Anda di halaman 1dari 32

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Sekolah secara Umum

Untuk mengetahui keadaan sekolah secara umum dapat

digambarkan sebagai berikut:

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Al-Islam

Status : Swasta

Alamat : Desa Kambitin RT. 02 Kec. Tanjung


Kab. Tabalong Provinsi Kal-Sel

Berdiri Sejak : 15 April 2016

Nomor Statistik : 131263090070

NPSN : 69955790

Penyelenggara : Yayasan Al-Islam Fii Sabilillah

Email : aliyahislam16@gmail.com

2. Sejarah Singkat Madrasah Aliyah Al Islam

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang sangat pesat, sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan

di masyarakat, baik menyangkut ekonomi, sosial maupun budaya. Tuntutan

dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan, sebenarnya merupakan

tantangan bagi institusi pendidikan untuk memberikan jawaban atau solusi

terhadap perubahan-perubahan yang akan terjadi di masyarakat.

45
46

Pendidikan Madrasah Aliyah Al-Islam lahir sebagai upaya untuk

memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional serta peraturan pemerintah sebagai

pelaksanaannya, dijelaskan bahwa pendidikan Madrasah khususnya

Madrasah Aliyah merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang

mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu; dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan tujuan pendidikan nasional

dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya

dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta kesenian.

Alasan itulah didirikannya Madrasah Aliyah Al-Islam yang terletak

di desa kambitin RT.02 Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong.

Didirikan pada tanggal 15 april 2016 dibawah naungan Yayasan Al-Islam

Fii Sabilillah yang ikut serta berupaya meningkatkan mutu pendidikan,

yang dilakukan secara komprehensip yaitu mencakup pengembangan

dimensi manusia Indonesia seutuhnya, terkait dengan aspek moral, akhlak,

budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni.

3. Keadaan Guru dan Staf Karyawan

Adapun jumlah tenaga pengajar yang mengajar di Madrasah Aliyah

Al Islam Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong berjumlah 19 orang,

terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 18 orang guru tetap yayasan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :


47

Tabel 4.1 Keadaan tenaga Pengajar di Madrasah Aliyah Al Islam


Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong Tahun 2021

No Nama Jabatan
1. Rusdian, S.Pd Kepala Sekolah

2. M. Nasser Al-Zahari, S.Pd.I Guru Tetap Yayasan


3. M. Isnaini, SH.I Guru Tetap Yayasan
4. M. Junaidi, M.Pd.I Guru Tetap Yayasan
5.. Khalif Musyaifi, S.Pd.I Guru Tetap Yayasan
6. Arbani, S.Pd.I Guru Tetap Yayasan
7. Adian, S.AP Guru Tetap Yayasan
8. Subqi Anwar, S.Pd Guru Tetap Yayasan
9. Musmuliyadi Guru Tetap Yayasan
10. Yuli Ike Prastiwi, S.Pd Guru Tetap Yayasan
11. Rabiyanti, S.Pd Guru Tetap Yayasan
12. Sri Marlina, S.Pd Guru Tetap Yayasan
13. Indah Ayu Kariyani, S.Pd Guru Tetap Yayasan
14. Noor Nina, S.Si Guru Tetap Yayasan
15. Hidayatul Jannah, S.Ag Guru Tetap Yayasan
16. Mariani, S.AP Guru Tetap Yayasan
17. Fitriani, S.AP Guru Tetap Yayasan
18. Maria Ulfah, S.AP Guru Tetap Yayasan
19. Pahriati, S.Si Guru Tetap Yayasan
Sumber: Madrasah Aliyah Al Islam Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong

4. Data Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Al Islam Kecamatan Tanjung

Kabupaten Tabalong tahun 2020/2021

Adapun jumlah Siswa di Madrasah Aliyah Al-Islam Kecamatan

Tanjung Kabupaten Tabalong dari kelas X sampai dengan XII yang

berjumlah 90 orang dengan rincian 41 orang siswa laki-laki dan 49 orang

siswa perempuan.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.2 Keadaan Siswa di Madrasah Aliyah Al Islam Kecamatan Tanjung


Kabupaten Tabalong Tahun 2021
Populasi
Kelas
Laki-laki Perempuan Jumlah
X 14 18 32
48

XI 15 17 32
XII 12 14 26
Total 41 49 90
Sumber: Madrasah Aliyah Al Islam Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong

B. Penyajian Data

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, angket dan dokumentasi

yang dilakukan, maka dapatlah disajikan data dalam bentuk uraian data

mengenai peranan pembelajaran SKI dalam menanamkan kecintaan terhadap

Nabi Muhammad Saw pada siswa di Madrasah Aliyah Al-Islam Kecamatan

Tanjung Kabupaten Tabalong. Agar lebih mudah memahami data dan

penganalisisannya, maka penulis mengemukakan berdasarkan atas

permasalahan, yaitu sebagai berikut:

1. Menggugah Perasaan kecintaan Kepada Nabi Muhammad Saw.

a. Melakukan sunah-sunah

Dari hasil wawancara Semua siswa sudah melakukan sunah-

sunah yang diajarkan Nabi Muhammad Saw sebagai bukti cinta

kepadanya. Adapun sunah-sunah yang bisa dilakukan secara rutin

adalah salat sunah rawatib, sedekah, berzikir, berpuasa, salat malam,

membaca Alquran dan lainya. Jadi anak-anak dari kecil sudah dapat

diajarkan untuk melakukan.

b. Membaca buku ataupun menonton cerita tentang Nabi Muhammad Saw

Dari hasil wawancara semua siswa suka membaca ataupun

menontoh video tentang Nabi Muhammad Saw yang membuat

pengetahuan anak-anak semakin luas serta banyak mengambil pelajaran

dan hikmah yang didapat dan bisa dipergunakan di kehidupan sehari-


49

hari dibenarkan dengan penjelasan ibu SKI yang selalu mengingatkan

kepada anak-anak untuk terus mempelajari diluar dari yang diajarkan

dari buku yang digunakan dalam pembelajaran.

c. Menambah Kesadaran dan Penghayatan Siswa terhadap Nabi

Muhammad Saw

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis

lakukan di lapangan diketahui bahwa untuk menambah kesadaran siswa

akan pentingnya mencintai Nabi Muhammad Saw guru SKI melakukan

2 cara ketika menyampaikan pelajaran yaitu dengan menggunakan

intonasi dan penekanan suara pada bagian-bagian tertentu serta

menampilkan mimik wajah yang sesuai dengan keadaan dan suasana

dalam pelajaran tersebut sehingga dengan begitu diharapkan guru dapat

mempengaruhi sistem emosional siswa. Begitu pula dengan

penghayatan siswa, dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan

guru SKI beliau menyebutkan bisa dengan menggunakan strategi dan

metode mengajar yang berbeda-beda dalam setiap pertemuan. Diantara

metode mengajar yang biasa guru SKI gunakan untuk dapat menambah

penghayatan siswa ialah metode yang diberi nama “everyone is a

teacher”, dimana dengan metode tersebut memungkinkan siswa untuk

ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dengan metode ini

pula memungkinkan para siswa untuk saling bertukar pengetahuan satu

sama lain. Dengan kata lain, para siswa belajar dengan pengalaman
50

mereka sendiri, siswa yang belajar dan siswa pula yang mengajarkan

(menyampaikan informasi).

2. Data Pokok dalam menambah Kecintaan Terhadap Nabi Muhammad Saw.

a. Rasa syukur Siswa terhadap kehidupan yang didapat

Sewaktu dalam kondisi gembira (otak dalam keadaan alpha)

sebutlah bahwa nikmat dan rasa gembira ini datang dari Allah swt. Anak-

anak yang kondisi otaknya dominan dalam keadaan alpha adalah saat

terbaik untuk mengajari bersyukur kepada Allah swt.

TABEL 4.3
Besryukur atas apa yang diberikan.

No
Kategori F P
.
1 Selalu Bersyukur 54 100
2 Kadang-kadang 0 0
3 Tidak 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

selalu bersyukur sebanyak 100% (54 orang) termasuk dalam kategori

sangat tinggi dan siswa yang menyatakan kadang-kadang sebanyak tidak

ada, sedangkan yang menyatakan tidak bersyukur tidak ada.

b. Bershalawan kepada Nabi Muhammad Saw

Tanggapan siswa yang bershalawan kepada Nabi Muhammad Saw

meliputi hal berikut, yaitu :

TABEL 4.4
Bershalawat Kepada Nabu Muhammad Saw.

No
Kategori F P
.
1 Selalu Bershlawat 54 100
51

2 Kadang-kadang 0 0
3 Tidak 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

selalu bershalawat sebanyak 100% (54 orang) termasuk dalam kategori

sangat tinggi dan siswa yang menyatakan kadang-kadang tidak ada,

sedangkan yang menyatakan tidak bersyukur tidak ada.

c. Faktor-faktor yang menambah rasa Kecintaan terhadap Nabi Muhammad

Saw dalam Pemberlajaran SKI

Faktor-faktor yang menambah rasa kecintaan terhadap Nabi

Muhammad Sawa dalam pembelajaran SKI meliputi hal-hal berikut, yaitu:

1) Tergugah Tidaknya untuk Mencintai Nabi Muhammad Saw

Untuk mengetahui tingkat perasaan siswa untuk mencintai Nabi

Muhammad dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.5
Tergugah Tidaknya untuk Mencintai Nabi Muhammad Saw

No
Kategori F P
.
1 Ya 53 98,15
2 Biasa saja 1 1,85
3 Tidak 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

tergugah untuk mencintai Nabi Muhammad Saw sebanyak 98,15% (53

orang) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan siswa yang


52

menyatakan biasa saja sebanyak 1,85% (1 orang) termasuk dalam

kategori sangat rendah, sedangkan yang menyatakan tidak tergugah tidak

ada.

2) Menambah Tidaknya Kesadaran untuk Mencintai Nabi Muhammad

Saw

Untuk mengetahui tingkat kesadaran siswa agar mencintai Nabi

Muhammad Saw dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.6
Menambah Tidaknya Kesadaran untuk Mencintai Nabi Muhammad Saw

No
Kategori F P
.
1 Ya 52 96,3
2 Biasa saja 2 3,7
3 Tidak 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

bertambahnya kesadaran untuk mencintai Nabi Muhammad Saw

sebanyak 96,3% (52 orang) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan

siswa yang menyatakan biasa saja sebanyak 3,7% (2 orang) termasuk

dalam kategori sangat rendah, sedangkan yang menyatakan tidak tersadar

tidak ada.

3) Menambah Tidaknya Penghayatan untuk lebih Mencintai Nabi

Muhammad Saw

Untuk mengetahui tingkat bertambahnya penghayatan siswa agar

mencintai Nabi Muhammad Saw dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.7
53

Menambah Tidaknya Penghayatan untuk lebih Mencintai Nabi


Muhammad Saw

No
Kategori F P
.
1 Ya 50 92,59
2 Biasa saja 4 7,41
3 Tidak 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

penghayatannya bertambah untuk lebih mencintai Nabi Muhammad Saw

sebanyak 92,59% (50 orang) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan

siswa yang menyatakan biasa saja sebanyak 7,41% (4 orang) termasuk

dalam kategori sangat rendah, sedangkan yang menyatakan tidak tidak

ada.

3. Wawasan Siswa tentang Nabi Muhammad Saw / pembelajaran tentang

SKI

Untuk menambah wawasan siswa tentang Nabi Muhamaad Saw,

dapat kita lihat dari data dibawah ini, sebagai berkut :

1) Suka Tidaknya terhadap Pembelajaran SKI

Untuk mengetahui tingkat kesukaan siswa terhadap pembelajaran

SKI dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.8
Suka Tidaknya terhadap Pembelajaran SKI

No
Kategori F P
.
1 Suka 47 87,04
2 Biasa saja 7 12,96
54

3 Tidak suka 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

suka terhadap pembelajaran SKI sebanyak 87,04% (47 orang) termasuk

dalam kategori sangat tinggi dan siswa yang menyatakan biasa saja

sebanyak 12,96% (7 orang) termasuk dalam kategori sangat rendah,

sedangkan yang menyatakan tidak suka tidak ada.

2) Suka Tidaknya Siswa terhadap Guru SKI

Untuk mengetahui tingkat kesukaan siswa terhadap guru SKI

dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.9
Suka Tidaknya terhadap Guru SKI

No
Kategori F P
.
1 Suka 39 72,22
2 Biasa saja 15 27,78
3 Tidak suka 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

suka terhadap guru SKI sebanyak 72,22% (39 orang) termasuk dalam

kategori tinggi dan siswa yang menyatakan biasa saja sebanyak 27,78%

(15 orang) termasuk dalam kategori rendah, sedangkan yang menyatakan

tidak suka tidak ada.

3) Penilaian Siswa terhadap Cara Guru Menyampaikan Pelajaran SKI

Untuk mengetahui suka tidaknya siswa terhadap cara guru dalam

menyampaikan pelajaran SKI dapat dilihat dari tabel berikut:

TABEL 4.10
55

Suka Tidaknya terhadap Cara Guru Menyampaikan Pelajaran SKI

No
Kategori F P
.
1 Suka 44 81,48
2 Biasa saja 10 18,52
3 Tidak suka 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyukai

cara guru menyampaikan pelajaran sebanyak 81,48% (44 orang)

termasuk dalam kategori sangat tinggi dan siswa yang menyatakan biasa

saja sebanyak 18,52% (10 orang) termasuk dalam kategori sangat rendah,

sedangkan siswa yang menyatakan tidak suka tidak ada.

4) Tingkat Pemahaman Siswa terhadap Pelajaran SKI

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi SKI

yang disampaikan oleh guru dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.11
Tingkat Pemahaman Siswa terhadap Materi Pembelajaran SKI

No
Kategori F P
.
1 Mengerti 33 61,11
2 Kadang-kadang mengerti 21 38,89
3 Tidak mengerti 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa yang menyatakan

mengerti dengan materi pembelajaran SKI sebanyak 61,11% (33 orang)

termasuk dalam kategori cukup dan siswa yang menyatakan kadang-

kadang mengerti sebanyak 38,89% (21 orang) termasuk dalam kategori

rendah sedangkan siswa yang menyatakan tidak mengerti tidak ada.


56

5)Suasana/Keadaan Kelas saat Belajar SKI

Untuk mengetahui suasana kelas saat pelajaran SKI berlangsung

dapat dilihat dari tabel berikut:

TABEL 4.10
Suasana/Keadaan Kelas saat Pembelajaran Berlangsung

No
Kategori F P
.
1 Tenang 34 62,96
2 Ribut 17 31,48
3 Tidak tahu karena kurang memperhatikan 3 5,56
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

tenang saat pembelajaran SKI berlangsung sebanyak 62,96% (34 orang)

termasuk dalam kategori tinggi dan siswa yang menyatakan ribut

sebanyak 31,48% (17 orang) termasuk dalam kategori rendah, sedangkan

siswa yang menyatakan tidak tahu sebanyak 5,56% (3 orang) termasuk

dalam kategori sangat rendah.

6) Perbuatan Siswa saat Pelajaran SKI Berlangsung

Untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh siswa saat

pembelajaran SKI berlangsung guna mencapai tujuan pembelajaran dapat

dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.13
Perbuatan Siswa saat Pelajaran SKI Berlangsung

No Kategori F P
57

.
1 Memperhatikan pelajaran 45 83,33
2 Berbicara dengan teman 7 12,96
3 Sering melamun 2 3,71
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa, saat pembelajaran

berlangsung siswa yang menyatakan memperhatikan pelajaran sebanyak

83,33% (45 orang) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan siswa yang

menyatakan berbicara dengan teman sebanyak 12,96% (7 orang)

termasuk dalam kategori sangat rendah, sedangkan siswa yang

menyatakan sering melamun sebanyak 3,71% (2 orang) termasuk dalam

kategori sangat rendah.

9) Sering Tidaknya Siswa Meninggalkan Ruang Kelas saat

Pembelajaran Berlangsung

Untuk mengetahui sering tidaknya siswa meninggalkan ruang

kelas saat pembelajaran SKI berlangsung dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.14
Sering Tidaknya Siswa Meninggalkan Ruang Kelas saat Pembelajaran
Berlangsung

No
Kategori F P
.
1 Sering keluar kelas 1 1,85
2 Kadang-kadang keluar kelas 19 35,19
3 Tidak Pernah keluar kelas 34 62,96
Jumlah 54 100
58

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang sering

meninggalkan ruang kelas sebanyak 1,85% (1 orang) termasuk dalam

kategori sangat rendah dan siswa yang menyatakan kadang-kadang

meninggalkan ruang kelas sebanyak 35,19% (19 orang) termasuk dalam

kategori rendah, sedangkan siswa yang menyatakan tidak pernah

meninggalkan ruang kelas saat pembelajaran berlangsung sebanyak

62,96% (34 orang) termasuk dalam kategori tinggi.

10) Keaktifan Siswa saat Pembelajaran SKI Berlangsung

Untuk mengetahui keaktifan siswa saat pembelajaran SKI

berlangsung dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.15
Keaktifan Siswa saat Pembelajaran SKI Berlangsung

No
Kategori F P
.
1 Sering bertanya 11 20,37
2 Kadang-kadang bertanya 39 72,22
3 Tidak pernah bertanya 4 7,41
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan

aktif sebanyak 20,37% (11 orang) termasuk dalam kategori rendah dan

siswa yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 72,22% (39 orang)

termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan siswa menyatakan tidak

sebanyak 7,41% (4 orang) termasuk dalam kategori sangat rendah.

11) Pembelajaran SKI di Kelas

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas meliputi hal-

hal berikut ini:


59

a) Perasaan Siswa saat Pembelajaran SKI

Untuk mengetahui perasaan siswa saat pembelajaran SKI

berlangsung dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.16
Perasaan Siswa Saat Belajar SKI

No
Kategori F P
.
1 Sering merasa bosan 4 7,41
2 Kadang-kadang bosan 42 77,78
3 Tidak pernah bosan 8 14,81
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

menyatakan sering merasakan bosan saat belajar SKI sebanyak

7,41% (4 orang) termasuk dalam kategori sangat rendah dan siswa

yang menyatakan kadang-kadang merasakan bosan sebanyak

77,78% (42 orang) termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan

siswa yang menyatakan tidak pernah merasakan bosan sebanyak

14,81% (8 orang) termasuk dalam kategori sangat rendah.

b) Pemberian Contoh Meneladani Nabi Muhammad Saw oleh Guru

pada Siswa

Untuk mengetahui ada atau tidaknya guru memberikan

contoh meneladani Nabi Muhammad Saw saat pembelajaran SKI

berlangsung dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.17
60

Ada/Tidaknya Guru Mmemberikan Contoh Meneladani Nabi


Muhammad Saw

No
Kategori F P
.
1Selalu mencontohkan 39 72,22
2 Kadang-kadang memberikan contoh 15 27,78
3 Tidak pernah mencontohkan 0 0
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

menyatakan saat pembelajaran SKI guru selalu memberikan contoh

meneladani Nabi Muhammad Saw sebanyak 72,22% (39 orang)

termasuk dalam kategori tinggi dan siswa yang menyatakan guru

kadang-kadang memberikan contoh sebanyak 27,78% (15 orang)

termasuk dalam kategori rendah, sedangkan siswa yang

menyatakan guru tidak pernah mencontohkan tidak ada.

4. Wawasan/ Pengetahuan Siswa Seputar Nabi Muhammad Saw

Untuk mengetahui sejauhmana wawasan siswa seputar Nabi

Muhammad Saw dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.17
Wawasan Siswa Seputar Nabi Muhammad Saw

No
Kategori F P
.
1 Mendapat nilai di atas 75 40 74,07
2 Mendapat nilai di bawah 75 14 25,93
Jumlah 54 100
61

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan

nilai di atas standar sebanyak 74,07% (40 orang) termasuk kategori

tinggi, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar

sebanyak 25,93% (14 orang) termasuk dalam kategori rendah

5. Keteladanan Siswa Terhadap Nabi Muhammad Saw

Meneladani kepribadian Nabi Muhammad Saw meliputi hal-

hal berikut ini:

a. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Untuk mengetahui keteladanan siswa terhadap Nabi

Muhammad Saw dalam hal kebersihan dapat dilihat pada tabel

berikut:

TABEL 4.18
Keteladanan Siswa dalam Hal Kebersihan

No
Kategori F P
.
1 Membersihkan 46 85,19
2 Menyerahkan pada petugas kebersihan 8 14,81
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

menyatakan akan membersihkan lingkungan yang kotor sebanyak

85,19% (46 orang) termasuk dalam kategori sangat tinggi

sedangkan siswa yang menyatakan akan menyerahkan pada

petugas kebersihan sebanyak 14,81% (8 orang) termasuk dalam

kategori sangat rendah.

b. Sikap terhadap Musuh yang Meminta Maaf


62

Untuk mengetahui keteladanan siswa terhadap Nabi

Muhammad Saw kepada orang yang selalu memusuhi lalu datang

untuk meminta maaf dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.19
Sikap terhadap Musuh yang Meminta Maaf

No
Kategori F P
.
1 Memaafkan kesalahannya 49 90,74
2 Tidak memaafkannya 2 3,70
3 Membalas kejahatannya dulu baru dimaafkan 3 5,56
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

menyatakan akan memaafkan kesalahannya sebanyak 90,74% (49

orang) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan siswa yang

menyatakan tidak akan memaafkan kesalahannya sebanyak 3,70%

(2 orang) termasuk dalam kategori rendah sekali, sedangkan siswa

yang menyatakan akan memaafkan setelah membalas perbuatannya

sebanyak 5,56% (3 orang) termasuk dalam kategori rendah sekali.

c. Akhlak terhadap Fakir Miskin dan Orang Lemah

Untuk mengetahui keteladanan siswa terhadap Nabi

Muhammad Saw dalam hal akhlak terhadap fakir miskin dan orang

lemah dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.20
Akhlak Terhadap Fakir Miskin dan Orang Lemah

No
Kategori F P
.
1 Menolong 51 94,44
63

2 Membiarkan 3 5,56
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

menyatakan akan menolong fakir miskin dan orang lemah

sebanyak 94,44% (51 orang) termasuk dalam kategori sangat

tinggi, sedangkan siswa yang menyatakan akan membiarkannya

saja sebanyak 5,56% (3 orang) termasuk dalam kategori rendah

sekali.

d. Akhlak terhadap Orang yang Membalas Kebaikan dengan

Kejahatan

Untuk mengetahui keteladanan siswa terhadap Nabi

Muhammad Saw dalam hal akhlak terhadap orang yang membalas

kebaikan dengan kejahatan dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.21
Akhlak terhadap Orang yang Membalas Kebaikan dengan
Kejahatan
No
Kategori F P
.
1 Tetap membantu 49 90,74
2 Membantu dengan cara yang kasar 2 3,70
3 Berhenti membantu 3 5,56
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

menyatakan tetap membantunya sebanyak 90,74% (49 orang)

termasuk dalam kategori sangat tinggi dan siswa yang menyatakan

akan membantu tetapi dengan cara yang kasar sebanyak 3,70% (2

orang) termasuk dalam kategori sangat rendah, sedangkan siswa


64

yang menyatakan untuk berhenti membantunya sebanyak 5,56% (3

orang) termasuk dalam kategori sangat rendah.

C. Analisis Data

Setelah data tentang peranan pembelajaran SKI dalam menanamkan

kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw terhadap siswa Madrasah Aliyah Al-

Islam Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya tersaji, maka dapatlah penulis berikan analisis data sebagai

berikut:

1. Menggugah Perasaan Cinta Terhadap Nabi Muhammad Saw

Menggugah Perasaan Cinta Terhadap Nabi Muhammad Saw

dilakukan dengan melakukan sunah-sunah yang diajarkan dari hasil

wawancara semua siswa sudah melakukan sunah-sunah secara rutin seperti

shalat sunah rawatib, sedekah, berzikir, berpuasa, shalat malam, membaca al

– qur’an dan lainnya. Sering membaca buku ataupun menonton cerita

tentang Nabi Muhammad Saw untuk diambil pelajaran dan hikmah yang

didapat dan bisa dipergunakan dikehidupan sehari-hari serta selalu

menambah kesadaran dan pengahayatan siswa. Dengan demikian perasaan

cinta terhadap nabi Muhammad Saw di MA Al-Islam Kecamatan Tanjung

Kabupaten Tabalong membuat siswa tergugah.

2. Rasa Syukur, bershalawat dalam menunjukkan kecintaan terhadapat Nabi

Muhammad Saw
65

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 tentang Rasa Sykur, bershalawat

dalam menunjukkan kecintaan terhadapat Nabi Muhammad Saw, dapat

diketahui bahwa siswa yang selalu beryukur dan bershalawan kepada Nabi

Muhammad Saw 100% termasuk dalam kategori sangat tinggi..

Dari data tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa seluruh siswa di

Madrasah Aliyah Al-Islam Menunjukkan Kecintaan terhadap Nabi

Muhammad Saw melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Penulis

memberikan penilaian cukup baik terhadap strategi yang dilakukan oleh

guru SKI dalam menanamkan rasa cinta siswa dengan teknik menunjukkan

gambar yang berkaitan dengan sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw.

3. Faktor-faktor yang menambah Rasa Kecintaan terhadap Nabi Muhammad

Saw

Berdasarkan tabel 4.6 tentang bertambah tidaknya kesadaran siswa

untuk mencintai Nabi Muhammad Saw, dapat diketahui bahwa siswa yang

menyatakan bertambah sadar untuk mencintai Nabi Muhammad Saw

sebanyak 96,3% termasuk dalam kategori sangat tinggi dan siswa yang

menyatakan biasa saja sebanyak 3,7% (2 orang) termasuk dalam kategori

sangat rendah.

Dari data tersebut di atas, penulis dapat mengemukakan analisis data

mengenai menambah kesadaran siswa untuk mencintai Nabi Muhammad

Saw yang dilakukan oleh guru SKI sudah baik, hal ini terlihat dari respon

sebagian besar siswa setelah mendengarkan penjelasan dari guru yang


66

terlihat seakan ikut larut dalam perasaan dan memikirkan apa yang telah

disampaikan oleh guru tersebut.

Berdasarkan tabel 4.7 tentang menambah tidaknya penghayatan

untuk lebih mencintai Nabi Muhammad Saw, dapat diketahui bahwa siswa

yang menyatakan penghayatannya bertambah untuk lebih mencintai Nabi

Muhammad Saw sebanyak 92,59% termasuk dalam kategori sangat tinggi

dan siswa yang menyatakan biasa saja sebanyak 7,41% termasuk dalam

kategori sangat rendah.

Dari data tersebut di atas, penulis memberikan penilaian terhadap

strategi guru dalam menambahkan penghayatan siswa dengan penilaian

yang baik. Dengan menggunakan strategi mengajar ”everyone is

teacher”memungkinkan untuk setiap siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran serta menambah pengalaman siswa. Sebagaimana pepatah

mengatakan “experience is the best teacher”, memungkinkan para siswa

untuk lebih menghayati cerita perjuangan dan keteladanan Nabi Muhammad

Saw. Meskipun demikian dari hasil observasi yang penulis lakukan terhadap

kegiatan siswa, penulis menemukan masih belum maksimalnya penghayatan

dari siswa, hal ini terlihat dari sholawat yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad Saw. Entah karena faktor malu , para siswa melakukannya

hanya ketika ada yang memimpin, dalam hal ini adalah guru. Akan tetapi

ketika bersholawat mereka sudah cukup baik karena begitu antusias, khusyu

dan tidak bermain-main.

4. Wawasan siswa tentang Nabi Muhammad Saw


67

Untuk mengetahui bagaimana wawasan siswa tentang Nab

Muhammad daat kita lihat dari tabel. 4.17 tentang wawasan siswa dapat

diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas standar sebanyak

74,07% (40 orang) termasuk kategori tinggi, sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai di bawah standar sebanyak 25,93% (14 orang) termasuk

dalam kategori rendah. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

wawasan siswa terhadap nabi Muhammad Saw tinggi dikarenakan banyak

siswa yang mendapat nilai di atas standar waktu ujian harian ataupun akhir

semester semakin tinggi nilai siswa semakin tinggi juga wawasan yang

dimiliki siswa.

5. Keteladanan Siswa terhadap Nabi Muhammad Saw

Untuk mengetahui sejauhmana keteladanan siswa terhadap Nabi

Muhammad Saw, penulis mengemukakan 4 kategori yang menjadi sifat

Nabi Muhammad Saw yaitu tentang kebersihan lingkungan, sikap terhadap

orang yang selalu memusuhi lalu datang untuk meminta maaf, sikap

terhadap fakir miskin dan orang lemah serta sikap Nabi Muhammad Saw

yang selalu membantu orang yang lemah meskipun beliau dicaci maki oleh

orang tersebut.

Pada tabel 4.18 tentang menjaga kebersihan lingkungan diketahui

data bahwa siswa yang menyatakan akan ikut andil dalam menjaga

kebersihan kelas sebesar 89,19% termasuk dalam kategori sangat tinggi,

sedangkan siswa yang menyatakan akan menyerahkannya pada petugas

kebersihan sebesar 14,81% termasuk dalam kategori rendah sekali. Dari


68

data ini dapat dinyatakan bahwa sebagian besar siswa meneladani sikap

Nabi Muhammad Saw dalam menjaga kebersihan lingkungan sekalipun ada

petugas yang akan membersihkannya.

Pada tabel 4.19 tentang musuh yang datang untuk meminta maaf,

siswa yang menyatakan akan memaafkannya sebesar 90,74% termasuk

dalam kategori sangat tinggi dan siswa yang menyatakan tidak akan

memaafkan sebesar 3,70% termasuk dalam kategori sangat rendah

sedangkan yang menyatakan akan memaafkan setelah membalas

kejahatannya terlebih dahulu sebesar 5,56% termasuk dalam kategori rendah

sekali. Dari data ini dapat dinyatakan bahwa sebagian besar siswa

meneladani sikap Nabi Muhammad Saw yang selalu memaafkan sekalipun

orang tersebut berbuat jahat dan penuh kasih sayang ke setiap orang.

Selanjutnya pada tabel 4.20 tentang sikap terhadap fakir miskin dan

orang lemah, siswa yang menyatakan akan menolong sebanyak 94,44

termasuk kategori sangat tinggi, sedangkan siswa yang menyatakan

membiarkan saja sebanyak 5,56% termasuk kategori sangat rendah. Dari

data ini dapat dinyatakan bahwa sebagian besar siswa meneladani sikap

Nabi Muhammad Saw yang selalu membantu fakir miskin dan orang lemah.

Kategori terakhir adalah sikap Nabi Muhammad Saw yang tetap

membantu sekalipun beliau mendapatkan cacian dapat dilihat pada tabel

4.21, siswa yang menyatakan akan tetap membantunya sebesar 90,74

termasuk kategori sangat tinggi dan siswa yang menyatakan tetap membantu

tapi dengan cara yang kasar sebesar 3,70% termasuk dalam kategori sangat
69

rendah, adapun siswa yang menyatakan akan berhenti menolongnya sebesar

5,56% termasuk dalam kategori sangat rendah. Dari data ini dapat

dinyatakan bahwa sebagian besar siswa meneladani sikap Nabi Muhammad

yang tetap menolong sekalipun mendapatkan cacian.

Hal tersebut sejalan dengan sebuah cerita ketika Nabi Muhammad

Saw telah wafat dan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra diangkat untuk

menggantikan beliau menjadi memimpin umat Islam atau disebut dengan

khalifah. Abu Bakar pergi ke rumah Aisyah ra untuk menanyakan apakah

masih ada sunnah Nabi Muhammad Saw yang belum ia kerjakan.

Aisyahpun mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw setiap harinya pergi

ke pasar untuk menemui dan membantu seorang pengemis yang buta. Abu

Bakarpun langsung berangkat menuju pasar dan sesampainya disana beliau

menemukan pengemis yang dimaksud, sebagaimana yang dilakukan Nabi

Muhammad Saw maka Abu Bakarpun membantu pengemis buta tersebut

dengan memberinya makan. Namun alangkah terkejutnya Abu Bakar ketika

beliau hendak menyuapkan makanan pada pengemis tersebut yang ternyata

adalah seorang Yahudi, pengemis itu malah menyeru kepada orang yang

menolongnya agar menjauhi Nabi Muhammad Saw dan diiringi dengan

cacian yang sangat menyakitkan hati. Mendengar perkataan tersebut Abu

Bakar sempat marah namun beliau ingat bahwa itu adalah sunnah Nabi yang

belum ia kerjakan dan Nabipun selalu mengalami hal tersebut setiap hari.

Abu Bakarpun memberikan makanannya pada pengemis tersebut namun

dengan cara yang sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh Nabi
70

Muhammad Saw, jika Nabi yang memberikan makanannya dengan lemah

lembut bahkan beliau mengunyahkan dan memberikannya langsung ke

mulut pengemis tersebut. Abu Bakar dalam keadaan marah langsung

menyumpalkan makanannya ke mulut pengemis tersebut supaya tidak ada

lagi cacian yang keluar dari pengemis tersebut. Dengan perbedaan yang

sangat mencolok tersebut, pengemis itupun menyadari bahwa orang yang

menolongnya saat ini bukanlah orang yang biasa menolongnya. Namun Abu

Bakar mengelak dan tetap menyatakan bahwa ia adalah orang yang biasa

menolongnya. Akan tetapi pengemis tersebut tetap bersikeras bahwa dia

bukanlah orang yang biasa menolongnya, pengemis tersebut menyebutkan

cara orang yang biasa menolongnya dengan lemah lembut tanpa berbicara

sepatah katapun. Mendengar pernyataan tersebut Abu Bakarpun mengakui

bahwa dia bukanlah orang yang biasa menolongnya, akan tetapi dia adalah

sahabat dari orang tersebut. Abu Bakarpun memberitahukan bahwa orang

yang biasa menolong pengemis tersebut adalah Nabi Muhammad Saw,

orang yang selalu dicaci maki dengan perkataan yang sangat kasar namun

tetap menolong meskipun diperlakukan demikian.

6. Faktor yang Mempengaruhi Peranan Pembelajaran SKI dalam Menanamkan

Rasa Cinta terhadap Nabi Muhammad Saw pada Siswa

a. Guru

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan guru

SKI diketahui bahwa guru yang memegang pelajaran tersebut di

Madrasah Aliyah Al-Islam memiliki riwayat pendidikan lulusan SDN 1


71

Kambitin pada tahun 1987, MTs Darussalam Gontor pada tahun 1990,

MA Darussalam Gontor tahun 1993 dan terakhir lulus dari UIN Sunan

Ampel Surabaya pada tahun 2000. Selain itu, beliau sudah mengajar

sejak 19 tahun yang lalu sehingga beliau mampu menyampaikan materi

pelajaran dengan sangat baik di kelas.

Selain memiliki pengalaman mengajar yang lama, beliau telah

aktif mengajar di Madrasah Aliyah Al-Islam sejak tahun 2010, jadi dapat

dikatakan beliau sudah banyak mengetahui suasana dan keadaan

lingkungan sekolah maupun di sekitarnya. Dengan demikian, beliau

dapat dengan mudah berbaur dengan siswa yang bersekolah di Madrasah

Aliyah Al-Islam karena sudah terbiasa dengan lingkungan tersebut.

Adapun untuk mencapai tujuan yang diinginkan, guru SKI juga

melakukan berbagai persiapan untuk mencapai hal tersebut, diantaranya

ialah melakukan perencanaan dalam hal ini adalah membuat Rencana

Pelaksanan Pembelajaran atau yang biasa disebut RPP, mempersiapkan

bahan ajar serta menentukan strategi dan metode yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Dalam mengelola kelas dan siswapun, guru pelajaran SKI juga

sudah terbilang baik. Terlihat saat observasi di lapangan, beliau selalu

sigap dalam menghadapi berbagai macam kendala yang muncul saat

pembelajaran berlangsung.

b. Siswa
72

Siswa adalah orang yang memerlukan pendidikan. Dalam

kegiatan belajar mengajar faktor siswa yang paling mempengaruhi

tingkat keberhasilan pembelajaran adalah minat siswa. Untuk mengetahui

bagaimana minat siswa terhadap suatu pembelajaran dapat dilihat dari

beberapa aspek, antara lain kesukaan siswa terhadap guru dan mata

pelajaran, kesukaan siswa terhadap cara guru menyampaikan

pembelajaran, perhatian siswa keaktifan atau keantusiasan siswa saat

kegiatan pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan pada bagian penyajian data sebelumnya, dapat

diketahui bahwa siswa yang menyukai pembelajaran SKI sebesar

87,04%, siswa yang menyukai guru pelajaran SKI sebesar 72,22%, siswa

yang menyukai cara guru menyampaikan pelajaran SKI sebesar 81,48%,

siswa yang memperhatikan pelajaran sebesar 62,96% dan siswa yang

antusias dalam hal ini selalu bertanya ketika diberikan kesempatan

sebesar 20,37%. Jika menggunakan rumus rata-rata statistik maka

didapatlah nilai untuk minat siswa terhadap pembelajaran SKI sebesar

68,81%, yang jika merujuk pada tabulasi data termasuk dalam kategori

tinggi. Maka dapatlah penulis nyatakan bahwa siswa Madrasah Aliyah

Al-Islam memiliki minat yang tinggi terhadap pembelajaran Sejarah

Kebudaaan Islam.

c. Kualitas Pembelajaran SKI

Untuk mengetahui kualitas pembelajaran agar tercapainya tujuan

pembelajaran terlebih dahulu harus diketahui tingkat pemahaman siswa


73

terhadap pelajaran yang disampaikan guru, suasana kelas saat belajar,

sering/tidaknya siswa keluar masuk kelas dan perasaan siswa saat belajar.

Pada tabel 4.10 tentang tingkat pemahaman siswa terhadap materi

yang disampaikan guru, siswa yang menyatakan mengerti dengan materi

pembelajaran SKI sebanyak 61,11% termasuk dalam kategori cukup.

Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa daya serap siswa terhadap

pembelajaran yang disampaikan oleh guru SKI adalah cukup. Lalu pada

tabel 4.11 menunjukkan suasana kelas saat belajar siswa yang

menyatakan tenang saat pembelajaran SKI berlangsung sebanyak 62,96%

termasuk dalam kategori tinggi. Dari data ini, dapat disimpulkan suasana

kelas yang tenang dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan dalam hal

ini guru SKI bisa dikatakan sudah baik dalam memelihara suasana kelas.

Lalu pada tabel 4.12 menyatakan tentang sering atau tidaknya siswa

meninggalkan ruang kelas saat pembelajaran berlangsung. Pada tabel

tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang menyatakan tidak pernah

meninggalkan ruang kelas sebesar 62,96%. Dari data ini dapat dikatakan

bahwa siswa sudah baik untuk mampu menyerap pembelajaran karena

tidak sering meninggalkan ruang kelas.

Lalu, untuk mengetahui perasaan siswa saat belajar apakah pernah

atau tidak siswa merasa bosan terdapat pada tabel 4.14 ada 77,78% yang

menyatakan kadang-kadang merasa bosam dan 14,81% siswa yang

menyatakan tidak pernah merasa bosan. Sedangkan dari pemilihan

strategi mengajar dari hasil wawancara dengan guru SKI, diketahui ada
74

banyak strategi mengajar yang biasanya beliau laksanakan, diantaranya

ialah ceramah, penugasan, diskusi dan strategi everyone is teacher.

Adapun strategi mengajar yang paling sering digunakan adalah ceramah

yang dalam hal ini setelah guru menjelaskan maka siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya, agar keaktifan siswa lebih terasah.

Dari data-data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran SKI di Madrasah Aliyah Al-Islam sudah cukup baik hal ini

terlihat dari daya serap siswa terhadap pembelajaran yang tinggi,

pengelolaan kelas yang bagus sehingga terjadi suasana belajar yang

kondusif. Meskipun ada saja siswa yang merasa bosan saat pembelajaran

berlangsung dan hal tersebut mungkin disebabkan karena SKI yang

terkadang terletak pada akhir jam pelajaran.

d. Sarana dan Fasilitas Pembelajaran

Berdasarkan bagian penyajian data di atas, diketahui bahwa

Madrasah Aliyah Al-Islam memiliki 3 buah ruang kelas, dengan kelas X

memiliki 1, kelas XI memiliki 1 bentuk formasi kelas dan kelas XII

hanya 1 formasi kelas. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi istilah

full capasity dalam satu kelas, sehingga para guru mudah untuk

mengelola kelas.

Selain formasi kelas yang bagus, Madrasah Aliyah Al-Islam juga

telah memiliki sarana pembelajaran yang lengkap, yaitu tersedianya buku

paket/pegangan siswa yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa

dalam satu ruang kelas, sehingga setiap siswa akan memiliki masing-
75

masing satu buku pegangan saat belajar. Selain buku pegangan untuk

siswa, guru juga memiliki buku pegangan tersendiri yang berjumlah 2

buah yaitu satu buku pegangan yang sama dengan buku paket siswa dan

satu buku yang dikhususkan untuk pegangan guru dari Dinas Pendidikan

maupun dari Kementerian Agama untuk guru agama. Selain ketersediaan

buku ajar yang memadai, Madrasah Aliyah Al-Islam juga telah

menggunakan papan tulis yang bisa ditulis dengan spidol, mereka tidak

lagi menggunakan papan tulis kapur untuk menyampaikan pelajaran.

Dengam digunakannya papan tulis spidol akan memudahkan guru dalam

menulis dan menghapus materi yang ditulis dipapan tulis, tidak seperti

papan tulis kapur jika dihapus maka akan menghasilkan debu yang dapat

menganggu kegiatan guru dalam menyampaikan pelajaran.

Fasilitas terakhir adalah perpustakaan, sebagai jantung pendidikan

perpustakaan tidak bisa terlepas dari kegiatan belajar mengajar.

Sebagaimana diketahui bagian penyajian data, pengelolaan perpustakaan

sudah cukup baik. Minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan dapat

digolongkan cukup tinggi, terbukti setiap kali penulis melakukan

observasi di lapangan. Perpustakaan Madrasah Aliyah Al-Islam tidak

pernah kosong pada saat jam istirahat.

Dari uraian-uraian tersebut di atas, dapat diketahui bahwa sarana

dan fasilitas juga mempengaruhi untuk tercapainya tujuan pembelajaran,

terlebih untuk menanamkan kecintaan terhadap Nabi Muhammad Saw

pada siswa. Ketersediaan buku-buku cerita tentang sejarah Nabi


76

Muhammad Saw juga akan sangat membantu guru SKI dalam mencapai

tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai