Anda di halaman 1dari 7

Nama : Puspa Puspita

NIM : 01012212013
UTS mata kuliah Cyberpreneurship

1. Cyberpreneurship adalah bidang yang dilakukan oleh cyberpreneur.


Cyberpreneurship berasal dari kata “cyber” dan “entrepreneurship”, yang
berarti kewirausahaan di dunia siber. Cyberpreneurship adalah suatu langkah
atau cara untuk mempromosikan suatu barang atau jasa melalui teknologi
internet. Dalam hal ini, usaha dan bisnis yang dipromosikan menggunakan
brosur elektronik yang dikenal dengan homepage pada internet.

Contoh Cyberpreneurship:
-Buka Lapak
-Shopee
-Tokopedia
-Instagram
-TikTok Shop

2. menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan


tersebut ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.

3. Strategi pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran sebagai berikut :

1) ICT sebagai Alat Bantu (Media) Pembelajaran

Perkembangan terkini adalah pemanfaatan ICT secara terpadu di dalam


pembelajaran yang memadukan berbagai keterampilan dan fungsi ICT di
dalam proses belajar mengajar. Penggunaan ICT sebagai media
pembelajaran dapat berbentuk file slide Power Point, gambar, animasi,
video, audio, program CAI (computer aided instruction), program simulasi,
dan lain-lain. mensimulasikan proses yang sulit dilakukan secara manual

2) ICT sebagai Sarana/Tempat Belajar

Kemajuan dunia ICT (khususnya Internet) telah memberikan kemungkinan


membuat kelas maya (virtual class) dalam bentuk e-learning, di mana
seorang dosen/guru dapat mengelola proses pembelajaran dan
(maha)siswa dapat melakukan aktivitas belajar sebagaimana yang
dilakukan di dalam kelas. Dengan e-leraning, akativitas belajar seperti
membaca materi pembelajaran, mengerjakan soal-soal dan tugas,
berdiskusi dengan sesama teman maupun dosen/guru, melakukan
ekperimen semua dalam bentuk simulasi,dan lain-lain

3) ICT sebagai Sumber Belajar


Dengan tersedianya sumber-sumber informasi yang sangat melimpah di
Internet, untuk mempermudah pencarian informasi tertentu yang
diiinginkan, seseorang dapat menggunakan fasilitas mesin pencari (search
engine). Salah satu mesin pencari yang sangat populer sekarang adalah
Google (www.google.com).

4) ICT sebagai Sarana Peningkatan Profesionalisme

Perkembangan ICT yang ada dewasa ini juga memberikan kemudahan


bagi para dosen dan guru untuk meningkatkan profesionalisme. Selain
dengan meningkatkan keterampilannya dalam menggunakan ICT dan
memanfaatkanya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas
pembelajaran, para dosen dan guru juga dapat meningkatkan wawasan
dan
pengetahuannya, baik pengetahuan bidang ilmunya yang up todate
pengetahuan tentang teori-teori belajar dan metode pembelajaran terbaru,
hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmunya maupun penelitian pendidikan
oleh peneliti lain. Selain itu, dengan memanfaatkan ICT para dosen dan
guru dapat berkomunikasi dengan sejawat maupun pakar untuk berdiskusi
tentang permasalahan-permasalahan pembelajaran yang dihadapinya.
Bahkan, melalui komunikasi semacam ini tidak tertutup kemungkinan
terjalin kerja sama lebih lanjut dalam bentuk penelitian bersama, misalnya
atau mengundang pakar yang bersagkutan untuk menjadi pembicara
dalam seminar atau workshop.

