Anda di halaman 1dari 4

TOPIK 3 AKSI NYATA

Filosofi Pendidikan Indonesia

Nama : Siskamia
NIM : 06284882326424
Kelas : PPG Prajabatan Gelombang 2 Kelas 5 PGSD
A. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem
sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan :
Konsepsi paham kebangsaan yang digagas Soekarno adalah persatuan dan keadilan
tanpa memandang latar belakang perbedaan masyarakat Indonesia. Adanya perbedaan
tersebut dikristalisasikan kedalam pancasila yang meruupakan dasar negara Indonesia.
Pancasila emiliki fungsi sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Pancasila dapat memberikan
arah yang hendak dibawa ke mana negara ini. Dengan menjadi alat pemersatu bangsa
akan mewujudkan masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Di sekolah temapat saya PPL SDN 94 Palembang telah menerpakan “Kebhinekaan
Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Di lihat dari hasil observasi
yang dilakukan pada saat PPL SDN 94 Palembang di mana warga sekolah baik guru
maupun siswa terdapat perbedaan suku, agama dan lain-lain. Tanda dan symbol yang ada
disekolah tersebut tercermin dari budaya sekolah seperti:
1. Tanda dan simbol yang ada pada ekosistem sekolah SDN 94 Palembang yaitu potret
lambang Pancasila, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta bendera merah putih
di dalam kelas. Di kelas juga dibiasakan untuk menyanyikan wajib nasional pada pagi
hari sebelum pelajaran dimulai.

2. Simbol lainnya yang terdapat pada ekosistem sekolah yaitu pembelajaran yang
menekankan pada diskusi berkelompok sehingga ada keterlibatan dan penerapan
sikap bergotong-royong dalam kebhinekaan.
3. Tanda dan simbol dari penerapan nilai kebhinekaan lainnya yang dapat diamati pada
lingkungan sekolah adalah tidak ada diskriminasi pada lingkungan sekolah baik dari
pihak sekolah sendiri maupun dari sesama peserta didik.

4. Simbol dan tanda yang selanjutnya adalah penggunaan Bahasa Indonesia pada
ekosistem sekolah yang sebagai salah satu contoh penghayatan nilai-nilai
kebhinekaan. Di sekolah pada saat istirahat masing-maing siswa menggunakan
bahasa daerah asal mereka sendiri, sedangkan pada saat pembelajaran di mulai
peserta didik menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
resmi di Indonesia. Peran penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
pembelajaran merupakan bagian dari upaya menjaga dan meningkatkan identitas
nasional.
5. Penerapan program 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) untuk seluruh
warga sekolah dapat menguatkan karakter dan menjadikan semua warga sekolah
memiliki kepribadian yang baik. Program 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan
Santun) mengajarkan siswa bersikap saling menghormati satu sama lain.

tanda dan simbol dalam ekosistem sekolah penting untuk membentuk penghargaan
dan penghayatan identitas bangsa Indonesia. Proses belajar melalui pemahaman dan
pemahaman tanda dan simbol akan membantu siswa memahami dan menghormati
identitas bangsa. Simbol dan tanda penghayatan identitas bangsa Indonesia di sekolah
adalah bahwa sekolah memainkan peran penting dalam membentuk dan meningkatkan
identitas nasional bangsa.
B. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila
yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Melakukan kegiata budaya sekolah membaca surat-surat pendek pada juz Amma
dan sholat dzuha di pagi hari sebelum masuk ke kelas untuk memulai
pembelajaran.

b. Berdoa sebelum dan sesudah belajar di kelas.


c. Sikkap yang ditunjukkan oleh peserta didik yaitu yidak memilih-milih teman
karena agama yang berbeda.
d. Mendukung kegiatan keagamaan di sekolah seperti perayaan hari besar agama,
upacara keagamaan, atau doa bersama untuk mempererat hubungan antar siswa
dari berbagai agama. (Israj Miraj).
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
a. Sikap saling rukun dengan sesama teman dan warga sekolah.
b. Menghormati bapak ibu guru yang mengajar di sekolah dilihat dari siswa yang
Ketika dating dan pamit pulang sekolah salam ke bapak dan ibu guru yang ada di
sekolah.
c. Mentaati tata tertib di sekolah .
d. Telah menjalankan S5 (senyum, sapa, salam, sopan dan santun).
e. Bapak dan ibu guru yang selalu berpamitan salam ketika datang dan pulang
sekolah.
3. Sila Persatuan Indonesia
a. Telah melaksanakan upacara bendera dengan khidmat secara rutin.

b. Petugas bendera yang bergantian setiap minggunya dengan bangga dan berani
tampil sebagai pelaksana upacara bendera.
c. Tidak membeda-bedakan teman dari manapun asalnya.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
a. Terlihat pada saat kegiatan pembelajaran di kelas peserta didik mampu
menghargai hasil musyawarah kelas atau kelompok.
b. Ikut serta dalam mendukung pemilihan jurnalis cilik di sekolah.

c. Antusias terhadap program eskul yang diadakan oleh mahasiswa PPL.


5. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
a. Tidak membeda-bedakan teman dan peserta didik, semua peserta didik memiliki
hak yang sama untuk menggunakan fasilitas sekolah.

b. Menciptakan suasana kekeluargaan di kelas.


c. Bekerja sama untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif.
d. Tidak mengejek hasil karya teman dan membantu untuk menempelkan hasil
karya teman ke madding.

Anda mungkin juga menyukai