Lembar kerja Lk 2.d Pembelajaran dan Asesmen pada Kelas Kewirausahaan.
1. Apa yang Anda pahami manfaat penerapan pembelajaran berbasis kelas
kewirausahaan?
Jawab:
Manfaat pembelajaran berbasis kewirausahaan bagi peserta didik antara
lain :
1. Meningkatkan kemandirian bagi peserta didik
2. Membentuk semangat berwirausaha bagi setiap peserta didik 3. Meningkatkan kemampuan para siswa yang menjadi pelaku wirausaha untuk mencapai kesejahteraan.
2. Sebuah SMK terletak di pedesaan, masyarakat di sekitar sekolah kebanyakan
menanam singkong dan apel. Hasilnya melimpah dan apabila musim panen harga jual singkong dan apel cenderung menurun. Menurut Anda, pengembangan pembelajaran kelas kewirausahaan seperti apa yang akan Anda tawarkan kepada peserta didik? Bagaimana kaitannya dengan penerapan prinsip pembelajaran yang memanfaatkan teknologi pada kelas kewirausahaan yang Anda tawarkan kepada peserta didik?
Jawaban:
Menurut saya pengembangan pembelajaran yang akan saya tawarkan
kepada peserta didik adalah dengan memperkenalkan potensi bisnis yang sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar seperti pada kasus di atas, peserta didik dapat membuat olahan dari singkong dan apel yang melimpah untuk meningkatkan nilai jualnya. Pemanfaatan teknologi dari proses bisnis tersebut dapat berupa pengemasan, mesin produksi yang canggih, dll.
3. Pada soal nomor 2 di atas, aspek apa yang akan Anda jadikan acuan untuk menyusun asesmen?
Jawaban:
Menyusun asesmen untuk situasi di SMK pedesaan yang focus pada
tanaman singkong dan apel dapat melibatkan sejumlah aspek yang relevan untuk memahami kondisi ekonomi dan potensi kewirausahaan. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dijadikan acuan dalam menyusun asesmen :
1. Analisis ekonomi sekitar, misalnya harga pasar dan biaya produksi
2. Pemetaan potensi pasar, misalnya dengan mengindentifikasi pasar lokal dan regional kemudian analisis pesaing 3. Keterlibatan masyarakat dan pihak terkait, misalnya bekerjasama dengan otoritas lokal dan konsultasi dengan petani 4. Identifikasi peluang diversifikasi produk, misalnya dengan studi kelayakan produk 5. Kesiapan dalam memanfaatkan teknologi, misalnya dengan penerapan aplikasi pemasaran dan penjualan 6. Evaluasi keberlanjutan lingkungan, misalnya penerapan praktik pertanian ramah lingkungan 7. Perencanan masa tanam, misalnya rotasi tanaman untuk meminimalisir resiko fluktuasi harga. 8. Pelatihan kewirausahaan, misalnya program pembelajaran kewirausahaan dan simulasi bisnis untuk memberikan pengalaman praktis dalam mengelola bisnis pertanian.
**) Catatan: Hasil pekerjaan diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar