Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

DI MADRASAH DAN SEKOLAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan


Dosen Pengampu: Dr. H. TASMAN, M.A.

NAFISATUL MUSYAROFAH (21104010046)


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
2021
. KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang Mahakuasa, yang
dengan karunia rahmat dan nikmat-Nya penulis diberikan kemudahan dan
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa lupa penulis
juga menghaturkan shalawat dan salam kepada Baginda Agung Muhammad
SAW. yang kita nantikan syafaatnya di yaumil akhir kelak.
Makalah dengan judul "Pendidikan Multikultural di Madrasah dan Sekolah"
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan. Pada isi makalah
akan dipaparkan mengenai pengertian dan tujuan pendidikan multikultural,
peran guru dan urgensi penerapan pendidikan multikultural di madrasah dan
sekolah. Selain itu, akan dibahas pula bagaimana implementasi pendidikan
multikultural dalam kehidupan para siswa.
Dan penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H.
Tasman,M.A. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah ilmu pendidikan ini
atas bimbingannya dan semua pihak yang mendukung penyelesaian penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan membantu para pembaca
dalam memahami bab tentang pendidikan multikultural di madrasah dan
sekolah. Penulis menyadari makalah ulumul hadits ini masih banyak
kekurangan dan membutuhkan penyempurnaan. Karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Pringsewu, 17 September 2021

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………….…i
DAFTAR ISI………………………………………..……..……..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah………………………...…..….......1
B. Rumusan Masalah……………………………….…….……1
C. Tujuan Pembahasan…………………………….…………..1
BAB II PEMBAHASAN………..…………………….…………2
A.Pengertian dan Hakikat Pendidikan Multikultural…...…….2
B. Tujuan Pendidikan Multikultural…………………………..3
C. Urgensi Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam
Satuan Pendidikan………………………………………….4
D.Peran Guru dalam Mewujudkan Tujuan Pendidikan
Multikultural……………………………………………......5
BAB III PENUTUP……………………………………………...8
A.Kesimpulan……………………………………………........8
B. Saran………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara dengan beragam budaya, bahasa, ras, agama dan suku yang
tersebar di berbagai daerah. Namun, adanya pluralisme sosial ini terkadang malah membawa
bumerang bagi masyarakat Indonesia sendiri. Misalnya, kita sering menjumpai perilaku anti
multikultural, rasisme, dan diskriminasi yang sebenarnya tidak usah terjadi. Karena sebuah
perbedaan seharusnya menjadikan kita bangga pada kekayaan yang tidak dimiliki oleh negara
lain dan itu sudah menjadi identitas bangsa kita sejak dulu.
Namun kesadaran untuk mengapresiasi pluralisme dalam masyarakat tidak serta-merta
dimiliki. Masih saja ada oknum yang menjadikan perbedaan itu sebagai objek untuk
menimbulkan perpecahan. Hal inilah yang harus kita kaji agar semua kalangan dapat hidup
berdampingan tanpa tekanan dari kalangan yang lain. Kesadaran untuk menghargai
perbedaan seharusnya dimiliki oleh semua orang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk memperjuangkan multikulturalisme adalah pendidikan multikultural. Memahami
pendidikan multikultural menunjukkan bahwa ada keragaman leksikal.

B. RUMUSAN MASALAH

● Apa Hakikat dan Tujuan Pendidikan Multikultural?


● Mengapa Penerapan Pendidikan Multikultural Dianggap Penting dalam Satuan
Pendidikan?
● Apa Peran Guru dalam Mewujudkan Tujuan Pendidikan Multikultural?
● Bagaimana Bentuk Implementasinya dalam Kehidupan?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
● Mengetahui Hakikat dan Tujuan Pendidikan Multikultural
● Mengetahui Urgensi Pendidikan Multikultural dalam Satuan Pendidikan
● Mengetahui Peran Guru dalam Mewujudkan tujuan Pendidikan Multikultural
● Mengetahui Bentuk-bentuk Implementasi Pendidikan Multikultural dalam
Kehidupan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN HAKIKAT PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah daya upaya untuk


memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan
hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Pendidikan juga dapat digambarkan sebagai proses sosialisasi, pembudayaan dan internalisasi
budaya dalam masyarakat. Sedangkan pengertian multikultural berangkat dari kata multi
yang berarti banyak, dan kultural yang berarti budaya atau kebudayaan. Yaitu diartikan
sebagai kajian yang berkembang dekade ini ketika kenyataan pluralisme kebudayaan, agama
dan identitas etnik dalam sistem politik demokrasi terbuka tidak mendapatkan ruang ekspresi
toleransinya untuk tumbuh unik dan berbeda terutama ketika sistem politik negara hukum
dengan ‘equality before the law’, menisbikan identitas-identitas unik kultural keragaman
(Sutrisno, 2011: 148)1.
Multikulturalisme dapat dipahami sebagai suatu sikap untuk menerima kelompok lain
menjadi sebuah kesatuan tanpa memandang & mempertimbangkan perbedaan suku, agama,
ras, budaya dan perbedaan lainnya. Sedangkan pendidikan multikultural dapat dijelaskan
sebagai proses sosialisasi, enkulturasi dan internalisasi keberadaan keragaman sosial budaya
(multikulturalisme). Pemahaman tentang realitas sosial yang tidak homogen ini mendorong
upaya untuk meningkatkan kesadaran individu anggota masyarakat. Harus ada upaya untuk
meminimalkan dampak negatif dari heterogenitas sosial Indonesia yaitu dengan melakukan
pendidikan multikultural.
James A. Banks (2001), seorang yang dikenal sebagai 'the father of multicultural
education' mengemukakan pendapat bahwa pendidikan multikultural merupakan suatu
rangkaian kepercayaan (set of beliefs) dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya
keragaman budaya dan etnis di dalam bentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas
pribadi, kesempatan pendidikan dari individu, kelompok maupun negara2.Tobroni, dkk (2007,
dalam Wihardit; 2010) mengetengahkan definisi pendidikan multikultural sebagai pendidikan
yang membuka kesempatan pada semua peserta didiknya tanpa memandang kelas sosial,
jenis kelamin, ras, etnis, budaya, dan agamanya.

1
Irjus Irawan,dkk. Filsafat pendidikan (Banyumas: Pena Persada, 2020), hal.46.
2
Irjus Irawan,dkk. Filsafat pendidikan (Banyumas: Pena Persada, 2020), hal.48.
2
B. TUJUAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Tujuan utama dari pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap simpatik,
respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda. Gorski
dalam Budianta, (2003:13) Menurut pendapat Nieto (1992), pendidikan multikultural
bertujuan untuk sebuah pendidikan yang bersifat anti rasis; yang memperhatikan
keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar bagi warga dunia; yang penting bagi
semua murid; yang menembus seluruh aspek sistem pendidikan; mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang memungkinkan murid bekerja dalam keadilan sosial;
yang merupakan proses dimana pengajar dan murid bersama-sama mempelajari pentingnya
variabel budaya bagi keberhasilan akademik; dan menerapkan ilmu pendidikan yang kritis
yang memberi perhatian pada bangun pengetahuan sosial dan membantu murid untuk
mengembangkan keterampilan dalam membuat keputusan dan tindakan sosial.
Pendapat lain tentang tujuan pendidikan multikultural ini dikemukakan oleh Sutarno
(2008: 1-24 – 1-30) yang mengemukakan bahwa tujuan Pendidikan Multikultural meliputi:
a. Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya
Yakni dengan menyelidiki latar belakang sejarah, budaya, kontribusi, peristiwa besar,
pemberi pengaruh, dan kondisi sosial-politik dan ekonomi dari etnis minoritas dan informasi
yang didapatkan haruslah komprehensif, analitis, komparatif, dan mencakup persamaan dan
perbedaan antar kelompok.
b. Perkembangan Pribadi
Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa berpikir positif dan bangga pada identitas pribadinya
dan menunjukkan bahwa setiap dari mereka berhak untuk berkembang dan berprestasi.
c. Klarifikasi Nilai dan Sikap
Pendidikan Multikultural menuntun peserta didik untuk menghargai dan menerima
keragaman etnis, menyadari bahwa perbedaan budaya tidak sama dengan kemiskinan atau
rendah diri, dan orang menyadari bahwa keragaman adalah bagian tak terpisahkan dari
kemanusiaan.
d. Kompetensi Multikultural
Siswa juga diharapkan untuk bisa belajar berinteraksi dan memahami orang-orang yang
berbeda suku, ras, dan budaya dengan dirinya.
e. Kemampuan Keterampilan Dasar
Pendidikan multikultural dapat meningkatkan keterampilan membaca, menulis dan berhitung;
referensi; dengan menyediakan materi dan teknik yang lebih relevan dengan kehidupan dan
kerangka kerja siswa dari etnis yang berbeda, serta keterampilan proses intelektual, seperti
pemecahan masalah, berpikir kritis, dan konflik.
f. Persamaan dan Keunggulan Pendidikan
Untuk menentukan kontribusi relatif dari kesempatan belajar, pendidik perlu memahami
sepenuhnya bagaimana budaya membentuk gaya belajar, perilaku mengajar, dan keputusan
pendidikan.
3
g. Memperkuat Pribadi Untuk Reformasi Sosial
Yaitu mewujudkan siswa yang bisa menjadi agen perubahan sosial, berkomitmen tinggi untuk
mereformasi masyarakat, menyelesaikan perbedaan ras dan etnis. Hal ini dilakukan dengan
mengembangkan keterampilan membuat keputusan, tindakan sosial, kepemimpinan, dan
komitmen moral terhadap martabat dan kesetaraan, dan meningkatkan pemahaman tentang
tema etnis.
h. Memiliki Wawasan Kebangsaan yang Kokoh
Memahami kekayaan budaya bangsa akan menghasilkan emosi kebangsaan dan kenegaraan
yang kuat dengan menghilangkan etnosentrisme, prasangka, diskriminasi dan stereotip.
i. Memiliki Wawasan Hidup yang Lintas Budaya dan tentang Lintas Bangsa
Sebagai Warga Dunia
Mengajarkan budaya lokal dan memikirkannya dengan tetap mempelajari wawasan sebagai
penduduk dunia, mengajak siswa menghadapi lingkungan mereka dan mengambil tindakan
secara lokal dan global, sehingga mengajak mereka untuk berpikir secara internasional.
j. Hidup Berdampingan Secara Damai
Mampu memperlakukan perbedaan sebagai keniscayaan, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan menghormati kesetaraan akan menghasilkan sikap toleran terhadap
kelompok lain, dan kelompok tersebut dapat hidup berdampingan secara damai.
Dari beberapa pendapat dari para pakar pendidikan bisa disimak bahwa tujuan
pendidikan multikultural di madrasah dan sekolah bertujuan untuk memberikan edukasi
kepada siswa bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan dan sebuah hal yang lumrah. Dan
juga memberi pemahaman tentang betapa pluralnya bangsa kita, cara kita merespon
kemajemukan lapisan masyarakat, menanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghargai, anti
rasis, dan memberikan kesetaraan hak dalam belajar, berkembang, dan berprestasi demi
tercapainya sebuah keadilan dan keberhasilan akademik.

C. URGENSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM


SATUAN PENDIDIKAN
Pentingnya implementasi pendidikan multikultural dalam satuan pendidikan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Sebagai Sarana alternatif pemecahan konflik
Beragamnya struktur kultural masyarakat Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi
dunia pendidikan untuk menjadikan perbedaan tersebut sebagai suatu aset. Karena masih
banyaknya oknum yang menjadikan perbedaan sebagai perpecahan, maka pendidikan
multikultural ini ini dapat menjadi salah satu sarana alternatif untuk memecahkan konflik
yang terjadi di dalam kehidupan yang diajarkan kepada siswa melalui sekolah dan madrasah.
b. Agar peserta didik tidak meninggalkan akar budaya
Pada era globalisasi ini, masu PMknya berbagai budaya dari luar dikhawatirkan
membuat
generasi sekarang cenderung lebih memilih untuk mempelajari dan tertarik pada budaya-
budaya asing dan melupakan budaya lokal. Untuk itulah, dengan adanya pendidikan
multikultural diharapkan dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan budaya lokal
4
kepada para siswa.
c. Sebagai landasan pengembangan kurikulum nasional
Sebagai landasan pengembangan kurikulum, pendidikan multikultural dapat
dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah berikut ini:
● Menyesuaikan kurikulum yang berlaku sesuai dengan misi, tujuan dan fungsi setiap
unit dan jenjang pendidikan.
● Pembelajaran harus mengajarkan teori-teori yang mencakup nilai moral, prosedur,
proses dan keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi muda.
● Tidak meletakkan unsur SARA dalam teori pembelajaran dengan memerhatikan unsur
keberagaman sosial, budaya, ekonomi dan politik.
● Membiasakan siswa dengan keberagaman budaya sehingga dapat mengembangkan
perbedaan antarindividu sebagai sebuah kekuatan kelompok. Hal ini dapat dilatih
dengan mengembangkan cara belajar berkelompok dan bersaing secara kelompok
dalam situasi positif.
● Mengevaluasi seluruh aspek kemampuan dan kepribadian siswa sesuai dengan tujuan
dan konten yang diajarkan dan dikembangkan.
d. Menuju masyarakat Indonesia yang Multikultural
Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia tentu saja menjadikan Indonesia
diharuskan memiliki toleransi, sikap menghargai dan menghormati yang tinggi demi
menghindari terjadinya perpecahan. Untuk itulah, pendidikan multikultural berperan penting
untuk mewujudkan siswa dan masyarakat yang demokratis, keteraturan sosial dan rasa aman,
terjaminnya kelancaran produktivitas masyarakat sehingga tercipta kesejahteraan ekonomi
masyarakat.

D. PERAN GURU DALAM MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN


MULTIKULTURAL

Peran guru dalam mewujudkan pendidikan multikultural dibagi menjadi beberapa aspek:
a. Agama
Perbedaan agama di beberapa sekolah umum atau negeri bukan lagi menjadi hal baru.
Disinilah peran guru sangat dibutuhkan, yaitu untuk memecah tembok penghalang agar tidak
terjadi benturan antar siswa yang memiliki perbedaan. Hal yang harus guru perankan disini
adalah bersikap demokratis dengan tidak menunjukkan perbuatan diskriminatif dalam
berperilaku maupun berucap terhadap siswa yang berbeda keyakinan dengannya dan
menunjukkan perhatian dan kepedulian yang besar pada beberapa peristiwa yang berkaitan
dengan agama.
b. Bahasa
Bahasa yang awalnya hanya berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi dengan orang lain, kini
mengalami perkembangan di berbagai daerah dan memiliki berbagai aksen yang
berbeda-beda pula.Namun, kadang dalam masyarakat saat ini ada yang malah merasa
kelompoknya lebih baik dari kelompok bahasa lain, misalnya mendiskriminasi bahasa orang
lain. Oleh karena itu, peran guru penting untuk menumbuhkan kesadaran siswa agar mereka
5
dapat memandang secara positif keragaman bahasa yang ada. Dalam hal ini guru dapat
mengemukakan dua hal pokok:
● Guru harus memahami sepenuhnya bagaimana harus menghargai keragaman bahasa,
sehingga sikap dan perilaku menunjukkan sikap yang sama dan selalu menghargai
keberadaan bahasa. bahasa berbeda.
● Guru harus sangat peka terhadap isu terkait diskriminasi bahasa yang terjadi di
dalam dan di luar kelas.
c. Gender
Persamaan hak antara laki-laki dan perempuan memang sudah didengungkan. Tapi terkadang
masih terjadi perlakuan yang berbeda di sekolah, misalnya seperti adanya guru yang
berbicara lebih lembut pada siswa perempuan daripada laki-laki. Ini tentu tidak bisa
dilakukan, karena guru berperan memberi kesadaran persamaan hak pada siswa untuk tidak
bersikap diskriminasi. Dalam merealisasikan tujuan ini, guru diharuskan memiliki
pemahaman yang memadai tentang kesetaraan gender karena guru adalah fokus siswa di
kelas, sehingga mereka harus bisa bertindak adil, tidak membeda-bedakan siswa laki-laki dan
perempuan. Selain itu guru juga harus peka terhadap isu gender di dalam dan di luar kelas.
d. Perbedaan Status Sosial
Di tengah krisis sosial yang terjadi di Indonesia, menciptakan kelompok sosial yang berbeda
dalam masyarakat. Di sini, guru berperan penting dalam menumbuhkan sikap kepedulian
siswa. Guru juga harus peka terhadap diskriminasi, ketidakadilan sosial, memiliki wawasan
yang cukup tentang berbagai fenomena sosial yang melingkupi siswa, utamanya yang
berkaitan dengan ketidakadilan sosial, politik dan ekonomi.
e. Perbedaan Etnis

Perlakuan diskriminatif terhadap etnis tertentu juga kerap kali terjadi di sekolah karena
dianggap berbeda dengan etnis teman-temannya nya. Guru mempunyai peran yang sangat
penting untuk menyelesaikan perkara ini yaitu dengan memiliki pemahaman tentang sikap
rasisme, peka terhadap gejala diskriminasi rasial dan harus memberi contoh melalui sikap dan
perilaku tidak condong, memihak atau mendiskriminasi ras atau latar belakang etnis tertentu.
f. Perbedaan Kemampuan
Setiap manusia dilahirkan memiliki kemampuan yang berbeda, ada yang terlahir berbeda
namun istimewa seperti penyandang difabel maupun gangguan mental dan tingkat kecerdasan
yang rendah. Hal ini menimbulkan diskriminasi terhadap mereka, sehingga menghambat
mereka untuk beraktivitas dan berperan di masyarakat. Seorang guru dalam menghadapi ini
dituntut untuk memiliki dan mempraktekkan wawasan yang baik tentang sikap anti
diskriminasi, dan harus tanggap terhadap kasus diskriminasi terhadap siswa yang memiliki
keterbatasan dan mengedukasi mereka bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan
perbedaan dengan manusia lainnya.
g. Perbedaan Umur
Perbedaan umur dalam satuan pendidikan juga merupakan hal yang lumrah, tapi terkadang
hal itu malah menimbulkan diskriminasi terhadap siswa yang lebih muda. Untuk itu sekolah
6
dan guru harus menerapkan aturan untuk melarang segala jenis bentuk diskriminasi dan
memberi pemahaman untuk toleransi dan menghormati dan menghargai perbedaan umur
serta memberikan contoh dalam sikap dan tindakan nondiskriminatif.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan multikultural adalah upaya pendidikan untuk menciptakan siswa yang
memiliki sikap menerima kelompok lain sebagai sebuah kesatuan tanpa memandang
perbedaan SARA dengan melakukan proses sosialisasi, enkulturasi dan internalisasi
keberadaan keberagaman sosial budaya. Dan pendidikan multikultural ini bertujuan untuk
mewujudkan peserta didik yang anti rasisme, toleransi terhadap perbedaan, memiliki simpati,
empati, dan memiliki keterampilan dan pengetahuan sebagai warga negara dan warga dunia.
Pendidikan multikultural begitu penting untuk diterapkan sebagai sarana alternatif pemecah
konflik, sarana agar generasi muda tidak meninggalkan akar budaya, sebagai landasan
pengembangan kurikulum, dan untuk mewujudkan masyarakat di Indonesia yang damai
dalam multikultural. Dalam pengembangannya, guru memiliki peran penting untuk
mewujudkan keberhasilan dari pendidikan multikultural dari berbagai aspek perbedaan di
lingkungan sekolah dan madrasah.

B. SARAN
Dari berbagai kepentingan dan keutamaan pendidikan multikultural bagi generasi muda
saat ini, sudah seharusnya peningkatan kualitas pendidikan multikultural lebih diperhatikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan sosial budaya yang diharapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arifudin, Iis. (2007). Urgensi Implementasi Pendidikan Multikultural di Sekolah. Jurnal


Pemikiran Alternatif Pendidikan Vol. 12(2), 220-233.
Indrawan, Irjus, Hadion Wijoyo, Hermawan Winditya, I Wayan Budi Utama, Christian
Siregar, dan Suherman. 2020. Filsafat Pendidikan Multikultural. Jawa Tengah: Pena
Persada.
Masamah, Ulfa & Zamhari, Muhammad. (2016). Peran Guru dalam Membangun Pendidikan
Berkesadaran Multikultural di Indonesia. Quality, Vol. 4(2), 271-289.
Munadlir, Agus. (2016). Strategi Sekolah dalam Pendidikan Multikultural. Jurnal Pendidikan
Sekolah Dasar Vol. 2(2), 114-130.
Pradissa, Rizangga Khusna Al-faath, Mansur, Rosichin, & Muslim,Moh..(2020). Peranan
Guru dalam Penerapan Pendidikan Multikultural di SMKN 01 Ampelgading kab.
Malang. Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 5(10), 127-133.
Sulistyobudi, Noor, Bambang Suta, dan Salamun. 2014. "Implementasi Pendidikan
Multikultural di SMA Daerah Istimewa Yogyakarta". Yogyakarta: Balai Pelestarian
Nilai Budaya D.I. Yogyakarta.
Suryana, Yaya, dan Rusdiana. 2015. Pendidikan Multikultural Suatu Upaya Penguatan Jati
Diri Bangsa, Konsep-Prinsip-Implementasi. Bandung: Pustaka Setia.
Syatori, A.. (2016). Pendidikan Multikultural di Madrasah (Potret dari MAN Model Babakan
Ciwaringin Cirebon). Yaqzhan, Vol. 2(1), 59-79.
Widiyono,S..( 2018). Peran Guru Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Multikultural.
Elementary School, Vol. 5(2), 282-290.
Wulandari, Taat. 2020. Konsep dan Praksis Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: UNY
Press.

Anda mungkin juga menyukai