Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA PASANGAN BARU

Disusun Oleh:

Ani Maulani S

R.210.415.008

YAYASAN INDRA HUSADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2022

i
KATA PENGANTAR

Bismillahhirohmanirrohim,
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Dewasa
Pertengahan” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini memiliki kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan kesempurnaan
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini, tidak lepas
dari dorongan dan bantuan berbagai pihak.Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Drs. H. Turmin, B.Sc, selaku Ketua Pengurus Yayasan Indra Husada


Indramayu.
2. M. Saefulloh, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua STIKes Indramayu.
3. Wiwin Nur Aeni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Profesi Ners
STIkes Indramayu.
4. Seluruh dosen dan staf karyawan STIKes Indramayu.
5. Rekan – rekan seperjuangan.

Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas dengan harapan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca sehingga Insya Allah dapat bermanfaat bagi kita
semua, Aamiin.

Indramayu, 04 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Tujuan Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga......................................................
1. Pengertian ..........................................................................................
2. Ciri-ciri Keluarga...............................................................................
3. Tipe Keluarga.....................................................................................
4. Struktur Keluarga...............................................................................
5. Fungsi Pokok Keluarga......................................................................
6. Peran Perawat Keluarga.....................................................................
B. Konsep Dasar Keluarga dengan Tahap Dewasa Pertengahan..................
1. Definisi...............................................................................................
2. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan......
3. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan.....................................
4. Masalah Yang Biasa Ditemukan Keluarga Usia Pertengahan...........
5. Tugas Perkembangan Usia Pertengahan............................................

BAB III PENGKAJIAN KELUARGA..........................................................


BAB IV PENUTUP.......................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................

Daftar Pustaka
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu

berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap

individu merupakan bagian dari keluraga dan dikeluarga juga dapat dapat

diekspresikan.

Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberi

via praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan

untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang

diberikan dapat diterima oleh keluarga, tahu tingkat pencapaian keluarga dalam

melakukan fungsinya dan perlu paham setiap tahap perkembangan keluarga dan

tugas perkembaganya.

Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama

lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan

sebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota

keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap

tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.

Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga biasanya hidup

bersama-sama dalam suatu rumah tangga atau jika mereka hidup secara terpisah

mereka tetap menganggap rumah tangga tesebut sebagai rumah tangga mereka.

Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru

menikah dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-

apa saja tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah
1
sehingga sering terjadi pertengkaran di antara mereka

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

2
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga pasangan baru
menikah
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula (baru menikah)
b. Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang
terjadi pada keluarga pemula baru menikah
c. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga
pemula baru menikah.
d. Mahasiswa dapat melakukan analisa data dan merumuskan diagnosa
serta memberikan intervensi terhadap permasalahan yang sedang
dihadapi keluarga baru menikah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga


1. Pengertian

3
Keluarga pasangan baru adalah keluarga yang di mulai saat masing
masing individu laki laki (suami) dan wanita (istri) membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing masing ( susanto,2012).
Keluarga pasangan baru adalah mulainya pembentukan keluarga dari
perkawinan seorang laki laki dan perempuan serta perpindahan status lajang ke
hubungan baru yang intim serta mulai meninggalkan keluarga masing masing
yang berakhir ketika lahirnya anak pertama, dimana pada tahap ini anak belum
dimiliki oleh pasangan (andarmojo, 2012).
Keluarga pasangan baru adalah ketika seorang laki laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui pernikahan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing masing ( friedman, 2013).
Jadi, keluarga pasangan baru adalah tahap yang di mulai saat seorang laki
laki dan perempuan membentuk keluarga melalui pernikahan yang sah serta
meninggalkan keluarga masing-masing .
2. Fungsi keluarga pasangan baru
a. Fungsi afektif( fungsi mempertahankan kepribadian)
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian, memenuhi kebutuhan psikologis.
Komponen fungsi afektif
1) Membina keakraban
2) Hubungan saling menghormati
3) Ikatan dan identifikasi
4) Keterkaitan

b. Funsi sosialisasi
Agar menjadi anggota masyarakat yang produktif dan memberikan status
pada anggota keluarga
c. Fungsi reproduksi
Untuk meneruskan keturrunan
d. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya
e. Fungsi keperawatan kesehatan

4
Menyediakan kebutuhan fisik makan, pakaian, tempat tinggal,
perawatan (friedman,2010).
3. Tugas perkembangan keluarga
a. Membentuk pernikahan yang memuaskan satu sama lain
b. Secara harmonis berhubungan dengan sanak saudara
c. Merencanakan keluarga (keputusan menjadi orang tua)
(friedman, 2010).

