Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : Agustina Kewa Kalan

NIM : 2301190072
Kelas : Matematika B_Gelombang 1 2023

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA


TOPIK 3 AKSI NYATA
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah
dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan.

Indonesia adalah salah satu negara yang banyak memiliki keberagaman, Perbedaan yang
beragam seperti suku, ras, etnik, agama, budaya ,bahasa, dan adat istiadat di dalamnya.
Perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia sesungguhnya merupakan ciri khas dan aset bangsa
yang tak ternilai harganya. Salah satu cara menjaga dan merawat perbedaan yang beragam
tersebut adalah dengan Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri merupakan
semboyan Indonesia yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu yang meiliki makna bahwa
meskipun masyarakat Indonesia memiliki banyak keberagaman namun mereka tetap dalam satu
kesatuan yaitu bangsa Indonesia.
Kebhinekatunggalikaan ini perlu ditanamkan kepada anak sejak dini agar nilai-nilai dan
ciri khas Indonesia tidak pudar seiring perkembangan zaman. Salah satu caranya dengan
melalui pendidikan di sekolah. Bentuk penghargaan dan penghayatan di sekolah dapat dilihat
dari pengenalan bermacam-macam ras, adat dan suku pada kegiatan 17 agustus dimana para
peserta didik diminta untuk menggunakan pakaian adat setiap daerah di Indonesia, pembacaan
teks Pancasila dan menyanyikan lagu-lagu daerah indonesia ketika melakukan upacara bendera.
Selain itu penghargaan juga dapat dilihat pada setiap kelas ditempel gambar garuda Pancasila
dan juga foto presiden dan wakil presiden menunjukkan sekolah tersebut menjunjung tinggi
lambing negara Indonesia. Langkah-langkah tersebut dapat menanamkan toleransi
keberagaman sejak dini kepada sesama teman dan masyarakat.
Saat ini saya sedang melaksanakan PPL yang bertempat di SMP Negeri 1 Kupang.
Dimana di setiap ruang kelas sudah terpasang gambar burung garuda beserta simbol-simbol
Pancasila. Selain itu, pada setiap kelas juga dipasang foto Presiden dan Wakil Presiden dan juga
memasang bendera di setiap ruangan guru dan Kepala sekolah. Hal tersebut menandakan bahwa
pihak sekolah sudah menunjukkan rasa nasionalisme. Keberagaman di lingkungan SMP Negeri
1 Kupang juga tampak pada perbedaan agama yang dianut oleh peserta didik ataupun guru,
perbedaan suku yang dimiliki oleh peserta didik yang terdiri dari Jawa, Sunda, Bali, Flores dan
Sumatera. Sehingga dengan adanya perbedaan tersebut juga menimbulkan perbedaan kultur,
kesenian, atau kebudayaan yang dimiliki oleh warga sekolah. Meskipun memiliki perbedaan,
warga sekolah tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menerapkan sikap saling
menghargai dan saling toleransi meskipun terdapat perbedaan karakteristik dan keberagaman,
sehingga perbedaan tersebut tidak dijadikan perpecahan namun mereka justru saling belajar
mengenal mengenai bahasa, kebudayaan, kebiasaan yang dimiliki oleh masing-masing suku.
Penghargaan dan penghayatan terhadap bhineka tunggal ika juga diterapkan dalam proses
pembelajaran. Guru mekakukan proses pembelajaran secara adil dan tidak membeda-bedakan
peserta didik satu sama lain sehingga tercipta proses pembelajaran yang baik dan
menyenangkan.

2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang


ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.

Penghayatan nilai-nilai pancasila di sekolah dapat dilihat dalam beberapa kegiatan yang
menimbulkan adanya pembiasaan pada perilaku berbangsa dan bernegara peserta didik di
sekolah. Dalam proses pembelajaran, guru menerapkan penghayatan nilai-nilai Pancasila yang
relevan dengan kehidupan peserta didik sehingga peserta didik dapat meniru dan mencotohnya
dengan dapat menguatkan identitas manusia indonesia. Adapun penghayatan nilai-nilai
Pancasila yang terdapat di SMP Negeri 1 Kupang adalah sebagai berikut:
Pada sila pertama yang berisikan “Ketuhanan yang maha esa” penghayatannya di
sekolah berupa kegiatan berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran, toleransi terhadap
teman yang berbeda agama, tidak membeda-bedakan teman meskipun berbeda agama,
memperingati hari keagamaan tiap agama, menghargai teman yang sedang melakukan ibadah.
Pada sila kedua yang berisikan “Kemanusiaan yang adil dan beradab” penghayatannya
di sekolah berupa tolong menolong dengan teman yang sedang kesusahan, bertanggung jawab
sebagai peserta didik dengan cara tidak mencontek dan menaati peraturan sekolah, dan menjadi
siswa yang beradab dan berakhlak baik.
Pada sila ketiga “ Persatuan Indonesia” penghayatannya di sekolah berupa menghargai
dan menghormati perbedaan, menjaga kerukunan dengan teman, tidak melakukan kegiatan
yang memicu pertengkaran, menunjukkan rasa cinta tanah air dengan cara mengikuti upacara
bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu-lagu nasional yang lain dan peserta didik
dibiasakan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia
Pada sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” penghayatannya di sekolah berupa musyawarah untuk mencapai
mufakat untuk menyelesaikan persoalan, tidak memaksakan kehendak dan pendapat teman,
bertanggung jawab atas pilihan dan pendapat yang disampaikan, dan mengutamakan
kepentingan bersama, seperti peserta didik melaksanakan voting untuk memilih ketua kelas atau
ketua osis dan melaksanakan diskusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di antara
peserta didik.
Pada sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” penghayatannya di
sekolah berupa bekerjasama dengan teman saat melakukan kerjabakti, melakukan perekjaan
sekolah dengan bersungguh-sungguh, bersikap adil dengnan sesama teman, dan berteman
dengan siapa saja karena setiap peserta didik memiliki kedudukan yang sama.
Lampiran Foto-Foto Tanda dan Simbol Penghayatan Nilai Kebhinekatunggalikaan dan
Nilai-Nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai