Anda di halaman 1dari 16

PENINGKATAN PENGETAHUAN SANTRI PONDOK PESANTREN AS-

SALAFY NURUL MUBAROK KOTA SEMARANG DENGAN


PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI SANITASI DAN HYGIENE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan dan Pengorganisasian


Masyarakat

Dosen Pengampu : Alfiana Ainun N., S.KM., M.Kes.

Disusun oleh : Kelompok 4 Rombel 4B Kesehatan Masyarakat

Amalia Augustina Fadlilah (6411419048)


Muhammad Yamin Dirmawan (6411419056)
Intan Amelia Andoea (6411419057)
Mar’atul Sarifah (6411419062)
Anastasia Kinanti Sekar Ayu (6411419073)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


WHO telah membuktikan melalui penelitiannya di seluruh dunia dengan
menghasilkan data bahwa angka kematian (mortalitas), angka kematian orang sakit
(morbiditas) serta seringnya terjadi epidemi ditemukan di tempat-tempat yang kondisi
hygiene dan sanitasi lingkungannya buruk, seperti banyak sampah menumpuk, lalat,
nyamuk, kondisi air yang buruk, keadaan sosial ekonomi yang jelek. Dengan demikian,
sanitasi lingkungan sangat penting untuk mencegah berbagai timbulnya penyakit
dengan memutus atau mengendalikan faktor lingkungan yang menjadi mata rantai
penularan penyakit.
Sanitasi Lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyedian air bersih dan sebagainya.
Sanitasi lingkungan ditujukan untuk memenuhi persyaratan lingkungan yang sehat dan
nyaman. Upaya sanitasi dasar meliputi sarana pembuangan kotoran manusia, sarana
pembuangan sampah, saluran pembuangan air limbah, dan penyediaan air bersih.
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang tertua di
Indonesia. Lembaga pondok pesantren memainkan peranan penting dalam usaha
memberikan pendidikan bagi bangsa Indonesia terutama pendidikan agama. Kehadiran
pondok pesantren di tengah–tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga
pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga penyiaran agama dan sosial keagamaan. Bagian
kesehatan di Pondok Pesantren beberapa diantaranya terdiri dari terpenuhinya
kebutuhan fisiologis dan psikologis, mencegah penularan penyakit serta mencegah
terjadinya kecelakaan. Untuk memperoleh kondisi Pondok Pesantren yang sehat
ditentukan dari tersedianya sarana sanitasi lingkungan seperti ventilasi, penerangan
alami, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah atau kotoran manusia
dan air bersih.
Untuk itu, kami ingin melaksanakan penyuluhan tekait hygiene dan sanitasi
Pondok Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok Semarang. Pondok pesantren ini berlokasi
cukup jauh dari keramaian dan di kanan kirinya masih terdapat sawah dan kebun.
Pembangunan pondok pesantren ini belum 100% selesai, sehingga masih banyak
genangan-genangan air bekas mengaduk semen, dan tumpukan karung semen. Hal ini
dapat mempengaruhi kesehatan santri yang ada di pondok pesantren tersebut.
Diharapkan dengan adanya penyluhan dari kami, maka pengetahuan santri Pondok
Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok Semarang mengenai sanitasi dan hygiene dapat
meningkat dengan baik dan mereka dapat menerapkan apa yang sudah kami berikan.

1.2. Tujuan
Tujuan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang sanitasi dan hygiene, adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran santri akan pentingnya lingkungan
dan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Agar santri mampu memecahkan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan kesehatan lingkungan.
c. Agar tercipta keterpaduan antar program kesehatan dan antar sektor terkait
yang dilaksanakan dengan pendekatan penanganan secara holistik terhadap
penyakit yang berbasis lingkungan.
d. Meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit yang berbasis lingkungan
melalui pemantauan wilayah setempat (PWS) secara terpadu.

1.3. Manfaat
a. Bagi Pondok Pesantren
Sebagai metode dalam menambah pengetahuan santri untuk selalu menjaga
gaya hidup yang sehat dan bersih.
b. Bagi Santri
Sebagai sarana dan menambah pengetahuan dan memotivasi santri untuk
hidup sehat dan bersih.
c. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan informasi mengenai
penerapan media penyuluhan bagi ilmu kesehatan masyarakat dalam upaya
menjaga kesehatan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Bentuk Kegiatan


Kegiatan penyuluhan di Pondok Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok, Kota
Semarang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 18 Juni 2021 bertempat di mushola
Pondok Pesantren As-Salafy. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyuluhan
kesehatan mengenai sanitasi dan hygiene. Pada kesempatan kali ini, kami bekerjasama
dengan salah satu UKM yang ada di Universitas Negeri Semarang, yaitu Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia PT UNNES (HIPMI PT UNNES) atau disebut juga UKM
KWU UNNES.
Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai sanitasi dan hygiene bagi para
santri dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan kegiatan:
a. Rapat anggota kelompok 5 mengenai kegiatan apa yang dapat dilaksanakan.
b. Permohonan kerjasama dengan HIPMI PT UNNES untuk melaksanakan
kegiatan ini, sebagai pengisi acara penyerahan donasi dari HIPMI PT UNNES.
c. Persiapan alat dan bahan.
d. Briefing bersama HIPMI PT UNNES terkait kegiatan penyuluhan.
2. Kegiatan penyuluhan kesehatan sekaligus pemberian donasi:
a. Pembukaan oleh Ketua Panitia Donasi dari HIPMI PT UNNES.
b. Penyerahan donasi.
c. Penyuluhan kesehatan mengenai sanitasi dan hygiene, termasuk cara menjaga
hygiene personal, pentingnya kebersihan, serta cara mencuci tangan yang baik
dan benar.
d. Sesi tanya jawab dengan santri sebagai peserta penyuluhan kesehatan.
3. Penutupan:
a. Pemberian doorprize bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan dan
sudah mengajukan pertanyaan.
b. Foto bersama dengan peserta penyuluhan.
c. Makan bersama dengan seluruh peserta penyuluhan dan pengurus Pondok
Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok.
d. Berpamitan dengan peserta penyuluhan dan pengurus Pondok Pesantren As-
Salafy Nurul Mubarok.

2.2. Sasaran
Sasaran utama kegiatan ini adalah santri dan santriwati Pondok Pesantren As-
Salafy yang berjumlah kurang lebih 50 orang dengan rentang usia 5-17 tahun. Selain itu
sasaran dari kegiatan ini juga termasuk pengurus Pondok Pesantren As-Salafy Nurul
Mubarok sebagai pengambil keputusan dan kebijakan di lingkungan pondok pesantren.

2.3. Output dan Outcome


Output merupakan hasil langsung dari sebuah proses. Output yang didapat
dari kegiatan ini bagi santri/santriwati Pondok Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok
Semarang diantaranya adalah:
1. Santriwan/santriwati diberikan pendidikan kesehatan (penyuluhan) mengenai
pengertian sanitasi, hygiene, bagaimana menjaga kebersihan tempat tinggal,
dan mengetahui syarat jamban sehat.
2. Dari hasil penyuluhan, santriwan/santriwati memahami isi materi yang
disampaikan dan diakhir sesi diberikan waktu tanya jawab. Didapatkan
beberapa pertanyaan dari para santri diantaranya:
a. Bagaimana agar kita (para santri) dapat terhindar dari penyakit?
b. Bagaiaman cara kita menjaga kesehatan lingkungan?
3. Untuk mengevaluasi pemahaman para santri terhadap isi materi penyuluhan,
maka diberikan beberapa pertanyaan terkait isi materi penyuluhan. Santri
yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar diberikan door prize
sebagai tanda apresiasi.
Sedangkan Outcome yang didapatkan diantaranya adalah:
1. Dengan adanya program pemberdayaan masyarakat yang berupa penyuluhan
kesehatan di Pondok Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok Semarang ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para santri tentang cara hidup
sehat, menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan derajat kesehatan. Dan
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para santri pentingnya menjaga
tubuh tetap sehat untuk meningkatkan produktivitas.
2. Lebih jauh, diharapkan para santri dapat terhindar dari penyakit yang sering
dialami di pondok, seperti kudis, kolera, dll.
3. Universitas Negeri Semarang, khususnya Jurusan Kesehatan Masyarakat
dikenal sebagai institusi yang mempunyai kepedulian terhadap permasalahan
masyarakat khususnya generasi muda.

2.4. Deskripsi Proses Kegiatan


Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang sanitasi dan hygiene di Pondok
Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang secara
umum berjalan dengan lancar. Kepala Pondok Pesantren dan Pengurus Pondok
Pesantren membantu mempersiapkan tempat dan mengkoordinir peserta penyuluhan.
Peserta penyuluhan merupakan santri yang berusia 5-17 tahun. Tempat yang dipakai
untuk kegiatan tersebut adalah mushola yang terdapat pada Pondok Pesantren As-Salafy
Nurul Mubarok Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang.
Sebelum melakukan kegiatan penyuluhan, pemateri memperkenalkan diri
terlebih dahulu kemudian mencoba menggali pengetahuan dasar sanitasi dan hygiene.
Pemateri mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pengertian sanitasi dan hygiene,
ciri-ciri sanitasi yang baik, contoh dari sanitasi lingkungan. Setelah menggali
pengetahuan dasar kemudian pemateri mulai memaparkan materi pendidikan kesehatan
tentang sanitasi dan hygiene. Selama kegiatan penyuluhan berlangsung tampak peserta
antusias dan memperhatikan isi materi penyuluhan. Kegiatan pemberian materi
berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan menunjukan video mencuci tangan yang
benar, kemudian menyuruh semua santri ikut mempraktekkannya. Di akhir sesi
pemateri memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait
materi yang telah disampaikan. Didapatkan 3 pertanyaan dari peserta penyuluhan terkait
isi materi. Setelah menjawab pertanyaan dari peserta, pemateri melakukan evaluasi
terkait pemberian materi yang telah disampaikan dengan cara memberikan pertanyaan
dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan tersebut,
santri yang menjawab pertanyaan dari pemateri yaitu terdapat 2 santri. Peserta yang
mampu menjawab pertanyaan dan bertanya mendapatkan door prize sebagai tanda
apresiasi dan setelah itu kegiatan penyuluhan ditutup dengan kegiatan foto bersama
antara penyelanggara acara dengan santri peserta penyuluhan.
Adapun kendala yang dihadapi penyuluh yaitu
pada saat melakukan penyuluhan secara umum adalah waktu dalam pelaksanaan
penyuluhan di sore menjelang malam, sehingga perlu tenaga ekstra dari panitia untuk
membuat santri tetap memperhatikan pemberian materi.

2.5. Evaluasi Kegiatan


Untuk menilai keberhasilan kegiatan ini, perlu dilakukan evaluasi yang
meliputi :
a. Indikator Input
Penilaian/evaluasi input berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya. Indikator
input dalam program ini diantaranya :
- Tersedianya tenaga pelaksana program Peningkatan Pengetahuan Santri
Pondok Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok Semarang Dengan
Penyuluhan Kesehatan Mengenai Sanitasi dan Hygiene
- Tersedianya peralatan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
program Peningkatan Pengetahuan Santri Pondok Pesantren As-Salafy
Nurul Mubarok Semarang Dengan Penyuluhan Kesehatan Mengenai
Sanitasi dan Hygiene
- Tersedianya metode pelaksanaan program Peningkatan Pengetahuan Santri
Pondok Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok Semarang Dengan
Penyuluhan Kesehatan Mengenai Sanitasi dan HygieneIndikator Proses
b. Penilaian/evaluasi proses berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan program
dengan perencanaan sebelumnya. Indikator proses terdiri atas :
- Kesesuaian penggunaan metode/langkah-langkah dalam pelaksanaan
program, sehingga dapat mencapai tujuan program yang telah ditetapkan.
c. Indikator Output
Penilaian/evaluasi terhadap output atau hasil dari program Peningkatan
Pengetahuan Santri Pondok Pesantren As-Salafy Nurul Mubarok Semarang
Dengan Penyuluhan Kesehatan Mengenai Sanitasi dan Hygiene yang memiliki
pemahaman yang tinggi dan mampu melaksaakan hygine dan sanitasi.
d. Indikator Outcome/Impact
Penilaian/evaluasi terhadap outcome atau dampak yang ditimbulkan oleh
pelaksanaan program Peningkatan Pengetahuan Santri Pondok Pesantren As-
Salafy Nurul Mubarok Semarang Dengan Penyuluhan Kesehatan Mengenai
Sanitasi dan Hygiene. Indikator outcome (jangka pendek) berupa terlaksananya
hygine dan sanitasi di pondok pesantren as salafi sehingga terhindar dari
penyakit-penyakit yang disebbakan oleh tidak baiknya hygine dan sanitasi.
Sedangkan indikator impact (jangka panjang) berupa terlaksananya hygine dan
sanitasi sehingga meningkatkan derajat kesehatan.
Penilaian/evaluasi mengenai keberhasilan program dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
- Sebelum melaksanakan penyuluhan hygine dan sanitasi, dilakukan pretest
terhadap seluruh peserta dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan peserta terkait dengan hygine dan sanitasi.
- Setelah dilakukan penyuluhan oleh organisasi HIPMI PT UNNES kepada
santri Pondok Pesantren As Salafy Nurul Mubarok kemudian dilakukan
post test. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan
pengetahuan peserta setelah mendapatkan penyuluhan sanitasi dan hygiene
BAB II
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kegiatan yang dibuat oleh Kelompok 4 Pengembangan dan
Pengorganisasian Masyarakat rombel 4B Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Semarang yang bermitra dengan Unit Kegiatan Mahasiswa HIPMI PT UNNES 2021
mendapat dukungan positif dari pengasuh pondok pesantren dan sangat mengapresiasi
program tersebut. Penyuluhan kesehatan ini membantu meningkatkan pengetahuan
santri dengan cara memberikan informasi seputar sanitasi dan hygine. Banyak kasus
penyakit kulit dan penyakit-penyakit yang diderita santri akibat kurangnya sanitasi dan
hygiene yang baik sehingga dilakukanlah kegiatan ini. Kegiatan Penyuluhan ini
memberikan informasi yang sangat dibutuhkan oleh santri sehingga sangat antusias dan
senang sekali dengan penyuluhan yang disampaikan.
LAMPIRAN

Anggaran
Sie Perkap
Keterangan Satuan Jumlah Harga
Proyektor buah 1 Rp. 10.000,-
Total Rp. 10.000,-

Sie Acara
Keterangan Satuan Jumlah Harga
Tango bungkus 1 Rp. 8.000,-
Deka Crepes bungkus 1 Rp. 11.500,-
Gery Salut Wafer bungkus 1 Rp. 12.000,-
Kertas Payung lembar 1 Rp. 2.000,-
Total Rp. 33.500,-

Total
Keterangan Harga
Sie Perkap Rp. 10.000,-
Sie Acara Rp. 33.500,-
Total Rp. 43.500,-

Susunan Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan HIPMI PT UNNES X KESMAS PEDULI DAN BERBAGI
Penanggung Jawab : Doni Puji Laksono
Ketua panitia : Feri Iansyah
Sekretaris : Salwa Khoirunnisa
Bendahara : Lydia Katarina
Humas : Defa Eza
Sie. Acara : Gilang Ramadhan
Sie perkap : Faishal
Sie. Dokumentasi : Bintang Dicaprico
Sie. Konsumsi : Maria Christie
Penanggung Jawab Penyuluhan : Mar’atul Sarifah
Jadwal Kegiatan
Tahapan Tanggal Waktu Tempat Keterangan
12 Juni 2021 16.00 – online Rapat Perdana
17.00 Penyusunan Kegiatan
Penyuluhan
13 Juni 2021 – Persiapan materi, video,
17 Juni 2021 dan powerpoint
12.00 – Kos Persiapan door prize,
14.30 Mar’a pembagian materi, serta
Persiapan Latihan bersama senam
Acara cuci tangan
15.00-15.30 Gedung Briefing bersama HIPMI
18 Juni 2021 KWU PT UNNES
Unnes
Lt. 3
16.30-16.50 Perjalanan menuju Pondok
Pesantren As-Salafy Nurul
Mubarok
16.50-17.00 Pembukaan oleh HIPMI
PT UNNES
17.00-17.10 Sambutan oleh Kepala
Pondok Pesantren As-
Salafy Nurul Mubarok
Mushola
Pelaksanaan 17.10-17.15 Penyerahan donasi dari
18 Juni 2021 Pondok
Kegiatan HIPMI PT UNNES
17.15-17.40 Pesantren Pemaparan materi
17.40-18.20 Break Sholat Maghrib
18.20-18.50 Pemutaran video, sesi
tanya jawab, serta sesi
praktik senam cuci tangan
18.50-19.30 Break Sholat Isya
Penutupan 18 Juni 2021 19.30-19.40 Mushola Pemberian door prize
Acara Pondok kepada santri yang mampu
Pesantren menjawab dan santri yang
mengajukan pertanyaan.
19.40-19.45 Foto bersama
19.45-20.10 Makan bersama
20.10-20.20 Berpamitan dengan santri
dan pengurus Pondok
Pesantren As-Salafy Nurul
Mubarok

Materi Penyuluhan
Sanitasi adalah cara – cara pencegahan kontaminasi dari produk, bakteri, atau
limbah untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Hygiene adalah gaya hidup yang
mengarah kepada praktek kehidupan sehari – hari untuk menjamin kebersihan dan
kesehatan yang baik.
 Mengapa sanitasi yang baik diperlukan?
Karena kebersihan dan kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor penentu
utama terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Walaupun ada juga beberapa faktor
lainnya seperti :
a. Perilaku,
b. Keadaan pelayanan kesehatan, dan
c. Keturunan.
Untuk menjaga kesehatan dan kebershan diri dan lingkungan, diperlukan perilaku
higienis yaitu upaya memelihara kebersihan dan kesehatan diri dengan cara:
a. Mandi teratur,
b. Menyikat gigi,
c. Berpakaian bersih dan disetrika,
d. Membersihkan lubah hidung, telinga dan sela kuku,
e. Memotong kuku secara rutin,
f. Mencuci tangan dengan sabun.
 Manfaat dari sanitasi dan hygiene yaitu untuk:
a. Mencegah penyakit menular,
b. Mencegah kecelakaan
c. Mencegah timbulnya bau tidak sedap,
d. Menghindari pencemaran,
e. Mengurangi presentasi sakit,
f. Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman.
 Tujuan sanitasi dan hygiene adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan
keracunan serta gangguan kesehatan lain sebagai akibat adanya interaksi dengan
faktor – faktor lingkungan hidup.
 Sanitasi dasar adalah sanitasi yang diperlukan untuk menyehatkan lingkungan
tempat tinggal, seperti:
1. Mencuci tangan pakai sabun
2. Mengolah air bersih & makanan secara aman
3. Mengolah sampah
4. Mengelola limbah cair rumah tangga
5. Stop BAB sembarangan
Jangan biasakan BAB sembarangan, seperti di kebun, sungai, semak-semak, pantai
dan lainnya karena dapat mencemari lingkungan. Banyak sekali penyakit yang
ditimbulkan karena BAB sembarangan, diantaranya adalah:
1. Typus
2. Disentri
3. Kolera
4. Macam² Cacing (Cacing gelang, kremi, tambang, dan cacing pita)
Selain menghentikan kebiasaan BAB sembarang, dibutuhkan juga jamban sehat
untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Syarat jamban yang sehat antara lain:
- Tidak mencemari tanah disekitarnya
- Mudah dibersihkan
- Dilengkapi dinding dan atap
- Penerangan dan ventilasi yg cukup
- Lantai kedap air
- Luas ruangan memadai
- Tersedia air, sabun, dan alat pembersih
Dan juga jangan lupa membiasakan CPTS yaitu cuci tangan pakai sabun, prinsipnya
adalah mencuci tangan pakai sabun tangan dan air mengalir
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai