Anda di halaman 1dari 17

ALAT MESIN PERTANIAN

1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Program Keahlian : Usaha Pertanian Terpadu
Nama penyusun : Ismail Fahmi, S.TP
Tahun penyusunan : 2023
Jenjang sekolah : SMK Kls XI
Alokasi waktu : 36 JP (6 x TM)
B. Kompetensi Awal
Di awal pembelajaran, Peserta didik diharapkan telah memiliki pengetahuan tentang :
1. Teknologi pertanian
2. Dasar - Dasar Usaha Pertanian Terpadu (Fase F)
C. Profil Pelajar Pancasila
Mata pelajaran ini juga turut berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki
keahlian pada bidang Agribisnis dan Agriteknologi, meningkatkan kemandirian, bekerja
sama, kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk memberikan solusi permasalahan terkait
mekanisasi pertanian secara khusus serta permasalahan kehidupan.
D. Sarana & Prasarana
1. Laptop/HP : 36 buah
2. Jaringan internet : 1 area lokal
3. Akun G-Mail : 36 buah
4. Lembar Kerja Peserta Didik : 36 buah
E. Target Peserta Didik
Target peserta didik, yaitu :Peserta didik reguler kelas XI (Fase F) Sekolah Menengah
Kejuruan dan sederajat, dengan program keahlian Usaha Pertanian Terpadu pada
Kompetensi Keahlian Mekanisasi Pertanian, dengan tipikal: umum, tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan memahami materi ajar
F. Model Pembelajaran yang Digunakan
Discovery Learning, Pembelajaran Jarak Jauh moda Daring, Flipped Learning.

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
.

TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN


meliputi konsep dan  Mampu memahami perkembangan proses produksi
implementasi persiapan, pertanian
pengoperasian, perawatan,  Mampu memahami perkembangan pertanian
dan perbaikan alat mesin perkotaan (urban farming)
pertanian  Mampu memahami perkembangan teknologi alat
mesin pertanian dan pertanian presisi (smart
farming)
 Mampu memahami isu pemanasan global (global
warming) terkait dengan perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional dan lokal
 Mampu memahami pertanian berkelanjutan
(sustainable farming)
 Mampu memahami penerapan bioteknologi dalam
pertanian

B. Pemahaman Bermakna
1. Mengimplementasikan beragam alat mesin pertanian

C. Pertanyaan Pemantik
1. Alat Mesin Pertanian itu apa ?
2. Apa saja yang termasuk alat mesin pertanian ?
3. Bagaimana alat mesin pertanian bekerja ?
D. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN – 1
(7 JP}
Langkah-Langkah
Kegiatan Awal
1. Guru memberisalam dan menyapapesertadidik
2. Guru memeriksakehadiranpesertadidik
3. Guru mempersilakanpesertadidikberdoa
4. Guru memberikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh setelah pembelajaran 20’
secara kontekstual
5. Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran yang akan dicapai
serta metode belajar yang akan ditempuh
Kegiatan Inti
6. Gurumempersilakan peserta didik mengerjakan test awal (test
diagnostik)
Pertanyaan pemantik untuk memulai topik proses bisnis secara
menyeluruh manajemen produksi bidang usaha pertanian terpadu
 Bagaimanacaramanusiamendapatkanmakanannya ?
 Bagaimanaawalmulamanusiabercocoktanam?
Mulai dari  Apakahperalatan yang
M 20’
diri digunakanmanusiauntukmendapatkanmakanan dan
menyimpancadangannya ?
 Bagaimanateknologiproduksitanaman yang terkini ?
 Tahukah kalian kondisiBumikita yang
mengalamipemanasanglobal ?Tahukah kalian
dampakpemanasanglobal ?
7. Guru mengarahkan peserta untukmengikutialurpembelajaran.
8. Peserta didikmenyimaksecara mandiritentang bahan/materi yang
dibagikan sebelum pertemuan berlangsung, tentang
1. Proses produksipertaniansecarakonvensional dan modern
2. Alat mesinpertaniankonvensional, modern, dan berbasis IOT
3. Isupemanasan global dan
perubahaniklim Materi juga
bisadisimakmelalui :
Eksplorasi Ahmad. 2020. Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab,
E 255’
konsep Dampak dan Cara Mengantisipasi.
https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/
https://digitalbisnis.id/manfaat-teknologi-precision-agriculture-
pertanian-presisi/
https://littlespoon.farm/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian
https://www.fulldronesolutions.com/
https://pusatstudi.gunadarma.ac.id/
https://petanidigital.id/

9. Pesertadidikbersama guru
berkunjungkelokasiindustriusahapertanianterpadumenggunakan
bus sekolah
10. Pesertadidikmelakukanobservasi dan wawancara pada
pelakuusahapertanianterpadusesuaipanduanobservasi
11. Setelah selesaikegiatanobservasi, pesertadidikbersama
gurukembalikesekolahmenggunakan bus sekolah
KegiatanPenutup
12. Guru memeriksakehadiranpesertadidik
13. Gurumenjelaskankegiatanuntukpertemuanberikutnya
14. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan syukur dan 20’
berdoa bersamapesertadidiksemoga apa yang dipelajari hari ini
dapat dipahami dengan baik.

PERTEMUAN – 2
(5 JP)
Langkah-Langkah
Kegiatan Awal
1. Guru memberisalam dan menyapapesertadidik
2. Guru memeriksakehadiranpesertadidik
20
3. Guru mempersilakanpesertadidikberdoa
4. Guru mengarahkanpesertadidikmelanjutkanpembelajarandarihasilkunjungan pada ’
pertemuansebelumnya
Kegiatan Inti
5. Peserta didik melakukan diskusi kelompok
darihasilkunjungankelokasiindustri pada
40
R Ruang Kolaborasi pertemuansebelumnyasesuai panduan LK.
6. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan menuliskan pada ’
LK
RefleksiTerbimbin 7. Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran yang telah 15
R g dilakukan dengan panduan pertanyaan yang disiapkan ’
8. Peserta didikmenuangkan hasil diskusi dari panduan LK
Demonstrasi berupa portofolio 40
D 9. Pesertadidikmempresentasikanportofoliodarihasildiskusikelom
kontekstual ’
pok
Elaborasi 10. Peserta didik berdiskusi dan tanya jawab refleksi pemahaman 30
E materi bersama guru
pemahaman ’
Koneksi antar 11. Peserta didik berdiskusi refleksi pembelajaran bersama 20
K gurudan merencanakan tindak lanjut.
materi ’
12. Guru memberikanmateri Pengayaan/Remedial
 https://qrgo.page.link/3hTLQ
20
A Aksi nyata  https://www.fulldronesolutions.com/
 https://pusatstudi.gunadarma.ac.id/ ’
 https://petanidigital.id/
KegiatanPenutup
13. Guru menjelaskankegiatanuntukpertemuanberikutnya
20
14. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan syukur dan berdoa
bersamapesertadidiksemoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik ’

PERTEMUAN – 3
(7 JP)

Langkah-Langkah
Kegiatan Awal
1. Guru memberisalam dan menyapapesertadidik
2. Guru memeriksakehadiranpesertadidik
3. Guru mempersilakanpesertadidikberdoa
4. Guru memberikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh setelah pembelajaran 20’
secara kontekstual
5. Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran yang akan dicapai
serta metode belajar yang akan ditempuh
Kegiatan Inti
6. Gurumempersilakan peserta didik mengerjakan test awal (test
diagnostik)
Pertanyaan pemantik untuk memulai topik proses bisnis secara
menyeluruh manajemen produksi bidang usaha pertanian terpadu
Mulai dari  Tahukah kalian pertanianperkotaan ?
M 20’
diri  Tahukah kalian caramenjagapasokanpangan?
 Tahukah kalian pertanian yang berkelanjutan ?
 Bagaimanabioteknologiditerapkandalampertanian ?
7. Guru mengarahkan peserta untukmengikutialurpembelajaran.
8. Peserta didikmenyimaksecara mandiritentang bahan/materi yang
dibagikan sebelum pertemuan berlangsung, tentang
1. Urban Faming
2. Smart Farming
Eksplorasi 3. Ketersediaanpangan
E 4. Sustainable Farming 255’
konsep
5. BioteknologidalamPertanian
Materi juga bisadisimakmelalui :
Agustami Sitorus. 2020. Penerapan Internet of Things (IoT) di Era
Pertanian Presisi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesis (LIPI).
https://ttg.lipi.go.id/beritaTEKNOLOGI-TELEMONITORING-
BERBASIS-IOT-UNTUK-ALAT-DANMESIN-PERTANIAN--024622
https://accurate.id/bisnis-ukm/urban-farming-adalah/
https://digitalbisnis.id/manfaat-teknologi-precision-agriculture-
pertanian-presisi/

9. Pesertadidikbersama guru
berkunjungkelokasiindustriusahapertanianterpadumenggunakan
bus sekolah
10. Pesertadidikmelakukanobservasi dan wawancara pada
pelakuusahapertanianterpadusesuaipanduanobservasi
11. Setelah selesaikegiatanobservasi, pesertadidikbersama
gurukembalikesekolahmenggunakan bus sekolah
KegiatanPenutup
12. Guru memeriksakehadiranpesertadidik
13. Gurumenjelaskankegiatanuntukpertemuanberikutnya
14. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan syukur dan 20’
berdoa bersamapesertadidiksemoga apa yang dipelajari hari ini
dapat dipahami dengan baik.

PERTEMUAN – 4
(5 JP)
Langkah-Langkah
Kegiatan Awal
15. Guru memberisalam dan menyapapesertadidik
16. Guru memeriksakehadiranpesertadidik
20
17. Guru mempersilakanpesertadidikberdoa
18. Guru mengarahkanpesertadidikmelanjutkanpembelajarandarihasilkunjungan pada ’
pertemuansebelumnya
Kegiatan Inti
19. Peserta didik melakukan diskusi kelompok
darihasilkunjungankelokasiindustri pada
40
R Ruang Kolaborasi pertemuansebelumnyasesuai panduan LK.
20. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan menuliskan pada ’
LK
RefleksiTerbimbin 21. Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran yang telah 15
R g dilakukan dengan panduan pertanyaan yang disiapkan ’
22. Peserta didikmenuangkan hasil diskusi dari panduan LK
Demonstrasi berupa portofolio 60
D 23. Pesertadidikmempresentasikanportofoliodarihasildiskusikelom
kontekstual ’
pok
Elaborasi 24. Peserta didik berdiskusi dan tanya jawab refleksi pemahaman 30
E materi bersama guru
pemahaman ’
Koneksi antar 25. Peserta didik berdiskusi refleksi pembelajaran bersama 20
K gurudan merencanakan tindak lanjut.
materi ’
A Aksi nyata 26. Guru memberikanmateri Pengayaan/Remedial 20
 https://qrgo.page.link/wBo8i ’
 https://qrgo.page.link/vNCKP
 https://qrgo.page.link/s1vdR
KegiatanPenutup
27. Guru menjelaskankegiatanuntukpertemuanberikutnya
20
28. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan syukur dan berdoa
bersamapesertadidiksemoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik ’

E. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Instrument Via Google Formulir :

Tentukan sikap kamu terhadap pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda
ceklis (√) pada kolom “sangat setuju”, “setuju”, “kurang setuju”, “tidak setuju” !
Sikap
No Pernyataan Sangat Kurang Tidak
Setuju
setuju setuju setuju
Materi tentang TeknologiPertanian tidak
1
perlu dipelajari
PerkembanganTeknologiPertanian tidak
2 akan mempengaruhi kehidupan kita
sehari-hari
Urban Farming dan Smart Farming
3
adalahsuatukeniscayaansaatini
Hambatan dalam Urban Farming
4
berasaldatidirikitasendiri
Efek yang ditimbulkan oleh Pemanasan
5
global akandirasakan oleh banyak orang

b. Asesmen Diagnostik Kognitif


Jawablah pertanyaanberikutdenganbenar !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknologipertanian !
2. Jelaskan apa yang dimaksud denganurban farming dan smart farming !
3. Jelaskan apa saja yang mempengaruhi pemanasan global!

F. Pengayaan & Remedial


1. Pengayaan
Diberikan kepada siswa yang sudah mencapai 70% CP tapi belum 100
a. Mengidentifikasi bagian-bagian materi yang perlu di kuasai dan dikembangkan.
b. Mengerjakan tugas pengayaan.
2. Remedial
a. Remedial Teaching.
b. Test
G. Refleksi
REFLEKSI PESERTA DIDIK REFLEKSI GURU
1. Apakah kalian memahamimateri 1. Apakahdalammemberikanarahan dan
Proses bisnis pada penjelasanpembelajarandapatdipahami
usahapertanianterpadu ? oleh pesertadidik ?
2. Apakahmanfaat yang kalian 2. Bagaimanatanggapanpesertadidikterhadap
perolehdarimateripembelajaran ? proses pembelajaran ?
3. Adakahkesulitan yang kalian 3. Apakah proses
alamiselamapembelajaran ? pembelajaranberjalansesuaidengan yang
4. Apakah yang akan kalian lakukan diharapkan ?
agar dapatbelajarlebihbaik ? 4. Bagian manakah pada proses pembelajaran
yang perludiperbaiki ?

3. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
1.
LEMBAR KERJA 1

Diskusikan tugas kelompok ini dengan daya nalar yang kritis !


1. Bagaimanakah tahapan perkembangan pertanian kontemporer yang kalian kenal
saat ini?
2. Apamanfaatkegiatan urban farming bagikita, masyarakat, terutamamasyarakat
yang melaksanakankegiatan urban farming ini ?

3. Dalambidangapasajasmart farmingsudahditerapkan ?

4. Apa yang kalian ketahuitentang global warming?Apasajaakibatburuk yang


mungkinterjadi ?
5. Apa yang kalian ketahui tentang pertanian berkelanjutan? Apakah sama dengan
pertanian ramah lingkungan?

Nama : 1.

2.
3.
4.
5.
Kelas :
B. Lembar ObservasiPesertaDidik
1. KunjunganPertama
1. Alat mesinapasaja yang Bapak gunakan di sini ?
2. Adakahalatmesin yang canggih Bapak gunakan ?
3. Bagaimanacara Bapak memilihkaryawan yang menjalankanalatmesin ?
4. Adakahjadwalperawatan yang Bapak buatuntukalat dan mesin di sini ?
5. Bagaimana Bapak mengelolaresidu/sampahdaripertanian ?Apakah Bapak
membakarnya ?
6. Bagaimanausaha Bapak menjagakebersihan areal kerja/lahan ?
7. Bagaimana Bapak mengaturrotasitanam dan
rotasipanenberkaitandengankondisicuacabelakanganini yang kurangstabil ?
8. Apakahperubahancuaca/iklimbelakanganinimempengaruhiusahaBapak ?

2. KunjunganKedua
1. Sudahberapa lama Bapak menjalaniusaha urban farming ini ?
2. Mengapa Bapak memilihusaha urban farming ini ?
3. Apakahteknologi internet sudah Bapak gunakandalamusahaini ?
4. Bagaimana Bapak mengelolausahaini agar berkelanjutan ?
5. Apakah Bapak sudahmenerapkanprinsippertanian ‘hijau’ dalamusahaini ?
6. Sudahkahteknologibioteknologi Bapak gunakandalamusahaini ?

C. Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik

Proses Produksi Tanaman

I. Perkembangan Proses Produksi Pertanian


Peradaban manusia sejak zaman kuno hingga kini selalu tergantung pada
lingkungan. Keperluan akan makanan senantiasa menjadi masalah. Kekurangan
pangan merupakan persoalan yang akrab dengan manusia, yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan. Manusia primitif atau manusia modern, pasti
memerlukan bahan makanan sebagai penyambung hidup. Atas dasar pemikiran
itulah kegiatan pertanian bermula. Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan atau
ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia
dan mengubah total bentuk kebudayaan. Termasuk peralatan yang digunakan, dalam
perkembangannya sesuai peningkatan peradaban manusia dan perkembangan
teknologi, peralatan mulai digantikan dengan mesin sederhana sampai yang canggih.
Ada tiga tahapan perkembangan pertanian berdasarkan tingkat kemajuan dan
tujuan pengelolaan sektor pertanian tersebut. Tahap pertama adalah pertanian
tradisional yang dicirikan dengan tingkat produktivitas sektor pertanian yang rendah.
Tahap kedua adalah tahapan komersialisasi dari produk pertanian mulai dilakukan
tetapi penggunaan teknologi dan modal relatif masih rendah. Tahap ketiga adalah
tahap seluruh produk pertanian ditujukan untuk melayani keperluan pasar komersial
dengan ciri enggunaan teknologi serta modal yang tinggi dan mempunyai
produktivitas yang tinggi pula
Produksi tanaman secara konvensional atau pertanian konvensional adalah
produksi tanaman atau pertanian intensif dengan prinsip memprioritaskan pada satu
jenis tanaman/komoditas dengan memanfaatkan teknologi dan penggunaan saprotan
dari luar yang cukup besar untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi
dalamwaktu yang singkat. Biasanya kurang memperhatikan kelestarian daya dukung
lingkungan.
Produksi tanaman secara konvensional atau pertanian konvensional, dicirikan
dengan hal seperti :
1. Produksi tanaman berbasis tanah dan lahan terbuka
2. Bergantung kondisi air, tanah dan iklim
3. Areal lahan yang diusahakan luas dengan pola tanam monokultur
4. Masih menggunakan peralatan tangan dan mesin pertanian sederhana
5. Biaya produksi tinggi, yaitu biaya tenaga kerja dan saprotan berupa benih, pupuk,
dan
pestisida
6. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia tinggi
7. Produk pertanian yang dihasilkan kurang sehat, karena residu pestisida kimia
yang tinggi
8. Tidak melakukan perencanaan produksi
9. Belum mengikuti inovasi dan perkembangan teknologi produksi tanaman terkini
10. Pemasaran produk masih mengikuti rantai pasok yang panjang, sehingga
pendapatan
rendah
Pertanian modern pada dasarnya adalah usaha pertanian yang menerapkan
teknologi terbaru yang sesuai dengan kondisi agroekologi dan sosial ekonomi
petaniannya. Teknologi terbaru tersebut dapat berupa alat-alat mesin pertanian,
sarana dan prasarana usahatani, dan pengelolaan usahatani. Alat dan mesin pertanian
modern yang digunakan mulai yang dioperasikan manual oleh manusia sampai yang
berbasis digital/teknologi informasi/ Information Technology (IT). Alat dan mesin
pertanian yang berbasis digital dioperasikan secara jarak jauh berbasis android atau
gelombang radio, seperti robot pengolah tanah/robot traktor. Selain itu peralatan
yang mengontrol iklim mikro tanaman, identifikasi serangan dan populasi OPT
(Organisme Pengganggu Tanaman) dan lainnya. Sarana dan prasarana produksi
tanaman modern yang digunakan untuk mengoptimalkan produksi dan efisiensi serta
efektifitas produksi tanaman, dengan tetap menjaga agroekologinya. Pengelolaan
usaha tani/agribisnis sangat mempertimbangkan perencanaan dan resiko yang
dihadapi, sehingga pertanian modern benar-benarmemperhitungkan semua aspek
yang mendukung produksi tanaman secara optimal.
Pertanian pintar (smart farming) semakin membuka wawasan kalian tentang
pertanian, yang menghapus citra bahwa pertanian identik dengan lumpur, kotor,
kumuh, miskin, tidak keren dan pandangan negative lainnya tentang pertanian.
Kenyataannya pertanian itu luas, mulai bekerja di lahan sampai bekerja di
laboratorium yang steril sekalipun. Jadi, konfirmasi dengan teori hanya menegaskan
bahwa pertanian pintar (smart farming) bagian dari pertanian modern, yang menjadi
solusi dalam mencapai dan menjaga ketahanan pangan.
II. Perkembangan Pertanian Perkotaan (Urban Farming)
Komunitas pecinta lingkungan mencetuskan sebuah konsep berkebun yang dapat
dengan mudah dilakukan di lahan yang terbatas, khususnya area urban seperti
perkotaan besar. Konsep berkebun tersebut dikenal dengan nama urban farming yang
digadang-gadang menjadi konsep pertanian di masa depan. Awalnya hanya sebatas
inisiasi mandiri dari komunitas pecinta alam sebagai upaya untuk menjaga
lingkungan, kini konsep urban farming sudah mulai dipraktikkan oleh masyarakat
secara luas. Hingga kini, konsep berkebun tersebut terus menjamur secara masif dan
berhasil menjelma sebagai suatu tren kekinian pada masyarakat urban.
FAO (2007) mendefinisikan pertanian perkotaan sebagai “menumbuhkan
tanaman dan memelihara hewan untuk makanan dan kegunaan lain di dalam dan
sekitar kota besar dan kecil, dan aktivitas menyediakan produk makanan dari
berbagai jenis tanaman (biji-bijian, umbi-umbian, sayuran, jamur, buah-buahan),
hewan (unggas, kelinci, kambing, domba, sapi, marmut, ikan, dll.)
Urban farming memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
1) Urban farming tidak memerlukan modal yang sangat besar.
2) Menambah Estetika
3) Ramah Lingkungan
4) Menghasilkan Produk yang Sehat

III. Smart Farming


Beberapa kendala yang akan dihadapi kedepan, berkaitan dengan memasok
kebutuhan pangan bagi penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 9,6 Milyar pada
tahun 2050. Berbagai kendala tersebut diantaranya yaitu penurunan pertumbuhan
produktifitas, keterbatasan lahan garapan, perubahan iklim, peningkatan kebutuhan
air bersih, harga dan ketersediaan energi terutama energi fosil, dan dampak
urbanisasi. Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, FAO merekomendasikan
bawah semua sektor pertanian perlu dikelola dengan menggunakan alat dan teknik
inovatif, khususnya teknologi digital. Precision Farming, atau sering disebut dengan
Smart Farming, bertujuan untuk mengoptimasi hasil per lahan pertanian dengan
menggunakan peralatan modern secara berkelanjutan untuk memperoleh hasil
terbaik dalam jumlah, mutu, dan tingkat pengembalian finansial. Pengertian
pertanian presisi menurut Colorado State of University yaitu: seni dan ilmu
pemanfaatan teknologi maju (GPS, GIS, penginderaan jarak jauh, statistika spasial,
sistem informasi, dll) untuk meningkatkan efisiensi, produktifitas, dan profitabilitas
sistem produksi pertanian yang ramah lingkungan.
Kemajuan teknologi dalam bidang pertanian sudah selayaknya menjadi isu penting
untuk terus dikembangkan. Saat ini, sistem pertanian presisi (precision agriculture)
sedang menjadi lingkup kajian yang strategis. Pertanian presisi merupakan sistem
pertanian dengan input menggunakan teknik dan teknologi yang tepat untuk
mengurangi masalah pemborosan sumber daya. Sistem telemonitoring merupakan
salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan pada bidang pertanian yaitu pada alat
dan mesin pertanian. Dengan telemonitoring data dapat diperoleh dari suatu tempat
dengan menggunakan sensor, dan data tersebut dikirim melalui jaringan nirkabel
(wireless) yang dapat berupa bluetooth atau jaringan lainnya. Kemudian data dari
lapangan tersebut dapat diakses dari manapun dan kapanpun menggunakan
perangkat telekomunikasi.
IV. Isu-isu Global TerkaitPertanian
Isu global merupakan fenomena yang terjadi sebagai permasalahan bersama
seluruh bangsa di dunia (global) dan menjadi pusat perhatian untuk dihadapi.
Natalia, R.C (2018) menyatakan ragam isu global yang juga terjadi di Indonesia saat
ini diantaranya ada terkait langsung dengan agribisnis tanaman, ada yang tidak. Isu-
isu tersebut diantaranya :
1. Kemanusiaan : perang, kemiskinan, kelaparan
2. Perubahan iklim : pemanasan global, cuaca ekstrim, perubahan perilaku
serangga, mencairnya es di kutub
3. Alam dan lingkungan : berkurangnya luasan dan fungsi hutan karena pembalakan
liar
dan kebakaran, bencana alam, polusi, sampah
4. Krisis : krisis pangan, krisis regenerasi pertanian, krisis keuangan, krisis moral
5. Kesehatan : mal nutrisi/stunting, pandemi covid-19

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan


ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratandi bumi. Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan
naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan.Dampak langsung perubahan iklim dan
pemanasan global dapat menyebabkan ledakan serangan OPT (Organisme
Pengganggu Tanaman) terutama hama dan penyakit tanaman yang dapat
menyebabkan penurunan hasil panen bahkan kegagalan panen. Kegagalan panen
juga diakibatkan bencana alam seperti banjir yang merusak tanaman. Permasalahan
ketersediaan/ketahanan pangan lainnya, diantaranya distribusi dalam rantai pasok
(supply chain), harga hasil pertanian yang fluktuatif, system pemasaran produk
pangan, dan sifat/karakteristik dari produk pertanian itu sendiri, yaitu mudah rusak
(perishable), bulky, dan musiman.

Penyebabpemanasanglobal :
1) Efek Rumah kaca
2) Efek umpan balik
DampakPemanasan Global
1) Iklim Tidak Stabil
2) Meningkatnya permukaan air laut
3) Gangguan ekologis

Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari penggunaan


makhluk hidup dan bagiannya untuk mengoptimalkan proses produksi yang
menghasilkan produk baru yang bermanfaat. Mikroorganisme berupa virus, bakteri,
cendawan yang sering digunakan dalam bioteknologi. Makroorganisme yang
digunakan basanya dari golongan serangga dan nematode. Bagian makhluk hidup
yang digunakan adalah DNA, gen, asam amino, sel dan jaringan. Bioteknologi
terbagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi konvesional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
secara langsung untuk menghasilkan suatu produk, proses bioteknologi konvensional
ini lebih dikenal dengan istilah fermentasi. Fermentasi merupakan proses produksi
energi tanpa oksigen (anaerob) namun seiring berkembangnya teknologi istilah
fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk
menghasilkan suatu produk baik metabolit primer atau metabolit
sekundernya.Bioteknologi pertanian memberikan banyak manfaat, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1) Menghasilkan keturunan dengan sifat yang unggul.
2) Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta melipatgandakan
hasil
pertanian
3) Menghasilkan produk agribisnis yang berdaya saing tinggi.
4) Terciptanya tanaman yang tahan dalam berbagai hama serta kondisi.
5) Terciptanya tanaman yang dapat membuat pupuknya sendiri.
6) Mengurangi pencemaran lingkungan serta menekan biaya produksi.

D. Glosarium

Global : istilah untuk menyatakan seluruh dunia


Urban : berkaitan dengan kota, bersifat kekotaan

E. Daftar Pustaka
Ahmad. 2020. Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara
Mengantisipasi. https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/
https://accurate.id/bisnis-ukm/urban-farming-adalah/
https://digitalbisnis.id/manfaat-teknologi-precision-agriculture-pertanian-presisi/
https://dpis.ipb.ac.id/infografis-pertanian-presisi-untuk-produksi-pangan-berkelanjutan/
https://www.cermati.com/artikel/urban-farming-jadi-masa-depan-industri-pertanian
Irene Radius Saretta. 2021. Urban Farming Jadi Masa Depan Industri Pertanian.
Natalia, R.C. 2018. Pengenalan Isu-isu Global yang Mempengaruhi Indonesia bagi Siswa/Siswi
SMA di
Jabodetabek. Prosiding PKM‐ CSR , Vol. 1 (2018) hal 1135‐1141. e-ISSN: 2655-3570
Parta Setiawan. 2021. Pemodelan Proses Bisnis – Pengertian, Manfaat, Tujuan, Diagram, jenis,
Profil, Analisa. https://www.gurupendidikan.co.id/pemodelan-prosesbisnis/
Wibowo Subekti. 2020. Pengertian Proses Bisnis (Business Process).
https://www.wibowopajak.com/2015/06/pengertian-proses-bisnisbusiness.html

Anda mungkin juga menyukai