4. Saat ini seiring berkembanganya teknologi, banyak juga kejadian kejahatan


yang terjadi di e-commerce. Menurut saya e-commerce cukup aman
dibandingkan dengan transaksi biasa. Karena jika kita menggunakan e-
commerce ada pihak ke-3 yang menjamin barang yang kita beli dan uang
yang kita bayarkan. Ketika kita membayar maka uang kita masuk terlebih
dahulu kepada pihak ke-3. Jika barang sudah sesuai maka uang tersebut
dibayarkan ke penjual. Namun jika tidak sesuai maka uang itu akan ditahan
dan kitab isa mengajukan pengembalian dana/penukaran barang. Hal
tersebut menurut syaa aman, namun disamping itu kita harus tetap berhati
hati. Terutama penjahat yang mengatasnamakan e-commerce yang terinstal
di hp kita.

5. Perbedaan E-Commerce dan E-Bussiness

1) E-business : mempunyai daya jangkau yang lebih luas daripada


ecommerce, seperti modal, SDM, dan berbagai pemasaran produk hingga
jasa setiap resiko yang kemungkinan akan ada di dalamnya setelah
pembelian barang maupun jasa.

e-commerce : hanya sebatas pada berbagai proses penjualan dan


pembelian produk barang atau jasa dengan memanfaatkan jaringan
internet pada wadah atau situs web saja.
2) E-commerce : hanya melakukan kegiatannya yang terbatas pada media
kegiatan jual-beli online saja
e-business : lebih pada edukasi dan juga menjaga para konsumennya
untuk lebih paham tentang manfaat pada suatu produk atau jasa yang
diperoleh dari kegiatan transaksi online.

3) E-commerce : hanyalah sub-bagian kecil dari e-business saja,

E-business : suatu sistem yang sudah sangat lengkap yang didalamnya


terdiri dari banyak bagian untuk membantu operasional bisnis dengan
memanfaatkan perangkat elektronik dan juga internet.

4) E-commerce : hanya membutuhkan sistem pemasaran, yang mencakup


spesifikasi dan analisa penjualan saja.

e-business : akan jauh lebih kompleks yang bisa mengarah pada setiap
bagian

6. Kelebihan E-business

 Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan


dan tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

 Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

 Menurunkan biaya operasional (operating cost).

 Melebarkan jangkauan (global reach).

 Meningkatkan customer loyality.

 Memperpendek waktu produksi.

 Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)

7. Yang harus dimiliki oleh entrepreneur

1) Berpikir kreatif
Berpikir out of the box atau melihat sesuatu secara berbeda, mencari sesuatu
hal yang kreatif untuk bisnisnya supaya unik dan tidak sama dengan yang
lain.

2) Manajemen waktu
Entrepreneur yang tidak mampu memanfaatkan waktu dengan baik
kemungkinan besar akan gagal dalam bisnisnya. Entrepreneur harus
menentukan deadline pelaksanaan, merancang prioritas, serta mengatur
waktu dengan cermatt. Salah perhitungan sedikit saja bisa berakibat fatal
terhadap keberlangsungan bisnis.
3) Komunikasi yang efektif
Enterpreneur mengetahui teknik public speaking yang baik, juga cara
bernegosiasi. Hal tersebut sangat penting sehingga kedepannya seorang
pengusaha pandai dalam berkomunikasi dengan investor, pelanggan, hingga
ke karyawan. Dengan kemampuan komunikasi yang efektif, entrepreneur
dapat memperkenalkan model bisnisnya ke semua orang, terutama kepada
investor dan stakeholder dalam mencari modal.

4) Berpikir strategis
pengusaha harus pandai dalam mengatur strategi bisnisnya dalam setiap
proses menentukan peluang, mengambil keputusan serta untuk meminimalisir
risiko yang dihadapi.

8. Penghambat seorang entrepreneur :

1) Keuangan
Seorang entrepreneur akan selalu membutuhkan keuangan dan pendanaan
yang stabil dari investor untuk memulai proses dan mengambil langkah
pertama menuju perjalanan kewirausahaan. Dan mendapatkan investasi atau
pendanaan keuangan yang sehat dapat menjadi salah satu Hambatan
terbesar untuk Kewirausahaan karena banyak bank, investor swasta, investor
malaikat, dan organisasi merasa cukup sulit untuk percaya pada ide awal
karena risiko kegagalan dan kerugian. uang mereka.

2) Takut tidak sukses


Jika rasa takut dikaitkan dengan risiko dan taruhan yang diambil dalam arus
bisnis dan kewirausahaan, tingkat ketakutan akan meningkat..

3) Tidak ada rencana strategis

Kurangnya perencanaan dan strategi yang tepat adalah salah satu Hambatan
paling umum untuk Kewirausahaan.

4) Masalah sumber daya manusia

Pengusaha tidak dapat menangani dan menjalankan bisnis sendirian.


Karyawan dengan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan
diperlukan untuk efisiensi proses bisnis dan tingkat produktivitas yang tinggi.

5) Aturan dan regulasi pasar yang ketat

Tidak mudah bagi pengusaha untuk memasuki pasar baru karena cukup
banyak aturan dan regulasi yang diberlakukan oleh otoritas pemerintah.
Ditambah ada berbagai undang-undang dan kepatuhan yang harus dipatuhi
seperti perpajakan, peraturan lingkungan, lisensi, hak milik, dan lebih dari
sekadar bertindak sebagai hambatan. Beberapa negara memiliki banyak
pejabat korup yang menjadi penghalang bagi pengusaha baru dan merek
baru untuk memulai atau memperluas bisnis mereka di pasar baru. Dan jika
merek tersebut berencana untuk memperluas operasi bisnisnya di salah satu
negara asing, itu menjadi lebih sulit.

6) Lebih sedikit peluang

Meskipun ada banyak talent pool di pasar dengan calon wirausahawan yang
sibuk dengan ide-idenya, tetapi peluang yang diberikan kepada mereka
semakin sedikit. Alasan seperti nepotisme dan korupsi bertindak sebagai
Hambatan Kewirausahaan dengan tidak banyak peluang vital dan
menggiurkan.

7) Kurangnya kapasitas

Bahkan jika ada peluang yang diberikan kepada calon wirausahawan, ada
kekurangan kapasitas di antara mereka untuk menerima peluang dengan
tangan terbuka. Penyebabnya bisa bermacam-macam, antara lain kurangnya
pengetahuan, pendidikan, kemauan, pengetahuan strategis, dan kendala
budaya; tetapi faktor motivasi dan semangat hilang. Untuk memulai usaha
bisnis baru di tengah semua risiko dan masalah terkait pasar, diperlukan
banyak kerja keras, semangat, dan kapasitas tinggi untuk menangani semua
itu.

8) Lebih sedikit pengalaman pasar

Para ahli selalu menyebutkan bahwa seseorang tidak boleh terburu-buru


dalam mendirikan bisnis. Sangat perlu untuk mendapatkan pengalaman kerja
yang relatif banyak dengan bekerja di domain industri atau sektor pilihan dan
sesuai dengan tingkat pendidikan. Ini juga membantu mempertajam keahlian
yang dibutuhkan dan menemukan landasan dalam grafik karier. Setelah
orang tersebut siap untuk mengambil risiko dan memiliki eksposur pasar yang
relatif besar, dia siap untuk terjun ke dunia wirausaha.

9) Kurangnya kapasitas pengambilan risiko

Selalu dikatakan bahwa pengusaha tidak pernah berlayar di perairan yang


aman dan tidak pernah terbatas pada zona nyaman mereka. Kurangnya
kapasitas pengambilan risiko adalah pola pikir dan perspektif psikologis
terhadap bisnis dan bertindak sebagai salah satu Hambatan utama untuk
Kewirausahaan. Pengusaha pemula harus memiliki pendekatan terstruktur
dan terorganisir terhadap berbagai elemen bisnis dan harus mengambil risiko
daripada menghindarinya.

10) Pelatihan yang tidak memadai

Tanpa pendidikan, pengembangan , pelatihan, keterampilan kewirausahaan ,


dan pengetahuan teknis yang tepat, menjadi Hambatan untuk
Kewirausahaan. Memiliki latar belakang pendidikan yang kuat saja tidak
cukup untuk mengejar bisnis karena membutuhkan pengetahuan praktis juga
untuk tetap relevan di tengah berbagai siklus pasar. Dan banyak pengusaha
kekurangan pengetahuan praktis.
9. Proses Kreatif Entrepreneur

1) Tahap inovasi
Proses kewirausahaan yang pertama adalah munculnya inovasi. Beberapa
faktor personal yang mendorong munculnya inovasi adalah keinginan
berprestasi, munculnya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor
pendidikan, serta pengalaman. Sementara faktor pendorong inovasi yang
datang dari lingkungan sekitar adalah peluang, pengalaman, dan kreativitas.

2) Tahap pemicu

Faktor ini juga bisa datang dari dalam diri maupun sosial. faktor personal
yang memicu seseorang berwirausaha, yakni: Ketidakpuasan terhadap
pekerjaan yang dijalaninya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau tidak
memiliki pekerjaan lain Dorongan faktor usia Keberanian menanggung risiko
Komitmen atau minat yang tinggi terhadap wirausaha.

Sementara faktor sosial datang dari hubungan atau relasi individu dengan
orang lain, serta dorongan orang terdekat untuk membuka usaha.

3) Tahap pelaksanaan

Adalah tahapan di mana seseorang mulai mencoba membuka usaha. Faktor


personal yang mendorong tahapan ini, yaitu: Kesiapan mental Adanya
manajer pelaksana sebagai pembantu utama Komitmen tinggi terhadap bisnis
Adanya visi dan pandangan yang jauh ke depan, guna mencapai
keberhasilan.

4) Tahap pertumbuhan

Setelah mencoba berwirausaha, perlahan tapi pasti, usaha tersebut akan


mulai bertumbuh dan berkembang. Tahapan ini didukung dua faktor, yakni
organisasi juga lingkungan.
Faktor pendorong yang muncul dari organisasi adalah:
 Kekompakan tim Strategi yang mantap
 Munculnya struktur dan budaya organisasi
 Adanya produk yang dibanggakan.
Sementara faktor pendorong yang muncul dari lingkungan, yakni:
 Unsur persaingan yang cukup menguntungkan
 Adanya konsumen dan pemasok barang yang kontinu
 Munculnya bantuan dari investor atau bank
 Adanya sumber yang tersedia dan bisa dimanfaatkan
 Kebijaksanaan pemerintah yang menunjang tumbuhnya peraturan
tertentu.

10. 4 Tingkat sensitivitas pelanggan


1) Level 1: Kesadaran Pelanggan. Sikap yang Berlaku: "Ada seorang
pelanggan di luar sana" Manajer dan karyawan tahu sedikit tentang
pelanggan mereka dan melihat mereka hanya dalam istilah yang paling
umum. Tidak ada yang benar-benar memahami manfaat dari hubungan
pelanggan yang dekat.
2) Level 2: Sensitivitas Pelanggan. Sebuah dinding berdiri antara perusahaan
dan pelanggannya. Karyawan tahu sedikit tentang pelanggan mereka tetapi
tidak berbagi informasi dengan orang lain di perusahaan. Perusahaan tidak
meminta umpan balik dari pelanggan.
3) Level 3:. Jajaran Pelanggan . Manajer dan karyawan memahami peran
sentral pelanggan dalam bisnis. Mereka menghabiskan banyak waktu
berbicara tentang dan dengan pelanggan, dan mereka mencari umpan balik
melalui survei, fokus kelompok , kunjungan pelanggan, dan teknik lainnya.
4) Level 4: Kemitraan Pelanggan. Perusahaan telah memeluk sikap layanan
pelanggan sebagai bagian yang mencakup segala budayanya.. Pelanggan
adalah bagian dari semua keputusan. Pegawai di seluruh perusahaan secara
rutin menggunakan laporan penggalian data untuk mengidentifikasi
pelanggan terbaik dan untuk melayani mereka lebih baik. Fokusnya adalah
pada membangun hubungan yang langgeng dengan pelanggan
perusahaan terbaik.

Anda mungkin juga menyukai