Anda di halaman 1dari 4

01.01.2-T3-7.

Koneksi Antar Materi - Manusia


Indonesia dari Perspektif yang Beragam
Nama : Tulus Tri Purnomo
NIM : 2322520056

Topik 1

Pada topik 1 saya belajar mengenai perjalanan pendidikan nasional dan pendidikan
menurut perspektif KHD. Sebelum kemerdekaan, pendidikan sangat dipengaruhi
oleh pemerintah kolonial. Sistem pendidikan didesain untuk memenuhi kepentingan
kolonial. KHD memperjuangkan akases pendidikan untuk semua lapisan
masyarakat, ia mendirikan Taman Siswa. Beliau merancang kurikulum pendidikan
yang lebih relevan, mendukung pendidikan karakter, mendukung penggunaan
bahasa ibu untuk mempermudah peserta didik dan menumbuhkan nasionalisme.
Menurut KHD, pengertian pendidikan adalah proses pembebasan, pencerahan, dan
pembentukan karakter. KHD juga menekankan pentingnya hak pendidikan yang
setara tanpa memandang status sosial, ekonomi, dan budaya. Filsafat
pendidikannya yang humanis, inklusif, dan berkebudayaan, terus mempengaruhi
perkembangan pendidikan Indonesia hingga hari ini.

Topik 2

Pada topik 2 saya belajar mengenai dasar-dasar pemikiran filosofis pendidikan KHD
meliputi kodrat anak, budi pekerti, dan sistem among. Pendidikan adalah pemberian
tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses “menuntun”,
anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan
dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. KHD
menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan
kodrat zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada
kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam
memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia.
Mengenai pendidikan dengan perspektif global, KHD mengingatkan bahwa
pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal
sosial budaya Indonesia. Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter
merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan
sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan
antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya
(psikomotor). Keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih
pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Sistem Among adalah suatu
metode pendidikan yang menekankan pada
proses pembelajaran, terdiri dari 3 bagian yaitu: ing ngarso sung tulodho, ing madyo
mangun karso, tut wuri handayani. Ing ngarso sung tulodho, didepan memberi
teladan, guru memahami secara utuh tentang apa yang dapat ia bantu kepada
murid, menjadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku. Ing madyo mangun
karso, di tengah membangun kehendak, guru diharapkan mampu membangkitkan
semangat, berswakarsa, dan berkreasi bersama murid dengan membuka dialog
dengan murid, berperan sebagai narasumber dan penuntun. Tut wuri handayani, di
belakang memberi dorongan, guru tidak sekedar memberikan motivasi, tetapi juga
memberikan saran dan rekomendasi dari hasil pengamatannya, agar murid mampu
mengeksplorasi daya cipta, karsa, dan karyanya.

Topik 3

Pada topik 3 saya belajar mengenai identitas manusia Indonesia. Manusia Indonesia
berarti identitas manusia yang manghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia.
Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai, jiwa, hasrat, martabat, sosialitas,
relasionalitas, genuitas, dialogalitas, dan berbagai tradisi manusia Indonesia dari
waktu ke waktu. Setidaknya ada 3 hal hakiki yang layak ditegaskan sebagai nilai
kemanusiaan khas Indonesia, yakni niali kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai
Pancasila, dan religiulitas. Ciri khas manusia Indonesia adalah keberagaman suku,
ras, budaya, bahasa, dan agama. Meskipun Indonesia memiliki banyak sekali
keanekaragaman, Indonesia tetap memiliki satu pandangan dan satu tujuan yang
berpegang pada semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi
tetap satu. Hal tersebut dibuktikan dengan persatuan rakyat Indonesia ketika
mengusir penjajah hingga akhirnya menjadi bangsa yang merdeka. Ciri khas yang
lain adalah nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia yang dikristalisasi dalam Pancasila.
Nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia antara lain: bersatu, bertanggung jawab,
bekerja sama, hidup adil, bermusyawarah, dan bergotong royong. Selain itu, ciri
khas manusia Indonesia adalah religius. Kedalaman dan kekayaan religius memberi
pengaruh besar pada praktik kehidupan masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat
dillihat melalui upacara adat dan tarian tradisional.

Mata Kuliah Perspektif Sosio Kultural


Pada mata kuliah perspektif sosio kultural saya belajar mengenai faktor sosial,
budaya, ekonomi, politik yang mempengaruhi pendidikan, juga belajar mengenai
pendidikan multikultural, dan belajar mengenai teori sosio kultural Vygotsky. Ada
banyak faktor yang dapat berperan penting dalam menentukan keberhasilan proses
pembelajaran yaitu faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa faktor-faktor ini saling terkait dan saling memengaruhi
satu sama lain. Dunia pendidikan memiliki situasi yang beragam di berbagai daerah,
tetapi di mana pun itu, masih banyak siswa yang memiliki semangat belajar yang
tinggi. Oleh karena itu penting untuk mengadaptasi sistem pembelajaran agar sesuai
dengan kebutuhan setiap peserta didik di daerahnya masing-masing. Pendidikan
multikulturalisme mengacu pada pendekatan pendidikan yang menghargai,
mengakui, dan merangkul keragaman budaya, etnis, agama, dan latar belakang
siswa. Hal ini penting, demi menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adil,
yang memungkinkan setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Hal ini juga
membantu mempersiapkan siswa untuk hidup dalam masyarakat global yang
multikultural. Teori sosio kultural Vygotsky yaitu teori pembelajaran dan pengajaran
dengan pendekatan pengajaran yang berfokus pada interaksi sosial dan budaya.
Ada 2 konsep utama teori sosio kultural yaitu sebagai alat psikologis dan mediasi.
Alat psikologis merujuk pada alat eksternal atau internal yang digunakan individu
untuk memahami dan memecahkan masalah. Contoh alat psikologis eksternal
adalah buku, papan tulis, atau perangkat teknologi, sementara alat psikologis
internal adalah bahasa dan konsep-konsep mental. Mediasi adalah proses di mana
alat psikologis digunakan untuk membantu siswa memahami dan berinteraksi
dengan lingkungan.

Kesimpulan
Saya bangga menjadi calon pendidik karena ternyata pendidikan berperan penting
dalam perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia. Saya akan memegang teguh
filsafat pendidikan KHD yaitu humanis, inklusif, dan berkebudayaan. Oleh karena itu
pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal
sosial budaya Indonesia. Sebagai calon pendidik sebaiknya menuntun peserta didik
sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Sekolah memang tempat pendidikan,
namun keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih budi
pekerti seorang anak. Sebagai calon pendidik, saya akan lebih menkankan pada
proses pembelajaran dengna cara menerapakan sistem among yang meliputi: ing
ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Sebagai calon
pendidik harus memperhatikan identitas manusia Indonesia khususnya faktor sosial,
budaya, ekonomi, politik agar lebih pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.
Konsep pendidikan multikultural, teori sosio kultural Vygotsky, dan filosofi pendidikan
KHD memiliki kesamaan mengenai pendidikan yang inklusif.

Anda mungkin juga menyukai