Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RIFKY MAULANA

NIM : 043726055
JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN

TUGAS 1

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan umum dan berikan
contoh yang berkaitan dengan lingkungan sekitar anda.

Pendidikan didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana
untuk membentuk dan mengembangkan potensi diri seseorang/sekelompok orang untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negaranya. Dengan
demikian, pendidikan diarahkan untuk mampu menghasilkan manusia yang unggul secara
intelektual, anggun secara moral, kompeten, dan menguasai iptek, serta memiliki komitmen tinggi
untuk berbagai peran sosial.

Pendidikan umum merupakan pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan


dan peningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yangdiwujudkan pada tingkat-
tingkat akhir masa pendidikan. Pendidikan nilai/akademik merupakan pendidikan tinggi yang
diarahkan terutama pada penugasan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan
atau seni tertentu.

Pendidikan nilai adalah Pendidikan yg mempertimbangkan objek dari sudut moral dan
sudut pandang non moral yang meliputi dan etika. Pendidikan nilai hendak mencapai manusia yg
utuh, menyeluruh, sehat, purnawan, dan terintegrasi.

Contoh: Bersahabat dan Komunikatif dengan ini kita bisa membentuk suasana memudahkan
terjadinya interaksi sesama masyarakat dengan bahasa yang santun dan saling menghormati.

2. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan
bagi bangsa Indonesia. Berikan contoh kasus untuk memperjelas jawaban Anda.

Masyarakat Indonesia kaya akan suku serta budaya. Beraneka macam bahasa serta norma
adat istiadat yang beragam sesuai dengan kebudayaannya. Selama proses berbudaya ternyata
tidak hanya membentuk keselarasan, tetapi juga terdapat permasalahan kebudayaan yang
menjadikan perbedaan dan pertentangan tertentu itu terjadi.

Perbedaan relevansi ini terbilang pada sifat karakter manusia, di sisi lain terdapat
persamaan kepentingan juga. Dengan demikian, kita mengetahui persoalan budaya global dan
berbagai permasalahan yang terlihat dari penyebarannya. Terdapat 3 konsep yang harus kita
ketahui sebagai sumberpermasalahan budaya di Indonesia.
a. Etnosentrisme

Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk memandang budaya sendiri lebih baik


dibanding budaya lainnya, sehingga menggunakan acuan standard dan nilai sendiri untuk menilai
orang yang bukan termasuk kelompok budayanya. Dalam hal ini, etnosentisme meyakini bahwa
adanya superioritas antara kelompok etnis dan kelompok budaya sendiri, serta menganggap
kelompok lain lebih buruk. (Myers, 2012). Sikap Etnosentrisme yang berlebihan dapat
mendorong kesalahpahaman dan konflik yang menimbulkan permasalahan. Etnosentrisme dapat
diartikan sebagai fanatisme suku bangsa.

b. Prejudis

Prejudis (serapan dari prejudice) atau dalam kosa kata resmi dalam KBBI merupakan
Prasangka adalah pendapat atau sikap yang berlandaskan emosi sehingga tidak terbuka terhadap
alasan yang berlawanan dengan apa yang diyakini, sikap prejudis merupakan sikap alami yang
dimiliki oleh manusia dikarenakan alasan emosional terhadap sesuatu, hal tersebut dapat
disebabkan dari internal (perasaan pribadi) ataupun eksternal (Pengaruh dari lingkungan dan lain
lain). Prasangka seringkali ditimbulkan dari ketidaktahuan terhadap sesuai atau kekhawatiran yang
berlebihan sehingga dapat menutupi fakta yang sebenarnya. Beberapa kasus Prejudis atau
prasangka yang menjadi awal mula dari perpecahan antar suku bangsa yaitu kasus asrama
Mahasiswa papua yang terjadi di Surabaya, hanya diawali dengan sikap dari oknum ormas
terhadap mereka, terjadi perpecahan antara Mahasiswa dan ormas setempat yang menyebabkan
terjadinya konflik yang memakan korban jiwa.

c. Diskriminasi

Diskriminasi sudah seringkali terjadi di Indonesia, Diskriminasi adalah perlakuan


kelompok mayoritas yang menyudutkan kelompok minoritas karena perbedaan suku, ras, agama,
jenis kelamin, dan status sosial. Ketika terucap kata Diskriminasi maka seringkali akan dikaitkan
dengan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan), kerusuhan tentang SARA sudah banyak
terjadi di Indonesia mulai dari yang telah di anggap lumrah oleh masyarakat seperti isu kesetaraan
gender, hingga konflik besar seperti yang terjadi di tahun 1998 diskriminasi pada keturunan Cina
yang ada di Indonesia.

Sejatinya hal hal seperti Etnosentrisme, prejudis dan diskriminasi sudah tidak selayaknya
terjadi di Indonesia saat ini, keberagaman merupakan salah satu daya tarik Indonesia yang tidak
dimiliki oleh banyak negara yang ada di Dunia. Potensi kajian akademik hingga pariwisaata
harusnya sudah mulai dilirik menjadi sebuah nilai tambah dari keberagaman. Semoga Indonesia
dapat menjadi Negara yang lebih mengedepankan nilai nilai toleransi serta keberagaman dengan
menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika sebagai salah satu Pilar Kebangsaan.
3. Menurut anda, apakah kemajuan teknologi saat ini sebanding dengan kualitas peradaban manusia
secara keseluruhan, atau bahkan sebaliknya? Jelaskan dan berikan contoh kasus untuk
memperjelas jawaban anda.

Globalisai sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua
bangsa dan masyarakat internasional. globalisasi yang kita rasakan saat ini, memang makin jelas
pengaruhnya karena didukung kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya dalam bidang
komunikasi dan informasi. Dalam era globalisasi, kemajuan teknologi berlangsung sangat cepat
sehingga kadangkala manusia tidak sempat untuk beradaptasi dengan kemajuan tersebut.
Akibatnya terjadi anomi dalam masyarakatkarena mereka tidak mempunyai pegangan hidup yang
jelas. Masyarakat yang tidakmampu menguasai teknologi akan mengalami cultural lag dan akan
terancam eksistensinya Efek globalisai bagi Indonesia Globalisasi telah melanda kehidupan
berbangsa dan bernegara indonesia. Globalisasi telah memberi pengaruh besar dalam kehidupan
bersama, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

Dalam menghadapi globalisasi ini, masyarakat memberikan respon atau tanggapan yang
dapat kita lihat, Sebagai masyarakat yang memberikan respon positif globalisasi, karena dianggap
sebagai resolusi baru untuk perbaikan nasib umat manusia. Ada juga yang menanggapi sebagai
masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru penjajahan
(kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional dibidang politik, ekonomi, dan
budaya. Sebagian yang lain juga tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
perkembangan teknologi.

Contoh kasus: Pada era saat ini meningkatnya penggunaan gadget atau alat-alat yang dapat dengan
mudah terkoneksi dengan internet menjadi bukti bahwa perkembangan media teknologi terutama
teknologi komunikasi, mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Referensi:

MKDU4109 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

https://www.studocu.com/id

Anda mungkin juga menyukai