KAJIAN TEORI
dipakai atau diterima oleh individu, kelas, masyarakat, dan lain-lain. Nilai
a. Nilai dalam bahasa Inggris value, bahsa latin valere (berguna, mampu
b. Nilai ditinjau dari segi harkat adalah kualitas suatu hal yang
positif adalah “tidak bernilai” atau “nilai negative”. Nilai baik menjadi
“tidak bernilai”
4
Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai(Bandung: Alfabeta,2004),
hlm.117-118.
5
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 50
9
Pengertian yang lain tentang nilai dari para ahli sebagai berikut: 6
salah, baik atau buruk, indah maupun tidak indah, adalah hasil proses
psikologis.
akhir.
sebagai berikut:
6
Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai(Bandung: Alfabeta,2004), hlm.
118.
10
a). Nilai merupakan konstruk yang melibatkan proses kognitif (logic
hati.;
b). Nilai selalu berfungsi secara potensial, tetapi selalu tidak bermakna
apabila diverbalisasai;
d). Karena kehendak tertentu dapat bernilai atau tidak, maka perlu
f.) Nilai itu ada, yang merupakan fakta alam, manusia, budaya dan
tentang makna nilai itu adalahbahwa sesuatu itu harus mengandung nilai
11
artinya merupakan objek keinginan mempunyai kualitas yang dapat
nilai tertentu, dan memberi nilai, artinya menanggapi seseuatu sebagai hal
sebagai nilai yang penting bagi kehidupan anak baik saat ini maupun di
masa yang akan datang, baik untuk dirinya maupun untuk kebaikan
lingkungan hidup dimana anak hidup saat ini dan dimasa yang akan
datang.
nilai-nilai luhur universal manusia, yaitu: (1) Cinta Tuhan dan segenap
(4) Hormat dan santun, (5) Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong-
royong/kerja sama, (6) Percaya diri dan pekerja keras, (7) Kepemimpinan
dan keadilan, (8) Baik dan rendah hati, dan (9) Toleransi, kedamaian dan
kesatuan.7
akhlak/perilaku Nabi Muhammad Saw, yaitu: (1) Siddiq, (2) Amanah, (3)
12
Penulis menyimpulkan bahwa nilai adalah suatu kualitas yang
B. Pendidikan Karakter
menerus untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak didik
tujuan agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi diri
13
kelimpahan makanan, minuman dan tempat berlindung. Jika ditujukan
8
Abdul Lathif al-Ajlan, Rambu-Rambu Pendidikan(Bandung: 2004), hlm.9.
9
Undang-Undang RI NO. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, hal.3.
14
menyatakan bahwa pendidikan itu adalah memanusiakan manusia muda.
peserta didik baik aspek jasmani, rohani dan kemampuan seseorang untuk
itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki
pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses
suatu ciri khas pada individu tersebut. Karakter individu akan berkembang
pendidikan.
10
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung, 2001), hlm:4.
15
budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Secara
terminologi, karakter adalah sikap pribadi yang stabil dan hasil proses
tindakan.11
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
dan adat istiadat. Karakter atau identitas diri berpangkal pada “Culture
nilai yang kondusif, diantaranya adalah: Sikap, orientasi dan praksis saling
sikap hidup bersama, dan identitas kita bersama sebagai suata bangsa.12
“Identitas diri” (jatri diri) yang melekat pada sosok masyarakat bangsa dan
11
Endin Mujahidin, Seminar Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Islam,
(Bogor, STAI Al Hidayah Bogor 2004), hlm 7.
12
Bung Hata, dalam Yakob Oetama, 2006, hlm 67.
16
negara, yang mempunyai sifat terbuka dan lentur untuk menghadapi
karakter.
13
Bambang Soepeno, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Pendidikan Dasar (Sd Dan
Smp), 2004, hlm 12.
14
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 11
17
Moral Loving atau Moral Feeling merupakan penguatan aspek
kesadaran akan jati diri, percaya diri (self esteem), kepekaan terhadap
budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu
tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang
yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip kebenaran yang dapat
15
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berkepribadian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 36.
16
Bambang Q-Annes & Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Qur’ani (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2008), hlm.99.
18
dipertanggungjawabkan. Pendidikan karakter merupakan suatu proses
hal-hal yang baik dengan yang buruk dan mampu menerapkannya dalam
pada anak mulai sejak dini karena masih sangat mudah untuk diarahkan
17
Nurchaili, ”Membangun Karakter Siswa Melalui Keteladanan Guru” Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan Volume 16 Edisi khusus III, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional, hlm 4.
19
2) Jujur, yakni perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
dan pekerjaan.
suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
5) Kerja keras, yakni tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh
7) Mandiri, yakni sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
9) Rasa ingin tahu, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
20
10)Semangat kebangsaan, yakni cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
11)Cinta tanah air, yakni cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
14)Cinta damai, yakni sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
16) Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya
sudah terjadi.
21
17) Peduli sosial, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya
sudah terjadi.
moral, dan etika. Maka dalam persfektif Islam, karakter atau akhlak mulia
muamalah) yang dilandasi oleh kondisi akidah yang kokoh dan bersandar
bekerja sama satu sama lain agar pelaksanaan pendidikan karakter dapat
18
Musrifah, “Pendidikan Karakter dalam Persepektif Islam”. Jurnal Edukasia Islamika. 1,
2016 (1).hlm124.
22
Penulis menyimpulkan bahwa Pendikan Karakter adalah suatu
menjadi sebuah kebiasaan yang tertanam dalam diri anak didik baik di
dari kepala sekolah dan guru yang ada di MI Darul Quran Malang tersebut
23
Beberapa kegiatan yang dapat diterapkan di sekolah dan di dalam
berikut:
kegiatan upacara pada hari Senin, hari besar kenegaraan dan dengan
24
menjadi contoh dan panutan bagi kenerasi masa depan yang berkarakter
kuat.
kondusif juga sangat penting, dan turut membentuk karakter peserta didik.
D. Pengertian Keagamaan
sifat yang ada dalam agama atau segala sesuatu yang berhubungan dengan
yang mempunyai sifat yang ada dalam agama dan segla sesuatu yang
19
Mulyasa, “Manajemen Pendidikan Karakter, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 9.
25
Aktivits Keagamaan didalam buku ilmu jiwa adalah kegiatan yang
adalah :
pengakuan pada sumber yang berada di luar diri manusia dan yang
tertentu.
seorang Rasul.20
20
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2005),hlm. 12
26
pengajian, tahlilan, istighosah, diba’iyah, TPQ dan aktivitas lainnya yang
ALLAH SWT.
antara lain :
guru PAI saja, tetapi kepala sekolah dan guru lain yang juga ikut bekerja
sama di dalamnya.
27
Demikian pendidikan karakter merupakan komponen penting dan
28