Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang Mahakuasa, yang
dengan karunia rahmat dan nikmat-Nya penulis diberikan kemudahan dan
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa lupa penulis
juga menghaturkan shalawat dan salam kepada Baginda Agung Muhammad
SAW. yang kita nantikan syafaatnya di yaumil akhir kelak.
Makalah dengan judul "Pendidikan Multikultural di Madrasah dan Sekolah"
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan. Pada isi makalah
akan dipaparkan mengenai pengertian dan tujuan pendidikan multikultural,
peran guru dan urgensi penerapan pendidikan multikultural di madrasah dan
sekolah. Selain itu, akan dibahas pula bagaimana implementasi pendidikan
multikultural dalam kehidupan para siswa.
Dan penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H.
Tasman,M.A. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah ilmu pendidikan ini
atas bimbingannya dan semua pihak yang mendukung penyelesaian penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan membantu para pembaca
dalam memahami bab tentang pendidikan multikultural di madrasah dan
sekolah. Penulis menyadari makalah ulumul hadits ini masih banyak
kekurangan dan membutuhkan penyempurnaan. Karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………….…i
DAFTAR ISI………………………………………..……..……..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah………………………...…..….......1
B. Rumusan Masalah……………………………….…….……1
C. Tujuan Pembahasan…………………………….…………..1
BAB II PEMBAHASAN………..…………………….…………2
A.Pengertian dan Hakikat Pendidikan Multikultural…...…….2
B. Tujuan Pendidikan Multikultural…………………………..3
C. Urgensi Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam
Satuan Pendidikan………………………………………….4
D.Peran Guru dalam Mewujudkan Tujuan Pendidikan
Multikultural……………………………………………......5
BAB III PENUTUP……………………………………………...8
A.Kesimpulan……………………………………………........8
B. Saran………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara dengan beragam budaya, bahasa, ras, agama dan suku yang
tersebar di berbagai daerah. Namun, adanya pluralisme sosial ini terkadang malah membawa
bumerang bagi masyarakat Indonesia sendiri. Misalnya, kita sering menjumpai perilaku anti
multikultural, rasisme, dan diskriminasi yang sebenarnya tidak usah terjadi. Karena sebuah
perbedaan seharusnya menjadikan kita bangga pada kekayaan yang tidak dimiliki oleh negara
lain dan itu sudah menjadi identitas bangsa kita sejak dulu.
Namun kesadaran untuk mengapresiasi pluralisme dalam masyarakat tidak serta-merta
dimiliki. Masih saja ada oknum yang menjadikan perbedaan itu sebagai objek untuk
menimbulkan perpecahan. Hal inilah yang harus kita kaji agar semua kalangan dapat hidup
berdampingan tanpa tekanan dari kalangan yang lain. Kesadaran untuk menghargai
perbedaan seharusnya dimiliki oleh semua orang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk memperjuangkan multikulturalisme adalah pendidikan multikultural. Memahami
pendidikan multikultural menunjukkan bahwa ada keragaman leksikal.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
● Mengetahui Hakikat dan Tujuan Pendidikan Multikultural
● Mengetahui Urgensi Pendidikan Multikultural dalam Satuan Pendidikan
● Mengetahui Peran Guru dalam Mewujudkan tujuan Pendidikan Multikultural
● Mengetahui Bentuk-bentuk Implementasi Pendidikan Multikultural dalam
Kehidupan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Irjus Irawan,dkk. Filsafat pendidikan (Banyumas: Pena Persada, 2020), hal.46.
2
Irjus Irawan,dkk. Filsafat pendidikan (Banyumas: Pena Persada, 2020), hal.48.
2
B. TUJUAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Tujuan utama dari pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap simpatik,
respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda. Gorski
dalam Budianta, (2003:13) Menurut pendapat Nieto (1992), pendidikan multikultural
bertujuan untuk sebuah pendidikan yang bersifat anti rasis; yang memperhatikan
keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar bagi warga dunia; yang penting bagi
semua murid; yang menembus seluruh aspek sistem pendidikan; mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang memungkinkan murid bekerja dalam keadilan sosial;
yang merupakan proses dimana pengajar dan murid bersama-sama mempelajari pentingnya
variabel budaya bagi keberhasilan akademik; dan menerapkan ilmu pendidikan yang kritis
yang memberi perhatian pada bangun pengetahuan sosial dan membantu murid untuk
mengembangkan keterampilan dalam membuat keputusan dan tindakan sosial.
Pendapat lain tentang tujuan pendidikan multikultural ini dikemukakan oleh Sutarno
(2008: 1-24 – 1-30) yang mengemukakan bahwa tujuan Pendidikan Multikultural meliputi:
a. Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya
Yakni dengan menyelidiki latar belakang sejarah, budaya, kontribusi, peristiwa besar,
pemberi pengaruh, dan kondisi sosial-politik dan ekonomi dari etnis minoritas dan informasi
yang didapatkan haruslah komprehensif, analitis, komparatif, dan mencakup persamaan dan
perbedaan antar kelompok.
b. Perkembangan Pribadi
Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa berpikir positif dan bangga pada identitas pribadinya
dan menunjukkan bahwa setiap dari mereka berhak untuk berkembang dan berprestasi.
c. Klarifikasi Nilai dan Sikap
Pendidikan Multikultural menuntun peserta didik untuk menghargai dan menerima
keragaman etnis, menyadari bahwa perbedaan budaya tidak sama dengan kemiskinan atau
rendah diri, dan orang menyadari bahwa keragaman adalah bagian tak terpisahkan dari
kemanusiaan.
d. Kompetensi Multikultural
Siswa juga diharapkan untuk bisa belajar berinteraksi dan memahami orang-orang yang
berbeda suku, ras, dan budaya dengan dirinya.
e. Kemampuan Keterampilan Dasar
Pendidikan multikultural dapat meningkatkan keterampilan membaca, menulis dan berhitung;
referensi; dengan menyediakan materi dan teknik yang lebih relevan dengan kehidupan dan
kerangka kerja siswa dari etnis yang berbeda, serta keterampilan proses intelektual, seperti
pemecahan masalah, berpikir kritis, dan konflik.
f. Persamaan dan Keunggulan Pendidikan
Untuk menentukan kontribusi relatif dari kesempatan belajar, pendidik perlu memahami
sepenuhnya bagaimana budaya membentuk gaya belajar, perilaku mengajar, dan keputusan
pendidikan.
3
g. Memperkuat Pribadi Untuk Reformasi Sosial
Yaitu mewujudkan siswa yang bisa menjadi agen perubahan sosial, berkomitmen tinggi untuk
mereformasi masyarakat, menyelesaikan perbedaan ras dan etnis. Hal ini dilakukan dengan
mengembangkan keterampilan membuat keputusan, tindakan sosial, kepemimpinan, dan
komitmen moral terhadap martabat dan kesetaraan, dan meningkatkan pemahaman tentang
tema etnis.
h. Memiliki Wawasan Kebangsaan yang Kokoh
Memahami kekayaan budaya bangsa akan menghasilkan emosi kebangsaan dan kenegaraan
yang kuat dengan menghilangkan etnosentrisme, prasangka, diskriminasi dan stereotip.
i. Memiliki Wawasan Hidup yang Lintas Budaya dan tentang Lintas Bangsa
Sebagai Warga Dunia
Mengajarkan budaya lokal dan memikirkannya dengan tetap mempelajari wawasan sebagai
penduduk dunia, mengajak siswa menghadapi lingkungan mereka dan mengambil tindakan
secara lokal dan global, sehingga mengajak mereka untuk berpikir secara internasional.
j. Hidup Berdampingan Secara Damai
Mampu memperlakukan perbedaan sebagai keniscayaan, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan menghormati kesetaraan akan menghasilkan sikap toleran terhadap
kelompok lain, dan kelompok tersebut dapat hidup berdampingan secara damai.
Dari beberapa pendapat dari para pakar pendidikan bisa disimak bahwa tujuan
pendidikan multikultural di madrasah dan sekolah bertujuan untuk memberikan edukasi
kepada siswa bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan dan sebuah hal yang lumrah. Dan
juga memberi pemahaman tentang betapa pluralnya bangsa kita, cara kita merespon
kemajemukan lapisan masyarakat, menanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghargai, anti
rasis, dan memberikan kesetaraan hak dalam belajar, berkembang, dan berprestasi demi
tercapainya sebuah keadilan dan keberhasilan akademik.
Peran guru dalam mewujudkan pendidikan multikultural dibagi menjadi beberapa aspek:
a. Agama
Perbedaan agama di beberapa sekolah umum atau negeri bukan lagi menjadi hal baru.
Disinilah peran guru sangat dibutuhkan, yaitu untuk memecah tembok penghalang agar tidak
terjadi benturan antar siswa yang memiliki perbedaan. Hal yang harus guru perankan disini
adalah bersikap demokratis dengan tidak menunjukkan perbuatan diskriminatif dalam
berperilaku maupun berucap terhadap siswa yang berbeda keyakinan dengannya dan
menunjukkan perhatian dan kepedulian yang besar pada beberapa peristiwa yang berkaitan
dengan agama.
b. Bahasa
Bahasa yang awalnya hanya berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi dengan orang lain, kini
mengalami perkembangan di berbagai daerah dan memiliki berbagai aksen yang
berbeda-beda pula.Namun, kadang dalam masyarakat saat ini ada yang malah merasa
kelompoknya lebih baik dari kelompok bahasa lain, misalnya mendiskriminasi bahasa orang
lain. Oleh karena itu, peran guru penting untuk menumbuhkan kesadaran siswa agar mereka
5
dapat memandang secara positif keragaman bahasa yang ada. Dalam hal ini guru dapat
mengemukakan dua hal pokok:
● Guru harus memahami sepenuhnya bagaimana harus menghargai keragaman bahasa,
sehingga sikap dan perilaku menunjukkan sikap yang sama dan selalu menghargai
keberadaan bahasa. bahasa berbeda.
● Guru harus sangat peka terhadap isu terkait diskriminasi bahasa yang terjadi di
dalam dan di luar kelas.
c. Gender
Persamaan hak antara laki-laki dan perempuan memang sudah didengungkan. Tapi terkadang
masih terjadi perlakuan yang berbeda di sekolah, misalnya seperti adanya guru yang
berbicara lebih lembut pada siswa perempuan daripada laki-laki. Ini tentu tidak bisa
dilakukan, karena guru berperan memberi kesadaran persamaan hak pada siswa untuk tidak
bersikap diskriminasi. Dalam merealisasikan tujuan ini, guru diharuskan memiliki
pemahaman yang memadai tentang kesetaraan gender karena guru adalah fokus siswa di
kelas, sehingga mereka harus bisa bertindak adil, tidak membeda-bedakan siswa laki-laki dan
perempuan. Selain itu guru juga harus peka terhadap isu gender di dalam dan di luar kelas.
d. Perbedaan Status Sosial
Di tengah krisis sosial yang terjadi di Indonesia, menciptakan kelompok sosial yang berbeda
dalam masyarakat. Di sini, guru berperan penting dalam menumbuhkan sikap kepedulian
siswa. Guru juga harus peka terhadap diskriminasi, ketidakadilan sosial, memiliki wawasan
yang cukup tentang berbagai fenomena sosial yang melingkupi siswa, utamanya yang
berkaitan dengan ketidakadilan sosial, politik dan ekonomi.
e. Perbedaan Etnis
Perlakuan diskriminatif terhadap etnis tertentu juga kerap kali terjadi di sekolah karena
dianggap berbeda dengan etnis teman-temannya nya. Guru mempunyai peran yang sangat
penting untuk menyelesaikan perkara ini yaitu dengan memiliki pemahaman tentang sikap
rasisme, peka terhadap gejala diskriminasi rasial dan harus memberi contoh melalui sikap dan
perilaku tidak condong, memihak atau mendiskriminasi ras atau latar belakang etnis tertentu.
f. Perbedaan Kemampuan
Setiap manusia dilahirkan memiliki kemampuan yang berbeda, ada yang terlahir berbeda
namun istimewa seperti penyandang difabel maupun gangguan mental dan tingkat kecerdasan
yang rendah. Hal ini menimbulkan diskriminasi terhadap mereka, sehingga menghambat
mereka untuk beraktivitas dan berperan di masyarakat. Seorang guru dalam menghadapi ini
dituntut untuk memiliki dan mempraktekkan wawasan yang baik tentang sikap anti
diskriminasi, dan harus tanggap terhadap kasus diskriminasi terhadap siswa yang memiliki
keterbatasan dan mengedukasi mereka bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan
perbedaan dengan manusia lainnya.
g. Perbedaan Umur
Perbedaan umur dalam satuan pendidikan juga merupakan hal yang lumrah, tapi terkadang
hal itu malah menimbulkan diskriminasi terhadap siswa yang lebih muda. Untuk itu sekolah
6
dan guru harus menerapkan aturan untuk melarang segala jenis bentuk diskriminasi dan
memberi pemahaman untuk toleransi dan menghormati dan menghargai perbedaan umur
serta memberikan contoh dalam sikap dan tindakan nondiskriminatif.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan multikultural adalah upaya pendidikan untuk menciptakan siswa yang
memiliki sikap menerima kelompok lain sebagai sebuah kesatuan tanpa memandang
perbedaan SARA dengan melakukan proses sosialisasi, enkulturasi dan internalisasi
keberadaan keberagaman sosial budaya. Dan pendidikan multikultural ini bertujuan untuk
mewujudkan peserta didik yang anti rasisme, toleransi terhadap perbedaan, memiliki simpati,
empati, dan memiliki keterampilan dan pengetahuan sebagai warga negara dan warga dunia.
Pendidikan multikultural begitu penting untuk diterapkan sebagai sarana alternatif pemecah
konflik, sarana agar generasi muda tidak meninggalkan akar budaya, sebagai landasan
pengembangan kurikulum, dan untuk mewujudkan masyarakat di Indonesia yang damai
dalam multikultural. Dalam pengembangannya, guru memiliki peran penting untuk
mewujudkan keberhasilan dari pendidikan multikultural dari berbagai aspek perbedaan di
lingkungan sekolah dan madrasah.
B. SARAN
Dari berbagai kepentingan dan keutamaan pendidikan multikultural bagi generasi muda
saat ini, sudah seharusnya peningkatan kualitas pendidikan multikultural lebih diperhatikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan sosial budaya yang diharapkan.
8
DAFTAR PUSTAKA