Anda di halaman 1dari 19

Nama Mata Kuliah : Pendidikan IPS di SD

Pembimbing : Nur Agustiningsih, M.Pd

Nama Mahasiswa : Mulyono

NIM : 856574371

Kelas : 119 – BI – PGSD - 1 A

TUGAS TUTORIAL 2

1. Mengapa pendidikan multukultural sangat penting diajarkan dalam era globalisasi ini ?
Jawaban:
Pendidikan multikultural diartikan sebagai suatu rangkaian kepercayaan dan penjelasan yang
mengakui dan menilai pentingnya keberagaman budaya dan etnis dalam suatu gaya hidup,
pengalaman sosial, identitas pribadi, serta kesempatan pendidikan individu, kelompok, maupun
negara.
Pendidikan multikultural juga dapat dipahami sebagai gagasan atau ide, gerakan pembaruan
pendidikan dan proses pendidikan untuk mengubah struktur lembaga pendidikan di Indonesia. Hal
tersebut agar setiap masyarakat dari berbagai ras, etnis, budaya, dan unsur keberagaman lainnya
memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai prestasi akademis di sekolah.
Dasar-dasar pendidikan multikultural adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesadaran pada siswa tentang pentingnya keberagaman, bahwa siswa perlu
memahami setiap individu dari berbagai latar belakang ras, etnis, budaya, agama, jenis
kelamin mempunyai kesempatan yang sama untuk belajar dan berprestasi di sekolah.
2. Pendidikan multikultural sebagai gerakan pembaruan pendidikan untuk memberikan
peluang dan kesempatan yang sama bagi setiap siswa atau individu dari berbagai latar
belakang dan untuk mencegah praktik diskriminasi yang ada di dunia pendidikan.
3. Pendidikan multikultural sebagai proses pendidikan yang dilakukan secara terus menerus
dan tidak dapat dicapai langsung secara utuh, melainkan perlu melalui usaha yang
berkelanjutan.
Beberapa fungsi pendidikan multikultural adalah sebagai berikut :
1. Memberi konsep diri yang jelas.
2. Membantu memahami pengalaman kelompok berbagai etnis dan budaya dilihat dari
sejarahnya.
3. Membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan realitas itu memang ada di setiap
masyarakat.
4. Membantu mengembangkan pengambilan keputusan (decision making), partisipasi sosial,
dan keterampilan kewarganegaraan (citizenship skills).
Beberapa fungsi pendidikan multikultural tersebut secara umum akan membantu siswa
dalam meningkatkan pemahaman bahwa Indonesia mempunyai berbagai macam nilai-nilai
keberagaman. Nilai-nilai tersebut harus dipelihara baik dengan meningkatkan sikap toleransi,
saling menghargai dan menerima adanya perbedaan
Keberagaman merupakan hal yang sangat dekat dan melekat bagi masyarakat Indonesia.
Bukan tanpa alasan, Indonesia memiliki beraneka ragam suku, etnis, budaya, dan bahasa sebagai
karakter dan ciri khas tersendiri. Meskipun berbeda-beda, masyarakat Indonesia terus berusaha
untuk memelihara keberagaman yang ada dan hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Dengan begitu, tidak heran jika sikap toleransi ditanamkan pada seluruh masyarakat dan anak-
anak sebagai penerus bangsa. Hal ini menjadi salah satu upaya agar masyarakat dapat saling
menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Bukan hanya itu, toleransi juga ditanamkan
untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia demi kehidupan yang damai dan
sejahtera.
Hal inilah yang menjadi alasan, bahwa pendidikan multikultural merupakan hal penting
yang harus diberikan kepada seluruh siswa-siswi penerus bangsa Indonesia. Mulai dari jenjang
pendidikan paling awal seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah akhir, hingga pendidikan tinggi.
Pendidikan multikultural ini diberikan dengan tujuan untuk menjelaskan pentingnya
menjaga nilai-nilai keberagaman yang ada di Indonesia serta menegakkan sikap toleransi. Bukan
hanya itu, terdapat beberapa tujuan pendidikan multikultural lain yang yang memberikan
manfaat tersendiri bagi seluruh pelajar di Indonesia.
2. Berikanlah contoh konkrit pendidikan hukum dalam pembelajaran IPS yang bisa anda
lakukan disekolah ?
Jawaban :
Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu. Pengertian
terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak
terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M Sadeli, 1986:21). Berikut ini dikemukakan
karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.
1. Materi IPS
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat
dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan
praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat
sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan.
Menurut Mulyono Tjokrodikaryo, (1986:21) ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:
 Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,
sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan
berbagai permasalahannya.
 Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,
komunikasi, transportasi.

 Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang
terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

 Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari
sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan kejadian-
kejadian yang besar.

 Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan,
keluarga.

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus
juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-teori IPS yang diperoleh anak di
dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-
hari di masyarakat.
2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi,
yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota,
region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or
Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5).
Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama dikenalkan atau
perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri sendiri.
Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari
lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur
dunia yang lebih luas.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2006) tujuan pendidikan IPS adalah “membina anak didik
menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian
sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara”
Sedangkan secara rinci menurut Oemar Hamalik (1992:40-41) merumuskan tujuan pendidikan
IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu: (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap
hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan.
Pengetahuan dan Pemahaman
mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta dan ide-
ide kepada anak. Selain itu juga mengembangkan rasa kontinuitas dan stabilitas, memberikan
informasi dan teknik-teknik sehingga mereka dapat ikut memajukan masyarakat sekitarnya.
Sikap belajar IPS
mengembangkan sikap belajar yang baik, yaitu dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan
menyelidiki (inkuiri) untuk menemukan ide-ide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu
melakukan perspektif untuk masa yang akan datang.
Nilai-nilai sosial dan sikap
Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan fenomena dunia sekitarnya, sehingga mereka
mampu melakukan perspektif. Berdasar nilai-nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat,
maka akan berkembang pula sikap-sikap sosial anak, seperti: menghormati dan mentaati
peraturan, mengembangkan rasa tanggung jawab, dan kritis.
Keterampilan dasar IPS
Anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-alat studi sosial, misalnya mencari bukti
dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas
dan relevansi data, mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan
kesimpulan.
Contoh konkrit pendidikan hukum dalam pembelajaran IPS yang bisa anda lakukan
disekolah dengan cara Menanamkan kesadaran hukum maupun nilai-nilai kebudayaan. Setelah
mengetahui kemungkinan sebab-sebab merosotnya kesadaran hukum masyarakat, usaha
pembinaan yang  efektif dan efesien ialah dengan pendidikan.
Pada Tingkat Sekolah Dasar, perlu ditanamkan lebih intensif lagi: hak dan kewajiban
warga negara Indonesia, susunan negara kita, Pancasila dan Undang-undang Dasar, pasal-pasal
yang penting dari KUHP, bagaimana cara memperoleh perlindungan hukum. Perlu diadakan
peraturan-peraturan sekolah. Setiap pelanggar harus ditindak. Untuk itu dan juga untuk
menanamkan ”sense of justice” pada murid-murid perlu dibentuk suatu ”dewan murid” dengan
pengawasan guru yang akan mengadili pelanggar-pelanggar terhadap peraturan sekolah. Di
samping buku pelajaran yang berhubungan dengan kesadaran hukum perlu diterbitkan juga
buku-buku bacaan yang berisi cerita-cerita yang heroik.

Contoh lain pendidikan hokum dalam pembelajaran IPS meliputi:


a. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) : Penguatan   pendidikan karakter (character
education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang
sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain, berupa meningkatnya
pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap
teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obat terlarang,
pornografi, dan perusakan milik orang lain, menjadi masalah sosial yang hingga kini
belum teratasi secara tuntas. Oleh karena itu, betapa  pentingnya pendidikan karakter 
terutama dilingkungan sekolah. Hadirnya pendidikan karakter memiliki peran yang
sangat penting, karena perubahan perilaku peserta didik (sebagai hasil dari proses
pendidikan karakter) sangat ditentukan oleh faktor lingkungan ini. Dengan kata lain,
pembentukan dan rekayasa lingkungan yang mencakup diantaranya lingkungan fisik dan
budaya sekolah, manajemen sekolah, kurikulum, pendidik, dan metode mengajar.
b. Materi Interaksi manusia dengan lingkungan sekitar: guru mengajak siswa untuk menjaga
dan merawat fasilitas umum yang ada di lingkungannya seperti taman sekolah dan taman
umum. Hal ini dikenakan dalam kebiasaan kegiatan vandalisme yang dapat merusak
sarana dan prasarana yang ada dilingkungan masyarakat.
c. Materi keanekaragam budaya,sosial dan ekonomi : mengajak siswa untuk bersikap baik
terhadap temannya yang berbeda suku. Karena dari hal tersebut dapat memunculkan
perbedaan fisik seperti warna kulit , rambut dan keadaan rupa seseorang sehingga
meminimalisir adanya pembullyan di aktifitas mereke selama disekolah. Kemudian
mengajak siswa berempati kepada orang lain yang tidak sama kehidupannya (fasilitas dan
penunjang ekonomi) agar tidak adanya pemilihan teman sehingga tidak memunculkan
sekat-sekat pembatas dalam pergaulan pertemanannya seperti membuat gank-gank (squad
teman bermain)
d. Pendidikan anti korupsi : hal ini berasal dari program dari dinas pendidikan dimana
sekolah yang ditunjuk diminta untuk menerapkan sikap yang jujur dan bertanggung
jawab kepada siswa dan tidak mementingkan diri sendiri dalam melakukan kegiatan yang
dilakukan bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan bersama-sama dengan temannya.
Dari segi pembelajaranpun siswa diajarkan untuk dapat menjawab sendiri baik soal
ulangan ataupun latihan jika tugas tersebut bersifat individu
3. Bagi siswa SD proses penelitian berfungsi sebagai media untuk mengenal gejala-gejala sosial,
buatlah contoh rancangan model pembelajaran penelitian sosial untuk ditetapkan disekolah
dasar !

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SDN 99/X Sido Mukti


Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Udara Bersih Bagi Kesehatan( (Tema 2)
Sub Tema : Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan(Sub Tema 2)
Pembelajaran ke : 3

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya
yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan IPS
No Kompetensi Indikator

3.2 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya 3.2.1 Mengetahui jenis usaha dan peran
menyejahterakan kehidupan masyarakat di ekonomi tehadap kehidupan masyarakat
bidang sosial dan budaya untuk memperkuat di bidang sosial dan budaya
kesatuan dan persatuan bangsa

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang peran 4.2.1 Mengidentifikasi jenis-jenis usaha
ekonomi dalam upaya menyejahterakan yang dikelola sendiri maupun kelompok
kehidupan masyarakat di bidang sosial dan
budaya untuk memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa
C. TUJUAN
1. Melalui wawancara, Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis usaha dan peran
ekonomi tehadap kehidupan masyarakat dibidang sosial dan buday
2. Melalui diskusi, siswa mampu mengidentifikasi, dan mempresentasikan jenis-jenis usaha
dan kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia dalam bidang: pertanian, peternakan,
perkebunan dan kehutanan, perikanan, pertambangan dan perindustrian sesuai tempat
tinggalnya

D. MATERI
Jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi (Terlampir)

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Metode : Penugasan, wawancara, pengamatan, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar 10 menit
dan mengecek kehadiran siswa

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.


Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).

3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap


saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.

4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya.


Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
Inti A. Ayo Menulis 60 menit
 Pada awal pembelajaran, guru menstimulus ide, gagasan, dan
motivasi siswa. Guru mengajak siswa bertanya jawab dengan
pertanyaan “Apa kamu suka Belanja online)?”
 Guru meminta siswa untuk menuliskan dan mengungkapkan
pendapatnya dengan percaya diri.

Catatan:
 Guru membangun suasana belajar yang menyenangkan
dan menantang dengan pendekatan interaktif.
 Jadikan jawaban-jawaban siswa sebagai media untuk
mengetahui seberapa jauh siswa dalam mengenal
tanggung jawabnya sebagai warga sekolah.
 Apresiasi semua jawaban siswa, termasuk jika ada
jawaban yang aneh.

