Anda di halaman 1dari 54

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. I DAN TN.

G
DENGAN TAHAPAN PERKEMBANGAN MENANTI KELAHIRAN
ANAK PERTAMA ( Childbering )

Disusun oleh :
1. Ela Febriana ( 20.03.0001 )
2. Imam Prayogi ( 20.03.0012 )
3. Luvita Yunda Putri (20.03.0050 )
4. Supiyarni (20.03.0014 )

STIKES SERULINGMAS CILACAP


DIII KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan asuhan keperawatan keluarga ini dengan lancar. Kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
tugas ini aerta keluarga yang telah bersedia untuk dilakukan asuhan sehingga
dalam penyelesaian tugas individu ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya
dengan baik.
Kami menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada sehingga terbuka
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan asuhan keperawatan ini.
Kami sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca,
terutama ibu dosen untuk penyempurnaan laporan asuhan keperawatan ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami berharap semoga laporan asuhan
keperawatan ini bisa diterima dan dapat bermanfaat.

Cilacap, 29 Seprember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang..................................................................................1
b. Rumusan Masalah............................................................................ 3
c. Manfaat ............................................................................................3
d. Tujuan...............................................................................................3
Bab II Tinjauan Teori
a. Pengertian......................................................................................... 4
b. Tahap perkembangan keluarga.........................................................5
c. Fungsi keluarga.................................................................................7
d. Tugas perkembangan keluarga ........................................................ 7
e. Peran dan tanggung jawab keluarga................................................. 8
f. Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga Childbering............. 9
g. Diagnosa keperawatan yang sering muncul................................... 10
Bab III Pembahasan
a. Pengkajian...................................................................................... 11
b. Diagnosa keperawatan....................................................................17
c. Intervensi keperawatan...................................................................18
d. Implementasi keperawatan.............................................................24
e. Catatan perkembangan................................................................... 29
Bab V Penutup
a. Kesimpulan.....................................................................................31
b. Saran...............................................................................................31
Daftar Pustaka........................................................................................... 32
Lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Masyarakat menurut Setiadi (2018), adalah sekumpulan individu-
individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan
bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat
istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat berasal dari bahasa
inggris yaitu "society" yang berarti "masyarakat", lalu kata society berasal
dari bahasa latin yaitu "societas" yang berarti "kawan". Sedangkan
masyarakat yang berasal dari bahasa arab yaitu "musyarak". Masyarakat
dalam Arti Sempit adalah sekelompok individu yang dibatasi oleh golongan,
bangsa, teritorial, dan lain sebagainya. Keluarga adalah sekumpulan orang
yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga.
Keluarga menurut WHO (2017), yaitu sebagai unit terkecil masyarakat
yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa yang tinggal dalam satu rumah
dalam keadaan saling ketergantungan. Dari uraian tersebut disimpulkan,
keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami,
istri, dan anak yang saling berinteraksi dan memiliki hubungan yang erat
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Diera kemajuan teknologi globalisasi
keluarga memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan informal
selama dilingkungan rumah, agar anggota keluarganya dapat memperhatikan
kesehatan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara
terus menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju.
Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit yang
berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan
sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan
keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan.

1
Agar masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan
salah satu area spesialis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga
sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk
meningkatan kesehatan keluarga secara menyeluruh bagian anggota keluarga.
Orang tua menurut pendapat Ahmad (2017), memiliki peran yang penting
dalam memberikan pendidikan informal selama dilingkungan rumah. Orang
tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya baik dalam pendidikan maupun
kebutuhan pribadi dari anaknya. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta
tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Patonah, 2012). Study kasus ini membahas tentang tahapan
dan tugas perkembangan keluarga dengan “ChildBearing” (Kelahiran Anak
Pertama).
Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan
kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa
tugas perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama memberi
perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga pasangan harus beradaptasi
dengan peranannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan
kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena fokus perhatian kedua
pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap menjadi bapak atau
sebaliknya istri belum siap menjadi ibu (Mubarak danSantosa, 2014).
Periode Childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi
ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan
struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan
kehadiran bayi maka system dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi
dalam keluarga harus dikembangkan. Interaksi yang baik antara anak dan
orang tua merupakan hal penting dalam masa perkembangan anak. Interaksi
yang baik ditentukan oleh kualitas pemahaman dari anak dan orang tua untuk
mencapai kebutuhan keluarga (Soetjiningsih, 2012). Tugas keluarga pada
tahapan ini antara lain adalah mempersiapkan biaya persalinan,
mempersiapkan mental calon orang tua, membagi peran dan tanggung jawab,

2
mempersiapkan berbagai kebutuhan anak, menata ruang untuk anak atau
mengembangkan suasana rumah yang menyenangkan serta mengadakan
kebiasaan agama yang rutin.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep keluarga dan bagimana penerapan asuhan keperawatan
pada keluarga dengan fase menanti anak pertama ?

C. Manfaat
1. Bagi pembaca
Diharapkan agar pembaca lebih paham tentang asuhan keperawatan
dalam perkembangan keluarga menanti anak pertama (childbering)
2. Bagi penulis
Diharapkan penulis lebih dapat mendalami asuhan keperawatan keluarga
dalam perkembangan keluarga menanti anak pertama (childbering)
3. Bagi mahasiswa keperawatan
Diharapkan agar mahasiswa dapat lebih mengetahui asuhan keperawatan
keluarga dalam perkembangan keluarga menanti anak pertama
(childbering)

D. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan keluarga
2. Memahami konsep-konsep dasar keluarga terutama pada fase
perkembangan keluarga menanti anak pertama (childbering)
3. Memahami maslalah dan penerapan asuhan keperawatan keluarga pada
fase perkembangan eluarga menanti anak pertama (childbering)

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Keluarga menurut Setiawati (2018) adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran,dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, danmeningkatkan perkembangan fisik, mental
emosional, serta sosial dari tiapanggota keluarga. Keluarga adalah dua atau
lebih individu yang hidup dalam satu rumahtangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinterakasi satu dengan yang
lainnya, mempunyai peran masing-masing danmenciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
Keluarga menurut pendapat Setiawati (2018) adalah kumpulan dua
orang atau lebih yang mempunyaihubungan darah yang sama atau tidak, yang
terlibat dalam kehidupan yang terusmenerus, yang tinggal dalam satu atap,
yang mempunyai ikatan emosional danmempunyai kewajiban antara satu
orang dengan orang yang lainnya. Menurut kelompok keluarga adalah
sekumpulan individu yang tinggalserumah karena adanya hubungan darah,
perkawinan ataupun adopsi, yang saling berinteraksi dan mempertahankan
kebudayaan.
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada
system keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubunga antara
anggotanya disepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga sebagai
komponen kunci dalamsetiap kerangka kerja yang memandang keluarga
sebagai suatu system. Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau
kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas
perkembangan yang harusdipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses. Kerangka perkembangan keluarga menurut Evelyn Duvall
memberikan pedoman untukmemeriksa dan menganalisa perubahan dan
perkembangan tugas-tugas dasar yangada dalam keluarga selama siklus
kehidupan mereka

4
B. Tahap-tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu
yang dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan
keluarga remaja. Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan
secaraunik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama.
Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas dan fungsi keluarga agar dapat
melalui tahap tersebut.
Sulistyo Andarmoyo (2016) mengungkapkan bahwa setiap keluarga
akan melalui tahap perkembangan yang unik, namun secara umum mengikuti
pola yang sama. Adapun tahap perkembangan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Tahap 1: keluarga baru/pemula
Perkembangan keluarga tahap I adalah mulainya pembentukan keluarga
yang berakhir ketika lahirnya anak pertama. Pembentukan keluarga
pada umunya dimulai dari perkawinan seorang laki-laki dengan
perempuan serta perpindahan dari status lajang ke hubungan yang intim
serta mulai meninggalkan keluarganya masing-masing. Pada tahap ini,
pasangan belum mempunyai anak.
2. Tahap 2: tahap mengasuh anak (child bearing)
Tahap kedua dimulai dari lahirnya anak pertama sampai dengan anak
tersebut berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Kehadiran bayi pertama ini
akan menimbulkan suatu perubahan yang besar dalam kehidupan rumah
tangga. Oleh karena itu, keluarga dituntut untuk mampu beradaptasi
terhadap peran baru yang dimiliknya dan harus mampu melaksanakan
tugas dari peran baru tersebut.
3. Tahap 3: keluarga dengan anak prasekolah
Tahap ke tiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama
berusia 30 bulan atau 2,5 tahun dan berakhir ketika berusia 5 tahun.
Pada tahap ini, kesibukan akan semakin bertambah sehingga menuntut
perhatian yang lebih banyak dari orang tua.
4. Tahap 4: keluarga dengan anak usia sekolah

5
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai
masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa
remaja. Untuk mencapai tugas perkembangan yang optimal, keluarga
akan membutuhkan bantuan dari pihak sekolah dan kelompok sebaya
anak.
5. Tahap 5: keluarga dengan anak remaja
Perkembangan keluarga tahap V adalah perkembangan keluarga yang
dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun. Tahap ini
berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih
singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika
anak masih tinggal di rumah hingga umur 19 atau 20 tahun.
6. Tahap 6: keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda
Permulaan tahap kehidupan keluarga di tandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah dan berakhir dengan anak terakhir meninggalkan
rumah.
7. Tahap 7: keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Orang
tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir saat seseorang pensiun.
8. Tahap 8: keluarga lanjut usia
Merupakan tahap akhir dan perkembangan keluarga yang dimulai
ketika salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, sampai
salah satu pasangan meninggal dan berakhir ketika kedua pasangan
meninggalkan.
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampaikelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan (3,2tahun) merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing.
Kehamilan dan kelahiran bayi pertama dipersiapkan oleh pasangan suami istri
melalui beberapatugas perkembangan yang penting. Kelahiran bayi pertama
memberikan perubahan yang besar bagi keluarga, sehingga pasangan harus
beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi.

6
Sering terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan
karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa
belum siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siapmenjadi ibu.Peran
utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang
tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat
perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positifdan hangat
sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai

C. Fungsi Keluarga
Fungsi menurut Friedman (2017) keluarga berkaitan dengan peran dari
keluarga yang bersifat ganda:
1. Fungsi afektif merupakan fungsi internal berhubungan secara langsung
dan menjadi dasar dari keluarga tersebut. Fungsi ini berguna untuk
pemenuhan fungsi psikososial.
2. Fungsi sosialisasi, dimana keluarga merupakan tempat pertama individu
memulai sosialisasi. Individu belajar untuk disiplin dan mematuhi norma
yang ada sehingga mampu untuk melakukan interaksi sosial dimasyarakat.
3. Fungsi reproduksi, dimana keluarga memiliki fungsi untuk meneruskan
keturunan dan meningkatkan sumber daya manusia, hal ini dikatakan
sebagai fungsi reproduksi.
4. Fungsi ekonomi, dimana untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota
keluarganya seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
5. Fungsi perawatan kesehatan, dalam fungsi perawatan kesehatan, keluarga
memiliki peran untuk melakukan proteksi dikeluarganya terhadap
penyakit.

D. Tugas perkembangan keluarga


Tugas perkembangan keluarga menurut Mubarak, Santoso, dkk,
(2012), dibagi menjadi dimensi anak dan dimensi orang tua. Dimensi anak
yang capaiannya sedang adalah anak belum dapat menyesuaikan waktu
belajar dan bermain serta ibu belum mengajarkan kemandirian kepada
anaknya seperti memakai baju sendiri, mengancing dan menggunakan sepatu

7
sendiri. Akan tetapi, capaian yang sudah baik adalah ibu sudah mengajarkan
cara berbicara dan merespon kepada orang lain. Hasil penelitian menunjukkan
tingkat pengetahuan ibu mengenai pertumbuhan dan perkembangan serta
kemandirian anak masih kurang, sehingga lebih dari setengah ibu belum
mengajarkan kemandirian kepada anaknya. Tugas perkembangan keluarga
dimensi orang tua yang capaiannya masih kurang adalah ibu tidak memiliki
buku panduan tentang stimulasi dan daftar-daftar stimulasi untuk anak,
hampir tiga perempat ibu juga tidak pernah mendongengi anaknya, waktu
kebersamaan pasangan suami dan istri, dan ibu tidak dapat menyalurkan
hobinya dengan baik. Akan tetapi, juga ditemukan capaian yang sudah baik
yaitu hampir seluruh ibu menjaga keharmonisan dengan pasangan, ibu
menciptakan komunikasi yang jelas dan lancar, serta menciptakan suasana
penuh maaf kepada anggota keluarga yang lain.
Keluarga dalam fase menanti anak pertama akan mengalami
perubahan dalam tugas antara lain adaptasi perubahan anggota keluarga,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan, membagi
peran dan tanggung jawab, bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak, menata ruang untuk anak.

E. Peran tanggung jawab keluarga


Keluarga adalah unit dasar dari masyarakat. Keluarga bersifat kompleks,
bervariasi, dinamis dan adaptif, oleh karena itu penting bagi semua perawat
untuk memiliki pengetahuan tentang disiplin ilmu keperawatan keluarga dan
berbagai cara perawat untuk dapat berinteraksi dengan keluarga. Peran adalah
sesuatu yang diharapkan secara normative dari seseorang dalam situasi social
tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan. Peran keluarga adalah tingkah
laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi
peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peran individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Setiap anggota keluarga mempunyai
peran masing-masing, diantaranya:

8
1. Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung/ pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap
angota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok social
tertentu.
2. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak,
pelindung keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga
dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial tertentu.
3. Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan
fisik, sosial, mental, dan spiritual.
Keluarga juga berperan dan mempunyai tugas dan tanggung jawab di bidang
kesehatan, antara lain:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
c. Merawat keluarga yang mengenal gangguan kesehatan
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

F. Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga childbering


Masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada keluarga Childbering menurut
Mubarak (2016) yaitu :
1. Hubungan seksual dan sosial terganggu
Hubungan seksual dengan pasangan menurun selama masa kehamilan
dan selama enam minggu periode pasca partum. Kesulitan seksual
selama periode masa partum biasa terjadi, muncul aibat peran baru
yang dijalankan oleh ibu, akibat kelelahan dan merasa kehilangan
ketertarikan seksual sementara suami merasa ditinggalkan atau
disingkirkan.
2. Suami merasa diabaikan

9
Sebagian besar ayah tradisional tidak diikutsertakan dalam proses
perinatal sehingga tentu saja hal ini membuat pria terlambat dalam
melaksanakan perubahan peran penting sehingga menghindari
keterlibatan emosional
3. Peningkatan perselisihan
Pola komunikasi pernikahan yang baru berkembang dengan hadirnya
seorang anak, pasangan suami istri dalam berhubungan satu sama lain
memperlakukan pasangannya sebagai pasangan hidup dan sebagai
orang tua. Pola transaksional pasangan terbukti berubah secara dreastis.

G. Diagnosa yang mungkin muncul


1. Ketidakefektifan menejemen keluarga
2. Defisit pengetahuan
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
4. Kesiapan peningkatan kesehatan

10
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Fasilitas yankes No. Register
Nama perawat Kelompok 2 Tanggal 18 September 2022
yang mengkaji pengkajian

1. Data keluarga
Nama kepala Tn. I Bahasa sehari hari Jawa
keluarga
Alamat rumah & tlp Jatilawang Jarak yankes 2 km
terdekat
Agama & suku Islam Alat transportasi Sepeda motor

2. Data anggota keluarga

TTV (TD,N,S,P)

Status Imunisasi
Pekerjaan saat

bantu/protesa
Hub dgn KK

Pendidikan

Status gizi

N Nam Umu J Suk


(TB,BB)
terakhir

dasar

Alat
ini

o a r K u

1 Tn. I Suami 24 th L Jawa SM IRT TB : TD : Len -


K 172 110/70 gaka
cm mmHg p
BB : N :
68 kg 72xperme
IMT : nit
22,9 S : 36,8 C
RR : 22x
permenit
2 Ny. G Istri 24 th P Jawa SM Wirasw TB: TD : Len -
K asta 153 130/100 gaka
cm mmHg p

11
BB: N :
69 kg 68xperme
IMT : nit
29,4 S : 36,6 C
RR : 20x
permenit
3 Tn. S Mertu 50 tn L Jawa Penjahit TB : TD : Len -
a 168 125/90m gaka
cm mHg p
BB : N :
72 kg 69xperme
IMT : nit
25,5 S : 36,5 C
RR : 23x
permenit
4 Ny. P Mertu 47 th P Jawa Pedaga TB : TD : Len -
a ng 155 120/85 gaka
cm mmHg p
BB : N :
74 kg 56xperme
IMT : nit
30,8 S : 36,9C
RR : 21x
permenit
5 Nn. N Adik 17 th P Jawa Pelajar TB : TD : Len -
ipar 156 110/90 gaka
cm mmHg p
BB : N :
48 kg 62xperme
IMT : nit
19,7 S : 36,8 C
RR : 19x
permenit

12
Lanjutan
Analisa
Status
Penampilan Riwayat masalah
No Nama kesehatan
umum penyakit/alergi kesehatan
saat ini
INDIVIDU
1 Tn. I Baik Tidak ada Tidak ada Perokok
2 Ny. G Baik Tidak ada Tidak ada Hamil usia 21
minggu tanpa
keluhan
3 Tn. S Baik Tida ada Tidak ada Sehat
4 Ny. P Baik Tida ada Tidak ada Sehat
5 Nn. N Baik Tidak ada Tidak ada Sehat

3. Data pengkajian individu yang sakit


Tidak ada individu yang sakit
4. Data penunjang keluarga
Rumah dan sanitasi lingkungan D. Stress dan koping keluarga
A. Kondisi Rumah : o Stress jangka panjang;
o Ukuran 5 x 7 m2 kehilangan pekerjaan,
o Jenis tempat tinggal; Rumah, pasangan, anak Ny. G
rumah kontrakan, rumah dinas cemas menghadapi persalinan
o Kepemilikan; Pribadi, sewa o Stress jangka pendek;
o Jenis bangunan; peermanen, kehilangan uang, sakit,
semi permanen musibah, penghasilan pas
o Jenis lantai; tanah,semen, pasan
keramik, granit, marmer o Kemampuan keluarga
o Genting; standar, rumbia beresepon terhadap stressor;
o Eternit; ada/tidak ada tenang, marah, ngamuk
o Jumlah ruangan; 1 tamu, 1 o Strategi koping
makan, 4 kamar tidur, 1 dapur, a) Koping internal; berdoa,
1 kamar mandi humor, diskusi bersama

13
o Jumlah kamar tidur; ada/tidak, keluarga, fleksibilitas
terang/lrmbab lantai dinding peran dalam keluarga
kamar b) Koping eksternal;
a) Kebersihan perabot didalam mencari informasi,
rumah; bersih/kotor; memelihara hubungan
rapi/berantakan dengan masyarakat dan
b) Fasilitas dalam rumah; mencari dukungan sosial
meja, kursi, lemari, tv,
video, mesin cuci E. Harapan Keluarga
c) Lemari pendingin, AC o Ny. G berharap semoga
d) Kondisi fasilitas; baik/rusak persalinan lancar dan anaknya
o Ventrilasi; cukup/kurang; lahir dengan selamat
berfungsi baik/tidak
o Pencahayaan rumah; baik/tidak; PHBS dirumah tangga
jendelaa ditiap ruang bisa o Jika PUS, KB yang
dibuka disiang hari/tidak, digunakan; ya/tidak
dimalam hari lampu o Jika ada bunifas, persalinan
terang/tidak; 10% luas lantai ditolong oleh tenaga
bangunan/tidak kesehatan; ya/tidak
o Saluran buang limbah; o Jika ada bayi, memberi ASI
baik/cukup/kurang; eksklusif; ya/tidak
SPAL/terbuka tergenang o Jika ada balita, meningbang
o Sumber air bersih; sehat/tidak balita tip bulan; ya/tidak
sehat; sumur terbuka, sumur bor, o Menggunakan air bersih
PAM, sumber mata air; untuk makan dan minum;
tercemar/tidak; untuk ya/tidak
MCK/tidak o Menggunakan air bersih
o Jamban memenuhi syarat; untuk kebersihan diri;
ya/tidak; angsa train,cemplung, ya/tidak
kolam ikan ,sungai; ada o Mencuci tangan menggunkan
sarana/tidak, bersih/tidak air dan sabun; ya/tidak
o Tempat sampah; ya/tidak, o Melakukan pembuangan

14
dibakar/ditimbun teratur tidak sampan pada tempatnya;
menjadi sarang nyamuk, lalat ya/tidak
dan tikus/diangkut petugas o Menjaga lingkungan ramah
o Kandang; ada/tidak; terpisah dan tampak bersih; ya/tidak
rumah/tidakbersih/kotor; o Ada sampah atau kotoran
rapih/tidak hewan; ya/tidak
o Lubang asap; ada/tidak, asap o Mengkonsumsi lauk pauk
keluar dapur/tidak; mengganggu setiap hari; ya/tidak
penglihatan/ tidak, rasio luas o Menggunakan jamban sehat;
bangunan rumah dengan jumlah ya/tidak
anggota keluarga 8m/orang; o Memberantas jentik dirumah
ya/tidak sekali seminggu; ya/tidak
o Makan buah dan sayuran
B. Karakteristik komunitas setiap hari; ya/tidak
o Tipe komunitas; pedesaan, o Melakukan aktivitas fisik
perkotaan setiap hari; ya/tidak
o Tipe tempat tinggal lingkungan; o Tidak merokok didalam
hunian, agraris, industry rumah; ya/tidak
o Lama keluarga tinggal di tempat o Setiap anggota keluarga
tersebut : 24 tahun memiliki handuk masing
o Sejarah pindah/migrasi; masing; ya/tidak
ada/tidak o Keluarga menjdi anggota
o Etinis komunitas Jawa, kondisi jaminan kesehatan; ya/tidak;
jalan Beraspal BPJS,KIS
o Hubungan kekerabatan dengan o Pekarangan dimanfaatkan;
tetangga; baik/kurang/tidak baik ya/tidak; menanam toge,
o Support mental masyarakat sayur, kolam ikan
keluarga ada masalah;
peduli/tidak
o Perkumpulan keluarga di
masyarakat; arisan, pengajian
o Pelayanan kesehatan

15
dimasyarakat; posyandu,
puskesmas, klinik, RS jarak
terdekat yankes
o Fasilitas lingkungan; rumah
ibadah, sekolah, pasar, warung,
apotik,tempat rekreasi, angkutan
umum
o Keamanan komunitas; aman/ada
pencurian

C. Struktur Keluarga
o Pembuat keputusan dalam
keluarga; musyawarah
o Penggunaan komunikasi antar
anggota keluarga;
langsung/telephone/WA
o Penyampaian pendapat dalam
keluarga; baik/tidak
o Perasaannya selama
berkomunikasi dan berinteraksi;
nyaman atau tidak
o Memberi perhatian kasih sayang
serta pentingnya keluarga;
ya/tidak
o Anggota keluarga menjalankan
peran secara fleksibel; ya/tidak
o Pencari nafkah dalam keluarga :
Suami
o Penghasilan perbulan :
Rp.2.800.000
o Nilai agama/ budaya/ kesehatan

16
yang dipegang keluarga;
menjalankan ibadah
agama/tidak, saling
hormat/tidak

B. ANALISIS DATA
Data Etiologi problem
Ds : Ketidakefektifan Kesiapan
Ny.G mengatakan selalu bertanya kepada mengenali meningkatkan
orangtuanya dan saudaranya terkait masalah pengetahuan
masalah kesehatan pada ibu hamil, tetapi kesehatan
masih belum mengerti tindakan yang tentang ibu hamil
harus dilakukan untuk menjaga kesehatan
ibu hamil
Do :
Ny .G tampak aktif bertanya terkait
masalah kehamilannya.
Ny. G tampak belum memaksimalkan
upaya untuk menjaga kehamilannya
Ny. G nampak belum paham bagaimna
menjaga dirinya yang sedang hamil
Ds : Ketidakmampuan Perilaku
Ny.G mengatakan suaminya merokok Tn.I mengenal kesehatan
sehari bisa 2-3 batang rokok. masalah perilaku cenderung
Do : beresiko pada ibu beresiko
Tampak ada asbak dan bungkusan rokok hamil dan bayi
di meja dikandungannya
Tn. I tanpa merokok didepan Ny.G

17
Diagnosa keperawatan
2. Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan ketidakefektifan
mengenali masalah kesehatan tentang ibu hamil
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
ketidakmampuan Tn.I mengenal masalah perilaku beresiko pada ibu hamil
dan bayi dikandungannya

C. Intervensi Keperawatan
1. Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan ketidakefektifan
Ny.G dalam mengenali masalah kesehatan tentang ibu hamil
NURSING OUTCOMES NURSING INTERVENTION
CLASSIFICATION CLASSIFICATION
Setelah dilakukan tindakan keprawatan Mengenal pengajaran proses
selama ...x... pertemuan dengan keluarga penyakit :
diharapkan keluarga mampu : 1. Kaji tingkat pengetahuan
Mengenal masalah kesehatan, dengan kesehatan saat ini
kriteria hasil : 2. Beri info tentang perubahan
Indikator A T kondisi fisik saat ini
Mengajukan 3 3. diskusikan perubahan gaya
pertanyaan tentang hidup yang mungkin
kesehatan diperlukan untuk mencegah
Melakukan perilaku 3 komplikasi
kesehatan konsisten
yang disarankan
Keterangan :
1. Tidak menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Modifikasi lingkungan Memodifikasi perilaku
Dukungan keluarga selama perawatan 1. tentukan motivasi klie

18
Indikator A T terhadap perubahan perilaku
Anggota keluarga 3 2. dukung untuk mengganti
mengungkap keinginan kebiasaan yang tidak
untuk mendukung diinginkan dengan kebiasaan
anggota keluarga yang lebih baik
sakit 3. beri perhatian kebutuhan
Anggota keluarga 3 kesehatan
mempertahankan
komunikasi dengan
anggota keluarga yang
sakit
Bekerjasama dengan 3
dengan anggota
keluarga yang sakit
dalam menentukan
perawatan

Keterangan :
1. Tidak menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Mengambil keputusan Dukungan pengambilan
(pembuatan keputusan) keputusan :
Indikator A T 1. Menjadi penghubung
Mengidentifikasi 3 keluarga dengan kelompok
sumber yang diperlukan pendukung dan yankes
Memilih alternatif 3 2. Tentukan apakah terdapat
pilihan perbedaan pandangan antara
Mengidentifikasi 3 keluarga dan yankes
konsekuensi pilihan 3. Beri solusi alternatif dengan

19
memberikan penjelasan
Keterangan : 4. Hormati hak keluarga untuk
1. Tidak menunjukkan menerima atau tidak
2. Jarang menunjukkan menerima informasi
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Merawat anggota keluarga yang sakit Peningkatan pengasuhan
( Perilaku patuh ) 1. Dengarkan masalah dan
Indikator A T kekhawatiran keluarga
Melakukukan monitor 3 2. Tingkatkan ketrampilan
sendiri terkait status pemecahan masalah melaui
kesehatan role mode
Mempertimbangkan 3 3. Berikan bimbingan
keuntungan dari antisipatif yang diperlukan
perilaku sehat ibu hamil sesuai tingkat
Melakukan monitor 3 perkembangan yang berbeda
sendiri sesuai energi 4. Bantu keluarga untuk
dan toleransi mengembangkan
keterampilan sosial
Keterangan :
1. Tidak menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Memanfaatkan fasilitas pelayanan Panduan sistem pelayanan
kesehatan kesehatan
( perilaku promosi kesehatan ) 1. Identifikasi dan fasilitasi
Indikator A T layanan komunikasi antara
Keseimbangan istirahat 3 yankes dan keluarga
dan tidur 2. Dorong mengenai layanan

