HASIL PENELITIAN
SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa adalah salah satu lembaga
pendidikan yang adadi provinsi Sulawesi Selatan Kab. Gowa dan lebih tepatnya diJl.
Pendidikan, tahun di dirikannya sekolah sekitar tahun 1953 dan luas sekolah mencapai 1.190
m2 merupakan sekolah berstatus negeri dan berakreditasi Buntuk tingkat SDN di kabupaten
Gowa.
Status : Negeri
Kelurahan: Malakaji
Kecamatan : Tompobulu
Kabupaten : Gowa
Negara : Indonesia
NPSN : 40301075
Sk Izin Operasional : 10
a. Visi
“Unggul Dalam Prestasi, Berakhlak dan Berbudaya Lingkungan”
b. Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka yang harus dilakukan sekolah
adalah:
1)Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha Esa melalui
menyenangkan.
4)Menjalin kerja sama yang baik antar warga sekolah dengan lingkungan masyarakat.
sumber belajar.
6)Menciptakan sekolah yang aman, mencegh kekerasan bagi peserta didik dan warga
sekolah.
Kepegawaian PR
2. Keadaaan Siswa
Kelas I 22 20 42
Kelas II 15 15 30
Kelas III 30 20 50
Kelas IV 16 12 28
Kelas V 18 11 29
Kelas VI 17 23 40
118 dan prempuan sebanyak 101 dan jika di jumlah keseluruhan maka peserta didik di SDN
Kondisi
Jenis sarana dan
Jumlah
prasarana Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
Ruang guru 1 1 - -
Ruang Kelas 6 6 - -
Perpustakaan 1 1 - -
Toilet Guru 1 1 - -
Toilet Siswa 6 4 2 -
Kantin 3 3 - -
Dapur 1 1 - -
Lapangan Olahraga 1 1 - -
Gudang 1 1 - -
Tabel di atas merupakan daftar sarana dan prasarana yang ada di SMP
Negeri 2 Sungguminasa yang digunakan sekarang ini. Sarana dan prasarana ini
toleransi sendiri merupakan salah satu ajaran yang terkandung dalam agama
Islam yang juga disejajarkan dengan ajaran lain seperti halnya kasih sayang
orang lain untuk dapat menjadi diri mereka sendiri, menghargai orang lain,
yang dibagi menjadi lima hal yaitu dari pemahaman gurudan siswa mengenai toleransi,
strategi yang digunakan guru dalammenanamkan nilai-nilai toleransi, peran orang tua siswa
dalam membantu sekolah dalam menanamkan niali-nilai toleransi beragama kepada siswa,
eksistensi nilai-nilai toleransi dalamkurikulum, serta nilai toleransi yang diajarkan. Kelima
Berdasarkan wawancara yang di lakukan oleh peneliti terhadap Kepala Sekolah, Guru
PAI, dan Siswa. Guru PAI yakni Nurembong S.Pd.I. mengenai toleransi mengatakan bahwa:
“Toleransi secara umum menurut saya itu seperti menghargai antara
pendapat yang satu dengan pendapat yang lain supaya tidak terjadi kesalah
pahaman”.1
Berdasarkan wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa toleransi adalah rasa
untuk saling menghargai perbedaanpendapat yang terjadi di kehidupan masyarakat yang bertujuan
Selain itu, Kepala Sekolah SDN Lembaya Andriani Thamrin S.Pd.juga turut
sendirimerupakan rasa saling menghargai antar sesama manusia dan bertujuan agar
Hal ini setara apa yang di sampaikan oleh Murni S.Pd.I mengatakan bahwa:
“Kami selaku guru tidak membeda-bedakan antara aliran satu dengan yang lainnya
kami perlakukan sama rata dan kami memberikan pemahaman nilai-nilai toleransi di
dalamnya”.3
membeda-bedakan antara aliran agama siswa yang satu dengan yang lainnya.
