Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BAGUS BHAKTI CAHYA

NIM :-
PRODI/KELAS : PGSD/A - METRO
MATA KULIAH : FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

TOPIK 3

AKSI NYATA

“MANUSIA INDONESIA BAGI SAYA”

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk
menguatkan pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dengan mengacu pada
panduan berikut:

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem
sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan
terhadap kebhinekatunggalikaan;
Jawab :
Saya PPL di SDN 05 METRO UTARA. Selama PPL saya melihat bahwa di
SDN 05 METRO UTARA ada siswa yang berlatar belakang agama yang berbeda. Hal
ini sangat menarik perhatian saya. Melalui perkuliahan ini saya mengetahui bahwa
manusia Indonesia itu khas dan unik. Indonesia sebagai rumah bagi kita dengan warga
negaranya yang majemuk dan bermacam-macam latar belakang, mulai dari latar
belakang agama, bahasa, adat istiadat, kebudayaan, suku, dan lain sebagainya. Namun
demikian, kita sebagai warga negara hidup rukun tanpa membeda-bedakan satu sama
lainnya, karena kita sebagai warga negara Indonesia dibawah payung yang bernama
Bhineka Tunggal Ika. Saya amati ketika PPL, guru dalam mengajar memperlakukan
sama semua peserta didik, tanpa membedakan latar belakang peserta didik tersebut.
Jadi ketika pembelajaran, guru tidak mengistimewakan salah satu peserta didiknya
dan tidak mendiskriminasi peserta didik lainnya. Semua diperlakukan sama, tidak
pandang bulu. Hal ini bersifat positif karena kita sebagai warga Indonesia memang
tidak boleh untuk membeda-beda karena latar belakang yang berbeda.
Selain guru, peserta didik pun terlihat hubungan yang harmonis antar sesama.
Peserta didik tidak membedakan yang berlatar belakang agama non islam. Peserta
didik semua membaur ketika bermain, tidak ada sekat diantara mereka. Peserta didik
memahami betul bahwa bermain itu mencari kesenangan, tidak perduli dengan latar
belakang agama. Begitu juga ketika di kelas, peserta didik yang mayoritas islam tidak
membully atau mendiskriminasi peserta didik yang minoritas. Mereka berlaku seolah-
olah tidak ada perbedaan diantara mereka. Pihak sekolah pun menerima dengan
tangan terbuka, semua siswa dengan latar belakang apapun, baik berlatar belakang
agama, suku, adat istiadat, bahasa, budaya dan lain sebagainya. Hal ini saya kira
sangat bersifat positif, karena tidak ada perbedaan perlakuan kepada mereka yang
minoritas. Pihak sekolah mencoba untuk bener-benar dalam mencukupi kebutuhan
peserta didik.
Selain itu disekolah juga banyak simbol penghargaan dan penghayatan
terhadap kebhinekatunggalikaan sebagai bentuk penguatan identitas Manusia
Indonesia yang ada di sekolah yang menunjukkan identitas Manusia Indonesia.
Misalnya di ruang guru, kepala sekolah dan di setiap ruang kelas memiliki foto
Garuda Pancasila yang dipasang di atas papan tulis bagian tengah dan disampingnya
adalah foto presiden dan wakil presiden yang menjabat saat ini. Ini merupakan salah
satu bentuk sekolah menjunjung tinggi lambang negara yang digunakan sebagai
tuntunan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Warga sekolah diingatkan bahwa Garuda Pancasila merupakan lambang
negara sekaligus identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Di dinding-dinding
kelas terdapat tempelan gambar pemangku agama dan tempat ibadah yang ada di
Indonesia, pakaian adat ng ada di Indonesia, pakaian adat daerah, rumah adat, senjata
tradisional dan lain-lain. Ini merupakan salah satu bentuk pengenalan kepada peserta
didik bahwa kita sebagai Manusia Indonesia memiliki keanekaragaman suku, adat,
budaya, bahasa dan lain-lain. Membiasakan menyanyikan lagu nasional yang
diterapkan setiap hari senin saat upacara. Ini juga merupakan bentuk atau simbol yang
menunjukkan bahwa Manusia Indonesia adalah orang yang sopan, santun, ramah,
cinta tanah air dan lain-lain yang sudah dibiasakan kepada anak sejak kecil.

2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai


Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.
Jawab :
Penghayatan nilai-nilai pancasila diterapkan di SDN 05 METRO UTARA.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa warga
sekolah dan peserta peserta didik di SDN 05 METRO UTARA sudah berusaha untuk
menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan di sekolah,
misalnya:
a. Sila 1 : KetuhananYang Maha Esa
1) Peserta didik berdo’a sebelum dan sesudah pembelajaran.
2) Peserta didik membaca Al-quran atau Juz Amma secara bersama sebelum
pembelajaran.
3) Peserta didik melaksanakan shalat Dhuha dan Sholat Dzuhur berjamaah di
mushola sekolah.
4) Peserta didik mendapatkan pelajaran agama di sekolah.
5) Adanya ekstrakurikuler tahfidz.
b. Sila 2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Guru dan peserta didik menjunjung tinggi persamaan derajat, hak, dan
kewajiban dengan tujuan menegakkan dan memelihara kebersamaan.
2) Mengembangkan rasa saling mencintai sesama teman.
3) Peserta didik turut serta dalam kegiatan piket dan kerja bakti di lingkungan
sekolah.
4) Peserta didik saling menghargai adanya perbedaan pendapat.
5) Peserta didik menolong temannya yang sedang kesulitan.
6) Peserta didik saling bertenggang rasa dengan temannya.
7) Berperilaku baik dan adil kepada teman.
8) Peserta didik mendapatkan layanan pendidikan dan hak yang sama tanpa
adanya perbedaan.
9) Warga sekolah saling menghargai satu dengan lainnya.
c. Sila 3 : Persatuan Indonesia
1) Peserta didik dan guru mengikuti pelaksanaan upacara bendera di sekolah
dengan khidmat dan tertib.
2) Peserta didik tidak memilih- milih dalam berteman.
3) Terjalinnya kerjasama yang baik antara warga sekolah.
4) Membudayanya perilaku 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun)
5) Terjalinnya hubungan baik antara kepala sekolah beserta jajarannya, majelis
guru dan tenaga kependidikan.
d. Sila 4 : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
1) Peserta didik di ajarkan untuk selalu menghargai pendapat teman dan tidak
memaksakan keinginan pribadi.
2) Bermusyawarah dalam mengambil keputusan serta mementingkan
keperluan bersama di atas kepentingan pribadi.
3) Bersama-sama menyepakati dan melaksanakan setiap keputusan yang telah
ditetapkan.
4) Tidak menyela teman yang sedang berbicara tentang pendapatnya.
e. Sila 5 : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
1) Setiap warga sekolah mendapatkan hak dan perlakuan yang sama dan tidak
ada perbedaan dan begitu juga dengan kewajiban mereka masing-masing
sebagai warga sekolah sesuai dengan tupoksinya.
2) Setiap warga sekolah memiliki hak yang sama untuk menikmati fasilitas
sarana- prasarana sekolah tanpa adanya tindakan deskriminasi.
3) Menciptakan suasana kelas dan sekolah yang damai.

Anda mungkin juga menyukai