Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SANITASI LINGKUNGAN

“Kajian Sanitasi Lingkungan Di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek


Malang”

Oleh:
- Nazri Dzul Qiror (21601061037)
- Ariski Vevi L.W (21601061039)
- Afifah Muhdotul Febriana S (21601061041)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pondok pesantren sabilurrosyad adalah pondok pesantren tradisional yang terletak di
daearah malang, yang tepatnya di dusun gasek desa karang besuki kecamatan sukun
kabupaten malang, pondok pesantren ini didirikan pada tahun 2001 oleh beberapa donatur
yang tidak mau disebutkan namanya, beliau semua mewakafkan tanah kurang lebih 2000
meter persegi dan diserahkan kepada yayasan NU untuk dibangun sebuah pesantren.
Keadaan lingkungan pondok pesantren merupakan lingkungan sehari-hari yang
didalamnya seluruh santri berinteraksi dengan teman-temannya, guru atau
ustadz/ustadzahnya, serta seluruh komponen yang ada disekitaran tersebut tidak menuntut
kemungkinan lingkungan tempat santri tersebut juga harus sesuai dengan aturan dan sanitasi
lingkungan yang telah ditentukan, maka dari itu harus diperhqatikan dengan baik.
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan kkotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi
lingkungan dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang ditunjukan untuk meningkatkan dan
mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi
kesejahteraan manusia. Lingkungan yang sanitasinya buruk akan berdampak buruk pula bagi
kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan sanitasi lingkungan yang berada di lingkungan pesantren
tersebut?
2. Apakah sanitasi yang di terapkan sudah memenuhi kriteria?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sanitasi lingkungan yang berada di lingkungan
pesantren
2. Untuk mengetahui apakah sanitasi yang di terapkan sudah sesuai dengan kriteria
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sanitasi Lingkungan
Sanitasi dalam bahasa Inggris berasal dari kata sanitation yang diartikan sebagai
penjagaan kesehatan (Echols.2003). Ehler dan Steel mengemukakan bahwa sanitasi adalah
usaha-usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor lingkungan yang dapat menjadi mata
rantai penularan penyakit(Anwar.1997). Sedangkan menurut Azawar mengungkapkan bahwa
sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan teknik
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi
derajat kesehatan manusia(Azwar.1990). Sanitasi menurut World Health Organization
(WHO) adalah suatu usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup(Yula.2006). Dari beberapa
pengertian sanitasi di atas dapat diambil pengertian sanitasi adalah suatu usaha pencegahan
penyakit dengan melenyapkan atau mengendalikan faktor-faktor risiko lingkungan yang
merupakan mata rantai penularan penyakit.
Rantetampang, mengungkapkan bahwa sanitasi ialah suatu cara untuk mencegah
berjangkitnya penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber penularan.
Putranto juga menyatakan bahwa sanitasi adalah usaha-usaha kesehatan lingkungan yang
menitik beratkan pada pengawasan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat
kesehatan manusia. Sedangkan menurut( Notoadmojo 1993), sanitasi itu sendiri merupakan
perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia
bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia, sedangkan untuk pengertian
dari sanitasi lingkungan, sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyedian air bersih dan sebagainya.
Selanjutnya, Soemirat mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat
yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan manusia .
Sanitasi lingkungan mengutamakan pencegahan terhadap faktor lingkungan
sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit akan dapat dihindari. Usaha sanitasi dapat
berarti pula suatu usaha untuk menurunkan jumlah bibit penyakit yang terdapat di lingkungan
sehingga derajat kesehatan manusia terpelihara dengan sempurna(Azwar.1990). Sanitasi
lingkungan juga merupakan salah satu usaha untuk mencapai lingkungan sehat melalui
pengendalian faktor lingkungan fisik khususnya hal-hal yang mempunyai dampak merusak
perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Usaha sanitasi lingkungan
menurut Kusnoputranto adalah usaha kesehatan yang menitikberatkan pada usaha
pengendalian faktor lingkungan fisik yang mungkin menimbulkan dan menyebabkan
kerugian dalam perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia(Kasno.1986).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Dari hasil survey yang kami lakukan di pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek
Malang dengan survey beberapa aspek antara lain : luas bangunan, kondisi bangunan,
material, penyedian air bersih, udara bersih, MCK, taman, selokan, pengelolahan limbah,
kesehatan, kesejahteraan dan penataan ruang. Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang
terletak di jalan Candi 6C No.303, Karangbesuki, Sukun, Malang. Pondok pesantren ini
terdiri dari beberapa bangunan utama yaitu Masjid, gedung sekolah, kantor yayasan, pondok
putri dan pondok putra.
Berdasarkan survey yang kami lakukan luas bangunan pada pondok pesantren
Sabilurrosyad Gasek ini yang tau hanyalah para pengurus pondok, untuk santri – santri tidak
mengetahui luas wilayah banguan tersebut. Kondisi bangunan di pondok pesantren ini sudah
menjadi bangunan asli. Bangunan asli yang dimaksud adalah bangunan di pondok pesantren
ini telah dibangun dengan menggunakan batu, semen, bata yang layaknya orang membangun
rumah pada zaman sekarang. Pembangunan ini telah dilakukan sekitar tahun 2016. Pada
tahun sebelum tahun 2015 pondok pesantren ini bangunannya masih berupa bangunan yang
terbuat dari bambu dan kayu. Terjadinya renovasi ini berjalan dengan seiring perkembangan
jaman pada masa sekarang. Selain itu juga factor yang mendukung adalah karena dari
semakin tahun para santri telah mengalami peningkatan, hal ini juga yang memicu untuk
mengembangkan pondok pesantren ini. Jadi pada tahun 2016 dipondok pesantren ini telah
mempunyai ruang gedung asli dan bukan lagi terbuat dari bahan bambu ataupun kayu.
Jumlah santri yang ada di dalam pondok pesantren ini terdiri dari ± 450 orang untuk santri
putri dan ±300 orang untuk santri putra. Santri ini terdiri dari santri yang sekolah dari
jenjang sekolah menengah pertama (SMP) sampai mahasiswa.
Penyediaan air bersih yang ada di pondok pesantren ini terdiri dari dua macam, yaitu
ada yang memanfaatkan sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan ada juga yang
memanfaatkan air pam dari perusahaan milik pengusaha di sekitar pondok pepesantren yang
dialirkan di pondok tersebut, pemanfaatan air sumur ini yang menggunakan adalah para santri
putri saja. Pemanfaatan air pam ini di alirkan ke pondok putra. Hal ini di karenakan pondok
putra letaknya berada di depan dibandingkan pondok pesantren putri yang letaknya berada di
bagian belakang. Pemanfaatan air ini digunakan untuk mandi, masak, mencuci baju dan
berbagai kegiatan yang lainnya. Dari dua sumber air ini dapat mencukupi kebutuhan air
bersih yang ada dipondok pesantren tersebut. Keadaan air di pondok pesantren ini tergolong
dengan keadaan air bersih, airnya tidak berwarna dan tidak menimbulkan bau.
Keadaan udara yang ada di dalam lingkungan pondok pesantren ini tergolong dalam
kategori udara bersih. Dapat dikatakan sebagai udara bersih dikarenakan pada lingkungan
pondok pesantren ini jauh dari pencemaran udara ataupun hal- hal yang dapat menyebabkan
pencemaran udara. Lokasi pondok pesantrek gasek tidak berada di tepi jalan raya, hal ini
yang memicu udara bersih masih terjaga. Di dalam area pondok ini juga di tanami berbagai
macam pohon, pohon ini juga dapat membuat menyerap udara yang mengandung CO2dan
mengahasilkan udara bersih. Udara bersih juga sangat bermafaat bagi manusia yang telah
hidup dalam suatu lingkungan tersebut. Dengan terjaganya udara bersih ini dapat mencegah
beberapa penyakit yang telah ditimbulkan akibat pencemaran udara. Berdasarkan survey dari
santri yang saya wawancarai, udara bersih ini lebih baik di area pondok pesantren putra. Hal
ini dikarenakan di pesantren putra tidak ada pencemaran udara yang menimbulkan bau.
Dipondok putri terdapat kandang ayam yang cukup besar dimana letak kandang ayam ini
berada didalam pondok putri. Kadang ayam ini akan menimbulkan bau apabila basah. Selain
itu juga bekas bau sisa- sisa makanan yang telah basi juga menimbulkan bau. Hal ini
dikarenakan makanan tersebut diberikan ke ayam. Letak kandangan ayam ini berada di tepat
sebelahnya jalan kearah dapur dan kamar mandi putri, jadi wajar apabila menimbulkan bau
ketika akan melintasi jalan tersebut.
Persedian MCK (Mandi Cuci Kakus) adalah sebuah kebutuhan yang pasti dilakukan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. MCK yang tersedia di dalam pondok
pesantren ini telah tersedia dengan baik, dalam artian persediaan kamar mandi yang ada di
pondok pesantren ini telah dapat dikatakan lebih dari cukup. Persediaan kamar mandi yang
berada di pesantren putri berjumlah 22 kamar mandi. Dari jumlah 22 kamar mandi ini ada 16
kamar mandi yang telah dilengkapi WC sedangkan 6 kamar mandi lainnya tidak dilengkapi
WC. Persediaan kamar mandi yang ada dipondok putra sekitar 13 kamar mandi. Dari jumlah
13 kamar mandi ini ada 8 kamar mandi yang telah dilengkapi oleh WC sedangkan 5 kamar
mandi lainnya tidak dilengkapi oleh WC dan beberapa kamar mandi juga tersedia di kantor
yayasan pondok tersebut. Keadaan kamar mandi ini tergolong dalam keadaan kamar mandi
yang lumayan bersih. Persediaan air yang digunakan didalam kamar mandi ini diambil dari
air dari sumur untuk yang pondok putri sedngkan kamar mandi di pondok putra
menggunakan air dari pam. Keadaan tempat yang digunkan untuk mencuci adalah tidak jauh
dari kamar mandi. Tempat memcuci baju yang dipondok putra tidak melakukan survey secara
langsung, jadi tidak dapat mengatakan bagaimana keadaan lingkungan mencuci baju untuk
pondok putra. Keadaan kamar mandi ini baik di pondok putra maupun di pondok putri telah
dalam keadaan terawat namun ada beerapa kamar mandi yang mengguanakan air dengan
menggunakan satu aliran kran namun untuk banyak bak mandi yang dialiri. Akan tetapi ada
pula kamar mandi yang menggunakan satu kran untuk satu kamar mandi. Didepan tempat
kamar mandi ini telah di sediakan tempat sampah. Hal ini dapat memicu dapat mengurangi
pembuangan sampah di dalam kamar mandi yang secara illegal. Keadaan tempat yang di
gunakan untuk membuang air besar ini juga terlihat lumayan bersih. Hal ini dalam waktu satu
minggu sekali telah dilakukan jadwal untuk membersihkan kamar mandi.
Keadaan taman yang ada di area pondok ini telah mengalami perubahan, dapat
dikatakan begini karena area taman yang ada di dalam pondok ini telah dijadikan bangunan
untuk pondok pesantrean putra dan untuk pondok pesantren putri ada taman tetapi tanaman
tersebut tidak besar. Taman ini di tamani oleh beberapa macam tanaman hias dan beberapa
tumbuhan- umbuhan pohon. Selain itu juga pada taman ini juga di tanami tanaman obat
herbal dan beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memanfaatkan masak (bumbu
masak). Menurut hasil penelitian yang saya lakukan bahwa pernah dahulu di tanami berbagai
macam tumbuhan sayur- sayuran namun tanaman sayuran ini pada saat ini telah tidak ada
karena tanaman ini telah mati.
Drainrase dapat dikatakan sebagai pembuangan atau selokan. Tempat pembuangan
pada pondok ini adalah sudah mengalami perkembangan. Tempat pembuangan atau selokan
ini sudah dalam keadaan tertutup dengan keadaan ini sudah tidak dapat menimbulkan bau dan
telihat. Pembuangan ini akan di alirkan keselokan masyarakat. Untuk tempat pembuangan
yang ada di pondok pesantren putra pembuangannya telah dialirkan di sekolakan depan
pondok yang berada di depan jalan raya. Selokan atau pembuangan ini yang di buang sudah
berupa air saja tidak ada sampah ataupun bahan lain yang dapat menyumbat aliran selokan.
Pengelolahan sampah yang ada di pondok pesantren putra atau putri sudah ada
penangan, pihak dari yayasan pondok ini telah menyediakan tempat sampah di berbagai
macam gedung- gedung namun secara khusus untuk pengelolahan sampah ini belum ada
penangan. Pengelolahan sampah hanya sebatas pemilahan saja. Membedakan antara sampah
yang bekas makanan dan sampah plastik ataupun sampah botol. Pembuangan sampah yang
bekas makanan atau sisa makanan ini akan diberikan ke hewan ternak yang ada didalam
pondok pesantren tersebut. Untuk sampah bekas plastik dan botol dikumpulkan secara
tersendiri di tempat sampah kemudian di buang dibak sampah di depan pondok yang nantinya
akan di ambil oleh petugas pengelolah sampah disekitar.
Masalah kesehatan di dalam area pondok pesantren ini telah terjaga. Hal ini dapat
diketahui dari pihak pondok telah menyediakan penangan untuk para santri yang mengalami
penurunan kesehatan atau sakit. Penyakit yang paling banyak diderita oleh para santri adalah
penyakit tipes. Untuk permasalahan penyakit ataupun kesehatan pada setiap santri sangat
berbeda- beda. Namun penanganan untuk masalah kesehatan mungkin sudah tidak ada
permasalahan. Selain itu juga sering dilakukan penyuluhan untuk masalah kesehatan.
Penyuluhan ini biasanya dari pihak pemerintahan kesehatan ataupun mahasiswa kedokteran
yang melakukan penyuluhan kesehatan di pondok pesantren tersebut. Dan permasalahan
kesejahteraan yang terbina di dalam pondok pesantren ini dapat dikatakan terbina dengan
baik.
Konsep tata ruang yang ada di pondok pesantren ini dapat dikatakan tidak teratur, hal
ini dapat terlihat dari hasil banguanan yang telah dibangun. Bangunan ini tidak tertata dengan
rapi hal ini dikarenakan karena seiring penambahan santri dari tahun ke tahun yang semakin
bertambah menjadikan pembangunan untuk bangunan baru juga harus dilakukan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil survey dan pembahsan yang telah kami lakukan di pondok tersebut, bahwa
sanitasi lingkungan yang berada disekitar pondok tersebut terbilang cukup baik, dikarenakan
faktor-faktor sanitasi yang meliputi proses pembangunan, kondisi bangunan, penyediaan air
bersih, udara sehat, MCK, taman, selokan, pengelolahan sampah, kesehatan, dan
kesejahteraan sudah terpenuhi dengan baik, walaupun masih ada beberapa kendala, terutama
yang berada dikawasan pondok putri, yang mana nantinya bisa di perbarui dan dibenahi
dengan baik, dan sesuai dengan aturan sanitasi lingkungan yang sudah ada.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar 1997 Sanitasi Makanan Dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga
Sanitasi , Pusat Pendidikan Tenaga Sanitasi, Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan Depkes RI, Jakarta.

Azwar dkk 1990 Pedoman Bidang Studi Makanan Dan Minuman Pada Instansi Tenaga
Sanitasi, Gramedia, Jakarta.

Echols Dan Shandy 2003 Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, jakarta.

Kasnoputranto 1986 Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas


Indonesia, Jakarta.

Notoadmojo S 1993 Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar, Penerbit Rieneka


Cipta, Jakarta.

Yula 2006 Hubungan Sanitasi Rumah Tinggal Dan Hygiene Perorangan Denngan Kejadian
Dermatitis Di Desa Moramo Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe
Selatan, Universitas Haluoleo, Kendari.

Anda mungkin juga menyukai