INDONESIA
Di Susun Oleh:
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr.WB
Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha esa karena atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah dengan judul “BENTUK
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA. Sholawat
serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Nuhammad SAW, yang selalu
kita nantikan syafaatnya di hari akhir.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya dosen mata kuliah Pendidikan
Multukultural Dr.Surahman,M.Pd.I yang telah memberikan bimbingan kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,baik dari segi isi,
cover atau tata letak desain, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamuallaikum Wr.Wb
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAAN
A. Penertian Penembangan Pendidikan Multikulrural di Indonesia…………...2
B. Bentuk Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia…………….2
C. Sejarah Penegmbangan Pendidikan Multikultural di Indonesia…………….3
D. Asas Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia……………….4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
III
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara multikultural yang memilikikeragaman agama, adat
istiadat, budaya, dan suku bangsa.Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan dan aset
yang sangat berharga. Namun, dengan adanya keberagaman tersebutmenyebabkan
Indonesia rawan akan terjadinya berbagai konflik. Sebagai contoh, masih banyak
ditemukannya kasus konflik antar agama maupun suku bangsa. Kedua konflik tersebut
merupakansebagian kecil dari kasus bagaimana suatu perbedaan dapatmenimbulkan
dampak negatif. Oleh karena itu, mereka harus dapatmengola dan memanfaatkan
keberagaman tersebut dengan baik dan benar dengan cara saling menghargai satu sama
lain, sertamenghilangkan sekat-sekat agama dan budaya.
Menurut Lickona (1992), sepuluh tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah
kehancuran suatu bangsa yaitu: (1) meningkatnya kekerasan dikalangan remaja, (2)
ketidak jujuran yang membudaya, (3) semakin tingginya rasa tidak hormat kepada
orangtua, guru, dan pemimpin,(4) pengaruh antar group terhadap tindak kekerasan, (5)
kecurigaan dan kebencian akan meningkat, (6) penggunaan bahasa buruk , (7) etos kerja
IV
yang menurun, (8) rasa tanggung jawab sosialindividu dan warga negara menurun, (9)
tingginya perilaku merusak diri, (10) semakin hilangnya pedoman moral.(Awaru, 2017)
Tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa yang
telah
C. TUJUAN
V
1. Mengetahui penegtian pengembangan pendidikan multikultural
2. Menegetahui Bentuk Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia
3. Menegtahui sejarah penegmbangan pendidikan multikultural di Indonesia
4. Mengetahui asas Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sutma Terisna, Pengembangan Pendidikan Multikultural Dalam Pembelajarnn Bahasa Indonesia Di
Sekolah, Jurnal Ilmiah Sekolah Vol 1, No2 (2017): 108.
2
Puspita Yeni, Pentingnya Pendidikan Multikultural (Palembang: Prosiding Seminar Nasional
Universitas Pgri Palembang, 2018), 123.
VI
Pendidikan multikultural ini sangat relevan dilaksanakan dalam mendukung
proses demokratisasi, dalam pendidikan multikultural terdapat beberapa hal terkait
mengenai pengakuan hak asasi manusia, tidak adanya diskriminasi dan di upayakan
keadilan sosial. Selain itu, dengan pendidikan multikultural ini dimungkinkan
seseorang dapat hidup dengan tenang di lingkungan kebudayaan yang berbeda dengan
yang dimilikinya. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dan bahkan
paling majemuk di dunia, karena itu agar kemajemukan ini tidak berkembang menjadi
ancaman disintegrasi harus diupayakan untuk dikelola.3
VII
guru, pedagogi, iklim kelas, budaya serta konteks lingkungan sekolah haruslah dihubungkan
agar tercipta suasana yang setara.
Pandangan mengenai sekolah haruslah sama dengan apa yang ada dilingkungan
masyarakat kecil, karena memiliki hubungan bahwa siswa dipandang sebagai individu yang
memiliki karakteristik yang terwujud dalam bakat dan minat serta harapan yang menjadi hak
siswa. Menurut (Hartono, n.d.) dalam tulisannya mengatakan bahwa anak didik yang datang
kesekolah dengan identitas etnik (suku bangsa) haruslah dikenali dan dipahami
identifikasinya oleh para guru. Karena hal ini merupakan hal dasar dalam kegiatan
pembelajaran.
4
Nur Amin, “Pendidiakn Multikultural,” Jurnal Pilar Vol.9 No 1 (2018): 19.
VIII
Kemudian teori meting pot ini banyak di keritik, karea teori ini cenderung
meghapus budayaan Sali atau budayaan asalnya dan di gantikan budaya baru di mana
ia tinggal. Jiak terori ini bayak yang di keritik akhirnya munculah teori baru yaitu
teori salad bowi.
2. teori salad bowi
terori ini di susukan oleh Horace kallen teori ini sebagai teori alternatif, karena
teori ini tidak menghapus kebudayaan asli.
Pada masa ini pendidikan hanya dijadikan sebagai alat politik untuk
melangkah kekuasaan monopoli sistem pendidikan untuk kelompok tertentu,
dengan kata lain pendidikan multikultural pada masa itu belum terlalu diangap
penting, Dengan kata lain, pendidikan multikultural belum dianggap sangat penting
Namun di sisi lain, pendidikan multikultural bisa berkembangdengan adanya waktu
tertentu.
5
Wawan Dawmawan, “Pendidikan Multikultural Melalui Pekan Budaya” Vol 1 No1 (2023):
23–24.
IX
Dalam asas bhineka tunggal ika ini memfokuskan kepada keberagaman
budaya yang ada di negara Indonesia, kebudayaan tersebut bercampur menjadi
satu dalam berbagai wilayah yang ada di negara Indonesia. Keberagaman tersebut
berupa bentuk dari rumah adat, pakaian adat setiap daerah, jenis-jenis tariansetiap
daerah, makanan khas setiap daerah. Negara Indonesia sering dikenal sebagai
negara yang memiliki banyak kekayaan budaya.
3. Asas kesejahteraan
kesejahteraan ini seluruh budaya yang ada di Indonesia dianggap sederajat.
Namun negara Indonesia tentunya menghormati asas kesejahteraan ini. dalam
wilayah yang ada di Indonesia memang bayak wilayah jawa lebih dominan
memiliki penduduk yang berlimpah tetapi hanya karena penduduknya yang
berlimpah bukan karena dominasi budaya seperti halnya di negara Amerika ras
berkulit putih, lebih tinggi dibandingkan dengan ras berkulit hitam. Di Negara
Indonesia tidak ada kelompok besar (dominan) memaksa kelompok kecil.
4. Asas selara, serasi, dan seimbang
Seluruh budaya yang ada di Indonesia dibentangkan selaras dengan kemajuan
dimasing-masing daerah, diselerasikan dalam keadaan yang nyata dimasing-
masing daerah, dan seimbang dipenjuru wilayah bangsa Indonesia.
Dari asas didalam pendidikan multikultural di atas tersebut, maka dari
pendidikan multikultural di Negara Indonesia disusun dengan dasar keberagaman
nilai-nilai budaya di Indonesia
Tiga sasaran pendidikan multikultural yang dapat dikembangkan pada diri
siswa berdasarkan pandangan pembelajaran, yaitu :
➢ Pertama, pengembangan identitas kultural, merupakan kompetensi yang
dimiliki siswa untuk mengendintifikasi dirinya dengan suatu etnis tertentu, yang
mencakup pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran akan kelompok etnis serta
menimbulkan kebanggaan rasa percaya diri sebagai wrga kelompok etnis tertentu.
➢ Kedua, hubungan interpersonal, meruoakan kompetensi untuk melakukan
hubungan dengan kelompok etnis lain, dengan senatiasa berdasar pada persamaan
serta kesetaraan dan menjauhi sifat buruk sangka.
➢ Ketiga, memberdayakan diri sendiri, merupakan kemampuan untuk
mengembangkan secara terus menerus apa yang dimiliki berkaitan dengan
kehidupan multikultural.
X
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pendidikan multikultural di Indonesia adalah merupakan suatu gerakan
pembaharuan dan proses untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang
setara untuk seluruh siswa.
2. Adapun bentuk pengembangan pendidikan multikultural dapat
bermacammacam sebagai berikut
a. Penambahan materi multilultural yang dalam aktualisasinya berupa
pemberian materi tentang berbagai budaya
b. Berbentuk bidang studi atau mata pelajaran yang berdiri sendiri
c. Berbentuk bidang studi atau mata pelajaran yang berdiri sendiri
d. Pada wilayah kerja sekolah, pendidikan multilultural
e. Gerakan persamaan
f. Proses. Sebagai proses tujuan pendidikan multikultural yang berasal
keadilan sosial, persamaan, demokrasi, toleransi, dan penghormatan hak
XI
asasi manusia tidak mudah tercapai
3. Sejarah multikultural adalah sejarah masyarakat majemuk. Maksudnya dari
Sifat kemajemukan ini adanya keragaman budaya yang terlihat dari perbedaan
bahasa, suku bangsa dan keyakinan agama serta kebiasaan-kebiasaan kultural
lainnya
4. Asas Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia sebagai berikut:
a. Asas Wawasan Nasional atau Kebangsaan
b. Asas bhineka tunggal ika
c. Asas kesejahteraan
d. Asas selara, serasi, dan seimbang
B. Saran
Terkait dengan hal di atas kami sebagai penulis menyaran kan agar dapat di
pahami, agar kita bisa mengetahui pengertian dari pendekatan pendidikan
multikultural, serta mengetahui pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan
dalam pendidikan multikultural. Dengan demikian maka kita yang nantinya
akan menjadi pendidik mampu untuk menerapkan pendidikan multikultural
dengan mudah melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Dawmawan, Wawan. “Pendidikan Multikultural Melalui Pekan Budaya” Vol 1 No1 (2023).
XII
XIII