PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prakarya dan Kewirausahaan pada Kurikulum 2013 merupakan mata pelajaran baru
yang diusahakan dapat berupa produk prakarya yang dikembangkan dalam skala usaha yang
memiliki nilai ekonomis (profit oriented). Sasaran pembinaan bidang ilmu kewirausahaan
adalah penanaman karakter wirausaha yang kreatif, inovatif, mandiri, bekerja sama,
menyeluruh, sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai
mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan adalah kerajinan, rekayasa, budidaya, dan
pengolahan. Prinsip Kewirausahaan pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan aspek
rekayasa adalah menghasilkan produk rekayasa yang mempunyai nilai keterjualan oleh
karenanya produk tersebut harus memenuhi standar pasar, yaitu: menyenangkan pembeli,
Saat ini dunia dilanda musibah besar, mewabahnya virus corona yang
mmenyababkan penyakit covid 19. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan upaya
preventif untuk mencegah berbagai penyakit. Salah satu prilaku hidup bersih adalah sering
menyebabkan penyakit diantaranya diare, cacingan, infeksi mata dan saluran pencernaan,
dan juga bisa membawa virus-virus berbahaya lainnya seperti virus corona.
Budaya cuci tangan dan jaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan
handsanitizer dan sanitizer terus gencar dilakukan, ditengah mulai mewabahnya virus
corona. Hal ini membuat masyarakat memborong handsanitizer di pasaran, sehingga produk
pasar. Oleh karena itu produk yang kami hasilkan berupa handsanitizer.
1. Mengamati lingkungan sekitar baik fisik maupun pasar yang menjadi bahan eksplorasi
meneliti berbagai produk kerajinan dengan metode dan strategi kunjungan lapangan,
4. Melakukan analisis dan merekonstruksi hasil produknya berupa fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur baik yang bersifat tradisional berbasis kearifan lokal, maupun modern,
5. Menampilkan kembali hasil produknya berdasarkan hasil olahan secara pribadi maupun
kelompok sehingga mempunyai nilai keterjualan serta mempunyai wawasan pasar yang
2
B. Landasan Hukum
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan diperbaharui lagi dengan
Nasional Pendidikan;
Kabupaten/Kota;
5. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
3
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
pembelajaran;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
C. Tujuan
2. Memberikan panduan pada guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dalam
diharapkan.
4
D. Sasaran
5
BAB II
PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
HANDSANITIZER
A. Kegiatan Pembelajaran
Prakarya Kewirausahaan aspek rekayasa di SMAN 2 Bukittinggi dipelajari kelas X
jurusan MIPA.
2) Pemahaman teori
sekitar. Setelah siswa mengambil kesimpulan sementara dari pengamatannya, barulah guru
memaparkan teori. Ini bertujuan melatih pola pikir dan kemandirian siswa. Pembelajaran
KD 4.1, siswa baru merancang desain produk, di KD 4.2, siswa diharapkan mampu
membuat rancangan perencanaan pembuatan produk, di KD, 4.3 barulah siswa mulai
Pada saat pembuatan produk, siswa selalu mengambil dokumentasi baik dalam bentuk
foto ataupun video, setelah produk selesai siswa harus mempresentasikan hasil karyanya
dengan menampilkan produk dan movie dari awal hingga akhir pembuatan. Siswa harus
6
melatih siswa untuk mampu menerapkan teknologi TIK dengan berbagai aplikasi. Ini
bertujuan untuk mempromosikan produk ke pihak lain. Jadi jiwa kewirausahaan atau
2. di media sosial
3. upload di youtube
5. bazar
B. Penilaian Pembelajaran
Penilaian pembelajaran prakarya kewirausahaan aspek rekayasa terdiri dari:
1. Penilaian sikap
Setiap guru memiliki jurnal harian dan lembar observasi yang digunakan untuk menilai
sikap siswa
2. Penilaian pengetahuan
3. Penilaian keterampilan
7
8
Bentuk penilaian Produk
8
C. Analisis Peluang Usaha Produk Rekayasa
Dalam menganalisis peluang usaha produk rekayasa siswa diharapkan mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan Produk
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal ialah hal - hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek
untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha, antara lain:
1) masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
2) kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
3) kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain,
4) pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
9
b. Pengelolaan Sumberdaya Usaha
Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan pengelolaan sumber daya
yang baik untuk tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya yang dimiliki dapat
dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6 M) yaitu:
1) Man (Manusia)
2) Money(Uang)
3) Material (Bahan)
4) Machine (Tekonologi)
5) Method(Metode)
6) Market(Pasar)
c. Administrasi
Administrasi pada konteks mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan aspek
rekayasa adalah dalam bentuk perhitungan harga pokok produksi untuk dapat
menentukan berapa harga jual agar usaha mencapai laba yang diinginkan.
d. Pemasaran
1) Promosi
2) Penjualan
2. Sistem Produksi
a. Memikirkan masalah
b. Membuat desain/ gambar
c. Pembuatan produk
d. Uji coba produk
10
D. Produk yang dihasilkan
Prakarya kewirausahaan aspek rekayasa di kelas X membuat produk berupa:
Handsanitizer
11
12
13
14
BAB III
PENUTUP
Program kewirausahaan di SMA adalah sebuah upaya nyata dalam rangka penanaman
nilai-nilai kewirausahaan dan peningkatan kualitas pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan di SMA dengan tujuan agar peserta didik memiliki karakter wirausaha,
memahami konsep kewirausahaan, mampu melihat peluang, mendapatkan pengalaman langsung
berwirausaha serta terbentuknya lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang
berwawasan kewirausahaan.
Oleh karena itu agar program kewirausahaan di SMA dapat terlaksana secara efektif
dan efisien serta mencapai hasil yang optimal, diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak
yang terkait untuk secara bersama-sama mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan
proses pembelajaran Kewirausahaan sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan masing-
masing, dengan tetap memperhatikan berbagai ketentuan perundangan yang berlaku.
Melalui program ini diharapkan guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan
Pihak yang terkait mengetahui tentang mekanisme dan prosedur penyelenggaraan program
kewirausahaan bidang rekayasa khususnya pembuatan handsanitizer pada mata pelajaran
prakarya dan kewirausahaan di SMA.
15