Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
SIDOARJO

Peran Lembaga Pendidikan Islam dalam


Pengembangan Pendidikan Multikultural

Oleh:
Nur Efendi
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Identitas MKManusia
Hakikat Pendidikan Multikultural
dan Pendidikan
1. Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah: Pendidikan Multikultural
Bobot SKS : 3 sks
Kode Mata Kuliah : PAI 23543
Semester : 3/Ganjil
Prasyarat :-
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Nama Dosen : Dr. Nur Efendi, M.Pd

2
Peran Sekolah, Madrasah, Pesantren sebagai Sistem Sosial

1. Fungsi Pendidikan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

3
Peran Sekolah, Madrasah, Pesantren sebagai Sistem Sosial

2. Sekolah/Madrasah Sebagai Sistem Sosial


a. Sistem sosial dapat diartikan sebagai sistem hidup bersama atau hidup bermasyarakat dari orang atau sekelompok orang yang di
dalamnya sudah tercakup struktur, organisasi, nilai-nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara mencapainya.
b. Madrasah sebagai sistem sosial berarti madrasah merupakan suatu lingkungan yang didalamnya ada banyak proses sosial yang saling
ketergantungan, dan didalamnya terdapat stuktur dan perannya sendiri-sendiri.
c. Sistem sosial itu sendiri bisa bertahan karena ada 4 fungsi berarti di Madrasah harus ada:
1) Adaptasi dari masyarakat Madrasah itu sendiri terhadap lingkungan.
2) Setiap individu yang berada di Madrasah harus mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan utama dari Madrasah itu sendiri.
3) Setiap individu harus bisa bekerja sama demi tercapainya tujuan utama Madrasah yang diinginkan.
4) Di dalam suatu Madrasah sudah pastinya memiliki kekhasan atau ciri khas tersendiri (budaya madrasah) dan setiap individu harus
bisa menjaga itu.

4
Peran Sekolah, Madrasah, Pesantren sebagai Sistem Sosial

”Sekolah/Madrasah sebagai sistem sosial, didalamnya terdapat


berbagai macam perilaku sosial seperti interaksi antar masyarakat
madrasah itu sendiri, adanya kelas sosial, sistem kelembagaan
didalamnya. Dari lulusan Sekolah/Madrasah inilah nanti akan
menghasilkan generasi yang bermanfaat di kehidupan masyarakat
umum nantinya.”

5
Peran sekolah, madrasah, pesantren sebagai lembaga pengembangan
budaya

3. Pendidikan dan Kebudayaan


a. Kebudayaan atau dalam bahasa latin Culture yang berarti “mengusahakan”, mengusahakan untuk
mendapatkan kemajuan kehidupan. Inti dari kebudayaan adalah manusia. Dengan kata lain kebudayaan
adalah khas insani. Hanya manusia yang berbudaya dan membudaya. Dengan mengusahakan kehidupan
yang lebih baik seseorang akan memerlukan pendidikan.
b. Pendidikan dan Kebudayaan terdapat hubungan yang saling berkaitan. Tidak ada kebudayaan tanpa
pendidikan, begitu juga praksis pendidikan tidaklah stagnan, melainkan selalu berkembang dengan lingkup
kebudayaan. Apabila kita ingin membangun kembali masyarakat Indonesia dari krisis globalisasi maka tugas
tersebut menjadi tugas pembangunan kebudayaan kita.

6
Peran sekolah, madrasah, pesantren sebagai lembaga pengembangan
budaya

c. Fungsi utama pendidikan adalah pelestarian kebudayaan dan ilmu, maka filsafat sebagai ilmu dan kerangka
konseptual kebudayaan akan menjadi basis intelektual bagi penyusun konsep pendidikan dan penyelenggara
proses belajar mengajar.
d. Dalam rumusan hakikat kebudayaan dari Ki Hadjar Dewantara menyebutkan bahwa pendidikan tidak dapat
dipisahkan dengan kebudayaan. Dengan demikian tanpa proses pendidikan kedudukan kebudayaan tidak akan
berkembang. Sangat jelas peranan pendidikan dalam kebudayaan, keduanya tidak terlepaskan antara
pendidikan dan kebudayaan.

7
Multikultural sebagai landasan pembelajaran
e. Landasan pembelajaran adalah suatu dasar atau tolak ukur dalam sebuah interaksi antara peserta didik dan pendidik serat
sumber belajar yang dijadikan acuan dalam sebuah lingkungan belajar. Menurut beberapa ahli , landasan yang digunakan
dalam sebuah pembelajaran adalah :
1) Taba (1962) mengemukakan Kebudayaan adalah sebuah landasan dalam pengembangan kurikulum
2) Ki Hadjar Dewantara mengemukakan Akar pendidikan suatu bangsa adalah kebudayaan.
3) Print (1993 :15) mengemukakan Kurikulum merupakan konstruk dari kebudayaan, yang mana kebudayaan berarti
keseluruhan dari totalitas dari cara manusia hidup dan cara ia mengembangkan pola kehidupanya sehingga ia tidak saja
menjadi landasan, tetapi sekaligus menjadi target hasil dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
4) Longstreet dan Shane (1993 :87) mengemukakan Kebudayaan berfungsi sebagai lingkungan kurikulum. Lingkungan
dapat dilihat dari 2 perspektif ( sudut pandang ) yakni sebagai lingkungan eksternal ( lingkungan tempat tatanan sosial
seperti sekolah berada ) dan lingkungan internal ( merupakan lingkungan yang terbentuk dari visi masing – masing
pendidik bagaimana sekolah berfungsi dan kurikulum digunakan.

8
Multikultural sebagai landasan pembelajaran
f. Pendekatan keragaman kebudayaan atau multikultural digunakan oleh pendidik untuk menggambarkan
kegiatan dengan siswa yang berbeda karena ras, gender, kelas social, atau ketidakmampuan. Tujuan
pendekatan ini dilakukan dalam suatu pembelajaran adalah untuk mengurangi deskriminasi terhadap kelompok
yang tertindas, bekerja atas dasar kesempatan yang sama dan adanya keadilan sosial pada semua kelompok.
g. Berbagai praktik dan proses disekolah disesuaikan dengan model sekolah yang berdasarkan persamaan dan
pluralism. Misalnya, pembelajaran diorganisir seputar konsep disiplin namun materi rincian dari konsep itu
disajikan dari pengalaman dan perspektif berbagai kelompok berbeda. Jadi pembelajaran tidak memakai lagi
pengelompokan berdasarkan kekuatan siswa, melainkan siswa didorong untuk mmenganalisa isu lewat sudut
pandang yang berbeda.

9
Perencanaan pembelajaran multikultural
MULTIKULTURAL atau keragaman baik secara makro maupun mikro dapat dijadikan
sebagai rahmat yang mampu mendorong kreativitas bangsa, pemerkayaan intelektual dan
pengembangan sikap-sikap toleran terhadap perbedaan.
Pendidik harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang memudahkan anak diterima
oleh setiap pendidik dari berbagai latar belakang yang BERBEDA. Pengembangan potensi
diri anak yang diwujudkan dalam nilai-nilai pemahaman, toleransi, kesetiakawanan,
kesadaran sebagai bagian dari anggota masyarakat menjadi bagian tugas guru dalam
menciptakan harmonisasi

10
Perencanaan pembelajaran multikultural

STRATEGI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL


1. Terintegrasinya pembelajaran multikultural dengan mata pelajaran lainnya.
2. Menekankan pada pemahaman antarbudaya, kooperasi pengakuan timbal balik,
penghargaan kultur yang lain, nasionalisme dan patriotisme.
3. Memperkuat multikultural untuk membangun karakter bangsa.

Dengan pembelajaran melalui pendekatan multikultural seorang guru dapat mengetahu strategi
pencipataan hubungan harmonis di antara peserta didik sekalipun memiliki latar belakang
yang berbeda.

11
Kesimpulan
Pendidikan multikultural sebagai suatu bentuk pendidikan yang berupaya mengajarkan berbagai
kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Merupakan salah satu alternatif untuk
mengurangi dampak negatif yang dapat muncul di masyarakat akibat perlakuan yang tidak baik dan
tidak benar terhadap keragaman dan perbedaan yang terdapat di dalamnya. Perbedaan dan keragaman
budaya yang hidup di masyarakat tersebut oleh pendidikan multikultural disikapi dengan penanaman
hubungan yang baik antar sesama manusia. Dan lembaga pendidikan Islam merupakan salah satu solusi
dalam melaksanakan atau menerapkan pendidikan multikultural. Bahkan Islam sudah lebih dahulu
menerapkan nilai nilai pendidikan multikultural seperti demokrasi yang mana diwakili oleh musyawarah
yang termaktub dalam surat asy-syura : 38 dan masih banyak lagi nilai- nilai pendidikan multikultural
dalam Islam.

12
Sekian dan Terima Kasih

13

Anda mungkin juga menyukai