Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN TUGAS PERKEMBANGAN TAHAP 1

(PASANGAN BARU MENIKAH)

DISUSUN
OLEH : Kelompok 1

1. Muhammad Ridho Fikrap (A1)


2. Abdussalam (A1)
3. Kurlia Sapitri (A1)
4. Fiza Anggraini (A1)
5. Aulia Warni (A1)
6. Sur’atun Hasanah (A2)
7. Rahma Fitri Muliyani (A2)
8. Rian syahriadi Putra (A2)
9. Tasya Aulia Anastasya (A2)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan alam nabi besar
muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju
jaman yang terang benerang seperti yang kita rasakan seperti saat sekarang ini.
Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada Ibu dosen yang telah ikut serta
dalam memberikan tugas makalah “TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PADA
PASANGAN BARU MENIKAH”. Laporan ini kami susun berdasarkan beberapa
sumber buku dan jurnal yang telah kami peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah
ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
memberikan sumbang dan sarannya untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Mataram, 19 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..
1.3 Tujuan………………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN Teori…….……………………………………………..
2.1 Pengertian Keluarga………………………………………….………..
2.2 Ciri – ciri keluarga……………………………………………………..
2.3 Tipe Keluarga…………………………………………………………..
2.4 Struktur Keluarga………………………………………………………
2.5 Fungsi Keluarga………………………………………………………..
2.6 Peran Keluarga…………………………………………………………
2.7 Tahap Perkembangan Kelurga…………………………………………
BAB III TABULASI DATA………………………………………………….
3.1 Data Umum……………………………………………………………
3.2 Data Kuisioner…………………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN HASIL.…………………………………………..
4.1 Tipe Keluarga………………………………………………………….
4.2 Struktur Keluarga………………………………………………………
4.3 Fungsi Keluarga………………………………………………………..
4.4 Tugas Perkembangan Keluarga………………………………………..
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………..
5.1 Kesimpulan………………………………………………………….
5.2 Saran…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan
dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu
merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via
praktek keperawatan pada keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka
perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat
pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain.
Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga dansebaliknya
mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga
cenderung dalam pembuatran keputusan dan dan prose terapeutik padasetiap tahap
sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Keluarga merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-
sama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka tetap
menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah
dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja
tugas dari tahap perkembangankeluarga dengan pasangan baru menikah sehingga
sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok membuat
makalah tentang askep tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja tipe Keluarga dari pendataan tugas perkembngan tahap 1?
2. Apa saja struktur dari pendataan tugas perkembangan tahap 1 ?
3. Apakah fungsi keluarga dari tugas perkembangan tahap 1 berjalan atau tidak ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tipe Keluarga dari pendataan tugas perkembngan tahap 1.
2. Untuk mengetahui Apa saja struktur dari pendataan tugas perkembangan tahap
1.
3. Untuk mengetahui fungsi keluarga dari tugas perkembangan tahap 1 berjalan
atau tidak.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
perkawinan, darah, atau adopsi dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, dan dalam peranannya masing-masing, menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan (Baylon dan Maglaya,1978).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari
individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, 1998).
Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri kepala keluarga dan beberapa orang
karena hubungan perkawinan, darah atau adopsi yang berkumpul dan tinggal di
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkrembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari individu-individu yang ada didalamnya.

2.2 Ciri – Ciri Keluarga


Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai berikut:
1. Diikat dalam satu perkawinan
2. Ada ikatan batin
3. Ada tanggung jawab masing anggota
4. Ada pengambilan keputusan
5. Kerjasama di antara anggota keluarga
6. Komunikasi interaksi antar anggota keluarg
2.3 Tipe Keluarga
Dalam (Sri Setyowati,2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak.
2. Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
3. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak.
4. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
5. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja
atau kuliah).
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1. The Unmarriedteenege mather, adalah keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2. The Stepparent Family adalah keluarga dengan orang tua tiri.
3. Commune Family adalah beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)
yang tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.
4. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family adalah keluarga yang
hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5. Gay And Lesbian Family adalah seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana suami – istri (marital partners).
6. Cohibiting Couple adalah orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7. Group-Marriage Family adalah beberapa orang dewasa menggunakan alat-
alat rumah tangga bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi
sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8. Group Network Family adalah keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai-
nilai, hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
tanggung jawab membesarkan anaknya.
9. Foster Family adalah keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga
yang aslinya.
10. Homeless Family adalah keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanent karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
11. Gang adalah sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Group-Marriage Family adalah beberapa orang dewasa menggunakan alat-
alat rumah tangga bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi
sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.

2.4 Struktur Keluarga


Dalam (Setiadi, 2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantarannya adalah :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi Pembina
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.

2.5 Fungsi Keluarga


Terdapat beberapa fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Komang Ayu
Henny Achjar (2010) yaitu :
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pemeliharaan kepribadian dari anggota keluarga. Merupakan respon dari
keluarga terhadap situasi dan kodisi yang dialami tiap anggota keluarga baik
senang maupun sedih, dengan melihat bagaimana cara keluarga
mengekspresikan kasih sayang.
b. Fungsi sosialisasi
Funsi sosialisasi tercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada
anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, meneruskan nilai-nilai
budaya keluarga. Bagaimana keluarga produktif terhadap sosial dan bagaimana
keluarga memperkenalkan anak degan dunia luar degan belajar berdisiplin,
mengenal budaya dan norma melalui hubungan interaksi dalam keluarga
sehingga mampu berperan dalam masyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam
melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga serta mejamin
pemenuhan kebutuhan perkmbangan fisik, mental dan spiritual, dengan cara
memelihara dan merawat anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit tiap
anggota keluarga.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang,
pangan, papan dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana keluarga.
Mencari sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan
penghasilan keluarga, menabung untuk memenuhi kebtuhan keluarga.
e. Fungsi biologis
Fungsi biologis, bukan hanya ditujukan untuk memenuhi keturunan
tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi
selanjutnya.
f. Fungsi psikologis
Fungsi psikologis, terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih sayang
dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
g. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan
pengetahuan, keterampilan, membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak
untuk kehidupan dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya.

Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi,2008) dari berbagai fungsi diatas ada 3
fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah :
a. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka
anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosila dan spiritual.
c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa depanny

2.6 Peran Keluarga


Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :
a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dari istri dan sebagai ayah dari anak-anak,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungan.
b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual.

2.7 Tahapan Perkemabangan Keluarga


Menurut Duvall & Miller (1985) ; Carter & Mc Goldrick (1988) membagi keluarga
dalam 8 tahap perkembangan, yaitu:
a. Tahap I, Keluarga pemula atau pasangan baru (Berganning Family)
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan
keluarga tahap ini antara lain adalah :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
2. Menetapkan tujuan bersama.
3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social
4. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
5. Persiapan menjadi orang tua.
6. Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi
orang tua).
BAB III
TABULASI DATA
3.1 DATA UMUM
3.1.1 Kepala Keluarga
A. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah %


1. Laki – Laki 10 100%
2. Perempuan 0 0%
Jumlah 10 100%

B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

No. Umur Jumlah %


1. 21 – 25 5 50%
2. 26 – 30 5 50%
3. 31 – 35 0 0%
4. 36 – 40 0 0%
Jumlah 10 100%

C. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah %


1. Islam 10 100%
2. Kristen 0 0%
3. Hindu 0 0%
4. Budha 0 0%
5. Khatolik 0 0%
Jumlah 10 100%
D. Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku

No. Suku Jumlah %


1. Sasak 10 100%
2. Madura 0 0%
3. Bima 0 0%
Jumlah 10 100%

E. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah %


1. S1 4 40%
2. D3 0 0%
3. SMA 4 40%
4. SMP 2 20%
5. SD 0 0%
Jumlah 10 100%

F. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah %


1. PERAWAT 2 20%
2. Karyarawan Honorer 2 20%
3. PNS 1 10%
4. Wiraswasta 2 20%
5. Sopir 1 10%
6. Buruh 2 20%
Jumlah 10 100%
3.1.2 Komposisi Keluarga
A. JUMLAH PENDUDUK DI DUSUN PENYANGGET RT 02
No Karakteristik Jumlah %

1 Umur

16 – 20 1 10%

21 – 25 6 60%

26 – 30 3 30%

36 – 40 0 0%

Total 10 100%

2 Sex

L 0 0%

P 10 100%

Total 106 100%

3 Agama

Islam 10 100%

Kristen 0 0%

Hindu 0 0%

Budha 0 0%

Khatolik 0 0%

Total 10 100%

4 Pendidikan

SMA 7 70%
DIII 1 10%

S1 2 20%

Total 10 100%

5 Pekerjaan

Guru 1 10%

Perawat 2 20%

IRT 7 70%

Total 10 100%

3.1.3 Tipe Keluarga


Jumlah Penduduk Berdasarkan Tipe Keluarga

No. Tipe Keluarga Jumlah %


1. Nuclear Family 0 0%
2. Extended Family 4 40%
3. Dyad 6 60%
4. Singel Parent 0 0%
5. Single Adhul 0 0%
Jumlah 10 100%
3.2 DATA KUISIONER
1. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama

No. Pertanyaan Jumlah %


1. Apakah anda dan pasangan sering menjalankan ibadah
bersama?
a. Ya 6 60%
b. Tidak 4 40%
Jumlah 10 100%
2. Apakah anda dan pasangan sering makan bersama?
a. Ya 9 90%
b. Tidak 1 10%
Jumlah 10 100%
3. Apakah anda dan pasangan sering pergi rekreasi setiap
weekend?
a. Ya 4 40%
b. Tidak 6 60%%
Jumlah 10 100%
Ketarangan :Berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga
terhadap tugas perkembangan tahap 1 (pasangan baru menikah). Dengan Indikator
membina hubungan intim dan kepuasan bersama. Didapatkan hasil, sebagian besar
menjalankan tugas perkembangan dengan jumlah 63% dan sebagian kecil tidak
menjalankan tugas perkembngan dengan jumlah 37%.

2. Menetapkan tuuan bersama

No. Pertanyaan Jumlah %


1. Apakah anda dan pasangan selalu berpegang teguh dengan
ikrar janji pernikahan demi keluarga SAMAWA?
a. Ya 10 100%
b. Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%
2. Apakah anda dan pasangan siap berkomitmen untuk
berhubungan baik dengan pihak keluarga istri maupun suami?
a. Ya 10 100%
b. Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%
3. Apakah anda dan pasangan sudah merencanakan untuk
memiliki rumah sendiri?
a. Ya 8 80%
b. Tidak 2 20%%
Jumlah 10 100%
Ketarangan : berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga
terhadap tugas perkembangan tahap 1 (pasangan baru menikah).
Dengan Indikator Menetapkan tuuan bersama. Didapatkan hasil, sebagian besar
menjalankan tugas perkembangan dengan jumlah 93% dan yang tidak menjalankan
tugas perkembangan sebanyak 7%

3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman atau kelompok social


No. Pertanyaan Jumlah %
1. Apakah istri ikut dalam kegiatan PKK?
a. Ya 0 0%
b. Tidak 10 100%
Jumlah 10 100%
2. Apakah suami ikut serta dalam kegiatan keamanan lingkungan
(ronda malam)?
a. Ya 1 10%
b. Tidak 9 90%
Jumlah 10 100%
3. Apakah anda dan pasangan sering berkunjung atau dikunjungi
keluarga lain?
a. Ya 9 90%
b. Tidak 1 10%
Jumlah 10 100%
4. Apakah anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan
masyarakat?
a. Ya 7 70%
b. Tidak 3 30%
Jumlah 10 100%
5. Apakah anda dan pasangan sering bersilaturahmi dengan
teman semasa kuliah atau rekan kerja?
a. Ya 8 80%
b. Tidak 2 20%%
Jumlah 10 100%
Ketarangan : berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga
terhadap tugas perkembangan tahap 1 (pasangan baru menikah).
Dengan Indikator Membina hubungan dengan keluarga lain, teman atau kelompok
social. Didapatkan hasil sebagian menjalankan tugas perkembangan 50% dan sebagian
yang tidak menjalankan tugas perkembangan 50%

4. Merencanakan KB
No. Pertanyaan Jumlah %
1. Apakah ada rencana untuk segera memiliki momongan?
c. Ya 10 100%
d. Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%
2. Apakah ada rencana menjalankan program keluarga berenca?
c. Ya 8 80%
d. Tidak 2 20%
Jumlah 10 100%
Ketarangan : berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga
terhadap tugas perkembangan tahap 1 (pasangan baru menikah).
Dengan Indikator Merencanakan KB. Didapatkan hasil, sebagian besar menjalan kan
tugas perkembangan dengan jumlah 90% dan yang tidak menjalankan tugas
perkembangan dengan jumlah 10%
5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi
orang tua
No. Pertanyaan Jumlah %
1. Apakah anda dan pasangan siap menerima tantangan maupun
perubahan (perekonomian) dalam masa kehamilan hingga
melahirkan?
c. Ya 10 100%
d. Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%
2. Apakah anda khawatir apabila anda akan mengalami baby
Bluees pada saat setelah persalinan nanti?
c. Ya 2 80%
d. Tidak 8 20%
Jumlah 10 100%
3. Apakah suami siap ikut aktif terlibat dalam masa kehamilan
istri?
c. Ya 10 100%
d. Tidak 0 0%
Jumlah 10 100%
4. Apakah ibu siap mengalami perubahan fisik pada kehamilan?
c. Ya 9 90%
d. Tidak 1 10%
Jumlah 10 100%
5. Apakah anda dan pasangan sudah memiliki persiapan materi
atau tabungan untuk kelahiran anak ?
c. Ya 9 90%
d. Tidak 1 10%%
Jumlah 10 100%
Ketarangan : berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga
terhadap tugas perkembangan tahap 1 (pasangan baru menikah).
Dengan Indikator Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri
menjadi orang tua. Didapatkan hasil, sebagaian besar menjalankan tugas
perkembangan dengan jumlah 80% dan yang tidak menjalan kan tugas perkembangan
dengan jumlah 20%
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL
4.1 Tipe Keluarga
Berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga terhadap
tipe keluarga pasangan baru menikah yaitu :
1. Terdapat 4 (40%) KK yang tipe keluarganya extended family karena belum
mempunyai rumah sendiri dan masih tinggal bersama orang tuanya.
2. Terdapat 6 (60%) KK yang tipe keluarganya dyad family karena sudah
mempunyai rumah sendiri
4.2 Strukrur Keluarga
Berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga terhadap
struktur keluarga pasangan baru menikah didapatkan hasil yaitu :
1. Struktur peran
Dari 10 KK semua menjalankan struktur peran dengan baik dibuktikan dengan
Suami berperan aktif dalam bekerja memenuhi kebutuhan hidup keluarga
mereka. Sedangkan istri berperan aktif sebagai ibu rumah tangga yang
menyiapkan keperluan suami di rumah dan merangkap perannya itu karena
hanya demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Nilai dan Norma Keluarga
Dari 10 KK semua menjalankan nilai dan norma dengan baik dibuktikan dengan
dalam keluarga suami dan istri menekankan etika dan sopan santun dalam
bergaul dengan orang lain, saling menghormati dan menghargai serta berani
karena benar.
3. Pola Komunikasi Keluarga
Dari 10 KK semua menjalankan pola komunikasi keluarga dengan baik
dibuktikan dengan Suami dan istri mengatakan dalam keluarga komunikasi yang
digunakan adalah komunikasi terbuka, jika ada masalah maka akan
dimusyawarakan bersama.
4. Struktur Kekuasaan Keluarga
Dari 10 KK semua menjalankan struktur kekuasaan keluarga dengan baik
dibuktikan dengan Suami memiliki kekuasaan untuk memimpinn keluarga,
sedangkan istri memiliki kekuasaan untuk mengatur kebutuhan yang diperlukan.
4.3 Fungsi Keluarga
Berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga terhadap
fungsi keluarga pasangan baru menikah yaitu :
1. Fungsi Apektif
Dari 10 KK semua menjalankan fungsi Apektif dengan baik dibuktikan dengan
tiap anggota keluarga saling menerima, saling mendukung antar anggota
keluarga, menganggap anggota keluarga sebagai tempat untuk memperoleh
kehangatan, dukungan, cinta, dan penerimaan, saling menghargai dan mengakui
keberadaan hak anggota keluarga serta selalu mempertahankan hal positif dalam
keluaraga.
2. Fungsi Sosialisasi
Dari 10 KK semua menjalankan fungsi sosialisasi dengan baik dibuktikan
dengan suami dan istri berusaha untuk belajar dan banyak bertanya kepada
orang – orang yang lebih berpengalaman seperti orang tua. Kakak dan teman –
teman serta tetangga mengenai tugas peran dan fungsi keluarga yang baik.
3. Fungsi Reproduksi
Dari 10 KK terdapat 8 (80%) KK yang menjalankan fungsi reproduksi dengan
baik dibuktikan dengan suami dan istri tidak memilih menggunakan alat
kontrasepsi dikarenakan ingin segera memiliki keturunan dan telah mengetahui
tentang KB, sedangkan ada 2 (20%) KK yang tidak menjalankan fungsi
reproduksi dengan baik dikarena kurangnya pengetahuan tentang KB.
4. Fungsi Ekonomi
Dari 10 KK semua menjalankan fungsi ekonomi dengan baik dibuktikan dengan
semua pendapatan yang ada digunakan untuk keperluan sehari – hari dan hal –
hal yang tidak terduga, apabila kebutuhan terpenuhi dan masih terdapat sisa,
sisanya digunakan untuk menabung.

5. Fungsi Perawatan Kesehatan


Dari 10 KK semua menjalankan fungsi perawatan kesehatan dengan baik
dibuktikan dengan jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, kepala
keluarga langsung mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan keperibadian anggota keluargannya, mempertahaknkan hubungan
timbal balik antara krluarga dan fasilitas kesehatan

4.4 Tugas Perkembangan


Berdasarkan hasil tabulasi data yang dilakukan pada 10 kepala keluarga terhadap
tugas perkembangan tahap 1 (pasangan baru menikah). Dengan Indikator
1. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.
Didapatkan hasil, sebagian besar menjalankan tugas perkembangan dengan
jumlah 63% dan sebagian kecil tidak menjalankan tugas perkembngan dengan
jumlah 37%. Yang tidak menjalankan tugas perkembangan perkemabangan
tahap 1 indikator pertama disebabkan oleh :
a. Terdapat 4 (40%) KK yang tidak menjalankan ibadah bersama yang
disebabkan oleh kesibukan dalam bekerja sehingga pasangan tidak menjalan
ibadah secara bersama dan dilakukan masing – masing.
b. Terdapat 1 (10%) KK yang tidak sering makan bersama yang disebabkan
oleh kesibukan dalam bekerja.
c. Terdapat 6 (60%) KK yang tidak sering pergi rekreasi yang disebabkan oleh
aktivitas weekend yang digunakan untuk mengurus rumah (membersihkan
rumah, mencuci pakaian dll.) dan juga disebabkan oleh faktor ekonomi
keluarga baru.

2. Menetapkan tuuan bersama.


Didapatkan hasil, sebagian besar menjalankan tugas perkembangan dengan
jumlah 93% dan yang tidak menjalankan tugas perkembangan sebanyak 7%.
Yang tidak menjalankan tugas perkembangan perkemabangan tahap 1 indikator
kedua disebabkan oleh :
a. Terdapat 2 (20%) KK yang tidak merencanakan untuk memiliki rumah
sendiri karena sudah memiliki rumah sendiri.

3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman atau kelompok social.


