Anda di halaman 1dari 6

NAMA : VIONA SALSABILLA

NIM : 20058048

PRODI : PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

MK : PENDIDIKAN IPS

Dosen Pengampu :

- Dr. Erianjoni, S.Sos., M.Si


- Ika Sandra, M.A

Senin, 13.20-15.00 (202210580052)

1. Jelaskan secara detail sejarah IPS dengan melihat beberapa referensi journal
Jawaban :
Pendidikan ips pada awal mulanya berasal dari Negara inggris, tepatnya dikota rugby
(inggris) pada tahun 1827 atau sekitar setengah abaddari revolusi industry abad ke 18.
Pendidikan ips di Negara asalnya disebut dengan istiah sosial studies. Sosial studies
pertama kali dikenalkan di kota tersebut dengan tujuan untuk mengatasi dampak negative
munculnya revolusi industry di Negara inggris tersebut. Revolusi industry ini merupakan
peralihan tenaga manusia menjadi tenaga mesin akibat adanya penemuan-penemuan
mesin baru. Karena penemuan-penemuan baru tersebut mengakibatkan dampak
signifikan terhadap para buruh yang tentunya tidak memiliki modal, maka hal itu
berdampak pada pengangguran karenadi PHK tenaga kerja manusia di bidang industri
secarabesar-besaran oleh perusahaan yang mempekerjakannya.
Dampak pengangguran tersebut semakin meluas, hal itu berdampak pada masalah sosial
yang semakin kompleks dan rumit. Masalah sosial yang muncul tersebut yaitu
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yang tidak mencukupi, karena tidak diimbangi
dengan pendapatan masyarakat yang tidak memadai. Dengan berbagai cara dilakukan
masyarakat agar kebutuhan mereka terpenuhi, termasuk melakukan tindakan kriminalitas
karena sulitnya mencari sumber penghasilan atau pendapatan. Hal itu mengakibatkan
terjadinya konflik horizontal di masyarakat yang banyak terjadi dan semakin luas. Hal ini
membuat para terpelajar atau akademis yang berupaya untuk mencari solusi yang tepat
dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Dunia pendidikan merasa terpanggil karena
merasa bertugassebagai pembentuk kepribadian masyarakat. munculnya ide dengan
memasukkan sosial studies atau pendidikan ips kedalam bagian proses rehumanisasi atau
mengembalikan manusia menjadi yang lebih baik dikalangan masyarakat inggris.
Mengarah pendidikan IPS di Indonesia. Pendidikan IPS di Indonesia muncul dan
berkembang melalui beberapa perubahan sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia.
Pendidikan IPS yang ada di Indonesia sekarang ini, tidak serupa seperti pendidikan IPS
pada awalmulanya masuk ke Indonesia. Pendidikan IPS di indonesia tidak terlepas dari
pengaruh perkembangan pendidikan IPS di luar negeri, terutama di Negara Amerika dan
Inggris. Sesuai dengan pendapat Rudy Gunawan (2016:20) bahwa bidang studi IPS yang
masuk ke Indonesia berasal dari Amerika Serikat, yang di negara asalnya disebut social
studies.
Pemikiran mengenai konsep pendidikan IPS di Indonesia banyak dipengaruhi oleh
pemikiran social studies di Amerika yang dianggap sebagai salah satu Negara yang
memiliki pengalaman panjang dan reputasi akademis yang signifikan dalam bidang itu
(Huriah Rachmah,2014:43). Oleh karena itu, mata pelajaran IPS di indonesia dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap
kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata
pelajaran IPS di Indonesia disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat (Riswan Jaenudin, 2014:446). Perkembangan pendidikan IPS di indonesia
sangat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman serta dimana keilmuan IPS itu
sendiri berkembang. Hal ini menarik untuk dikaji lebih mendalam melalui kajian historis
perjalanan pendidikan IPS di Indonesia mulai dari awal mula masuknya pendidikan IPS
di Indonesia hingga perkembanganya dalam kurikulum di sekolah saat ini.
Istilah IPS pertama kali muncul dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun
1972 di Tawamangu, Solo. Ada 3 istlah yang muncul dari Seminar Nasional di
Tawamangu dan digunakan secara bertukar, yaitu: Pengetahuan Sosial / Social Science,
Studi Sosial / Social Studies, Ilmu Pengetahuan Sosial / Social Education.
Pembahasan mengenai latar belakang lahirnya IPS akan dilihat dari dua aspek, yakni latar
belakang sosiologis dan pedagogis dengan mempertimbangkan aspek kemasyarakatan
dan ilmu-ilmu sosial yang dikaji dalam IPS. Ilmu Pengetahuan Sosisal (IPS) adalah
terjemahan dari Social Studies. Perkembanagan IPS dapat kita lihat melalui sejarah
Social Studies yang dikembangkan oleh Amerika Serikat (AS) dalam karya akademis dan
dipublikasikian oleh National Council for the Social Studies (NCSS) pada pertemuan
organisasi tersebut tahun 1935 sampai sekarang.
Definisi tentang “Social Studies” yaitu ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk
tujuan pendididkan, kemudian pengertian ini dibakukan “Social Studies” meliputi aspek-
aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, pisikologi, ilmu
geografi, dan filsafat yang dalam praktiknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah
dan di perguruan tinggi.

2. Jelaskan fungsi dan tujuan pendidikan IPS serta relevansinya pada zaman modern saat ini
Jawaban :
Tujuan pendidikan IPS secara konseptual harus dilihat dari beberapa istilah yang
digunakan di Negara asalnya yaitu social studies dan citizenship aducation atau civic
education. Jika pendidikan IPS di pandang sebagai social studies, maka pendidikan IPS
bertujuan untuk mengkaji masalah-masalah sosial pada umumnya dan kehidupan
masnusia pada khususnya, dengan begitu peserta didik memiliki pengetahuan yang logis,
lengkap, dan objektif yang didukung dengan informasi dan fakta yang terjadi sehingga
peserta didik mampu mengambil keputusan secara tepat. Sementara jika pendidikan IPS
di pandang sebagai citizenship aducation atau civic education, maka pendidikan IPS
bertujuan membentuk peserta didik menjadi warga Negara yang baik sehingga peserta
didik mampu berperan aktif dan efektif dalam kehidupan masyarakat yang demokratis.

Tujuan yang dikemukan sebelumnya itu hampir sama dengan tujuan yang dikemukakan
oleh Nursid Sumaatmaja dalam Gunawan (2013: 18) sebagai berikut; yaitu membina
anak didik menjadi warga Negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian
sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan Negara. Tujuan yang
dikemukakan tersebut intinya bagaimana menjadikan peserta didik itu menjadi warga
Negara yang baik, dalam artian mampu memahami tentang perbedaan dan menyadari
perbedaan yang ada menjadi kekuatan untuk mempertahankan Negara. Bahkan lebih
lengkapnya tujuan pendidikan IPS seperti yang diungkapkan oleh Schunckedalam
Jeanudin (2014) bahwa tujuan pendidikan IPS didasarkan atas tiga karakteristik yaitu;
mampu berpengetahuan, mampu mengatur kehidupannya, dan mampu memelihara nilai-
nilai. Bahkan juga seperti yang dijelaskan Koasih dalam bukunya Samsul Susilawati
Wawasan Ilmu Pengetahuan Sosial (2009: 15) menjelaskan bahwa hakikat Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah mampu membina suatu masyarakat yang baik, di mana para
anggotanya benarbenar berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan bertanggung
jawab, sehingga dapat diciptakan nilai-nilai budaya manusia yang baik dikemudian hari.

Beberapa tujuan pendidikan IPS yang dikemukakan di atas menggambarkan bahwa


dengan diterapkan dan diaplikasikan ke dalam pembelajaran IPS di sekolah guna mampu
menjadikan peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga Negara yang baik. Begitu
juga dengan diajarkannya pembelajaran IPS yang merupakan sebagai implementasi dari
pendidikan IPS di sekolah diharapakan output pendidkan IPS peka terhadap masalah
sosial dan mampu memberikan solusi penyelesaiannya. Di samping itu pula output
pembelajaran IPS mampu menjadi benteng pertahanan Negara dalam menghadapi arus
globalisasi dan modernisasi yang terus berkembang.

3. Apa perbedaan IPS dengan ilmu sosial lainnya, jelaskan dengan contoh
Jawaban :
Terdapat perbedaan antara ilmu pengetahuan soaial dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
Ilmu-ilmu sosial dapat diartikan sebagai semua bidan ilmu pengetahuan mengenai
manusia dengan konteks sosial atau sebagai anggota masyarakat, sedangkan ilmu
pengetahuan sosial adalah mata pelajaran yang menggunakan bahan-bahan ilmu-ilmu
sosial untuk mempelajari hubungan manusia dalam mansyarakat dan manusia sebagai
anggota masyarakatnya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwaterdapat
perbedaan antara ilmu pengetahuan sosial dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Beberapa
perbedaannya yaitu aspek kehidupan manusia yang menjadi objek studi ilmu-ilmu sosial
terpisah, seperti sosialogi objek studi interaksi sosial, antropologi objek studi
kebudayaan, ekonomi objek studi kebutuhan manusia, geografi objek studi ruang atau
interelasi manusia dengan faktor alam pada ruang, ilmu politik objek studi kekuasaan,
sejarah objek studi waktu atau riwayat masa lampau, psikologi sosial objek studi proses
mental manusia. Sedangkan IPS mengkaji aspek kehidupan manusia sebagai satu
kebulatan atau unidimensional.
Ilmu pengetahuan sosial lebih menekankan kepada aspek pendidikannya. Oleh karena itu
IPS disebut jugadengan pendidikan ilmu pengetahuan sosial. Materi IPS ini diambil dari
ilmu-ilmu sosial untuk kepenttingan pendidikan dan pengajaran. Sedangkan ilmu-ilmu
sosial lebih dipusatkan pada pengkajian ilmu murni. Kerangka kerja ilmu-ilmu sosial
lebih diarahkan kepada pengembangan teori dan prinsip ilmiahnya.

4. Pilih satu Negara yang anda sukai, dan ceritakan bagaimana perkembangan pendidikan
IPS di Negara tersebut
Jawaban :
Penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan elemen penting dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan ideologi nasionalis Korea Selatan
terbangun dari adanya pengalaman sejarah perpecahan dengan saudaranya Korea Utara.
Nasionalisme merupakan sebuah keharusan untuk membangun negara yang kuat dan
berkarakter sebagaimana tujuan para pendiri negara tersebut (Kim, S. K., & Kim, L. H.
2012). Upaya ini diwujudkan dengan adanya wajib militer, untuk memastikan semua
masyarakat memahami dan menyadari pentingnya negara untuk persatuan dan kesatuan
bangsa. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial kemudian ditujukan untuk membangun
masyarakat yang demokratis dan memiliki keterampilan kewarganegaraan. Setiap warga
negara berkewajiban untuk membangun peradaban bangsa demi kebanggaan negara
Korea Selatan.
Korea Selatan dengan semangat nasionalismenya mampu membangun karakter dan jati
diri yang kuat dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Berbagai inovasi yang
dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan, menujukkan bahwa Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial di Korea Selatan berhasil membangun semangat demokrasi dan
nasionalisme. Kim, S. K., & Kim, L. H. (2012) mengungkapkan schooling in South
Korea has helped circulate this belief, adding to the sense of patriotism and national
pride. Terbangunnya kebudayaan K-pop, Girl Band dan Boy Band oleh anak-anak muda
Korea Selatan dan menjadi trens di seluruh dunia merupakan perwujudan kebanggan
anak-anak muda pada negara mereka. Semangat, nilai-nilai dan tradisi Korea Selatan
sangat tampak dalam gerak tari, tata rias dan tata busana K-pop, Girl Band dan Boy Band
yang diusung oleh kaula muda. Hampir tidak ada gejolak politik yang berarti di Korea
Selatan, sebagi bukti tingginya tingkat melek politik masyarakat. Kemajuan ekonomi dan
sosial budaya merupakan transformasi keterampilan sosial yang diterjadikan dalam kelas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Korea Selatan. Materi pokok Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial di Korea Selatan adalah manusia, masyarakat dan lingkungan,
sejarah, politik, ekonomi, geografi dan moral Korea.

SUMBER REFERENSI :

Kuntari, S. (2019). Relevansi Pendidikan Ips Dalam Arus Globalisasi. Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika,
5(1), 25. https://doi.org/10.30870/hermeneutika.v5i1.7389
Suastika, I. N. (2021). 31427-66082-1-Sm. 9(1), 60–69.
Menapace, B. (2018). Social studies. Print and Promo, 56(11), 40–42.
https://doi.org/10.3138/utq.37.4.513
Zoher Hilmi, M. (2017). Implementasi pendidikan IPS di sekolah dasar. JIME: Jurnal Ilmiah Mandala
Education, 3(2), 168. http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/198/189
Endayani, H. (2018). Sejarah Dan Konsep Pendidikan Ips. Ittihad, 11(2), 117–127.
Hidayat, B. (2020). Tinjauan Historis Pendidikan Ips Di Indonesia. Jurnal Pendidikan IPS Indonesia, 4(2),
147–154. https://doi.org/10.23887/pips.v4i2.3493
(Suastika, 2021)Endayani, H. (2017). Pengembangan materi ajar ilmu pengetahuan sosial. Ijtimaiyah,
1(1), 92–110.

Anda mungkin juga menyukai