20
Menggunakan sumber- 3 biaya dan layanan kesehatan
sumber finansial untuk 3. Anjurkan mengenai jenis
meningkatkan layanan yankes
kesehatan
Mendukung kebijakan 3
publik yang sehat

Keterangan :
1. Tidak menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan


ketidakmampuan Tn.I mengenal masalah perilaku beresiko pada ibu hamil
dan bayi dikandungannya
NURSING OUTCOMES NURSING INTERVENTION
CLASSIFICATION CLASSIFICATION
Setelah dilakukan tindakan Mengenal pendidikan kesehatan
keperawatan selama ...x... pertemuan 1. targetkan sasaran pada ibu
dengan keluarga diharapkan keluarga hamil yang akan mendapat
mampu : manfaar besar dari pendidikan
Mengenal masalah kesehatan dengan kesehatan
kriteria hasil : 2. identifikasi faktor internal atau
Perilaku pecarian kesehatan eksternal yang dapat
Indikator A T meningkatkan motivasi untuk
Mengajukan 3 berperilaku sehat
pertanyaaan mengenai 3. pertimbangkan riwayat
kesehatan sendiri individu dalam konteks
Menjelaskan strategi 3 personal dan riwayat sosial
untuk menghilangkan budaya keluarga

21
perilaku tidak sehat
Melakukan perilaku 3
kesehatan konsisten
yang disarankan
dengan kesadaran
sendiri
Keterangan :
1. Tidak menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Memodifikasi lingkungan Modifikasi perilaku
Dukungan keluarga selama perawatan 1. Dukung untuk mengganti
Indikator A T kebiasaan yang tidak
Mengidentifikasi info 3 diinginkan dengan kebiasaan
relevan lebih baik
Mengidentifikasi 3 2. Fasilitasi keterlibatan
sumber yang keluarga dalam proses
diperlukan modifikasi
Memilih alternatif 3 3. Beri perhatian kebutuhan
pilihan kesehatan
Keterangan : 4. Tentukan motivasi klien
1. Tidak menunjukkan terhadap perubahan perilaku
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Mengambil keputusan Mengambil keputusan
Pembuatan keputusan Dukungan pengambilan
Indikator A T keputusan
Mengidentifikasi info 3 1. tentukan adanya perbedaan

22
relevan pandangan antara keluarga
Mengidentifikasi 3 dan nakes
sumber yang 2. beri solusi alternatif dengan
diperlukan jelas dan mendukung
Memilih alternatif 3 3. Menjadi penghubung keluarga
pilihan dengan kelompok pendukung
Keterangan :
1. Tidak menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Merawat anggota keluarga yang sakit Bantuan penghentian merokok
( Perilaku patuh ) 1. Bantu untuk
Indikator A T mengembangkan metode
Melakukukan monitor 3 praktis untuk menola
sendiri terkait status keinginan merokok
kesehatan 2. Tentukan kesiapan berthenti
Mempertimbangkan 3 merokok dan jadwal akan
keuntungan dari berhenti merokok
perilaku sehat 3. Beri produk pengganti
Menggunakan aktivitas 3 nikotin (permen)
hidup harian sesuai 4. Dorong untuk bergabung
energi dan toleransi dengan kelompok berhenti
merokok
Keterangan :
1. Tidak menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Memanfaatkan fasilitas pelayanan Panduan sistem pelayanan

23
kesehatan kesehatan
( perilaku promosi kesehatan ) 1. Idnetifikasi dan fasilitasi
Indikator A T komunikasi yankes dan
Keseimbangan istirahat 3 keluarga
dan tidur 2. Koordinasi waktu terjadwal
Menuntut tanggung 3 3. Dorong mengenai layanan
jawab untuk membuat biaya dan layanan kesehatan
keputusan 4. Anjurkan penggunaan
Mendukung kebijakan 3 layanan kesehatan
publik yang sehat
Mencari sumber-
sumber terpercaya

Keterangan :
1. Tidak menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan

D. Implementasi – Evaluasi
Fasilitas Yankes No Registser
Nama Perawat Kelompok 2 Nama KK -
Nama Keluarga Tn/.I Alamat Jatilawang
Penyakit/Masalah -
Kesehatan

No/ Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


Keperawatan Pera
wat
18 Kesiapan 1.Menanyakan 18 September
September meningkatka seberapa 2022

24
2022 n pengetahuan Ny.G S :
pengetahuan terhadap kesehatan  Ny. G
berhubungan dirinya selama hamil mengatakan
dengan 2.Memberikan penkes sudah
ketidakefekti mengenai nutrisi mengetahui
fan Ny.G yang dibutuhkan mengenai
dalam pada ibu hamil serta PHBS dan
mengenali bagaimana nutrisi yang
masalah penerapan PHBS diperlukan
kesehatan 3.Mendiskusikan oleh ibu
tentang ibu perubahan yang hamil
hamil dialami Ny.G ketika  Ny. G
hamil mengatakan
4.Meyakinkan Ny.G dirinya siap
dengan memberikan untuk
motivasi untuk bisa berusaha
memperbaiki pola memperbaik
hidup untuk i kebiasaan
menunjang buruk
kesehatannya di menuju
masa hamil kebiasaan
5.Memberikan yang jauh
perhatian dengan lebih baik
mengingatkan  Ny. G
perilaku yang harus mengatakan
dilakukan sudah
6.Mencari tau apakah mengetahui
ada perbedaan antara solusi untuk
keluarga dengan mengurangi
tenaga kesehatan kebiasan
7.Memberikan solusi buruk yang
permasalahan yang dialami

25
dialami Ny.G  Ny. G
8.Membantu mengatakan
menyediakan sudah
makanan yang tepat mampu
sesuai dengan mengusai
kebutuhan nutrisi dan
pada ibu hamil melakukan
9.Melatih senam ibu senam ibu
hamil untuk hamil
membantu dengan baik
mempertahankan  Ny. G
status kebugaran Ny. mengatakan
G selama hamil akan lebih
10.Melakukan memanfaatk
komunikasi yang an
terapeutik kepada puskesmas
keluarga yang ada
11.Menganjurkan Ny.g
dan keluarganya O :
untuk lebih  Ny. G
memanfaatkan mampu
pelayanan kesehatan menjawab
untuk menunjang pertanyaan
maslah kesehatan mengenai
yang dialami nutrisi yang
dibutuhkan
 Ny. G
mampu
melakukan
senam ibu
hamil
dengan baik

26
 Ny.G sudah
memanfaatk
an
puskesmas
untuk
melakukan
pemeriksan
kesehatan

A:
Masalah teratasi
sebagian

P:
Pertahankan
intervensi
19 Perilaku 1. Menmberitahu 19 september
septe,ber kesehatan bahaya merokok 2022
2022 cenderung kepada Tn.I
beresiko 2. Mejelaskan S:
berhubungan kemungkinan  Tn. I
dengan yang dapat dialami mengatakan
ketidakmam Ny.G akibat sudah
puan Tn.I kebiasaan buruk mengtahui
mengenal Tn. I dampak
masalah 3. Memberikan merokok
perilaku edukasi kepada  Tn.I
beresiko Tn.I agar mampu mengatakan
pada ibu untuk berhenti masih ragu
hamil dan merokok untuk
bayi 4. Memerintahkan berhenti
dikandungan Ny.G untuk merokok

27
nya memberikan  Ny. G
dukungan kepada mengatakan
suaminya akan
5. Meningkatkan berusaha
dukungan untuk
mengenai memotivasi
perubahan yang Tn.I agar
akan dilakukan mau berenti
6. Memberikan merokok
permen sebagai
ganti dari rokok O:
7. Motivasi Tn. I  Tn.I mampu
untuk bergabung menjawab
pada kelompok bahaya
yang tida merokok merokok
8. Melakukan  Tn.I tampak
komunikasi antara ragu untuk
keluarga dengan berhenti
fasilitas kesehatan merokok
9. Menganjurkan  Ny.G
untuk nampa siap
memanfaatkan mendukung
keberadaan perubahan
puskesmas Tn.I

A:
Masalah teratasi
sebagian

P:
Pertahankan
intervensi

28
E. Catatan Perkembangan
Dx Catatan Perkembangan
19 september 2022 S:
 Ny. G Mengatakan sudah tahu
Kesiapan meningkatkan tentang nutrisi untuk ibu hamil
pengetahuan berhubungan dengan  Ny.G mengatakan akan
ketidakefektifan Ny.G dalam berusaha unuk merubah gaya
mengenali masalah kesehatan hidup menjadi lebih baik.
tentang ibu hamil  Ny. G mengatakan akan
memperhatikan hal kecil yang
sering terlupa
 Ny. G mengatakan sudah
mampu mengatasi permasalahan
selama kehamilan
 Ny. G mengatakan mmapu
mengonsumsi makanan sesuai
nutrisi yang dibutuhkan ibu
hamil
O:
 Ny. G dapat menjawab
pertanyaan sepuatar penkes
yang diberikan
 Ny. G nampak sudah
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi

19 September 2022 S:
 Tn. I mengatakan sudah tahu
Perilaku kesehatan cenderung bahaya merokok

29
beresiko berhubungan dengan  Ny. G mengatakan akan
ketidakmampuan Tn.I mengenal mendukung perubahan Tn.I
masalah perilaku beresiko pada ibu  Ny. G mengatakan akan sering
hamil dan bayi dikandungannya berbincang-bincang dengan
keluarga terkait rencana untuk
berhenti merokok
O:
 Tn. I dapat menjawab
pertanyaan tentang bahaya
merokok
 Tn.I sudah mengetahui maknan
pengganti nikotin
 Ny. I sudah mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

30
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
mempunyaihubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam
kehidupan yang terusmenerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai
ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang
yang lainnya. Dalam keluarga setiap anggotanya memiliki peran dan fungsi
masing-masing. Keluarga childbering merupakan fase kedua dalam
perkembangan. Pada tahap ini keluarga sedang fokus untuk menantikan anak
pertama mereka, bersiap untuk menjadi orang tua dan mulai berlatih untuk
menjalankan peran dan tugasnya sebagai status yang baru. Asuhan
keperawatan pada keluarga dengan childbering dapat dilakukan pada keluarga
yang memiliki anggota keluarga sedang dalam kondisi hamil anak pertama.
Pengkaian dapat berfokus pada suami dan terutama istri yang sedang hamil.
Diagnosa ditegakan sesuai dengan kondisi dan masalah yang mungkin
dihadapi keluarga selama proses kehamilan.

B. Saran
1. Bagi perawat
Setelah dilakukan kunjungan dan penerapan asuhan keperawatan pada
keluarga dengan tahap menanti anak pertama diharapkan dapat untuk
meningkatkan komunikasi antar perawat dengan ibu hamil sehingga
mampu menangani keluhan-keluhan yang mungkin dialami secara cepat
dan tepat.
2. Bagi keluarga
Setelah mengetahui informasi-informasi mengenai keluarga dalam tahap
menanti anak pertama oleh tenaga kesehatan diharapkan piha keluarga
mampu memperbaiki pola hidup sehat serta mampu dalam meningkatkan
kesiapan untuk menjadi seorang orang tua.

31
DAFTAR PUSTAKA

Jhonson L & Leny R, 2010. Keperawatan Keluarga, Yogyakarta: Nuha Medika

Mubarak dan Santoso, 2014. Konsep Dasar Proses Keperawatan Keluarga


Childbering, Yogayakarta: Graha Ilmu

Patonah, 2016. Kosep dan Asuhan Keperawatan Keluarga, Jakarta : Trans Info
Media

Dermawan, 2017. Intervensi Keperawatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada


LAMPIRAN
DOKUMENTASI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

STIKES SERULINGMAS MAOS


JURUSAN KEPERAWATAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN

SENAM IBU HAMIL

PENGERTIAN Senam ibu hamil merupakan lattihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik
maupun mental untuk menghadapi persalinan yang cepat dan aman, serta sebagai usaha
untuk menjaga kebugaran ibu hamil.
TUJUAN 1. Memperlancar persalinan normal dan fisik
2. Mensejahterakan ibu hamil dan bayi dalam kandungan
3. Membentuk mekanika yang baik selama dan setelah kehamilan
4. Membentuk sikap yang tenang
INDIKASI Ibu dalam kondisi hamil yang sehat
PERSIAPAN ALAT 1. Matras
2. Vidio senam hamil
PROSEDUR 1. Awali kegiatan senam dengan tenang dan ucapkan salam
PELAKSANAAN 2. Jelaskan prosedur senam dan tujuan yang akan dilakukan
3. Beri kesempatan klien untuk bertanya
4. Siapkan matras jika perlu
5. Latih klien sesuai gerakan yang akan diajarkan
6. Minta klien mengambil posisi yang tenang dan rileks
LATIHAN 1 : 1. Pernafasan yang dilakukan diiringi dengan pernafasan yang dilakukan dengan cara
PERNAFASAN mulut tertutup kemudian tarik nafas dan dikeluarkan dengan lembut.dinding perut
naik pada saat tarik nafas melaui mulut
2. Atur posisi duduk ibu, duduk bersila sambil mengeluarkan nafas dari mulut
LATIHAN 2 : 1. Posisi duduk bersila dengan kedua tangan diletakan menghadap ke atas di kaki
GERAKAN 2. Lakukan gerakan kepala dengan menengok ke kanan dan ke kiri secara bergantian
PERNAFASAN 10 kali hitungan
3. Selanjutnya gerakan kepala dengan menundukan kepala dan kembali kesemula
sampai 10 hitungan
LATIHAN 3 : 1. Duduk dengan kai diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar rileks
GERAKAN KAKI 2. Tarik jari-jari kearah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat kedepan
3. Lakukan sebanyak 10 kali dengan memperhatikan gerakan
4. Tarik kedua telapak kaki kearah tubuh secara perlahan-lahan dan dorong ke depan.
Lakukan sebanyak 10 kali.
LATIHAN 4 : 1. Duduk kedua tangan diatas lutut
GERAKAN DUDUK 2. Letakan kedua telapak tangan diatas lutut
BERSILA 3. Tekan lutut kebawah dengan perlahan-lahan
4. Lakukan sebanyak 10 kai
LATIHAN 5 : 1. Berbaring miring dimatras dengan menyimpan tangan di bantal dan diletakan di
GERAKAN TIDUR atas bantal
2. Mata dan mulut ditutup dengan hati-hati
3. Punggung dan leher dibungkukkan kedepan.
4. Lengan yang terletak dibagian bawah diletakan ke belakang punggung, serta
ditekuk pada siku dan pergelangan tangan
5. Lengan yang terletak disisi atas juga ditekuk sementara terletak diatas lantai atau
bantal dibagian depan badan
LATIHAN 6 : 1. Tidur telentang dan tekuk lutut jangan terlau lebar, arahkan telapak tangan
GERAKAN kebawah dan berada di samping badan
PINGGANG 2. Angkatlah pinggang secara perlahan
3. Lakukan sebanyak 8 kali
LATIHAN 7 : 1. Badan dalam posisi merangkak
GERAKAN 2. Sambil menarik napas angkat perut berikut punggung ke atas dengan wajah
PUNGGUNG menghadap ke bawah
POSISI
3. Turunkan punggung kembali dengan perlahan
MERANGKAK
4. Lakukan dengan 10 kali
LATIHAN 8 : 1. Berdiri dengan kaki menapak pada lantai yang sejajar
SENAM DENGAN 2. Berjongkok diatas tumit
BERJONGKOK 3. Rotasikan lutut kearah luar
4. Lakukan berulang kali
LATIHAN 9 : 1. Senam dengan satu lutut
GERAKAN SATU 2. Tidur telentang, tekuk lutut kanan
LUTUT 3. Lutut kanan digerakan perlahan kearah kanan
4. Lakukan 8 kali
5. Lakukan latihan yang sama pada lutut kiri
LATIHAN 10 : 1. Tidur telentang, kedua lutut menekuk dan kedua lutut saling menempel
GERAKAN DUA 2. Kedua tumit dirapatkan
LUTUT 3. Kedua lutut digerakan perlahan-lahan
4. Lakukan sebanyak 8 kali
TERMINASI Tanyakan respon klien,reinfocement, dan salam
SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMBERIAN NUTRISI IBU HAMIL
Dosen Pembimbing : Iva Puspaneli S., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
1. Ela Febriana
2. Imam Prayogi
3. Luvita Ayunda Putri
4. Supiyarni

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS CILACAP


TAHUN AJARAN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik :
Pokok pembahasan : Definisi, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala,
cara perawatan dan penatalaksanaannya
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Jatilawang
Hari/tanggal : Minggu, 18 September 2022
Waktu : 16.00 s/d selesai
Penyuluh : Ela Febriana, Imam Prayogi, Luvita Ayunda Putri
dan Supiyarni
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan (Penkes), Ibu Hamil dapat
mengetahui nutrisi yang baik bagi diri ibu hamil dan janin selama masa
kehamilan.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan (Penkes) Sehingga Ibu Hamil
dapat mengetahui :
a. Definisi nutrisi Ibu hamil dan janin
b. Komponen nutrisi bagi ibu hamil dan janin
c. Pola makan yang benar bagi ibu hamil dan janin
d. Contoh menu sehari-hari bagi ibu hamil dan janin
e. Gangguan akibat kekurangan dan kelebihan nutrisi bagi ibu hamil
C. Strategi Pelaksanaan
a. Ceramah
D. Media
Lembar balik, Power Point
E. Materi
Terlampir
F. Kegiatan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluh Evaluasi
1. Pembukaan 5 Menit 1. Mengucapkan Menjawab
salam salam dan
2. Memperkenalkan mendengarkan
diri
3. Kontrak waktu
4. Tujuan
pembelajaran
2. Isi 10 1. Definisi nutrisi Mendengarkan
Menit pada ibu hamil dan
2. Komponen memperhatikan
nutrisi bagi ibu
hamil
3. Pola makan yang
benar bagi ibu
hamil
4. Contoh menu
sehari hari bagi
ibu hamil
5. Gangguan akibat
kekurangan dan
kelebihan nutrisi
bagi ibu hamil
3. Evaluasi 5 Menit Meminta ibu hamil Bertanya dan
menjelaskan dan menjawab
menyebutkan kembali pertanyaan
1. Definisi nutrisi
pada ibu hamil
2. Komponen
nutrisi bagi ibu
hamil
3. Pola makan yang
benar bagi ibu
hamil
4. Contoh menu
sehari hari bagi
ibu hamil
5. Gangguan akibat
kekurangan dan
kelebihan nutrisi
bagi ibu hamil
4. Penutup 5 Menit 1. Mwnyimpulkan Menjawab
hasil penyuluhan salam
2. Mengakhiri
kegiatan dengan
salam

G. Evaluasi
a. Pasien mampu menjelaskan dan memahami definisi nutrisi ibu hamil
b. Pasien mengetahui dan memahami komponen nutrisi bagi ibu hamil
c. Pasien memahami dan mengetahui pola makan yang benar bagi ibu
hamil
d. Pasien mengetahui contoh menu sehari-hari bagi ibu hamil
e. Pasien dan keluarga memahami dan mengetahui gangguan akibat
kekurangan dan kelebihan nutrisi bagi ibu hamil.
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI IBU HAMIL
A. Definisi kehamilan
Kehamilan merupakan sebuah proses yang dimulai dari tahap
konsepsisampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari
(40 minggu)dihitung dari hari pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi,
2017). Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, jika telah
mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria
yang organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinan terjadinya
kehamilan. Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan
penuh harapan, tetapi disisi lain diperlukan kemampuan dari pihak wanita
untuk beradaptasi dengan perubahan yang akan terjadi selama kehamilan,
baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis (Fatimah and
Nuryaningsih, 2017). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kehamilan merupakan suatu proses yang diawali dengan fertilisasi dan
dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang waktunya berkisar
40 minggu.
B. Pembagian Kehamilan
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Menurut Mochtar (2011),
Umur
kehamilan dapat dibagi atas 3 triwulan (trimester) yaitu:
a. Trimester I : 0-3 bulan (antara 0-12 minggu)
b. Trimester II : 4-6 bulan (antara 12-28 minggu)
c. Trimester III : 7-9 bulan (antara 28-40 minggu)

C. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil


Kebutuhan dasar ibu hamil yang harus terpenuhi yaitu sebagai berikut.
a. Oksigen
Ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas, hal
inidisebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya Rahim
(Nugroho,dkk,2014).
b. Nutrisi
Kebutuhan nutrisi ibu meningkat hingga 300 kalori/hari dari menu seimbang.
Kebutuhan makanan pada ibu hamil harus dipenuhi. Kekurangannutrisi dapat
menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca
persalinan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah cara mengaturmenu
dan pengolahan menu dengan berpedoman pada Pedoman Umum Gizi
Seimbang.
c. Personal hygiene
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh setiap ibu hamil.
Kebersihan diri yang buruk dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian dua kali sehari.
d. Pakaian
Ibu hamil sebaiknya menggunakan pakaian longgar, mudah dikenakan dan
nyaman. Gunakan kutang dengan ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu
menyangga seluruh payudara, tidak menggunakan sepatu tumit tinggi.
e. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada kehamilan trimester III dengan
frekuensi buang air besar menurun akibat adanya konstipasi. Ibu hamil akan
sering ke kamar mandi terutama saat malam sehingga menganggu tidur,
sebaiknya intake cairan sebelum tidur dikurangi.
f. Seksual
Ibu hamil tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan suaminya
sepanjang hubungan tersebut tidak menganggu kehamilan. Pilihlah posisi
yang
nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita hamil dan usahakan
gunakan
kondom karena prostaglandin pada semen dapat menyebabkan kontraksi.
g. Senam hamil
Suatu program latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk
mempersiapkan persalinan baik secara fisik atau mental.
h. Istirahat atau tidur
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup. Kurang
istirahat dapat menyebabkan ibu hamil terlihat pucat, lesu dan kurang gairah.
Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : PHBS
Subtema : PHBS
Sasaran : Keluarga
Hari/Tgl : Kamis, 11 November 2021
Jam : 13.00-selesai
Tempat : Rumah Tn. I
Penyuluhan : Kelompok 2

A. Latar Belakang
Keluarga menurut Susanto (2011) adalah dua orang atau lebih yang
bergabung karena ikatantertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan
emosional sertamengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
Keluarga mempunyaifungsi sebagai perawatan kesehatan dalam bentuk
Perilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS) yang mempunyai sepuluh
indikator PHBS di tatanan rumah tanggadapat mengakibatkan penyakit
tidak saja bagi keluarga tetapi juga terhadaporangorang disekelilingnya
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 35menit, diharapkan Keluarga Tn.I
mampu memahami dan mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS).
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS), diharapkan Keluarga Tn.I dapat:
a. Menjelaskan pengertian PHBS di lingkungan keluarga
b. Menjelaskan tujuan PHBS di lingkungan keluarga
c. Menjelaskan manfaat PHBS di lingkungan keluarga
d. Menjelaskan tentang penggunaan air bersih
3. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Waktu Metode
1. a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 5menit Ceramah
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
diri dan
c. Menjelaskan tujaun memperhatikan
dan prosedur penjelasan tujuan
penyuluhan dan prosedur dari
d. Menyampaikan penyuluhan
kontrak waktu
2. Penyampaian materi : a. Memperhatikan 10menit Ceramah
a. Menjelaskan dengan baik
pengertian PHBS penjelasan
di lingkungan materi yang
keluarga disampaikan
b. Menjelaskan oleh penyuluh
tujuan PHBS di
lingkungan
keluarga
c. Menjelaskan
manfaat PHBS di
lingkungan
keluarga
d. Menjelaskan
tentang
penggunaan air
bersih

3. Evaluasi : a. Peserta penyuluhan 5 menit Diskusi


menjawab
a. Menyimpulkan
pertanyaan
hasil penyuluhan
penyuluh.
b. Mengevaluasi
b. Peserta penyuluhan
peserta
melakukan sesi
penyuluhan
Tanya pada
dengan sesi penyuluh.
diskusi

4. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Media : Lembar balik
d. Materi : Terlampir
5. Evaluasi
1. Evaluasi terstruktur
a. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana dan dapat
digunakan dengan efektif
b. Peserta penyuluhan dapat menyetujui kontrak waktu yang telah
disepakati dan bersedia mendengarkan penyuluhan yang diberikan
oleh penyuluh
2. Evaluasi proses
a. Peserta penkes mendengarkan dan memperhatikan presentator
dalam membawakan materi
b. Media penkes dapat digunakan secara efektif
3. Evaluasi hasil
a. Dapat menjelaskan pengertian PHBS di lingkungan keluarga
b. Dapat menjelaskan tujuan PHBS di lingkungan keluarga
c. Dapat menjelaskan manfaat PHBS di lingkungan keluarga
MATERI PENYULUHAN
PHBS
A. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (advokasi), bina suasana ( social support ) dan pemberdayaan
masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu
masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan
masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam
rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan (Maryunani A,
2013).
B. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat
dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam
tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
C. Tujuan PHBS di Tatanan Lingkungan Keluarga
Adapun tujuan dilakukannya PHBS di Rumah adalah :
1. Mengerti dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Meningkatkan kesehatan keluarga.
3. Menjaga keluarga agar tidak mudah terserang penyakit.
4. Agar anak dapat tumbuh sehat dan cerdas.
5. Meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga.
6. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan
gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan modal
usaha.
D. Manfaat PHBS di Tatanan Lingkungan Keluarga
Manfaat rumah tangga ber-PBHS antara lain:
1. Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat
2. Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat
3. Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat
4. Mampu mencegah dan menaggulangi penyakit dan masalah kesehatan
5. Biaya untuk kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan
lain. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka
biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk
biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat
meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga
6. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dibidang kesehatan.
7. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
8. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.
E. Menggunakan Air Bersih
Air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk
pengairan sawah, untuk treatment air minum, dan untuk air sanitasi.
Persyaratan air bersih ditinjau dari beberapa kandungan, atau memenuhi
syarat sebagai berikut:
1. Secara umum adalah air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi
manusia
2. Secara fisik: tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
3. Secara kimia: pH netral, tidak mengandung racun dan logam berat
berbahaya, dan parameter-parameter seperti: BOD, COD, DO, TS,
TSS dan konduktivitasnya memenuhi aturan pemerintah setempat.
Air dikatakan bersih apabila memenuhi parameter sebagai berikut,
yaitu:
a. Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk
membentuk busa apabila dicampur dengan sabun.
b. Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau
bahan yang mampu menetralisir keasamaan yang ada dalam air
c. pH sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia
mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan
didalam air
d. Karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida dalam air pada
umumnya merupakan hasil respirasi dari ilan dan phytoplankton.
e. Salinitas merupakan parameter penunjuk jumlah bahan terlarut
dalam air.

Anda mungkin juga menyukai