Nama : Nurul Ramadhani

Prodi : PPG
Bidang studi : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
NIM : 23104260053

1. Apa yang Anda pahami manfaat penerapan pembelajaran berbasis kelas

kewirausahaan?
Kelas kewirausahaan di SMK adalah kelas yang dirancang untuk memberikan peserta
didik pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan
bisnis mereka sendiri. Kelas ini biasanya terdiri dari materi tentang perencanaan
bisnis, strategi pemasaran, manajemen keuangan, dan pengembangan produk dan jasa.
Selain itu, kelas kewirausahaan di SMK juga dapat melibatkan pembelajaran praktis
melalui simulasi bisnis, pelatihan wirausaha, dan pengalaman langsung dalam
menjalankan bisnis kecil. Manfaat dari kelas kewirausahaan di SMK adalah untuk
membekali peserta didik dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk menjadi pengusaha sukses di masa depan, atau setidaknya mempersiapkan
mereka untuk memasuki dunia kerja dengan pemahaman tentang cara menjalankan
bisnis. Kelas ini juga membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan, serta membantu mereka memahami
pentingnya tanggung jawab sosial dalam bisnis. Pembelajaran kewirausahaan di SMK
harus disesuaikan dengan era industri 4.0 agar peserta didik dapat memahami peran
teknologi dalam dunia bisnis dan siap menghadapi tantangan yang ada di masa depan.

2. Sebuah SMK terletak di pedesaan, masyarakat di sekitar sekolah kebanyakan

menanam singkong dan apel. Hasilnya melimpah dan apabila musim panen harga jual
singkong dan apel cenderung menurun. Menurut Anda, pengembangan pembelajaran
kelas kewirausahaan seperti apa yang akan Anda tawarkan kepada peserta didik?
Bagaimana kaitannya dengan penerapan prinsip pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi pada kelas kewirausahaan yang Anda tawarkan kepada peserta didik?

Sekolah/siswa bisa membeli hasil kebun dari masyarakat sekitar yaitu singkong dan
apel untuk diolah menjadi nilai jual yang lebih tinggi, siswa bisa mencari referensi
olahan makanan dari bahan tersebut di internet dan kemudian siswa bisa mengamati,
 meniru dan memodifikasi agar menjadi nilai jual yang tinggi, misalnya membuat
sawot singkong gula merah, stik singkong crispy, kue singkong, kripik apel balado,
apel strudel, pie apel dll. Siswa yang sudah dapat mengolah bahan makan tersebut
dengan rasa dan kualitas yang baik, guru bisa mengarahkan kepada siswa untuk
menjual di marketplace/e commers dan guru memberikan jalan kepada siswa untuk
menjalin kerjasama dengan pihak industry, maka hasil dari olahan siswa tersebut
sudah memiliki pasaran untuk menjual produk hasil olahan mereka.

3. Pada soal nomor 2 di atas, aspek apa yang akan Anda jadikan acuan untuk menyusun
asesmen?
 Pengolahan berbagai macam produk Pemahaman Diversifikasi Produk:
mengukur pemahaman siswa tentang beragam produk yang dapat dihasilkan
dari produk singkong dan apel
 Pemasaran dan Teknologi: Asesmen akan mencakup kemampuan siswa dalam
menggunakan teknologi, seperti platform media sosial dan situs web, untuk
mempromosikan produk pertanian secara efektif. Mereka akan dinilai
berdasarkan kreativitas dan strategi pemasaran yang mereka terapkan.
 Manajemen Keuangan: Asesmen akan mencakup kemampuan siswa dalam
menghitung biaya produksi, menentukan harga jual yang menguntungkan,
serta mengelola keuangan bisnis mereka.
 Kerjasama dengan Komunitas: Asesmen akan mencakup kemampuan siswa
dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan petani dan produsen lokal. Ini
termasuk kemampuan mereka dalam bernegosiasi, membangun hubungan, dan
memanfaatkan sumber daya komunitas.
 Penggunaan Teknologi dalam Bisnis: Asesmen akan menilai kemampuan
siswa dalam memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi bisnis dan e-commerce,
dalam menjalankan bisnis mereka. Mereka akan dinilai berdasarkan
efektivitas penggunaan teknologi ini.
 Pengelolaan Data: Asesmen akan mencakup kemampuan siswa
dalam mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola data bisnis. Mereka
akan dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk mengambil
keputusan berdasarkan data yang dikumpulkan.