Didapatkan hasil sebagian menjalankan tugas perkembangan 50% dan sebagian
yang tidak menjalankan tugas perkembangan 50%. Yang tidak menjalankan
tugas perkembangan perkemabangan tahap 1 indikator ketiga disebabkan oleh :
a. Terdapat 10 (100%) KK yang tidak ikut serta dalam kegiatan PKK karena
belum terdaftar sebagai anggota PKK (60%) dan ada (40%) KK yang
didaerahnya tidak ada PKK.
b. Terdapat 9 (90%) KK yang tidak ikut dalam kegiatan keamanan Lingkungan
karena (30%) KK sudah menggunakan security di komplek tempat tinggal,
dan (60%) tidak ada kegiatan Rondam malam di tempat tinggalnya.
c. Terdapat 1 (10%0 KK yang jarang berkunjung dan dikunjungi oleh keluarga
Karena jarak yang jauh dari keluarga atau kerabat.
d. Terdapat 3 (30%) KK yang tidak terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat
karena kesibukan dalam bekerja.
e. Terdapat 2 (20%) KK yang jarang bersilaturahmi dengan teman semasa
kuliah atau rekan kerja karena kesibukan dalam bekerja dan mengurus rumah
tangga.

4. Indikator Merencanakan KB.


Didapatkan hasil, sebagian besar menjalankan tugas perkembangan dengan
jumlah 90% dan yang tidak menjalankan tugas perkembangan dengan jumlah
10%. Yang tidak menjalankan tugas perkembangan perkemabangan tahap 1
indikator keempat disebabkan oleh :
a. Terdapat 2 (20%) KK yang tidak berencana menjalankan program KB
karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya program KB dan tidak
ada sosialisasi dari petugas kesehatan.

5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi


orang tua.
Didapatkan hasil, sebagaian besar menjalankan tugas perkembangan dengan
jumlah 80% dan yang tidak menjalankan tugas perkembangan dengan jumlah
20%. Yang tidak menjalankan tugas perkembangan perkemabangan tahap 1
indikator kelima disebabkan oleh :
a. Terdapat 2 (20%) KK yang merasa khawatir terjadinya Baby Bluess karena
minimnya pengetahuan tentang pola asuh terhadap baby dan kurangnya
informasi atau dukungan dari pihak keluarga.
b. Terdapat 1 (10%) KK yang tidak siap mengalami perubahan fisik pada
kehamilan karena takut tubuhnya menjadi tidak ideal (Gendut ataupun kurus
karna stress)
c. Terdapat 1 (10%) KK yang tidak memiliki tabungan untuk persiapan
kelahiran anak karena cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari saja
dan tidak bisa ditabung.
Jadi dapat disimpulkan dari hasil tabulasi data ynag didapatkan dari kelima indicator
tugas perkembangan tahap 1 (pasangan baru menikah) tidak terpenuhi karena terdapat
berbagai faktor dari 5 indikator tersebut yang tidak diterapkan sesuai dengan tugas
perkembangan keluarga tahap 1 (Pasangan Baru Menikah).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti
”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah.
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
a. Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
b. Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
c. Peran berubah.
d. Fungsi baru diterima.
e. Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.
f. Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat
pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina
hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial Pasangan
menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan
hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas
utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

5.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini,
agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Sagung
Seto

Allender, JA & Spradley, B. W. 2001. Community as Partner, Theory and Practice

Maglaya, A.S. (2009). Nursing practice in in the communit, (5th ed). Philadelphia:
Argonauto Corporation

Anderson.E.T & Mc.Farlane.J.M.2000.Community Health and Nursing, Concept

and Practice. Lippincott : California,

Carpenitto, L. J. 2000. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta :EGC

Effendy,N.1998.Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta :EGC

Friedman,M.M.1998.Family Nursing Research Theory and Practice,4th


Edition.Connecticut : Aplenton

Iqbal,Wahit dkk.2005.Ilmu Keerawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam Praktek.


Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga.Jakarta : EGC

Suprajitno.2004.Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek.Jakarta :EGC

Wright dan Leakey.1984.Penderita Obesitas.Jakarta : PT Pustaka Raya

Anda mungkin juga menyukai