Anda di halaman 1dari 51

SEKOLAH BUDI UTAMA

KB – TK – SD – SMP – SMA
Jln. Wijayakusuma 121 B Belakang TVRI
Yogyakarta Telp. (0274) 627030

PERATURAN
KEPEGAWAIAN
VISI & MISI
Yayasan Pendidikan Budi Utama
A. Visi
Menjadi komunitas pembelajar yang mengembangkan
potensi dan karakter siswa secara optimal dan terpadu,
sehingga menjadi yang berbudi utama dengan
mengedepankan penguasaan tiga bahasa agar mampu
bersaing dalam masyarakat global.

B. Misi
Dilandasi semangat keberagaman dan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Sekolah Budi Utama bertekad untuk:
1. Membantu siswa menjadi pribadi yang cerdas secara
intelektual, emosional, spiritual, dan sosial melalui
penguasaan tiga bahasa, agar mampu bersaing dalam
masyarakat global.
2. Mendidik siswa menjadi pribadi yang jujur, rajin, disiplin,
dan berbakti kepada keluarga, masyarakat, dan negara
melalui berbagai pendampingan secara berkelanjutan
agar dapat hidup selaras dalam bermasyarakat.
3. Mengembangkan siswa menjadi pribadi yang kreatif dan
inovatif, berwawasan lingkungan dan teknologi, serta
memiliki semangat kewirausahaan melalui kegiatan intra
dan ekstrakurikuler agar mampu berperan aktif dalam
masyarakat global.

2
NILAI DASAR
SEKOLAH BUDI UTAMA
Nilai-nilai yang mendasari pendidikan di Sekolah Budi
Utama adalah

1. Tolerance
Pendidikan adalah proses menjadi dan menuju ke-
humanisme. Secara tegas Konfusianisme, sebagai penggagas
humanism spirit, selalu memulai dan berakhir pada manusia.
Manusia dalam proses menjadi semakin manusiawi, harus harmonis
dan selaras dengan manusia lain. Manusia memiliki dimensi
kolektivitas sekaligus kausalitas. Untuk itulah manusia tidak akan
menjadi manusia seutuhnya jika tidak mencintai manusia dan
mengenal semua manusia. Keutamaan inilah yang mendasari bahwa
pendidikan harus mengedepankan toleransi. Toleransi mengandung
pengertian terdapat keterbukaan untuk pendapat dan pemikiran
yang berbeda, termasuk di dalamnya perbedaan agama. Dan
toleransi inilah yang menjadi semangat dasar Sekolah Budi Utama.
Budi Utama menjunjung tinggi perbedaan-perbedaan karena di
dalam perbedaan itulah terdapat kekayaan dan keragaman.

2 . Harmony
Spirit yang selalu ditekankan dalam filosofi Tionghoa adalah
harmoni, baik harmoni antara manusia dengan manusia, maupun
antara manusia dengan alam. Spirit ini meyakini bahwa dunia atau
alam semesta adalah pluralistik dan saling berinterrelasi atau
sinkronistik. Semangat inilah yang mendasari pendidikan di
Sekolah Budi Utama sebagai sekolah yang selalu menghargai
perbedaan dan merawatnya sehingga menjadi kekuatan, karena
saling melengkapi dan mendukung sehingga menjadi
keberagaman yang kokoh sebagaimana dilambangkan dalam
unsur “yin” dan “yang”. Mencintai manusia dan mengenal semua
manusia. Keutamaan inilah yang mendasari bahwa pendidikan
harus mengedepankan toleransi. Toleransi mengandung
pengertian terdapat keterbukaan untuk pendapat dan pemikiran

3
yang berbeda, termasuk di dalamnya perbedaan agama. Dan
toleransi inilah yang menjadi semangat dasar Sekolah Budi Utama.
Budi Utama menjunjung tinggi perbedaan-perbedaan karena di
dalam perbedaan itulah terdapat kekayaan dan keragaman.

3. Humanism
Filsafat Tionghoa bersumber dan berfokus pada
manusia. Relasi manusia dengan sesama manusia didasarkan
pada semangat manusiawi. Untuk itu semangat dasar relasi
antarpersonal selalu didasarkan pada peri kemanusiaan. Peri
kemanusiaan adalah perilaku yang menjunjung tinggi rasa
kemanusiaan berdasarkan harkat dan martabat manusia.
Sebagai semangat dasar, peri kemanusiaan diwujudkan dalam
sikap saling menghargai dan saling menghormati. Semangat
inilah yang menjadi dasar seluruh proses pendidikan dan relasi
antar anggota komunitas Sekolah Budi Utama.
Ketiga nilai-nilai dasar ini juga diperkuat dengan 6
karakter utama yang berikutnya disebut sebagai nilai
kebudiutamaan, yaitu Santun, Tekun, Jujur, Disiplin, Peduli
sesama dan Peduli lingkungan.

4
PROFIL SISWA
SEKOLAH BUDI UTAMA

1. Cerdas secara intelektual, emosional, spiritual, dan sosial

Siswa unggul bukan hanya siswa yang cerdas secara


intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional, spiritual dan
sosial. Artinya, bahwa pendidikan di Budi Utama tidak hanya
mengasah sisi intelektual, tetapi juga sisi emosional, spiritual dan
sosial. Keberhasilan hidup seorang tidak hanya ditentukan oleh
tingkat intelektualitasnya saja, tetapi juga oleh tingkat
kematangan emosi, kematangan rohani dan kematangan sosial.
Untuk siswa KB dan TK, sesuai dengan tingkat pertumbuhan fisik
dan kejiwaannya, kecerdasan kinestetis juga menjadi bagian profil
lulusan yang diharapkan.

2. Mampu berkomunikasi dalam tiga bahasa: Indonesia,


Inggris dan Mandarin

Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai sarana untuk


berkomunikasi. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menjadi
bahasa pengantar utama dalam kegiatan belajar mengajar.
Penguasaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi tuntutan
utama ketika siswa ingin mengembangkan eksplorasi belajarnya. Di
tengah tuntutan dan kebutuhan zaman, selain bahasa Indonesia
penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan bahasa
Mandarin sebagai bahasa yang banyak digunakan dalam relasi bisnis
menjadi sangat penting. Penguasaan dan pemahaman bahasa tentu
juga akan mengarah pada pemahaman filosofi bahasa, pemahaman
budaya, mengasah logika berbahasa sehingga siswa bisa
menempatkan diri (empan papan) dalam pergaulan dan memiliki
budi bahasa halus.

5
3. Jujur, Tekun, Disiplin, Santun dan berbakti kepada keluarga,
masyarakat dan negara

Kejujuran adalah prinsip hidup yang tidak bisa ditawar- tawar.


Siswa yang sekarang ini tumbuh dalam dunia digital perlu memiliki
sikap jujur. Dengan kejujuran orang akan dipercaya di mana pun
mereka berada. Disamping kejujuran, karakter tekun dan disiplin
adalah sikap dasar yang akan membawa siswa menyongsong masa
depan yang lebih cerah. Kerja keras, tekun dan senantiasa berpegang
teguh pada prinsip adalah manifestasi dari karakter tekun dan
disiplin. Memiliki karakter santun yaitu menghargai dan menghormati
orang lain. Semua karakter ini harus diimplementasikan ke dalam
bakti seorang siswa kepada keluarga, masyarakat, dan negara.

4. Kreatif dan inovatif

Kreativitas sungguh dibutuhkan seorang siswa dalam hidup


bermasyarakat, juga tuntutan penemuan-penemuan baru dalam
konteks arus zaman. Tuntutan kebutuhan hidup dan kemajuan
zaman menuntut orang lebih kreatif dan inovatif. Orang yang
berhasil bukan semata-mata orang yang pandai tetapi juga orang
yang kreatif dan inovatif. Pribadi yang kreatif dan inovatif adalah
pribadi yang terus menerus ingin mengembangkan bakat dan
minat yang ada dalam dirinya secara optimal.

5. Mencintai lingkungan

Sesuai dengan prinsip harmoni antara manusia dengan alam,


kecintaan kepada lingkungan sungguh urgent di tengah
keprihatinan kerusakan lingkungan di bumi ini. Seseorang yang
mengedepankan keselarasan antara manusia dengan lingkungan
perlu senantiasa mengupayakan kelestarian alam. Sebagai sekolah
yang berwawasan lingkungan, Budi Utama senantiasa
mengupayakan pembinaan siswa menjadi manusia yang mencintai
lingkungan, menjaga dan merawatnya demi kebahagian hidup
manusia itu sendiri bersama manusia lain.

6
6. Menguasai teknologi

Teknologi diciptakan untuk semakin memudahkan manusia


dalam menjalani kehidupannya. Di tengah zaman yang semakin
berkembang dan bergerak dengan cepat, penguasaan teknologi menjadi
syarat mutlak agar seseorang selalu bisa mengakses kehidupan yang lebih
baik. Penguasaan teknologi bukan berarti manusia yang hidup dalam
bayang-bayang teknologi, yang selalu dijajah teknologi, atau sebaliknya,
yang selalu tergagap- gagap dan tertinggal dalam penguasaan teknologi,
tetapi manusia yang secara bijaksana menggunakan dan memanfaatkan
teknologi untuk kehidupan yang lebih bermakna. Generasi digital perlu
dibekali dengan moralitas bagaimana memanfaatkan teknologi secara
baik, benar dan bijaksana.

7. Semangat kewirausahaan

Siswa memiliki jiwa berani mengambil resiko, semangat


kerja keras, pantang menyerah, ulet, semangat mencari peluang-
peluang baru.

7
BAB I
PENDAHULUAN

8
Maksud dan tujuan diadakannya Peraturan Kepegawaian ini adalah
untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis, kelancaran
kerja, ketentraman dan kepastian kerja tenaga pendidik dan
kependidikan. Disamping itu peraturan ini juga mengatur Tata
Tertib Bekerja di Sekolah yang mengikat semua tenaga
pendidik/guru dan tenaga kependidikan/karyawan sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan
Pemerintah yang berlaku.
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan kepegawaian ini yang dimaksud dengan :

1. Penyelenggara pendidikan adalah yayasan yang


menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan
non formal.
2. Sekretaris umum yayasan adalah seseorang yang dipercaya oleh
yayasan untuk memimpin penyelenggaraan pendidikan dan
memiliki hak dan kewajiban yang diatur oleh yayasan.
3. Unit adalah satuan pendidikan yang terdiri dari Kelompok
Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD),
dan Sekolah Menengah (SMP dan SMA).
4. Divisi adalah satuan kegiatan yang mendukung penyelenggaraan
pendidikan dan satuan pendidikan yang terdiri dari divisi
penelitian dan pengembangan, divisi sumber daya manusia
(HRD), divisi humas, divisi administrasi, divisi informasi dan
teknologi, divisi bahasa Mandarin, divisi kesenian dan divisi
kantin.
5. Pegawai adalah orang yang bekerja sebagai tenaga pendidik atau
tenaga kependidikan.
6. Struktural adalah pegawai yang mendapat kepercayaan oleh
pengurus yayasan sebagai kepala/wakil kepala unit atau divisi,
dengan hak dan kewajiban diatur oleh Yayasan.
7. Tenaga pendidik/guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal dan non formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
8. Tenaga kependidikan/karyawan adalah pegawai yang bertugas
mendukung kegiatan sekolah di antaranya pendukung di bidang

1
0
administrasi, informasi dan teknologi, keamanan, kesenian,
kantin, penelitian dan pengembangan dan personalia.
9. GTY atau Guru Tetap Yayasan adalah tenaga pendidik yang telah
memenuhi syarat-syarat atau standar sebagai guru tetap
yayasan.
10.GTT atau Guru Tidak Tetap adalah tenaga pendidik yang belum
dinyatakan sebagai guru tetap yayasan karena usia kerja dan
prestasi yang diperoleh belum memenuhi standar karyawan
tetap yayasan.
11.Tenaga Honorer adalah tenaga pendidik yang bekerja dalam
satuan waktu tertentu.
12.KTY atau Karyawan Tetap Yayasan adalah tenaga kependidikan
yang telah memenuhi syarat-syarat atau standar sebagai
karyawan tetap yayasan.
13.KTT atau Karyawan Tidak Tetap yayasan adalah tenaga
kependidikan yang belum dinyatakan sebagai karyawan tetap
yayasan karena usia kerja dan prestasi yang diperoleh belum
memenuhi standar karyawan tetap yayasan.
14.Petugas keamanan adalah tenaga kependidikan yang bertugas
menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan di lingkungan
sekolah.
15.Juru masak dan tim kantin adalah tenaga kependidikan yang
bertugas menyiapkan, memasak dan menyajikan masakan untuk
keperluan makan siswa dan pegawai.
16.Sopir adalah tenaga kependidikan yang bertugas sesuai dengan
ketrampilan yang dimiliki yaitu mengemudikan dan merawat
semua armada kendaraan di sekolah
17.Teknisi adalah tenaga kependidikan yang bertugas sesuai dengan
keterampilan yang dimiliki yaitu memeriksa, merawat dan
memperbaiki sarana prasarana yang mendukung kegiatan
sekolah.
18.Petugas jaga malam adalah tenaga kependidikan yang bertugas
menjaga ketertiban, keamanan dan kenyamanan di lingkungan

1
1
sekolah di malam hari yang waktunya diatur dalam peraturan
kepegawaian.

Pasal 2

1) Kebijakan Sekolah dipegang sepenuhnya oleh Pengurus Yayasan


dibantu oleh Sekretaris Umum Yayasan dengan
mempertimbangkan saran dari struktural.
2) Pemeriksaan pekerjaan yang menyangkut pembukuan,
keuangan, inventaris dan lain-lain dikerjakan oleh pegawai yang
ditunjuk oleh Sekretaris Umum Yayasan.
3) Setiap pegawai wajib mentaati Peraturan Kepegawaian yang
telah ditetapkan dan disahkan oleh Pengurus Yayasan melalui
Sekretaris Umum Yayasan.
4) Dalam melaksanakan pekerjaannya, setiap pegawai wajib
bekerja sama dan saling menghormati satu dengan lainnya demi
tercapainya hubungan kerja yang harmonis sehingga berhasil
sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan.

1
2
BAB III
MASA PERCOBAAN, WAKTU KERJA, PENGANGKATAN KHUSUS,
WAKTU ISTIRAHAT, HARI LIBUR DAN CUTI

1
3
Pasal 3
MASA PERCOBAAN

1) Setiap tenaga pendidik yang diterima dan ditugaskan,


didahului dengan Masa Percobaan selama 1 (satu) tahun
ajaran.
2) Setiap tenaga kependidikan yang diterima dan ditugaskan,
didahului dengan Masa Percobaan selama 3 (tiga) bulan.
3) Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang telah mengakhiri
masa percobaan dengan baik, dapat diterima sebagai GTT atau
KTT.

Pasal 4
WAKTU KERJA

1. Waktu kerja pegawai (selain petugas keamanan) adalah sebagai


berikut:
- Senin - Jumat Pukul 07.00 - 16.00 WIB.
Datang awal 10 menit sebelumnya.
2. Waktu kerja Petugas Keamanan adalah sebagai berikut:
- Shift 1
Senin – Jumat Pukul 06.30 - 15.30 WIB.
- Shift 2
Senin – Jumat Pukul 11.00 - 19.00 WIB.
Sabtu Pukul 07.00 – 12.00 WIB.
Senin – Sabtu datang awal 10 menit sebelumnya.
3. Waktu kerja Petugas Jaga Malam adalah sebagai berikut:
- Senin – Minggu Pukul 18.30 - 07.30 WIB.
Pasal 5
PENGANGKATAN KHUSUS

1. Pegawai yang sudah menyelesaikan masa percobaan dan


memenuhi standar yang ditetapkan dapat diangkat menjadi
Guru Tidak Tetap (GTT) atau Karyawan Tidak Tetap (KTT).
2. GTT atau KTT setiap tahun dievaluasi oleh kepala unit atau
divisi dan HRD serta diketahui oleh Sekretaris Umum Yayasan,
jika memenuhi standar yang ditetapkan di tahun keempat (4)
mendapat kesempatan untuk diangkat menjadi Guru Tetap
Yayasan (GTY) atau Karyawan Tetap Yayasan (KTY).
3. GTY dan KTY setiap tahun dievaluasi oleh kepala unit atau
divisi, HRD dan diketahui oleh Sekretaris Umum Yayasan agar
memenuhi standar yang ditetapkan sebagai GTY dan KTY.
4. Pegawai dapat diangkat menjadi struktural dengan masa
jabatan 2 tahun maksimal 2 kali dan dapat diangkat lagi jika
memenuhi kondisi dan standar yang ditetapkan Yayasan.

Pasal 6
WAKTU ISTIRAHAT DAN LIBUR

1) Waktu istirahat makan siang dilaksanakan secara bergantian dan


bertahap demi kelangsungan dan kelancaran kerja.
2) Hari libur dalam seminggu unit KB-TK, SD, SMP, SMA adalah
hari Sabtu dan Minggu.
3) Hari libur nasional ditetapkan sesuai ketetapan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah.
4) Hari libur pegawai yang berkaitan dengan hari libur sekolah,
diusulkan oleh Kepala Unit, dan HRD serta ditetapkan oleh
Sekretaris Umum Yayasan.
5) Jika dipandang perlu, maka pegawai wajib melaksanakan tugas
pada hari libur dengan disertai Surat Tugas dari Struktural dan
diketahui oleh HRD.
Pasal 7
CUTI TAHUNAN

1) Setiap karyawan dan struktural yang telah bekerja selama 12


bulan berturut-turut berhak atas cuti tahunan sebanyak 12
hari kerja dengan tetap menerima gaji.
2) Bagi yang akan menggunakan hak cuti tahunannya, 1 bulan
sebelumnya wajib telah mengajukan permohonan kepada
masing-masing Kepala unit atau divisi yang disahkan oleh HRD.
3) HRD dapat menyetujui permohonan cuti karyawan dengan
mempertimbangkan kondisi pekerjaan dan cuti bersama. Bagi
struktural permohonan cuti disetujui oleh Sekretaris Umum
Yayasan.
4) Pengambilan hak cuti dilaksanakan secara bertahap, maksimal 6
(enam) hari kerja dalam satu semester.
5) Periode pengambilan cuti adalah bulan Juli sampai dengan bulan
Juni tahun berikutnya, dan kartu cuti dikumpulkan di HRD.
6) Hak cuti menjadi hangus bila pada tahun yang telah ditentukan
tidak digunakan sebagaimana mestinya.
7) HRD akan memberitahu apabila pegawai telah memiliki hak
cuti.

Pasal 8
CUTI MELAHIRKAN

1) Pegawai yang telah diangkat sebagai GTY atau KTY


mendapatkan cuti melahirkan selama 3 bulan, yaitu 1,5 bulan
(satu setengah bulan) sebelum dan sesudah HPL (hari
perkiraan lahir) dengan menyertakan surat dokter dan tetap
mendapatkan gaji pokok. Sedangkan bagi pegawai yang belum
diangkat menjadi GTY atau KTY disesuaikan dengan kebijakan
dari Yayasan.
2) Pegawai yang akan menggunakan cuti melahirkan, wajib
menyerahkan surat permohonan ke HRD paling lambat 1
bulan sebelumnya.
BAB IV
SISTEM PENGGAJIAN
Pasal 9
GAJI & PAJAK

1) Gaji, tunjangan, insentif dan komponen gaji lainnya


ditetapkan oleh Pengurus Yayasan sesuai ketetapan
Undang – undang atau Peraturan Pemerintah yang berlaku
dengan mengingat kondisi atau kemampuan keuangan
sekolah.
2) Sistem penggajian diatur berdasarkan gaji bulanan dengan
memperhatikan Peraturan Pemerintah tentang Upah
Minimum Provinsi (UMP) dan dibayarkan setiap tanggal 1.
3) Besaran gaji ditetapkan berdasarkan tingkat
pendidikan, masa kerja, pengalaman kerja, prestasi
kerja, penerapan nilai-nilai kebudiutamaan,
kemampuan berbahasa asing (Inggris atau Mandarin),
kemampuan penggunaan teknologi informasi dan
kondisi keuangan sekolah.
4) Pajak/PPh. 21 atas gaji ditanggung oleh Yayasan.
5) Kenaikan gaji ditetapkan baik waktu maupun besarnya oleh
Pengurus Yayasan sesuai ayat 1 dan 3.
6) Bagi tenaga honorer memperoleh honor sesuai dengan
kehadiran pada satuan waktu tertentu.

21
BAB V
TUNJANGAN
Pasal 10
TUNJANGAN

1) Tunjangan Hari Raya Keagamaan akan diberikan pada Hari Raya


Idul Fitri sebesar 1 (satu) kali gaji pokok bagi pegawai yang sudah
bekerja selama satu tahun atau lebih dan masih berstatus sebagai
pegawai. Pemberian tunjangan dilakukan 2 minggu sebelum Hari
Raya.
2) Bagi pegawai yang mempunyai masa kerja lebih dari 3 (tiga)
bulan tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, Tunjangan Hari
Raya akan diberikan secara proporsional.
3) Pegawai yang masa kerjanya kurang dari 3 (tiga)
bulan akan diberikan bingkisan Lebaran.
4) Tunjangan jabatan diberikan kepada pegawai yang mendapat
jabatan khusus yang ditetapkan struktural, HRD dan diketahui oleh
Sekretaris Umum Yayasan.
5) Tunjangan kehadiran diberikan untuk pegawai yang hadir
setiap hari selama waktu kerja.
6) Tunjangan berupa makan siang diberikan kepada pegawai
pada hari kerja yakni Senin sampai dengan Jumat.
7) Jaminan sosial dan kesejahteraan lainnya ditetapkan oleh
Pengurus Yayasan sesuai dengan kebijakan dan kondisi
keuangan sekolah.
8) Pegawai mendapatkan fasilitas program BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan yakni: jaminan hari tua, jaminan kematian,
jaminan kecelakaan kerja dan jaminan pensiun pada tahun
kedua bekerja, dalam hal ini pegawai tetap membayar premi
sebesar 2% dari gaji pokok.
9) Tunjangan pendidikan putra-putri kandung dari GTT/KTT dan
GTY/KTY yang bersekolah di Sekolah Budi Utama diatur sesuai
ketentuan yang berlaku.
Pasal 11
GAJI SELAMA SAKIT

1) Pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit, dan disertai bukti
Surat Keterangan Dokter yang sah dengan diketahui Struktural
dan disetujui HRD tetap menerima gaji.
2) Apabila menurut keterangan dokter, pegawai dinyatakan tidak
mampu bekerja lagi dapat dilaksanakan pemutusan hubungan
kerja.

Pasal 12
GAJI KETIKA IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

1) Sekolah memberikan ijin kepada pegawai meninggalkan


pekerjaan dengan tetap mendapat gaji, jika:

Jenis Ijin Jumlah Hari


Pernikahan 3 hari
Pernikahan anak kandung 2 hari
Istri melahirkan 2 hari
Membaptiskan/menyunatkan 1 hari
Suami/istri/orang tua/mertua meninggal
2 hari
dunia
Saudara yang tinggal serumah/saudara
2 hari
kandung meninggal dunia

2) Kecuali dalam keadaan darurat, ijin meninggalkan pekerjaan


tersebut wajib diajukan lebih dahulu dengan membuat surat
permohonan diketahui oleh masing-masing kepala unit/divisi
dan disetujui oleh HRD.
BAB VI
KEHADIRAN, IJIN, TATA TERTIB
Pasal 13
PRESENSI/KEHADIRAN

1) Setiap pegawai wajib mengisi daftar presensi dengan


fingerprint machine yang telah disediakan, baik sewaktu
datang maupun meninggalkan tempat kerja.
2) Bagi yang terlambat hadir, wajib melapor kepada kepala
unit/divisi dengan memberi penjelasan tentang sebab
keterlambatannya.
3) Struktural yang terlambat wajib melapor kepada HRD dan
Sekretaris Umum Yayasan dengan memberi penjelasan tentang
sebab keterlambatannya.
4) Pegawai yang terlambat dengan alasan yang telah
direncanakan lebih dulu, wajib mengajukan permohonan
kepada kepala unit/divisi dan ditetapkan oleh HRD. Bila ijin
tidak diberikan, maka yang bersangkutan wajib melaksanakan
tugas sebagaimana mestinya.
5) Jika dalam sebulan terjadi keterlambatan lebih dari 3 (tiga)
kali, maka yang bersangkutan wajib menerima konsekuensi
berupa sanksi yang ditetapkan oleh Sekretaris Umum Yayasan.
6) Jika keterlambatan masih dilakukan pada bulan berikutnya,
maka yang bersangkutan akan diberi pengarahan hingga Surat
Peringatan dari kepala unit/divisi yang diketahui HRD.
Pasal 14
IZIN TIDAK MASUK KERJA KARENA SAKIT

1) Pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit wajib melapor


kepada kepala unit/divisi secepat mungkin / pada hari itu.
Pada hari pertama masuk kembali wajib menyerahkan Surat
Keterangan Dokter. Surat diserahkan ke kepala unit/divisi dan
ditembuskan ke HRD.
2) Pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit namun tidak
menyerahkan surat keterangan dokter mendapat sanksi yang
telah diatur oleh Yayasan.

29 Pasal 15
IZIN TIDAK MASUK KERJA/MENINGGALKAN PEKERJAAN
KARENA ALASAN PRIBADI

1) Pegawai tidak diperkenankan meninggalkan tugas/pekerjaan


tanpa seijin kepala unit/divisi dan HRD.
2) Pegawai yang oleh karena suatu hal mendesak harus
meninggalkan tempat kerja sebelum jam kerja berakhir wajib
meminta persetujuan dari kepala unit/divisi dan HRD. Jika ijin
tidak diberikan, maka yang bersangkutan tidak dibenarkan
meninggalkan pekerjaan.
3) Ijin pulang awal lebih dari 2 jam sebelum waktu kerja berakhir
dianggap tidak hadir.

Pasal 16
PAKAIAN DAN PERLENGKAPAN KERJA

1) Selama waktu kerja, pegawai diwajibkan mengenakan


pakaian seragam sesuai dengan aturan penggunaan dan
tanda pengenal serta memakai sepatu tertutup.
Kegagalan memenuhi ketentuan ini yang bersangkutan
tidak diperkenankan masuk kerja.
2) Pakaian seragam dan tanda pengenal merupakan inventaris
sekolah, dengan demikian pegawai wajib memelihara dan
merawat dengan baik, serta mengembalikan barang tersebut
apabila yang bersangkutan sudah tidak bekerja/keluar dari
sekolah.

Pasal 17
SIKAP, ETIKA DAN PERATURAN KERJA

Setiap pegawai wajib:


1. Melaksanakan visi dan misi sekolah.
2. Menghayati, menerapkan dan mengajarkan kepada para siswa
nilai-nilai budi pekerti melalui berbagai kesempatan, baik di
kelas maupun di luar kelas.
3. Mengasihi seluruh siswa seperti anak sendiri.
4. Menjaga nama baik Yayasan dan Sekolah melalui sikap dan
perbuatan.
5. Wajib menjaga citra Sekolah dengan tidak melakukan hal-hal
sebagai berikut: melakukan/menerima suap, naik kendaraan
bermotor tanpa SIM, meminta tip, mencuri, memeras,
mengancam, memfitnah, melecehkan, menyebar gosip,
terlibat judi, minuman keras/narkoba dan perbuatan asusila,
serta melanggar hukum dan etika lainnya.
6. Menjujung tinggi profesionalisme antara lain melalui:
a. Disiplin pribadi dan taat pada peraturan kepegawaian.
b. Pertanggungjawaban (akuntabilitas) pribadi.
c. Pengembangan sikap proaktif (bukan reaktif).
d. Kesediaan memberikan pelayanan yang terbaik.
e. Kesediaan bekerja dalam teamwork.
f. Kesediaan untuk dinilai serta diberi kritik dan saran bagi
perbaikan sikap dan pelayanan.
g. Kesediaan untuk terus menerus meningkatkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan dan kemampuan mengajar
atau bekerja.
h. Kesediaan untuk tidak menyebarluaskan hal-hal yang
dapat merugikan perkembangan kepribadian siswa.
i. Kesediaan untuk bersikap obyektif dan adil.
j. Kesediaan untuk menghormati otoritas dan mengerti
hakikat organisasi.

7. Peraturan kerja
a. Tidak memberikan keterangan yang menyangkut
rahasia sekolah kepada pihak luar atau pihak manapun,
termasuk kurikulum, metode dan media pembelajaran
milik sekolah.
b. Tidak melakukan kontrak kerja dengan lembaga lain
yang sejenis selama terikat hubungan kerja dengan
yayasan.
c. Tidak memberikan les privat atau kelompok kepada
siswa Sekolah Budi Utama.
d. Tidak menerima pemberian dari siswa atau orang tua
siswa.
e. Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dari
pihak-pihak yang bertujuan melancarkan usaha bisnis
mereka dengan sekolah.
f. Tidak melakukan kegiatan bisnis pribadi dengan siswa,
orang tua siswa seperti misalnya: menawarkan buku,
permainan edukatif, kosmetik, asuransi, multi level
marketing, program homestay ataupun produk dan jasa
lain yang sejenis. Kegiatan semacam ini hanya boleh
dilakukan secara formal dan transparan oleh sekolah
dengan prosedur yang benar.
g. Pemberian barang dari kedinasan atau kegiatan yang
diselenggarakan atas nama perwakilan dari sekolah
harap dilaporkan dan diarsip oleh HRD.
8. Tidak dibenarkan menggunakan/ mengoperasikan alat
komunikasi apapun selama KBM (kegiatan belajar dan
mengajar) atau selama bekerja selama tidak berkaitan
dengan pembelajaran atau pekerjaan.
Pasal 18
MAKAN, MINUM, MERIAS DIRI & MEROKOK

1) Tidak dibenarkan makan pagi di sekolah.


2) Tidak dibenarkan merias diri di ruang kerja.
3) Tidak dibenarkan merokok di area sekolah.

Pasal 19
PERALATAN / PERLENGKAPAN KERJA

1) Setiap pegawai wajib memelihara, menjaga keutuhan dan


keamanan peralatan/perlengkapan kerja milik Sekolah.
2) Tidak dibenarkan membawa pulang peralatan/perlengkapan
kerja milik Sekolah tanpa ijin Kepala Unit/Divisi.
3) Semua permintaan/pembelian peralatan dan perlengkapan
pendukung pembelajaran atau pekerjaan diatur sesuai
aturan yang berlaku.
4) Penggantian peralatan/perlengkapan pendukung
pembelajaran dilakukan sesuai peraturan yang berlaku
dengan memperlihatkan barang yang rusak atau harus
diganti kepada bagian administrasi.
5) Pegawai wajib mengembalikan peralatan/perlengkapan
kerja setelah selesai menggunakannya.
6) Merusak atau menghilangkan peralatan/perlengkapan
pendukung pembelajaran atau pekerjaan yang disebabkan
kelalaian/keteledoran atau kesengajaan diwajibkan
mengganti dengan yang baru.
7) Menyembunyikan atau membawa keluar
peralatan/perlengkapan dari lingkungan Sekolah tanpa ijin
atau sepengetahuan kepala unit/divisi dianggap sebagai
tindakan mencuri dan akan dikenakan sanksi PHK.
Pasal 20
KEHARMONISAN KERJA

1) Pegawai wajib memelihara dan menciptakan ketenangan


kerja, saling membantu antar pegawai sehingga tercipta
kerjasama yang baik untuk meningkatkan produktivitas.
2) Pegawai wajib berusaha menjadi SDM berkualitas dengan
memiliki etika/etos kerja tinggi, rasa handarbeni / rasa
memiliki, hangrungkebi/mengayomi, santun, tekun, jujur,
disiplin, bertanggung jawab, kreatif, loyal, berdedikasi.

Pasal 21
KEGIATAN SEKOLAH

Setiap pegawai wajib hadir/mengikuti semua kegiatan yang


diadakan oleh Sekolah, termasuk yang diadakan pada hari-hari
libur misalnya: rapat, pelatihan, Open House, keakraban, dan
kegiatan-kegiatan lainnya sesuai tugas/undangan yang diberikan
oleh Struktural dan HRD.
BAB VII
SURAT PERINGATAN
& SANKSI
Pasal 22
PEMBERIAN SURAT PERINGATAN DAN SANKSI

1) Pegawai yang dinilai kurang dalam kinerja maupun etika kerja,


akan diberi bimbingan dan teguran oleh kepala unit/divisi dan
HRD.
2) Kepala unit/divisi dan HRD akan memberi Surat Peringatan
(SP) dan sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran
Peraturan Kepegawaian (SP 1 sampai dengan SP 3).

39
BAB VIII
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 23
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA
PELANGGARAN BERAT

1. Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pelanggaran berat


ditetapkan oleh Yayasan.
2. Kriteria pelanggaran berat antara lain:
a. Tindakan membocorkan rahasia Sekolah, berupa:
i. Membawa keluar kurikulum, metode dan media
pembelajaran milik sekolah tanpa seizin dan
sepengetahuan Yayasan.
ii. Memberikan keterangan yang menyangkut rahasia
sekolah kepada pihak luar atau pihak manapun.
b. Tidak menjaga nama baik Yayasan dan Sekolah melalui
perkataan, sikap dan tindakan.
c. Perbuatan menentang atasan dalam melaksanakan tugas,
melakukan penghinaan secara kasar dan mengancam atasan,
keluarganya maupun rekan kerja.
d. Menimbulkan keresahan atau mengganggu ketenangan kerja
sehingga mengganggu kinerja.
e. Melalaikan kewajiban atau melakukan tugas secara
serampangan yang menimbulkan kerugian bagi sekolah.
f. Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi.
g. Memberikan keterangan palsu atau memutarbalik fakta
(kenyataan).
h. Melakukan tindakan subversif, melakukan kecerobohan atau
pengerusakan atas alat/barang/bangunan milik Sekolah.
i. Melakukan perbuatan asusila atau pelecehan di area Sekolah
maupun di luar sekolah, yang mengakibatkan pengaduan
masyarakat & mencemarkan nama Sekolah.
j. Pegawai yang dihukum karena melakukan tindakan
kriminal/kesalahan yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar Sekolah.
k. Mencuri/melakukan penggelapan.
l. Mabuk-mabukan maupun terlibat narkoba dan judi.
m. Membawa senjata api atau benda - benda berbahaya lainnya
ke area Sekolah, kecuali yang sedang melakukan tugasnya.
n. Tindakan berupa melakukan kecurangan dan kecerobohan
sehingga merugikan sekolah.
o. Mengikuti seleksi penerimaan pegawai di instansi atau
perusahaan lainnya saat masih berstatus sebagai pegawai.

Pasal 24
PENGUNDURAN DIRI

1) Pengunduran diri diizinkan pada akhir tahun pelajaran.


2) Bagi pegawai yang akan mengundurkan diri wajib mengajukan
surat permohonan pengunduran diri paling lambat 2 (dua)
bulan sebelumnya kepada HRD dan struktural serta wajib
menyelesaikan seluruh tugas dan tanggung jawabnya.
3) Bagi struktural yang akan mengundurkan diri wajib
mengajukan surat permohonan pengunduran diri paling
lambat 1 (satu) semester sebelumnya kepada Sekretaris
Umum Yayasan serta wajib menyelesaikan seluruh tugas dan
tanggung jawabnya.
4) Pelanggaran butir 1, 2 dan 3 dikenakan sanksi sesuai dengan
yang telah ditetapkan.

43
BAB IX
PENYELESAIAN MASALAH
Pasal 25

1) Bila terjadi permasalahan/perselisihan khususnya dalam


hubungan kerja, maka sedapat mungkin diselesaikan secara
musyawarah (kekeluargaan).
2) Apabila dalam usaha tersebut mengalami kegagalan, maka
penyelesaian selanjutnya diserahkan kepada Instansi
Ketenagakerjaan (Disnaker) setempat berdasarkan Peraturan
Perundangan yang berlaku untuk mendapat penyelesaian.
BAB X
PENUTUP
Pasal 26

Apabila ada hal-hal yang belum tercantum dalam Peraturan ini


akan diatur dan disusulkan kemudian sesuai kebijaksanaan dan
kemampuan Yayasan atau kesepakatan bersama.

Sleman, Juli 2019


Mengesahkan,
Sekretaris Umum Yayasan Pendidikan Budi Utama

Christina HS
LAMPIRAN

PERATURAN PENGGUNAAN PAKAIAN SELAMA BEKERJA

UMUM

Sebagai panutan di bidang pendidikan dan seorang pekerja


profesional di sekolah, kita harus mencerminkan nama baik sekolah
dalam perilaku profesional. Seluruh guru dan karyawan harus
mengikuti standar penampilan yang diterapkan pada hari Senin s.d.
Jumat selama jam kerja berlangsung.

Berikut adalah hal-hal yang perlu ditaati:


1. Memakai seragam yang disediakan/diatur oleh pihak sekolah
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Senin : Seragam office-look, Blazer (Wanita), kemeja
lengan panjang dan dasi (Pria)
b. Selasa : Seragam kaos (disediakan oleh Yayasan)
c. Rabu : Seragam kemeja biru (disediakan oleh yayasan)
d. Kamis : Seragam Batik (disediakan oleh yayasan)
e. Jumat : Baju bebas berkerah dan bercorak
2. Kuku yang terpotong rapi tanpa cat kuku.
3. Pemakaian parfum atau pengharum mulut dengan wangi yang
segar atau manis lebih disarankan.
4. Tidak diperkenankan merajah tubuh (piercing) atau memiliki
tato permanen.
5. Tidak diperkenankan memakai jeans.
6. Tidak memakai asesoris atau lambang-lambang yang
menunjukkan agama tertentu.
KHUSUS

I. Untuk pegawai perempuan :


1. Blus
Semua baju, kemeja dan gaun harus berkerah dan
berlengan, setidaknya memiliki penutup atau berlengan
pendek, dengan panjang minimum sepanggul.
2. Rok/Gaun
Tidak diperkenankan memakai rok ketat, setengah lutut
atau lutut ke atas.
3. Celana Panjang
Celana panjang haruslah longgar, sepanjang mata kaki, dan
berwarna gelap.
4. Sepatu
Formal, tertutup
5. Rambut
- Gaya rambut rapi dan menarik yang menunjukkan
keprofesionalitasan dan tidak mengganggu penampilan.
- Rambut panjang sebahu atau lebih panjang harus diikat
rapi.
- Tidak diperkenankan mengecat rambut.
6. Aksesoris
Aksesoris yang dipakai hendaknya sederhana dan
sepantasnya.
7. Lain-lain
- Tidak diperkenankan memakai stocking warna-warni.
- Baju ibu hamil haruslah profesional dan tidak berbentuk
daster, dengan mengingat panduan di atas.

II. Untuk pegawai laki-laki


1. Kemeja
Kemeja berlengan pendek atau panjang dengan kerah
standar, dikancingkan sesuai fungsinya.
2. Celana Panjang
- Celana panjang bahan berwarna gelap, tidak ketak dan
tidak berpotongan lebar (cut-bray).
- Diharuskan memakai sabuk berwarna gelap.
3. Sepatu
Sepatu formal tertutup berwarna gelap.
4. Rambut
Gaya rambut pendek, rapi dan sopan yang menunjukkan
keprofesionalitasan dan tidak mengganggu penampilan.
5. Aksesoris
Pemakaian aksesoris yang sederhana dan sepantasnya
(tidak diperkenankan memakai anting, kalung, gelang dan
gelang kaki).
6. Lain-lain
Tidak diperkenankan memelihara cambang, kumis dan
jenggot.
YAYASAN PENDIDIKAN BUDI UTAMA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BUDI UTAMA
Terakreditasi “A”
Jln. Wijayakusuma 122, Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55284
Telp. (0274) 627030, (0274) 6411185
Website: budiutama-jogja.sch.id, email: budiutama@budiutama-jogja.sch.id

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR


KEHADIRAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Tujuan
Prosedur ini ditetapkan untuk monitoring atau memantau kehadiran guru dan
tenaga kependidikan di sekolah

2. Lingkup
Ruang lingkup prosedur ini adalah mengatur kehadiran guru yang meliputi :
1. Prosedur ini meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan guru dan tenaga
kependidikan di sekolah.
2. Pihak-pihak yang terkait

3. Acuan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara
2. Peraturan Kepegawaian Yayasan Pendidikan Budi Utama
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008, jo PP
Nomor 17 Tahun 2017 Tentang Guru

4. Definisi
1. Disiplin Kehadiran adalah kesanggupan pegawai negeri sipil untuk menaati
kewajiban datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam
kerja.
2. Setiap PNS wajib memenuhi jam kerja 9 (sembilan) jam per han atau 45 jam
dalam seminggu.

5. Prosedur
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
5.1.1 Tanggung jawab kepala sekolah untuk mengawasi mengawasi
kehadiran guru di sekolah dan tenaga kependidikan.
5.1.2 Tanggung jawab wakil kepala sekolah untuk membantu kepala sekolah
mengawasi kehadiran guru dan tenaga kependidikan di sekolah.
5.1.3 Tanggung jawab guru dan tenaga kependidikan hadir di sekolah sesuai
ketentuan yang berlaku.

2. Pelaksanaan
5.2.1 Waktu Kehadiran
1) Guru dan tenaga kependidikan hadir selambat-lambatnya pukul
07.00 WIB.
2) Khusus Guru piket hadir selambat-lambatnya pukul 06.30 WIB.
5.2.2 Guru dan tenaga kependidikan hadir berpakaian seragam lengkap
sesuai dengan tata tertib sekolah.
5.2.3 Awal Kehadiran
1) Finger print daftar hadir, jika tidak melakukan dianggap
terlambat/tidak hadir
2) Senyum, salam, dan sapa.
3) Merapikan diri.
5.2.4 Kepulangan
1) Waktu Pulang Guru dan tenaga kependidikan pukul 16.00 WIB.
2) Sebelum pulang, guru dan tenaga kependidikan merapikan
tempat kerja terlebih dahulu.
3) Berpamitan dengan teman sejawat.

6. Indikator Mutu
6.1 Setiap guru dan tenaga kependidikan harus hadir setiap waktu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6.2 Setiap guru dan tenaga kependidikan yang mengabaikan ketentuan dalam
POS ini harus diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
.

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR


TUGAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk mengatur tata cara melakukan pengaturan proses
pembelajaran.

2. Lingkup
Ruang lingkup prosedur ini adalah mengatur proses pembelajaran yang meliputi :

1. Penugasan mengajar
2. Pelaksanaan pembelajaran
3. Pengesahan perangkat rencana pembelajaran
4. Pengawasan pembelajaran
5. Peninjauan ulang RPP dan silabus

3. Acuan
1. Permendiknas nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
2. Permendiknas nomor 23 tahun 20016 tentang Standar Penilaian.
YAYASAN PENDIDIKAN BUDI UTAMA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BUDI UTAMA
Terakreditasi “A”
Jln. Wijayakusuma 122, Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55284
Telp. (0274) 627030, (0274) 6411185
Website: budiutama-jogja.sch.id, email: budiutama@budiutama-jogja.sch.id

4. Definisi
1. Peninjauan ulang RPP dan silabus adalah proses tiap awal tahun ajaran
untuk memastikan masih relevannya RPP dan silabus dengan kondisi terkini
tahun ajaran. Peninjauan ulang menghasilkan keputusan menggunakan
kembali RPP dan silabus atau diperlukan adanya perubahan-perubahan.

5. Prosedur
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
5.1.1 Tanggung jawab kepala sekolah untuk menugaskan dan mengawasi
guru membuat perencaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
5.1.2 Tanggung jawab wakil kepala sekolah untuk mengorganisir
pengumpulan dan pemeriksaan perangkat rencana pembelajaran.
5.1.3 Tanggung jawab guru untuk melakukan perencaan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran.

2. Pelaksanaan Standar Proses


5.2.1 Penugasan mengejar
5.2.1.1 Kepala sekolah menetapkan tugas mengajar guru.
5.2.1.2 Kepala sekolah menugaskan guru untuk merencanakan,
melaksanakan, dan menilai hasil pembelajaran.

5.2.2 Pelaksanaan pembelajaran


5.2.2.1 Guru membuat perangkat rencana pelaksanaan
pembelajaran berupa silabus.
Komponen dalam penyususnan silabus dilaksanakaan
sesuai Permendikbud No.22 tahun 2016.
5.2.2.2 Guru membuat perangkat rencana pelaksanaan
pembelajaran berupa RPP.
Komponen dalam penyususnan RPP dilaksanakaan sesuai
Permendikbud No.22 tahun 2016.
5.2.2.3 Guru menyerahkan RPP kepada Kepala Sekolah/Wakil
Kepala Sekolah untuk satu semester.
5.2.2.4 Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah memeriksa dan
mengesahkan RPP
5.2.2.5 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan
tahapan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
5.2.2.6 Guru melaksanakan penilaian hasil belajar sesuai dengan
kisi-kisi penilaian.
5.2.2.7 Guru melaksanakan pengayaan atau remedial hasil
penilaian.

5.2.3 Pengawasan pembelajaran


Kepala Sekolah
5.2.3.1 Kepala sekolah menyusun program pengawasan
pembelajaran.
5.2.3.2 Kepala sekolah melakukan pengawasan secara langsung
atau mendelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah/Guru
senior terhadap guru tentang perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian pembelajaran.
5.2.3.3 Kepala sekolah melakukan pembinaan berdasarkan hasil
pengawasan pembelajaran.

Tim Audit SPMI


5.2.3.4 Tim Audit SPMI menyusun program Monev SPMI standar
proses
5.2.3.5 Tim Audit SPMI melaksanakan Monev SPMI standar proses
5.2.3.6 Tim Audit SPMI memberikan rekomendasi hasil Monev
SPMI kepada Kepala Sekolah.

5.2.4 Peninjauan ulang awal tahun ajaran


5.2.4.1 Kepala sekolah menugaskan guru untuk meninjau ulang
perangkat rencana pembelajaran.
5.2.4.2 Guru melakukan telaah perangkat rencana pembelajaran
dan perubahan-perubahan yang diperlukan. Masukan
perubahan dibuat pada formulir revisi dokumen prosedur
pengendalian dokumen.
5.2.4.3 Guru membuat perangkat rencana pembelajaran sesuai
hasil pembahasan.
5.2.4.4 Guru menyerahkan perangkat rencana pembelajaran hasil
peninjauan kepada kepala sekolah untuk di sahkan.

6. Indikator Mutu
6.3 Setiap guru mempunyai perangkat rencana pembelajaran berupa silabus
yang disusun secara mandiri dan sesuai dengan Permendikbud No.22 Tahun
2016.
6.4 Setiap guru mempunyai perangkat rencana pembelajaran berupa RPP yang
disusun secara mandiri dan sesuai dengan Permendikbud No. No 14 Tahun
2019.
6.5 Setiap guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP.
6.6 Kepala sekolah merencanakan, melaksanakan, dan menindak lanjuti
pengawasan standar proses.
6.7 Tim Audit SPMI merencanakan, melaksanakan, dan memberikan
rekomendasi perbaikan Monev standar proses.
6.8 Setiap perangkat rencana pembelajaran ditinjau ulang secara periodik
minimal setiap satu tahun.
YAYASAN PENDIDIKAN BUDI UTAMA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BUDI UTAMA
Terakreditasi “A”
Jln. Wijayakusuma 122, Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55284
Telp. (0274) 627030, (0274) 6411185
Website: budiutama-jogja.sch.id, email: budiutama@budiutama-jogja.sch.id

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR


TUGAS GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN

1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk mengatur tata cara melakukan pengaturan penilaian.

2. Lingkup
Ruang lingkup prosedur ini mengatur proses penilaian yang meliputi :

1. Penilaian oleh pendidik


2. Penilaian oleh satuan pendidikan
3. Pengawasan standar penilaian

3. Acuan
1. Permendiknas nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
2. Permendiknas nomor 23 tahun 20016 tentang Standar Penilaian.

4. Definisi
1. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian dilakukan untuk ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5. Prosedur
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
5.1.1 Tanggung jawab kepala sekolah untuk menugaskan dan mengawasi
guru membuat perangkat, pelaksanaan, dan tindak lanjut hasil
penilaian.
5.1.2 Tanggung jawab wakil kepala sekolah untuk mengorganisir
pengumpulan dan pemeriksaan perangkat dan hasil penilaian.
5.1.3 Tanggung jawab guru melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengolahan, pelaporan, dan tindak lanjut penilaian harian tiap
kompetensi dasar.
5.1.4 Tanggung jawab satuan pendidikan yang didelegasikan kepada guru
untuk merencanakan, melaksanakan, mengolah, melaporkan, dan
menindaklanjuti , penilaian akhir semester (PAS), dan penilaian akhir
tahun (PAT).

2. Pelaksanaan Standar Penilaian


5.2.1 Penugasan menilai
5.2.1.1 Kepala sekolah menetapkan tugas mengajar guru.
5.2.1.2 Kepala sekolah menugaskan guru untuk membuat perangkat,
pelaksanaan, dan tindak lanjut hasil penilaian.

5.2.2 SOP Guru dalam Kaitannya dengan Penilaian oleh pendidik


5.2.2.1 Guru secara mandiri atau bersama-sama dengan guru lain
dalam satu kelompok mapel menyusun tujuan penilaian sesuai
dengan IPK, silabus, RPP.
5.2.2.2 Guru secara mandiri atau bersama-sama dengan guru lain
dalam satu kelompok mapel menyusun kisi-kisi penilaian
sesuai dengan RPP.
Kisi-kisi minimal terdiri dari komponen KD, IPK, Indikator soal,
taksonomi, dan bentuk soal)
5.2.2.3 Guru secara mandiri atau bersama-sama dengan guru lain
dalam satu kelompok mapel menyusun instrumen penilaian .
5.2.2.4 Guru secara mandiri atau bersama-sama dengan guru lain
dalam satu kelompok mapel melakukan analisis kesesuaian
instrumen dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
5.2.2.5 Guru melakukan penilaian pembelajaran.
5.2.2.6 Guru mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data
hasil penilaian.
5.2.2.7 Guru melakukan tindak lanjut hasil penilaian untuk siswa
yang memenuhi KKM dan di bawah KKM.
5.2.2.8 Guru mengumumkan hasil penilaian kepada siswa dan
melaporkan kepada kepala sekolah.

5.2.3 SOP Guru dalam Kaitannya Penilaian oleh satuan pendidikan


5.2.3.1 Guru menyusun KKM tiap mata pelajaran dan satuan
pendidikan.
5.2.3.2 Guru menyusun kisi-kisi penilaian sesuai dengan RPP.
Kisi-kisi minimal terdiri dari komponen KD, IPK, Indikator
soal, taksonomi, dan bentuk soal)
5.2.3.3 Guru menyusun instrumen penilaian dan pedoman
penskorannya
5.2.3.4 Guru melakukan analisis persyaratan substansi, konstruksi,
dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik .
5.2.3.5 Guru melakukan , penilaian akhir semester (PAS), dan
penilaian akhir tahun (PAT).
YAYASAN PENDIDIKAN BUDI UTAMA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BUDI UTAMA
Terakreditasi “A”
Jln. Wijayakusuma 122, Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55284
Telp. (0274) 627030, (0274) 6411185
Website: budiutama-jogja.sch.id, email: budiutama@budiutama-jogja.sch.id

5.2.3.6 Guru mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data


hasil penilaian.
5.2.3.7 Guru melaporkan hasil penilaian kepada sekolah (wakasek
kurikulum atau kepala sekolah).
5.2.3.8 Guru memanfaatkan laporan hasil penilaian.

5.2.4 Pengawasan penilaian


Kepala Sekolah
5.2.4.4 Kepala sekolah menyusun program pengawasan standar
penilaian.
5.2.4.5 Kepala sekolah melakukan pengawasan secara langsungatau
mendelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah/Guru senior
terhadap guru tentang pengawasan standar penilaian.
5.2.4.6 Kepala sekolah melakukan pembinaan berdasarkan hasil
pengawasan standar penilaian.

Tim Audit SPMI


5.2.4.7 Tim Audit SPMI menyusun program Monev SPMI standar
penilaian.
5.2.4.8 Tim Audit SPMI melaksanakan Monev SPMI standar
penilaian.
5.2.4.9 Tim Audit SPMI memberikan rekomendasi hasil Monev SPMI
kepada Kepala Sekolah.

5.2.5 Peninjauan ulang awal tahun ajaran


5.2.5.4 Kepala sekolah menugaskan guru untuk meninjau ulang
perangkat penilaian.
5.2.5.5 Guru melakukan telaah dan revisi perangkat penilaian dan
perubahan-perubahan yang diperlukan.
5.2.5.6 Guru menyerahkan perangkat penilaian hasil peninjauan
kepada kepala sekolah untuk di sahkan.

6. Indikator Mutu
6.9 Setiap guru mempunyai perangkat penilaian berupa kisi-kisi, instrumen,
buku nilai, dan hasil analisis untuk penilaian harian setiap kompetensi
dasar.
6.10 Setiap guru melakukan tindak lanjut hasil penilaian (remedial dan pengayaan)
6.11 Satuan pendidikan mempunyai perangkat penilaian berupa kisi-kisi, hasil uji
empirik instrumen, instrumen, buku nilai, dan hasil analisis untuk
penilaian , PAS, dan PAT.
6.12 Kepala sekolah merencanakan, melaksanakan, dan menindak lanjuti
pengawasan standar penilaian.
6.13 Tim Audit SPMI merencanakan, melaksanakan, dan memberikan rekomendasi
perbaikan Monev standar penilaian.
6.14 Setiap perangkat penilaian ditinjau ulang secara periodik minimal setiap satu
tahun.
6.15 Hasil penilaian dimanfaatkan untuk PKB Guru, Penguatan dan penghargaan,
Penjaminan Mutu Pendidikan, Hasil penilaian digunakan sebagai dasar
penentuan kenaikan kelas dan kelulusan siswa

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR TUGAS TENAGA


ADMINISTRASI SEKOLAH

1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk pelaksanaan Administrasi di sekolah

2. Lingkup
Ruang lingkup prosedur ini adalah mengatur proses pembelajaran yang meliputi :

1. Penugasan mengajar
2. Pelaksanaan pembelajaran
3. Pengesahan perangkat rencana pembelajaran
4. Pengawasan pembelajaran
5. Peninjauan ulang RPP dan silabus

3. Acuan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara
2. Peraturan Pemerintah (PP) tentang Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil
3. Aturan Kepegawaian Yayasan

4. Definisi
1. Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) adalah sumber daya manusia di
sekolah yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar tetapi berperan mendukung kelancaran proses pembelajaran dan
administrasi sekolah.
YAYASAN PENDIDIKAN BUDI UTAMA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BUDI UTAMA
Terakreditasi “A”
Jln. Wijayakusuma 122, Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55284
Telp. (0274) 627030, (0274) 6411185
Website: budiutama-jogja.sch.id, email: budiutama@budiutama-jogja.sch.id

5. Prosedur
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
5.1.1 Tanggung jawab kepala sekolah menugaskan dan mengawasi Tenaga
Administrasi Sekolah membuat perencaa dan pelaksanaan program
kegiatan administrasi sekolah
5.1.2 Tanggung jawab wakil kepala sekolah atau Kepala Urusan TU untuk
membina para tenaga administrasi sekolah.
5.1.3 Tanggung jawab Tenaga Administrasi Sekolah untuk melakukan dan
melaksanaan dan memberikan laporan kegiatan admistrasi di sekolah.

2. Pelaksanaan Standar Proses

5.2.1 Kepala Tata Usaha :

1. Perencana administrasi program dan anggaran


2. Koordinator administrasi ketatausahaan
3. Pengelola administrasi program
4. Penyusun laporan program dan anggaran
5. Pembina staf

5.2.2 Administrasi Kepegawaian :


a) Mengisi Buku Induk Pegawai
b) Menyusun Daftar Urut Kepangkatan
c) Menerbitkan Surat Tugas/Keputusan
d) Menyusun Data Dan Statistik Kepegawaian
e) Menyusun Arsip Dan File Pegawai
f) Mengelola Daftar Hadir Pegawai, Dll

5.2.3 Administrasi Keuangan :


a) Menyimpan Dokumen, Rekening Giro/Bank
b) Menerima Dan Melakukan Pembayaran
c) Menyimpan Arsip/Dokumen Dan Spj Keuangan
d) Membuat Laporan Penggunaan Keuangan
e) Membuat Laporan Posisi Anggaran (Daya Serap )
f) Mencatat Keuangan Berdasarkan Sumber Keuanganya Pada
Buku Kas Umum, Pembantu Dan Tabelaris, Dll

5.2.4 Administrasi Sarana Dan Prasarana


a) Menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana
b) Mencatat dan menginventarisir sarana
c) Menyimpan dokumen kepemilikan
d) Membuat daftar inventarisasi ruang, dll

5.2.5 Administrasi Kehumasan


a) Membantu Proses Kegiatan Komite
b) Menjalin Kerja Sama Dengan Pemerintah Dan Lembaga
Masyarakat Serta Keterlibatan Pemangku Kepentingan
(Stakeholders)
c) Mencatat Dan Mendokumentasikan Proses Kegiatan Kehumasan
d) Mempromosikan Sekolah/Madarsah Dan Mengkoordinasikan
Penelusuran Tamatan

5.2.6 Administrasi Persuratan Dan Kearsipan


1. Mengelola Surat Masuk Dan Keluar
2. Menggandakan Surat/Tikrey
3. Mengelola Buku Ekspedisi Persuratan
4. Memelihara Dan Menata Kearsipan Dan Dokumen , Dll

5.2.7 Administrasi Kesiswaan


1. Membuat Daftar Nomor Induk Siswa
2. Menyusun Daftar Keadaan Siswa
3. Membuat Usulan Peserta Ujian
4. Menginventarisir Daftar Lulusan
5. Menyimpan Daftar Kumpulan Nilai (Leger)
6. Menginventarisir Pendaftaran Siswa Baru
7. Mengisi Papan Data Keadaan Siswa,Dll

5.2.8 Administrasi Layanan Khusus


a) Koordinator Petugas Layanan Khusus ; Penjaga, Tukan Kebun,
Petugas Kebersihan, Pesuruh, Dan Pengemudi
b) Membantu Program Layanan Khusus ; Uks, Bimbingan
Konseling, Laboratorium/Bengkel Dan Perpustakaan, Dll

5.2.9 Teknologi Informasi Dan Komunikasi


a) Mengakses Dan Mengelola Data
b) Mendokumentasikan Administrasi
c) Menginformasikan Serta Mempromosikan

5.2.10 Penugasan
5.2.10.1 Kepala sekolah menetapkan tugas administrasi sekolah.
5.2.10.2 Kepala sekolah menugaskan tenaga administrasi sekolah
untuk merencanakan, melaksanakan, dan menevaluasi
pelaksanaan tugas administrasi sekolah.

5.2.11 Pelaksanaan
5.2.11.1 Tenaga administrasi sekolah harus membuat perencanaan
program yang akan dilakukan
5.2.11.2 Tenaga administrasi sekolah melaksanakan tugas sesuai
ketentuan
YAYASAN PENDIDIKAN BUDI UTAMA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BUDI UTAMA
Terakreditasi “A”
Jln. Wijayakusuma 122, Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55284
Telp. (0274) 627030, (0274) 6411185
Website: budiutama-jogja.sch.id, email: budiutama@budiutama-jogja.sch.id

5.2.11.3 Tenaga administrasi sekolah melakoprkan hasil


pelaksanaan kegiatan secara kontinyu kepada kepala
sekolah, atau kepada wakil kepala sekolah dan kepala
urusan tata usaha yang diberi kewenangan oleh kepala
sekolah.

5.2.12 Pengawasan pembelajaran


Kepala Sekolah
5.2.12.1 Kepala sekolah menyusun program pengawasan
pelaksanaan tugas tenaga administrasi sekolah.
5.2.12.2 Kepala sekolah melakukan pengawasan secara langsung
atau mendelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah/Guru
senior terhadap tenaga administrasi sekolah tentang
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan
administrasi sekolah
5.2.12.3 Kepala sekolah melakukan pembinaan administrasi sekolah
berdasarkan hasil pengawasan pembelajaran.

6. Indikator Mutu
6.16 Setiap tenaga administrasi sekolah memiliki program kegiatan yang akan
dilakukan
6.17 Setiap tenaga administrasi sekolah memiliki laporan pelaksnaan program
kegiatan yang sudah dilakukan

Ditetapkan di Sleman
Pada Tanggal 28 Juni 2021

Kepala SMP Budi Utama Mlati Sleman

Satrio S. Prihantoro, S.Pd., M.Psi

Anda mungkin juga menyukai