PENDAHULUAN
A. KARAKTERISTIK
1
di smk bam menjadi alumni yang bisa memberikan contoh yang baik dalam dunia
kerja di masyarakat,.Upaya yang dilakukan oleh SMK Bina Insan Bina
Mandiri untuk mempertahankan keunggulan dan meminimalisasi
ancaman di atas maka sekolah mengadakan kerja sama dengan
DUDIKA dalam bentuk diantaranya penyelarasan kurikulum, magang
peserta didik, guru tamu, uji sertifikasi kompetensi peserta didik dan
guru dan penyerapan alumni di dunia kerja. Sebagai salah satu wujud
penerapan standardisasi DUDIKA maka sekolah menyelaraskan
kurikulum dengan standar yang ada di industri.
Kurikulum yang diterapkan pada masa Pandemi Covid-19 dengan
konsep blended, yaitu kombinasi daring dan tatap muka. Dalam kondisi
apa pun kurikulum tetap digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna
dan berdampak pada peserta didik.
Pengalaman belajar tetap harus terprogram dan berpusat pada
peserta didik walaupun posisi peserta didik berada di rumah, di bawah
pengawasan guru mapel yang bersangkutan, wali kelas serta guru BP/BK
dapat memantau melalui presensi on line dan keaktifan peserta didik
pada saat PJJ secara mandiri di rumah.
Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, guru
dan DUDIKA. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang
dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas,
pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis
Project Based Learning agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam
menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu
pengalaman belajar langsung di DUDIKA untuk membangun kebiasan
kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi konsentrasi dan
kemampuan awal peserta didik.
2
B. VISI, MISI DAN TUJUAN SMK BINA INSAN MANDIRI
a. VISI
b. “membangun pendidikan kejuruan yang berakhlaq mandiri, terampil, cerdas, dan mampu
menghadapi tantangan dunia usaha di era globalisasi”.
c. MISI
Misi yang di terapkan di SMK BINA INSAN MANDIRI adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan tamatan yang menguasai iptek dan imtaq.
b) Menyiapkan tamatan yang siap masuk dunia kerja dan dunia industri (DUDI).
c) Menyiapkan tamatan yang cerdas, jujur, dan bermoral.
d) Mewujudkan layanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah dan masyarakat
secara optimal dalam menunjang program pemerintah dalam pelaksanaan otonomi
daerah.
d. TUJUAN
3
C. TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN
Melihat latar belakang dari peserta didik yang beragam, ada yang orangtuanya berlatarbelakang
sebagai petani konvensional, berdagang dan yang menjadi karyawan. Sehingga dengan
keragaman tersebut maka peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, penerapan
teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi.
4
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis secara Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami proses
menyeluruh di bidang bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis tanaman agribisnis tanaman, antara lain penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai pasok (Supply Chain),
logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami
produksi dan isu-isu global perkembangan proses produksi tanaman secara
terkait dengan agribisnis dan konvensional sampai modern, pertanian perkotaan (urban
industri tanaman farming), alat dan mesin pertanian dari yang konvensional
sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan
isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi
dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
dan pekerjaan/profesi di profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan
bidang agribisnis tanaman usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka
menumbuhkan jiwa wirausaha, serta peluang usaha dan
peluang bekerja di bidang agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses produksi Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
tanaman pembiakan tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan
tanaman, panen dan penanganan pasca panen, pengemasan,
dan distribusi produk hasil panen.
Faktor-faktor yang Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
berpengaruh terhadap proses faktor-faktor yang berpengaruh kepada proses produksi
produksi tanaman tanaman: faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern.
Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami penerapan
proses produksi tanaman dan pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya alam
pendukung, sumber daya manusia, produksi tanaman
berkelanjutan, limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce,
5
Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan Recycle),
kelembagaan pada rantai produksi dan pasar, serta
pelestarian kearifan lokal.
6
BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. INTRAKURIKULER
1. Struktur Kurikulum
c.
B. KELOMPOK KEJURUAN:
9
2. Capaian Pembelajaran
A. IDENTITAS
Nama Dokumen : Alur Tujuan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman
Fase :E
Kelas : X (Sepuluh)
Penyusun : Team ATPH Smk Bina Insan Mandiri
B. RASIONAL
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang mendasari penguasaan agribisnis tanaman, yaitu kesatuan kegiatan
usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan mata rantai produksi, pengelolaan,
dan pemasaran hasil produksi tanaman. Mata pelajaran ini, menjadi landasan bagi
peserta didik untuk mendalami agribisnis tanaman secara utuh pada konsentrasi
produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan untuk konsumsi, dan benih
(perbenihan). Tanaman merupakan komponen utama dalam ekosistem, sehingga
penting dipelajari guna menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan dalam
menghadapi perubahan iklim global.
Fungsi mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman untuk menumbuh-
kembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam melakukan proses agribisnis
tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda
dan atau bekerja di industri produksi tanaman, setelah belajar pada program keahlian
Agribisnis Tanaman. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan
untuk mengembangkan kompetensi produksi tanaman pada pembelajaran
konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII.
Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai
pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang
dapat digunakan antara lain project- based learning, teaching factory, discovery-
10
based learning, problem- based learning, inquiry-based learning, atau model
lainnya serta metode yang relevan.
Mata pelajaran dasar-dasar agribisnis tanaman berkontribusi dalam membangun
kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis
tanaman dengan memegang teguh iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
komunikatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dan
lingkungan.
C. TUJUAN
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk membekali peserta
didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (hard skill dan soft skill)
meliputi:
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman;
2. Memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu- isu global terkait dengan
ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan dalam rangka pelestarian
ekosistem;
3. Memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di bidang
agribisnis tanaman;
4. Memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas, taat
prosedur, dan presisi dengan menerapkan K3; dan
5. Memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan produksi
tanaman.
D. KARAKTERISTIK
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berfokus pada
kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus pertanian
dengan menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri produksi tanaman
sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, penerapan
teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman meliputi elemen sebagai
berikut:
11
No Elemen Deskripsi
1. Proses bisnis secara Meliputi pemahaman proses bisnis secara
menyeluruh di bidang menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis tanaman agribisnis tanaman, antara lain penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok
(Supply Chain), logistik, proses produksi,
penggunaan dan perawatan peralatan di bidang
agribisnis tanaman, serta pengelolaan sumber
daya manusia dengan memperhatikan potensi
dan kearifan lokal.
2. Perkembangan teknologi Meliputi pemahaman tentang perkembangan
produksi dan isu-isu global proses produksi tanaman secara konvensional
terkait dengan agribisnis sampai modern, pertanian perkotaan (urban
dan industri tanaman farming), alat dan mesin pertanian dari yang
konvensional sampai yang otomatis dan berbasis
IOT, smart farming dan isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan global,
regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan
bioteknologi dalam pertanian.
3. Agripreneur, peluang usaha Meliputi pemahaman tentang profil agripreneur
dan pekerjaan/profesi di yang mampu membaca peluang pasar dan usaha,
bidang agribisnis tanaman profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka
menumbuhkan jiwa wirausaha, serta peluang
usaha dan peluang bekerja di bidang agribisnis
tanaman.
4. Teknis dasar proses produksi Meliputi pemahaman tentang pembiakan tanaman,
tanaman persiapan tanam, pemeliharaan tanaman, panen
dan penanganan pasca panen, pengemasan, dan
distribusi produk hasil panen.
5. Faktor-faktor yang Meliputi pemahaman tentang faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap berpengaruh kepada proses produksi tanaman:
proses produksi tanaman faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
6. Pembiakan tanaman Meliputi pemahaman tentang pembiakan tanaman
secara generatif dan vegetatif, baik konvensional
12
maupun modern.
7. Pengelolaan menyeluruh Meliputi pemahaman tentang penerapan dan
proses produksi tanaman pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya
alam pendukung, sumber daya manusia, produksi
tanaman berkelanjutan, limbah dengan prinsip
8R (Rethink, Reduce, Reuse, Refurbish, Repair,
Repurpose, dan Recycle), kelembagaan pada
rantai produksi dan pasar, serta pelestarian
kearifan lokal.
E. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai
agribisnis tanaman sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek hard skills peserta
didik akan mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman sebagai berikut.
13
pangan global, regional dan lokal, sustainable
farming (pertanian berkelanjutan), serta
penerapan bioteknologi dalam pertanian.
3. Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E, peserta didik dapat
dan pekerjaan/profesi di menjelaskan tentang profil agripreneur yang
bidang agribisnis tanaman mampu membaca peluang pasar dan usaha,
profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam
rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, serta
peluang usaha dan peluang bekerja di bidang
agribisnis tanaman.
4. Teknis dasar proses Pada akhir fase E, peserta didik dapat
produksi tanaman menjelaskan tentang pembiakan tanaman,
persiapan tanam, pemeliharaan tanaman, panen
dan penanganan pasca panen, pengemasan, dan
distribusi produk hasil panen.
5. Faktor-faktor yang Pada akhir fase E, peserta didik dapat
berpengaruh terhadap proses menjelaskan tentang faktor-faktor yang
produksi tanaman berpengaruh kepada proses produksi tanaman:
faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
6. Pembiakan tanaman Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menjelaskan tentang pembiakan tanaman secara
generatif dan vegetatif, baik konvensional
maupun modern.
7. Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
proses produksi tanaman penerapan dan pengelolaan K3, pengelolaan
lahan, sumber daya alam pendukung, sumber
daya manusia, produksi tanaman berkelanjutan,
limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce,
Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan
Recycle), kelembagaan pada rantai produksi dan
pasar, serta pelestarian kearifan lokal.
3. Konsentrasi Keahlian
14
B. KO KURIKULER
NO KEGIATAN WAKTU
Suara demokrasi
1. Merancang alur pemilihan pengurus
OSIS sekolah
1 Thema 2. Merancang rencana kerja pengurus
sekolah 23 – 30 September
3. Merencanakan program pengayaan 2022
dan kaderisasi
Dimensi
Fokus Menunjukan karakter toleransi dan
mengutamakan keberagaman
Bangunlah jiwa dan raga
1. Berkoordinasi dengan OSIS dalam
2 Thema bentuk kepanitiaan acara 17 Agustus
2. Merancang rundown acara 17 agustus 16 – 18 Agustus 2022
3. Merencanakan pengayaan dana
Dimensi
Fokus Membangun kesadaran dan sikap untuk
membentuk jiwa nasionalisme yang kuat
3 Thema Menggalai potensi sekolah melalui Desember 2022
Wirausaha Muda
Fokus Menggali , Mengembangkan potensi potensi
siswa
15
Profil Pelajar Pancasila
16
Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama Projek
Penguatan Pelajar Pancasila. Strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4
(empat) tahap :
1. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang
disampaikan.
2. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan
dan keadaan sekitar.
3. Memfasilitasi peserta didik untuk mengimplementasikan pada proses
pembelajaran.
4. Memotivasi peserta didik pada pelaksanaan implementasi Projek Profil
Pelajar Pancasila.
Projek ini akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu berbasis
kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat dan
dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuler.
Projek Penguatan Pelajar Pancasila
18
aman.
4 Mandiri Peserta didik Seluruh peserta Peserta didik
mampu didik mengikuti berperan aktif
menempatkan Pendidikan dalam kegiatan
diri dalam Karakter Bangsa kemasyarakata
situasi apapun. di awal tahun n.
Bertanggung dan kemah yang Menjadi
jawab terhadap diselenggarakan anggota
tugas ekstrakurikuler karang taruna
individunya di Pramuka di akhir
kelas. tahun pelajaran
5 Bernalar kritis Peserta didik Setiap kelas Setiap peserta
mampu mampu didik mampu
menyaring melakukan mengetahui
dan
Profil Pelajar Berbasis Budaya Berbasis
No Berbasis Kelas
Pancasila Sekolah Masyarak
at
informasi, analisis terhadap menganalisis
menganalisis berita- berita kebenaran
dan yang viral dan sebuah berita
menentukan menghasilkan yang beredar
kelayakan cara menarik di
sebuah kesimpulan yang masyarakat.
informasi praktis dalam Peserta didik
sebelum menentukan mampu
membagikan kebenaran suatu memilih
kepada orang berita. kegiatan yang
lain. Peserta didik positif dan
Peserta didik mampu bermanfaat di
mampu mengolah masyarakat.
mengikuti informasi yang
perkembangan diperoleh dari
industri. industri pada
saat PKL.
6 Kreatif Menyusun Mengadakan Mengikuti
cerita inspiratif lomba lomba
19
tentang memperingati memperingati
kegiatan hari besar hari besar
pembelajaran. nasional dan nasional dan
Hasilnya keagamaan. keagamaan.
diserahkan Merancang dan Merancang
kepada guru melaksanakan dan
mapel. kegiatan yang melaksanakan
Mampu kreatif pada saat kegiatan yang
menciptakan gelar karya, kreatif pada
produk baru wasana warsa, saat peringatan
yang bisa dan class HUT RI, hari
diterima oleh meeting. besar agama.
konumen.
1. Penjajakan DUDIKA
4. Pembekalan
a. Penilaian di DUDIKA
DAYA
N NAMA ALAMAT NAMA TAMPUNG KETERANGAN
O DUDIKA DUDIKA PIMPINAN DUDIKA
BALAI Jl. 20
1 PENYULUHAN Bojong Asep Juanda S.P Lahan Pertanian
PERTANIAN Kec.
RONGGA
Rongga
Kab.
Bandung
barat
Jl. Cikadu Ani Aas S.P
2 BALAI kec. 20 Lahan pertanian
PENYULUHAN sindangkerta
PERTANIAN Kab.
SINDANGKERTA
Bandung
22
Barat
D. EKSTRA KURIKULER
a. Sepak Bola
b. Volly
c. Futsal
Kegiatan Kesenian
a. Seni Musik
b. Nasyid
5 Kegiatan Keagamaan
A. Tahfidzul Qur’an
6 English Conversation
A. OSIS
23
BAB III
RENCANA PEMBELAJARAN
Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis
dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir
suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran (CP).
Fungsi Alur Pembelajaran (AP) adalah sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian
Pembelajaran di akhir fase tersebut.
Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan
pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu
yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran (CP).
Kurikulum operasional satuan pendidikan dan Alur Tujuan pembelajaran (ATP) memiliki fungsi
yang sama dengan silabus, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran.
Ada tujuh langkah-langkah yang menjadi prosedur dalam Penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) antara lain:
24
bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
6. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan
pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama).
7. Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contoh: TP
untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480, dan sikap
120 menit.
B. MODUL AJAR
Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian
Pembelajaran (CP).
Jika satuan pendidikan menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka
modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut
memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP.
Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar
tersebut dapat dipadankan dengan RPP.
Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar, termasuk modul ajar
atau RPP, dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan murid.
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk menyediakan perangkat ajar yang dapat memandu
guru melaksanakan pembelajaran.
Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk
menyesuaikan dengan karakteristik murid, atau
25
Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid
1. Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan
lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat belajar dan melibatkan
murid secara aktif dalam proses belajar; berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan murid.
4. Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar
murid.
C. PERATURAN AKADEMIK
Beban belajar diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, kegiatan Mandiri tidak
terstruktur. Pengaturan beban belajar di SMK Negeri Ngadirojo mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23 tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
26
41 tahun 2006 tentang Standar Proses Pembelajaran, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional RI Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, serta Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur tentang Hari Sekolah dan Hari Libur Bagi Satuan
Pendidikan di Propinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengaturan beban beban belajar
di SMK Negeri Ngadirojo adalah menggunakan sistem paket.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dengan sistem paket dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum berjumlah 48 jam pelajaran per minggu. Pengaturan alokasi
waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu
tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Pemanfatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, disamping dimanfatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting
dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di Standar Isi.
Pengaturan alokasi waktu pembelajaran 1 jam pelajaran tatap muka, jumlah jam pelajaran 1
minggu, jumlah minggu efektif 1 tahun pelajaran, ditentukan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar dilaksanakan tiga kegiatan, terdiri dari TM (tatap
muka), PS (praktik sekolah), PI (praktik industri) dalam bentuk prakerin.
2. Jumlah minggu efektif pembelajaran di sekolah untuk kelas X : 38 minggu
Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran perlu didesain dan
dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan
panduan penyuisunan KTSP, kegiatan pembelajaran di SMK Negeri Ngadirojo terdiri dari
kegiatan tatap muka, kegiaatan penugasan terstruktur (PT), dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT). Sekolah standar yang menetapkan sistem paket, beban belajarnya
dinyatakan dalam jam pembelajaran ditetapkan bahwa 1 jam pelajaran tingkat SMK terdiri dari
45 menit tatap muka untuk tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
memanfaatkan 60% dari waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran yang bersangkutan.
27
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.
Alokasi waktu untuk praktik, 2 jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka.
4 jam praktik di DU/DI setara dengan 1 jam tatap muka.
Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tatap muka dilakukan dengan bervariasi
baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif,
presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif,
demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya
jawab atau simulasi.
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam
jadwal namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri.
Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan atau proyek.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru
namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk sistem paket maupun sistem sks.
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode penugasan,
observasi lingkungan atau proyek.
3. Pengaturan penjurusan
28
c. Jurusan yang ada di SMK N Ngadirojo terdiri dari Teknik Kendaraan Ringan, Teknik
Komputer dan Jaringan, Kecantikan Rambut, Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Agribisnis Perikanan, dan Akuntansi.
4. Mekanisme/prosedur PKL
PKL dilaksanakan dengan pola bulanan, penjadwalan di sekolah dan di DU/DI dilaksanakan
secara bersama antara pihak sekolah dan DU/DI. Penyelenggaraan PKL dengan pola bulanan
dilakukan dengan belajar selama setengah semester 3 bulan di DU/DI dan setengah semester 3
bulan di sekolah, secara bergantian selama satu tahun.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik guna meningkatkan mutu
pelaksanaan PKL. Lingkup pemantauan (monitoring) pelaksanaan PKL meliputi penempatan,
29
penyusunan program PKL, materi PKL, keterlaksanaan program PKL, intensitas pembimbingan,
permasalahan selama peserta didik selama PKL dan lain-lain.
