Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN: 2599-1914 Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023

e-ISSN: 2599-1132 DOI : 10.31604/ptk.v6i1.67-74

BUDAYA ORGANISASI BERBASIS MULTI BUDAYA DAN


TOLERANSI DI SMPN 1 SILIRAGUNG BANYUWAGI

Sidik Maulana Bahtiar, Hinggil Permana


Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia
1910631120088@student.unsika.ac.id

Abstrak

Budaya Organisasi menjadi tahap dalam pembinaan untuk siswa serta memberikan respon yang positif
dalam menggali minat dan bakat yang di miliki para siswa serta pembentukan karakter bertoleransi para
siswa mengingat bahwa Negara, Bangsa, Indonesia deangan ragam budayanya menyimpan jutaan
keunikan endemic di setiap sudutnya. Mulai dari beragam Bahasa budaya bahkan agama , dan
kepercayaan menjadikan Indonesia sebagai role model bersatunya setiap berbedaan yang ada, seperti
mimpi yang tertuang dalam "Bhinneka Tunggal Ika" semua itu terlambang pada kaki sang garuda.
Penelitian ini bertujuan supaya bisa mengetahui sejauh mana rasa toleransi yang dimiliki oleh setiap
individu di sekolah tersebut. Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang menggunakan teknik
deskriptif kualitatif dimana suatu penelitian yang menghasilkan sajian berupa upaya yang di lakukan
kepala sekolah serta sifitas sekolah SMPN 1 Siliragung Banyuwangi dalam menerapkan budaya organisai
yang bermulti budaya serta saling bertolerasi satu sama lain. Penelitian ini menghasilkan bahwa SMPN 1
Siliragung Banyuwangi menanamkan, membentuk karakter dan sikap toleransi antar umat beragama baik
dalam sekolah maupun masyarakat yang menciptakan atmosfer sekolah yang kondusif serta berbudaya
dengan kesyahduan antar sesama.

Kata kunci: Multi Budaya, Budaya Organisasi, Toleransi.

Abstract

Organizational Culture is a stage in fostering students and providing a positive response in exploring the
interests and talents of the students as well as the formation of a tolerant character for students
considering that the State, Nation, Indonesia with its cultural diversity holds millions of endemic
uniqueness in every corner. Starting from a variety of languages, cultures and even religions, and beliefs,
making Indonesia a role model for the unity of every difference that exists, like the dream contained in
"Bhinneka Tunggal Ika" all of which is symbolized at the feet of the garuda. This study aims to
determine the extent of tolerance possessed by each individual in the school. This research is a study that
uses a qualitative descriptive technique where a study that produces a presentation in the form of the
efforts made by the principal and the school staff of SMPI 1 Siliragung Banyuwangi in implementing
multi-cultural organizational culture and mutual tolerance with each other. This study resulted that
SMPN 1 Siliragung Banyuwangi instills, forms the character and attitude of tolerance between religious
communities both in school and in the community which creates a conducive and cultured school
atmosphere with solemnity among others.

Keywords: Multi Culture,Organizional Culture, Tolerance.

PENDAHULUAN dimilikinya, bangsa Indonesia terdiri


dari jutaan budaya, suku, etnis, Bahasa,
Indonesia adalah negara yang ras, hingga agama yang berbeda semua
multicultural dengan beraneka macam itu di namakan mega cultural diversity.
keunikan disetiap perbedaan yang Atas semua perbedaan dan keaneka

PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)│67


Sidik Maulana Bahtiar, dkk. Budaya Organisasi Berbasis Multi Budaya Dan…

beragaman yang di miliki oleh bangsa mendidik harus menerapkan


yang besar, Indonesia memegang teguh keteladanan dan kebiasaan. Toleransi
semboyan Bhineka Tunggal Ika, dimana merupakan sesuatu hal yang penting
semboyan ini menggambarkan dalam Pendidikan yg memilik sifat
persatuan dan kesatuan bangsa menghargai kemajemukan, dalam kata
Indonesia. Semua prisip yang ada pada lain kemajemukan merupakan
semboyan bangsa Indonesia yaitu perbedaan dari tiap tiap individu, baik
Bhineka Tunggal Ika memiliki arti " itu Agama, suku, dan berbagai
walaupun berbeda beda tapi satu tujuan" perbedaan lainya(Wahyuni, 2021).
sesuai dari arti tersebut maka segala Pendidikan adalah salah satu
perbedaan yang ada di Indonesia harus cara untuk menanamkan segala aspek
mempunyai sikap saling menghargai, kehidupan terutama dalam hal saling
toleransi,dan saling mencintai tanpa merghargai dan menghormati satu sama
memandang Agama, ras, suku, Bahasa, lain, Pendidikan di sini tidak hanya
adat dan budaya. dalam Pendidikan formal tetapi juga
Diera modern ini , paradigma informal yang diajarkan oleh orang tua
globalisasi sangat mempengaruhi sifat lalu di bawa dalam kehidupan
dan karakteristik manusia , terutama bermasyarakat, maka dari itu
pengaruh dari aham - paham negara penanaman karakter di butuhkan adanya
Barat . Toleransi sebenarnya bukan kerja sama antara orang tua dan guru
hanya sekedar menerima perbedaan karena keduanya memiliki figure utama
tetapi saling menghargai , saling dalam Pendidikan yang berperan
terbuka dan saling mengerti adanya memberikan bimbingan dan didikan
perbedaan dan tidak mempersoalkan kepada anak agar memnjadi seseorang
perbedaan tersebut meski mereka tidak yang memeiliki karakter terpuji dan
sepakat . Dalam kehidupan sehari - hari cerdas dalam bertoleransi.
, toleransi dapat dilihat secara nyata dari Pendidik harus mempunyai
aktivitas aktivitas social yang dilakukan syarat paling penting dan pertama
sehari - hari dilingkungan masyarakat dalam menrapkan dan mengembangkan
secara gotong royong baik itu kegiatan nilai nilai toleransi para peserta didik
yang berkaitan dengan kepentingan dengan cara memperlihatkan tingkah
umum maupun kepentingan laku yang baik, karakter baik, dan
perseorangan(Fitriani, 2020) . Akan memberikan perhatian yang baik
tetapi kasus intoleransi masih terjadi di terhadapo para siswa. Hal yang paling
Indonesia maka dari itu peranan penting dalam pembentukan nilai nilai
Pendidikan dalam hal ini sangat social yaitu dengan memberikan
diperlukan. pemahaman pada peserta didik tentang
Pada hakikatnya pihak sekolah melakukan hal hal yang baik (Fauzi et
menjadi Lembaga Pendidikan formal al., 2017). Karena pada dasarnya
yang memiliki tugas dan tanggung Pendidikan bukan hanya meberikan
jawab dalam mendidik siswa agar ilmu pengetahuan dan keterampilan tapi
memiliki karakter sesusai agama dan juga penguatan dan penumbuhan
ideologi yang memiliki hubungunan karakter peserta didik yang
erat dengan kepribadian dan moral menghormati dan menyayangi.
siswa di didik dengan memberikan Nilai nilai toleransi mempunyai
motivasi belajar dan mengikuti tata ciri yang khas yaitu toleransi dalam
tertib ataupun peraturan yg sudah ada keberagaman agama, toleransi antar
dan disepakati oleh Bersama. Dalam suku dan budaya (Japar et al., 2020).

68
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023 Hal 67-74

Indicator nilai nilai saling menghargai mencapai tujuan instruktif, baik tujuan
menghormati harus terpenuhi secara umum maupun tujuan institusional
maksimal, agar pelaksanaan nilai nilai terdekat. Pemimpin diarahkan untuk
toleransi di jalankan oleh para pendidik memiliki pilihan untuk secara maksimal
berhasil, jika salah satu point tidak menyelesaikan kewajiban dan
tercapai maka proses yang di lakukan kapasitasnya dalam mengawasi
dalam mendidik karakter untuk berbagai bagian sekolah untuk
bertoleransi belum berhasil secara mencapai tujuan sekolah yang telah
keseluruhan. direncanakan. Siswa merupakan salah
Penerapan Manajemen multi satu bagian yang terkait dengannya,
mudaya di sekolah memiliki peranan mengingat penataan kepribadian siswa
penting dalam pembentuakan karakter (Rony, 2021) .
otoritatif yang mempengaruhi cara Berbicara mengenai manajemen
orang bertindak dalam pergaulan multi budaya sebenarnya berkaitan erat
(sekolah) yang mengacu pada dengan kajian suatu budaya oraganisasi,
pengaturan nilai, keyakinan, dan standar yang memuat nilai nilai kepercayaan
yang diakui bersama, dan dilengkapi yang di miliki individu dan kelompok.
dengan perhatian penuh sebagai Dalam konteks sekolah, nilai nialai ini
perilaku teratur yang dibingkai oleh dimiliki dan dikembangkan di sekolah,
lingkungan yang saling bertoleransi. karena tidak terlepas dari sekolah itu
yang membuat pemahaman yang khas, sendiri sebagai institusi Pendidikan,
baik itu pengurus, pendidik, staf, atau yang mempunyai peran dan fungsi
mahasiswa, yang dibentuk dalam sikap dalam upaya mengembangkan,
psikologis, tanggung jawab, melestarikan, nilai nilai budaya kepada
pengabdian, dan keteguhan setiap tiap tiap para peserta didik, dalam hal
bidang organisasi. ini Larry Lashway (1996) menyebutkan
Uraian di atas menunjukkan bahwa " schools are moral institutions,
bahwa manajemen multibudaya designed to promote social norms.
memainkan peran penting dalam Budaya organisasi adalah
menggarap sifat sekolah, hal ini terkait peningkatan organisasi dalam ranah
erat dengan cara berperilaku dan pelatihan yang menjadi substansi
kecenderungan warga sekolah dalam pemahamannya sendiri dalam sains.
menyesuaikan diri dengan lingkungan Dari penegasan tersebut, cenderung
yang ada, serta cara pandang dan beralasan bahwa sekolah yang
menjaga lingkungan. masalah iklim berlangsung sebagai mata air
sekolah. Budaya saling menghargai dan penghiburan dan sarana untuk memulai
menghormati satu sama lain meberikan latihan, pergaulan yang terkandung
hal yang positif lalu memberi dampak dalam suatu pengajaran harus memiliki
tersendiri dan sesuai dengan kapasitas yang besar dalam mencapai
pelaksanaan manajemen berbasis multi tujuan pengajaran. Budaya organisasi
budaya sekolah. dalam pelatihan di Indonesia harus
Untuk memahami manajemen dipahami. Hal ini diharapkan agar masa
multi budaya sekolah yang positif, mka depan bangsa, khususnya pelajar,
harus memiliki manajemen budaya berkembang menjadi zaman yang
otoritatif yang hebat sangat penting. cerdas dan memiliki kepribadian jiwa
Pada dasarnya upaya tersebut dilakukan perintis yang siap menghadapi kesulitan
untuk lebih mengembangkan hidup di kemudian hari.
pelaksanaan sekolah (eksekusi) dalam Budaya organisasi sangat

69
Sidik Maulana Bahtiar, dkk. Budaya Organisasi Berbasis Multi Budaya Dan…

penting dalam mencapai tujuan lainya.


otoritatif, karena budaya adalah citra Dalam Penelitian ini, kami
atau karakter dari suatu asosiasi. mendapatkan serta mengumpulkan data
Organisasi yang belum sepenuhnya lapangan dan wawancara, dengan
ditetapkan oleh perintisnya melalui visi bertujuan agar bisa berkontribusi pada
dan misi serta tujuan dari yayasan budaya organisasi sekolah terutama
asosiasi, maka pada saat itu disusun dalam hal multibudaya yang
suatu prosedur untuk mencapai tujuan bertoleransi serta menghargai dan
tersebut (Hairi, 2021). Sebagaimana menghormati segala perbedaan. Kami
ditunjukkan oleh Nelson dan Quick, berfokus pada studi kasus pada praduga
budaya organisasi memiliki empat yang masuk akal dan dapat di
kapasitas mendasar, yaitu perasaan pertanggung jawabkan oleh peneliti
karakter yang spesifik dan perluasan yang berpandangangan langsung kepada
tanggung jawab otoritatif, perangkat sesuatu yang benar benar terjadi
untuk memilah individu, penguatan dilapangan, karena topic ini merupakan
nilai dalam pergaulan, dan komponen masalah krusial bagi sekolah sekolah
untuk mengendalikan cara berperilaku. yang mempunyai masalah budaya
ditujukan sekali lagi. Dengan demikian, organisasi khususnya dalam bertoleransi
kapasitas budaya organisasi adalah maka dari itu penulisan artikel ini
sebagai perekat sosial dalam mengangkat sebuah tema budaya
menggabungkan individu dalam organisasi dengan judul Budaya
mencapai tujuan hierarkis yang berguna Organisasi Berbasis Multi Budaya Dan
untuk pengaturan nilai yang harus Toleransi di SMPN 1 Siliragung
dikatakan dan dilakukan oleh semua Banyuwangi. Penulisan artikel ini
komponen. Itu juga dapat berfungsi memiliki tujuan agar bisa mengetahui
sebagai perintah atas cara berperilaku upaya sekolah sebagai pemimpin suatau
semua komponen (Febriantina, S., F.N., lembaga pendidikan di sekolah dengan
Zein, D.N., 2018). menerapkan budaya organisasi dalam
Dengan menciptakan suatu menciptakan generasi yang berbudaya,
budaya organisasi yang multi kulturan berwawasan dan berkarakter dibalik
serta bertolesransi yang di canangkan dari segala perbedaan baik dari segi,
oleh pemimpin sekolah dalam hal ini status sosial, agama, suku, ras, bahasa
adalah kepala sekolah yang didukung dan lain lain yang dimiliki oleh SMPN
oleh seluruh sifitas sekolah yang dapat 1 Siliragung Banyuwangi.
menghasikan suatu budaya organisasi
yang berbudaya tinggi dalam menjaga METODE
keharmonisan antar sesama, menurut
peneliti Sidik Maulana Bahtiar Metode Penelitian yang
berdasarkan survei dan apa yang di digunakan oleh peneliti yaitu jenis
dapat dalam penelitian yang di lakukan deskriptif kulitatif. yang menghasilkan
peneliti Bahwa SMPN 1 Siliragung sajian berupa upaya yang di lakukan
Banyuwangi masih ada space antara kepala sekolah serta sifitas sekolah
keinginan dan harapan dengan SMPN 1 Siliragung Banyuwangi dalam
kenyataan yang ada, masih di temukan menerapkan budaya organisai yang
sedikit banyaknya peserta didik yang bermulti budaya serta saling bertolerasi
saling mengolok olok, mengucilkan satu sama lain, menurut David william
yang berbeda, serta masih (1995) penelitian kualitatif merupakan
mengelompokan satu dengan yang upaya seorang peneliti dalam

70
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023 Hal 67-74

mengumpulkan data yang didasarkan melihat background dari mereka, selain


pada latar lamiah. Maka dari itu peneliti itu mereka di didik untuk membantu,
menyajikan data secara natural terhadap menghargai dan menghormati antar
sesuatu yang benar benar terjadi sesama mengingat mereka berasal dari
dilapangan dan dapat dipertanggung berbagai macam latar belakang yang
jawabkan peneliti. Penelitian ini berbeda baik dari segi Bahasa, suku,
dilakukan di sebuah lembaga agama dll.
pendidikan menengah pertama yang Kekaguman Peneliti semakin
berada di Banyuwangi yaitu SMPN 1 bertambah Ketika saya mengetahui
Banyuwangi. Dalam rangka memenuhi system manajemen berbasis
suatu data penulisan yang valid maka multibudaya di SMPN 1 Siliragung
peneliti menggunakan beberapa berjalan begitu indah, pihak sekolah
responden dalam penulisan artikel ini. memfasilitasi rumah ibadah yang
Kepala sekolah, serta beberapa guru, dibangung begitu megah bagi seluruh
siswa, dan sifitas sekolah merupakan umat Bergama diantaranya, gereja,
responden dalam penulisan artike ini. masjid, pura dll, toleransi di sekolah
Untuk mencapai suatu penelitian yang inipun mulai terasa di saat adzan
objektif maka beberapar responden dzhuhur berkumandang tidak hanya
yang dipilih akan ikut dalam upaya umat muslim yang diwajibkan untu
mendapatkan suatau data yang valid beribadah dan memasuki masjidnya,
dengan cara wawancara dan observasi. tapi juga seluruh murid, guru, dan
sifitas sekolah di wajibkan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN beribadah dan memasuki rumah
ibadanya masing masing sesuai
Manajemen berbasis multi kepercayaan yang mereka anut,
budaya merupakan point penting bagi atmosfer, iklim yang saya rasakan
SMPN 1 Siliragung Banyuwangi, begitu syahdu bukan hanya
dimana sekolah ini memiliki banyak pemandangan, udara, dan lingkungan
keunikan dibandingkan sekolah sekolah yang menyejukan, tapi juga bentuk
lain, khususnya di level sekolah toleransi yang mereka ciptakan.
menengah pertama, selain itu SMPN 1 Dalam islam sendiri Bentuk
Siliragung Banyuwangi juga toleransi juga tertuang pada dallil allah
mengedepankan Pendidikan yang Q.S Yunus 10:99 yang artinya: " Dan
berkarakter, peduli terhadap sesama, jikalau tuhanmu menghendaki, tentulah
berbudaya dalam perbedaan, dan beriman semua orang yang ada di muka
berwawasan global yang mengatarkan bumi seluruhnya. Apakah kamu hendak
kepada keunggulan dalam prestasi (memaksa) manusia supaya mereka
semua ini tertuang pada visi- misi menjadi orang orang yang beriman
sekolah ini sendiri. semuanya. (Q.S Yunus 10:99)
Segala bentuk Pembelajaran Pada ayat di atas sudah jelas
baik berkaitan dengan akademik bahwa manusia memiliki kebebasan
maupun, berkaitan dengan kehidupan dalam memilih kepercayaan baik
semuanya ditanamkan sedari dini di percaya atau tidak, begitulah prisip yang
SMPN 1 siliragung, segala bentuk terkandung pada al qur'an mengenai
perbedaan di satukan dengan perbedaan, toleransi, multi budaya,
kebhinekaan dengan cara melakukan karena islam sendiri mengajarkan,
kegiatan budaya disekolah yang memberikan, menanamkan segala
melibatkan seluruh peserta didik tanpa bentuk keharmonisan dengan mengakui

71
Sidik Maulana Bahtiar, dkk. Budaya Organisasi Berbasis Multi Budaya Dan…

segala perbedaan. maka dari itu konsep dari budaya


Mayarakat sangat mengharapkan organisasi berbasis multi budaya dan
SMPN 1 Siliragung Banyuwangi toleransi yang di ciptakan oleh SMPN 1
sebagai suatu lembaga pendidikan yang Siliragung Banyuawangi itu sendiri
siap menghadapi tatangan global serta untuk membentuk karakter yang
dapat merangkul segala kekurangan dan mampu memahami keadaan dimana
perbedaan, mengingat SMPN 1 tidak berfokus hanya kepada mereka
Siliragung Banyuwangi berdiri di yang harus menghormati, tapi kita
daerah yang memiliki keberaneka imbangi dengan menghormati dan
ragaman etnis, budaya, dan agama, menghargai segala sesuatu perbedaan
dapat melakukan perubahan untuk yang mereka punya.
menjawab tuntutan jaman tanpa Berdasarkan observasi dan
menimbukan perpecahan selain itu wawancara yang peneliti lakukan
Suatu pemimpin sekolah dalam hal ini budaya organisasi berbasis multibudaya
kepala Sekolah di tuntut untuk bersikap di SMPN 1 Siliragung banyuwangi
profesional dalam mengemban sudah cukup baik, dimana kepala
tanggung jawab serta tugasnya yaitu sekolah, wali kelas, peserta didik serta
perencanaan, pengorganisasian, seluruh sifitas sekolah saling bekerja
memimpin, koordinasi dan sama dalam menciptakan iklim yang
pengendalian yang mempunyai tujuan harmonis, mereka konsisten membuat
untuk mencapai hasil dari orang lain segala metode pembelajaran yang teru
(Taufik, 2019) maka dari itu kepala beirovasi dan mengutamakan kreatifitas
sekolah selaku leader selalu memikirkan tanpa membedakan bedakan yang dapat
cara baru dan terus berinovasi dalam menciptakan suatu diskriminasi dalam
upaya mebuat system atau metode pendidikan. Penulis melihat bahwa
pembelajaran yang terus mengikuti sepenuhnya siswa saling bersosialisasi
perkembangan jaman dan di sisi lain satu sama lain, dalam hal ini SMPN 1
mampu menyatukan segala perbedaan Siliragung Banyuwangi bisa menjadi
yang ada tanpa mengurangi esensial contoh sebagai sekolah yang mampu
dari pendidikan itu sendiri. menyatukan berbagai background yang
Selain itu seluruh siswa SMPN 1 berbeda yang berasaskan Bhineka
Siliragung Banyuwangi sangat Tunggukalika yang disusun sedemikian
dibimbing dan didorong oleh suatu rupa dengan mengadaptasi suatu system
system budaya organisasi memuat suatu budaya organisasi yang berbasis multi
pandangan hidup yang rasional budaya dan toleransi meskipun di
sehingga menghasilkan keunikan yang lapangan masih ada beberapa siswa
berbeda namun tetap berpegang teguh yang belum mengerti akan pentingnya
pada norma dalam bermasyarakat, siswa toleransi, menghargai dan menghormati
di didik bukan hanya untuk belajar dan antar sesama contoh yang saya temukan
tinggal dimana iya dilahirkan dan yaitu ditemukanya beberapa anak yang
berdiri sekarang, tetapi mereka semua saling mengejek, saat persentasi gaduh
dididik dan digembleng untuk dan tidak setuju dengan opini temanya,
menghadapi kenyataan hidup dimana mengucilkan salah satu teman ataupun
suatu saat kita akan menempuh belum bisany menerima perbedaan baik
pendidikan atau bermukim ditempat dari aspek pendapat, ras, agama, suku
yang menjadikan kita minoritas yang dll, maka dari itu hal ini masih jadi
belum tentu segala pandangan yang kita sesuatu yang harus di perbaiki dalam
punya akan di terima baik oleh mereka manajemen berbasis multi budaya

72
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023 Hal 67-74

mengenai toleransi menghormati dan menyusun dan mengumpulkan data


menghargai agar bisa menjadi sekolah melalui wawancara baik secara virtual
yang sesuai dengan visi misi yang di maupun secara tatap muka untuk
anutnya yaitu mengedepankan melengkapi jurnal ilmiah ini, saya juga
Pendidikan yang berkarakter, peduli mengucapkan banyak bertrimakasih
terhadap sesama, berbudaya dalam sekaligus memohon maaf kepada
perbedaan, dan berwawasan global yang seluruh pihak yang terlibat jika apa
mengatarkan kepada keunggulan dalam yang saya susun masih banyak
prestasi. kekurangan serta keteledoran yang saya
buat.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Setiap sekolah harus memiliki
visi dan misi sebagai panggung untuk Fauzi, A. R., Zainuddin, Z., & Atok, R.
mewujudkan suatu budaya organisasi Al. (2017). Penguatan Karakter
yang berbasis multi budaya sekolah Rasa Ingin Tahu dan Peduli Sosial
yang indah. Bagaimanapun, apa yang melalui Discovery Learning.
sering diabaikan adalah bahwa setiap Jurnal Teori Dan Praksis
sekolah memiliki budaya yang berbeda Pembelajaran IPS, 2(2), 79–88.
di mana ada banyak nilai, keyakinan, https://doi.org/10.17977/um022v2
dan kecenderungan yang ditanamkan. i22017p079
Sehingga bekerja pada sifat sekolah Febriantina, S., F.N., Zein, D.N. (2018).
atau sifat pelatihan biasanya selama ini Pengaruh Budaya Organisasi
umumnya bergantung pada administrasi Terhadap Kinerja Guru The
bekerja pada sifat pengajaran dan Influence of Organizational
pengalaman pendidikan dan eksekutif Culture on Teacher Performance.
dalam perspektif inisiatif hanya, namun Fakultas Ekonomi, Universitas
belum menyentuh bagian sosial dari Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun
asosiasi sekolah. Budaya organisasi Muka, Jakarta Timur, Daerah
dewan sekolah merupakan salah satu Khusus Ibukota Jakarta.
upaya untuk membina pribadi siswa Fitriani, S. (2020). Analisis: Jurnal
yang positif. Para pelaksana budaya Studi Keislaman Keberagaman
organisasi sekolah ini dilengkapi dan Toleransi Antar Umat
dengan tujuan agar iklim sekolah dapat Beragama. Jurnal Studi
menjadi tempat yang bermanfaat bagi Keislaman, 20(2), 179–192.
kemajuan pribadi siswa yang positif http://ejournal.radenintan.ac.id/in
sambil tetap berfokus pada standar daya dex.php/analisisDOI:http://dx.doi.
dukung, kekompakan, konsistensi, org/10.24042/ajsk.v20i2.5489
pelaksanaan, dan Toleransi. Untuk Hairi, M. R. Al. (2021). Budaya
memajukan budaya sekolah diperlukan Organisasi dan Dampaknya
empat tahapan, yaitu penyusunan terhadap Lembaga Pendidikan.
program, sosialisasi, pelaksanaan Adiba: Journal of Education, 1(1),
program, dan penilaian program. 79–87.
Japar, M., Syarifa, S., & Fadhillah, D.
UCAPAN TERIMA KASIH N. (2020). Pendidikan Toleransi
Berbasis Kearifan Lokal. 9–10.
Terimakasih kepada seluruh https://books.google.com/books?h
pihak yang telah membantu dalam l=en&lr=&id=bwkNEAAAQBAJ

73
Sidik Maulana Bahtiar, dkk. Budaya Organisasi Berbasis Multi Budaya Dan…

&oi=fnd&pg=PP1&dq=penyebar Taufik, M. (2019). Pengaruh


an+informasi+toleransi+agama&o Kepemimpinan Transformasional
ts=oB2yP86i6L&sig=CkfS2O9yZ Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
7zSU0bIlLSwzICjgy4 Guru. Wahana Karya Ilmiah
Rony, R. (2021). Urgensi Manajemen Pendidikan.
Budaya Organisasi Sekolah Wahyuni, A. (2021). Pendidikan
Terhadap Pembentukan Karakter Karakter. Pendidikan Karakter,
Peserta Didik. Tafkir: 169.
Interdisciplinary Journal of https://doi.org/10.21070/2021/978
Islamic Education, 2(1), 98–121. -623-6292-78-5
https://doi.org/10.31538/tijie.v2i1.
26

74

Anda mungkin juga menyukai