Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK

KHUSUS

PONDOK PESANTREN NAILUNNAJAH PUTERI

SUMBERGIRANG – LASEM – REMBANG

Di susun oleh :

KELOMPOK 5

1. Faid Rifa Chasanah (1920171059 )


2. Lafifatun Ni’amah ( 1920171067 )
3. Nur Indah Lestari ( 1920171075 )
4. Tanty herwita Artiani ( 1920171043)
5. Silvia Hidayatul Romadhon ( 1920171038 )

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2019 /2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang
dikehendaki-Nya. Allah telah mencurahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan berjudul LAPORAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS KELOMPOK KHUSUS PONDOK PESANTREN
NAILUNNAJAH PUTERI SUMBERGIRANG – LASEM – REMBANG.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai pemberi syafaat dan pembawa kabar gembira.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang


bersangkutan dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini penulis
ajukan untuk memenuhi tugas yang ditetapkan oleh dosen Keperawatan
Komunitas Universitas Muhammadiyah Kudus. Penulis telah berusaha sangat
maksimal untuk memberikan yang terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan
untuk menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang
akan datang.

Dalam usaha menyelesaikan penulisan makalah ini tentu telah melibatkan


banyak pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan
konstitusi yang positif demi terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini mendapatkan sebaik-baik
pahala dari Allah. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya sehingga diharapkan dapat dijadikan
pedoman dan dapat dijadikan referensi.

Rembang, 22 Juni 2020

Penulis
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terdapat sebuah pondok pesantren puteri yang bernama


“Nailunnajah” yang didirikan oleh Hj. Muslimah sejak 20 Juli 1985
dengan jumlah santri 20 orang. Saat ini pondok pesantren “Nailunnajah
Puteri” berjumlah 150 santri yang terletak di Jawa Tengah.
Pondok Pesantren ini bersifat Independen dan mandiri, sudah
terdapat UKS tetapi PHBS di pesantren ini kurang seperti kurangnya
kesadaran mencuci tangan, di belakang asrama siswi tampak sampah
berserakan. Ada toilet yang tidak terawat, selokan yang tidak terawat
dan kotor, serta menimbulkan bau. Kamar mandi sebagian ada yang
tampak berantakan. Sebagian besar santri mengatakan mengeluh
mesara nyeri saat mengalami haid / menstruasi. Dengan kurangnya
pengetahuan mereka terhadap pendidikan kesehatan sehingga mereka
merasa resah atas apa yang mereka rasakan.
Pondok pesantren puteri Nailunnajah kebanyakan di huni oleh
santri yang berumur 12 – 23 tahun, dan sebagian besar mereka adalah
anak sekolah.

B. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
Dari pengkajian di wilayah Pondok Pesantren Puteri Nailunnajah
Sumbergirang Lasem didapatkan data hasil wawancara dan
pengamatan melalui komponen Windshield Survey sebagai berikut :

ELEMEN DESKRIPSI
Perumaha dan 1. Bangunan
lingkungan (daerah) Mayoritas bangunan adalah bangunan permanen
terbuat dari tembok.
2. Arsitektur
Bangunan rumah ukuran kecil tetapi ada juga yang
besar dan berdekat – dekatan, satu dengan lainnya,
dan sebagian lainnya memiliki corak yang sama.
Sebagian besar rumah lantainya terbuat dari tekel,
hanya sebagian kecil yang berlantaikan semen dan
tanah. Rata-rata disetiap bangunan memiliki
pencahayaan yang kurang baik, sedikitnya bangunan
yang mempunyai jendela yang dibuka setiap hari.
Lingkungan terbuka 1. Area
Pondok Pesantren Al Amin Kota Surabaya terdiri
dari banyak bangunan yang digunakan sebagai
sarana sekolah mulai kelas 1 sampai 3.
2. Kualitas
Terdapat beberapa lahan kosong lainnya tidak
dimanfaatkan untuk kegiatan pondok pesantren.
Batas Batas wilayah :
1. Barat : Pasar Sumbergirang
2. Timur : Desa Ngemplak
3. Utara : Ruko Lasem Square
4. Selatan : Pondok Pesantren Al - Banat
Tingkat sosial 1. Tingkat Sosial
ekonomi Sebagian besar masyarakat pesantren bersosialisasi
dengan baik. Koordinasi antar masyarakat cukup
baik.
2. Tingkat Ekonomi
Sebagian besar masyarakat pondok pesantren masih
berstatus siswa dan belum bekerja.
Kebiasaan Kebiasaan para santri banyak yang tidak melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat seperti masih terdapat
para santri yang membuang sampah sembarangan,
kamar yang tidak di bersihkan dengan gantungan baju
yang bertumpuk sehingga tpencahayaan tidak baik,
selain itu kamar mandi yang tidak rajin dibersihkan.
Transportasi Para santri diantar oleh keluarganya menggunakan mobil
dan sebagian besar menggunakan motor.
Fasilita umum 1. Kesehatan
Terdapat Puskesmas di Kecamatan Kecamatan Lasem
dan apotik Ayu Derma di sebelah utara Pondok
Pesantren Nailunnajah. Tetapi untuk pondok
pesantren sendiri belum memiliki poskestren.
2. Agama
Mushola : 1 buah
3. Pelayanan umum
Terdapat ruang kelas bagi masing-masing santri
sesuai dengan tingkat pendidikannya. Terdapat ruang
perpustakaan dan asrama untuk para santri.
Suku Bangsa Mayoritas santri dari suku Jawa
Agama Semua santri beragama islam
Mayoritas santri dari Masalah kesehatan terbanyak yang terjadi selama 5 bulan
suku Jawa terakhir yaitu banyak santri yang mengeluh nyeri ketika
haid / menstruasi dan kurang begitu memahami nyeri haid
tersebut dan akibat kurangnya perilaku PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat).