5. Sistem Penilaian
a. Penilaian Harian
Proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara
berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik untuk setiap Kompetensi Dasar (KD). Penilaian harian dilaksanakan secara mandiri
oleh masing-masing guru mata pelajaran sesuai dengan Panduan Penilaian Hasil Belajar dari
Direktorat Pembinaan SMK tahun 2017.
Proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik dalam proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik untuk
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam setengah semester. Ujian Tengah Semester
dilaksanakan secara bersama-sama dengan jadwal diatur oleh sekolah dengan soal dibuat oleh
kelompok mata pelajaran di sekolah.
Proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik dalam proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik dalam akhir
semester. Ujian Akhir Semester dilaksanakan secara bersama-sama dengan jadwal diatur oleh
sekolah dengan soal dibuat oleh kelompok mata pelajaran di sekolah.
Penilaian terhadap pencapaian satu unit kompetensi yang dapat membentuk satu Skema
Sertifikasi Profesi dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi. Ujian Tingkat Kompetensi
dilaksanakan secara bersama-sama dengan jadwal dibuat oleh sekolah.
Penilaian terhadap pencapaian 1 (satu) atau beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk
satu Skema Sertifikasi Profesi dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi.
30
f. Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan yang kisi-kisinya dibuat oleh pemerintah. Ujian Sekolah Berstandar Nasional
dilaksanakan bersamaan dengan Ujian Sekolah dengan jadwal ditentukan oleh pemerintah.
g. Ujian Sekolah
Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan. Ujian Sekolah dilaksanakan dengan jadwal dibuat oleh sekolah dan soal dibuat
secara oleh kelompok mata pelajaran.
h. Ujian Nasional
Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.
Ujian Nasional dilaksakan baik jadwal maupun soal dibuat oleh pemerintah secara bersama
secara nasional.
Skema Sertifikasi Profesi terdiri atas beberapa Unit Kompetensi merupakan paket kompetensi
sebagai persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi tertentu dilakukan oleh
satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI atau LSP-P1.
Penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI dilaksanakan
di akhir masa studi yang dilaksanakan oleh LSP atau satuan pendidikan terakreditasi bersama
DUDI dengan memperhatikan paspor keterampilan. Ujian Kompetensi Keahlian dilaksanakan
dengan jadwal dibuat oleh sekolah dan soal dibuat oleh pemerintah.
1. Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta didik dan
orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang berisi tentang skor
disertai dengan deskripsi capaian kompetensi.
31
2. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi dalam
bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
3. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat
kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
4. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat kompetensi keahlian dengan
memperhatikan paspor keterampilan.
5. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan
dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang dimiliki peserta didik.
6. Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh satuan
pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau sertifikat kompetensi
(teaching factory atau technopark).
7. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk Sertifikat
Hasil Ujian Nasional (SHUN).
8. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ijazah.
Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil belajar siswa berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh guru dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang dilaporkan meliputi
pencapaian kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
Laporan kompetensi sikap diberikan dalam bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan dan
keterampilan diberikan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), predikat dan dilengkapi
dengan deskripsi. Seluruh hasil penilaian yang dilakukan guru dijadikan bahan untuk
penyusunan buku rapor dan disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan siswa yang dapat
ditunjukkan pada siswa dan orang tua/wali.
Penentuan dilakukan melalui analisis kriteria ketuntasan belajar minimal pada indikator setiap
Kompetensi Dasar (KD). Setiap indikator dimungkinkan adanya perbedaan nilai KKM, dan
penetapannya memperhatikan kriteria sebagai berikut:
32
Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik yang didasarkan pada hasil Peneriman Siswa Baru
(PSB), nilai Ujian Nasional (UN), Rapor kelas IX SMP dan/atau tes seleksi masuk. Sedangkan
pada semester/kelas yang lebih tinggi didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik
pada semester/kelas sebelumnya.
Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan dan kerumitan setiap indikator/KD yang harus
dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran. Tingkat kompleksitas tinggi, bila dalam
pelaksanaannya menuntut:
Kemampuan sumberdaya pendukung yaitu ketersediaan dan kualitas tenaga (SDM), sarana dan
prasarana pendidikan, Biaya Operasional Pendidikan (BOP), manajemen sekolah, dan
kepedulian pemangku kepentingan sekolah.
Penentuan kriteria menjadi nilai dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:
Kompleksitas tinggi : 50 – 64
Kompleksitas sedang : 65 – 80
Kompleksitas rendah : 81 – 100
33
daya dukung tinggi : 81– 100
daya dukung sedang : 65 – 80
daya dukung rendah : 50 – 64
b. Menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria berdasarkan kesepakatan
dalam forum dewan pendidik di sekolah.
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan menentukan apakah siswa
tersebut berhak naik kelas atau tidak.
34
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya baik.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya baik.
4. Seluruh mata pelajaran baik yang ada di Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan maupun
Muatan Peminatan Kejuruan seluruhnya harus tuntas (minimal sama dengan KKM).
5. Memenuhi kehadiran lebih dari atau sama dengan 90% hari efektif belajar.
6. Penentuan kenaikan kelas dilaksanakan oleh sidang dewan guru.
8. Kriteria kelulusan
Kriteria kelulusan peserta didik dari ujian sekolah SMK Negeri Ngadirojo tahun pelajaran
2017/2018 adalah sebagai berikut:
Lulus Ujian Nasional secara rinci sesuai dengan Ketentuan yang diatur lebih lanjut dengan
Permendikbud dan Prosedur Operasi Standar (POS) tentang Ujian Nasional yang berlaku dalam
tahun pelajaran.
Ujian sekolah dilaksanakan setelah peserta didik menyelesaikan semua muatan pembelajaran,
sebagai pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah. Ujian
nasional dilaksanakan sebagai pengukuran dan penilan pencapaian standar kompetensi lulusan
secara nasional pada mata pelajaran tertentu yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika,
bahasa Inggris dan kompetensi keahlian.
Apabila ada siswa belum lulus ujian, sekolah memberikan kesempatan untuk mengulang di kelas
XII dan mengikuti ujian pada tahun berikutnya.
Mutasi Keluar :
1) Persyaratan
a) Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermeterai Rp. 6.000.
b) Peserta didik sudah memenuhi kewajiban mengikuti pembelajaran akademik dan non
akademik sesuai dengan aturan yang berlaku;
2) Mekanisme
6. a) Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermeterai Rp 6.000. disampaikan
kepada sekolah.
7. b) Sekolah membuat surat keterangan pindah yang ditandatandangani oleh kepala
sekolah dan diketahui oleh pengawas sekolah dan :
8. Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Pacitan, untuk mutasi di wilayah Propinsi
Jatim, untuk memvalidasi NISN; dan
9. Dinas Pendidikan Propinsi, untuk mutasi ke luar Wilayah Propinsi Jatim dan mutasi ke
sekolah asing, setelah divalisidasi NISN oleh Dinas Propinsi;
10. c) Sekolah menyerahkan:
11. Surat keterangan pindah dari sekolah;
12. laporan hasil belajar/rapor asli lengkap;
13. fotocopy daftar siswa yang di legalisasi oleh kepala sekolah/madrasah;
14. fotocopy sertifikat akreditasi sekolah/madrasah;
36
15. Mutasi Masuk:
1) Persyaratan;
Surat permohonan untuk menjadi peserta didik di sekolah tujuan dari orang tua / wali bermaterai
Rp. 6.000, dengan melampirkan :
2) Mekanisme:
1. Sekolah/madrasah menerima dan melakukan seleksi berkas usulan mutasi peserta didik
sesuai dengan persyaratan;
2. Sekolah/madrasah melaksanakan seleksi tes akademik dan non akademik, jika
diperlukan;
3. Sekolah/madrasah mengumumkan peserta didik yang diterima;
4. Sekolah/madrasah membuat surat laporan mutasi yang ditandatandangani oleh kepala
sekolah/madrasah dan disahkan oleh pengawas sekolah/madrasah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan
hidup yaitu pendidikan memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
intelektual dan kecakapan vocational untuk kerja atau usaha mendiri (penjelasan pasal 26 ayat 3
UU No 20 Tahun 2003). Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua pelajaran dan atau berupa modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan peserta didik dari satuan pendidikan yang
37
bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan
dari satuan pendidikan formal lain atau non formal, spserti kegiatan kepramukaan, karate, kursus
dan kegiatan yang lainnya. Pendidikan kecakapan hidup di SMK Negeri Ngadirojo tercermin
hampir semua mata pelajaran diantaranya mata pelajaran pendidikan Agama Islam,
Kewarganegaraan dan Kewirausahaan (Kecakapan personal, Sosial, dan usaha mandiri). Selain
itu kegiatan pemberdayaan perempuan dan kursus-kursus tercermin pada mata pelajaran seni dan
budaya. Prinsip implementasi konsep kecakapan hidup mancakup tiga domain yaitu sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan praktis dengan berfokus kepada:
1. Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to tink,
learning to do, learning to be, learning to live together,
2. Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (fleksibel learning) dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning),
3. Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasaan,
4. Perancangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal skill, social
skill, academic skill dan vocational skill.
5. Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta didik aktif
yaitu peserta didik sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar, bukan
pada terjadinya proses mengajar.
6. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki
peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dirancang
melalui penggunaan variasi metode mengajar, adalah:
38
landasan teori yang telah ditanamkan atau diberikan melalui ceramah / tanya jawab.
Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang
satu dengan yang lain.
4. d) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi di depan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menuangkan
pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus berkomunikasi secara
lisan. Peserta didik berlatih berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau
gagasan, mendengarkan atau menghargai perbedaan pendapat darinorang lain, mengelola
enmosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5. e) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, mengeluarkan
pendapat, menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak
emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
6. f) Pelaksanaan penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan menjadi bekal
bagi peserta didik yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
D. KALENDER PENDIDIKAN
39
40
KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan Tanggal Kegiatan
5-8 Juli 2022 Workshop Kurikulum Merdeka 26 - 30 September Pelaksanaan Penilaian Tengah
2022 Semester 1
11-15 Juli Penyusunan KOSP oleh Tim Pengembang 7 October 2022 Titimangsa Penetapan Laporan Hasil
2023 Belajar Mid Semester Ganjil
2022/2023
18 July 2022 Hari pertama masuk sekolah 8 October 2022 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
25-27 Juli Siap Asesmen Nasional (AN) untuk Guru 17 - 28 Oktober 2022 Prakiraan Kelas Industri
2022 @Kompetensi Keahlian*)
18-20 Juli Pengenalan Lingkungan Sekolah 28 - 30 November Expose P5 BK (Kelas X)
2022 2022
21-23 Juli Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan 5 – 17 Desember Penilaian Akhir Semester 1
2022 2022
30 July 2022 Libur Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah 23 December 2022 Tanggal Penetapan Rapor Semester 1
1 - 31 Agustus Persiapan Asesmen Nasional 23/24 Desember 2022 Pembagian Rapor Semester 1
2022
1 - 31 Agustus Prakiraan PKG dan Supervisi Akademik 25 December 2022 Libur Hari Natal
2022
17 Agustus Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI 26 Des 2022 – 7 Jan Libur Semester 1
2022 2023
27 Agustus – Pelaksanaan Asessmen Nasional Jenjang 26 – 28 Desember Evaluasi Kurikulum Semester Ganjil
1 September SMK/MAK/SMA/MA/SMLB/Paket C 2023
2022
5-16 Prakiraan Pelaksanaan Guru Tamu
September @Kompetensi Keahlian*)
2022
Tanggal Kegiatan Tanggal Kegiatan
1 January 2023 Libur Tahun Baru Masehi 17-29 April 2023 Prakiraan libur hari raya Idul Fitri
1444 H.
9 January 2023 Hari pertama masuk sekolah 1 May 2023 Libur Hari Buruh
10 - 14 Januari 2023 Prakiraan Penutupan SKP 2 - 12 Mei 2023 Prakiraan Ujian Sekolah
22 January 2023 Prakiraan libur tahun baru Imlek 6 May 2023 Prakiraan libur hari raya Waisyak
2574
23 - 27 Januari 2022 Pemotretan Siswa Kelas XI 18 May 2023 Prakiraan libur kenaikan Isa Almasih
1 - 28 Februari 2023 Prakiraan PSKK 29 May 2023 Rapat Kelulusan
27 Februari - 3 Maret 2023 AKM Kelas X 1 June 2023 Libur hari lahir Pancasila
18 February 2023 Prakiraan libur Isro Mi'raj 2 June 2023 Prakiraan Pengumuman Kelulusan
22 Maret 2023 Prakiraan libur hari raya Nyepi 5 - 17 Juni 2023 Prakiraan penilaian akhir tahun
41
pelajaran
6 – 10 Maret 2023 Prakiraan Ujian Praktik 19-Jun-23 Rapat Pra Kenaikan Kelas
6 – 10 Maret 2023 Prakiraan Penilaian Tengah 21-Jun-23 Rapat Kenaikan Kelas
semester 2
13 - 18 Maret 2023 Prakiraan jeda tengah semester 2 23 Juni 2023 Tanggal penetapan rapor semester 2
*)
23 - 25 Maret 2023 Prakiraan libur awal Ramadan 1444 23/24 Juni 2023 Pembagian rapor semester 2
H.
27 Maret - 15 April 2023 Kegiatan Penumbuhan Budi 26 Juni -15 Juli 2023 Libur akhir tahun pelajaran
Pekerti/ Smatren
3 April -6 Mei 2023 Prakiraan waktu pelaksanaan Uji Mei – Juli 2023 Masa PPDB TP 2023/2024
Kompetensi Keahlian SMK
7 April 2023 Prakiraan libur wafat Isa Almasih
42
BAB I V
A. PENDAMPINGAN
d. Pembinaan guru
C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
4. Studi Banding
Smk Bina Insan Mandiri juga memberi kesempatan kepada guru kejuruan
mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji
kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru
untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus
menerus meningkatkan kemampuannya.
45
BAB V
PENUTUP
Tercapainya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan oleh sistem pendidikan yang
diterapkan di sekolah-sekolah yang secara langsung mendidik dan membina siswa. Peningkatan
mutu pendidikan perlu diupayakan melalui sistem pengelolaan yang terpadu dan tepat sasaran.
Oleh karena itu berbagai cara harus ditempuh baik melalui faktor internal dan faktor eksternal
Demikian Kurikulum Smk Bina Insan Mandiri tahun pelajaran 2022-2023 ini telah
disusun dengan usaha dan bantuan serta bimbingan semua pihak yang peduli akan kemajuan
mutu pendidikan khususnya Smk Bina Insan Mandiri Kabupaten Bandung Barat. Semoga
pelaksanaan dan penerapan Kurikulum Smk Bina Insan Mandiri ini dapat terwujud dengan baik
sehingga visi, misi, dan tujuan Smk Bina Insan Mandiri dapat tercapai. Tentunya semua tidak
akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan kerja keras penuh tanggung jawab dari para
pendidik dan karyawan tata usaha untuk menerapkan kurikulum ini.
Akhirnya semoga Kurikulum Operasional Smk Bina Insan Mandiri ini bermanfaat,
khususnya bagi kegiatan persekolahan. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan
datang.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan meridhoi segala aktifitas kita. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
46
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Nama dokumen : Alur Tujuan Pembelajaran
Mata pelajaran : Dasar-dasar Agribisnis Tanaman
Fase :E
Kelas :X
Penyusun : Team ATPH SMKN 1 Pacet
B. RASIONAL
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan mata pelajaran yang berisi kompetensi yang mendasari
penguasaan agribisnis tanaman, yaitu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan
mata rantai produksi, pengelolaan, dan pemasaran hasil produksi tanaman. Mata pelajaran ini, menjadi
landasan bagi peserta didik untuk mendalami agribisnis tanaman secara utuh pada konsentrasi produksi
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan untuk konsumsi, dan benih (perbenihan).
Fungsi mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman untuk menumbuh-kembangkan kebanggaan pada
peserta didik dalam melakukan proses agribisnis tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian
dengan menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri produksi tanaman, setelah belajar pada
program keahlian Agribisnis Tanaman. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan kompetensi produksi tanaman pada pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas X dan
XI.
Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode
serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Modelmodel pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning, teaching factory,
discovery-based learning, problem-based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan. Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berkontribusi dalam membangun
kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis tanaman dengan
memegang teguh iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia
dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan
teknologi dan lingkungan.
C. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (hard skill dan soft skill) sebagaimana termuat dalam elemen dasar-dasar
47
Agribisnis Tanaman secara global meliputi:
6. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman;
7. memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu global terkait dengan ketahanan
pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan dalam rangka pelestarian ekosistem;
8. memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di bidang agribisnis
tanaman;
9. memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas, taat prosedur, dan presisi
dengan menerapkan K3; dan
10. memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan produksi tanaman.
D. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berfokus pada kompetensi bersifat
dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan
atau bekerja di industri produksi tanaman sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Melihat latar belakang dari peserta didik yang beragam, ada yang orangtuanya berlatarbelakang sebagai
petani konvensional, berdagang dan yang menjadi karyawan. Sehingga dengan keragaman tersebut maka
peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, penerapan teknologi dan isu-isu global, profil
entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi.
Adapun sebgaimana tertuang dalam SKBD No 33/H/KR/2022 tentang perubahan Capaian Pembelajaran
Kurikkulum Merdeka Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman meliputi elemen sebagai berikut.
48
sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan
isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi
dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
dan pekerjaan/profesi di profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan
bidang agribisnis tanaman usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka
menumbuhkan jiwa wirausaha, serta peluang usaha dan
peluang bekerja di bidang agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses produksi Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
tanaman pembiakan tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan
tanaman, panen dan penanganan pasca panen, pengemasan,
dan distribusi produk hasil panen.
Faktor-faktor yang Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
berpengaruh terhadap proses faktor-faktor yang berpengaruh kepada proses produksi
produksi tanaman tanaman: faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern.
Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami penerapan
proses produksi tanaman dan pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya alam
pendukung, sumber daya manusia, produksi tanaman
berkelanjutan, limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce,
Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan Recycle),
kelembagaan pada rantai produksi dan pasar, serta
pelestarian kearifan lokal.
A. Referensi
1. Struktur Kurikulum.
49
50