LO: Memecahkan permasalahan sosial yang berkaitan dengan interaksi budaya persatuan
Indonesia dan demokrasi Pancasila.
Sikap toleransi merupakan satu dari contoh penanaman nilai karakter sikap yang sangat
perlu dibudayakan dalam kultur sekolah dasar (Erviana & Fatmawati, 2018).
Dinamika menjalani sikap toleransi pada diri seseorang dapat dijumpai dari karakter yang
dimiliki oleh pribadi seseorang, berikut beberapa elemen penting diantaranya adalah 1)
memilki pribadi yang ekstrovert dalam artian tidak menutup pergaulan di kalangan
apapun, 2) berbagi makanan dengan temannya 3) bersikap peduli dan empati terhadap
teman yang terkena musibah atau masalah social 4) mampu berkomunikasi dan
berdiskusi dengan temannya 5) mengurangi sikap egoism 6)mampu bersikap adil
terhadap siapa pun. (Achadah, 2020a).
Mengambil sudut pandang Lickona (1991) bahwa peran pedidikan karakter dalam
menumbuhkan sikap toleransi di sekolah memerlukan keterlibatan pengetahuan atau
kognitif, perasaan atau feeling, dan adanya tindakan atau action. Ketiga aspek
tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya karena jika terpisah maka
pendidikan karakter berjalan tidak efektif.
Menurut (Sodik, 2020) terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dalam
pendidikan untuk menumbuhkan nilai toleransi yaitu dengan pendekatan kelompok,
individu dan klasikal. Namun yang perlu menjadi fokus perhatian ditengah arus
globalisasi dan modernisasi untuk mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia yang harus bisa menjunjung tinggi nilai toleransi adalah dengan menjaga; 1)
intelektualitas; 2) culture; 3) nilai-nilai transendental; 4) keterampilan fisik/ jasmani;
5) pembinaan kepribadian manusia. Dengan menjaga nilai-nilai tersebut pendidikan
toleransi menjadi harapan agar dapat dimanfaatkan dan diamalkan sebaik mungkin
oleh masyarakat Indonesia.Pendekatan-pendekatan tersebut merupakan upaya untuk
mencapai nilai yang tertinggi dalam bermasyarakat. Puncak nilai tertinggi dalam
karakter seseorang adalah bagaimana bisa menghargai yang merupakan wujud toleransi.
Pengurus panti asuhan kristen Eunike (kak Melva) memberikan saran agar games sudah
dipersiapkan sebelum hari H presentasi. Kak Melva memberi saran juga, agar materi PPT
dibuat lebih menarik meskipun isinya sedikit, agar anak-anak tidak bosan. Namun, untuk
improvisasi dan hadiah games sudah cukup baik.
Achadah, A. (2020). Pendidikan Multikultural dalam Membentuk Karakter Bangsa Indonesia. Jurnal
Pendidikan Islam, 03(01), 20.
Armiwulan, H. (2015). DISKRIMINASI RASIAL DAN ETNIS SEBAGAI PERSOALAN M HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA. 493-502. doi:https://doi.org/10.14710/mmh.44.4.2015.493-502
Erviana, V. Y. (2018). Urgensi Pendidikan Multikultural Sebagai Wadah Strategis Untuk Menanamkan
Karakter Toleransi Di Sekolah Dasar. 297–302. Diambil kembali dari
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/446
Hukumonline, T. (2023, Februari 13). Arti Toleransi dan Manfaatnya bagi Kehidupan. Diambil kembali
dari www.hukumonline.com: https://www.hukumonline.com/berita/a/arti-toleransi-
lt6302ddb8dc02c/
Lickona, T. (1991). Educating For Character, How Our Schools Can Teach Respect And Responsibility.
Bantam Books.
Sari, A. M. (2023, september 8). Toleransi: Pengertian, Tujuan dan Unsur di Dalamnya. Dipetik 2024, dari
fahum.umsu.ac.id: https://fahum.umsu.ac.id/toleransi-pengertian-tujuan-dan-unsur-di-
dalamnya/#:~:text=Toleransi%20adalah%20sikap%20saling%20menghargai,keyakinan%2C%20p
endapat%2C%20atau%20kepercayaan
Sodiq, F. (2020). Pendidikan Toleransi Dan Relevansinya Dengan Dinamika Sosial Masyarakat Indonesia.
Jurnal Studi Islam, 14. doi:Https://Doi.Org/10.36667/Tf.V14i1.372
VIII. Documentation
https://drive.google.com/drive/folders/1urXKlmH1W3DdYsc9Vf-sFIc8G_-ky6Mz