“Toleransi itu menghargai sesama dan salingmembantu orang lain tanpa memandang
agama orang tersebut”.4
1
Nurembong, Guru PAIwawancara tanggal 25 Mei 2023
2
Andriani Thamrin,Kepala Sekolah wawancara tanggal 25 Mei 2023
3
Murni,Guru Bhs. Indonesia wawancaratanggal 25 Mei 2023
4
Siswa Putri,wawancaratanggal 25 Mei 2023
toleransi merupakan sikap untuk saling menghargai antar sesama manusia.Ditambahkan pula
oleh siswa bahwa dalam menghargai seseorang tidaksebatas dalam golongan tertentu akan
tetapi juga tidak boleh memandangagama yang dalam hal ini diartikan sebagai latar belakang
mengatakan bahwa:
“Cara saya menanamkan nilai-nilai toleransi di luar jam pelajaran itusaya lakukan di
kegiatan-kegiatan keagamaan. Misalnya pada saatsolat dhuhur, itu pada saat
pembelajaran tatap muka siswamengerjakan solat dhuhur berjamaah untuk kelas 4
sampai 6.Dikarenakan di SD itu tidak ada mushola, kita mengadakan
sholatberjamaah di mushola sekitar sd. Nah kebetulan sebagian besar siswadi kelas 4
sampai 6 itu beraliran NU sedangkan mushola yang kamigunakan itu beraliran
Muhammadiyah, sehingga disitu saya juga biasmenanamkan nilai-nilai toleransi.
Siswa juga bisa belajar untukmengetahui dan menghargai perbedaan pendapat dari
para ulama”.5
Wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sikap yang di ambil oleh
merayakannyapun berbeda-beda.
Hal ini setara apa yang di sampaikan oleh Murni S.Pd.I mengatakan bahwa:
Wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru setiap masuk kelas
“Kami selalu di berikan arahan oleh guru kami dan menanamkan sikap toleransi
setiap masuk jam pelajaran termasuk oleh ibu Nurembong selaku guru PAI kami.
Wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa memang benar siswa selalu
c. Peran Orang Tua Siswa Dalam Membantu Sekolah Menanamkam Nilai-Nilai Toleransi
dilakukan oleh sekolah yang dalam hal ini adalah guru PAI. Akan tetapi
juga diperlukan peran orang tua dalam mendukung apa yang telah
tertanam kuat dalam diri siswa. Untuk dapat mengetahui peran orang tua
7
Murni, Guru Bhs. Indonesia wawancaratanggal 25 Mei 2023
siswa dalam menanamkan nilai-nilai toleransi tersebut tentunya kita
bahwa:
“Toleransi menurut saya adalah sikap salingmenghargai satu sama lain serta saling
menghormati satu sama lain dalammelaksanakan kewajiban dan haknya masing-
masing”.8
salingmenghargai satu sama lain serta saling menghormati satu sama lain.
Hal ini setara apa yang di sampaikan oleh ibu Rosmianimengatakan bahwa:
“Toleransi menurut saya yaitu rasa untuk saling menghargai baik itusesama umat
Islam maupun dengan orang yang beragama non Islam.Menghargai di sini dalam
berbagai hal ya, baik itu menghargaikeyakinan orang lain, menghargai pendapat
orang lain, maupunmenghargai kepercayaan orang lain, dan yang lainnnya”.9
baik itusesama umat Islam maupun dengan orang yang beragama non Islam.Menghargai di
sini dalam berbagai hal ya, baik itu menghargaikeyakinan orang lain, menghargai pendapat
orang lain, maupunmenghargai kepercayaan orang lain dan peneliti menambahkan bahwa
dengan mengetahui bagaimana peran orang tua dalam turutmembantu sekolah untuk
menanamkan nilai-nilai toleransi kepada siswa.Ibu Misrawati sebagai salah satu orang tua
Mengatakan bahwa:
“Kalau dirumah itu saya juga ikut menanamkan nilai-nilai toleransi yaNak, tapi nilai
toleransi yang saya ajarkan kepada anak lebih kepadamenghargai kerja keras anak dan juga
memberi kebebasan anak untukdapat berekspresi. Jadi setiap anak saya dapat tugas, saya
pasti mintaanak untuk dapat mengerjakannya dulu, baru setelah itu saya koreksijika ada
yang salah. Jadi dalam hal itu saya membebaskan anak untukdapat berpendapat dulu baru
8
Misrawati, Orang Tua Siswa wawancara tanggal 26 Mei 2023
9
Rosmiani, Orang Tua Siswa wawancaratanggal 26 Mei 2023
jika ada yang salah saya luruskan. Disinitugas saya hanya sebagai kontrol bagi anak agar
tidak menyimpang.Toleransi disini itu saya menghargai pendapat anak, dan saya tidak bisa
kalau harus memaksakan pendapat saya kepada anak, dengan halitu saya mengajarkan
kepada anak dengan memberi contoh langsunguntuk dapat menghargai pendapat dari orang
lain”.10
“Selain itu saya di rumah juga mengajarkan kepada anak saya untuktidak membenci
temannya yang menjelek-jelekan dia. Soalnyaterkadang ada temannya yang
menyebut anak saya dengan sebutangendut. Disitu saya memberikan pengertian
kepada anak saya kalaujika ada orang yang menyebut dia gendut itu berarti orang
tersebutsayang sama kita dan juga perhatian sama kita, jadi saya mengajarkankepada
anak saya untuk tidak membalas perbuatan teman-temannya.Disitu anak belajar
untuk dapat menghargai fisik temannya, sehinggaanak saya tidak menghina
temannya yang memiliki perbedaan”.11
Selain dari penjelasan yang disampaikan Ibu Misrawati, terdapat pulapenjelasan dari
Ibu Rosmiani tentang bagaimana beliau ikut membantusekolah dalam menanamkan nilai-
“Saya kalau dirumah juga ikut mengajarkan kepada anak saya untuk
dapat menghargai temannya, saya selalu tekankan kepada anak sayauntuk tidak
mengejek atau menjelek-jelekan temannya, jadi dalam halitu saya juga sudah ikut
membantu sekolah dalam menanamkan nilai-nilai toleransi ke anak saya. Selain itu
saya juga selalu menanyakankepada anak saya jika ada tugas atau PR dari sekolah,
dan sebisamungkin saya juga membantu dan mengarahkan anak saya
dalammengerjakan dalam mengerjakan tugas itu”.12
Wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa orang tua siswa juga
turutberperan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi kepada siswa. Caraorang tua dalam
ikut menanamkan nilai-nilai toleransi kepada anaknyajuga berbeda-beda dan tentunya bentuk
toleransi yang diajarkan olehorang tua juga berbeda-beda. Akan tetapi, dalam menanamkan
10
Misrawati, Orang Tua Siswa wawancaratanggal 26 Mei 2023
11
Misrawati, Orang Tua Siswa wawancara tanggal 26 Mei 2023
12
Rosmiani,Orang Tua Siswa wawancaratanggal 26 Mei 2023
Siswa dibiasakan hal-hal baik serta diberikan contoh langsunguntuk dapat menghargai orang
lain.
pembelajaran, telah dilakukan observasi terhadap materi apa sajayang diajarkan dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pada bab ini akan ditampilkan materi pembelajaran
yang menurut penjelasandari Ibu Nurembong, S.Pd.I. Selaku guru Pendidikan Agama
materi yang relevan untuk disisipkan nilai-nilai tolerasiditampilkan dalam tabel sebagai
berikut:
denganBerperilaku Terpuji
MahaMengetahui dan
MahaMendengar
Tadarus al-Qur’an
Bersedekah
nilai-nilai toleransi kepada siswa. Materi-materi tersebut dipilih oleh guru PAI dikarenakan
materi tersebut relevandan tentunya terdapat nilai-nilai toleransi. Sebagai contoh pada
materikelas III semester 1 tentang hidup tenang dengan berperilaku terpuji yangdi dalamnya
dijelaskan materi tentang tanggungjawab, tawaduk, dan jugapeduli. Menurut penjelasan dari
guru PAI pada bab tersebut terdapatmateri pembelajaran tentang peduli. Materi pembelajaran
tentang pedulitersebut terdapat nilai-nilai toleransi untuk saling peduli kepada siapapun.Siswa
diajarkan untuk dapat memiliki rasa peduli walaupun kepada temanyang memiliki latar
Selain itu terdapat pula materi pada kelas V semester 2 tentangindahnya shalat
Tarawih dan tadarus al-Qur’an. Pada materi pembelajarantersebut diajarkan tentang shalat
Tarawih. Pada materi pembelajarantentang shalat Tarawih tersebut terdapat penjelasan bahwa
shalat Tarawih terdapat dua pendapat tentang jumlah raka’at. Guru PAI mengajarkankepada
siswa untuk dapat menghargai perbedaan tersebut danmengajarkan kepada siswa untuk tidak
dengan beliau, materi pembelajaran yang secara khususmembahas tentang toleransi terdapat
pada kelas VI. Melalui Tabel di atasdapat diketahui bahwa materi yang dimaksud oleh Ibu
tentang toleransi, yaitu bagaimana untuk dapatmenghargai dan saling bertoleransi antar umat
beragama yang lebihtepatnya terdapat pada ayat ke 6 yang artinya “Untukmu agamamu,
danuntukku agamaku”.13
kepada siswa. Toleransi sendiri memiliki bentuk,seperti toleransi antar umat beragama dan
diketahui nilai-nilai dan bentuk apa saja yangdiajarkan melalui mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di SDN Lembaya. Untuk dapat mengetahui nilai-nilai toleransi apa sajayang
mengatakan bahwa:
13
Labib MZ dan Maftuh Ahnan, Tafsir Al-Qur’an Surah Al Kafirun: Toleransi dalam
Islam, (Jakarta: Bintang Pelajar, 2008), hal. 7.
14
Nurembong,Guru PAI wawancaratanggal 25 Mei 2023
Hal ini setara apa yang di sampaikan oleh Kepala Sekolah Ibu Andriani Thamrin,
“Bentuk toleransi yang diajarkan adalah menumbuhkan rasa kasihsayang dan saling
membantu tanpa membeda-bedakan dan tanpamemandang latar belakang orang lain.
Selain itu juga bentuk toleransidalam menghargai perbedaan pendapat, seperti yang
kita lihat ya masdalam kehidupan tentunya pasti ada perbedaan pendapat, nah itu
yangharus diajarkan kepada siswa karena memang mungkin sekarang siswamasih
belum tau tentang perbedaan pendapat, tapi kita tetap harusmengajarkan hal tersebut
karena kedepannya siswa juga pasti akanmenemui hal tersebut”.15
diajarkandi SDN Lembaya meliputi toleransi antar umat beragama,toleransi antar teman,
toleransi dalam menyikapi perbedaan pendapat paraulama, serta toleransi dalam menghadapi
perbedaan di masyarakat.
nilai toleransi di SDN Lembaya yaitu Ibu Nurembong, S.Pd.I. sebagai guru PAI dan
a. Faktor Pendukung
1.) Kekeluargaan
2.) Kebersamaan
15
Andriani Thamrin,Kepala Sekolah wawancaratanggal 25 Mei 2023
Sarana dan prasarana ini bagian dari faktor pendukung dalam menanamkan nilai-
nilai toleransi kepada siswa, guru PAImelihat bagaimana respon siswa ketika beliau
yang baik dari siswa,dikarenakan pada saat beliau mengajarkan tentang toleransi kepada parasiswa,
tidak sedikit dari siswa yang bertanya sehingga hal tersebutmerupakan sesuatu yang baik dikarenakan
kemampuan siswa dalamberpikir kritis dapat dilatih, dan diharapkan siswa juga dapat lebihmemahami
“Yang saya lakukan itu bisa dengan memantau apa saja yangdisampaikan oleh guru
PAI, agar tentunya sesuai dengan ajaran Islamdan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Kemudian saya jugamendukung program-program ataupun kegiatan
keagamaan yang akandilakukan oleh guru PAI selama itu dapat membawa kebaikan
bagisiswa. Saya juga memberikan masukan-masukan kepada guru PAIagar tentunya
dapat mendidik siswa supaya dapat memiliki rasatoleransi yang tinggi. Saya juga
harus memberikan contoh nyatakepada guru-guru dan siswa dalam bertoleransi,
tidak memandanglatar belakang guru dan siswa dan tidak membeda-bedakan
perlakuansaya kepada seluruh guru dan siswa”.17
Selain Kepala Sekolah, Guru PAI, dan juga siswa, orang tua siswajuga turut
mendukung dalam proses penanaman nilai-nilai toleransi ini.Hal ini dapat dilihat dari
penjelasan tentang peran orang tua siswa dalammembantu sekolah menanamkan nilai-nilai
16
Nurembong, Guru PAIwawancaratanggal 25 Mei 2023
17
Andriani Thamrin, Kepala Sekolah wawancaratanggal 25 Mei 2023
toleransi kepada siswa yangtelah dijelaskan di atas. Dari penjelasan dari orang tua tersebut
dapatdilihat bahwa orang tua siswa juga turut andil dalam membantu guru PAIuntuk
adanya proses penanaman nilai-nilai toleransi kepadasiswa adalah berasal adanya respon
yang baik dari siswa dan siswa jugamemiliki kemampuan berpikir kritis sehingga
memudahkan guru dalammenanamkan nilai-nilai toleransi, respon yang baik tersebut juga
munculdari masyarakat sekitar. Kemudian adanya dukungan dari kepala sekolahdan juga
orang tua juga berperan penting dalam proses penanaman nilai-nilai toleransi tersebut. Selain
itu, kondisi bangunan yang terbilang barujuga dapat mendukung proses penanaman nilai-nilai
b. Faktor Penghambat
juga terdapat faktor yang menghambat jalannya penanaman nilai-nilai toleransi tersebut.
yakni saling curiga, pengetahuan agama yang dangkal, dan penghinaan terhadap golongan
yang lain.
“Betul apa yang di sampaikan oleh Ibu Nurembong bahwa faktor penghambat
penanaman nilai-nilai toleransi beragama yaitu 3 poin tadi, jadi kami selaku guru
18
Nurembong,Guru PAI wawancaratanggal 25 Mei 2023
hanya memaksimalkam dan memberikan pengajaran yang terbaik untuk siswa SDN
Lembaya lebih khususnya”.19
memaksimalkam dan memberikan pengajaran yang terbaik untuk hal-hal yang tidak di
Hal ini setara yang di sampaikan oleh Andriani Thamrin S.Pd mengatakan bahwa:
“Bila ada faktor pendukung pasti ada faktor penghambat nah, selaku guru kami
memberikan pemahaman-pemahaman kepada siswa agar mereka senantiasa selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi beragama hal ini pula menyebabkan kita
selalu kompak, bersatu, dan bersama. Karena perbedaan adalah bagian dari
kebersamaan”.20
nilai-nilai toleransi beragama hal ini pula menyebabkan kita selalu kompak, bersatu, dan
19
Nurmi,Guru Bhs. Indonesia wawancaratanggal 25 Mei 2023
20
Andriani Thamrin, kepala Sekolah wawancaratanggal 25 Mei 2023