B. Ayo Membaca
 Guru menghubungkan ke materi kegiatan ekonomi dengan
menggunakan kalimat kunci, “Usaha yang dilakukan oleh Ibu
kantin sekolah merupakan contoh kegiatan ekonomi. Kegiatan
ekonomi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga.”
 Setelah itu, siswa diminta untuk membaca bacaan dalam buku
siswa yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Ekonomi terhadap
Kesejahteraan Masyarakat”
 Seperti pada langkah pembelajaran sebelumnya,kegiatan
membaca ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu.
1. Cara pertama:
Guru memberikan waktu selama 5 menit dan siswa diminta
membaca dalam hati.
2. Cara kedua:
Guru menunjuk satu siswa untuk mem bacakan bacaan
tersebut dan meminta siswa lain menyimak.
3. Cara ketiga:
Bacaan tersebut dibaca secara bergantian dan
bersambung oleh seluruh siswa. Guru dapat menggunakan
salah satu cara di atas secara bergantian.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa mampu menggali informasi dari bacaan.
 Siswa mengetahui pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
kesejahteraan masyarakat.
 Siswa mampu membaca dengan baik.
C. Ayo Berdiskusi
 Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat.

 Pada kegiatan AYO, BERDISKUSI: siswa mendiskusikan


pertanyaan berikut.
1. Menurutmu, apa pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
kesejahteraan masyarakat?

2. Apakah kegiatan ekonomi dapat ber-dampak positif


terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat?
Bagaimana penjelasanmu?

 Kegiatan berdiskusi dapat dilakukan dengan fokus kegiatan


sebagai berikut.
1. Eksplorasi: ajarkan siswa untuk mengeksplorasi hasil diskusi
tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan
masyarakat.

2. Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga terbiasa untuk


mengolah data menjadi sebuah informasi yang berguna
melalui konsep pelaporan tertulis.

3. Komunikasi: fasilitasi sebuah diskusi kelas di mana siswa


mengomunikasi kan hasil pencariannya.Selama proses
kegiatan berlangsung, guru berkeliling memandu siswa-
siswa yang mengalami kesulitan.
Catatan:

 Diskusi dilakukan secara berkelompok. Bentuk kelompok-


kelompok terdiri atas 3-4 siswa per kelompok. Setiap kelompok
diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan dalam
buku siswa dan menuliskan hasilnya. Selanjutnya jawaban dari
tiap kelompok didiskusikan bersama kelompok lain. Guru dapat
bertindak sebagai moderator atau menunjuk salah satu siswa
menjadi moderator.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa mengetahui mengenai pengaruh kegiatan ekonomi
terhadap kesejahteraan masyarakat.
 Siswa mengetahui dampak positif kegiatan ekonomi terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
 Siswa memiliki kemampuan bekerja sama dalam kelompok
dengan mengembangkan sikap saling menghargai pendapat,
tugas, dan peran masing-masing anggota kelompok.
 Siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi
dengan orang lain.
 Guru mengajak siswa untuk membuat daftar pertanyaan
wawancara yang akan dilakukan sebagai tugas dirumah
mengenai jenis-jenis usaha disekitar rumah
 Berdiskusi menentukan pertanyaan inti dan sasaran sumber
wawancara
D. Ayo Renungkan
 Siswa diminta untuk mengidentifikasi jenis kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi yang ada di lingkungan tempat
tinggalnya. Kemudian, siswa diminta untuk menuliskan hasilnya
pada kolom yang telah disediakan.
 Secara mandiri siswa diminta untuk menuliskan hasil
identifikasinya berdasarkan pemahaman yang sudah diperoleh
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
 Guru mengidentifikasi dan menganalisais jawab an masing-
masing siswa untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pemahaman siswa mengenai kegiatan produksi, distribusi, dan
konsumsi dalam masyarakat.

Catatan:

 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur seberapa


banyak materi yang sudah dipelajari dan dipahami siswa.
 Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa setelah
mempelajari materi.
 Sebagai tindaklanjut dari kegiatan ini, guru dapat memberikan
REMEDIAL dan PENGAYAAN sesuai dengan tingkat
pencapaian masing-masing siswa.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa mengetahui kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
pada masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
 Siswa mampu mengidentifikasi kegiatan produksi, distribusi,
dan konsumsi pada masyarakat di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.

E. Kerjasama Dengan Orang Tua


 Siswa melakukan diskusi bersama kedua orang tuanya
mengenai kegiatan konsumsi yang dilakukan dalam keluarga.
 Selesai melakukan diskusi, siswa lalu me nuliskan hasil
diskusinya dalam kolom yang telah tersedia pada buku siswa.
Hasil yang Diharapkan:

 Siswa mengetahui kegiatan konsumsi yang dilakukan


keluarga.
 Siswa mampu berdiskusi secara demokratis dengan orang
tuanya.
 Siswa memiliki keterampilan berdiskusi yang baik.
Penutup 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini 10menit
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Penugasan dirumah
 Untuk mengoptimalkan kerja sama, siswa dapat berbagai peran
dan tugas dengan orang tuanya.
5. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
6. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

G.SUMBER DAN MEDIA


 Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018).
 Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 5 semester 1 dari JGC/SCI Media.
 Pedoman wawancara
MATERI : JENIS JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI
Untuk memenuhi segala kebutuhannya, manusia harus bekerja. Manusia bekerja sesuai dengan
kondisi wilayah tempat tinggalnya, pendidikan maupun sesuai dengan bakat ketrampilannya.
Kegiatan bekerja tersebut membentuk suatu usaha perekonomian yang berjalan di masyarakat. 

1. Jenis-Jenis Usaha Bidang Ekonomi Jenis-jenis usaha perekonomian yang ada di masyarakat
Indonesia beraneka ragam, di antaranya adalah pertanian, perdagangan, perikanan, peternakan,
industri kerajinan, dan jasa. 

a. Pertanian Hasil usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan bahan pangan. 

Di antaranya padi, jagung, kacang, kedelai, sagu, umbiumbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
Tanaman ini mempunyai umur pendek (dapat dipanen tiga sampai enam bulan). Hasil pertanian
yang berumur panjang adalah hasil perkebunan, seperti kelapa sawit, kopi, cokelat, teh, dan
sebagainya. . 

Orang yang bekerja dalam bidang pertanian atau orang yang mengolah tanah dan bercocok
tanam disebut petani. Petani dibedakan menurut jenis usahanya yang meliputi sebagai berikut.
a) Petani sawah : mengolah sawah. 
b) Petani ladang : mengolah lahan kering. 
c) Petani perkebunan : mengolah lahan luas untuk tanaman perkebunan. 
d) Petani tambak : mengolah lahan untuk tambak. 

b. Perdagangan 
Perdagangan adalah kegiatan usaha yang menyalurkan barang produksi dari produsen ke
konsumen. Pedagang menjual barang ke konsumen. Pedagang disebut sebagai perantara. Jenis
usaha perdagangan, di antaranya pedagang bahan makanan, pedagang sandang, pedagang
perhiasan, pedagang hewan, dan lain-lain.

 Menurut tempat usahanya, pedagang dibedakan menjadi sebagai berikut.


 Pedagang tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang tetap, misalnya berdagang di
pasar, ruko  (rumah toko), toko, warung atau mal/supermaket. 
 Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berdagang dengan cara
berkeliling. 
 Pedagang kaki lima, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindahpindah tempatnya.
Contohnya, pedagang di pinggir jalan raya atau trotoar.

c. Perikanan

Perikanan adalah kegiatan usaha dalam budidaya ikan. Budidaya ikan adalah kegiatan
mengembangbiakkan ikan. Nelayan adalah orang yang mencari ikan di laut. Indonesia memiliki
wilayah perairan yang lebih luas daripada daratannya. Penduduk yang tinggal di sekitar pantai
lebih banyak yang menjadi nelayan. 

d. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan usaha dengan cara memelihara hewan dan mengambil hasilnya
dengan cara dijual ke konsumen. Peternak adalah orang yang pekerjaannya memelihara hewan.
Jenis-jenis usaha peternakan dibedakan menjadi sebagai berikut. 
a) Peternak hewan besar : memelihara sapi, 
b) Peternak hewan kecil : memelihara biriperekonomian biri, kambing, kelinci. 
c) Peternak ikan : memelihara lele, ikan mas, mujair, dan gurame. 
d) Peternak unggas : memelihara puyuh, ayam, itik, dan burung. 

e. Industri 
Kerajinan Industri adalah kegiatan usaha bahan baku menjadi bahan jadi. Kerajinan adalah
kegiatan membuat peralatan dari bahan seadanya. Industri lebih mengacu pada kegiatan usaha
yang berskala besar (dalam jumlah besar). Kerajinan adalah usaha dalam jumlah kecil. 
Pengrajin adalah orang yang pekerjaannya membuat kerajinan. Barang kerajinan biasanya
pengerjaannya secara perorangan (bukan perusahaan). Contoh industri, antara lain pembuatan
sepatu, jaket, pakaian, tas, industri elektronik, dan otomotif (mesin mobil). Industri yang berskala
besar memiliki tenaga kerja 
Contoh kerajinan, antara lain kerajinan perak (perhiasan), peralatan dapur/rumah tangga,
kerajinan gerabah (tanah liat), dan kerajinan aksesoris, tas, tikar, dan sebagainya. 

f. Jasa
 Jasa adalah kegiatan usaha dalam bentuk pelayanan terhadap konsumen. Contoh usaha jasa
adalah perusahaan angkutan, perusahaan asuransi, pengacara, dokter, bank, bengkel, warung
internet, warung telekomunikasi (wartel), dan rental komputer.

2. Bentuk Usaha Menurut Pemiliknya 


Bentuk usaha dalam bidang masyarakat ada yang dikelola sendiri (milik perorangan) dan ada
pula yang dikelola secara kelompok (milik bersama). Menurut pengelolaan dan kepemilikan
usaha, bentuk usaha dibedakan menjadi dua, yaitu milik perorangan (perusahaan perorangan)
dan milik bersama (perusahaan persekutuan). 

Perusahaan perorangan adalah usaha yang modalnya dimiliki satu orang dan kegiatan usahanya
dijalankan sendiri oleh pemiliknya. Bentuk usaha ini banyak ditemukan karena sederhana,
mudah cara pendiriannya, pajaknya ringan, dan modalnya sedikit. Perusahan perseorangan, di
antaranya adalah perusahaan sepatu (Cibaduyut), perusahaan perak (Kota Gede Yogyakarta), dan
perusahaan batik (Solo). 

Perusahaan milik bersama dinamakan perusahaan persekutuan. Anggotanya terdiri atas beberapa
orang yang bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan. Setiap anggota bertanggung jawab
atas kewajiban-kewajiban usaha persekutuannya. 
Usaha persekutuan terdiri atas sebagai berikut. 
a. Persekutuan Firma (Fa) Persekutuan firma adalah persekutuan antara dua orang atau lebih
untuk menjalankan usaha bersama dengan satu nama dan semua anggota bertanggung jawab
penuh atas usaha yang dijalankan. Pembagian keuntungan didasarkan atas perbandingan modal
yang ditanamkan.

b. Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan komanditer (CV) adalah persekutuan antara dua
orang atau lebih untuk menjalankan usaha bersama. Seorang di antaranya sebagai sekutu aktif,
sedangkan yang lainnya sebagai sekutu pasif komanditer (sekutu diam). Sekutu aktif
bertanggung jawab penuh atas kelancaran usaha, sedangkan sekutu diam mempercayakan
jalannya usaha pada sekutu aktif.

c. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas (PT) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan
usaha yang modalnya diperoleh dari penjualan saham yang nilai nominalnya sama besar. Orang
yang membeli saham disebut pesero. Setiap pesero bertanggung jawab pada saham yang
ditanamkan. Pemilik Perseroan Terbatas adalah pemegang saham. 

d. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 


BUMN adalah usaha yang modalnya berasal dari negara yang bertujuan membangun ekonomi
nasional. Pimpinan perusahaan adalah sebagai penentu kebijakan yang juga mengurus kekayaan
perusahaan. Menurut Inpres No. 17/1967 dan UU No. 9 /1969 tanggal 1 Agustus 1969
Ada tiga jenis BUMN yaitu sebagai berikut. 
 Perusahaan Jawatan (Perjan) Perjan adalah perusahaan yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat, tidak semata-mata mencari keuntungan. Contohnya PJKA
(Perusahaan Jawatan Kereta Api).
 Perusahaan Umum (Perum) Perum adalah perusahaan yang modalnya berasal dari
negara. Selain melayani masyarakat, perum juga mencari keuntungan. Contohnya Perum
DAMRI dan Perum Bulog. 
 Perusahaan perseroan (Persero) Persero adalah perusahaan negara terbatas yang mencari
keuntungan, baik yang sahamnya sebagian atau seluruhnya dimiliki negara. Hal ini diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Stbl.1847 No. 23). Sekarang perjan dan
perum diubah menjadi persero (PT). PT modalnya berupa saham-saham. Jadi persero
bukan hanya milik negara tapi juga swasta. Contoh Persero, antara lain PT Kereta Api
Indonesia (dulu Perusahaan Jawatan Kereta Api), PT PLN, PT Indosat, PT Semen
Cibinong, PT Taspen, dan PT Jasa Raharja. Dalam hal ini masyarakat boleh membeli
saham melalui pasar modal. Persero yang demikian disebut PT Terbuka (Tbk).
Contohnya PT Semen Gresik Tbk, PT Telkom Tbk, PT BNI Tbk, dan PT INDOSAT
Tbk. Ada juga yang belum dijual sahamnya, yaitu PT PLN, PT POSINDO, dan PT GIA.

e. Badan Usaha Swasta Badan usaha

Badan usaha  swasta adalah badan usaha yang didirikan, dimiliki, dimodali, dan dikelola oleh
satu atau beberapa orang, biasanya bergerak di bidang perdagangan industri, pertanian,
ataupun jasa. Bentuk dari badan usaha swasta, di antaranya PT, firma, CV, dan perusahaan
perorangan. 

f. Koperasi 
Koperasi adalah badan usaha yang berdasarkan usaha bersama dan berasaskan kekeluargaan.
Koperasi berasal dari kata cooperation yang artinya bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan
bersama. Berdasarkan UU Pokok Perkoperasian No.12/1967, koperasi berasaskan kekeluargaan
dan kegotongroyongan.  Di samping itu, koperasi juga berfungsi sebagai berikut. 
 Alat perjuangan ekonomi. 
 Alat pendemokrasian ekonomi nasional. 
 Salah satu urat nadi perekonomian Indonesia. 
 Alat memperkokoh kedudukan bangsa. 

Tujuan koperasi adalah menyejahterakan anggotanya. Koperasi sesuai dengan UUD 1945 Pasal
33 Ayat (1), yaitu bentuk perekonomian yang disusun atas usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi juga sesuai dengan UU No. 25/1992 tentang koperasi sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas kekeluargaan. Koperasi didirikan pertama kali oleh Drs.
Moh.Hatta. 
Oleh karena itu, beliau mendapat  sebutan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Landasan koperasi ada tiga, yaitu landasan idiil berupa Pancasila, landasan struktural berupa
UUD1945, dan landasan mental berupa rasa karsa, rasa setia kawan, dan kesadaran berpribadi.
Ciri koperasi adalah swakarsa, swadaya, dan swasembada. 

KEGIATAN EKONOMI
1. PRODUKSI
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda
baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah faedah suatu
benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan  produksi barang, sedangkan kegiatan
menambah faedah suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Kegiatan
Produksi Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Orang yang melakukan produksi disebut produsen. 
Yang termasuk kegiatan produksi, antara lain periklanan, industri, dan kerajinan. Contoh jenis
produksi hasil dari olahan teknologi adalah sebagai berikut. 
 Jenis produk makanan, misalnya tahu, tempe, tape, selai, trasi dan lain-lain. 
 Jenis produk minuman seperti serbat, sirup, teh, minuman ringan dan lain-lain. 
 Jenis produk keperluan sehari-hari, misalnya obat-obatan, minyak rambut, sabun, dan
lain-lain.
2. Distribusi
Distribsi adalah penyebaran hasil produksi ke konsumen. Produk yang dihasilkan produsen
disalurkan ke pemakai atau konsumen melalui perantara. Perantara atau orang yang menyalurkan
hasil produksi ke konsumen disebut distributor. Agar proses distribusi lancar perlu adanya
distributor.
3. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan memakai atau menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan, baik
berupa barang maupun jasa. Konsumen adalah orang yang memakai hasil produksi. Contoh
kegiatan konsumsi, antara lain kegiatan menghabiskan makanan dan kegiatan menggunakan
kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai