Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 1:

1. Achmad Sahal Fikri 2398011966


2. Agustina Iriyanti 2398010917
3. Ahmad Mudzakkir Nurhuda 2398010833
4. Ahmad Fahrudin 2398011248

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem
sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan;

Identitas manusia Indonesia ditunjukkan dari banyaknya keberagaman seperti suku, ras,
agama dan kebudayaan. Manusia memiliki identitas dalam dirinya tumbuh seiring berjalannya
aktivitas di kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Indonesia juga diarahkan untuk
membudayakan gotong-royong, saling tolong menolong, ramah, santun, toleran, dan peduli
terhadap sesama dalam keberagaman yang ada. Dengan menggali nilai-nilai luhur yang sudah
dihidupi masyarakat di kepulauan nusantara, Soekarno menjadikan Pancasila sebagai identitas
bangsa Indonesia dan sekaligus manusia Indonesia. Karena nilai - nilai luhur identitas manusia
indonesia bersumber dari kebudayaan yang menjadi dasar dan dapat dimaknai sebagai identitas
atau jati diri suatu bangsa yang harus dikembangkan lewat pendidikan nasional agar tercipta
generasi muda yang berkarakter dan berbudi pekerti yang baik.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK N 2 Semarang, terdapat adanya


penerapan terhadap kebhinekatunggalikaan. Dimana warga sekolah baik guru maupun murid
terdapat perbedaan suku maupun agama. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan sifat dan
sudut pandang berdasarkan interaksi dengan lingkungan sosial budaya warga sekolah.
Berdasarkan observasi di SMK N 2 Semarang telah adanya penghargaan dan penghayatan
kebhinekatunggalikaan. Hal ini dapat dilihat dari tanda dan simbol kebhinekatunggalikaan yang
tercermin dalam kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai berikut:
a. Menandatangani 𝙆𝙤𝙢𝙞𝙩𝙢𝙚𝙣 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙋𝙋𝙆𝙎𝙋 (𝙋𝙚𝙣𝙘𝙚𝙜𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣𝙖𝙣
𝙆𝙚𝙠𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙎𝙖𝙩𝙪𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙣𝙙𝙞𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣) oleh para guru dan murid SMKN 2 Semarang.

b. Mengadakan lomba tari lokal yang dipentaskan oleh perwakilan kelas


c. Mengidentifikasi atau menganalisa masalah yang terjadi di tetangga maupun keluarga di
rumah mengenai kebhinekaan, kemudian dicari solusinya bersama-sama

d. Pementasan Drama Sebagai Perwujudan Kreativitas Murid


2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila
yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.

Dari hasil kegiatan PPL 1, kami telah melaksanakan observasi dan asistensi mengajar di
SMK N 2 Semarang, identitas manusia Indonesia di sekolah terlihat dari keragaman budaya,
bahasa, agama, etnik, suku, dan kearifan lokal yang beragam. Implementasi Pancasila sebagai
identitas bangsa Indonesia terlihat dari kegiatan berikut :

1. Sila pertama : “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Kegiatan yang dilaksanakan :

- Berdoa sebelum dan sesudah belajar di kelas.

- Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dengan kita.

- Tidak mengganggu teman dari agama lain saat beribadah.

- Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman.

- Dalam setiap pembelajaran selalu diajarkan untuk bersyukur atas semua ciptaan
yang telah dijadikan Tuhan

2. Sila Kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” Kegiatan yang dilakukan untuk
mengamalkan nilai Pancasila :
- Sopan santun terhadap guru

- Menghargai semua teman sebagai individu yang memiliki hak asasi manusia.

- Mendengarkan nasihat guru.

- Mentaati tata tertib di sekolah, saling menolong saat ada warga sekolah
yang mengalami kesusahan.
- Peduli terhadap teman yang sedang sakit.
3. Sila Ketiga : “Persatuan Indonesia” Kegiatan yang dilakukan untuk mengamalkan
nilai Pancasila :
- Tidak membeda-bedakan teman dari manapun asalnya.

- Menghargai setiap budaya dan ciri khas dari masing-masing daerah.

- Tidak bersikap rasisme.

- Bersatu padu dan bekerja sama dengan teman-teman di sekolah.

- Tidak menimbulkan keributan antar warga sekolah.

4. Sila Keempat: “Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan”

Kegiatan yang dilakukan untuk mengamalkan nilai Pancasila :


- Menghargai hasil musyawarah kelas atau kelompok.

- Mau mendengarkan pendapat guru, teman kelas, atau kelompok belajar.

- Menerima kritikan dari teman-teman kelompok.

- Menyelesaikan masalah di kelas atau sekolah melalui musyawarah.

- Bekerja sama mempertanggungjawabkan hasil musyawarah bersama.

- Ikut serta dalam pemilihan ketua kelas dan perangkat kelas.

5. Sila Kelima: “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Kegiatan yang
dilakukan untuk mengamalkan nilai Pancasila :
- Tidak membeda-bedakan teman.

- Bersikap adil dengan semua teman di sekolah.

- Menghormati hak masing-masing teman di kelas.


Refleksi :
Ketika kami menjadi pendidik nantinya, kami akan menanamkan nilai-nilai Pancasila
kepada peserta didik sebagai bagian dari perwujudan profil pelajar Pancasila. Adapun prinsip
kami dalam mendidik peserta didik, kami tertarik untuk menerapkan pernyataan Bapak Ki Hajar
Dewantara yaitu Among dan Pamong. Among : Menempatkan peserta didik sebagai target
utama serta prioritas utama yang harus 'dilayani'. Pamong : Menitikberatkan tugas pengajar
untuk memberikan fasilitas, motivasi, inspirasi dan kondisi peserta didik untuk belajar sesuai
keinginan dan kemampuan mereka belajar secara individual atau kemerdekaan belajar siswa.

Kami juga akan meneladani sosok Ki Hajar Dewantara dalam menerapkan pendidikan
di dalam kelas, kami akan menjadi motivator kepada siswa untuk menunjang masa depan yang
baik bagi mereka dan jangan pernah memarahi siswa tapi kita sebagai guru harus bisa menjadi
teman dan memotivasi siswa untuk memiliki minat belajar yang baik. kami juga akan
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu dengan cara dan mencari
pengetahuan dengan sebebasnya dan guru sebagai pendidik cukup dengan memberi tuntunan
dan arahan sesuai dengan kodrat yang dimiliki oleh peserta didik. Dengan pendidikan karakter
pancasila, kami berharap anak didik kami kelak menjadi manusia yang berguna bagi bangsa ini
dengan tetap memiliki karakter pancasila yang melekat pada diri mereka.

Anda mungkin juga menyukai