Anda di halaman 1dari 10

1) Kewirausaa Perlu diajarkan di sekolah.

PEMBAHASAN :
PRO:
1. Pengembangan Keterampilan Kewirausahaan:
 Mengajarkan kewirausahaan di sekolah dapat membantu mengembangkan
keterampilan kewirausahaan sejak dini, seperti kemampuan berpikir kreatif,
inovatif, dan problem-solving.
 Kewirausahaan melibatkan pengembangan ide bisnis, perencanaan, dan eksekusi,
yang dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.
2. Peningkatan Kesadaran Bisnis:
 Pelajaran kewirausahaan dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap dunia
bisnis dan membantu mereka memahami konsep seperti penjualan, pemasaran, dan
manajemen keuangan sejak dini.
 Hal ini akan membekali mereka dengan pengetahuan yang bermanfaat, terlepas dari
apakah mereka memilih menjadi wirausahawan atau bekerja di perusahaan.
3. Pembentukan Jiwa Kewirausahaan:
 Mengajarkan kewirausahaan dapat membantu membentuk jiwa kewirausahaan di
kalangan generasi muda, mendorong mereka untuk mengambil risiko yang terukur
dan mengembangkan sikap pantang menyerah.
4. Penyadaran akan Peluang Bisnis:
 Pembelajaran kewirausahaan di sekolah dapat membantu siswa mengidentifikasi
peluang bisnis di sekitar mereka dan memotivasi mereka untuk menciptakan solusi
inovatif.

PRO:
Pembicara 1: Terima kasih, moderator. Kami sebagai tim pro berpendapat bahwa
kewirausahaan perlu diajarkan di sekolah. Pertama-tama, kewirausahaan dapat membantu
siswa untuk mengembangkan keterampilan bisnis yang berguna di masa depan. Dalam
dunia yang semakin kompetitif, keterampilan bisnis sangat penting untuk sukses dalam
karir.
Pembicara 2: Selain itu, kewirausahaan juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasi. Dalam dunia yang terus berkembang, kreativitas dan inovasi sangat
penting untuk menghadapi tantangan yang ada.
Pembicara 3: Terakhir, kewirausahaan juga dapat membantu siswa untuk memahami
pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam dunia yang semakin sadar
lingkungan, tanggung jawab sosial dan lingkungan sangat penting untuk membangun masa
depan yang berkelanjutan.

KONTRA:

1. Fokus pada Pelajaran Inti:


 Waktu di sekolah terbatas, dan ada argumen bahwa fokus seharusnya pada mata
pelajaran inti seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa.
 Menambahkan mata pelajaran kewirausahaan mungkin dapat mengurangi waktu
yang dapat digunakan untuk pembelajaran mata pelajaran inti.
2. Tidak Semua Siswa Bermotivasi Menjadi Wirausahawan:
 Tidak semua siswa memiliki minat atau motivasi untuk menjadi wirausahawan.
Mengajarkan kewirausahaan secara paksa dapat menjadi tidak relevan bagi
sebagian besar siswa.
 Siswa memiliki minat dan bakat yang beragam, dan fokus dapat lebih baik
ditempatkan pada menemukan dan mengembangkan minat mereka yang spesifik.
3. Pengalaman Praktis Dapat Dilakukan di Luar Kelas:
 Sebagian orang berpendapat bahwa pengalaman praktis dalam kewirausahaan
dapat lebih efektif dilakukan di luar kelas, melalui program ekstrakurikuler atau
magang.
 Ini memungkinkan siswa yang benar-benar tertarik untuk mendapatkan
pengalaman langsung, sementara tidak membebani siswa yang mungkin tidak
tertarik.
4. Fokus pada Pendidikan Karir yang Lebih Umum:
 Pendidikan karir yang lebih umum dapat memberikan dasar yang solid bagi siswa,
mempersiapkan mereka untuk berbagai jalur karir tanpa harus memasukkan
kewirausahaan sebagai mata pelajaran yang terpisah.

KONTRA:
Pembicara 1: Terima kasih, moderator. Kami sebagai tim kontra berpendapat bahwa
kewirausahaan tidak perlu diajarkan di sekolah. Pertama-tama, kewirausahaan bukanlah
keterampilan yang dibutuhkan oleh semua siswa. Ada siswa yang lebih tertarik pada bidang
lain, seperti sains atau seni.
Pembicara 2: Selain itu, kewirausahaan dapat mengalihkan perhatian siswa dari pelajaran
inti yang lebih penting, seperti matematika dan bahasa. Siswa harus fokus pada pelajaran
inti ini untuk membangun dasar yang kuat untuk masa depan mereka.
Pembicara 3: Terakhir, kewirausahaan dapat mengalihkan perhatian siswa dari kegiatan
ekstrakurikuler yang lebih bermanfaat, seperti olahraga atau kegiatan sosial. Kegiatan ini
dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan
yang berguna di masa depan.

2) Mengikutsertakan Pelaku UMKM dalam event pameran di luar negeri dapat meningkatkan
nilai ekspor UMKM.
PEMBAHASAN:
PRO:
1. Penguatan Citra dan Branding:
 Dengan berpartisipasi dalam pameran internasional, UMKM memiliki peluang untuk
memperkuat citra dan branding produk mereka di pasar global.
 Menunjukkan keberanian dan inovasi UMKM di forum internasional dapat membantu
membangun reputasi yang positif.
2. Peluang Jaringan dan Kerjasama Internasional:
 Event pameran di luar negeri memberikan kesempatan emas bagi pelaku UMKM untuk
membangun jaringan dengan pemangku kepentingan internasional.
 Kerjasama lintas batas dapat membuka pintu bagi investasi asing dan peluang bisnis baru.
3. Akses ke Pasar Global:
 Event pameran membuka pintu akses langsung ke pasar global, memberikan kesempatan
kepada UMKM untuk mengeksplorasi dan memasuki pasar luar negeri.
 Menjangkau konsumen internasional dapat meningkatkan volume ekspor UMKM.

KONTRA:
1. Biaya Partisipasi yang Tinggi:
 Keterlibatan dalam event pameran di luar negeri seringkali memerlukan investasi finansial
yang besar, yang mungkin sulit dijangkau oleh UMKM dengan anggaran terbatas.
 Biaya tersebut mungkin tidak sebanding dengan potensi manfaat ekspor.
2. Tantangan Adopsi Teknologi dan Standar Internasional:
 UMKM mungkin menghadapi kendala dalam memahami dan memenuhi standar
internasional yang berlaku di pasar global.
 Penyesuaian dengan teknologi dan tuntutan pasar internasional dapat menjadi beban yang
berat.
3. Risiko Kehilangan Fokus pada Pasar Lokal:
 Terlalu banyak fokus pada ekspor dan pasar internasional dapat mengakibatkan UMKM
kehilangan pangsa pasar di tingkat lokal.
 Prioritas seharusnya tetap pada memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri.

3) Pengembangan E-Comerce dalam bisnis dapat meningkatkan perluasan dan efisiensi bisnis.
PEMBAHASAN:

PRO:
1. Perluasan Pasar:
 Pengembangan E-Commerce memungkinkan bisnis untuk mencapai pasar yang
lebih luas secara global. Dengan adanya platform online, perusahaan dapat
menjangkau pelanggan di berbagai belahan dunia tanpa batasan geografis.
2. 24/7 Ketersediaan:
 E-Commerce memungkinkan bisnis beroperasi 24/7. Ini memberikan kemudahan
bagi pelanggan yang dapat melakukan pembelian kapan saja sesuai kenyamanan
mereka, meningkatkan potensi penjualan dan penghasilan.
3. Efisiensi Operasional:
 Proses bisnis dapat menjadi lebih efisien melalui otomatisasi dan integrasi sistem
dalam E-Commerce. Ini dapat mengurangi biaya operasional, waktu pemrosesan,
dan kesalahan manusia dalam transaksi.
4. Analisis Data dan Pelacakan:
 Dengan adanya data yang dikumpulkan dari transaksi online, perusahaan dapat
melakukan analisis yang mendalam terhadap perilaku pelanggan. Hal ini dapat
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi tren, kebutuhan pelanggan, dan
meningkatkan strategi pemasaran.

KONTRA:
1. Ketidakamanan:
 Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan risiko keamanan, seperti pencurian
data pelanggan atau serangan siber. Bisnis perlu menginvestasikan dalam sistem
keamanan yang kuat untuk melindungi informasi sensitif.
2. Kurangnya Sentuhan Personal:
 E-Commerce menghilangkan sentuhan personal dalam bertransaksi. Beberapa
pelanggan mungkin menginginkan pengalaman belanja yang lebih personal dan
interaktif yang sulit dicapai melalui platform online.
3. Keterbatasan Akses:
 Tidak semua orang memiliki akses yang mudah atau keterampilan untuk
menggunakan teknologi E-Commerce. Ini dapat membatasi jangkauan bisnis untuk
beberapa segmen pelanggan yang kurang terbiasa dengan platform online.
4. Persaingan Sengit:
 Dengan meningkatnya penetrasi E-Commerce, persaingan antarbisnis online
menjadi lebih sengit. Ini dapat membuat sulit bagi bisnis kecil untuk bersaing
dengan perusahaan besar yang memiliki sumber daya lebih besar

4) Fasilitas Pembebasan Pajak (Tax Holiday) membuat iklim investasi di Indonesia menjadi
lebih baik.
PEMBAHASAN:
PRO:
1. Menarik Investor Asing:
 Fasilitas Tax Holiday dapat menjadi daya tarik utama bagi investor asing. Dengan
pembebasan pajak, biaya investasi mereka dapat dikurangi, membuat Indonesia
menjadi destinasi investasi yang lebih menarik.
2. Stimulus Pertumbuhan Ekonomi:
 Tax Holiday dapat memberikan stimulus signifikan untuk pertumbuhan ekonomi.
Dengan meningkatnya investasi, akan terjadi peningkatan produksi, penciptaan
lapangan kerja, dan kontribusi yang lebih besar terhadap penerimaan negara.
3. Daya Saing Global:
 Pembebasan pajak dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Dengan menawarkan insentif fiskal kepada investor, Indonesia dapat bersaing lebih
baik dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi asing.
4. Pengembangan Industri:
 Fasilitas ini dapat mendorong pengembangan industri tertentu yang strategis bagi
pertumbuhan ekonomi, seperti industri teknologi, manufaktur, dan penelitian &
pengembangan.
KONTRA:
1. Potensi Kehilangan Penerimaan Negara:
 Pembebasan pajak dapat mengakibatkan potensi kehilangan penerimaan negara
yang signifikan. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan pemerintah untuk
membiayai proyek-proyek pembangunan dan pelayanan publik.
2. Ketidaksetaraan Pajak:
 Tax Holiday dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam sistem pajak. Bisnis yang
mendapatkan fasilitas ini dapat dianggap mendapat perlakuan khusus, sementara
bisnis kecil dan menengah mungkin merasa tidak adil.
3. Ketergantungan pada Insentif Fiskal:
 Ketergantungan pada insentif fiskal, seperti Tax Holiday, dapat mengarah pada
investasi yang bersifat spekulatif dan hanya dilakukan karena insentif pajak, bukan
karena fundamental bisnis yang kuat.
4. Pembebasan yang Berlebihan:
 Pembebasan pajak yang berlebihan dapat menyebabkan pengurangan pendapatan
yang signifikan tanpa memberikan jaminan bahwa investasi tersebut akan
memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi Indonesia.

5) Impor beras dari Thailand dan Vietnam solusi untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
PEMBAHASAN:
PRO:
1. Stabilisasi Pasokan dan Harga:
 Impor beras dari Thailand dan Vietnam dapat membantu menstabilkan pasokan dan
harga beras di pasaran domestik. Dengan mendiversifikasi sumber pasokan, kita
dapat mengatasi fluktuasi produksi dan cuaca di dalam negeri.
2. Peningkatan Ketersediaan:
 Dengan impor dari negara-negara produsen beras terbesar seperti Thailand dan
Vietnam, ketersediaan beras di pasaran akan meningkat. Hal ini dapat mengurangi
tekanan terhadap pasokan dalam negeri dan membantu menjaga kestabilan harga.
3. Varietas Produk:
 Impor beras dapat memberikan konsumen akses ke berbagai varietas dan kualitas
beras yang mungkin tidak diproduksi secara luas di dalam negeri. Ini dapat
memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.
4. Penguatan Hubungan Diplomatik:
 Keterlibatan dalam perdagangan beras dengan Thailand dan Vietnam dapat
memperkuat hubungan diplomatik dan perdagangan antara negara-negara tersebut.
Hal ini dapat memberikan manfaat lebih lanjut di luar kebutuhan beras.
PRO: Keanekaragaman Pasokan: Mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam dapat
membantu menciptakan keanekaragaman pasokan beras di Indonesia. Hal ini dapat
membantu menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di pasaran
Kualitas Beras: Thailand dan Vietnam dikenal sebagai produsen beras berkualitas tinggi.
Dengan mengimpor beras dari kedua negara ini, Indonesia dapat memperoleh beras dengan
kualitas yang baik, yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan membantu
menstabilkan harga beras di pasaran

KONTRA:
1. Ketergantungan pada Impor:
 Ketergantungan terhadap impor beras dapat membuat negara rentan terhadap
fluktuasi harga dan pasokan dari negara pemasok. Krisis di negara pemasok dapat
berdampak besar pada pasokan beras di dalam negeri.
2. Kedaulatan Pangan:
 Bergantung pada impor beras dapat mengancam kedaulatan pangan suatu negara.
Mempertahankan produksi beras dalam negeri menjadi kunci untuk memastikan
ketersediaan pangan dan keamanan pangan nasional.
3. Persaingan dengan Petani Lokal:
 Impor beras dapat menciptakan persaingan yang tidak adil dengan petani beras
lokal. Harga beras impor yang lebih rendah dapat merugikan petani lokal dan
merusak struktur ekonomi lokal.
4. Krisis Diplomatik dan Ketidakpastian:
 Hubungan diplomatik dengan negara-negara pemasok dapat mengalami kendala
atau krisis yang tidak terduga, mengakibatkan ketidakpastian dalam pasokan beras.

6) Tiktok shop harus dihapuskan untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi karena dianggap
merugikan umkm.
PEMBAHASAN:
PRO:
1. Dominasi Pasar oleh TikTok:
 TikTok Shop dapat menciptakan dominasi pasar yang tidak sehat dengan merebut
perhatian konsumen secara besar-besaran. Ini dapat merugikan UMKM yang tidak
memiliki daya saing sebanding dengan brand besar yang mendominasi TikTok Shop.
2. Pemborosan Sumber Daya:
 Banyak UMKM mengalokasikan sumber daya mereka untuk memasarkan produk
mereka di TikTok Shop. Hapusannya dapat mengarah pada pengalihan sumber daya
ke saluran pemasaran yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan.
3. Pemusatan Pemilik Platform:
 TikTok Shop memberi kontrol yang besar kepada pemilik platform, yang dapat
menetapkan aturan dan biaya yang merugikan UMKM. Penghapusan TikTok Shop
dapat memberikan kontrol lebih besar kepada bisnis lokal.
4. Dampak Terhadap Kualitas Produk:
 Kompetisi di TikTok Shop dapat mendorong UMKM untuk fokus pada pemasaran
daripada pada peningkatan kualitas produk. Penghapusan dapat mendorong UMKM
untuk kembali fokus pada inovasi dan kualitas.
KONTRA:
1. Pasar Digital sebagai Peluang:
 TikTok Shop memberikan peluang besar bagi UMKM untuk masuk ke pasar digital
dengan mudah. Penghapusan dapat merugikan UMKM yang telah menggantungkan
sebagian besar usaha mereka pada platform ini.
2. Diversifikasi Pemasaran:
 TikTok Shop memungkinkan UMKM untuk diversifikasi saluran pemasaran mereka.
Ini adalah cara untuk mencapai konsumen yang mungkin tidak dapat dijangkau
melalui saluran tradisional.
3. Peningkatan Visibilitas:
 TikTok Shop memberikan visibilitas yang besar kepada UMKM, membantu mereka
menjangkau audiens yang lebih luas. Penghapusan dapat menyebabkan penurunan
visibilitas dan akses pasar bagi UMKM.
4. Inovasi dan Kompetisi:
 Keberadaan TikTok Shop mendorong UMKM untuk menjadi lebih inovatif dan
kompetitif. Penghapusan dapat menyebabkan kemunduran dalam upaya inovasi
dan daya saing UMKM.

7) Minat berwirausaha mahasiswa dipengaruhi oleh media sosial.


PEMBAHASAN;
PRO:
1. Inspirasi dan Role Model:
 Media sosial memungkinkan mahasiswa untuk terhubung dengan wirausahawan
sukses dan menemukan inspirasi dari kisah-kisah keberhasilan mereka. Hal ini
dapat merangsang minat berwirausaha dan memberikan contoh perjalanan yang
sukses.
2. Jaringan dan Kemitraan:
 Media sosial menciptakan platform bagi mahasiswa untuk membangun jaringan dan
kemitraan. Mereka dapat berkolaborasi dengan sesama mahasiswa atau
berwirausaha yang sudah sukses, meningkatkan peluang kesuksesan bisnis mereka.
3. Pemasaran dan Branding:
 Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk atau jasa
mereka dengan mudah dan tanpa biaya besar. Ini memberikan peluang kepada
mereka untuk memulai bisnis dengan biaya pemasaran yang rendah.
4. Akses ke Informasi dan Peluang:
 Melalui media sosial, mahasiswa dapat dengan cepat mengakses informasi tentang
tren pasar, peluang bisnis, dan dukungan sumber daya yang dapat membantu
mereka memulai dan mengelola usaha mereka.

KONTRA:
1. Iklan Palsu dan Ekspektasi Tidak Realistis:
 Media sosial dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis tentang keberhasilan
berwirausaha. Mahasiswa mungkin terpengaruh oleh iklan palsu atau citra yang
disajikan secara selektif, yang tidak mencerminkan kenyataan berwirausaha.
2. Gangguan pada Prioritas Akademis:
 Keterlibatan yang intens dalam media sosial dapat mengganggu prioritas akademis
mahasiswa. Fokus mereka dapat terpecah antara studi dan upaya berwirausaha,
mengakibatkan penurunan kinerja akademis.
3. Tekanan Sosial:
 Tekanan sosial dari media sosial dapat membuat mahasiswa merasa terdorong
untuk terlibat dalam wirausaha tanpa mempertimbangkan minat dan keterampilan
mereka sendiri. Ini dapat mengakibatkan kegagalan bisnis yang lebih tinggi.
4. Ketergantungan pada Kesuksesan Cepat:
 Media sosial cenderung mempromosikan narasi kesuksesan cepat. Mahasiswa
mungkin mengembangkan harapan untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat
dalam berwirausaha, tanpa memahami bahwa keberhasilan membutuhkan waktu
dan usaha yang konsisten.
Pro:
1. Meningkatkan Kesadaran: Media sosial dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang
pentingnya berwirausaha. Dengan melihat contoh-contoh sukses dari pengusaha muda di
media sosial, mahasiswa dapat terinspirasi untuk memulai usaha mereka sendiri.
2. Mempermudah Akses Informasi: Media sosial dapat mempermudah mahasiswa untuk
mengakses informasi terkait wirausaha. Mahasiswa dapat mengikuti akun-akun wirausaha
di media sosial dan mendapatkan informasi terbaru tentang peluang usaha dan strategi
bisnis.
3. Meningkatkan Keterampilan: Media sosial dapat membantu mahasiswa untuk
meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan dalam berwirausaha, seperti pemasaran,
manajemen, dan kreativitas. Mahasiswa dapat belajar dari pengalaman dan pengetahuan
pengusaha sukses yang dibagikan di media sosial.

Kontra:
1. Mengalihkan Perhatian: Media sosial dapat mengalihkan perhatian mahasiswa dari tugas-
tugas akademik dan kegiatan lain yang lebih penting. Mahasiswa dapat terlalu fokus pada
konten media sosial yang tidak relevan dengan tujuan akademik dan karir mereka.
2. Menimbulkan Kecemasan: Media sosial dapat menimbulkan kecemasan dan tekanan pada
mahasiswa untuk memulai usaha mereka sendiri. Mahasiswa dapat merasa tertekan untuk
mencapai kesuksesan seperti pengusaha muda yang mereka lihat di media sosial.
3. Tidak Menjamin Kesuksesan: Media sosial dapat memberikan gambaran yang tidak realistis
tentang dunia wirausaha. Mahasiswa dapat terlalu optimis dan menganggap bahwa
memulai usaha adalah jalan cepat untuk sukses. Namun, kenyataannya, memulai usaha
memerlukan kerja keras, ketekunan, dan risiko yang besar.
8) Produk umkm harus gantikan produk pro Israel yang diboikot
PEMBAHASAN:
PRO:
1. Dukungan terhadap Keadilan dan Solidaritas:
 Menggantikan produk pro Israel dengan produk UMKM dapat dianggap sebagai
tindakan dukungan terhadap keadilan dan solidaritas dengan masyarakat Palestina.
Hal ini dapat menjadi ekspresi moral dan politik dari konsumen dan bisnis UMKM.
2. Pendorong Perubahan:
 Tindakan ini dapat menjadi pendorong untuk perubahan perilaku bisnis dan politik,
mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan dampak sosial dan politik dari
asosiasi mereka, serta mempromosikan perdamaian dan keadilan di tingkat
internasional.
3. Penguatan Ekonomi Lokal:
 Menggantikan produk pro Israel dengan produk UMKM dapat memperkuat ekonomi
lokal, memberikan dukungan langsung kepada pengusaha dan produsen lokal, serta
meningkatkan daya saing UMKM di pasar nasional dan internasional.
4. Pengaruh Publik dan Pembentukan Opini:
 Tindakan ini dapat menciptakan pengaruh publik yang besar dan membentuk opini,
mendorong perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam menjaga reputasi mereka
dan mempertimbangkan dampak sosial dan politik dari kebijakan bisnis mereka.

KONTRA:
1. Potensi Kerugian Ekonomi:
 Penggantian produk pro Israel dengan produk UMKM dapat mengakibatkan
kerugian ekonomi bagi perusahaan dan pekerja yang terlibat dalam produksi dan
distribusi produk tersebut. Ini dapat berdampak pada lapangan kerja dan
pendapatan.
2. Tidak Adil untuk Bisnis Non-Politis:
 Beberapa perusahaan mungkin tidak terlibat dalam kebijakan politik dan konflik,
namun tetap menjadi target boikot karena asosiasi geografis atau bisnis yang tidak
mereka pilih. Hal ini dianggap tidak adil.
3. Kurangnya Dampak Nyata:
 Boikot produk pro Israel dan penggantian dengan produk UMKM mungkin memiliki
dampak simbolis, tetapi tidak secara signifikan memengaruhi kebijakan pemerintah
atau merubah dinamika konflik di Timur Tengah.
4. Pentingnya Netralitas Bisnis:
 Beberapa orang berpendapat bahwa bisnis harus tetap netral dalam konflik politik
dan fokus pada tujuan ekonomi, bukan ikut campur dalam isu-isu politik
internasional.

9) Pandemi Covid-19 meningkatkan eksistensi market place online.


PEMBAHASAN:
PRO:
1. Peningkatan Permintaan dan Penggunaan:
 Pandemi COVID-19 telah menyebabkan peningkatan permintaan dan penggunaan
marketplace online karena konsumen beralih ke belanja online untuk mengurangi
risiko penularan virus.
2. Peluang Bisnis dan Pertumbuhan Ekonomi:
 Marketplace online memberikan peluang bagi bisnis untuk tetap beroperasi selama
lockdown dan pembatasan sosial. Ini mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah
situasi sulit.
3. Kemudahan Akses dan Penggunaan:
 Marketplace online menawarkan kemudahan akses dan penggunaan. Konsumen
dapat menjelajahi dan membeli produk dari kenyamanan rumah mereka tanpa
harus keluar, menjadikannya pilihan yang lebih aman selama pandemi.
4. Diversifikasi Bisnis:
 Bisnis tradisional yang terdampak pandemi dapat diversifikasi ke platform online,
menciptakan peluang baru dan meningkatkan daya tahan bisnis dalam menghadapi
situasi krisis.

KONTRA:
1. Ketidaksetaraan Akses:
 Tidak semua orang memiliki akses yang setara terhadap teknologi dan internet.
Pandemi dapat meningkatkan kesenjangan digital, sehingga tidak semua orang
dapat memanfaatkan marketplace online.
2. Risiko Keamanan dan Privasi:
 Penggunaan marketplace online meningkatkan risiko keamanan dan privasi,
termasuk potensi pencurian data dan penipuan online. Ini menjadi perhatian utama
bagi konsumen yang lebih tua atau kurang terbiasa dengan teknologi.
3. Dampak Terhadap Bisnis Konvensional:
 Pertumbuhan marketplace online dapat merugikan bisnis konvensional dan toko
lokal yang tidak dapat bersaing dengan skala dan efisiensi besar marketplace.
4. Ketergantungan pada Teknologi:
 Ketergantungan pada marketplace online dapat menciptakan ketergantungan pada
teknologi yang berisiko, terutama jika terjadi gangguan sistem atau serangan siber.

Anda mungkin juga menyukai