NIM : 01012212013
UTS mata kuliah Cyberpreneurship
Contoh Cyberpreneurship:
-Buka Lapak
-Shopee
-Tokopedia
-Instagram
-TikTok Shop
e-business : akan jauh lebih kompleks yang bisa mengarah pada setiap
bagian
6. Kelebihan E-business
1) Berpikir kreatif
Berpikir out of the box atau melihat sesuatu secara berbeda, mencari sesuatu
hal yang kreatif untuk bisnisnya supaya unik dan tidak sama dengan yang
lain.
2) Manajemen waktu
Entrepreneur yang tidak mampu memanfaatkan waktu dengan baik
kemungkinan besar akan gagal dalam bisnisnya. Entrepreneur harus
menentukan deadline pelaksanaan, merancang prioritas, serta mengatur
waktu dengan cermatt. Salah perhitungan sedikit saja bisa berakibat fatal
terhadap keberlangsungan bisnis.
3) Komunikasi yang efektif
Enterpreneur mengetahui teknik public speaking yang baik, juga cara
bernegosiasi. Hal tersebut sangat penting sehingga kedepannya seorang
pengusaha pandai dalam berkomunikasi dengan investor, pelanggan, hingga
ke karyawan. Dengan kemampuan komunikasi yang efektif, entrepreneur
dapat memperkenalkan model bisnisnya ke semua orang, terutama kepada
investor dan stakeholder dalam mencari modal.
4) Berpikir strategis
pengusaha harus pandai dalam mengatur strategi bisnisnya dalam setiap
proses menentukan peluang, mengambil keputusan serta untuk meminimalisir
risiko yang dihadapi.
1) Keuangan
Seorang entrepreneur akan selalu membutuhkan keuangan dan pendanaan
yang stabil dari investor untuk memulai proses dan mengambil langkah
pertama menuju perjalanan kewirausahaan. Dan mendapatkan investasi atau
pendanaan keuangan yang sehat dapat menjadi salah satu Hambatan
terbesar untuk Kewirausahaan karena banyak bank, investor swasta, investor
malaikat, dan organisasi merasa cukup sulit untuk percaya pada ide awal
karena risiko kegagalan dan kerugian. uang mereka.
Kurangnya perencanaan dan strategi yang tepat adalah salah satu Hambatan
paling umum untuk Kewirausahaan.
Tidak mudah bagi pengusaha untuk memasuki pasar baru karena cukup
banyak aturan dan regulasi yang diberlakukan oleh otoritas pemerintah.
Ditambah ada berbagai undang-undang dan kepatuhan yang harus dipatuhi
seperti perpajakan, peraturan lingkungan, lisensi, hak milik, dan lebih dari
sekadar bertindak sebagai hambatan. Beberapa negara memiliki banyak
pejabat korup yang menjadi penghalang bagi pengusaha baru dan merek
baru untuk memulai atau memperluas bisnis mereka di pasar baru. Dan jika
merek tersebut berencana untuk memperluas operasi bisnisnya di salah satu
negara asing, itu menjadi lebih sulit.
Meskipun ada banyak talent pool di pasar dengan calon wirausahawan yang
sibuk dengan ide-idenya, tetapi peluang yang diberikan kepada mereka
semakin sedikit. Alasan seperti nepotisme dan korupsi bertindak sebagai
Hambatan Kewirausahaan dengan tidak banyak peluang vital dan
menggiurkan.
7) Kurangnya kapasitas
Bahkan jika ada peluang yang diberikan kepada calon wirausahawan, ada
kekurangan kapasitas di antara mereka untuk menerima peluang dengan
tangan terbuka. Penyebabnya bisa bermacam-macam, antara lain kurangnya
pengetahuan, pendidikan, kemauan, pengetahuan strategis, dan kendala
budaya; tetapi faktor motivasi dan semangat hilang. Untuk memulai usaha
bisnis baru di tengah semua risiko dan masalah terkait pasar, diperlukan
banyak kerja keras, semangat, dan kapasitas tinggi untuk menangani semua
itu.
1) Tahap inovasi
Proses kewirausahaan yang pertama adalah munculnya inovasi. Beberapa
faktor personal yang mendorong munculnya inovasi adalah keinginan
berprestasi, munculnya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor
pendidikan, serta pengalaman. Sementara faktor pendorong inovasi yang
datang dari lingkungan sekitar adalah peluang, pengalaman, dan kreativitas.
2) Tahap pemicu
Faktor ini juga bisa datang dari dalam diri maupun sosial. faktor personal
yang memicu seseorang berwirausaha, yakni: Ketidakpuasan terhadap
pekerjaan yang dijalaninya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau tidak
memiliki pekerjaan lain Dorongan faktor usia Keberanian menanggung risiko
Komitmen atau minat yang tinggi terhadap wirausaha.
Sementara faktor sosial datang dari hubungan atau relasi individu dengan
orang lain, serta dorongan orang terdekat untuk membuka usaha.
3) Tahap pelaksanaan
4) Tahap pertumbuhan