Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

A. KARAKTERISTIK

Sesuai dengan keputusan Rapat guru dan Pengawas Pembina


sekolah dan arahan dari KCD VI maka Smk Bina Insan Mandiri untuk
Tahun Pelajaran 2023/2024 khusus tingkat X, mulai memberlakukan
Kurikulum Merdeka Berubah dan XI,XII masih tetap menggunakan
KTSP.
Smk Bina Insan Mandiri yang terletak di wilayah kabupaten
bandung barat adalah salah satu sekolah swasta yang berkembang
mengikuti perubahan. Sebagai sekolah dengan bidang Keahlian Dasar-
Dasar Agribisnis Tanaman Tahun Pelajaran 2023/2024mengembangkan
satu program keahlian saja yaitu: Agribisnis Tanaman Pangan Dan
Holtikultura, Sekolah ini memiliki keunggulan sebagai sekolah bidang
peertanian yang terletak di wilayah sindangkerta berdekatan dengan
Balai Penyuluh Pertanian (BPP). Oleh karena itu, lulusan dari sekolah ini
memiliki peluang untuk dapat diserap oleh berbagai industri penunjang
yang ada di Indonesia. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya
dukungan dari orang tua peserta didik, seperti pemberian izin untuk
bekerja di luar negri. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan
sekolah di antaranya dengan dibukanya program keahlian yang
berdampak langsung pada dudika yaitu teknologi tekstil atau tatabusana.
Tantangan yang selanjutnya harus di jawab adalah angka putus sekolah
siswa di lingkungan sekitar masih cukup banyak di sebabkan factor
ekonomi keluarga yang mengakibatkan siswa lebih baik kerja
membantu orang tuanya sehingga anak didik dilingkungan sekitar tidak
melanjutkan ke jenjang menengah, sehingga pihak sekolah memberikan
keringanan biaya bahkan menggeratiskan bagi siswa yang benar benar
tidak mampu untuk bisa tetap melanjutkan sekolah normal seperti
siswa yang lainnya.
Upaya tersebut membuahkan hasil yang baik dengan 7 angkatan yang telah selasai

1
di smk bam menjadi alumni yang bisa memberikan contoh yang baik dalam dunia
kerja di masyarakat,.Upaya yang dilakukan oleh SMK Bina Insan Bina
Mandiri untuk mempertahankan keunggulan dan meminimalisasi
ancaman di atas maka sekolah mengadakan kerja sama dengan
DUDIKA dalam bentuk diantaranya penyelarasan kurikulum, magang
peserta didik, guru tamu, uji sertifikasi kompetensi peserta didik dan
guru dan penyerapan alumni di dunia kerja. Sebagai salah satu wujud
penerapan standardisasi DUDIKA maka sekolah menyelaraskan
kurikulum dengan standar yang ada di industri.
Kurikulum yang diterapkan pada masa Pandemi Covid-19 dengan
konsep blended, yaitu kombinasi daring dan tatap muka. Dalam kondisi
apa pun kurikulum tetap digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna
dan berdampak pada peserta didik.
Pengalaman belajar tetap harus terprogram dan berpusat pada
peserta didik walaupun posisi peserta didik berada di rumah, di bawah
pengawasan guru mapel yang bersangkutan, wali kelas serta guru BP/BK
dapat memantau melalui presensi on line dan keaktifan peserta didik
pada saat PJJ secara mandiri di rumah.
Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, guru
dan DUDIKA. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang
dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas,
pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis
Project Based Learning agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam
menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu
pengalaman belajar langsung di DUDIKA untuk membangun kebiasan
kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi konsentrasi dan
kemampuan awal peserta didik.

2
B. VISI, MISI DAN TUJUAN SMK BINA INSAN MANDIRI

a. VISI
b. “membangun pendidikan kejuruan yang berakhlaq mandiri, terampil, cerdas, dan mampu
menghadapi tantangan dunia usaha di era globalisasi”.
c. MISI
Misi yang di terapkan di SMK BINA INSAN MANDIRI adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan tamatan yang menguasai iptek dan imtaq.
b) Menyiapkan tamatan yang siap masuk dunia kerja dan dunia industri (DUDI).
c) Menyiapkan tamatan yang cerdas, jujur, dan bermoral.
d) Mewujudkan layanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah dan masyarakat
secara optimal dalam menunjang program pemerintah dalam pelaksanaan otonomi
daerah.

d. TUJUAN

Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan sekolah


yang akan menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan.
Tujuan sekolah, yaitu:
1. Terciptanya lulusan yang kompeten dalam bidang pertanian.

2. Terciptanya kualitas sumber daya manusia yang berwawasan iman dan


taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Terciptanya tenaga yang professional yang terlatih dan berdaya saing


global.

3
C. TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TEKNIK


BISNIS SEPEDA MOTOR
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk membekali peserta didik
dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (hard skill dan soft skill) sebagaimana termuat
dalam elemen dasar-dasar Agribisnis Tanaman secara global meliputi:
1. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman;
2. memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu global terkait dengan
ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan dalam rangka pelestarian
ekosistem;
3. memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di bidang
agribisnis tanaman;
4. memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas, taat prosedur,
dan presisi dengan menerapkan K3; dan
5. memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan produksi tanaman.
a. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berfokus pada kompetensi
bersifat dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus pertanian dengan menjadi
agripreneur muda dan atau bekerja di industri produksi tanaman sesuai dengan perkembangan
dunia kerja.

Melihat latar belakang dari peserta didik yang beragam, ada yang orangtuanya berlatarbelakang
sebagai petani konvensional, berdagang dan yang menjadi karyawan. Sehingga dengan
keragaman tersebut maka peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, penerapan
teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi.

Adapun sebgaimana tertuang dalam SKBD No 33/H/KR/2022 tentang perubahan Capaian


Pembelajaran Kurikkulum Merdeka Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman meliputi
elemen sebagai berikut.

4
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis secara Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami proses
menyeluruh di bidang bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis tanaman agribisnis tanaman, antara lain penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai pasok (Supply Chain),
logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami
produksi dan isu-isu global perkembangan proses produksi tanaman secara
terkait dengan agribisnis dan konvensional sampai modern, pertanian perkotaan (urban
industri tanaman farming), alat dan mesin pertanian dari yang konvensional
sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan
isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi
dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
dan pekerjaan/profesi di profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan
bidang agribisnis tanaman usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka
menumbuhkan jiwa wirausaha, serta peluang usaha dan
peluang bekerja di bidang agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses produksi Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
tanaman pembiakan tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan
tanaman, panen dan penanganan pasca panen, pengemasan,
dan distribusi produk hasil panen.
Faktor-faktor yang Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
berpengaruh terhadap proses faktor-faktor yang berpengaruh kepada proses produksi
produksi tanaman tanaman: faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern.
Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami penerapan
proses produksi tanaman dan pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya alam
pendukung, sumber daya manusia, produksi tanaman
berkelanjutan, limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce,
5
Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan Recycle),
kelembagaan pada rantai produksi dan pasar, serta
pelestarian kearifan lokal.

6
BAB II

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. INTRAKURIKULER

1. Struktur Kurikulum

a. Bidang Keahlian : KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN


TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR

b. Program Keahlian : KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN


TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR

c.

Alokasi waktu mata pelajaran Kelas X


SMK Kelas X (Kurikulum Operasional )
Asumsi 36 minggu/tahun
A. KELOMPOK UMUM:
1 Pendidikan Agama Islam 90 (2)
dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 54 (2)
dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 108 (3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 90 (2)
Kesehatan
5 Sejarah 54 (2)
6 Seni budaya 54 (2)
Jumlah JP (26,00%) 450 (13)

B. KELOMPOK KEJURUAN:

1 Matematika 108 (3)


2 Bahasa Inggris 108(3)
3 Informatika 108 (3)
4 Projek Ilmu Pengetahuan 162(4)
7
Alam dan Sosial **
5 Dasar- Dasar Program Keahlian 432 (12)
Jumlah JP (74,00%) 918 (27)
Jumlah A+B 1368 (40)
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 288 (8)
dan
Budaya Kerja****

Alasan penetapan Konsentrasi Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman

- Banyaknya peluang kerja di bidang pertanian di Kota/kabupaten Bandung


dan Kabupaten Bandung barat yang merupakan peluang besar.
- Sumber Daya Manusia (guru) sudah bersertifikat dan menuju PPG
- Banyaknya data lulusan Smk Bina Insan Mandiri yang sudah bekerja di
bidangnya
- Ruang praktik dan peralatan telah sesuai standar
- Banyaknya Dudika yang memberikan peluang kepada peserta didik
Kompetensi Keahlian computer dan jaringan.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis secara Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami proses
menyeluruh di bidang bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis tanaman agribisnis tanaman, antara lain penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai pasok (Supply Chain),
logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami
produksi dan isu-isu global perkembangan proses produksi tanaman secara
terkait dengan agribisnis dan konvensional sampai modern, pertanian perkotaan (urban
industri tanaman farming), alat dan mesin pertanian dari yang konvensional
sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan
isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi
dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
8
dan pekerjaan/profesi di profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan
bidang agribisnis tanaman usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka
menumbuhkan jiwa wirausaha, serta peluang usaha dan
peluang bekerja di bidang agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses produksi Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
tanaman pembiakan tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan
tanaman, panen dan penanganan pasca panen, pengemasan,
dan distribusi produk hasil panen.
Faktor-faktor yang Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
berpengaruh terhadap proses faktor-faktor yang berpengaruh kepada proses produksi
produksi tanaman tanaman: faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern.
Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami penerapan
proses produksi tanaman dan pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya alam
pendukung, sumber daya manusia, produksi tanaman
berkelanjutan, limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce,
Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan Recycle),
kelembagaan pada rantai produksi dan pasar, serta
pelestarian kearifan lokal.

9
2. Capaian Pembelajaran

A. IDENTITAS
Nama Dokumen : Alur Tujuan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman
Fase :E
Kelas : X (Sepuluh)
Penyusun : Team ATPH Smk Bina Insan Mandiri

B. RASIONAL
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang mendasari penguasaan agribisnis tanaman, yaitu kesatuan kegiatan
usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan mata rantai produksi, pengelolaan,
dan pemasaran hasil produksi tanaman. Mata pelajaran ini, menjadi landasan bagi
peserta didik untuk mendalami agribisnis tanaman secara utuh pada konsentrasi
produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan untuk konsumsi, dan benih
(perbenihan). Tanaman merupakan komponen utama dalam ekosistem, sehingga
penting dipelajari guna menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan dalam
menghadapi perubahan iklim global.
Fungsi mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman untuk menumbuh-
kembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam melakukan proses agribisnis
tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda
dan atau bekerja di industri produksi tanaman, setelah belajar pada program keahlian
Agribisnis Tanaman. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan
untuk mengembangkan kompetensi produksi tanaman pada pembelajaran
konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII.
Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai
pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang
dapat digunakan antara lain project- based learning, teaching factory, discovery-
10
based learning, problem- based learning, inquiry-based learning, atau model
lainnya serta metode yang relevan.
Mata pelajaran dasar-dasar agribisnis tanaman berkontribusi dalam membangun
kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis
tanaman dengan memegang teguh iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
komunikatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dan
lingkungan.

C. TUJUAN
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk membekali peserta
didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (hard skill dan soft skill)
meliputi:
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman;
2. Memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu- isu global terkait dengan
ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan dalam rangka pelestarian
ekosistem;
3. Memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di bidang
agribisnis tanaman;
4. Memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas, taat
prosedur, dan presisi dengan menerapkan K3; dan
5. Memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan produksi
tanaman.

D. KARAKTERISTIK
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berfokus pada
kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus pertanian
dengan menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri produksi tanaman
sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, penerapan
teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman meliputi elemen sebagai
berikut:

11
No Elemen Deskripsi
1. Proses bisnis secara Meliputi pemahaman proses bisnis secara
menyeluruh di bidang menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis tanaman agribisnis tanaman, antara lain penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok
(Supply Chain), logistik, proses produksi,
penggunaan dan perawatan peralatan di bidang
agribisnis tanaman, serta pengelolaan sumber
daya manusia dengan memperhatikan potensi
dan kearifan lokal.
2. Perkembangan teknologi Meliputi pemahaman tentang perkembangan
produksi dan isu-isu global proses produksi tanaman secara konvensional
terkait dengan agribisnis sampai modern, pertanian perkotaan (urban
dan industri tanaman farming), alat dan mesin pertanian dari yang
konvensional sampai yang otomatis dan berbasis
IOT, smart farming dan isu pemanasan global,
perubahan iklim, ketersediaan pangan global,
regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan
bioteknologi dalam pertanian.
3. Agripreneur, peluang usaha Meliputi pemahaman tentang profil agripreneur
dan pekerjaan/profesi di yang mampu membaca peluang pasar dan usaha,
bidang agribisnis tanaman profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka
menumbuhkan jiwa wirausaha, serta peluang
usaha dan peluang bekerja di bidang agribisnis
tanaman.
4. Teknis dasar proses produksi Meliputi pemahaman tentang pembiakan tanaman,
tanaman persiapan tanam, pemeliharaan tanaman, panen
dan penanganan pasca panen, pengemasan, dan
distribusi produk hasil panen.
5. Faktor-faktor yang Meliputi pemahaman tentang faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap berpengaruh kepada proses produksi tanaman:
proses produksi tanaman faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
6. Pembiakan tanaman Meliputi pemahaman tentang pembiakan tanaman
secara generatif dan vegetatif, baik konvensional
12
maupun modern.
7. Pengelolaan menyeluruh Meliputi pemahaman tentang penerapan dan
proses produksi tanaman pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya
alam pendukung, sumber daya manusia, produksi
tanaman berkelanjutan, limbah dengan prinsip
8R (Rethink, Reduce, Reuse, Refurbish, Repair,
Repurpose, dan Recycle), kelembagaan pada
rantai produksi dan pasar, serta pelestarian
kearifan lokal.

E. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai
agribisnis tanaman sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada aspek hard skills peserta
didik akan mampu memahami elemen-elemen kompetensi pada mata pelajaran
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman sebagai berikut.

