Anda di halaman 1dari 7

Tugas III

Kurikulum Pendidikan IPS

Nama : Wahyu Tero Primadona Dosen : Prof. Dr. Azwar Ananda, MA


NIM : 19161025 Dr. Helmi Hasan, M.Pd

DOMAIN TUJUAN PENDIDIKAN


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

A. Pendahuluan
Kemajuan suatu bangsa saat ini dan di masa depan sangat ditentukan oleh
generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi muda yang
berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas pula. Tidak
mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat terwujud di masa datang tanpa
didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan.
Sebuah negara yang kaya akan sumber daya alamnya tidak akan mampu
mengolah serta memanfaatkannya jika tidak memiliki sumber daya manusia yang
handal. Oleh karena itu pembangunan mutu manusia juga merupakan hal yang
sangat utama dalam kemajuan bangsa.
Sebab itu bangsa di dunia berlomba-lomba dalam menyusun dan
melaksanakan pendidikan tidak terkecuali Indonesia. Pendidikan merupakan kata
kunci dalam mengembangkan pengetahuan dan kualitas suatu bangsa. dengan
demikian pendidikan adalah sebuah proses merancang masa depan yang lebih
baik.
Berbagai usaha di bidang pendidikan dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Salah satunya adalah menetapkan mata pelajaran yang akan
diajarkan di berbagai jenjang pendidikan. Salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di Indonesia adalah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan
secara berjenjang. Tulisan ini akan membahas mengenai Domain Tujuan
Pendidikan IPS.

1
B. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan nasional adalah tujuan umum pendidikan nasional yang
mengandung rumusan kualifikasi umum yang diharapkan akan dimiliki oleh
setiap warganegara setelah mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan
nasional tertentu (Suwarno : 1992).
Para pendiri bangsa jauh sebelum Indonesia terbentuk telah memikirkan apa
yang menjadi tujuan dari bangsa ini. Dalam hal ini melalui pembukaan UUD 1945
alinea ke iv terdapat cita-cita untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Selanjutnya hal ini dijelaskan kembali dalam UUD 1945 melalui pasal 31 ayat 1
dan 2.
Dari awal pembentukan bangsa hingga saat ini di tahun 2020 berbagai
upaya dilakukan pemerintah memajukan usaha pendidikan demi terwujudnya
tujuan pendidikan. Teraktual dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Di pasal 3, UU No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan
nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserrta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional maka salah satu jalan yang
dilakukan adalah melalui pelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora.

2
C. Domain Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Hingga saat ini dalam struktur disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu sosial maupun
ilmu pendidikan, belum ditemukan ilmu pengetahuan sosial sebagai sub disiplin
ilmu. Hal ini dikarena ilmu pengetahuan sosial adalah sebuah program pendidikan
yang disajikan sebagai mata pelajaran.
Sebagai mata pelajaran, Ilmu Pengetahuan Sosial berisikan pembahasan
atau berisi konten ilmu-ilmu sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah adalah
sejumlah konsep mata pelajaran sosial dan ilmu lainnya dipadukan berdasarkan
prinsip-prinsip pendidikan yang bertujuan membahas masalah sosial atau
masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pendidikan melalui program
pengajaran IPS pada tingkat sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi
yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di
masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan
(Sardiyo : 2009)
Dalam sejarahnya ilmu pengetahuan sosial atau di dunia barat dikenal
sebagai social studies telah banyak mengalami perkembangannya. Hal ini tidak
terlepas sebagai respon ilmu pengetahuan sosial menjawab tantangan yang ada
dalam setiap perkembangan zaman.
Berdasarkan pembahasan di atas ilmu pengetahuan sosial tidak sesederhana
pandangan umum. Dinamika zaman yang terus berubah menyebabkan materi
dalam ilmu pengetahuan sosial terus berubah. Belum lagi sudut pandang manusia
yang berbeda dalam menyikapi berbagai dinamika sosial yang terjadi, sehingga
dalam sebuah dinamika terdapat multi tafsir. Ini adalah tantangan besar bagi ilmu
pengetahuan sosial menjawabnya.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sosial tidak terlepas dari perkembangan
yang terjadi di Amerika Serikat. Di Amerika semula Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan kumpulan kajian dari ilmu sejarah, pemerintahan (ilmu politik) dan
geografi. Kemudian bertambah sosiologi, ekonomi, antropologi, psikologi, filsafat
dan hukum. IPS didefinisikan sebagai “a pattern of values which imposes a
pattern of behavior on its disciplines”. Konsep tersebut dinilai berhasil
mensitesakan berbagai unsur dari beberapa komponen hingga menjadi suatu
kesatuan yang bulat.

3
Globalisasi yang membuat batas dunia seolah menjadi kabur ternyata telah
membawa perubahan dalam dinamika sosial kehidupan. Ilmu pengetahuan,
politik, sosial, budaya, keamanan, ketahanan dan sebagainya terus berubah
berbanding lurus dengan perkembangan zaman. Turunnya nilai-nilai di dalam
masyarakat menjadi tantangan di dalam masyarakat. Untuk itulah Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial hadir dan berusaha membekali peserta didik agar
memiliki berbagai kemampuan dalam bersikap, berpengetahuan, berketerampilan
serta memiliki tindakan yang tepat dalam mempersiapkan diri turun di tengah-
tengah masyarakat. Melalui Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial lahir generasi
yang menjadi warga negara yang baik.
IPS dalam pendidikan merupakan suatu konsep yang mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial dalam rangka membentuk dan
mengembangkan pribadi warga negara yang baik, juga telah menjadi bagian dari
wacana kurikulum dan sistem pendidikan di Indonesia, dan merupakan program
pendidikan sosial pada jalur pendidikan sekolah.
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau
paduan sejumlah mata pelajaran sosial. dinyatakan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan bagian kurikulum sekolah yang
berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas
berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan
psikologi sosial (S. Nasution).

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan bahan kajian wajib yang dimuat


dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang antara lain
mencakup ilmu geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi yang dimaksudkan
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis
peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat (UU No. 23 Tahun 2003).

Secara sederhana tujuan utama pendidikan ilmu pengetahuan sosial adalah


untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, peserta didik diharapkan mampu memiliki sikap

4
terhadap berbagai ketimpangan sosial yang terjadi serta terampil dalam bertindak
dari setiap permasalahan yang menyangkut dirinya maupun masyarakat.
Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Kosasih Djahiri
(Sapriya dkk, 2009 :13) adalah sebagai berikut :
1. Membina peserta didik agar mampu mengembangkan
pengertian/pengetahuan berdasarkan generalisasi serta konsep ilmu tertentu
maupun yang bersifat interdisipliner/komprehensif dari berbagai cabang
ilmu.
2. Membina peserta didik agar mampu mengembangkan dan mempraktekkan
keanekaragaman keterampilan studi, kerja dan menghayati adanya
keanekaragaman dan kesamaan kultural maupun individual.
3. Membina dan mendorong peserta didik untuk memahami, menghargai dan
menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan kultural maupun
individual.
4. Membina peserta didik ke arah turut mempengaruhi nilai-nilai
kemasyarakatan serta juga dapat mengembangkan, menyempurnakan nilai-
nilai yang ada pada dirinya.
5. Membina peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan
baik sebagai individu maupun warga negara.

Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa


pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu yang harus mengaju pada tujuan
pendidikan nasional. Menurut Hassan (1996 : 107) tujuan pendidikan IPS dapat
dikelompokkan kedalam 3 kategori, yaitu
1. Pengembangan kemampuan intelektual siswa, berorientasi pada
Pengembangan kemampuan intelektuan yang berhubungandengan siswa dan
kepentingan ilmu pengetahuan khususnyailmu-ilmu sosial
2. Pengembangan kemampuan rasa tanggung jawab sebagai anggota
masyarakat dan bangsa, berorietasi pada Pengembangan diri siswa dan
kepentingan masyarakat
3. Pengembangan diri siswa sebagai pribadi, berorientasi pada Pengembangan
pribadi siswa baik untuk dirinya, masyarakat maupun ilmu.

5
Dalam Kurikulum 2013 edisi refisi disebutkan bahwa tujuan dari
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia dijabarkan melalui Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar yang termaktub dalam Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018 yang berada pada tujuan empat kompetensi, yaitu sikap spritual,
sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Selain itu dengan Ilmu
Pengetahuan Sosial mengajarkan siswa kompetensi untuk bertindak. Rumusan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada jenjang SMP/MTs yang
menjadikan IPS sebagai mata pelajaran terpadu.

Kesimpulan
Seiring kehidupan yang terus berubah maka menyebabkan munculnya
gejala atau dinamika sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu dibutuhkan
generasi yang peka terhadap hal tersebut. Pemerintah telah menyusun program
pendidikan untuk mencapai tujuan nasional. Salah satu mata pelajaran yang
dihadirkan oleh pemerintah adalah pendidikan ilmu pengetahuan sosial. Melalui
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan siswa memiliki kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga memiliki modal terjun langsung
hidup di dalam masyarakat.

6
Sumber
Buku :
Barr R, 1987. Hakekat Dasar Studi Sosial. Bandung: Sinar Baru.
Sapriya. 2009. “Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran). PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung

Jurnal :
Miftahuddin. 2016. Revitalisasi IPS Dalam Perspektif Global. Jurnal Tribakti.
Vol. 27 (2) : 268-284.
Mukminan, Edy Surahman. 2017. Peran Guru IPS Sebagai Pendidik Dan
Pengajar Dalam Meningkatkan Sikap Sosial Dan Tanggungjawab Sosial
Siswa SMP. Harmoni Sosial : Jurnal Pendidikan IPS. (2) 2, 1-13.

Sumber Lainnya:
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196209261989041-
RIDWAN_EFFENDI/Perspektif_dan_Tujuan_IPS.pdf
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai