Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN

SOSIALISASI MEMBANGUN KESADARAN TOLERANSI DI SDN


KRAMAT JATI 25 PAGI UNTUK MENCEGAH INTOLERANSI
SEJAK DINI

Disusun oleh

1. Adinda Daffina Nurelliza (202312500132)


2. Ainun Nabila (202312500031)
3. Dini Rusmiati (202312500117)
4. Marsya Safa Dianti (202312500082)
5. Shely Amalia Khasanah (202312500101)
6. Stanley Arsenova (202312500695)
7. Yohana Dwi Purwanti (202312500189)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jakarta
2023/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul "Harmoni dalam Perbedaan: Sosialisasi
Membangun Kesadaran Toleransi di SDN Kramat Jati 25 Pagi Untuk Mencegah Intoleransi
Sejak Dini".Penyusunan laporan kegiatan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak baik saran, bimbingan, serta arahan. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini. Ucapan terima kasih ini
peneliti tujukan kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H.Sumaryoto selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas
Indraprasta PGRI
2. Bapak Tio Zulfan Amri, M.Pd selaku pembimbing dan dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia
3. Bapak Dalmeri, M.Ag selaku pembimbing dan dosen pengampu mata kuliah
Pancasila
4. Ibu Triningsih S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Kramat Jati 25 Pagi, yang telah
memberikan izin melakukan sosialisasi;
5. Orang tua yang selalu memberikan dukungan, serta;
6. Teman-teman yang selalu memberikan semangat.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari bahwa proposal yang kami buat masih jauh
dari kata sempurna, karena pengalaman dan pengetahuan yang terbatas. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat kami harapkan demi terciptanya proposal yang lebih baik lagi untuk
masa mendatang. Kami mengharapkan semoga laporan kegiatan ini dapat memberi manfaat.

Jakarta,16 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Toleransi beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang


menunjukkan siswa saling menghargai, menghormati, tolong menolong, mengasihi, dan
lain-lain. Termasuk di dalamnya menghormati agama dan iman orang lain; menghormati
ibadah yang dijalankan oleh orang lain; tidak merusak tempat ibadah; tidak menghina
ajaran agama orang lain; tidak mengucilkan teman yang berbeda agama; serta memberi
kesempatan kepada pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Di samping itu, maka sikap
toleransi beragama akan mampu melayani dan menjalankan misi keagamaan dengan baik
sehingga terciptanya suasana rukun dalam interaksi sosial siswa.

Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif untuk


mengadakan hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial
manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain, manusia
mempunyai dorongan sosial. Dengan adanya dorongan atau motif sosial pada manusia,
maka manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan hubungan atau untuk
mengadakan interaksi. Dengan demikian maka akan terjadilah interaksi antara manusia
satu dengan manusia yang lain. Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat
menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya.

Menurut Soekanto (2007: 54) interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan
sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan 2 bersama.
Indonesia dengan keragaman agama dan kepercayaan yang telah lama berurat dan
berakar, menurut seluruh bangsa Indonesia untuk bersikap tenggang rasa/tepo seliro,
saling menghormati dan menghargai antar sesama penganut agama yang berbeda-beda.
Dengan kata lain, sangat diperlukannya sikap toleransi. Karena dengan adanya sikap
toleransi inilah akan tercipta dan terbina suatu kerukunan hidup antar umat beragama dan
kepercayaan yang berbeda- beda.

Tanpa adanya sikap toleransi beragama antar siswa akan menjadi permasalahan yang
dapat mengarah kepada munculnya pertikaian atau konflik, apabila kita tidak mampu
mengelolanya dengan baik. Sikap tidak bertoleran akan membuat penghalang siswa
dalam berinteraksi dengan temannya yang berbeda agama.

Menanamkan karakter toleransi beragama diperlukan adanya pembelajaran dan


pembiasaan sejak usia dini. Oleh karena itu, Sekolah sekolah seperti SD menjadi bagian
yang sangat penting untuk membentuk karakter masyarakat di masa yang akan datang.
Program pembelajaran yang diberikan tidak hanya meningkatkan kompetensi tetapi
mengembangkan karakter khususnya toleransi beragama

B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a. Untuk membentuk sikap anak-anak yang lebih inklusif, saling menghormati,
dan mampu hidup harmonis di tengah keragaman masyarakat.
a. Membantu anak-anak dapat mengembangkan kemampuan untuk hidup secara
harmonis dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, budaya, agama,
suku, ras, atau pandangan.
C. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris 2023 Universitas
Indraprasta PGRI

D. Sasaran Kegiatan
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah Siswa Siswi kelas 4 SD yang berada di SDN
Kramat Jati 25 Pagi
E.Materi
a. Pengertian Toleransi
b. Macam macam toleransi
c. Contoh toleransi dalam kehidupan sehari hari
F.Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
G.Media
Dalam proses kegiatan ini menggunakan media Video berbasis IT, Laptop, Power
Point
dan LCD Proyektor.
BAB II
KERANGKA TEORI/TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Toleransi

Secara umum toleransi dapat diartikan sebagai suatu perilaku atau sikap manusia yang
tidak menyimpang dari hukum berlaku" di suatu negara, di mana seseorang menghormati
atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain selama masih dalam batasan
tertentu. Pengertian selanjutnya dari toleransi adalah sebuah perilaku manusia untuk
menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Baik itu antar individu maupun antar
kelompok. Adanya sikap ini dalam diri seseorang bisa memberikan rasa damai, aman,
tenteram, nyaman. Sedangkan, Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin yaitu
tolerare yang memiliki arti sabar dan menahan diri. Lalu secara terminologi, toleransi
adalah sebuah sikap saling menghargai, saling menghormati, menyampaikan pendapat,
padangan, kepercayaan kepada orang lain yang bertentangan dengan diri sendiri.
Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh. Secara bahasa toleransi
berarti tenggang rasa.

Kemudian, secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati


perbedaan antar sesama manusia. Tuhan menciptakan manusia berbeda satu sama lain.
Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif. Sebaliknya,
perbedaan bisa memicu konflik jika dipandang secara negatif. Adapun toleransi menurut
Kemendiknas yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Pendapat
kemendiknas tersebut menjelaskan bahwa toleransi yaitu sikap saling menghargai setiap
perbedaan yang ada di antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya.

Dengan adanya sikap toleransi, diharapkan masyarakat Indonesia dapat hidup


berdampingan di antara perbedaan yang ada. Berarti dapat disimpulkan bahwa toleransi
merupakan suatu perbuatan yang menekankan pada sikap menghargai atau menghormati
tindakan orang lain yang menurut pelaku merupakan hal yang bertentangan dengan yang
ia lakukan ataupun lingkungan yang ada di sekitarnya namun ia tetap membiarkan karena
ia menganggap bahwa perbuatan itu masih ada pada rambu wajar dan tidak bertentangan
dengan norma serta aturan-aturan kebiasaan lainnya.

Selanjutnya, beberapa ahli juga menjelaskan makna mengenai toleransi. Adapun


tokoh-tokoh tersebut ialah :
1. Purwadarminta
Purwadarminta menuangkan aspirasi mengenai toleransi dengan sebuah sikap
yang dimiliki oleh seseorang untuk menerima perbedaan orang lain dalam dirinya.
Menurut Purwadarminta cakupan perbedaan juga begitu luas, mulai dari
perbedaan pendapat, perbedaan pandangan hingga perbedaan keyakinan.

2. Michael Walzer
Michael Walzer menjabarkan pengertian toleransi sebagai suatu keadaan yang
harus ada dalam diri seseorang ataupun masyarakat agar bisa memenuhi tujuan
yang ada di dalamnya.

3. Djohan Effendi
Tokoh ini menerjemahkan bahwa toleransi adalah sebuah sikap seseorang dalam
menghargai segala bentuk perbedaan yang ada. Perbedaan tersebut bisa berupa
perbedaan perilaku, agama hingga budaya.

4. Friedrich Heiler
Friedrich Heiler menjelaskan jika toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui
adanya pluralitas agama dan juga menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Ia
juga menjelaskan jika setiap pemeluk agama memiliki hak untuk menerima
perlakuan yang begitu sama dari semua orang.

5. W.J.S Poerwadarminta
Beliau menyebutkan pengertian toleransi dengan merujuk pada KBBI yaitu sifat
atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan lain sebagainya yang berbeda
dengan pendiriannya sendiri. Contohnya ialah toleransi agama, suku, ras, dan
sebagainya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa toleransi yaitu sikap
menghargai dan menerima perbedaan yang dimiliki oleh orang lain.

6. Margaret Sutton
Salah satu jurnal karangan beliau yang berjudul Nilai dalam Pelaksanaan
Demokrasi mengemukakan bahwa toleransi adalah kemampuan dan kemauan
orang itu sendiri dan masyarakat umum untuk berhati-hati terhadap hak-hak orang
golongan kecil/minoritas di mana mereka hidup dalam peraturan yang dirumuskan
oleh mayoritas. Lebih jelasnya lagi, pengertian toleransi menurut Margaret ialah
sikap untuk menghargai hak-hak kaum minoritas yang hidup dalam peraturan
yang dibuat oleh kaum mayoritas.

B. Unsur-Unsur Toleransi

1. Memberikan Kebebasan Dan Kemerdekaan


Kebebasan adalah kemampuan setiap individu untuk melakukan tindakan sesuai
dengan keinginan pribadinya. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebebasan
untuk berperilaku dan juga berpendapat. Lalu kebebasan tersebut juga sudah
disepakati dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

2. Mengakui Hak Setiap Orang

Pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Persatuan Bangsa
-Bangsa (PBB) dijelaskan jika setiap orang memiliki hak yang sama Karena hal
tersebutlah, hak asasi harus diakui, dihormati dan dijunjung tinggi. Jika di dunia ini
tidak ada hak asasi, maka penindasan akan selalu terjadi bagi setiap individu.

3. Menghormati Keyakinan Orang Lain


Setiap individu memiliki hak untuk memeluk agama tanpa adanya paksaan dari
siapapun. Hak kebebasan dalam beragama ini juga meliputi beribadah serta taat
terhadap agama yang mereka anut masing-masing. Indonesia merupakan salah satu
negara yang menerapkan prinsip ini dalam kehidupan bernegara warga negaranya, hal
ini dapat kita lihat pada Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pasal 29
Ayat 1 dan 2 yang berbunyi : “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa".
Ayat (2) "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan
itu.

C. Prinsip Toleransi

Elga sarapung (2022) pernah menyinggung prinsip-prinsip toleransi dalam bukunya


yang berjudul Pluralisme, Konflik dan Perdamaian yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Hidup menghormati dan jujur
2. Memahami dan mengakui diri sendiri
3. Tidak ada paksaan
4. Tidak mementingkan diri sendiri maupun kelompok
5. Berpikir positif dan Percaya

D. Tujuan dan Manfaat Toleransi

Toleransi adalah satu sikap yang akan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan
bermasyarakat jika bisa dilaksanakan dengan sempurna terutama di Negara Indonesia
yang bersifat majemuk dan memiliki banyak suku dan bangsa yang hidup dan bertempat
tinggal di dalamnya. toleransi juga bisa digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
terkhusus Negara Indonesia yang memiliki tujuan dalam memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial yang tentunya
memerlukan persatuan dan kesatuan warga negaranya yang bisa diwujudkan jika
masyarakat tersebut memiliki rasa toleransi yang tinggi.

Adapun manfaat-manfaat lain dari penggunaan dan pelestarian toleransi dalam kehidupan
bernegara dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Mampu Menjaga Keharmonisan Antar Sesama


Dalam suatu lingkungan akan ada perbedaan. Entah dari sifat, budaya atau
keyakinan tetap akan ada perbedaan. Namun dengan adanya sikap ini antar sesama
bisa memberikan dampak yang begitu positif seperti keharmonisan antar sesama.
Perlu diketahui untuk mewujudkan kehidupan harmonis antar sesama bisa
menggunakan sikap ini . Pasalnya adanya sikap ini akan membuat seseorang untuk
lebih menghormati dan menghargai adanya perbedaan. Jika seseorang sudah bisa
menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada. Maka kehidupan yang
begitu harmonis, nyaman dan tentram bisa terwujud. Selain itu sikap ini juga bisa
meminimalisir terjadinya konflik antar sesama hanya karena perbedaan antar mereka.

2. Meminimalisir Terjadinya Perpecahan


Salah satu faktor yang menimbulkan sebuah perpecahan dalam kelompok kecil
maupun besar adalah minimnya sikap ini antar sesama. Padahal jika terjadi sebuah
perpecahan bisa memberikan dampak yang begitu besar bagi setiap pihak. Maka dari
itu jika setiap individu memiliki sikap ini di dalam dirinya. Maka perpecahan bisa
diminimalisir bahkan bisa juga dicegah. Akan lebih baik lagi jika pengertian,
pemahaman hingga penerapan sikap ini sudah diajarkan sejak dini. Pemupukan sikap
ini yang sudah diajarkan sejak dini akan membuat seorang anak lebih bisa
menerapkannya dengan mudah di kehidupan yang akan datang.

3. Mempersatukan Perbedaan yang Ada


Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika setiap orang tidak memiliki sikap ini
dalam dirinya akan memungkinkan untuk menimbulkan suatu konflik seperti
perpecahan. Dari situlah pentingnya toleransi antar sesama amat sangat dibutuhkan.
Salah satu manfaat dan tujuan dari adalahnya sikap ini adalah mempermudah
mewujudkan persatuan terhadap perbedaan yang ada. Dengan begitu kehidupan yang
lebih baik, nyaman, tenteram di tengah perbedaan bisa terwujud dengan lebih mudah.

4. Meningkatkan Perdamaian
Banyak faktor yang bisa menimbulkan sebuah konflik yang berakibat perpecahan.
Salah satunya adalah tidak adanya penerapan sikap ini. Tentunya memiliki sikap ini
dalam diri setiap individu bisa membantu mempermudah terwujudnya perdamaian
antar sesama.

5. Meningkatkan Rasa Persaudaraan


Sadar atau tidak sebenarnya adanya sikap ini mampu meningkatkan rasa
persaudaraan antar sesama. Di tengah perbedaan yang ada dengan menerapkan sikap
ini bisa membuat setiap orang lebih mudah mempererat rasa persaudaraan.

6. Meningkatkan Rasa Nasionalisme


Adanya sikap ini juga bisa mewujudkan dan meningkatkan rasa ini dalam diri
sendiri. Kita akan semakin cinta terhadap tanah air Indonesia yang memiliki
keberagaman di dalamnya.

7. Mempermudah Mencapai Mufakat


Dalam musyawarah juga diperlukan sebuah sikap ini. Sebab setiap orang memiliki
pendapatnya masing-masing. Tentunya sikap menghargai dan menghormati adalah
wujud dari rasa toleransi. Dengan menggunakan rasa toleransi di dalam musyawarah
akan mempermudah mencapai sebuah mufakat yang ingin dituju.

E. Indikator Toleransi

Supriyanto dalam jurnal ilmiah karangannya yang berjudul Skala Karakter Toleransi :
Konsep dan Operasional Aspek Kedamaian, Menghargai Perbedaan dan Kesadaran
Individu (2017) menerangkan indikator-indikator toleransi sebagai berikut :
1. Tujuannya kedamaian, metodenya adalah toleransi
2. Toleransi adalah terbuka dan reseotif pada indahnya perbedaan
3. Toleransi menghargai individu dan perbedaan
4. Toleransi adalah saling menghargai satu sama lain
5. Benih dari intoleransi adalah ketakutan dan ketidakpedulian
6. Benih dari toleransi adalah cinta diakhiri oleh kasih sayang dan perhatian
7. Mereka yang tahu menghargai kebaikan dalam diri orang lain dan situasi adalah
orang yang memiliki toleransi
8. Toleransi adalah kemampuan untuk menghadapi situasi sulit
9. Untuk mentolerir ketidaknyamanan hidup dengan melepaskan, menjadi santai,
membiarkan orang lain dan terus melangkah maju

F. Jenis-Jenis Toleransi
1. Toleransi Beragama
Toleransi beragama adalah salah satu bentuk sikap saling menghormati dan
menghargai perbedaan agama yang ada di dalam kehidupan ini. Di Indonesia sendiri ada
beberapa kepercayaan agama. Sebagai individu yang memiliki sikap toleransi akan lebih
bisa menghargai dan menghormati keyakinan orang lain meski berbeda dengan diri
sendiri. Sebab setiap orang memiliki hak dan keyakinannya untuk memilih memeluk
agama.

2. Toleransi Berbudaya
Di Indonesia sendiri banyak sekali budaya. Bahkan ketika kalian bepergian ke tempat
atau daerah lain. Kalian bisa menemukan budaya baru yang mungkin belum pernah kalian
temukan sebelumnya. Adanya sikap ini akan terwujud rukun di tengah perbedaan budaya
yang ada. Bahkan sikap toleransi juga bisa membuat seseorang tidak merendahkan
budaya lain. Maka dari itu tak heran jika rasanya memiliki sikap toleransi itu penting
sekali.

3. Toleransi Berpolitik
Dalam dunia politik juga diperlukan sikap ini . Dalam hal ini mungkin akan lebih
mengarah ke sikap menghargai dan menghormati pendapat politik yang dimiliki oleh
orang lain.Adanya sikap ini dapat membuat setiap orang menjaga hak politiknya masing-
masing.

4. Toleransi Pergaulan
Dalam pergaulan juga membutuhkan sebuah rasa toleransi. Karena sikap ini bisa
membuat seseorang lebih mudah menghargai pendapat temannya, menghargai latar
belakang temannya seperti perbedaan suku dan agama. Sikap ini dapat meminimalisir
tindakan diskriminasi terhadap perbedaan yang ada di dalam pergaulan tersebut.

5. Toleransi Lingkungan Keluarga


Lingkungan keluarga adalah salah satu kelompok kecil yang bisa menjadi dasar
mewujudkan sikap ini. Mewujudkan sikap ini bisa diwujudkan dari lingkungan keluarga
dengan menghargai dan menghormati pendapat setiap anggota keluarga, membantu orang
tua, menghargai perbedaan setiap anggota keluarga dengan tidak mengejek, menghina
atau berperilaku kasar dan mengucilkan merupakan salah satu bentuk konkret dari sikap
ini dalam lingkungan keluarga.

6. Toleransi Bermedia Sosial


Dalam dunia maya juga penting sekali menerapkan sikap ini. Misalnya kita bisa lebih
beretika dalam berpendapat untuk bisa meminimalisir pertikaian yang mungkin akan
timbul. Akan lebih baik jika anak usia dini sudah diajarkan pentingnya sikap ini dalam
segala bentuk seperti toleransi bermedia sosial. Karena saat ini anak-anak sudah mengerti
sosial media dan hal ini akan menjadi racun yang berbahaya bagi mereka jika mereka
tidak disertai dengan edukasi cara bermedia sosial yang baik.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat Kegiatan

Tema Kegiatan “Harmoni dalam Perbedaan: Sosialisasi Membangun Kesadaran Toleransi

di SDN Kramat Jati 25 Pagi Untuk Mencegah Intoleransi Sejak Dini”

Waktu Kegiatan : 12 Desember 2023, Jam 07.00-09.00

Tempat Kegiatan : SDN Kramat Jati 25 Pagi

B. Susunan Panitia

Ketua : Marsya Safa Dianti

Sekertaris : 1. Yohana Dwi Purwanti

2. Dini Rusmiati

Bendahara : 1. Shely Amalia Khasanah

2. Adinda Daffina Nurelliza

Pembicara : 1. Ainun Nabila

2. Yohana Dwi Purwanti

Kreatif/Dokumentasi : 1. Stanley Arsenova

2. Ainun Nabila
C. Timeline

Kegiatan November Desember


1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
Proposal
Observasi

Pelaksanaan
Sosialisasi
Penyusunan
laporan

D.Tahapan Kegiatan Sosialisasi

Dalam rangka Sosialisasi Membangun Kesadaran Toleransi di SDN Kramat Jati 25


Pagi Untuk Mencegah Intoleransi Sejak Dini , tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Membentuk panitia pelaksana

2. Melaksanakan Observasi

3. Mengajukan Perizinan

4. Melaksanakan Sosialisasi
E.Susunan Acara

Pukul (WIB) Acara Penanggung Jawab

07.00 – 07.10 Persiapan Acara Panitia

07.10 – 07.15 Pembukaan Acara MC

07.15-07.20 Sambutan Panitia Penyelenggara MC


Sesi 1
07.20-08.00 MC
Pemaparan Materi
Sesi 2
08.00-08.20 Dialog Interaktif Moderator
Workshop Mini
08.20-08.30 Penutup Moderator

08.30-09.00 Panitia
Sesi foto Bersama

G.Laporan Keuangan

H.Sumber Dana
1. Iuran panitia = Rp 350,000.00

I.Evaluasi Kegiatan
Pada pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi terdapat beberapa hambatan dalam
pelaksanaannya. Hambatan ini akan menjadi evaluasi bagi panitia kedepannya. Adapun
beberapa hambatan antara lain:
a. Kurangnya kesiapan panitia ketika akan memulai sosialisasi sehingga dapat
memperlambat waktu.
b. Kurangnya persiapan dalam menyediakan alat yang dibutuhkan.
c. Kurangnya penguasaan materi yang disosialisasikan
J.Dokumentasi Kegiatan

a. Penyampaian materi Toleransi

b. Penayangan video edukasi


c. Penyerahan mini gift

d. Sesi foto Bersama


e. Foto bersama kepala sekolah

f. Foto Panitia
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/course/universitas-sumatera-utara/metrologi-teknik-gdt-
geometri-dimensi-toleransi/3571592?origin=document-viewer
http://etheses.uin-malang.ac.id/35286/1/14110099.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/toleransi/

https://www.kompas.com/skola/read/2023/03/23/220000469/pengertian-toleransi--unsur-

tujuan-dan-manfaat?page=all

https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/elafkar/article/view/2048

https://kids.grid.id/read/473738274/toleransi-tujuan-manfaat-dan-contohnya-dikehidupan-

sehari-hari?page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/29/210000269/4-indikator-toleransi-dalam-

menjaga-keberagaman?page=all

https://www.bola.com/ragam/read/4966953/jenis-jenis-toleransi-beserta-penjelasannya-

yang-perlu-dipahami

https://fahum.umsu.ac.id/toleransi-pengertian-tujuan-dan-unsur-di-dalamnya/

https://cariustadz.id/artikel/detail/prinsip-toleransi-dalam-al-quran
https://www.bola.com/ragam/read/4460880/pengertian-toleransi-tujuan-manfaat-ciri-dan-

contoh-sikapnya-dalam-kehidupan

https://repository.ump.ac.id/3945/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai