1. Religiositas
2. Nasionalisme
3. Kemandirian
4. Gotong Royong
5. Integritas
Kegiatan PPK itu antara lain :
0
25341
Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
juga terpapar secara tersurat berbagai kompetensi yang bersangkutan dengan karakter di
samping intelektualitas. Hal tersebut menandakan bahwa sesungguhnya pendidikan
bertugas mengembangkan karakter sekaligus intelektualitas berupa kompetensi peserta
didik.
hal ini terus dilanjutkan, dioptimalkan, diperdalam, bahkan diperluas sehingga diperlukan
penguatan pendidikan karakter bangsa. Untuk itu, sejak sekarang dilaksanakan Gerakan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan mengindahkan asas keberlanjutan dan
kesinambungan.
Gerakan PPK sangatlah strategis pada saat ini apalagi pemerintah juga mencanangkan
revolusi karakter bangsa sebagaimana tertuang dalam Nawacita (Nawacita 8) dengan
menggelorakan Gerakan Nasional Revolusi Mental,
Di SMPN 15 Kota Cirebon Gerakan PPk sudah dilaksanakan sampai sekarang. Dalam
hubungan ini pengintegrasian berupa pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan
luar sekolah , pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat; perdalaman dan
perluasan dapat berupa penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang
berorientasi pada pengembangan karakter siswa, penambahan dan pemajangan kegiatan
belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;
kemudian penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen
Berbasis Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK. Baik pada
masa sekarang maupun masa akan datang, pengintegrasian, pendalaman, perluasan, dan
penyelarasan program dan kegiatan pendidikankarakter tersebut perlu diabdikan untuk
mewujudkan revolusi mental atau revolusi karakter bangsa. Dengan demikian, Gerakan
PPK merupakan jalan perwujudan Nawacita dan Gerakan Revolusi Mental di samping
menjadi poros kegiatan pendidikan yang berujung pada terciptanya revolusi karakter
bangsa.
Gerakan Nasional Penguatan Pendidikan Karakter yang secara intensif telah dimulai
sudah melahirkan sekolah-sekolah rintisan yang mampu melaksanakan pembentukan
karakter secara kontekstual sesuai dengan potensi lingkungan setempat. Pemerintah
menyadari bahwa Gerakan Nasional Revolusi Mental yang memperkuat pendidikan
karakter semestinya dilaksanakan oleh semua sekolah di Indonesia, bukan saja terbatas
pada sekolah-sekolah binaan, sehingga peningkatan kualitas pendidikan yang adil dan
merata dapat segera terjadi. Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah diharapkan dapat
memperkuat bakat, potensi dan talenta seluruh peserta didik. Lebih dari itu, pendidikan
kita sesungguhnya melewatkan beberapa ciimensi penting daiam pendidikan, yaitu olah
raga (kinestetik), olah rasa (etika dan seni) dan olah hati (spirituai) (Effendy, 2016). Apa
yang selama ini kita Iakukan baru sebatas olah pikir yang menumbuhkan kecerdasan
akademis. Pola pikir ini pun belum mendalam sampai kepada pengembangan berpikir
tingkat tinggi, melainkan baru pada pengembangan olah pikir tingkat rendah.
Penerapan PPK di SMPN 15 Kota Cirebon sebenarnya sudah dirintis sejak 5 tahun terakkir
dengan menyisipkan kegiatan kegiatan yang bertujun untuk menguatkan karakter tersebut
diantaranya : menyanyikan lagu Indonesia raya di awal pelajaran , berdoa bersama,
tadarus al Qur’an di awal pelajaran, literasi, mengaji bersama, sholat duha, sholat jum’at,
dan ekstra kurikuler terkait. Selain dari itu terkait sarana dan prasarana, guru pengajar,
keikutsertaan orang tua murid dan komite sekolah meserpon positip dan siap untuk
melaksanakan kebijakan tersebut.Kemampuan manajerial kepala sekolah untuk menggali
potensi lingkungan sebagai sumber belajar dan mengembangkan kerja sama dengan
berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan yang ada sangat
dibutuhkan untuk mendukung program Penguatan Pendidikan Karakter.
DASAR HUKUM
TUJUAN
1. Menanamkan nilai-nilai luhur, budi pekerti, akhlaq mulia yang berakar pada ajaran agama,
adat istiadat dan nilai-nilai keindonesiaan dalam rangka mengembangkan kepribadian
peserta didik supaya menjadi manusia yang bermartabat, menjadi warga Negara yang
berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
2. Menanamkan kebiasaan berfikir dan berbuat yang dapat membantu orang lain dan bekerja
bersama sebagai keluarga,sahabat,tetangga, masyarakat dan bangsa.
3. Meningkatkan pendidikan keluarga untuk memacu keharmonisan dalam keluarga dan
menekan radikalisme pada peserta didik.
SASARAN
1. Peserta didik
2. Civitas Akademika dan
3. Warga Sekolah
1. Peserta didik memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur, budi pekerti, akhlaq
mulia yang berakar pada ajaran agama, adat istiadat dan nilai-nilai keindonesiaan dalam
rangka mengembangkan kepribadian peserta didik supaya menjadi manusia yang
bermartabat, menjadi warga Negara yang berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan
agamadalam proses belajar, daiam kehidupan keluarga dan bermasyarakat.
2. Peserta didik terbiasa untuk berfikir dan berbuat yang dapat membantu orang-orang hidup
dan bekerja bersama sebagai keluarga, sahabat, tetangga, masyarakat dan bangsa.
PEMBIAYAAN
Untuk pelaksanaan PPK diperlukan biaya yang berasal dari dana BOS Pusat maupun BOS
Kota, Biaya ini dipakai untuk kegiatan Persiapan , Pelaksanaan , Perbaikan dan pengadaan
sarana pendukung, Penilaian dan evaluasi Program .
PELAKSANAAN PROGRAM
Mensosialisasikan konsep PPK kepada guru, karyawan. Dilaksanakan kepada guru dan
karyawan pada minggu ke 4 bulan Juli 2017 oleh Pengawas pembina
Mensosialisasikan konsep PPK kepada orang tua. Dilaksanakan pada minggu kedua bulan
Juni 2017 oleh walikelas masing-masing
Membuat dokumen KTSP kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan PPK
Menerapkan konsep PPK berbasis kelas, sekolah dan masyarakat
Merancang rencana tindak lanjut implentasi PPK di sekolah.
7. Progam Penguatan
Program Lima Hari Kerja dilaksanakan muali tgl 17 juli 2017 bertepatan dengan hari pertama
peserta didik masuk sekolah.
Kegiatan upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin, sedangkan menyanyikan lagu
Indonesia Raya pada awal pelajaran, lagu Nasional Pada akhir pelajaran.
Program pembiasaan berupa :
– literasi (membaca buku) wajib kelas 7 dilaksanakan bersama pada hari Selasa
sedangkan kelas 8 dan 9
– kegiatan sholat dhuhur berjamaah dan sholat dhuha dilaksanakan setiap hari
– kerohanian (membaca surat yasin, dzikir bersama, dan tauziah) dilaksanakan setiap
hari jum’at
– Pembinaan siswa oleh wali kelas dilaksanakan setiap hari kamis dan jum’at
– Kegiatan ekstrakurikuler meliputi :Pramuka, Paskibra, Footsall, Taekwondo, Marawis,
BTQ, Degung,
Menjadi orang yang dapat dipercaya berarti Kepala Sekolah merupakan sosok
berintegritas, mampu menjadi manajer yang berfokus pada peningkatan
kualitas pembelajaran melalui pembentukan karakter. Visioner berarti kepala
sekolah memiliki visi jauh ke depan tentang kekhasan, keunikan, dan kualitas
sekolah (schoolbranding) yang akan ia bangun. Kemampuan manajerial kepala
sekolah untuk menggali potensi lingkungan sebagai sumber belajar dan
mengembangkan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam
ekosistem pendidikan yang ada untuk mendukung program sekolah sangat
diperlukan.
1. Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur kurikulum dan
mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan
kokurikuler. Sebagai kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, setiap guru menyusun
dokumen perencanaan pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai mata pelajarannya masing-masing. Nilai-nilai utama PPK
yaitu Religius, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong royong, dan
Integritas diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai Kompetensi Dasar dan
nilai PPK yang akan dikembangkan/dikuatkan pada sesi pembelajaran tersebut dan
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing.
2. Mengimplementasikan PPK melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh
SMA Negeri 95 Jakarta yaitu melakukan penguatan kembali nilai-nilai karakter
melalui berbagai kegiatan. Kegiatan ekskur dapat dilakukan melalui kolaborasi
dengan masyarakat dan pihak lain/lembaga yang relevan, seperti Perguruan Tinggi,
kepolisian, TNI, PMI ( Puskesmas), museum, Kartor POS, dan Alumni yang sesuai
dengan kebutuhan dan kreativitas peserta didik yang akan dikembangkan.
3. Kegiatan pembiasaan melalui budaya sekolah dibentuk dalam proses kegiatan rutin,
spontan, pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah. Kegiatan-kegiatan
dilakukan di luar jam pembelajaran untuk memperkuat pembentukan karakter
sesuai dengan situasi, kondisi, ketersediaan sarana dan prasarana di SMA Negeri 95
Jakarta. Program pembiasan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter
peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan dalam program
iklim dan kultur sekolah yang santun dan berbudaya
PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN
KARAKTER SMPN 11 MADIUN
LAHIRKAN OUTPUT BERKEPRIBADIAN
Diterbitkan : Jumat, 16 Agustus 2019 - Kategori : Berita Pendidikan / Berita Prestasi / Berita Sekolah
Program Penguatan Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat penting di dalam
membentuk kepribadian anak. Selain di rumah, pendidikan karakter juga perlu diterapkan di
sekolah dan lingkungan sosial. Pada hakekatnya, pendidikan memiliki tujuan untuk membantu
manusia menjadi cerdas dan tumbuh menjadi insan yang baik. Dalam rangka mempersiapkan
Generasi Emas 2045, pemerintah menguatkan karakter generasi muda agar memiliki keunggulan
dalam persaingan global abad 21. Selain lima nilai utama karakter, melalui PPK, pemerintah
mendorong peningkatan literasi dasar, kompetensi berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaborasi generasi muda.
SMP Negeri 11 Madiun mendukung sepenuhnya upaya penguatan karakter anak bangsa melalui
visinya, yaitu terwujudnya peserta didik yang berakhak mulia, bermutu, terampil, kompetitif
dalam dunia global dan berwawasan lingkungan. Juga melalui slogan SMP Negeri 11 Madiun
yaitu “Membangun Karakter Kuat, Mengukir Generasi Hebat”.
1. Membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun
2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi
dinamika perubahan di masa depan
2. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter
sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan
dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia
3. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan,
peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
Dasar Kegiatan dari Program ini adalah:
1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 tentang penguatan pendidian
karakter.
JENIS DAN JADWAL PELAKSANAAN PPK DI SMP NEGERI 11 MADIUN
HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU MINGGU
1. Jum’at ke-1 :
Asmaul Husna
Ket : Non muslim
kegiatan Kerohanian di
R. Agama
1. Jum’at ke-2 :
Senam pagi
2. Jum’at ke-3 :
Kelas
inspirasi/pare
nts day
3. Jum’at ke-4 :
BBM
Adiwiyata/Po
Pembiasaa ‘Setor Kamis kja
n khusus Bank BBM Menulis 4. Jum’at ke-5 :
Sampah’ Ekspresi
Kegiatan intra kurikuler- KBM
5.
Sholat Jum’at
(putra) di
Sholat dhuhur berjama’ah, kelas masjid
7, 8, 9di aula Glb I : Putri , Glb 2 Sholat dhuhur
: Putra (putri) di aula
Pengisian buku pemantauan Pengajian
sholat dhuhur oleh petugas Keputrian di
relawan sholat per kelas aula.
10 menit
sebelum Membersihkan kelas, do’a bersama dipandu dari pusat
pulang informasi.
Futsal,
Seni Tari,
Seni Lukis,
Band/ Voli,
Vokal, Takraw,
Ekskul PMR, English
pilihan Jurnalistik Club
Untuk meneningkatkan kedisplinan peserta didik, maka sekolah membuat SOP bagi
Peserta Didik
A. HAL SERAGAM/PAKAIAN
1. Mengenakan pakaian harus sesuai dengan ketentuan. Ketentuan seragam:
d. Pada saat olahraga memakai kaos olahraga yang bersih (tidak ada gambar/tulisan/selain
identitas sekolah)
2. Ketentuan sepatu :
a. Senin, Selasa, Kamis, Jum’at : hitam polos
b. Rabu, Kamis : hitam, boleh ada warna lain (sedikit/25%)
4. Mengenakan ikat pinggang berwarna hitam dan berlogo SMP Negeri 11 Madiun.
a. Seragam OSIS : dasi, nama dada, merah putih, badge SMP 11, OSIS, tanda kelas. Topi
OSIS dipakai saat upacara bendera. Ketentuan warna tanda kelas: kelas 7: biru, kelas 8: kuning,
kelas 9: merah.
7. Topi yang dipakai selama di sekolah adalah topi SMPN 11 Madiun dan tidak dicorat-coret
dibagian luarnya.
8. Ketentuan jilbab :
c. Untuk seragam pramuka : jilbab warna coklat tua (sesuai warna rok)
9. Baju harus dimasukkan ke dalam celana/rok baik pada saat datang, selama di sekolah dan
pulang.
17. Siswa yang menggunakan seragam tidak sesuai dengan SOP, membawa sura ijin dari orang
tua diserahkan kepada bagian Kesiswaan dan akan diberikan kalung yang wajib dipakai selama di
sekolah.
B. HAL KEBERSIHAN
1. Semua siswa hendaknya menjaga dan memanfaatkan sarana prasarana sekolah dengan
penuh tanggungjawab (contoh: tidak merusak tanaman, mencorat-coret bangku,
tembok, pintu, dll)
2. Siswa yang bertugas piket kelas datang lebih awal (pukul 06.30) dan segera
melaksanakan tugasnya.
3. Membuang sampah harus pada tempatnya. Tidak boleh menyimpan sampah di dalam
bangku atau membuang sampah sembarangan.
4. Membuang sampah ke TPS hendaknya dilaksanakan diluar jam pelajaran.
5. Tidak diperbolehkan makan/minum saat pelajaran berlangsung.
C. HAL KEDISIPLINAN
1. Siswa harus datang sebelum jam 07.00 WIB. Siswa yang terlambat akan diberikan
sanksi.
2. Siswa tidak diperbolehkan bermain di tempat parkir siswa atau guru.
3. Siwa harus selalu mengikuti upacara bendera, kecuali sakit.
4. Siswa tidak boleh meninggalkan sekolah/kelas tanpa seijin guru.(Contoh: membeli
jajan pada saat jam pelajaran). Jika keluar kelas menggunakan kalung ”Saya ijin
keluar”.
5. Siswa tidak boleh menaiki sepeda di area dalam pagar sekolah.
6. Siswa tidak boleh membawa HP ke sekolah.
Demikian program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang merupakan upaya pembentukan
karakter peserta didik di SMP Negeri 11 Madiun tahun pelajaran 2019/2020 dengan harapan
dapat terlaksana sesuai harapan dan target yang diharapkan. Program ini tidak mungkin dapat
terlaksana tanpa adanya dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu upaya pemahaman terhadap
program ini dapat diupayakan secara maksimal demi terwujudnya visi SMP Negeri 11 Madiun.