B. Tugas Perkembangan

1. Keluarga baru menikah

a. Membina hubungan Intim

b. Membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok social

c. Mendiskusikan rencana punya anak


2. Keluarga. Dengan anak baru lahir
a. persiapan menjadi orang tua
b. adaptasi keluarga baru , interaksi keluarga, hubungan Seksual

3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

a. memenuhi kebutuhan Anggota keluarga : rumah, rasa aman

b. membantu anak untuk bersosialisasi

c. mempertahankan hubungan yg sehat keluarga intern dan luar


pembagian tanggung jawab kegiatan untuk stimulasi perkembangan
Anak

4. Keluarga dengan anak usia sekolah

a. membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar


b. mempertahankan keintiman pasangan memenuhi kebutuhan yang
meningkat

5. Keluarga dengan anak remaja

a. Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab

b. Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga

c. Komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan, persiapan perubahan


5
sistem peran

6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa

a. Perluas jaringan Keluarga dari keluarga inti ke extended

b. Pertahnakan keintiman pasanagan

c. Membantu anak untuk mandiri sbg keluarga baru penataan kembali


peran orang tua

7. Keluarga usia pertengahan

a. Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan

b. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak- anaknya dan sebaya


meningkatkan keakraban pasangan

8. Keluarga usia tua

a. Pertahankan suasana saling menyenangkan

b. Adapatasi perubahan : kehilangan pasangan, kekurangan fisik,


penghasilan

c. Pertahankan keakraban pasangan

d. Melakukan life review masa lalu

C. Konsep Dasar Keluarga dengan Tahap Dewasa Pertengahan


1. Definisi
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut WHO (1969) & Iqbal Mubarak (2010), keluarga adalah anggota
rumah tangga yang asing berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau
perkawinan.
Keluarga baru menikah adakah keluarga yang terdiri dari suami istri yang
belum mempunyai anak (baru menikah). Perkawinan dari sepasang menandai
bermulanya sebuah keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status
lajang ke hubungan yang baru.

6
Pasangan baru menikah adalah ketika seorang laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perikahan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing
2. Karakteristik keluarga baru menikah
a. Terdiri dari dua orang yang diikat oleh hubungan perkawinan
b. Biasanya anggota keluarga tinggal bersama atau jika terpisah tetap
memperhatikan satu sama lain
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sendiri-sendiri
d. Mempunyai (menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis dan sosial keluarga).
3. Masalah yang dilakukan oleh pasangan baru menikah
a. Tidak menghadapi masalah hutang
Menurut dari thenest.com.masalah keuangan adalah masalah paling
utama yang dipermasalahkan oleh pasangan.
b. Mengasingkan diri dari pertemanan
Temen-temen adalah kunci sukses dari pernikahan jadi jangan
mengasingkan diri dari mereka, temen-temen berkumpul dan pastikan
segalanya sudah dalam keadaan aman dirumah lalu ikut pergi dengan
temen-temen, tentu dengan seizin suami.
c. Tidak menjaga tubuh
Sebanyak 60% pasangan baru menikah yang mengikuti survei
mengatakan bahwa kehidupan seks mereka berantakan karena
kesibukan.
d. Mertua dan ipar
50% pasangan yang disurvei dan memiliki masalah dengan mertua dan
ipar
e. Pertengkaran yang tak penting
Kadang hidup seatap dengan orang yang anda pikir yang sudah anda
kenal bisa jadi hal yang memusingkan dan cobalah agar tidak
terpancing amarah, emosi marah yang sudah memuncak ucapkan
permisi, bilang bahwa anda butuh waktu sendiri.
f. Terobsesi dengan bayi
7
Ingin memiliki bayi adalah langkah besar dalam hidup setelah menikah.
4. Tugas perkembangan
Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami istri dan masing-masing
menghadapi perpisahan dengan keluarga sendiri. Orangtuanya mulai
membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan
yang perlu diputuskan: kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak
dan jumlah yang diharapkan tugas perkembangan keluarga baru menikah.
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
1) Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
2) Sumber-sumber dari dua orang yang digabungkan
3) Peran berubah
4) Fungsi baru diterima
5) Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan dan kepribadian
yang mendasar
6) Saling menyesuaikan diri terhadap hal kecil yang bersifat
rutinitas keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi
apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan
dari kebutuhan dan minat pasangan
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga
besar lainya
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