No Elemen Capaian Pembelajaran


1. Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
menyeluruh di bidang proses bisnis secara menyeluruh manajemen
agribisnis tanaman produksi bidang agribisnis tanaman, antara lain
penerapan K3LH, perencanaan produk, mata
rantai pasok (Supply Chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan peralatan di
bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
2. Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
produksi dan isu-isu global perkembangan proses produksi tanaman secara
terkait dengan agribisnis konvensional sampai modern, pertanian
dan industri tanaman perkotaan (urban farming), alat dan mesin
pertanian dari yang konvensional sampai yang
otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan isu
pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan

13
pangan global, regional dan lokal, sustainable
farming (pertanian berkelanjutan), serta
penerapan bioteknologi dalam pertanian.
3. Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E, peserta didik dapat
dan pekerjaan/profesi di menjelaskan tentang profil agripreneur yang
bidang agribisnis tanaman mampu membaca peluang pasar dan usaha,
profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam
rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, serta
peluang usaha dan peluang bekerja di bidang
agribisnis tanaman.
4. Teknis dasar proses Pada akhir fase E, peserta didik dapat
produksi tanaman menjelaskan tentang pembiakan tanaman,
persiapan tanam, pemeliharaan tanaman, panen
dan penanganan pasca panen, pengemasan, dan
distribusi produk hasil panen.
5. Faktor-faktor yang Pada akhir fase E, peserta didik dapat
berpengaruh terhadap proses menjelaskan tentang faktor-faktor yang
produksi tanaman berpengaruh kepada proses produksi tanaman:
faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
6. Pembiakan tanaman Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menjelaskan tentang pembiakan tanaman secara
generatif dan vegetatif, baik konvensional
maupun modern.
7. Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
proses produksi tanaman penerapan dan pengelolaan K3, pengelolaan
lahan, sumber daya alam pendukung, sumber
daya manusia, produksi tanaman berkelanjutan,
limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce,
Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan
Recycle), kelembagaan pada rantai produksi dan
pasar, serta pelestarian kearifan lokal.

3. Konsentrasi Keahlian

14
B. KO KURIKULER

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan
peserta didik yang berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan
untuk menjawab tantangan tersebut Kemendikbud meluncurkan
program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan diberi
nama profil pelajar Pancasila. Profil pelajar pancasila adalah pelajar
Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam individu setiap
peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler,
projek penguatan, dan ekstrakurikuler.

PELAKSANAAN PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA

NO KEGIATAN WAKTU
Suara demokrasi
1. Merancang alur pemilihan pengurus
OSIS sekolah
1 Thema 2. Merancang rencana kerja pengurus
sekolah 23 – 30 September
3. Merencanakan program pengayaan 2022
dan kaderisasi
Dimensi
Fokus Menunjukan karakter toleransi dan
mengutamakan keberagaman
Bangunlah jiwa dan raga
1. Berkoordinasi dengan OSIS dalam
2 Thema bentuk kepanitiaan acara 17 Agustus
2. Merancang rundown acara 17 agustus 16 – 18 Agustus 2022
3. Merencanakan pengayaan dana
Dimensi
Fokus Membangun kesadaran dan sikap untuk
membentuk jiwa nasionalisme yang kuat
3 Thema Menggalai potensi sekolah melalui Desember 2022
Wirausaha Muda
Fokus Menggali , Mengembangkan potensi potensi
siswa

15
Profil Pelajar Pancasila

No Profil Pelajar Pancasila Elemen


1 Beriman, Bertakwa a) Akhlak beragama
kepada Tuhan YME, dan b) Akhlak pribadi
Berakhlak Mulia c) Akhlak kepada manusia
d) Akhlak kepada alam
e) Akhlak bernegara
2 Berkebinekaan global a) Mengenal dan menghargai
budaya
b) Kemampuan komunikasi
Interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama.
c) Refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman
kebinekaan
3 Gotong royong a) Kolaborasi
b) Kepedulian
c) Berbagi
4 Mandiri Kesadaran akan diri dan situasi
yang dihadapi serta regulasi diri
5 Bernalar kritis a) Memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan
b) Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran
c) Merefleksi pemikiran dan
proses berfikir
d) Mengambil keputusan
6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang
original
b) Menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal

16
Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama Projek
Penguatan Pelajar Pancasila. Strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4
(empat) tahap :
1. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang
disampaikan.
2. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan
dan keadaan sekitar.
3. Memfasilitasi peserta didik untuk mengimplementasikan pada proses
pembelajaran.
4. Memotivasi peserta didik pada pelaksanaan implementasi Projek Profil
Pelajar Pancasila.
Projek ini akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu berbasis
kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat dan
dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuler.
Projek Penguatan Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Berbasis Budaya Berbasis


No Berbasis Kelas
Pancasila Sekolah asyarakat
Beriman,  Mengadakan  Setiap kelas
 Seluruh peserta
Bertakwa lomba membuat mengikuti
didik
kepada Tuhan konten medsos kegiatan sosial
melaksanakan
YME, dan tentang kegiatan kemasyarakata
ibadah saat
Berakhlak keagamaan n.
pembelajaran
Mulia sehari-hari.  Saat bulan
praktik.
 Mengadakan ramadhan
 Mewajibkan
lomba kelas membagik
seluruh peserta
bersih berbasis an takjil.
didik untuk
cinta lingkungan  Terlibat
bertingkah
dan alam sekitar dalam
laku sopan dan
 Kajian agama panitia amil
menggunakan
setiap jumat zakat.
minggu  Mengikuti
pertama. remaja
keagamaan.
Profil Pelajar Berbasis Budaya Berbasis
No Berbasis Kelas
17
Pancasila Sekolah Masyarak
at
bahasa yang
santun.
2 Berkebinekaan  Setiap kelas  Mewajibkan Mengikuti
global merancang peserta didik kegiatan
sebuah berpakaian webinar/seminar
kegiatan yang daerah pada yang bertemakan
memiliki nilai peringatan hari menghormati
menghormati Kartini. keberagaman dan
keberagaman  Setiap hari rasa toleransi
dan memiliki kamis terhadap
rasa toleransi berkomunikasi perbedaan.
terhadap menggunakan Hasilnya
perbedaan bahasa jawa. dipresentasikan
yang  Menyanyikan di depan kelas
berhubungan lagu Indonesia
dengan Raya sebelum
capaian kegiatan
pembelajaran pembelajaran
program dimulai (07.05)
keahlian
masing-
masing.
3 Gotong royong  Masing-  Memberikan  Seluruh
masing kelas bantuan kepada peserta didik
melaksanakan teman yang mengikuti
piket kelas membutuhkan kegiatan
harian dan bantuan baik gotong royong
kerja bakti moril maupun dalam bentuk
secara periodik materil. apa saja di
untuk lingkungan
menjadikan masing-
kelas masing.
senantiasa
bersih, nyaman
dan

18
aman.
4 Mandiri  Peserta didik  Seluruh peserta  Peserta didik
mampu didik mengikuti berperan aktif
menempatkan Pendidikan dalam kegiatan
diri dalam Karakter Bangsa kemasyarakata
situasi apapun. di awal tahun n.
 Bertanggung dan kemah yang  Menjadi
jawab terhadap diselenggarakan anggota
tugas ekstrakurikuler karang taruna
individunya di Pramuka di akhir
kelas. tahun pelajaran
5 Bernalar kritis  Peserta didik  Setiap kelas  Setiap peserta
mampu mampu didik mampu
menyaring melakukan mengetahui
dan
Profil Pelajar Berbasis Budaya Berbasis
No Berbasis Kelas
Pancasila Sekolah Masyarak
at
informasi, analisis terhadap menganalisis
menganalisis berita- berita kebenaran
dan yang viral dan sebuah berita
menentukan menghasilkan yang beredar
kelayakan cara menarik di
sebuah kesimpulan yang masyarakat.
informasi praktis dalam  Peserta didik
sebelum menentukan mampu
membagikan kebenaran suatu memilih
kepada orang berita. kegiatan yang
lain.  Peserta didik positif dan
 Peserta didik mampu bermanfaat di
mampu mengolah masyarakat.
mengikuti informasi yang
perkembangan diperoleh dari
industri. industri pada
saat PKL.
6 Kreatif  Menyusun  Mengadakan  Mengikuti
cerita inspiratif lomba lomba

19
tentang memperingati memperingati
kegiatan hari besar hari besar
pembelajaran. nasional dan nasional dan
Hasilnya keagamaan. keagamaan.
diserahkan  Merancang dan  Merancang
kepada guru melaksanakan dan
mapel. kegiatan yang melaksanakan
 Mampu kreatif pada saat kegiatan yang
menciptakan gelar karya, kreatif pada
produk baru wasana warsa, saat peringatan
yang bisa dan class HUT RI, hari
diterima oleh meeting. besar agama.
konumen.

C. PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) disusun bersama antara


sekolah dan DUDIKA dalam rangka memenuhi kebutuhan kompetensi
peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi DUDIKA
terhadap upaya pengembangan pendidikan di Smk Bina Insan Mandiri.
PKL yang berlaku di kurikulum Smk Bina Insan Mandiri telah
terintegrasi dalam mata pelajaran yang diakui menjadi jam mengajar
guru. Berlakunya jam mengajar guru berdasarkan jumlah DUDIKA
maupun jumlah peserta didik. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
antara lain sebagai berikut.

1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem


Ganda (PSG) antara Smk Bina Insan Mandiri dan Institusi Pasangan
(DUDIKA) yang memadukan secara sistematis dan sistemik program
pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan
keahlian di dunia kerja (DUDIKA).
2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang
20
dapat dilaksanakan di Smk Bina Insan Mandiri dan yang dapat
dilaksanakan di Institusi Pasangan (DUDIKA) sesuai dengan sumber
daya di masing-masing pihak.
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja
global.

Adapun mekanisme PKL diuraikan sebagai berikut:

1. Penjajakan DUDIKA

Sebelum peserta didik diterjunkan, guru-guru kejuruan melakukan


penjajakan ke DUDIKA yang dikoordinasikan oleh Pokja PKL.
2. Penetapan Lokasi PKL

Penetapan lokasi PKL didasarkan pada relevansi, daya dukung, dan


sumber daya yang dimiliki sekolah dan DUDIKA.
3. Penetapan Waktu

Penetapan waktu PKL berpedoman pada struktur kurikulum yang

dilaksanakan selama minimal 3 bulan untuk kurikulum ktsp dan


minimal 6 bulan/729 jam (44 jam tugas terstruktur) untuk KOS.
Dan penggunaan masih menggunakan ktsp untuk kelas X,XI jadi
untuk tahun ini PKL selama 3 bulan.

4. Pembekalan

Pembekalan PKL dilakukan sebelum peserta didik diterjunkan oleh


Pokja PKL. Pembekalan ini dihadiri oleh peserta didik dan orang tua
dengan mendatangkan DUDIKA sebagai nara sumber.
5. Pelaksanaan

Pelaksanaan PKL dilaksanakan selama 3 bulan/329 jam (22 jam


tugas terstruktur) dengan metode tatap muka. Tahap pelaksanaan
PKL terdiri dari penempatan peserta didik sesuai kompetensi,
orientasi di tempat PKL, pelaksanaan PKL, dan pementoran oleh
21
instruktur dan guru.
6. Penilaian

a. Penilaian di DUDIKA

Penilaian PKL dilakukan oleh DUDIKA melalui observasi,


wawancara, dan uji kompetensi meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
b. Penilaian di Sekolah

Penilaian yang dilakukan di sekolah menjadi tanggung jawab


guru yang mengampu mata pelajaran PKL. Penilaian ini
berupa presentasi hasil karya peserta didik selama di DUDIKA.

DATA DUDIKA TEMPAT PKL PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN


PANGAN DAN HOLTIKULTURA

DAYA
N NAMA ALAMAT NAMA TAMPUNG KETERANGAN
O DUDIKA DUDIKA PIMPINAN DUDIKA
BALAI Jl. 20
1 PENYULUHAN Bojong Asep Juanda S.P Lahan Pertanian
PERTANIAN Kec.
RONGGA
Rongga
Kab.
Bandung
barat
Jl. Cikadu Ani Aas S.P
2 BALAI kec. 20 Lahan pertanian
PENYULUHAN sindangkerta
PERTANIAN Kab.
SINDANGKERTA
Bandung

22
Barat

D. EKSTRA KURIKULER

Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap


peserta didik hanya boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini
dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan
intrakurikuler. Berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi
oleh sekolah dan disajikan dalam bentuk tabel.

No. Ekstra Kurikuler


1 Kegiatan Pramuka
2 Kegiatan Bela diri ( Prisai Diri )
a. Silat
Kegiatan Olah Raga

a. Sepak Bola
b. Volly
c. Futsal

Kegiatan Kesenian

a. Seni Musik
b. Nasyid
5 Kegiatan Keagamaan
A. Tahfidzul Qur’an
6 English Conversation
A. OSIS

23
BAB III
RENCANA PEMBELAJARAN

A. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis
dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir
suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran (CP).
Fungsi Alur Pembelajaran (AP) adalah sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian
Pembelajaran di akhir fase tersebut.

Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan
pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu
yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran (CP).

Kurikulum operasional satuan pendidikan dan Alur Tujuan pembelajaran (ATP) memiliki fungsi
yang sama dengan silabus, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran.

Ada tujuh langkah-langkah yang menjadi prosedur dalam Penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) antara lain:

1. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan kompetensi


pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
2. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi- kompetensi
sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir
fase.
3. Melakukan analisis setiap elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang
sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada Fase tersebut. Ada enam
dimensi, yaitu: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha, Esa dan berakhlak mulia,
mandiri, bergotong-royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.
4. Berdasarkan identifikasi kompetensi- kompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan
pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman

24
bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
6. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan
pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama).
7. Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contoh: TP
untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480, dan sikap
120 menit.

B. MODUL AJAR

Konsep Modul Ajar

 Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian
Pembelajaran (CP).
 Jika satuan pendidikan menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka
modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut
memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP.
 Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar
tersebut dapat dipadankan dengan RPP.
 Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar, termasuk modul ajar
atau RPP, dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan murid.

Tujuan Pengembangan Modul Ajar

Pengembangan modul ajar bertujuan untuk menyediakan perangkat ajar yang dapat memandu
guru melaksanakan pembelajaran.

Dalam penggunaannya, guru memiliki kemerdekaan untuk:

 Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk
menyesuaikan dengan karakteristik murid, atau

25
 Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid

Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:

1. Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan
lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat belajar dan melibatkan
murid secara aktif dalam proses belajar; berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan murid.
4. Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar
murid.

Komponen Modul Ajar

 Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran (yang


mencakup media pembelajaran yang akan digunakan), asesmen, serta informasi dan
referensi belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.
 Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan
kebutuhannya.
 Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam
modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar murid.

C. PERATURAN AKADEMIK

1. Pengaturan beban belajar

Beban belajar diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, kegiatan Mandiri tidak
terstruktur. Pengaturan beban belajar di SMK Negeri Ngadirojo mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23 tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
26
41 tahun 2006 tentang Standar Proses Pembelajaran, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional RI Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, serta Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur tentang Hari Sekolah dan Hari Libur Bagi Satuan
Pendidikan di Propinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengaturan beban beban belajar
di SMK Negeri Ngadirojo adalah menggunakan sistem paket.

a. Rasionalisasi Pemanfaatan Beban Belajar

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dengan sistem paket dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum berjumlah 48 jam pelajaran per minggu. Pengaturan alokasi
waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu
tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Pemanfatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, disamping dimanfatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting
dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di Standar Isi.

b. Pengaturan Alokasi Waktu

Pengaturan alokasi waktu pembelajaran 1 jam pelajaran tatap muka, jumlah jam pelajaran 1
minggu, jumlah minggu efektif 1 tahun pelajaran, ditentukan hal-hal sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar dilaksanakan tiga kegiatan, terdiri dari TM (tatap
muka), PS (praktik sekolah), PI (praktik industri) dalam bentuk prakerin.
2. Jumlah minggu efektif pembelajaran di sekolah untuk kelas X : 38 minggu

2. Pemanfaatan Waktu Untuk Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak


Terstruktur.

Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran perlu didesain dan
dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan
panduan penyuisunan KTSP, kegiatan pembelajaran di SMK Negeri Ngadirojo terdiri dari
kegiatan tatap muka, kegiaatan penugasan terstruktur (PT), dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT). Sekolah standar yang menetapkan sistem paket, beban belajarnya
dinyatakan dalam jam pembelajaran ditetapkan bahwa 1 jam pelajaran tingkat SMK terdiri dari
45 menit tatap muka untuk tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
memanfaatkan 60% dari waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran yang bersangkutan.
27
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.

Alokasi waktu untuk praktik, 2 jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka.
4 jam praktik di DU/DI setara dengan 1 jam tatap muka.

a) Kegiatan tatap muka

Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tatap muka dilakukan dengan bervariasi
baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif,
presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif,
demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya
jawab atau simulasi.

b) Kegiatan tugas terstruktur

Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam
jadwal namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri.
Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan atau proyek.

c) Kegiatan mandiri tidak terstruktur

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru
namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk sistem paket maupun sistem sks.
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode penugasan,
observasi lingkungan atau proyek.

3. Pengaturan penjurusan

Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:

a. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian di


SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan Keputusan Dirjen
Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.
b. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian berdasarkan nilai Ujian
Nasional.

28
c. Jurusan yang ada di SMK N Ngadirojo terdiri dari Teknik Kendaraan Ringan, Teknik
Komputer dan Jaringan, Kecantikan Rambut, Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Agribisnis Perikanan, dan Akuntansi.

Penjurusan di SMK Negeri Ngadirojo diselenggarakan sesuai dengan spektrum keahlian


pendidikan menengah kejuruan (Keputusan Dirjen Mandikdasmen Nomor:
251/C/KEP/MN/2008). Teknis pelaksanaan mulai dari seleksi penerimaan peserta didik baru
yang mendaftar ke kompetensi keahlian, setelah dinyatakan lulus berdasarkan kriteria atau
persyaratan yang ditentukan oleh kompetensi keahlian maka peserta didik dinyatakan diterima
sebagai peserta didik baru di kompetensi keahlian yang ditempuh.

4. Mekanisme/prosedur PKL

a. Pola dan Waktu

PKL dilaksanakan dengan pola bulanan, penjadwalan di sekolah dan di DU/DI dilaksanakan
secara bersama antara pihak sekolah dan DU/DI. Penyelenggaraan PKL dengan pola bulanan
dilakukan dengan belajar selama setengah semester 3 bulan di DU/DI dan setengah semester 3
bulan di sekolah, secara bergantian selama satu tahun.

b. Pemilahan Kompetensi dan Pemilahan Industri

Pemetaan dilakukan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing-masing DU/DI.


Penetapan industri bertujuan untuk memperoleh data Institusi Pasangan yang sesuai dengan KD,
dan dapat bekerjasama dalam meningkatkan hubungan ma antara sekolah dengan dunia kerja.
Pemilahan kompetensi adalah proses menganalisis KD dan pembelajaran praktik atau pekerjaan
yang ada dalam silabus. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan daya dukung dan sumber
daya yang dimiliki sekolah dan pihak Institusi Pasangan. Berdasarkan pertimbangan
ketersediaan sumber daya masing-masing institusi pasangan tersebut, diperoleh kejelasan
tentang KD dan pembelajaran praktik yang dapat dipelajari oleh peserta didik dalam kegiatan
PKL. Hasil analisis KD dan pembelajaran praktik akan dijadikan dasar penentuan industri.

c. Pemantauan Pelaksanaan PKL

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik guna meningkatkan mutu
pelaksanaan PKL. Lingkup pemantauan (monitoring) pelaksanaan PKL meliputi penempatan,

29
penyusunan program PKL, materi PKL, keterlaksanaan program PKL, intensitas pembimbingan,
permasalahan selama peserta didik selama PKL dan lain-lain.

5. Sistem Penilaian

a. Penilaian Harian

Proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara
berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik untuk setiap Kompetensi Dasar (KD). Penilaian harian dilaksanakan secara mandiri
oleh masing-masing guru mata pelajaran sesuai dengan Panduan Penilaian Hasil Belajar dari
Direktorat Pembinaan SMK tahun 2017.

b. Ujian Tengah Semester

Proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik dalam proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik untuk
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam setengah semester. Ujian Tengah Semester
dilaksanakan secara bersama-sama dengan jadwal diatur oleh sekolah dengan soal dibuat oleh
kelompok mata pelajaran di sekolah.

c. Ujian Akhir Semester

Proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik dalam proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik dalam akhir
semester. Ujian Akhir Semester dilaksanakan secara bersama-sama dengan jadwal diatur oleh
sekolah dengan soal dibuat oleh kelompok mata pelajaran di sekolah.

d. Ujian Tingkat Kompetensi

Penilaian terhadap pencapaian satu unit kompetensi yang dapat membentuk satu Skema
Sertifikasi Profesi dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi. Ujian Tingkat Kompetensi
dilaksanakan secara bersama-sama dengan jadwal dibuat oleh sekolah.

e. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi

Penilaian terhadap pencapaian 1 (satu) atau beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk
satu Skema Sertifikasi Profesi dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi.
30
f. Ujian Sekolah Berstandar Nasional

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan yang kisi-kisinya dibuat oleh pemerintah. Ujian Sekolah Berstandar Nasional
dilaksanakan bersamaan dengan Ujian Sekolah dengan jadwal ditentukan oleh pemerintah.

g. Ujian Sekolah

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan. Ujian Sekolah dilaksanakan dengan jadwal dibuat oleh sekolah dan soal dibuat
secara oleh kelompok mata pelajaran.

h. Ujian Nasional

Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.
Ujian Nasional dilaksakan baik jadwal maupun soal dibuat oleh pemerintah secara bersama
secara nasional.

i. Ujian Unit Kompetensi (bagi sekolah LSP)

Skema Sertifikasi Profesi terdiri atas beberapa Unit Kompetensi merupakan paket kompetensi
sebagai persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi tertentu dilakukan oleh
satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI atau LSP-P1.

j. Ujian Kompetensi Keahlian

Penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI dilaksanakan
di akhir masa studi yang dilaksanakan oleh LSP atau satuan pendidikan terakreditasi bersama
DUDI dengan memperhatikan paspor keterampilan. Ujian Kompetensi Keahlian dilaksanakan
dengan jadwal dibuat oleh sekolah dan soal dibuat oleh pemerintah.

6. Pelaporan hasil belajar

1. Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta didik dan
orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang berisi tentang skor
disertai dengan deskripsi capaian kompetensi.
31
2. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi dalam
bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
3. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat
kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
4. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat kompetensi keahlian dengan
memperhatikan paspor keterampilan.
5. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan
dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang dimiliki peserta didik.
6. Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh satuan
pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau sertifikat kompetensi
(teaching factory atau technopark).
7. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk Sertifikat
Hasil Ujian Nasional (SHUN).
8. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ijazah.

Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil belajar siswa berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh guru dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang dilaporkan meliputi
pencapaian kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
Laporan kompetensi sikap diberikan dalam bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan dan
keterampilan diberikan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), predikat dan dilengkapi
dengan deskripsi. Seluruh hasil penilaian yang dilakukan guru dijadikan bahan untuk
penyusunan buku rapor dan disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan siswa yang dapat
ditunjukkan pada siswa dan orang tua/wali.

7. Kriteria Ketuntasan Minimal

Penentuan dilakukan melalui analisis kriteria ketuntasan belajar minimal pada indikator setiap
Kompetensi Dasar (KD). Setiap indikator dimungkinkan adanya perbedaan nilai KKM, dan
penetapannya memperhatikan kriteria sebagai berikut:

a. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik;

32
Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik yang didasarkan pada hasil Peneriman Siswa Baru
(PSB), nilai Ujian Nasional (UN), Rapor kelas IX SMP dan/atau tes seleksi masuk. Sedangkan
pada semester/kelas yang lebih tinggi didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik
pada semester/kelas sebelumnya.

b. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan);

Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan dan kerumitan setiap indikator/KD yang harus
dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran. Tingkat kompleksitas tinggi, bila dalam
pelaksanaannya menuntut:

 SDM yang handal, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran;


 Waktu yang cukup lama karena perlu pengulangan;
 penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi

c. Kemampuan/ketersediaan sumber daya pendukung pembelajaran.

Kemampuan sumberdaya pendukung yaitu ketersediaan dan kualitas tenaga (SDM), sarana dan
prasarana pendidikan, Biaya Operasional Pendidikan (BOP), manajemen sekolah, dan
kepedulian pemangku kepentingan sekolah.

Penentuan kriteria menjadi nilai dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:

a. menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria,

1) Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik :

 Rata-rata tinggi : 81 – 100


 Rata-rata sedang : 65 – 80
 Rata-rata rendah : 50 – 64

2) Tingkat kompleksitas kompetensi:

 Kompleksitas tinggi : 50 – 64
 Kompleksitas sedang : 65 – 80
 Kompleksitas rendah : 81 – 100

3) Sumberdaya pendukung pembelajaran:

33
 daya dukung tinggi : 81– 100
 daya dukung sedang : 65 – 80
 daya dukung rendah : 50 – 64

b. Menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria berdasarkan kesepakatan
dalam forum dewan pendidik di sekolah.

Contoh penentuan KKM pada mata pelajaran A :

Kriteria Penetapan Ketuntasan


Nilai
Kompetensi Dasar Komplek Daya
Intake KKM
sitas Dukung
sedang sedang tinggi
Kompetensi dasar 1 78
70 75 90
sedang tinggi sedang
Kompetensi dasar 2 70
70 60 80
sedang sedang tinggi
Kompetensi dasar 3 77
70 78 85
sedang sedang tinggi
Kompetensi dasar 4 74
70 70 82

Besarnya KKM untuk mata pelajaran A adalah :

7. Kriteria kenaikan kelas

Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan menentukan apakah siswa
tersebut berhak naik kelas atau tidak.

Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:

34
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya baik.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya baik.
4. Seluruh mata pelajaran baik yang ada di Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan maupun
Muatan Peminatan Kejuruan seluruhnya harus tuntas (minimal sama dengan KKM).
5. Memenuhi kehadiran lebih dari atau sama dengan 90% hari efektif belajar.
6. Penentuan kenaikan kelas dilaksanakan oleh sidang dewan guru.

8. Kriteria kelulusan

Kriteria kelulusan peserta didik dari ujian sekolah SMK Negeri Ngadirojo tahun pelajaran
2017/2018 adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
3. Lulus ujian sekolah, dengan ketentuan:
4. Memperoleh nilai sekolah (NS) rata-rata minimal untuk semua mata pelajaran 75;
5. Memperoleh nilai sekolah (NS) minimum untuk setiap mata pelajaran 70;
6. Nilai sekolah sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b tersebut diatas diperoleh dari
gabungan nilai antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata raport semester I sampai
semester VI dengan pembobotan 50% untuk nilai ujian sekolah dan 50% untuk nilai rata-
rata raport.

Lulus Ujian Nasional secara rinci sesuai dengan Ketentuan yang diatur lebih lanjut dengan
Permendikbud dan Prosedur Operasi Standar (POS) tentang Ujian Nasional yang berlaku dalam
tahun pelajaran.

Ujian sekolah dilaksanakan setelah peserta didik menyelesaikan semua muatan pembelajaran,
sebagai pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah. Ujian
nasional dilaksanakan sebagai pengukuran dan penilan pencapaian standar kompetensi lulusan
secara nasional pada mata pelajaran tertentu yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika,
bahasa Inggris dan kompetensi keahlian.

SMK N Ngadirojo pada tahun pelajaran 2017/2018 mentarjetkan lulus 100%.


35
Untuk meningkatkan kwalitas lulusan ada beberapa upaya yaitu:

1. Tambahan jam pembelajaran yang dilaksakan diluar jam mengajar.


2. Pemberian penghargaan kepada siswa yang memperoleh peringkat 1, 2, dan 3 berupa alat
tulis menulis, seragam gratis, dan piagam penghargaan.
3. Untuk siswa kelas XII dilaksanakan tryout ujian nasional.

Apabila ada siswa belum lulus ujian, sekolah memberikan kesempatan untuk mengulang di kelas
XII dan mengikuti ujian pada tahun berikutnya.

9. Mutasi peserta didik

Mutasi Keluar :

1) Persyaratan

a) Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermeterai Rp. 6.000.

b) Peserta didik sudah memenuhi kewajiban mengikuti pembelajaran akademik dan non
akademik sesuai dengan aturan yang berlaku;

c) Sudah memenuhi aturan administrasi sekolah/madrasah asal;

2) Mekanisme

6. a) Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermeterai Rp 6.000. disampaikan
kepada sekolah.
7. b) Sekolah membuat surat keterangan pindah yang ditandatandangani oleh kepala
sekolah dan diketahui oleh pengawas sekolah dan :
8. Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Pacitan, untuk mutasi di wilayah Propinsi
Jatim, untuk memvalidasi NISN; dan
9. Dinas Pendidikan Propinsi, untuk mutasi ke luar Wilayah Propinsi Jatim dan mutasi ke
sekolah asing, setelah divalisidasi NISN oleh Dinas Propinsi;
10. c) Sekolah menyerahkan:
11. Surat keterangan pindah dari sekolah;
12. laporan hasil belajar/rapor asli lengkap;
13. fotocopy daftar siswa yang di legalisasi oleh kepala sekolah/madrasah;
14. fotocopy sertifikat akreditasi sekolah/madrasah;
36
15. Mutasi Masuk:

1) Persyaratan;

Surat permohonan untuk menjadi peserta didik di sekolah tujuan dari orang tua / wali bermaterai
Rp. 6.000, dengan melampirkan :

1. Surat keterangan pindah dari sekolah asal;


2. Untuk peserta didik dari madrasah, memiliki surat keterangan pindahdari sekolah asal
3. Rapor (Asli dan Fotocopy) lengkap dari sekolah/madrasah asal;
4. Ijazah, SKHUN, SKYBS dari jenjang pendidikan sebelumnya;
5. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang sudah divalidasi oleh Dinas Pendidikan
Kab/Kota;
6. Fotocopy sertifikat akreditasi dari sekolah/madrasah asal;
7. Bagi peserta didik yang berasal dari sekolah asing harus mendapatkan/membawa
rekomendasi dari Kementerian Pendidikan Nasional.

2) Mekanisme:

1. Sekolah/madrasah menerima dan melakukan seleksi berkas usulan mutasi peserta didik
sesuai dengan persyaratan;
2. Sekolah/madrasah melaksanakan seleksi tes akademik dan non akademik, jika
diperlukan;
3. Sekolah/madrasah mengumumkan peserta didik yang diterima;
4. Sekolah/madrasah membuat surat laporan mutasi yang ditandatandangani oleh kepala
sekolah/madrasah dan disahkan oleh pengawas sekolah/madrasah

10. Pendidikan kecakapan hidup

Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan
hidup yaitu pendidikan memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
intelektual dan kecakapan vocational untuk kerja atau usaha mendiri (penjelasan pasal 26 ayat 3
UU No 20 Tahun 2003). Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua pelajaran dan atau berupa modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan peserta didik dari satuan pendidikan yang
37
bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan
dari satuan pendidikan formal lain atau non formal, spserti kegiatan kepramukaan, karate, kursus
dan kegiatan yang lainnya. Pendidikan kecakapan hidup di SMK Negeri Ngadirojo tercermin
hampir semua mata pelajaran diantaranya mata pelajaran pendidikan Agama Islam,
Kewarganegaraan dan Kewirausahaan (Kecakapan personal, Sosial, dan usaha mandiri). Selain
itu kegiatan pemberdayaan perempuan dan kursus-kursus tercermin pada mata pelajaran seni dan
budaya. Prinsip implementasi konsep kecakapan hidup mancakup tiga domain yaitu sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan praktis dengan berfokus kepada:

1. Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to tink,
learning to do, learning to be, learning to live together,
2. Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (fleksibel learning) dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning),
3. Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasaan,
4. Perancangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal skill, social
skill, academic skill dan vocational skill.
5. Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta didik aktif
yaitu peserta didik sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar, bukan
pada terjadinya proses mengajar.
6. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran

Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki
peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dirancang
melalui penggunaan variasi metode mengajar, adalah:

1. a) Motode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan


kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar peserta didik, menghargai kelebihan dan
kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim.
2. b) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan yang
terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada peserta
didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisis
permaslahaan yang terjadi.
3. c) Metode eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam
menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari
permasalahaan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dandidukung dengan

38
landasan teori yang telah ditanamkan atau diberikan melalui ceramah / tanya jawab.
Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang
satu dengan yang lain.
4. d) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi di depan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menuangkan
pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus berkomunikasi secara
lisan. Peserta didik berlatih berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau
gagasan, mendengarkan atau menghargai perbedaan pendapat darinorang lain, mengelola
enmosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5. e) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, mengeluarkan
pendapat, menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak
emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
6. f) Pelaksanaan penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan menjadi bekal
bagi peserta didik yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

D. KALENDER PENDIDIKAN

39
40
KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan Tanggal Kegiatan
5-8 Juli 2022 Workshop Kurikulum Merdeka 26 - 30 September Pelaksanaan Penilaian Tengah
2022 Semester 1
11-15 Juli Penyusunan KOSP oleh Tim Pengembang 7 October 2022 Titimangsa Penetapan Laporan Hasil
2023 Belajar Mid Semester Ganjil
2022/2023
18 July 2022 Hari pertama masuk sekolah 8 October 2022 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
25-27 Juli Siap Asesmen Nasional (AN) untuk Guru 17 - 28 Oktober 2022 Prakiraan Kelas Industri
2022 @Kompetensi Keahlian*)
18-20 Juli Pengenalan Lingkungan Sekolah 28 - 30 November Expose P5 BK (Kelas X)
2022 2022
21-23 Juli Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan 5 – 17 Desember Penilaian Akhir Semester 1
2022 2022
30 July 2022 Libur Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah 23 December 2022 Tanggal Penetapan Rapor Semester 1
1 - 31 Agustus Persiapan Asesmen Nasional 23/24 Desember 2022 Pembagian Rapor Semester 1
2022
1 - 31 Agustus Prakiraan PKG dan Supervisi Akademik 25 December 2022 Libur Hari Natal
2022
17 Agustus Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI 26 Des 2022 – 7 Jan Libur Semester 1
2022 2023
27 Agustus – Pelaksanaan Asessmen Nasional Jenjang 26 – 28 Desember Evaluasi Kurikulum Semester Ganjil
1 September SMK/MAK/SMA/MA/SMLB/Paket C 2023
2022
5-16 Prakiraan Pelaksanaan Guru Tamu
September @Kompetensi Keahlian*)
2022
Tanggal Kegiatan Tanggal Kegiatan
1 January 2023 Libur Tahun Baru Masehi 17-29 April 2023 Prakiraan libur hari raya Idul Fitri
1444 H.
9 January 2023 Hari pertama masuk sekolah 1 May 2023 Libur Hari Buruh
10 - 14 Januari 2023 Prakiraan Penutupan SKP 2 - 12 Mei 2023 Prakiraan Ujian Sekolah
22 January 2023 Prakiraan libur tahun baru Imlek 6 May 2023 Prakiraan libur hari raya Waisyak
2574
23 - 27 Januari 2022 Pemotretan Siswa Kelas XI 18 May 2023 Prakiraan libur kenaikan Isa Almasih
1 - 28 Februari 2023 Prakiraan PSKK 29 May 2023 Rapat Kelulusan
27 Februari - 3 Maret 2023 AKM Kelas X 1 June 2023 Libur hari lahir Pancasila
18 February 2023 Prakiraan libur Isro Mi'raj 2 June 2023 Prakiraan Pengumuman Kelulusan
22 Maret 2023 Prakiraan libur hari raya Nyepi 5 - 17 Juni 2023 Prakiraan penilaian akhir tahun

41
pelajaran
6 – 10 Maret 2023 Prakiraan Ujian Praktik 19-Jun-23 Rapat Pra Kenaikan Kelas
6 – 10 Maret 2023 Prakiraan Penilaian Tengah 21-Jun-23 Rapat Kenaikan Kelas
semester 2
13 - 18 Maret 2023 Prakiraan jeda tengah semester 2 23 Juni 2023 Tanggal penetapan rapor semester 2
*)
23 - 25 Maret 2023 Prakiraan libur awal Ramadan 1444 23/24 Juni 2023 Pembagian rapor semester 2
H.
27 Maret - 15 April 2023 Kegiatan Penumbuhan Budi 26 Juni -15 Juli 2023 Libur akhir tahun pelajaran
Pekerti/ Smatren
3 April -6 Mei 2023 Prakiraan waktu pelaksanaan Uji Mei – Juli 2023 Masa PPDB TP 2023/2024
Kompetensi Keahlian SMK
7 April 2023 Prakiraan libur wafat Isa Almasih

42
BAB I V

PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN


PROFESIONAL

A. PENDAMPINGAN

Pendampingan pengembangan diri bagi guru melalui supervisi akademik


dan klinis.
1. Supervisi Akademis

Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan


oleh kepala sekolah kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan
bahwa guru melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan peserta
didik menerima layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi
akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat program
pengembangan profesionalisme guru.
Pelaksanaan supervisi akademis dilakukan dua kali dalam satu tahun
pelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Supervisi Klinis

Supervisi klinis hanya diberlakukan kepada guru yang bermasalah


dalam proses pembelajaran dan pendampingan peserta didik.
Tahapan-tahapan supervisi klinis antara lain:

a. Penyebaran angket kepuasan peserta didik

b. Pengolahan hasil analisis

c. Identifikasi hasil analisis

d. Pembinaan guru

e. Pemantauan guru secara bertahap

f. Pemberian Surat Peringatan (SP)


43
B. EVALUASI

Evaluasi di Smk Bina Insan Mandiri dilakukan dengan cara


penyebaran angket dengan tujuan menggali informasi dari peserta didik, guru,
tata usaha, orang tua, DUDIKA, dan komite. Informasi yang disebarkan
melalui angket berupa persepsi peserta didik terhadap proses pembelajaran,
materi atau bahan ajar, sarana dan prasarana, SDM, serta pengelolaan sekolah.

C. PENGEMBANGAN PROFESIONAL

SMK Smk Bina Insan Mandiri dalam meningkatkan profesional guru


dilakukan dengan berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1. IHT

Peningkatan profesionalitas guru dan tata usaha (PTK) dilakukan melalui


Inhouse Training. Setiap tahun sekolah merencanakan program tersebut.
IHT diutamakan bagi semua guru untuk meningkatkan kompetensinya.
2. Pelatihan kompetensi pedagogik dan profesional

Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga- lembaga


pelatihan khususnya dalam maple kejuruan untuk meningkatkan skill guru
bidang tersebut.
3. Sertifikasi kompetensi guru

Smk Bina Insan Mandiri memiliki susunan jumlah guru yang


bersertifikasi kompetensi level 4 sebagai berikut.
Jumlah Guru yang
Jumlah
bersertifikasi
No. Program Keahlian Guru
kompetensi level 4
1. Agribisnis Tanaman Pangan dan 4 0
Holtikultura

4. Studi Banding

SMK Smk Bina Insan Mandiri secara berkala memberi kesempatan


kepada PTK untuk melakukan studi banding di DUDIKA bersamaan
dengan program kunjungan industri peserta didik terkait sebagai
44
penambahan wawasan, profesi dan jabatan yang ada di industri,
manajemen bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam
berbisnis, kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting
lainnya yang berkaitan dengan industri.
5. Kewirausahaan

Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan


kemampuan dalam bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha
mandiri yang telah dilakukan secara individu atau mendorong guru untuk
menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan DUDIKA.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan
dan menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat
membimbing peserta didik secara optimal dalam berwirausaha. Jika guru
telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan
lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoretis semata.
6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP

Smk Bina Insan Mandiri juga memberi kesempatan kepada guru kejuruan
mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji
kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru
untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus
menerus meningkatkan kemampuannya.

45
BAB V
PENUTUP

Tercapainya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan oleh sistem pendidikan yang
diterapkan di sekolah-sekolah yang secara langsung mendidik dan membina siswa. Peningkatan
mutu pendidikan perlu diupayakan melalui sistem pengelolaan yang terpadu dan tepat sasaran.
Oleh karena itu berbagai cara harus ditempuh baik melalui faktor internal dan faktor eksternal
Demikian Kurikulum Smk Bina Insan Mandiri tahun pelajaran 2022-2023 ini telah
disusun dengan usaha dan bantuan serta bimbingan semua pihak yang peduli akan kemajuan
mutu pendidikan khususnya Smk Bina Insan Mandiri Kabupaten Bandung Barat. Semoga
pelaksanaan dan penerapan Kurikulum Smk Bina Insan Mandiri ini dapat terwujud dengan baik
sehingga visi, misi, dan tujuan Smk Bina Insan Mandiri dapat tercapai. Tentunya semua tidak
akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan kerja keras penuh tanggung jawab dari para
pendidik dan karyawan tata usaha untuk menerapkan kurikulum ini.
Akhirnya semoga Kurikulum Operasional Smk Bina Insan Mandiri ini bermanfaat,
khususnya bagi kegiatan persekolahan. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan
datang.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan meridhoi segala aktifitas kita. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung Barat, 15 Juli 2022


Kepala Smk Bina Insan Mandiri

Drs. Dodi Suwandi

46
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Nama dokumen : Alur Tujuan Pembelajaran
Mata pelajaran : Dasar-dasar Agribisnis Tanaman
Fase :E
Kelas :X
Penyusun : Team ATPH SMKN 1 Pacet

B. RASIONAL
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan mata pelajaran yang berisi kompetensi yang mendasari
penguasaan agribisnis tanaman, yaitu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan
mata rantai produksi, pengelolaan, dan pemasaran hasil produksi tanaman. Mata pelajaran ini, menjadi
landasan bagi peserta didik untuk mendalami agribisnis tanaman secara utuh pada konsentrasi produksi
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan untuk konsumsi, dan benih (perbenihan).

Fungsi mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman untuk menumbuh-kembangkan kebanggaan pada
peserta didik dalam melakukan proses agribisnis tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian
dengan menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri produksi tanaman, setelah belajar pada
program keahlian Agribisnis Tanaman. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan kompetensi produksi tanaman pada pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas X dan
XI.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode
serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut
harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Modelmodel pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning, teaching factory,
discovery-based learning, problem-based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan. Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berkontribusi dalam membangun
kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis tanaman dengan
memegang teguh iman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia
dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan
teknologi dan lingkungan.
C. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (hard skill dan soft skill) sebagaimana termuat dalam elemen dasar-dasar
47
Agribisnis Tanaman secara global meliputi:
6. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis tanaman;
7. memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu global terkait dengan ketahanan
pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan dalam rangka pelestarian ekosistem;
8. memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di bidang agribisnis
tanaman;
9. memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas, taat prosedur, dan presisi
dengan menerapkan K3; dan
10. memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses kegiatan produksi tanaman.

D. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berfokus pada kompetensi bersifat
dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan
atau bekerja di industri produksi tanaman sesuai dengan perkembangan dunia kerja.

Melihat latar belakang dari peserta didik yang beragam, ada yang orangtuanya berlatarbelakang sebagai
petani konvensional, berdagang dan yang menjadi karyawan. Sehingga dengan keragaman tersebut maka
peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, penerapan teknologi dan isu-isu global, profil
entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi.

Adapun sebgaimana tertuang dalam SKBD No 33/H/KR/2022 tentang perubahan Capaian Pembelajaran
Kurikkulum Merdeka Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman meliputi elemen sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis secara Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami proses
menyeluruh di bidang bisnis secara menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis tanaman agribisnis tanaman, antara lain penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai pasok (Supply Chain),
logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan
peralatan di bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami
produksi dan isu-isu global perkembangan proses produksi tanaman secara
terkait dengan agribisnis dan konvensional sampai modern, pertanian perkotaan (urban
industri tanaman farming), alat dan mesin pertanian dari yang konvensional

48
sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart farming dan
isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, sustainable farming
(pertanian berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi
dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
dan pekerjaan/profesi di profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan
bidang agribisnis tanaman usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam rangka
menumbuhkan jiwa wirausaha, serta peluang usaha dan
peluang bekerja di bidang agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses produksi Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
tanaman pembiakan tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan
tanaman, panen dan penanganan pasca panen, pengemasan,
dan distribusi produk hasil panen.
Faktor-faktor yang Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
berpengaruh terhadap proses faktor-faktor yang berpengaruh kepada proses produksi
produksi tanaman tanaman: faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Pada akhir fase E peserta didik dapat menjelaskan tentang
pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern.
Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami penerapan
proses produksi tanaman dan pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber daya alam
pendukung, sumber daya manusia, produksi tanaman
berkelanjutan, limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce,
Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, dan Recycle),
kelembagaan pada rantai produksi dan pasar, serta
pelestarian kearifan lokal.

A. Referensi
1. Struktur Kurikulum.

2. SKKNI No. 078 Tahun 2014.

3. SKKNI No. 209 Tahun 2019

49
50

Anda mungkin juga menyukai