengan baik, mencari
dukungan sosial, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan adalah langkah-langkah penting dalam mengatasi
masalah kesehatan dalam keluarga baru menikah.
2.4 Peran dan Fungsi Keluarga Baru Menikah

Keluarga baru menikah memainkan peran dan menjalankan fungsi-fungsi tertentu yang penting dalam membentuk dasar
keluarga yang stabil dan harmonis. Berikut adalah beberapa peran dan fungsi utama yang dimainkan oleh keluarga baru
menikah:
1. Mitra Hidup:
Pasangan dalam keluarga baru menikah menjadi mitra hidup satu sama lain. Mereka berbagi tanggung jawab untuk
membangun dan menjaga hubungan yang saling mendukung dan mempererat ikatan emosional. Mereka saling berbagi
tugas dan keputusan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Pembentukan Keluarga:
Keluarga baru menikah bertanggung jawab untuk memulai dan membentuk unit keluarga baru. Mereka menghadapi tugas
penting seperti memutuskan tempat tinggal, membentuk aturan dan nilai-nilai keluarga, serta merencanakan masa depan
mereka bersama.
3. Reproduksi dan Pemeliharaan Generasi:
Salah satu fungsi utama keluarga adalah melanjutkan garis keturunan. Keluarga baru menikah memainkan peran dalam
merencanakan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua. Mereka juga bertanggung jawab untuk
memelihara, mendidik, dan merawat anak-anak mereka dengan baik.
4. Dukungan Emosional:
Keluarga baru menikah menyediakan dukungan emosional yang penting satu sama lain. Pasangan saling memberikan
dukungan, pemahaman, dan cinta untuk menghadapi tantangan hidup bersama. Mereka berbagi sukacita, kesedihan, dan
perjuangan, serta membantu satu sama lain untuk tumbuh dan berkembang.
5. Dukungan Sosial:
Keluarga baru menikah juga memiliki peran dalam menyediakan dukungan sosial bagi anggota keluarga mereka. Mereka
dapat menjadi sumber dukungan yang penting dalam menghadapi tekanan dari luar, menghadapi masalah, dan membantu
dalam situasi sulit. Keluarga juga berfungsi sebagai lingkungan yang aman dan nyaman bagi setiap anggota keluarga.
6. Pembelajaran dan Pendidikan:
Keluarga baru menikah berperan penting dalam mengajarkan nilai-nilai, norma, dan perilaku yang diperlukan dalam
masyarakat. Pasangan membantu dalam pertumbuhan pribadi dan perkembangan sosial anggota keluarga lainnya melalui
pengalaman sehari-hari, komunikasi, dan pendidikan.
7. Keamanan dan Perlindungan:
Keluarga baru menikah memberikan rasa aman dan perlindungan bagi anggota keluarga. Pasangan saling melindungi dan
menjaga keamanan fisik, emosional, dan psikologis satu sama lain. Mereka menciptakan lingkungan yang stabil.
2.5 Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan
Baru Menikah
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota
keluarga adalah :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan,
identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi
sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan
BAB III
PROSES KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. H DAN NY. S


(PASANGAN BARU MENIKAH) TELANEI, JAMBI

A. PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. H
2. Umur : 22 tahun
3. Alamat : Telanai, Jambi
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6. Komposisi Keluarga :

Hub Status Imunisasi Ket


J
No Nama dgn Umur Pendidikan Agama
K Poli Cam
KK BCG Hepati-tis DPT -o -pak
1 Tn. H L Suami 22 th SMP Islam
2 Ny. S P Istri 19 th SMP Islam

7. Genogram

8. Tipe Keluarga : Keluarga inti


9. Suku Bangsa
Tn.H dan Ny. S sama-sama berasal dari suku Jawa. Mereka bisa
menerima kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan
yang hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan
terhadap perbedaan.
10. Agama
Agama Tn.H adalah Islam, begitu pula dengan Ny.S
Tn.H dan Ny.S selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan
mereka selalu berjamaah di rumah kecuali jika Tn. H sedang kerja.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung adalah
Tn. H sebagai kepala rumah tangga. Penghasilan kepala keluarga sekitar
Rp 1.500.000,- sampai dengan Rp2.000.000.- / Bulan dan saat ini belum
tahu pengelolaannya bagaimana karena masih baru dan belum ada
kesepakatan-kesepakatan dalam pengelolaan keuangan nantinya.
Sementara ini penghasilan banyak dipergunakan untuk keperluan makan
dan lain-lain. Namun, keluarga Tn. H dan Ny. S mempunyai juga
tabungan.
12. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah rekreasi secara khusus atau rutin, hanya kadang-
kadang saja jika ada acara.

RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. H dan Ny. S baru menikah 5 bulan yang lalu dan belum
mempunyai anak, jadi keluarga Tn. H dan Ny. S berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.

14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Saat ini keluarga Tn. H dan Ny. S sebagai keluarga baru belum
memiliki anak dan rencana untuk memiliki anak menurut Tn. H nanti
setelah 1 tahun menikah, berapa jumlah anak yang diinginkan belum
pernah dibicarakan dengan istriya. Menurut Tn. H saat ini dia dengan
istrinya berusaha untuk membina hubungan dengan keluarga lain, teman
dan masyarakat sekitar. Menurut Tn. H pula bahwa dirinya mau bekerja
mencari uang dulu baru merencanakan punya anak.
15. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. H dan Ny. S terbentuk karena hubungan pacaran di antara
keduanya.
Ny. S : Menurut Tn. H istrinya pernah mengalami sakit ISK dan sudah
beberapa kali berobat ke dokter. Sekarang dinyatakan sudah
sembuh.
Tn. H : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya
batuk pilek biasa saja
Menurut Tn. H jika dirinya dan istrinya ada yang sakit biasanya berobat
di puskesmas atau ke bidan terdekat.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang
lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. H tidak ada yang memilki
penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Denah rumah
5
1 2 3 3 4

Keterangan :
1. Teras 4. Dapur
2. Ruang Tamu 5. KM/WC
3. Kamar Tidur 6. Jalan
b. Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah Keluarga Tn. H dan Ny. S masih mengontrak di rumah orang
lain. Rumah yang ditempati merupakan bentuk rumah permanen, Luas
rumah kurang lebih 10 m2. Lantai rumah menggunakan plester kecuali
dapur yang masih menggunakan papan. Rumah memiliki ventilasi
tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur,
ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap
hari.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang
dipergunakan juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak
gelap. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang
akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum
kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang
teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
Rumah memiliki pekarangan yang sempit dan tidak ada pepohonan
di sekitar rumahnya. Kebersihan pekarangan secara umum baik.
Keluarga memanfaatkan sumur gali dengan pompa listrik untuk sumber
air bersih. Keluarga memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank. Kebersihan kamar mandi
dan jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga
keluarganya tidak memiliki tempat penampungan berupa lobang, tetapi
hanya di kumpulkan bak sampah sementara. Secara umum kebersihan
rumah cukup.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di wilayah sekitar rumah keluarga Tn. H dan Ny. S jarak antara satu
rumah dengan rumah lainnya cukup dekat. Menurut Tn. H di wilayah RT
04 ini juga memiliki kegiatan seperti Arisan RT, pengajian dan kegiatan
lain. Tn. H dan Ny. S sebagai pasangan baru menurutnya belum mengikuti
arisan RT. Tn. H dan Ny. S belum mengikuti kegiatan lain di masyarakat.
Apalagi menurut Tn. H dirinya termasuk orang baru di lingkungan RT-nya
sehingga kadang Cuma ke tetangga saja.
19. Mobilitas geografis keluarga
Menurut Tn. H selama ini keluarganya sejak menikah (5 bulan menikah)
tidak pernah ke tempat ibunya.

20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Menurut Tn. H dalam keluarganya ataupun keluarga istrinya tidak
terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya
berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran atau seperti acara
pernikahannya kemarin semua keluarga berkumpul.
21. Sistem pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit,
hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan
sudah terbiasa saling tolong menolong.

STRUKTUR KELUARGA
22. Pola komunikasi keluarga
Menurut Tn. H dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan
bahasa jawa.
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. H dan Ny. S selalu
memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-
perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka
bermusyawarah.
24. Struktur peran (formal dan informal)
Dalam keluarga Tn. H dan sebagai kepala keluarga berkewajiban
mencari nafkah untuk keluarga dan Ny. S berperan sebagai isteri yang
harus menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah.
25. Nilai dan norma keluarga
Sebagai bagian dari suku jawa dan beragama islam keluarga memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama
kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore.

FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi Afektif
Menurut Tn. H karena mereka merupakan pasangan baru sampai sejauh
ini belum pernah menemukan masalah dan selama mereka pacaran pun
jarang sekali mengalami keributan-keributan. Tn. H dan Ny. S selalu
memberikan dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan
suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya
pun baik. Mereka selalu menumbuhkan sikap saling menghargai.
27. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan
hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan
orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
28. Fungsi perawatan kesehatan
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi
keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi
keluarga terhadap masalah) : Menurut Tn.H sebenarnya dalam
keluarganya belum mengetahui tentang bagaimana mempersiapkan
kehamilan dan bagaimana membina keintiman dengan istri.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan
yang sedang dialami : Sejauh ini dirinya hanya bertanya pada teman-
temannya.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas atau bidan
setempat.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang
cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit.
29. Fungsi reproduksi
Saat ini Tn. H tidak menggunakan alat kontrasepsi, mereka sering
menggunakan cara coitus interuptus, perencanaan kapan akan memiliki
anak dan berapa jumlah anak yang diinginkan belum ada. Aktifitas seksual
cukup aktif dan menurut Tn.. H kadang-kadang mereka merasa takut
terjadi kehamilan karena merasa belum siap, menunggu sampai usia
pernikahan 1 tahun, tapi kalau memang terjadi kehamilan kami siap
menerima. Menurut Tn. H selama ini dia belum pernah membaca atau
mencoba mempelajari tentang hubungan seksual dan bagaimana
seharusnya sebagai seorang suami dirinya belum tahu, bagaimana
menyiapkan kehamilan juga dirinya belum tahu dan menurut Tn. H dirinya
juga belum tahu apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi.
30. Fungsi Ekonomi
Tn. H mengatakan penghasilannya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. H dan Ny. S tersebut.

STRES DAN KOPING KELUARGA


31. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Menurut Tn. H dirinya tidak tahu dari pihak istrinya apakah sedang
mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor
adalah adaptasi dengan lingkungan sekitar yang masih baru dan dirinya
nanti berencana tinggal di rumah yang dikampungnya, karena dirinya
sudah memiliki rumah. Kemampuan keluarga berespon terhadap
situasi/stressor
Baik, menurut Tn. H dirinya yakin perlakuan dari keluarga tergantung
dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar menjadi Kepala
rumah tangga yang baik.

32. Strategi koping yang digunakan


Untuk menghadapi stressor Tn. H lebih banyak belajar pada orang tuanya
tentang cara mengurus rumah tangga.

HARAPAN KELUARGA
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya menurutnya
mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan
kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan
dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan
dalam rumah tangga yang baru dibangunnya.

B. PEMERIKSAAN FISIK
N Pemeriksaan Fisik Nama Anggota Keluarga
Tn. H Ny. S
O
1. Keadaan Umum
BB 52 kg 45 kg
TB 165 cm 150 cm
2. Kepala :
Rambut Ikal, hitam, dan bersih Lurus, hitam, halus dan
bersih
Mata Konjungtivaan anemis, Konjungtiva an
sclera an ikterik, anemis, sclera an
penglihatan baik ikterik, penglihatan
baik
Hidung sinusitis (-), sinusitis (-),
polip (-), penciuman polip (-), penciuman
baik baik
Mulut mulut bersih, mukosa mulut bersih, mukosa
lembab, lidah bersih, lembab, lidah bersih,
gigi cukup. gigi cukup.
Telinga Pendengaran baik, Pendengaran baik,
serumen (-) serumen (-)

3. Leher
JVP Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Kelenjar Tiroid vena jugularis vena jugularis
Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
4. Dada
Mamae
 Inspeksi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,simetris pembengkakan,simetris
antara kiri dan kanan antara kiri dan kanan
 Palpasi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
Paru
 Inspeksi Saat bernafas tidak Saat bernafas tidak
menggunakan otot menggunakan otot
bantuan pernafasan. bantuan pernafasan.
 Palpasi Tidak ada bengkak, lesi Tidak ada bengkak, lesi
(-) (-)
 Perkusi Tidak ada penimbunan Tidak ada penimbunan
cairan cairan
Bunyi nafas vesikuler, Bunyi nafas vesikuler,
 Auskultasi
RR normal RR normal
Jantung
 Palpasi Letak normal ics 2 dan Letak normal ics 2 dan
3 – 5dan 6 3 – 5dan 6
 Perkusi Ictus cordis normal Ictus cordis normal
yaitu ics 5 dan 6 yaitu ics 5 dan 6
 Auskultasi Irama teratur, suara Irama teratur, sura
tambahan tidak ada tambahan tidak ada
TD : 120/70 mmHg TD : 110/70 mmHg
5. Abdomen
 Inspeksi Simetris, warna normal, Simetris, warna
asites (-) normal, asites (-)
 Palpasi Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan tidak ada benjolan
 Auskultasi Bising usus (+) Bising usus (+)
 Perkusi Organ pada abdomen Organ pada abdomen
normal normal
6. Genetalia - -
7. Eksremitas atas
dan bawah
 Inspeksi Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik
 Perkusi Reflek patella (+) Reflek patella (+)

C. ANALISA DATA
Kemungkinan Masalah /
Data
Penyebab Diagnosis
Data Subjektif : Ketidakmampuan Kurang pengetahuan
- Tn.H mengatakan keluarga mengenal tentang tugas
belum masalah tugas perkembangan
merencanakan perkembangan keluarga baru
kapan akan punya keluarga baru menikah
anak dan berapa Menikah
jumlah anak yang
diinginkan
- Tn.H mengatakan
belum tahu
tentang apa itu
kesehatan
reproduksi
- Tn.H mengatakan
belum tahu
tentang sex yang
sehat
- Tn.H mengatakan
belum tahu apa
yang harus
dipersiapkan
untuk kehamilan
istrinya nanti
- Tn.H mengatakan
rencana punya
anak nanti setelah
usia pernikahan 1
tahun

Data Objektif :
- Usia pernikahan 5
bulan
- Usia Tn.H 22
tahun dan Ny.S
19 tahun
Data Subjektif : Ketidakmampuan Kerusakan
- Tn.H mengatakan keluarga melakukan pemeliharaan rumah
istrinya malas perawatan rumah
untuk membuka yang sehat
jendela
Data Objektif :
- Ruangan dalam
rumah tampak
gelap
- Jendela sebagian
besar tertutup
hanya pintu
depan yang
terbuka
- Penataan
perabotan kurang
teratur terutama
bagian dalam
rumah dan dapur

D. SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
pada keluarga Tn. H b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat Masalah 1 1/3 x 1 Sifat masalah ini
= 1/3 termasuk situasi
Situasi Krisis 1 krisis karena
berhubungan dengan
suatu kehidupan
pernikahan dimana
Tn.H dan Ny. S
berubah peran
menjadi suami dan
istri
b. Kemungkinan 2 2/2 x 2 Latar belakang
masalah dapat di =2 pendidikan Tn.H
ubah adalah SMP dan Ny.
S adalah SMP,
Dengan Mudah 2 sehingga
memudahkan untuk
menerima informasi
dan penjelasan yang
diberikan oleh
petugas dan lebih
mudah untuk
dilakukan intervensi
oleh mahasiswa
c. Potensi masalah 1 3/3 x 1 Potensi masalah
untuk dicegah =1 untuk dicegah tinggi
karena seharusnya
Tinggi 3 Tn.H atau Ny.S bisa
menanyakan pada
orang tua atau
keluarga mereka
yang telah
berpengalaman
menikah
d. Menonjolnya 1 2/2 x 1 Masalah ini harus
masalah =1 segera ditangani
karena bisa
Masalah berat 2 menganggu
harus segera ketentraman rumah
ditangani tangga Tn.H dan
Ny.S karena mereka
sudah 5 bulan
menikah dan belum
mengetahui tugas-
tugas apa saja bagi
pasangan yang baru
menikah
 Jadi 1/3 + 2 + 1 + 1 = 4 1/3

2. Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. H b.d ketidakmampuan


keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat Masalah 1 Sifat masalah ini
termasuk ancaman
Ancaman 2 kesehatan karena
Kesehatan 2/3 x 1 rumah yang tidak
= 2/3 sehat bisa
mengancam
kesehatan dari
anggota keluarga
b. Kemungkinan 2 2/2 x 2 Masalah ini bisa
masalah dapat di =2 diubah dengan
ubah mudah yakni dengan
selalu
Dengan mudah 2 menyempatkan diri
untuk bersih-bersih
rumah dan menata
barang-barang yang
ada di rumah Tn.H
dan Ny.S pada
tempatnya
c. Potensi masalah 1 Potensi masalah
untuk dicegah untuk dicegah pada
masalah ini cukup.
Cukup 2 2/3 x 1 Tapi hal ini bisa
= 2/3 dicegah dengan
menyempatkan
sebagian waktu
mereka
d. Menonjolnya 1 Tn.H dan Ny. S
masalah mengetahui jika
penataan perabotan
Masalah tidak 1 dalam rumah
perlu segera mereka tidak teratur
ditangani 1/2 x 1 tapi mereka selalu
= 1/2 berusaha
meluangkan waktu
untuk
membersihkan
rumah ketika
mereka libur saja
 Jadi 2/3 + 2 + 2/3 + 1/2 = 3 5/6

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
pada keluarga Tn. H b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah
2. Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. H b.d ketidakmampuan
keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
F. PERENCANAAN (INTERVENSI)
No Dx. Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi
1. Kurang Keluarga
Setelah dilakukan
pengetahuan memahami
intervensi selama 2x
tentang tugas tentang tugas
45 menit keluarga
perkembangan perkembangan
dapat :
keluarga baru keluarga baru
1. Mengenal masalah
menikah pada menikah Respon
tugas
keluarga Tn. H Verbal
perkembangan
b.d
keluarga baru
ketidakmampuan
menikah dengan
keluarga
kriteria :
mengenal masalah
1.1 Menyebutkan
tugas Keluarga dapat 1.1.1 Kontrak dengan keluarga
tugas
perkembangan menyebutkan tugas 1.1.2 Kaji tingkat pengetahuan
perkembangan
keluarga baru perkembangan keluarga tentang tugas
keluarga baru
menikah keluarga baru menikah perkembangan keluarga
menikah
dengan bahasanya baru menikah
sendiri. 1.1.3 Beri reinforcement positif
Tugas perkembangan atas pengetahuan klien
keluarga baru menikah 1.1.4 Jelaskan tentang tugas
adalah : perkembangan keluarga
a. Membina baru menikah
hubungan intim 1.1.5 Berikan kesempatan
yang memuaskan keluarga untuk
dengan pasangan menanyakan penjelasan
b. Membina yang telah didiskusikan
hubungan dengan 1.1.6 Jawab pertanyaan klien
keluarga lain, 1.1.7 Minta keluarga mengulang
teman, sekelompok kembali materi yang telah
sosial dijelaskan
c. Mendiskusikan 1.1.8 Berikan pujian terhadap
rencana memiliki kemampuan keluarga
anak memahami materi yang
diberikan

1.2 Menjelaskan Respon Keluarga dapat 1.2.1 Kaji tingkat pengetahuan


cara menjaga Verbal menyebutkan cara keluarga tentang cara
kesehatan menjaga kesehatan menjaga kesehatan
reproduksi reproduksi wanita reproduksi wanita
wanita dengan bahasanya 1.2.2 Beri pujian atas
sendiri atau dengan pengetahuan klien
bantuan leaflet. 1.2.3 Jelaskan tentang kesehatan
Cara menjaga reproduksi
kesehatan reproduksi 1.2.4 Beri kesempatan keluarga
wanita adalah : untuk bertanya
a.Menjaga kebersihan. 1.2.5 Jawab pertanyaan klien
Usahakan agar 1.2.6 Minta keluarga untuk
vagina kering dan mengulang kembali materi
tidak lembab, karena yang telah dijelaskan
keadaan basah 1.2.7 Beri reinforcement positif
mudah terjangkit
infeksi dari luar.
b.Cara menyeka yang
benar adalah dari
arah depan
kebelakang agar
bibit penyakit yang
kemungkinan besar
bersarang di anus
tidak terbawa ke
vagina yang dapat
menimbulkan
infeksi, peradangan
dan rangsangan
gatal.
c.Memakai pakaian
dalam dari bahan
katun agar keringat
lebih mudah
terserap.
d.Mencukur bulu yang
tumbuh pada vagina
secara teratur,
karena bulu di
sekitar vagina dapat
ditumbuhi jamur
atau kutu yang
menimbulkan rasa
tidak nyaman dan
gatal.
e.Larangan
menggunakan alat
pembersih kimiawi
tertentu karena dapat
merusak keasaman
vagina yang
berfungsi
menumbuhkan
bakteri atau kuman
yang masuk.
f. Pada saat haid,
mandi dan buang air
kecil harus
mengganti pembalut
secara teratur 2 – 3
kali. Mengganti
pakaian dalam
sehari dua kali saat
mandi.
g. Jika vagina terdapat
luka, bilas dengan
air aquades karena
lebih steril dan tidak
mencemari luka
radang.
h. Menghindari
penggunaan pakaian
dalam yang ketat.
i. Secara teratur
membasuh bagian
diantara vulva (bibir
vagina) dengan hati-
hati menggunakan
air bersih dan sabun
lembut (mild) setiap
selesai buang air
kecil, buang air
besar dan ketika
mandi.

1.3 Menjelaskan Respon Keluarga dapat 1.3.1 Kontrak dengan keluarga


macam alat Verbal menyebutkan mcam- 1.3.2 Kaji pengetahuan keluarga
kontrsepsi yang macam alat tentang macam-macam
dapat digunakan kontrasepsi untuk alat kontrasepsi
untuk menunda menunda kehamilan 1.3.3 Beri reinforcement positif
kehamilan jika sesuai dengan yang 1.3.4 Jelaskan tentang alat
diinginkan keluarga ketahui. kontrasepsi yang sesuai
Macam-macam alat untuk menunda kehamilan
kontrasepsi yang pada pasangan muda
digunakan untuk 1.3.5 Berikan kesempatan pada
menunda kehamilan keluarga untuk bertanya
dibagi dalam 3 metode 1.3.6 Jawab pertanyaan yang
kontrasepsi,yaitu : diajukan keluarga
1. Metode sederhana 1.3.7 Meminta keluarga untuk
a. Tanpa alat/obat mengulang kembali materi
- senggama yang telah dijelaskan
terputus yaitu 1.3.8 Memberi reinforcement
senggama seperti positif
biasa, pada
puncak
senggama
kemaluan pria
dikeluarkan dari
vagina sehingga
sperma keluar
dari vagina
- Pantang berkala
yaitu tidak
melakukan
senggama pada
masa subur
seorang wanita
yaitu sekitar
waktu terjadi
ovulasi
b. Dengan alat/obat
- Kondom
- Diafragma/kap
yang terbuat dari
karet berbentuk
mangko untuk
menutup serviks
- Kream, jelly, dan
tablet atau cairan
berbusa disebut
spermiside yaitu
bahan kimia
yang
menghentikan
gerak sperma di
dalam vagina
- Intravag/tissu KB
merupakan alat
kontrasepsi
berbentuk kertas
tipis mengandung
spermatiside
2. Metode Efektif
a.Pil KB yaitu suatu
cara kontrasepsi
wanita berbentuk
pil/tablet di dalam
strip yang berisi
hormon estrogen
dan progesteron
b.Suntikan KB berisi
hormon progesteron
c.Alat kontrasepsi
bawah kuli
(AKBK)/inplant
yaitu kontrasepsi
yang disusupkan di
bawah kulit
d.Alat kontrasepsi
dalam rahim
(AKDR)
3. Metode Mantap
a. Vasektomi berguna
untuk menghalangi
transport sperma di
pipa-pipa sel mani
pria
b. Tubektomi yaitu
kontrasepsi
permanen, dilakukan
dengan cara
pemotongan kedua
saluran tuba
1.4 Menjelaskan Respon Keluarga bisa 1.4.1 Kaji pengetahuan klien
alasan aktivitas Verbal menyebutkan alasan tentang sex yang sehat
sex bisa aktivitas sex bisa 1.4.2 Berikan reinforcement
membuat hidup membuat hidup lebih positif
lebih sehat dan sehat dan bahagia 1.4.3 Jelaskan tentang sex yang
bahagia dalam dalam membina sehat dan membina
membina hubungan intim hubungan intim dengan
hubungan intim dengan pasangan. pasangan
dengan pasangan alasan aktivitas sex 1.4.4 Berikan kesempatan
bisa membuat hidup keluarga untuk bertanya
lebih sehat dan 1.4.5 Jawab pertanyaan
bahagia, yaitu: 1.4.6 Minta klien mengulangi
a. Seks materi yang dijelaskan
menyembuhkan 1.4.7 Beri pujian atas
sakit kepala kemampuan keluarga
b. Melancarkan memahami materi
peredaran darah
c. Menjaga
kebugaran
d. Obat awet muda
e. Peningkatan
Estrogen dan
Testosterone
2. Kerusakan Pemeliharaan .
Setelah dilakukan
pemeliharaan rumah
intervensi selama 2x
rumah b.d menunjang
45 menit keluarga
ketidakmampuan kesehatan
dapat :
keluarga keluarga
1. Mengenal masalah
melakukan Respon
perawatan rumah
perawatan rumah Verbal
yang menunjang
yang sehat kesehatan dengan
kriteria : Keluarga mampu 1.1.1 Kaji tingkat pengetahuan
1.1 Menjelaskan menjelaskan rumah keluarga tentang rumah
rumah sehat sehat. sehat
Rumah sehat 1.1.2 Beri pujian atas
(Winslow dan APHA) pengetahuan keluarga
hendaknya memenuhi 1.1.3 Jelaskan tentang rumah
beberapa persyaratan, sehat
yaitu : 1.1.4 Beri kesempatan keluarga
a. Memenuhi untuk bertanya
kebutuhan 1.1.5 Jawab pertanyaan yang
physiologis diajukan keluarga
b. Memenuhi 1.1.6 Minta klien mengulangi
kebutuhan materi yang telah
psykologis dijelaskan
c. Mencegah 1.1.7 Berikan reinforcement
penularan penyakit positif
d. Terhindar dari 1.1.8 Beri penjelasan ulang jika
kecelakaan masih ada materi yang
belum dipahami
1.2 Menjelaskan Keluarga mampu 1.2.1 Kaji pengetahuan klien
efek perawatan menyebutkan efek tentang efek rumah tidak
rumah yang perawatan rumah yang sehat terhadap kesehatan
kurang baik kurang baik terhadap keluarga
terhadap kesehatan keluarga. 1.2.2 Beri reinforcement positif
kesehatan Efek perawatan rumah 1.2.3 Jelaskan tentang efek
keluarga yang kurang baik rumah tidak sehat
terhadap kesehatan terhadap kesehatan
keluarga : keluarga
a. Menimbulkan 1.2.4 Beri kesempatan keluarga
berbagai macam bertanya
penyakit 1.2.5 Jawab pertanyaan
b. Mudah terjadi 1.2.6 Minta keluarga mengulang
penyebaran kembali
penyakit 1.2.7 Beri reinforcement positif
c. Menimbulkan
kecelakaan atau
kejadian-kejadian
yang tidak
diinginkan

1.3 Menjelaskan Keluarga mampu 1.3.1 Kaji pengetahuan keluarga


penyakit- menyebutkan tentang efek rumah tidak
penyakit yang penyakit-penyakit sehat terhadap kesehatan
dapat muncul yang dapat muncul keluarga penyakit-
akibat akibat lingkungan penyakit yang dapat
lingkungan rumah tidak sehat. muncul akibat lingkungan
rumah yang Penyakit-penyakit rumah tidak sehat
tidak yang dapat muncul 1.3.2 Beri reinforcement positif
mendukung akibat lingkungan 1.3.3 Jelaskan penyakit-
kesehatan rumah tidak sehat, penyakit akibat
yaitu : lingkungan rumah yang
a. Penyakit TBC kurang sehat
b. Penyakit menular 1.3.4 Beri kesempatan keluarga
c. Penyakit perut untuk bertanya
d. Penyakit infeksi 1.3.5 Jawab pertanyaan
e. Pneumonia 1.3.6 Minta keluarga untuk
f. Influenza mengulang kembali
1.3.7 Beri reinforcement positif
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga”
yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan
dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang
mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi
makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

L, Jhonson dan Leny R.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Nuha Medika


Gde Manuaba, Ida Bagus. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita.Jakarta :Arcan
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
Vonz.http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/05/perkembangan
keluarga.html. 06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
Muslim, Zitalal Khairul.http://duta4diagnosa.blogspot.com/2010/06/tugas-
keluarga-dalam-perkembangan.html. 06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
Agustiansyah, Tri Aan.http://ners86.wordpress.com/2009/06/01/asuhan-
keperawatan-keluarga-pasangan-baru-menikah-dengan-masalah-kb/.06
Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
http://ririnr08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/11/.06 Desember 2010, Pukul 20.00
WIB

Anda mungkin juga menyukai