8
BAB III
PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. A
2. Umur KK : 26 tahun
3. Alamat dan No. Telepon : Desa Cemara wetan, Kec. Cantigi
4. Pekerjaan KK : Wiraswasta
5. Pendidikan KK : SMA
6. Tanggal Pengkajian : 02 maret 2022
7. Komposisi Keluarga :
No. Nama JK Hub. Umur Pnddkn Pekerjaan
dgn KK
1. Tn. A Lk Kepala 26 Th SMP Wiraswasta
keluarga

2. Ny. D Istri 26 Th SMP Ibu rumh


tangga

Genogram : (Tiga Generasi)

9
8. Status Imunisasi
Status Imunisasi
No. Nama
BCG Polio DPT Hepatitis Cmpk
1. Tn. A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ny. D √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Tipe Keluarga : Extended Family (Keluarga Besar)
10. Suku : Jawa
11. Agama : Islam
12. Status Sosek Keluarga : Rp. 2000.000,-
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Makan-makan di luar rumah bareng keluarga

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Membentuk pernikahan yang memuaskan satu sama lain secara harmonis
berhubungan dengan anak saudara merencanakan keluarga (keputusan
menjadi orang tua).
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Mempunyai anak
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ny. D mengatakan antara dirinya dan suami masih sering ditemukan
komunikasi yang kurang efektif karena masih canggung oleh karena itu
hubungan mereka sering menyebabkan salah satu pasangan merasa di abaikan.

10
Adanya salah persepsi satu sama lain, tidak mampu mengungkapkan perasaan
satu sama lain, dan saling mengabaikan sampai timbul sifat individualistik
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan dari Tn.A tidak mempunyai riwayat penyakit apapun tetai
istrinya dengan Ny. D mempunyai riwayat penyakit asam urat dan lambung

III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah

Kamar
Gerbang depan

Ruang tamu

Kamar 1 Kamar 2 Kamar 3 mandi

RuangTV

WC
Halama
n depan
 
samping
Halaman
 
 

  Dapur
RuangT
V

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Keluarga Ny. D tinggal di lingkungan yang mayoritas penduduknya
bersuku jawa dan rata-rata berprofesi Wiraswasta/tani Tetangganya
cukup ramah dan sangat baik.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Belum mempunyai rumah sendiri
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. D aktif mengikuti perkumpulan atau acara didesanya
5. Sistem Pendukung Keluarga

11
Keluarga Ny.D bila ada masalah keluarga selalu berdiskusi dengan
suami atau orang tuanya untuk menyelesaikan masalahnya

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang
dihadapi baik itu masalah keluarga maupun pekerjaan, biasanya Ny.D selalu
membicarakan dengan Suaminya.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dekat dengan keluarganya
3. Struktur Peran
Ny. S sebagai ibu rumah tangga, pengatur rumah tangga dan bekerja sebagai
pedagang dan Tn.A sebagai kepala rumah tangga, pencari nafkah.
4. Nilai dan Norma Budaya
Keluarga Tn.A menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam
Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum
makan. Ketika ada keluarga yang sakit, Ny.D selalu membeli obat warung,
jika tidak sembuh Ny.D membawa ke puskesmas, dan alternative lainnya
adalah membawa ke dukun untuk melakukan pengobatan.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
a. Gambaran diri anggota keluarga
Pasien mengatakan sebagai ibu rumah tangga, pengatur rumah tangga dan
bekerja sebagai pedagang dan Tn.A sebagai kepala rumah tangga, pencari
nafkah.
b. Perasaan memiliki dan dimiliki keluarga
Pasien mengatakan perasaannya senang karena saling bersikap
menghargai.
c. Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang lain
Ny.D selalu mendukung pekerjaan suaminya dan selalu membanggakan
suaminya.
12
d. Kehangatan dalam keluarga
Tn. A dan Ny. D sangat harmonis karena mereka saling mencintai dan
mendukung satu sama lain.
e. Bagaimana mengembangkan sikap saling menghargai.
Pasien mengatakan jika mempunyai masalah pasti akan di musyawarahkan
bersama suami atau keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
a. Tingkat pendidikan
Tn. A berpendidikan sampai SMA dan Ny.D berpendidikan SMP dan
mereka saling menerima satu sama lain.
b. Hubungan antar keluarga
Hubungan Tn.A dan Ny.D selalu harmonis dan antar keluarga yang lain
sangat baik.
c. Hubungan dengan orang lain
Hubungan antar tetangga sangat baik karena tetangga sangat ramah ramah.
d. Kegiatan organisasi social
Keluarga Tn.A tidak mengikuti organisasi apapun di masyarakat
sedangkan Ny.D aktif mengikuti kegiatan organisasi
e. Keadaan ekonomi
Rp. 2000.000,-/ bulan
3. Fungsi Biologis
a. Keadaan kesehatan keluarga
Semua keluarga saat ini dalam keadaan sehat.
b. Kebersihan perseorangan
Kondisi rumah Tn. A cukup bersih, namun dibagian dapur sedikit
berantakan dan kurang tertata.
c. Penyakit yang sering diderita
Tidak ada

d. Penyakit keturunan, penyakit menular dan kronis


Tidak ada
13
e. Kecacatan
Keluarga Tn.A tidak ada yang cacat
f. Pola makan
Makan 3x/hari
g. Pola istirahat
Pola istirahat cukup
4. Fungsi Psikologis
a. Keadaan emosi
Keadaan emosi Tn.A atau Ny.D mudah dikontrol saat merasa kesal
ataupun marah
b. Kebiasaan yang tidak sesuai dengan pola hidup sehat
Tn.A memiliki kebiasaan merokok
c. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan diambil dengan persetujuan Tn.A sebagai kepala
keluarga yang mengatur semua anggota keluarganya.
d. Ketergantungan obat/bahan-bahan lain
Tn.A seorang perokok dan sudah ketergantungan merorko.
e. Mencari pelayanan kesehatan
Ketika ada keluarga yang sakit, Ny.D selalu membeli obat warung, jika
tidak sembuh Ny.D membawa ke puskesmas, dan alternative lainnya
apabila masih tidak ada peningkatan kesehatan adalah membawa ke dukun
untuk melakukan pengobatan..
5. Fungsi Spiritual
a. Ketaatan beribadah
Keluarga Tn.A rajin menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
b. Keyakinan kesehatan
Pasien mengatakan optimis dirinya dan keluarga sehat

6. Fungsi Kultural
a. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Adat pada keluarga Tn.A apabila ada yang sakit alternative terakhir
membawa ke dukun untuk kesembuhannya.
14
b. Tabu-tabu
Tidak ada tabu-tabu dalam keluarga
7. Fungsi Reproduksi
Tn.A sebagai wiraswasta dapat memenuhi kebutuhan fungsi reproduksi karena
Tn.A selalu ada dirumah.
8. Fungsi Ekonomi
Keluarga mendapat gaji hasil tani kira-kir Rp. 2000.000/bulan
9. Fungsi Perawatan Keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn.D belum mengetahui bagaimana penanganan secara tepat
terhadap masalah kesehatannya, sehingga ia salah dalam penanganan
penyakit.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga Tn.A dalam melakukan tindakan kesehatan ia memberikan obat-
obatan warung terlebih dahulu kemudian ke puskesmas..
c. Memberi perawatan pada keluarga yang sakit
Keluarga Tn.A merawat anggota keluarga jika terdapat salah satu anggota
keluarganya yang sakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
Keluarga Tn.A belum mampu menciptakan suasana rumah yang sehat,
karena Tn.A sendiri masih merokok didalam rumah.
e. Mempertahankan dengan menggunakan fasilitas kesehatan.
Mempertahankan dengan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn.A terkadang memggunakan fasilitas kesehatan yang berada di
puskesmas untuk proses penyembuhannya.

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek
Apabila keluarga Tn.A mengalami masalah, biasanya Ny.D itu menunggu
keputusan dari suaminya.
2. Stressor Jangka Panjang

15
Pasien mengatakan apabila ada masalah selalu dimusyawarahkan dan kadang
dipendam sendiri.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Apabila ada masalah keluarga mereka selalu mendiskusikanya dalam
keluarga, dan langsung menyelesaikan
4. Strategi Koping yang Digunakan
Apabila ada masalah keluarga selalu mendiskusikanya dalam keluarga..
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi
masalah secara maladaptif
VII. Harapan Keluarga Terhadap Perawat
1. Persepsi keluarga terhadap masalah
Ny.D mengatakan masalah akan selesai jika menggunakan dengan kepala
dingin dan di musyawarahkan dengan istri dankeluarga.
2. Harapan keluarga terhadap masalah
Ny.D mengharapkan keluarganya untuk kedepanya agar aman dan baik-baik
saja.

16
VIII. Pemeriksaan Fisik
No. Pemeriksaan Tn. A Ny.D
1 Tanda-tanda Vital TD : 110/80 mmHg TD : 120/90 mmHg
N : 78x/m N : 71x/mnt
S : 36,8 oC S : 37,0 oC
R :21 x/m R :20x/m
2 Kepala Bentuk kepala simetris, Bentuk kepala simetris,
tidak ada lesi, bersih, tidak ada lesi, bersih,
tidak ada benjolan, tidak tidak ada benjolan, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada ada nyeri tekan, tidak ada
ketombe ketombe.
3 Mata Tidak ada raccoon eyes, Bentuk mata simetris,
reflek lapang pandang fungsi penglihatan
baik, reflejs pupil kurang baik (Minus)
terhadap cahaya baik,
konjungtiva ananemis,
sclera anikterik.
4 Hidung dan Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung simetris,
mulut bersih, lubang hidung lubang hidung simetris,
simetris fungsi penciuman bersih fungsi penciuman
baik. Mulut simetris, baik. Mulut simetris,
fungsi pengecapan baik, fungsi pengecapan baik,
mukosa bibir lembab, mukosa bibir lembab,
tidak da caries gigi tidak da caries gigi
5 Telinga Bentuk simetris, fungsi Bentuk simetris, fungsi
pendengaran baik, tidak pendengaran baik, tidak
ada kelainan pada telinga, ada kelainan pada
bersih dan tidak ada telinga, bersih dan tidak
secret dalam telinga ada secret dalam telinga.
6 Leher Bentuk leher simetris, Bentuk leher simetris,
tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada
pergeseran trakea, warna pergeseran trakea, warna
kulit merata, tidak ada kulit merata, tidak ada
edema edema
7 Dada Bentuk dada simetris, Bentuk dada simetris,
tidak ada retraksi dinding tidak ada retraksi dinding
dada dada
8 Abdomen I : Abdomen simetris I : Abdomen simtris,
tidak ada lesi tidak ada lesi
A : Terdengar bising usus A : Terdengar bising
9x/ menit usus 10x/ menit
P : Terdengar pekak pada P : Terdengar pekak pada
kuadran I dan terdengar kuadran I dan terdengar
tympani tympani
P : Tidak ada nyeri tekan P : Tidak ada nyeri tekan
dan nyeri lepas pada dan nyeri lepas pada
abdomen abdomen.
9 Ekstremitas Ekstremitas atas : bentuk Ekstremitas atas : bentuk
simetris, tidak terdapat simetris, tidak terdapat
edema edema
Ekstremitas bawah : Ekstremitas bawah :
bentuk simetris, tidak bentuk simetris, tidak
terdapat edema, tidak ada terdapat edema, tidak ada
lesi lesi
10 Kulit Warna kulit sawo matang, Warna kulit kuning, tidak
tidak ada asites, tidak ada ada asites kulit kering,
luka, kulit kering, tidak tidak ada kelainan kulit,
ada kelainan kulit. tidak luka.
IX. ANALISA DATA
Nama : Ny.D
Umur : 26 tahun
Tipolog
Data Fokus Masalah Etiologi
i
DS: Ketidak mampuan Hubungan
- Ny.D Aktual koping keluarga keluarga
mengatakan (D.0093) ambivalen
merasa
diabaikan
DO:
- Tidak memenuhi
kebutuhan
anggota keluarga
- Tidak toleran
- Perilaku
individualistic
- Upaya
membangun
hidup bersama
terganggu

DS : Actual Gangguan proses Transisi


- Ny.D mengatakan keluarga (D.0120) perkembangan

belum mampu
mengungkapkan
perasaanya secara
leluasa
DO:
- Belum mampu
berkomunikasi
secara terbuka
diantara anggota
keluarga
Ds : Potensial Defisit pengetahuan Kurang
- Ny.D (D.0111) terpapar
menanyakan informasi
masalah yang
dihadapi dan
menunjukan
persepsi yang
keliru
Do :
- Menunjukan
perilaku yang
tidak sesuai
anjuran
- Menunjukan
persepsi yang
keliru terhadap
masalah

X. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah yang
dihadapi, menunjukan perilaku tidak sesuai dan menunjukan persepsi keliru
terhadap masalah.
2. Ketidak mampuan koping keluarga b.d hubungan keluarga ambivalen d.d merasa
diabaikan
3. Gangguan proses keluarga b.d transisi perkembangannd.d belum mampu
mengungkapkan perasaanya secara leluasa

XI. SKORING MASALAH


Diagnosa Keperawatan
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah : 3 x1 1 Ny.D
ancaman 3 mengatakan
jarang
bermusyawarah
dengan
keluarga atau
suaminya
Kemungkinan 0 x2 0 Ny.D
masalah dapat 2 mengatakan
diubah : tidak selalu
2.
dapat berinteraksi
dengan
tetangganya
Potensi masalah 1 x1 0,33 Ny.D selalu
untuk dicegah : 3 bersosialisasi
3.
rendah dengan
tetangganya
Menonjolnya 1 x1 0,5 Ny.D
masalah : tidak 2 mengatakan
4.
perlu segera sudah jauh
lebih baik
1,83
Total nilai

1. Diagnosa Keperawatan
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 2 x1 0,3 Ny.S
ancaman 3
mengatakan
masih suka
makan-
makanan
daging,

1. kacang-
kacangan,
kepiting
sedangkan
Ny.D
mempunyai
asam urat
2. Kemungkinan 1 x2 1 Ny. D
masalah dapat 2
mengatakan
diubah : sebagian
mampu
menghindari
makan
makanan
daging,
kacang-
kacangan,
kepiting
Potensi masalah 3 x1 1 Karena Ny. D
untuk dicegah : 3
punya kemauan
tinggi
untuk
menghindari
makan-
makanan
3.
seperti daging,
kacang-
kacangan sama
kepiting yang
membuat asam
uratnya timbul
Menonjolnya 1 x1 0,5 Masalah pasien
masalah : tidak 2
4. tidak perlu
perlu segera
diatasi segera
Total nilai 2,8

2. Diagnosa Keperawatan
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah : 3 x1 1 Pasien
tidak/kurang sehat 3
mengekspresikan
keinginan untuk
mempunyai anak

Kemungkinan 1 x2 1 Pasien siap


masalah dapat 2 untuk
2.
diubah : sebagian meningkatkan
proses kelurga
Potensi masalah 1 x1 0,3 Tn.A
untuk dicegah : 3 Menunjukkan
rendah aktivitas untuk
3.
mendukung
keekonomian
keluarga
Menonjolnya 0 x1 0 Masalah harus
4. masalah :tidak 2 diatasi segera
dirasakan
Total nilai 2,3

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Diagnosa Keperawatan I : Defisit pengetahuan
2. Diagnosa Keperawatan II : Ketidak mampuan koping keluarga
3. Diagnosa Keperawatan III : Gangguan persepsi keluarga

XIII. INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA


No. Perencanaan Keperawatan
Dx Tujuan Rencana Rasional
(SLKI) Tindakan (SIKI)

1 Setelah dilakukan tindakan 1. identifikasi kesiapan 1. Untuk mengetahui


keperawatan selama …x24 dan kemampuan kesiapan dan
jam diharapkan defisit menerima informasi . kemampuan pasien
pengetahuan dapat teratasi 2. Berikan kesempatan menerima informasi
Dengan IR ER untuk bertanya 2. Untuk mengetahui
kriteria hasil 3. Ajarkan cara permasalahan yang
Perilaku 3 5 mengidentifikasi dialami
sesuai anjuran perubahan pada proses 3. Agar pasien dan
Persepsi yang 3 5 keluarga keluarga memahami
keliru 4. Sediakan materi dan 4. Sebagai sarana
terhadap media pendidikan pemberi informasi
masalah kesehatan penkes

2 Setelah dilakukan tindakan 1. Mengidentifikasi 1. Untuk mengetahui


keperawaan selama …x24 respon emosional kondisi emosional
jam diharapkan ketidak terhadap kondisi saat pasien saat ini
mampuan koping keluarga ini 2. Agar pasien mampu
teratasi 2. Tegakan masalah mengungkapkan
Dengan IR ER perasaan dan perasaan dan
kriteria hasil pernyataan keluarga masalahnya
Perasaan 3 5 3. Informasikan 3. Agar pasien mampu
diabaikan fasilitas perawatan menggunakan fasilitas
Perasaan 3 5 yang tersedia sesuai kebutuhanya
tertekan 4. Rujuk untuk terapi 4. Mempercepat

Perilaku 3 5 keluarga jika perlu. proses pemulihan

individualistik
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kebutuhan 1. Untuk mengetahui
keperawatan selama ... x 24 dan harapan keluarga kebutuhan dan
jam diharapkan gangguan 2. Diskusikan cara harapan keluarga
proses keluarga dapat terbaik dalam menangani 2. Untuk menemukan
teratasi disfungsi perilaku dalam cara mengatasi
Dengan IR ER keluarga disfungsi perilaku
kriteria hasil 3. Dukung mekanisme dengan keluarga
Kemampuan 3 5 koping adaktif yang 3. Agar keluarga
keluarga digunakan mampu
berkomunikas 4. Rujuk terapi keluarga mempertahankan
i secara jika perlu mekanisme koping
terbuka adaktif
Adaptasi 3 5 4. Mempercepat
dengan proses kebutuhan
keluarga
XIV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tgl/ Implementasi Ttd/ Tgl/ Evaluasi Ttd/
Dx wkt N.J wkt N.J
1 02/0 1.Mengidentifikasi 02/03/ S : pasien
3/20 kesiapan dan 2022 mengatakan sudah
22 kemampuan menerima tidak merasa
informasi diabaikan lagi
R: Pasien kooperatif O : pasien tampak tenang
2.Memberikan A:masalah teratasi
kesempatan untuk sebagian
bertanya P:intervensi dilanjutkan
R: Pasien sudah
mampu bertanya
3.Mengajarkan cara
mengidentifikasi
perubahan pada proses
keluarga
R: Pasien kooperatif
4.Menyediakan materi
dan media pendidikan
kesehatan penkes

2 02/0 1.Mengidentifikasi 02/03/ S: Pasien mengatakan


3/20 respon emosional 2022 sudah mampu menghadapi
22 terhadap kondisi saat masalahnya dengan suami
ini atau keluarganya
R: Pasien koperatif O: Pasien tampak selalu
2.Menegakan masalah bertanya
perasaan dan A: Masalah teratasi
pertanyaan keluarga P: Intervensi dihentikan
R: Pasien koperatif
3.Menginformasikan
fasilitas perawatan
untuk terapi keluarga
jika perlu
R: Pasien koperatif
4.Merujuk untuk
terapi keluarga jika
perlu

3 02/0 1.Mengidentifikasi 02/03/ S : pasien


3/20 kebutuhan dan 2022 mengatakan sudah
22 harapan keluarga mampu
R: Pasien koperatif mengungkapkan
2.Mendiskusikan cara perasaanya dengan
terbaik dalam baik
menangani disfungsi O: Sudah menunjukan
perilaku dalam perilaku sesuai anjuran
keluarga A: Masalah teratasi
R : Pasien koperatif P: Intervensi dihentikan
3.Mendukung
mekanisme koping
adaktif yang
digunakan
R : Pasien koperatif
4.Merujuk terapi jika
perlu

BAB 4

PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan

Hasil pengkajian pada keluarga Ny. D ditemukan masalahnya merasa diabaikan oleh
keluarganya , defisit pengetahuan, dan kesiapan peningkatan koping keluarga. Menurut
SDKI Defisit Pengetahuan adalah ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang
berkaitan dengan topik tertentu yang disebabkan oleh tidak memenuhi kebutuhan
anggota keluarga, tidak toleran, perilaku individualistic, upaya membangun hidup
bersama terganggu tanda mayor berupa menanyakan masalah yang dihadapi,
menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang keliru terhadap
masalah, dan tanda minor berupa menjalani pemeriksaan yang tidak tepat serta
menunjukkan perilaku berlebihan.
Hasil analisis perawat mengangkat diagnosa ketidak mampuan koping keluarga
adalah karena pada saat pengkajian ditemukan Ny.D sedang mengalami kebingungan
karena pasien merasa diabaikan
Hasil analisis perawat mengangkat diagnosa defisit pengetahuan karena disebabkan
oleh keterbatasan kognitif, dibuktikan dengan data bahwa kepala keluarga hanya
berpendidikan SMA, sehingga sulit untuk menerima informasi kesehatan yang
dibutuhkan, selain itu pada saat pengkajian pasien sering bertanya tentang masalah yang
dihadapi seperti ingin mempunyai anak.
Kesiapan peningkatan koping keluarga adalah pola adaptasi anggota keluarga dalam
mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukkan keinginan serta
kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien. Hasil analisis perawat
mengangkat diagnosa kesiapan peningkatan koping keluarga, karena pada hasil
pengkajian banyak ditemukan pernyataan pasien untuk menyelesaikan masalah dengan
cara yang positif.

B. Implikasi Keperawatan

Implikasi Keperawatan dari laporan ini yaitu dapat memberikan asuhan keperawatan
dengan keluarga baru masalah kesehatannya ketidak mampuan koping keluarga dengan
intervensi penanganan pasien mampu menerima informasi, dalam hal ini perawat
berperan membantu keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatannya dengan
melakukan proses asuhan keperawatan secara menyeluruh.
BAB5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang/lebih, memiliki ikatan
perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya peran
masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan
darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing-masing, ada pengambil keputusa, kerjasama
diantara anggota keluarga, interaksi dan tinggal dalam suatu rumah.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga pemula yaitu : membangun
perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membina hubungan
dengan keluarga lain, temen dan kelompok sosial, serta merencanakan penambahan anggota
baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak.

B. Saran
Sebaiknya seorang calon perawat harus selalu memberikan pendidikan kesehatan
kepada pasangan keluarga pemula, agar bisa menjalin hubungan keluarga yang harmonis ke
depanya nanti.
DAFTAR PUSTAKA

Achar, K.A.2010. Aplikasi praktis asuhan keperawatan keluarga. Jakarta : Sangung


seto.
Allender, JA & Spradley, B. W. 2001. Community as Partner, Thory and practice
Nursing. Philadelpia: Lippincott
L, Jhonson dan Leny R.2010. keperawatan keluarga. Yogyakarta : Nuhu Medika.
Stiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Carpenitto, L.j. 2000. Buku saku Diagnosis keperawatan Jakarta: EGC.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai