PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia. Pemerintah dalam hal ini melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia. Upaya inovasi serta program pendidikan telah
dilaksanakan, antara lain yaitu penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum
dilaksanakan dengan memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dengan melaksanakan KTSP, pemerintah memberikan kesempatan yang luas kepada
sekolah untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran sehingga diharapkan mutu
pendidikannya meningkat. Peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan
dilakukan oleh pemerintah dengan menyelenggarakan program pendidikan dan latihan
peningkatan kompetensi. Pemerintah juga berupaya memberikan bantuan-bantuan
pengadaan fasilitas sekolah, misalnya pengadaan peralatan praktik, penambahan sarana
kelas maupun laboratorium.
Saat ini alat telekomunikasi handphone telah menjadi kebutuhan. Banyak yang
beranggapan bahwa penggunaan handphone atau gadget jika tidak arif dalam
menggunakannya justru dapat menimbulkan bencana. Mulai dari kecanduan sampai
tindak kriminal. Namun disisi lain banyak pula yang mendapatkan banyak manfaat
dengan pemakaian gadget tersebut.
Memasuki era revolusi Industri 4.0 berbagai aktivitas sosial, pendidikan,
ekonomi dan sebagainya selalu dikaitkan dengan penggunaan mesin-mesin otomasi
yang terintegrasi dengan jaringan internet. Kecanggihan teknologi era ini membuat
banyak kondisi berubah. Bagaimana dengan sektor pertanian di era revolusi 4.0? Untuk
mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah, dunia pertanian diharapkan
melibatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya.
Terinspirasi dari diluncurkannya program desa digital di desa Puntang
Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada
10 Desember 2018. Bahwa desa digital merupakan program pemberdayaan masyarakat
melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa.
C. TUJUAN
1. Memanfaatkan aplikasi ‘AGRIO’ untuk pembelajaran mata pelajaran agribisnis
tanaman buah dan agribisnis tanaman hias
2. Meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar peserta didik dengan pemanfaatan
media pembelajaran aplikasi ‘AGRIO’
D. MANFAAT
1. Memberikan alternatif penggunaan media pembelajaran berbasis digital kepada
guru, sehingga dapat mencapai keberhasilan pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
2. Memberikan pengalaman belajar baru sehingga dapat membangkitkan motivasi,
semangat dan aktivitas belajar kepada peserta didik.
3. Meningkatkan mutu lembaga/sekolah dengan adanya penguasaan kompetensi
oleh peserta didik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
4. Memberi penguatan kepada Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan
dan Hortikultura di lembaga/sekolah
5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pertanian dapat
berkembang dengan pemanfaatan dunia digital
atau ekstrinsik yaitu dorongan atau rangsangan dari luar diri peserta didik, misalnya
adanya penggunaan media pembelajaran yang menarik atau penghargaan dari guru dan
lain-lain.
Siswa yang memiliki motivasi pada dirinya memiliki ciri-ciri seperti: tekun
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, lebih mandiri, dapat mempertahankan
pendapatnya, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Bahwa ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk belajar, yaitu adanya
sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas, adanya sifat yang kreatif
pada peserta didik dan keinginan untuk maju. Dengan penggunaan ponsel sebagai
media belajar dapat mendorong peserta didik untuk meningkatkan sifat rasa igin tahu
dan menumbuhkan kreativitasnya sehingga motivasi dan aktivitas belajarnya
meningkat.
Kompetensi vokasional merupakan kompetensi kejuruan yang meliputi
kompetensi pengetahuan dan ketrampilan, yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, dimana peserta didik
terlibat dalam kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
informasi atau menalar dan mengkomunikasikan.
Penggunaan media pembelajaran menggunakan telepon selular dapat
meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi atau menalar dan mengkomunikasikan.
Ruang lingkup pelaksanaan best practice ini diterapkan pada mata pelajaran
Agribisnis Tanaman Buah dan mata pelajaran Agribisnis Tanaman Hias dengan
Kompetensi Dasar Melaksanakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Pada
Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
- Pemanfaatan aplikasi ‘AGRIO’ dalam pembelajaran mata pelajaran agribisnis
tanaman buah dan agribisnis tanaman hias dapat meningkatkan motivasi dan
aktivitas belajar peserta didik
- Pemanfaatan aplikasi ‘AGRIO’ dalam pembelajaran mata pelajaran agribisnis
tanaman buah dan agribisnis tanaman hias dapat meningkatkan kompetensi
vokasional peserta didik.
SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian yang telah dilakukan maka dapat
disarankan sebagai berikut:
- Pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat oleh guru untuk
keberhasilan pembelajaran sangat disarankan
- Pemanfaatan aplikasi ‘AGRIO’ dapat digunakan untuk mata pelajaran agribisnis
tanaman pangan dan sayuran
- Pemilihan program aplikasi yang lebih lengkap sangat disarankan
- Pengembangan program aplikasi yang lebih luas perlu kerjasama dengan
kompetensi keahlian yang relevan.