B. Analisis dan Sintesis


a. Sejarah
Pondok pesantren Nailunnajah Puteri didirakan Hj. Muslimah
pada tanggal 20 Juli 1985. Pondok pesantren Nailunnajah ini
bersifat Independen dan mandiri. Saat itu jumlah santri 20 orang.
b. Demografi
Pondok pesantren Nailunnajah Puteri terletak pada lokasi yang
strategis yaitu 10 meter dari jalan Pantura Semarang – Surabaya
yang berada di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang , 15
meter dari pusat perbelanjaan. Pondok pesantren ini beralamat di
Jalan Jl. Fatkhurrohman No 1 dengan luas wilayah 100 m2.
Pondok pesantren Nailunnajah terdiri dari pondok pesantren
putra dan putri. Pada pengkajian ini dilakukan pada pondok
pesantren puteri.
1) Jumlah siswa
Jumlah keseluruhan siswa pada pondok pesantren
Nailunnajah Puteri adalah 150 orang.
2) Distribusi siswa berdasarkan usia
Dari data yang didapat dapat siswa pesantren
Nailunnajah putri paling banyak berusia 12 – 15 tahun
dengan presantase 40% , yang berusia 16-18 tahun
dengan presentase sebesar 50% , dan yang berusia 19 –
23 tahun denganprosentase 10%.
3) Distribusi siswa berdasarkan suku
Dari data yang didapat sebagian besar berasal darisuku
jawa.
4) Data Status Kesehatan
Masalah Kesehatan di Pesantren:
a) PHBS : 95 orang
b) Kutu : 150 orang
c) Kudis : 10 orang
d) Gastritis : 15 orang
e) Influenza : 12 orang
f) Herpes : 3 orang
g) Diare : 11 orang
h) Reproduksi : 96 orang ( nyeri haid )
c. Fisik dan lingkungan
Ruang pondok pesantren tampak gelap, tampak pakaian dan
peralatan sholat yang digantung yang menghambat masuknya
cahaya matahari. Ventilasi pada pondok kurang. Di belakang
pondok siswa dan siswi tampak sampah berserakan. Ada toilet
yang tidak terawat, selokan yang tidak terawat dan kotor, serta
menimbulkan bau dan berlumut. Kamar mandi sebagian ada
yang tampak berantakan.
d. Pendidikan
Lama pendidikan di pondok pesantren Nailunnajah putri ada
tingkat tajhizi (persiapan) 1 tahun, wutsha (3 tahun), dan kuliah 3
tahun. Dari kelas 1 sampai kelas 2 MA masing - masing sebesar
50 orang dengan persentase 60%.
1) Distribusi jumlah siswa berdasarkan informasi kesehatan
yang di lakukan oleh petugas kesehatan sebesar 10
orang.
2) Tema informasi kesehatan
Didapatkan distribusi jumlah siswa yang di lakukan oleh
petugas kesehatan sebesar 10 orang dengan tema kesehatan
reproduksi ( nyeri haid / desminore )
3) Pelatihan dan keterampilan

Didapatkan jumlah siswa berdasarkan pernah tidaknya


mengikuti kegiatan pelatihan dan ketrampilan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan sebesar 46 orang.
4) Jenis pelatihan dan ketrampilan
Didapatkan jumlah siswa pernah tidaknya mengikuti
jenis pelatihan dan ketrampilan penggunaan pembalut yang
baik dan perawatan wajah yang baik dilakukan oleh
petugas kesehatan sebesar 20 orang.
5) Sumber informasi kesehatan
Didapatkan bahwa hampir semua siswa di pesantren
mendapatkan informasi dari petugas kesehatan puskesmas
sebanyak 80 orang.
e. Komunikasi
Jenis komunikasi Siswa paling banyak menggunakan sarana
komunikasi sekolah jenis majalah dinding sebanyak 85 orang
dengan presentasi 88,9%.
f. Kesehatan dan pelayanan social
1) Sarana kesehatan
Terdapat puskesmas disekitar pesantren ± 1,5 km
puskesmas kecamatan Lasem dan RS Swasta ± 3 km
sedangkan di pesantren tersedia UKS.
2) Program Kesehatan
UKS yang sudah berjalan, belum terlalu diterapkan PHBS
maupun penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
3) Jaminan kesehatan sekolah
Berupa kartu UKS dengan kewajiban siswa membayar
iuran kesehatan sebanyak Rp 30.000,00 per tahun.
4) Angka kesakitan Siswa
Angka kesakitan siswa dalam setahun terakhir di pesantren
dengan jumlah 68 orang.
5) Jenis penyakit dan keluhan
Berdasarkan hasil wawancara para santri mengatakan
banyak yang membuang sampah sembarangan, tidak
menaruh baju pada lemari tetapi hanya di gantung, itu
peralatan sholat yang digantung. Ada toilet yang tidak
terawat, selokan yang tidak terawat dan kotor, serta
menimbulkan bau. Kamar mandi sebagian ada yang
tampak berantakan. Selain itu banyak siswa yang sering
makan tidak teratur. Banyak santri yang mengeluh
mengenai nyeri hais seriap mereka datang bulan. Sehingga
perilaku hidup bersih dan sehat para santri kurang dengan
frekuensi 60 orang. Berdasarkan hasil wawancara para
santri saat ditanyakan progam PHBS mengatakan bahwa
mereka belum paham sepenuhnya tentang pentingnya
PHBS, sehingga mereka banyak yang merasa resah dengan
nyeri haid yang di derita selama masa menstruasi.
g. Keamanan dan transportasi
Pondok pesantren Nailunnajah Puteri berada di lingkungan yang
aman meskipun sulit dari jangkauan transportasi umum.
Mempunyai 3 satpam yang bertugas untuk berjaga di pintu
gerbang pondok pesantren.
h. Ekonomi
1) Sumber keuangan
Dari data didapatkan jenis sumber keuangan adalah dari
orang tua sebanyak 150 orang dengan presentasi 100%.
2) Jenis pekerjaan orang tua
Dari data di dapatkan bahwa jenis pekerjaan orang tua siswa
paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 42 orang dan
108 adalah petani.

3) Biaya Sekolah
Besar biaya sekolah dipondok pesantren Nailunnajah putri
untuk kelas 1 > Rp 250.000 dan untuk biaya sekolah kelas 2
antara Rp 250.000 – Rp 500.000.
4) Besar Bantuan Beasiswa Pemerintah
Dari data yang didapatkan besar pungutan biaya sekolah di
pesantren Nailunnajah Puteri paling banyak sebesar Rp
250.000 – Rp 750.000 sebanyak 52 orang.
5) Kantin tempat makan
Terdapat satu kantin yang menjual makanan dan minuman
untuk para siswa. Harga di kantin terjangkau oleh siswa,
dengan harga semua makanan di kantin Rp 1000. Kondisi
kantin tampak kurang bersih, masih ada banyak sampah
berserakan dan lalat yang berterbangan tetapi terdapat pula
mini market di dalam lingkungan Pondok Pesantren
Nailunnajah.
i. Politik dan Pemerintahan
1) Kunjungan pemerintah
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa didapatkan
bahwa kunjungan pemerintah pernah dilakukan namun
dengan waktu dan banyak kunjungan yang tidak menentu.
2) Tema Kunjungan Pemerintah
Dari data yang didapat, tema kunjungan pemerintah menurut
siswa di pondok pesantren Nailunnajah Puteri hal ini tampak
dari lingkungan pondok pesantren Nailunnajah Puteri
sendiri, yang tidak tampak adanya bendera partai, spanduk,
poster, maupun atribut partai yang lainnya.
j. Rekreasi
1) Kegiatan saat Waktu Istirahat Sekolah
Dari data didapatkan kegiatan saat waktu istirahat sekolah
siswa di Pesantren Nailunnajah Puteri paling banyak adalah
mengobrol dengan teman sebanyak 55 orang
2) Jenis Sarana Hiburan Sekolah
Dari data didapatkan bahwa jenis sarana hiburan sekolah
yang dimanfaatkan siswa di Pesantren Nailunnajah Puteri
paling banyak adalah kegiatan keagamaan (Pembacaan
Maulid Habsyi, rebana) sebanyak 68 orang.
3) Jumlah Hari Libur
Dari data didapatkan bahwa jumlah hari libur siswa
di Pesantren Nailunnajah paling banyak adalah 1-3 hari
sebanyak 53 orang.
4) Tujuan Rekreasi Waktu Libur
Dari data yang didapat bahwa tujuan rekreasi waktu libur
siswa di Pesantren Nailunnajah Puteri paling banyak adalah
Ziarah Keagamaan sebanyak 55 orang

k. Persepsi

Para santri mengartikan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai


hal yang biasa dan tidak begitu penting karena mereka
beranggapan selagi mereka sakit yang tidak parah, perilaku
kebiasaan mereka dianggap tidak bermasalah dan tetap
melakukan aktivitas fisik seperti biasa. Mereka juga menganggap
seperti menaruh tumpukan baju di gantungan baju maupun
tembok, membuang sampah saat ini hal biasa karena kadang-
kadang ada yang membersihkan. Tetapi dalam hal ini mereka
mengatakan juga belum tahu bagaimana perilaku hidup bersih
dan sehat agar lebih baik dari sebelumnya

.
C. PENENTUAN MASALAH ( DIAGNOSA
KEPERAWATAN )
No Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan
1. 1. Para siswa pondok 1. Kebersihan Kurangnya pengetahuan
pesantren mengatakan lingkungan di tentang PHBS
banyak yang Pesantren
berhubungan dengan
membuang sampah Nailunnajah banyak
sembarangan, tidak terdapat sampah yang lingkungan yang kotor.
menaruh baju pada berserakan seperti
lemari tetapi hanya di sampah botol,
gantung, selain itu bungkusan makanan,
peralatan sholat yang dan baju bekas,WC
digantung. tidak terawat,
2. Berdasarkan hasil kebersihan kamar
wawancara para siswa mandi tidak sama ada
pesantren Nailunnajah kamar mandi yang
mengatakan Ada toilet bersih dan ada kamar
yang tidak terawat, mandi yang tampak
selokan yang tidak berantakan, selokan
terawat dan kotor, tidak terawat dan
serta menimbulkan bau. tempatnya sangat
Kamar mandi sebagian kotor penuh lumut
ada yang tampak dan menimbulkan bau
berantakan. serta belum
mendapatkan
informasi kesehatan
tentang PHBS 0%.

2. 1. Para siswa pondok Mayoritas siswa / santri Tingginya angka


pesantren Nailunnajah mengalami desminore kecemasan dan kejadian
mengatakan sering ketika datang bulan/
penularan penyakit pada
merasa resah karena menstruasi / haid.
kebanyakan mereka para santri di Pesantren
mengeluh nyeri haid Nailunnajah
dan merek khawatir jika berhubungan dengan
iku berbahaya bagi
kesehatan reproduksi. kurang pengetahuan
Mereka belum terlalu tentang perilaku PHBS
mengetahui mengenai yang ditandai 60 orang
PHBS ( Perilaku Hidup
yang PHBS nya kurang.
bersih dan Sehat )

Prioritas Diagnosa Keperawatan


Potensial Untuk Penkes

Kemungkinana Diatasi
Sesuai Program Pem.
Sesuai Peran CHN

Resiko Terjadi

Minat Sasaran

Total Nilai
Dx Kep

Fasilitas
Tempat

Petugas
Waktu
Dana
Kurangnya 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 35
pengetahuan
terhadap
PHBS
Tingginya 3 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 38
tingkat
kecemasan
terhadap
desminore

Keterangan :
Skor 0 – 5
0 : tidak dirasakan
1 : sangat rendah
2 : rendah
3 : cukup
4 : tinggi
5 : sangat tinggi
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya pengetahuan tentang PHBS berhubungan dengan
lingkungan yang kotor.
2. Tingginya angka kecemasan pada para santri di Pesantren Nailunnajah
Puteri berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perilaku PHBS
yang ditandai 60 orang PHBS nya kurang.
E. INTERVENSI KEPERAWATAN

DiagnosaKeperaw Rencana Hari, Evaluasi


No Tujuan Sasaran Strategi Tempat
atan Komunitas Kegiatan Tanggal Kriteria Standar
1 Tingginya angka Tujuan jangka Santriwati KIE 1.     Berikan penyuluhan
dan Sabtu, 19 Mushola Verbal Pengertian,
kecemasan pada para panjang : Ponpes Penyuluhan kepada para santri Juni 2020 Pondok tanda dan
Para santri di POPes Nailunnajah tentang desminore Pesantren gejala,
santri di Pesantren
Nailunnajah puteri puteri Nailunnaja penyebab
Nailunnajah Puteri lasem mampu h Puteri desminore
berhubungan dengan meningkatkan Sumbergir
kurang pengetahuan pengetahuan, ang, Psikomotor Hilangnya
perubahan sikap dan Lasem, kecemasan
tentang perilaku
perilaku serta kab. terhadap
PHBS yang ditandai kemandirian Rembang. desminore
60 orang PHBS nya perorangan dalam
mengatasi masalah
kurang.
kesehatan agar dapat
hidup bersih dan
sehat.
Tujuan jangka
pendek :
Setelah mengikuti
penyuluhan selama 1
x penyuluhan santri
di pesantren
nailunnajah mampu :
Mengetahui dan
menjelaskan
pengertian desminore
dan mengetahui dan
menjelaskan tentang
penyebab desminore
A. IMPLEMENTASI DA EVALUASI KEPERAWATAN

No Diagnosis Tgl Implementasi Evaluasi


1 Tingginya angka kecemasan pada para Sabtu, 1.      Memberikan penyuluhan kepada para santri Evaluasi Struktur
19
santri di Pesantren Nailunnajah Puteri Juni 2020 tentang desminore a.       Rencana penyuluhan telah dipersiapkan
berhubungan dengan kurang seminggu sebelum acara dilaksanakan
pengetahuan tentang perilaku PHBS
yang ditandai 60 orang PHBS nya Evaluasi proses
kurang. a.       Peserta sebanyak 7 santri ( dilakukan
perwakilan santri dari santri sebanyak 150
karena adanya status darurat Covid – 19 )
b.      Penyuluhan dilakukan secara berkumpul

Evaluasi Hasil
a.       Para santri dapat memahami tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala
2 Desminore.
POA
WAKTU
PELAKSANAAN
BULAN

STRATEGI
SASARAN

METODE
TUJUAN
ACTION

MEDIA
TANGGAL
NO

PJ
1. Penyuluhan Meningkatkan Sabtu, 19 Juni 2020 pukul Kelompok Sasaran : Para Menjelas Leaflet
tentang pengetahuan, 09.00 - selesai 5 santri Nailunnajah kan dan
Desminore menghilangka puteri. Tanya
n kecemasan Target : Jawab
dan Terlaksananya
meningkatkan penyuluhan
kemampuan tentang
PHBS daam Desminore
mengatasi
masalah
kesehatan.
I. EVALUASI
Hal – hal yang perlu dievaluasi :
a. Relevansi program dengan kebutuhan siswa : hubungan program dengan
kebutuhan siswa adalah mengenai kesehatan diri baik jasmani maupun
psikologis para santri. Dengan hilangnya kecemasan, maka para santri
dapat belajar dengan rileks dan dengan besihnya lingkungan sekitar maka
para santri dapat belajar dengan nyaman.
b. Kemajuan dari rencana yang dibuat : lingkungan ponpes nailunnajah puteri
jadi terlihat lebih bersih dan para santri tidak lagi cemas setelah
dilakukanya penyuluhan.
c. Efisiensi biaya : biaya media penyuuhan = Rp 50.000
Biaya subsidi = Rp. 150.000
d. Efektivitas program : dengan adanya penyuluhan, maka kecemasan dan
kurangnya pengetahuan santri terhadap Desminore dan PHBS bisa teratasi
dan para santri bisa lebih memahami dan mengerti.
e. Dampak aktivitas program : sangat baik, program ini di sambut baik oleh
para santri dan pengasuh.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai