Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoriti

1. Pengertian Penanaman Nilai-nilai

Penanaman menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya proses, cara, perbuatan

menanami atau menanamankan.Penanaman adalah kegiatan memindahkan bibit dari tempat

penyemaian kelahan pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari tanaman yang di

budidayakan.

Para pakar memiliki beberapa perbedaan pendapat dalam mendefinisikan nilai.

Perbedaan pandangan tersebut karena persepsi masing-masing. Mulyana mengartikan nilai

sebagai rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Nilai adalah suatu yang

diharapkan sehingga dapat mendorong tindakan pada diri seseorang.1

Bank Nilai adalah yang menunjukkan alasan dasar bahwa acara pelaksaan atau

keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau

keadaan akhir yang berlawanan.Nilai memuat eleman pertimbangan yang membawa ide-ide

seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.Dan nilai adalah suatu

tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan seseorang dalam

bertindak aau menghindari suatu tindakan atau mengenai sesuatu yang pantas di kerjakan,

jadi, dari pengertian diatas nilai merupakan sifat yang melekat pada sesuatu yang

berhubungan dengan subyek/manusia dalam hal ini manusia selaku pemberi nilai.

Sedangkan menurut Frankel, nilai merupakan suatu standar dari tingkah laku,

keadilan, keindahan, kebenaran, serta efisiensi yang mengikat manusia dan semestinya untuk

dijalankan dan dipertahankan.2

1
Rohmat Mulyana. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. (Bandung: Alfabeta, 2004),
2
H.U. Kartawisastra, Strategi Klasifikasi Nilai, (Jakarta: P3G. Depdikbud, 1980)
nilai adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang

dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.Karena pandangan Spranger,

kepribadian manusia terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-nilai kesejarahan.Meskipun

menempatkan konteks sosial sebagai dimensi nilai dalam kepribadian manusia, tetapi

Spranger mengakui akan kekuatan individual yang dikenal dengan istilah roh

objektif.Kekuatan individual atau roh subjektif didudukan dalam posisi primer karena nilai-

nilai kebudayaan hanya akan berkembang dan bertahan didukung dihayati oleh individu.

Menurut Zuriah Menanamkan nilai pada seseorang diperlukan metode-metode yang

tepat supaya tujuan dari penanaman nilai dapat dicapai dengan baik.Berikut beberapa metode

yang dapat digunakan dalam menanamankan nilai-nilai yaitu:3

a. Metode Demokratis

Metode demokratis menekankan pencarian secara bebas dan penghayatan nilai-nilai

hidup dengan langsung melibatkan anak untuk menemukan nilai-nilai tersebut dalam

pendampingan dan pengarahan guru.Guru tidak bersikap sebagai pemberi informasi satu-

satunya dalam menemukan nilai-nilai hidup yang dihayatinya.Guru berperan penjaga atau

koridor dalam penemukan nilai hidup tersebut

b. Metode Pencarian

Metode ini menekankan pada pencarian bersama yang melibatkan siswa dan gur

u.Pencarian bersama lebih berorientasi pada diskusi atas soal-soal yang aktual dalam

masyarakat, dimana proses ini diharapkan menumbuhkan sikap berpikir logis, analitis,

sistematis, argumentatif untuk dapat mengambil nilai-nilai hidup dari masalah yang

diolah bersama.Melalui metode ini siswa diajak aktif mencari dan menemukan tema yang

sedang berkembang dan menjadi perhatian bersama.Dengan menemukan permasalahan,

mengkritis dan mengolahnya, anak diharapkan dapat mengambil nilai-nilai yang ada dan

3
Zuriah. PenanamanSikapToleransiMelaluiPendidikan Agama Islam, (Pekan Baru 2008).Hlm 27
menerapkannya dalam kehidupan mereka.Dengan demikian anak aktif sejak dalam proses

pencarian tema atau permasalahan yang muncul dalam pendampingan guru

c. Metode siswa aktif

Metode aktif siswa menekankan pada proses yang melibatkan anak sejak

pembelajaran.Guru memberikan pokok bahasan dan anak dalam kelompok mencari dan

mengembangkan proses selanjutnya anak membuat pengamatan, pembahasan analisis

sampai pada proses penyimpulan atas kegiatan mereka.

d. Metode keteladanan

Dalam metode keteladanan peran pendidik sangat penting karena guru atau pendidik

menjadi toko idola dan panutan bagi anak dengan keteladanan guru dapat membimbing

anak untuk membentuk sikap yang kokoh.

e. Metode live in

Metode live in dimaksudkan agar anak mempunyai pengalaman hidup bersama orang lain

lansung dalam situasi yang sangat berbeda dari kehidupan sehari-harinya dengan

pengalaman lansung anak dapat mengenal lingkungan hidup yang berbeda dalam cara

berpikir, tantangan, permasalahan, termasuk tentang nilai kehidupan.

f. Metode penjernian nilai

Metode penjernihan nilai dilakukan melalui dialog efektif dalam bentuk sharing atau

diskusi yang mendalam dan intensif hal tersebut bertujuan agar anak tidak mengalami

pembelokan nilai hidup akibat latar belakang sosial kehidupan, pendidikan dan

pengalaman yang dapat membawa perbedaan pemahaman dan penerapan nilai-nilai

hidup.

2. Pengertian Toleransi

Menurut Hornby AS dalam Casram toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tolerantia

yang artinya kelonggaran, kelembutan hari, kesabaran, dan keringanan.4

4
Casram, Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural, Jurnal Ilmiah Agama dan
Sosial Budaya, 1 (2), 2016, hal. 188
Menurut Michael Agnes and David B. Guralnik Dalam bahasa Inggris toleransi

berasal dari kata tolerance yang artinya sikap membiarkan, mengakui, dan menghormati

keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan.5 Sedangkan dalam bahasa Arab istilah

toleransi dirujukan kepada kata tasamuh yang berarti saling memudahkan atau saling

mengizinkan.

Menurut istilah toleransi berasal dari bahasa latin darikata “Tolerare” yang berarti

dengan sabar memberikan sesuatu.Pengertian toleransi secara perilaku atau sikap manusia

yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap

tindakan orang lain dan dalam bahasa arab,istilah yang lazim dipergunakan sebagai

pandangan kata toleransi adalah samanah atau tasamuh, artinya sikap lapang dada atau

terbuka dalam menghadapi perbedaan yang bersumber dari kepribadian yang mulia, karena

perbedaan adalah sunnatullah yang tidak mungkin dihindari dalam kehidupan manusia.Di

antara perbedaan yang terdapat di negara Indonesia adalah perbedaan agama, ras, budaya,

dan suku.Namun Allah SWT menciptakan perbedaan tersebut agar saling mengenal dan dari

saling mengenal itulah timbul rasa kebersamaan yang dapat menciptakan persatuan dan

kesatuan.Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q:S Al-Hujarat ayat 13.

Terjemahannya

Wahai manusia! Sungguh,Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan,kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh,Allah Maha Mengetahui,Mahateliti6
Poetgieter, Van der Walk, dan Wolhuter menjelaskan toleransi adalah kemampuan

individu untuk memperlakukan seseorang atau sesuatu dengan kesenangan atau kesabaran

5
Michael Agnes and David B. Guralnik, Webster’s New World Collage Dictionary, (Cleveland and
New York: The World Publishing Company, 2001)
6
Kemenag Ri Al-Qur’an dan terjemahan, lajnah pentashian Mushaf Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an,
Semarang hal.5-6
untuk ditanggung untuk bertahan hidup di lingkungan yang multikultural.Hakikatnya

toleransi berarti membiarkan keberadaan seseorang atau sesuatu yang berbeda atau kurang di

sukai dengan kesabaran sehingga hal tersebut tetap bertahan.Toleransi adalah membiarkan

orang lain berpendapat lain, melalukan hal yang tidak sependapat tanpa di ganggung ataupun

intimidasi.7

Selain itu siregar berpendapat Toleransi tidak hanya tentang agama, tetapi toleransi

juga melibatkan sikap yang merupakan fondasi utama seorang dalam membangun kehidupan

dalam masyarakat yang plurar jadi toleransi adalah konsep modern untuk menggambarkan

sikap yang saling menghargai dan kerja sama antar kelompok masyarakat yang berbeda baik

dalam stnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama berdasarkan prinsip saling

menghormati.Itulah sebabnya toleransi sosial menjadi sikap yang sangat penting karena

merupakan tindakan yang menghormati keragaman, latar belakang, pandangan, dan

kepercayaan.Termasuk menjadi salah satu dan membangun empati sosial dalam masyarakat.

Menurut pandangan para ahli, toleransi memiliki berbagai macam pengertian.

Menurut Tillman toleransi merupakan perbuatan saling menghargai melalui pengertian

dengan tujuan kedamaian. Toleransi merupakan sebuah metode menuju kedamaian. Toleransi

disebutkan sebagai faktor esensi untuk perdamaian. 8Sedangkan menurut Poerwadarminta

toleransi diartikan dengan kelapangdadaan, menghargai, membolehkan, membiarkan

pendirian pendapat, kepercayaan, pandangan, kebiasaan, kelakuan dan lain sebagainya atau

yang bertentangan dengan pendirianya sendiri. Misalnya agama, ideologi, ras, suku, dan lain-

lain.9

Manfaat dari sikap toleransi khusunya dalam kehidupan bermasyarakat antar lain:

Terciptanya kehormanisan dalam hidup bermasyarakat, menciptakan rasa kekeluargaan,

7
Wolhuter,Pendidikan Agama Islam dan Pekerti (Semarang 2005). Hlm 25.
8
Diane Tillman, Pendidikan Nilai Untuk Kaum Muda, Terjemahan diedit oleh R. Pranoto, (Jakarta:
Grasindo, 2004).
9
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976)
menimbulkan rasa kasih sayang satu sama lain, dan terciptanya kedamaian, rasa tenang dan

aman.Dengan menghormati hak asasi manusia untuk menjalankan hak kebebasannya hal ini

menunjukkan sudah terciptanya toleransi karena esensi dari toleransi adalah menghargai,

membolehkan, membiarkan penderian, pendapat.Pandangan kepercayaan, kebiasaan,

kelakuan dan sebagainya atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri.

Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa toleransi adalah sikap seseorang

dimana mampu membiarkan dengan lapang dada, menghargai,mengakui, menghormati, tidak

dendam, pengertian, terbuka terhadap pendapat, perbedaan, pandangan, kepercayaan,

kebiasaan, sikap dan sebagainya yang lain atau bertetangan dengan pendiriannya sendiri.

3. Nilai-nilai toleransi

Dalam pendidikan toleransi terdapat kaitan antara nilai dan juga sikap dalam toleransi

tersebut. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa nilai merupakan suatu yang telah

melekat pada diri seseorang yang biasa dijadikan sebuah petunjuk dan pilihan hidup

seseorang dalam menentukan keberlangsungan hidupnya. Sedangkan toleransi sendiri

memiliki artian sikap tenggang rasa serta bersikap sabar untuk tidak mencampuri

kepercayaan maupun keyakinan yang dimiliki seseorang. Sehingga dari konsep tersebut

toleransi mengarah kepada keterbukaan serta mau berlapang dada dalam menerima perbedaan

dalam setiap sisi kehidupan.10

Oleh karenanya, dari hal tersebut akan memunculkan rasa kasih sayang, menghargai,

dan juga pengertian yang tentunya akan berujung pada sikap toleran. Dengan seseorang

memiliki nilai dalam dirinya tentunya orang tersebut akan mengetahui tindakan apa yang

harus diambil oleh dirinya sendiri. Sehingga dapat diartikan bahwa sikap merupakan akibat

dari nilai.11

10
Dwi Ananta Dewi, Toleransi Beragama, (Semarang: Pamularsih, 2009), hal. 2.
11
Luthfia Nur Wakhidah, Skripsi: Penanaman Nilai-Nilai Toleransi pada Warga Persaudaraan Setia
Hati Terate Sub Mojo Ranting Pulung, (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2021), hal. 40
Dalam toleransi terdapat nilai-nilai yang harus ditekankan dan dekspresikan dengan

orang lain yaitu:

1. Memberikan kebebasan dan kemerdekaan

Kebebasan dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk bertindak sesuai dengan

keinginannya.Setiap manusia memiliki hak untuk memperoleh kebebasan bahkan telah dia

atur dalam Deklarasi Universal Hak Manusia (DUHAM),yang telah dideklarasikan dan

diadopsi oleh Mejalis Umum Bangsa –Bangsa (PBB),pada tanggal 10 Desember 1948 Pasal 2

dalam deklarasi ini menyatakan bahwa “setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-

kebebasan yang tercantum didalam deklarasi dengan tidak ada pengecualian apa pun seperti

perbedaan ras,warna kulit,bahasa,agama,politik atau pandangan lain,asal-usul kebangsaan

atau kemasyarakatan,hal milik,kelahiran,ataupun kedudukan lain”.Kebebasan-kebebasan ini

kemudian dijabarkan lebih lanjut seperti kebebasan dalam memilih agama,kebebasan

bergerak,kebebasan mengeluarkan pendapat,kebebasan berkumpul dan berserikat,dan

kebebasan memilih pekerjaan.Sementara itu kemerdekaan dapat diartikan sebagai hak yang

dimiliki individu untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan

tidak tergantung pada orang lain.

2. Mengakui Hak Setiap Orang

Setiap orang dilahirkan dengan hak yang sama tidak diganggu gugat.Hal ini sebagaimana

yang tercantum dalam deklarasi Hak Asasi Manusia,pasal 1 yang menyatakan bahwa “semua

orang yang dilahirkan dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama mereka dikaruniai

akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”.Hak asasi

tersebut harus diakui,dihormati dan dijunjung tinggi,tanpa adanya penangguan terhadap hal

yang dimiliki oleh individu,maka akan timbul berbagai pelanggaran hak asasi yang dapat

berujung pada kekacauan.

3. Menghormati Keyakinan Orang Lain


Setiap orang mempunyai hak untuk memilih dan memeluk suatu Agama atau keyakinan

tanpa adanya paksaan dari pihak lain.Hak ini telah di atur dalam Deklarasi Universal Hak-

Hak Asasi Manusia,pasal 18 yang berbunyi “setiap orang berhak atas kebebasan pikiran,hati

nurani,dan agama atau kepercayaan,dengan kebebasan untuk menyatakan atau agama

kepercayaan dengan cara mengajarkannya,melakukannya,beribadah dan menaatinya,baik

sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain,dimuka umum maupun sendiri”.

Akan tetapi apabila dikaitkan dengan konteks toleransi sosial,maka yang dimaksud

menghormati keyakinan orang lain adalah keyakinan dalam memilih kelompok

tertentu.Sebagai warga negara yang baik dan toleran,kita harus dapat menghormati

keputusaan dan pilihan orang lain yang berbeda dengan kita.

4. Saling Mengerti

Tidak akan terjadi salimh menghormati antara sesama manusia bila mereka tidak saling

mengerti,saling anti daan saling membenci,saling merebutkan adanya permasalahan-

permasalahan yang timbul pada masyarakat di akibatkan dan tidak adanya saling mengerti

dan saling menghargai antara satu dengan yang lain.

4. Jenis-jenis toleransi

a. Toleransi beragama

Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan

agama yang ada dalam kehidupan beragama.Contoh toleransi beragama adalah dengan

menghormati hak setiap orang untuk memilih agamanya serta memberikan ruang bagi

mereka untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing.

Al-Qur’an yang menjelaskan tentang toleransi beragam yaitu terdapat dalam surah

Al-Kafirun adalah surah yang ke 109 dalam Al-qur’an surah ini berisi kandungan tentang

adanya toleransi dalam keimanan dan perbedaaan. Hal ini menjadi rujukan atau dalil tentang
perbedaan tentang keyakinan kepada Allah namun tetap satu dalam kebangsaan, Suku, Ras

maupun Budaya. Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Kafirun ayat 1-6.

Terjemahannya

Katakanlah (Muhammad), wahai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah, dan pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah dan kamu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah yang aku sembah, Untukmu agamamu, dan
umtukku agamamu.12

b. Toleransi berpolitik

Toleransi ini lebih mengarah pada bagaimana setiap orang dapat menghargai dan

menghormati pendapat politik yang dimiliki oleh orang lain.Dengan toleransi, setiap

orang dapat sama-sama menjaga hak politiknya masing-masing.

c. Toleransi budaya

Di Indonesia yang memiliki ragam budaya, toleransi adalah kunci untuk hidup rukun satu

sama lain.Dengan toleransi, tidak ada sikap merendahkan atau superioritas antar

budaya, karena itu, setiap orang harus mampu untuk memandang sama rata terhadap

budaya yang lain.

5. Manfaat Toleransi

1. Menerima nilai-nilai orang lain

Setiap orang tentu mempunyai pendapat atau pandangan tentang dirinya sendiri.Hal

ini perlu dihormati dan diterima satu-satunya cara untuk hidup dalam masyarakat yang

damai adalah toleransi,tidak ada masalah unttuk tetap berpegang pada nilai-nilai diri

sendiri.Namun menerima dan menghormati nilai-nilai orang lain juga penting dilalukan.

2. Menguatkan tali persaudaraan

12
Kementerian Agama Ri.Al-Qur’an dan terjemahan, jakarta: samad, tasfir Al-Qur’an hlm 66
Melalui toleransi setiap orang akan memiliki sifat saling menghargai perbedaan yang

tersebar di berbagai pulau di indonesia.Setiap perbedaan tersebut diharapkan bisa

melahirkan kasih dan sayang antar sesama hingga akhirnya terpuruk persaudaraan

sebangsa dan setanah air,serta terhindar dari perpecahan antar individu maupun kelompok.

3. Menciptakan keharmonisan dan kedamaian

Berawal dari toleransi hingga menghasilkan bentuk menghargai pendapat orang

lain.Setiap orang yang memiliki rasa toleran dapat menahan dirinya untuk tidak

memaksakan pendapat orang lain itulah yang melahirkan kedamaian dan terjaganya

kehormanisan.

4. Meningkatkan kekuatan iman

Setiap agama mengajarkan kebaikan melalui sikap toleransi,setiap orang akan

menghargai agama lain saat beribadah.Posisi tersebut menjadi satu di antara yang bisa

menguji diri sendiri seberapa kuat iman ini saat berhubungan dengan orang lain yang

berbeda agama.

6. Bentuk –bentuk Sikap Toleransi

Pada dasarnya toleransi merupakan sikap saling menghargai tanpa adanya diskriminasi

suku, agams, ras, atau budaya.Sikap toleransi tidak tiba-tiba muncul dengan sendirinya,

melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pendidikan, pengalaman, kebudayaan,

media massa dan lain-lain ketika hidup di tengah-tengah keberagaman individu diharuskan

memiliki sikap toleransi agar dapat hidup berdampingan.Bentuk-bentuk toleransi dapat

berupa:

a. Menghargai dan menghormati hak orang lain

b. Tidak menyakiti atau menganggu kebebasan orang lain baaik dalam memilih agama,

keyakinan politik dan memilih kelompok.

Sementara itu Suparlan (2008) bentuk- bentuk sikap toleransi antara lain sebagai berikut:
a. Berlapang dada dalam menerima semua perbedaan, karena perbedaan adalah Rahmat

Allah SWT.

b. Tidak membeda-bedakan teman yang berbeda keyakina

c. Tidak memaksakan orang lain dalam hal keyakinan (Agama)

d. Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih keyakinan agama

e. Tidak menganggu orang lain yang keyakinan ketika mereka beribadah

f. Tetap bergaul dan bersikap baik dengan orang yang berbeda keyakinan dalam hal

duniawi

g. Menghormati orang lain yang beribadah

h. Tidak memberi dan menyakiti perasaan seseorang yang berbeda keyakinan atau

pendapat dengan kita.13

Tilman juga menjelaskan bentuk-bentuk toleransi tersebut dapat diterapkan dalam

kehidupan bermasyarakat agar senantiasa dapat hidup berdampingan di tengah

perbedaan.Sikap toleran perlu untuk dimiliki suatu masyarakat dikarenakan hal ini dapat

membuat masyarakat belajar menghargai setiap perbedaan antar sesama dan meningkatkan

rasa nasionalisme.14

B. Pelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian pendidikan agama islam

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk dapat mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

potensi dalam dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

13
AaSuparlan (2008) MetodePendidikan Agama Islam
14
Tilman (2004) ToleransiLintas Agama di Indonnesia
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat.Pendidikan adalah suatu proses yang dibutuhkan untuk mendapatkan

keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun masyarakat. 15

Pendidikan dilakukan untuk memberdayakan manusia dimana potensi peserta didik baik

dari dalam ataupun luar dirinya dapat berkembang dengan tepat.16

Pendidikan adalah proses pemindahan nilai pada suatu masyarakat kepada setiap

individu yang ada didalamnya dan proses pemindahan nilai-nilai budaya itu melalui

pengajaran dan indoktrinasi.Dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang sisdiknasi pasal 1

yang berbunyi “pendidikan adalah suatu sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara”.17

Dapat disimpimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dari orang dewasa

kepada anak didik untuk menbawa dirinya.Dalam hal ini berupa tindakan-tindakan riil,

disengaja dan berencana serta memilih tujuan berupa bimbingan yang dapat membentuk

adat kebiasaan sehingga pendidikan akan membantu individu menjadi manusia yang

memiliki identitas dan eksistensi, serta kepribadian yang baik.

Sedangkan agama merupakan pedoman terdepan dalam kehidupan manusia. Agama

berisi tentang nilai dan norma suci yang menjelaskan, mendidik, membimbing, dan

melindungi alam semesta sebagai pengembaraan makhluk singgah dari fana (dunia)

menuju keabadian (akhirat) di bawah kehendak kasih sayang dan keadilan Khaliq.Agama

yang dalam hal ini adalah Islam merupakan pedoman hidup dengan wahyu Illahi sebagai

15
Nurkholis, Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi, Jurnal Kependidikan, 1(1), November
2013, hal. 25.
16
Fahmi Tharaba dan Moh. Padil, Sosiologi Pendidikan Islam, (Malang: Drean Litera, 2015), hal. 245.
17
UU RI No 20 tahun 2003 tentangsisdiknasipasal 1
dasar kebahagiaannya, oleh karenanya Islam merupakan agama yang mendidik,

membimbing, dan melindungi semesta beserta isinya.18

Pendidikan agama islam menurut Depdiknas adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani,

bertakwa dan berakhlak mulia daam mengamalkan ajaran agama islam dan sumber

utamanya kitab suci Al-qur’an dan Hadis melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan,

serta penggunaan pengalaman.Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganti agama

dalam masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa.Hal ini sesuai

dengan rumusan UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dalam

penjelasan UUSPN mengenai pendidikan nasional dalam pendidikan agama dimaksudkan

untuk bertakwa kepada tuhan yang maha esa serta berkhlak mulia.Dari pengertian di atas

dapat ditentukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan

agama islam yaitu: 19

a. pendidikan agama islam sebagai usaha sadar yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran

dan latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atau tujuan yang hendak dicapai.

b. peserta didik yang hendak disiapkan untuk menccapai tujuan

c. guru pendidikan agama islam yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan

secara sendiri terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam

d. kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran islam dan peserta didik, disamping untuk

membentuk keshalehan atau kualitas juga sekaligus untuk membentuk keshalehan sosial.

Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan pembelajaran pendidikan agama islam

merupakan usaha sadar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar antar guru dengan

peserta didik untuk dapat meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan

18
Kementerian Agama, Modul Pengembangan Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, (Jakarta:
2010), hal. 1
19
UU Nomor 20 tahun 2003 TentangSistemPendidikanNasional (Bandung Yudha,2003).Hlm 9
pengenalan ajaran agama islam agar dapat membentuk dan menjadikan peserta didik menjadi

khalifa Allah yang beriman dan bertakwa untuk mencapai kebahagiaan baik dunia dan di

akhirat kelak.

2. Tujuan pendidikan agama islam

Menurut Bashori Muchsin dan Mo Sulthon menjelaskan tujuan umum pendidikan

islam itu harus sejajar dengan pandangan manusia yaitu makhluk allah yang mulia dengan

akalnya, perasaannya, ilmunya dan kebudayaannya, pantas menjadi khalifa di bumi.Tujuan

umum ini meliputi pengertian, pemahaman, penghayatan, dan ketrampilan berbuat.Karena itu

ada tujuan umum untuk tingkat sekolah permulaan, sekolah menengah, sekolah, lanjutan dan

perguruan tinggi dan ada juga untuk sekolah umum, sekolah kejujuran, lembaga-lembaga

pendidikan dan sebagainya.20

3. Peran dan fungsi pendidikan agama islam

Menurut Muhaimin pendidikan agama islam yakni upaya mendidikan agama islam

atau ajaran islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan sikap hidup, guru

pendidikan agama islam juga memiliki peranan penting dalamm memberi kontribusi bagi

peranan bangsa dimasa depan dalam hal ini konsep peran guru pendidikan agama islam yang

peduli pada pluralisme akan bermakna positif bila tergambar luas pada realiatas aktual

kehidupan Indonesia yang pluralistik.Sebagai umat dengan jumlah terbesar di Indonesia,

maka peran umat islam sangat signifikan dalam menentukan masa depan bangsa ini.

Untuk islam semestinya memberikan suri tauladan dalam sikap dan tindakan atas

dasar prinsip toleransi sebagaimana diajarkan ajaran islam dan berperan penting dalam

menanamkan nilai-nilai toleransi kepada siswa di sekolah supaya terdapat pada diri siswa

sikap saling menghargai dan menghormati antar keyakinan agama lain dan supaya tercipta

kerukunan dan kedamaian walaupun disekolah siswa terdapat temannya berbeda keyakinan

agama.

20
Mo Sulthon (2010) Nilai-NilaiPendidikanToleransidalamPembelajaranPendidikan Agama
Islam,Jurnal Pendidikan (Kalimanta Barat:2003).Hlm 24
Pendidikan agama islam di sekolah umum berperan sebagai pendukung tujuan umum

pendidikan nasional.Adapun penjabaran rumusan fungsi pendidikan nasional yang juga

merupakan tujuan pendidikan agama islam, maka pendidikan agama islam harus berperan

sebagai berikut:

a. Membentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangka membangun manusia seutuhnya

dan masyarakat Indonesia seluruhnya.

b. Menjadi manusia yang beriman dan bertakwa maksudnya adalah manusia yang selalu taat

dan tunduk terhadap apa-apa yang diperrintahkan oleh allah Swt dan menjauhi segala

larangannya.

c. Berakhlakmuliah, sehat, berilmu, cakap dan mandiri adalah sikap utuh dan sembang

antara kekuatan intelektual dan kekuatan spritual yang secara langsung termanifestasikan

dalam bentuk akhal muliah.Menjadi warga negara yang demokrrasi dan iman dan takwa

itu dimanifestasikan dalam bentukkecintaan terhadap tanah air (Khubbul wathan minal

iman).

Anda mungkin juga menyukai