Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena
tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan
aktivitasnya sehari-hari. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Derajat kesehatan masyarakat ditentukan
oleh berbagai faktor yang saling mendukung satu sama lain mulai dari
lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan hingga genetika yang ada
di masyarakat. Lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan tersebut. Peranan lingkungan dalam menyebabkan timbulnya penyakit
dapat bermacam-macam. Berkaitan dengan lingkungan, pendidikan juga
merupakan salah satu peranan penting dalam dunia kesehatan terutama kesehatan
lingkungan, dan dapat berdampak buruk jika tidak diajarkan sejak dini tentang
kesehatan lingkungan.

Fasilitas sanitasi Pondok Pesantren adalah upaya untuk mengendalikan


faktor-faktor lingkungan fisik di Pondok Pesantren yang memungkinkan
menimbulkan pengaruh dan mengganggu kesehatan penghuninya dan masyarakat
di sekitar Pondok Pesantren. Fasilitas sanitasi pondok pesantren terdiri dari
penyediaan air, toilet dan kamar mandi, pengelolaan sampah dan pengelolaan air
limbah. Pembangunan sarana fasilitas sanitasi pondok pesantren sesuai dengan
persyaratan fasilitas sanitasi pondok pesantren agar dapat meningkatkan
kemampuan hidup bersih dan sehat bagi seluruh penghuni yang ada di pondok
pesantren. Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi
tempat perindukan segala macam penyakit yang dapat membahayakan seluruh
penghuni yang ada di Pondok Pesantren.

Menurut Keputusan Mentri Kesehatan 288/SK/III/2003 pengawasan


terhadap persyaratan sarana dan bangunan umum di lingkungan pemukiman,
tempat-tempat umum, lingkungan kerja dan lingkungan lainnya dilaksanakan
secara berkala, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun. Penyelenggaraan
sarana dan bangunan umum berada di luar kewenangan kementrian kesehatan,
namun sarana dan bangunan umum tersebut harus memenuhi persyaratan
kesehatan.

Di wilayah Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017


ada 17 Pondok Pesantren yang terdaftar di Kementrian Agama Lampung Tengah.
Dari 17 Pondok Pesantren diantaranya tipe B terdapat 4 Pondok Pesantren, tipe C
terdapat 9 Pondok Pesantren, dan tipe D terdapat 4 Pondok Pesantren.
Berdasarkan wawancara dengan petugas sanitasi di wilayah kerja Puskesmas
Kalirejo tidak pernah melakukan pemeriksaan sanitasi pondok pesantren secara
berkala. Pada survei pendahuluan yang telah dilakukan di Pondok Pesantren tipe
B, tipe C, dan tipe D telah memiliki fasilitas sanitasi, namun fasilitas sanitasi yang
tersedia belum memenuhi syarat kesehatan. Seperti kualitas air bersih yang belum
memenuhi syarat kesehatan, tidak memperhatikan kebersihan toilet dan kamar
mandi, tempat sampah yang tersedia tidak memiliki tutup, untuk sistem
pengelolaan air limbah yang langsung dialirkan secara terbuka dan terdapat
sampah yang dapat menyumbat saluran air limbah.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut perlu peranserta aktif dari seluruh


penghuni pondok pesantren sehingga kondisi fasilitas sanitasi yang meliputi
antara lain penyediaan air bersih, pembangunan air limbah/kotor, pembuangan
sampah, toilet dan kamar mandi.(Direktorat Jendral PPM dan PLP Departeman
Kesehatan RI Jakarta, 1993). Berdasarkan pernyataan diatas, maka kondisi
fasilitas sanitasi pondok pesantren di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung
Tengah perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak menimbulkan masalah-
masalah kesehatan lingkungan yang selanjutnya akan mempengaruhi lingkungan
hidup dalam penularan penyakit dan gangguan kesehatan pada santri dan
santriwati.

B. Rumusan Masalah

Dari survei pendahuluan yang didapat masih terdapat beberapa pondok


peantren yang tidak memenuhi syarat fasilitas sanitasi. Menurut pernyataan diatas
kemungkinan dari variabel fasilitas sanitasi belum memenuhi persyaratan yang
ditetapkan menurut Dirjen PLP dan PPM Departemen Kesehatan Republik
Indonesia tentang persyaratan kesehatan lingkungan tempat-tempat umum.

Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan pemeriksaan


terhadap fasilitas sanitasi Pondok Pesantren di Kecamatan Kalirejo Kabupaten
Lampung Tengah tahun 2017.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya keadaan sarana fasilitas sanitasi yang terdapat di
Pondok Pesantren sekecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya penyediaan air bersih di Pondok Pesantren di
Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017.
b. Diketahuinya toilet dan kamar mandi di Pondok Pesantren di
Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017.
c. Diketahuinya pengelolaan sampah di Pondok Pesantren di
Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017.
d. Diketahuinya pengelolaan air limbah di Pondok Pesantren di
Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah 2017.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan tambahan dan informasi bagi institusi untuk
mengadakan kegiatan penelitian lebih lanjut.
2. Sebagai masukan bagi petugas kesehatan agar mengetahui keadaan
sanitasi pada Pondok Pesantren di Kecamatan Kalirejo Kabupaten
Lampung Tengah.
3. Sebagai bahan masukan untuk pihak pondok pesantren bagaimana
sarana fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan di Pondok
Pesantren Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah
E. Ruang Lingkup

Penelitian ini meliputi fasilitas sanitasi yang terkait menurut Dirjen PPM
dan PLP Departemen Kesehatan Republlik Indonesia dengan persyaratan
kesehatan lingkungan tempat-tempat umum yaitu penyediaan air bersih, toilet dan
kamar mandi, pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pondok Pesantren
1. Pengertian Pondok Pesantren
Pondok pesantren terdiri dari dua kata yaitu “Pondok” dan “Pesantren”
kata “Pondok” berasal dari bahasa arab “funduq” yang berarti tempat tidur,
asrama atau hotel. Sedangkan kata “pesantren” berasal dari kata dasar “santri”
yang mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pesantrian”. Orang jawa
mengucapkannya ”pesantren” yang berarti ”tempat tinggal santri”.
(Nurjannah,2008:19). Istilah Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang
menunjukan satu pengertian. Pesantren meurut pengertian dasarnya adalah tempat
belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana
yang terbuat dari bambu. Disamping itu, kata pondok mungkin berasal dari
Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan
Madura umumnya menggunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh
dikenal dengan istilah dayah atau rangkang, di Minangkabau disebut surau.

2. Jenis – jenis Pondok Pesantren

Dari banyak dan beraneka ragamnya pesantren, pesantren itu dapat


diklasifikasikan menjadi beberapa jenis pesantren, yaitu:
a. Pondok pesantren jenis A
Dalam pesantren yang paling sederhana masjid digunakan sekaligus
sebagai tempat pengajaran agama. Jenis ini khas bagi pesantren kaum sufi
(pesantren tarikat) dengan pengajian-pengajian yang teratur dalam masjid
dengan pengajaran pribadi oleh anggota kaum, yang tidak tinggal dan
didalam pesantren.
b. Pondok pesantren jenis B
Bentuk dasar dilengkapi dengan suatu “pondok” yang terpisah, yaitu
asrama bagi para santri yang sekaligus menjadi ruangan untuk tinggal dan
belajar yang sederhana. Pondok (komplek tempat kediaman dan belajar
para santri) sering terdiri dari rumah-rumah kayu atau bambub untuk
pemondokan maupun ruangan-ruangan belajar yang terpisah.
c. Pondok Pesantren jenis C
Jenis pesantren ini dengan komponen-komponen klasik yang diperluas
dengan suatu madrasah, menunjukkan dorongan modernisasi dari Islam
pembaharuan. Madrasah dengan suatu struktur tingkatan kelas banyak
memberikan pelajaran yang bukan keagamaan. Kurikulumnya berorientasi
kepada skeolah-sekolah pemerintah yang resmi.

d. Pondok pesantren jenis D


Yaitu pesantren yang telah memperluas komponen pesantren dengan suatu
sekolah formal (madrasah), dan memiliki program (jadwal)
tambahan/pelengkap dalam pendidikan keterampilan dan terapan bagi para
siswa maupun remaja dari desa-desa sekitarnya. Dalam sektor pertanian
mereka menguasai lahan, empang, kebun, peternakan dan pertanian
mereka menguasai lahan, empang, kebun, peternakan dan lainnya, juga
mereka mengadakan kursus tehnik pertanian yang intensif.
e. Pondok pesantren jenis E
Jenis pesantren ini disebut juga pesantren modern, karena selain
pendidikan keislaman klasik, juga memiliki semua tingkat sekolah formal
dari sekolah dasar sampai universitas.
(Nurjannah,2008:20:21)

Anda mungkin juga menyukai