Anda di halaman 1dari 4

Topik 3 – Aksi Nyata

Filosofi Pendidikan

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem
sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan
Jawab:
Perilaku penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan
(keberagaman) di sekolah sangat penting untuk membantu siswa tumbuh sebagai
warga negara yang inklusif, toleran, dan memiliki rasa cinta dan bangga akan
keberagaman Indonesia. Penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan (keberagaman) sebagai identitas manusia Indonesia dapat
diekspresikan melalui berbagai perilaku di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil
observasi yang saya lakukan di lingkungan sekolah tempat saya PPL penghargaan dan
penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan sebagai identitas manusia indonesia
yang diekspresikan melalui berbagai bentuk perilaku dan simbolis, seperti:
 Menghormati Keberagaman: Siswa di sekolah diajarkan untuk menghormati
dan menghargai keberagaman budaya, agama, suku, dan latar belakang etnis
yang ada di Indonesia.
 Pendidikan Multikultural: Sekolah dapat mengintegrasikan pendidikan
multicultural dalam kurikulum. Pendidikan multikultural terlihat pada pentas
seni yang menampilkan beragam pertunjukan dari daerah-daerah yang ada di
Indonesia
 Penghargaan Terhadap Identitas Lokal: sekolah mendorong siswa untuk
memahami dan menghargai identitas lokal dan sejarah masyarakat tempat
sekolah mereka berada, serta mengintegrasikan unsur-unsur tersebut dalam
kegiatan sekolah. Hal ini tercermin pada pakaian seragam yang digunakan
oleh siswa dan guru. Selain itu, penggunaan bahasa daerah juga menjadi
Bahasa alternatif yang dipakai dalam pembelajaran
 Komitmen terhadap Anti-Diskriminasi: Sekolah membangun budaya untuk
menghargai antar siswa dan mencegah adanya tindakan bullying ataupun
diskriminasi di sekolah
 Proses pembelajaran di sekolah mengembangkan nilai-nilai
khebinekatunggalikaan, hal ini tercermin dalam pelaksanaan berbagai program
dan kegiatan pembelajaran di kelas maupun di ekstrakurikuler. Dalam proses
pembelajaran misalnya sekarang sekolah sudah memberikan mata pelajaran
agama berdasarkan keyakinan agama yang peserta didik miliki. Selain itu
pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai pancasila tercermin dari
aktivitas pada kurikulum seperti proyek P5 yang bertujuan mengembangkan
profil pancasila peserta didik
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila
yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia
Jawab:
Dari hasil kegiatan PPL yang saya lakukan, identitas manusia Indonesia di sekolah
terlihat dari keragaman budaya, bahasa, etnik, suku, dan kearifan lokal yang beragam.
Implementasi pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia terlihat dari kegiatan
berikut:
Sila pertama : “Ketuhanan Yang Maha Esa”, Kegiatan yang dilaksanakan yakni:
1) Berdoa sebelum dan sesudah belajar di kelas.
2) Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dengan kita.
3) Tidak mengganggu teman dari agama lain saat beribadah.
4) Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman.
5) Dalam setiap pembelajaran selalu diajarkan untuk beryukur atas semua ciptaan
yang telah dijadikan Tuhan.

Sila Kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” Kegiatan yang dilakukan untuk
mengamalkan nilai Pancasila yakni:

1) Sopan santun terhadap guru


2) Menghargai semua teman sebagai individu yang memiliki hak asasi manusia.
3) Mendengarkan nasihat guru.
4) Mentaati tata tertib di sekolah Saling menolong saat ada warga sekolah yang
mengalami kesusahan.
5) Peduli terhadap teman yang sedang sakit.

Sila Ketiga : “Persatuan Indonesia” Kegiatan yang dilakukan untuk mengamalkan


nilai Pancasila, yakni:
1) Tidak membeda-bedakan teman dari manapun asalnya.Menghargai setiap
budaya dan ciri khas dari masing-masing daerah.
2) Tidak bersikap rasisme.
3) Bersatu padu dan bekerja sama dengan teman-teman di sekolah.
4) Tidak menimbulkan keributan antar warga sekolah.

Sila Keempat: “Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan” Kegiatan yang dilakukan untuk mengamalkan nilai
Pancasila, yakni:

1) Menghargai hasil musyawarah kelas atau kelompok.


2) Mau mendengarkan pendapat guru, teman kelas, atau kelompok belajar.
3) Menerima kritikan dari teman-teman kelompok.
4) Menyelesaikan masalah di kelas atau sekolah melalui musyawarah.
5) Bekerja sama mempertanggungjawabkan hasil musyawarah bersama.
6) Ikut serta dalam pemilihan ketua kelas dan perangkat kelas.

Sila Kelima: “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Kegiatan yang
dilakukan untuk mengamalkan nilai Pancasila, yakni :

1) Tidak membeda-bedakan teman.


2) Bersikap adil dengan semua teman di sekolah.
3) Menghormati hak masing-masing teman di kelas.

Refleksi diri :

Ketika saya menjadi pendidik nantinya, saya akan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
peserta didik sebagai bagian dari perwujudan profil pelajar Pancasila. Adapun prinsip saya
dalam mendidik peserta didik, saya tertarik untuk menerapkan pernyataan Bapak Ki Hadjar
Dewantara yaitu Among dan Pamong. Among : Menempatkan peserta didik sebagai target
utama serta prioritas utama yang harus dilayani. Pamong : Menitik beratkan tugas pengajar
untuk memberikan fasilitas, motivasi, inspirasi dan kondisi peserta didik untuk belajar sesuai
keinginan dan kemampuan mereka belajar secara individual atau kemerdekaan belajar siswa.
Saya juga akan meneladani sosok Ki Hajar Dewantara dalam menerapkan pendidikan di
dalam kelas, saya akan menjadi motivator kepada siswa untuk menunjang masa depan yang
baik bagi mereka dan jangan pernah memarahi siswa tapi kita sebagi guru harus bisa menjadi
teman dan memotivasi siswa untuk memiliki minat belajar yang baik. Saya juga akan
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk melakukan sesutau dengan cara dan
mencari pengetahuan dengan sebebasnya dan guru sebagai pendidik cukup dengan memberi
tuntunan dan arahan sesuai dengan kodrat yang dimiliki oleh peserta didik. Dengan
pendidikan karakter pancasila, saya berharap anak didik saya kelak menjadi manusia yang
berguna bagi bangsa ini dengan tetap memiliki karakter pancasila yang melekat pada diri
mereka.

Anda mungkin juga menyukai