Elina Setiyawati
E-mail : elynasetiyawati03@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru berdasarkan
kompetensi dan sub komptensinya sebagai pendidik untuk mengembangkan toleransi
beragama. Kesuksesan pengembangan toleransi beragama membutuhkan peran guru secara
optimal. Optimalisasi peran guru dalam mengembangkan toleransi beragama dapat
mendorong optimalisasi setiap kompetensi yang terkait sehingga akhirnya mampu memberi
dampak pengembangan kompetensi guru secara holistik dan berkesinambungan. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di TK Negeri Pembina
Karangmalang Sragen. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Toleransi beragama yang
dikembangkan melalui beberapa bagian pengembangan yang meliputi : 1) Pengembangan
sikap menghargai perbedaan isi doa, 2) Pengembangan sikap menghargai tata cara berdoa
dan beribadah, 3) Pengembangan sikap menghargai simbol agama, 4) Pengembangan sikap
menghargai konsep halal haram, dan 5) Pengembangan sikap memahami perbedaan nama
Tuhan. Sub Kompetensi tertentu pada kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan
sosial diperlukan untuk mendukung peran guru dalam pengembangan toleransi beragama
pada anak usia dini.
B. Pembahasan
1. Peran Guru/Ustadz Dalam Membangun Sikap Toleransi Santri Melalui Pendidikan
Multikul- tural
Peran bisa diartikan sebuah tindakan, perbuatan atau tingkah laku seseorang yang
berkedudukan dimasyarakat. Bisa dikatakan berperan jika telah mempunyai status
dimasyarakat atau berperan bukan hanya memiliki status, namun terdapat juga tugas-
tugas yang sebelumnya disusun berdasarkan pendapat rakyat. Peran seseorang bisa
menjadi bagian asal interaksi sosial, hal tadi bisa memunculkan suatu tingkah laku yang
dibutuhkan.
Ustadz memegang peran yang sangat penting pada proses pendidikan santri,
mulai dari menentikan perecanaan pembelajaran hingga menggunakan
melaksanakannya.6 Pengembangan merupakan suatu usaha buat menaikkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, serta moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
latihan.7 Pengembangan artinya suatu proses pembelajaran secara logis, dan sistematis
pada rangka membuat keputusan segala sesuatu yang akan dilaksanakan pada proses
aktivitas belajar menggunakan potensi serta kompetensi peserta didik. Pengembangan
sikap toleransi dalam kehidupan adalah proses menaikkan kualitas menghargai pada
keyakinan dan kepercayaan orang lain dengan cara tidak membeda-bedakan suatu
keyakinan.
Hakikat sebuah pengembangan merupakan perencanaan untuk mencapai sebuah tujuan,
yang dimaksud dengan pengembangan adalah perencanaan untuk tujuan toleransi islam.
Islam mengajarkan tidak membeda-bedakan antar suku dan budaya yang lainnya, antar
gerombolan satu menggunakan lainnya, bangsa satu dengan lainya, karena mereka dari
keturunan yang sama yaitu Nabi Adam Alaihi Salam dan Siti Hawa, yang mem- bedakan
hanyalah taqwanya.
Jika peran dan strategi taman pendidikan al-qur’an dalam mengembangkan sikap
toler- ansi para santri benar-benar bisa diterapkan dengan baik maka diharapkan tidak
ada lagi per- ilaku intoleransi dilingkungan taman pendidikan al-qur’an.
Toleransi adalah sikap yang harus dimiliki setiap orang dalam masyarakat.
beberapa faktor yang mempengaruhi sikap toleransi antara lain:
1. Kepribadian
3. Prasangka Sosial
Seorang ustadz dalam mendidik santri tidak selama berjalan tanpa hambatan,
banyak faktor yang bisa mempengaruhi sampai ilmu pengetahuan kepada santri baik itu
faktor pen dukung atau faktor penghambat. Adapun faktor pendukung bagi setiap ustadz
dalam mendidik santri yaitu :
a. Kebijakan Pemerintah
“Undang-undang angka 18 tahun 2019 pasal 2 tentang
penyelenggaraan pe santren ber-asaskan kepada: ketuhanan, kebangsaan,
kemandirian, keberdayaan, kemaslahatan, multikutural, profesionalitas,
akutabilitas, keberlajutan serta kepastian aturan”.14
b. Fasilitas yang memadai untuk menyelidiki pendidikan multikultural
telah menggunakan dengan baik sehingga dapat diwujudkanya sikap
toleransi dalam ke- hidupan sehari-hari,wahana perpustakaan dan
ruang kelas yang nyaman.
c. Ustadz dan seluruh jajaran pengurus taman pendidikan al-qur’an
mendukung adanya proses pembelajaran multimedia serta
memujudkan kehidupan yang toleran sehingga mampu saling
mengayomi, menghormati satu sama lain,dan terjadi kerjasama semua
warga taman pendidikan al-qur’an untuk bersama-sama menciptakan
lingkungan yang aman sebagai akibatnya sosialisasi antarsantri bisa
berjalan dengan baik.
d. Kitab/buku pendukung yang menunjang pengetahuan peserta didik
tentang toleransi. seperti kitab bidayatul mujtahid, Al-Samâhah fî al
Islâm, Al-Ta‟ad- dudiyah wal-Hurriyah fi al-Islâm, Mamba‟us
Sa‟adah, Tahrir al Mar‟ah dan buku lainnya yang mendukung
terbentuknya sikap toleransi para santri.
e. Manajeman pesantren yang baik, mirip memberikan hadiah pada santri
berprestasi serta eksekusi kepada santri yang melanggar hukum,
malakukan asimilasi santri an- tar daerah pada satu kamar dan
dilakukan perubahan minimal dalam setiap tahun satu kali.
f. Lingkungan eksternal taman pendidikan al-qur’an yang kondusif,
damai karena cukup jauh berasal linkungan yg penuh dengan
keramaian seperti pasar, lapangan dan lain-lain. Akibat proses
penerapan toleransi diterapkan serta tidak praktis terkotori lingkungan
luar.
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berfokus pada peran ustadz dalam membangun
sikap tol eransi melalui pendidikan multikultural. Penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana dalam
penelitian ini akan dil- akukan dengan cara mengamati suatu permasalahan secara
sistematis dan akurat mengenai fakta dan objek tertentu, dan ditunjukkan untuk
memaparkan dan menggambarkan serta memetakan fakta-fakta berdasarkan cara
pandang tertentu. Secara arti yang paling mendasar, penelitian deskriptif kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk membentuk suatu informasi mengenai situasi
atau kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif itu merupakan akumulasi data dalam
cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menunjukan saling korelasi,
mentest hipotesis, menghasilkan ramalan, atau menerima makna dan akibat walaupun
penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tadi dapat mencakup metode-
metode deskriptif15.
Penelitian deskriptif kualitatif ini sendiri dapat mengkaji tentang keadaan yang
sebenarnya, maka dari itu dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif akan
diperoleh fakta yang di perlukan. Didalam penelitian ini penulis akan melakukan upaya
dalam mendeskripsikan secara sistematis tentang deskripsi tersebutt berdasarkan
data-data yang terkumpul selama proses penelitian berlangsung.
2. Hasil Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif lapangan, maka pengumpulan data
dilakukan pribadi oleh peneliti dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Adapun be- berapa metode yang akan peneliti gunakan, antara lain:
1. Wawancara
2. Obervasi
Observasi bisa diartikan pengamatan, pemilihan. Teknik observasi pada
penelitian menggunakan pengungkapan dan penyampaian gambaran tentang
training yang dilakukan ustadz terhadap kemampuan bersosialisasi para santri di
Taman
Pendidikan Al-Qur'an Sabilus Salam yaitu mengamati secara langsung sikap,
prilaku santri, pelaksanaan aktivitas bersosial dalam keseharian santri baik
menggunakan kawan yg bersuku sama ataupun mereka yg tidak selaras suku
serta bahasa.
Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana atau
kolaboratornya mencatat berita sebagaimana yang mereka saksikan selama
penelitian.21 Penyaksian terhadap insiden selama observasi mampu dengan
melihat, mendengarkan, me- rasakan,lalu dicacat se-obyektif mungkin.
Problematika yang perlu diperhatikan pada pengamatan terutama ditimbulkan
sebab metode ini mengandalkan penglihatan (mata) serta telinga. Oleh karena
itu, perlu didasari keterbatasan- keterbatasan asal indera penglihatan.
Adapun jenis observasi yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini
meru- pakan observasi partisipatif. Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan
aktivitas sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang dipergunakan sebagai
asal data. Penu- lis melakukan agar mendapatkan data tentang peran Ustadz
dalam membentuk sikap toleransi santri melalui pendidikan multikutural di
Taman Pendidikan Al-Qur'an Sabilus Salam.
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk
mem- peroleh data mengenai peran Gurus/Ustadz dalam membentuk sikap
toleransi santri melalui pendidikan multikutural di Taman Pendidikan Al-Qur'an
Sabilus Salam. Adapun dokumen yang dibutuhkan peneliti adalah dokumen
struktur kepengurusan, tata tertib atau peraturan taman pendidikan al-qur’an serta
semua data yang berkaitan dengan penelitian.
Daftar Pustaka