A. Rasional
Dasar-dasar Usaha Pertanian Terpadu merupakan mata pelajaran yang
berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian usaha
di bidang pertanian yang memadukan dua kegiatan usaha pertanian atau
lebih dalam pengelolaannya.
Mata pelajaran ini akan membuka minat dan bakat (passion) peserta didik
tentang usaha pertanian terpadu, serta menumbuhkan kebanggaan
sebagai pegiat bidang pertanian modern Indonesia yang nantinya akan
menjadi ujung tombak ketahanan pangan.
Sistem usaha pertanian terpadu dapat dibagi menjadi 3 (tiga) model sistem
usaha, yaitu: 1) sistem usaha pertanian terpadu berbasis tanaman, 2)
sistem usaha pertanian terpadu berbasis ternak, dan 3) sistem usaha
pertanian terpadu berbasis perikanan. Usaha pertanian terpadu ini dapat
dilakukan dengan cara horizontal dan vertikal. Usaha pertanian terpadu
secara horizontal adalah memadukan dua kegiatan usaha atau lebih
antarkomoditas pertanian (misalnya: usaha budidaya kacang tanah dengan
usaha budidaya jagung, usaha budidaya padi dengan usaha budidaya ikan,
usaha budidaya ayam dengan usaha budidaya ikan, usaha budidaya
kelapa dengan usaha budidaya sapi, dan lain sebagainya).
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Usaha Pertanian Terpadu bertujuan
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan,
dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami profil industri, dunia usaha atau dunia kerja dan proses
bisnis di bidang pertanian khususnya usaha pertanian terpadu;
2. Memahami perkembangan teknologi, proses produksi, dan isu-isu
global di bidang usaha pertanian terpadu;
3. Memahami konsep dasar konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya; Memahami agripreneur, profesi, job profile, peluang
usaha dan peluang bekerja di bidang usaha pertanian terpadu;
4. Memahami penanganan dasar komoditas pertanian usaha pertanian
terpadu sesuai prosedur serta keselamatan, kesehatan kerja, dan
lingkungan hidup (K3LH);
5. Memahami teknik dasar usaha pertanian terpadu.
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-dasar Usaha Pertanian Terpadu merupakan dasar
mempelajari kompetensi usaha pertanian terpadu selanjutnya. Dasar-dasar
usaha pertanian terpadu penting diberikan kepada peserta didik sejak
awal, agar peserta didik dapat mengenal lingkup materi dan apa yang akan
dilakukan selanjutnya tentang usaha pertanian terpadu. Dasar-dasar
usaha pertanian terpadu dapat membuka wawasan peserta didik tentang
sistem usaha pertanian terpadu, baik secara horizontal maupun vertikal.
Dasar-dasar usaha pertanian terpadu memiliki kekhususan karena
memadukan 2 (dua) atau lebih kegiatan usaha di bidang pertanian.
Elemen Deskripsi
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
utuh mengenai program keahlian Usaha Pertanian Terpadu, sehingga
mampu menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E, pada aspek
soft skills dan hard skills peserta didik mampu memahami profil industri,
dunia usaha atau dunia kerja dan profesi/wirausaha di bidang usaha
pertanian terpadu, perkembangan teknologi di bidang usaha pertanian
terpadu, isu-isu global terkait dengan usaha pertanian terpadu dan upaya
penanganannya pada tingkat lokal, penanganan komoditas hasil pertanian
sesuai prosedur dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3LH), manajemen
pada usaha pertanian terpadu secara holistik, teknik dasar usaha
pertanian terpadu. Capaian Pembelajaran tersebut seperti di bawah ini:
E. Referensi
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. Kep. 190/MEN/VIII/2005 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya Ikan
Air Payau.
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. Kep. 191/MEN/VIII/2005 tentang Sektor Pertanian Sub Sektor
Tanaman Buah.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. Kep. 195/MEN/VIII/2005 tentang Sektor Pertanian Sub Sektor
Tanaman Sayuran.
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. Kep. 42/MEN/VIII/2008 tentang Sektor Ketenagakerjaan Bidang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. Kep. 99/MEN/VIII/2008 tentang Sektor Pertanian, Perburuan Dan
Kehutanan Sub Sektor Pertanian Dan Perburuan Bidang Pertanian
Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan Dan Hortikultura Sub Bidang
Kultur Jaringan.
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. Kep. 45/MEN/VIII/2009 tentang Sektor Industri Pengolahan Sub
Sektor Industri Pangan Dan Minuman Bidang Teknologi Hasil Pertanian
Sub Bidang Industri Pangan.
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. Kep. 337/MEN/VIII/2010 tentang Sektor Perikanan Sub Sektor
Budidaya Biota Air Tawar dan Air Payau Bidang Budidaya Biota Air
Tawar Sub Bidang Budidaya Ikan Catfish.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor: Per.15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.